LABORATORIUM INSTRUKSIONAL
TEKNIK KIMIA
MODUL:
DINAMIKA
PENGOSONGAN TANGKI
KELOMPOK 10
NAMA :
1. MONALISA HUTABARAT 119280041
2. FICA MERILIAN CANNAVARO 119280002
3. SISTRI ZELIKA 119280035
Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari dinamika proses tidak tunak melalui
system fisik sederhana mengenali dan mendefinisikan keadaan tunak dan tidak tunak
untuk sistem-sistem fisik sederhana, membangun model matematika untuk sistem-
sistem fisik sederhana yang berada dalam keadaan tidak tunak, serta menentukan
parameter-parameter model matematika yang telah dibangun dari rangkaian data
percobaan. Dalam praktikum ini terdapat empat percobaan yang dilakukan, yaitu
percobaan kalibrasi luas penampang tangki, percobaan untuk mengetahui laju alir
input, percobaan untuk mengetahui laju alir output, dan parameter model matematika
serta percobaan simulasi gangguan. Pada percobaan penentuan laju alir input dan
output, menggunakan bukaan valve yang bervariasi, yaitu 100%, 75%, dan 50%. Untuk
percobaan simulasi gangguan, rangkaian percobaan diberikan gangguan berupa
penambahan aliran input dengan membuka valve gangguan. Dari percobaan yang
dilakukan diperoleh beberapa kesimpulan, antara lain tangki yang digunakan memiliki
luas penampang sebesar 1092 cm2, ketinggian air dalam tangki semakin meningkat dan
volume air yang dimasukkan juga semakin meningkat, apabila semakin besar bukaan
valve, maka laju alir air semakin cepat, sedangkan semakin lama waktu, maka
ketinggian air dalam tangki akan meningkat tergantung dengan volume air yang
dimasukkan kedalam tangki. Selain itu diperoleh juga nilai parameter n dan k pada
percobaan ini berturut-turut sama nilainya pada bukaan valve 100%, 75%, dan 50%
yaitu sebesar 0.995 dan 0.99203. Selain itu pada keadaan tunak setelah diberi gangguan
dicapai pada ketinggian 56.3 cm pada waktu 2227 sekon. Adapun saran yang dapat
diberikan antara lain pratikan harus lebih teliti dalam membaca skala pada saat penurunan
maupun kenaikan cairan dalam tangki agar data yang didapat lebih akurat, dan harus lebih
berhati-hati dalam mengatur bukaan valve.
Kata Kunci : dinamika proses, keadaan tunak, keadaan tidak tunak, model matematika
i
DAFTAR ISI
ABSTRAK ………………………………………………………………………………i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………….ii
DAFTAR GRAFiK……………………………………………………………………...iv.
DAFTAR TABEL……………………………………………………………………….v
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang……………………………………………………………….1
Tinjauan Pustaka……………………………………………………………..1
BAB V KESIMPULAN
Kesimpulan…………………………………………………………………20
Saran ……………………………………………………………………….20
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….…..21
LAMPIRAN……………………………………………………………………..……22
A.perhitunganlengkap………………………………………………………………..22
B. dokumentasipraktikum……………………………………………………………50
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
DAFTAR GRAFIK
iv
DAFTAR TABEL
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Pabrik kimia merupakan rangkaian berbagai unit pengolahan yang terintegrasi
secara sistematik dan rasional. Tujuan pengoperasian pabrik secara keseluruhan
adalah mengubah bahan baku menjadi produk yang lebih bernilai guna. Dalam
pengoperasiannya, pabrik akan selalu mengalami gangguan (disturbance) dari
lingkungan eksternal. Selama beroperasi, pabrik harus terus mempertimbangkan
aspek teknis, keekonomian, dan kondisi social untuk mengurangi pengaruh signifikan
dari perubahan-perubahan eksternal tersebut.
Dinamika proses menunjukkan unjuk kerja proses yang profilnya selalu
berubah terhadap waktu, terjadi selama sistem proses belum mencapai kondisi tunak.
Keadaan dinamika terjadi ketika ada gangguan terhadap kondisi proses tunak. Agar
proses selalu stabil, karakteristik dinamika sistem proses dan system pemroses harus
diidentifikasi.
Pemahaman terhadap dinamika peralatan dan perlengkapan operasi akan
memudahkan pengendalian, pencegahan kerusakan, dan pemonitoran tempat terjadi
kerusakan pada kondisi unjuk kerja peralatan berkurang atau peralatan bekerja tidak
sesuai dengan spesifikasi operasinya. Pembelajaran tentang dinamika proses juga
penting untuk meramalkan kelakuan proses dalam suatu kondisi tertentu.
Dalam suatu proses pada industri memiliki beberapa factor penting yang
berpengaruh seperti suhu dan waktu yang mana keduanya dapat mempengaruhi suatu
pengendalian proses yang sering disebut dengan dinamika proses. Untuk mengetahui
suatu nilai dinamika proses dalam teknik kimia maka sering digunakan prinsip reaksi
kimia, proses fisika, dan matematika. Salah satu system permodelan dalam penentuan
dinamika proses, dengan menggunakan metode pengosongan tangki. Sedangkan saat
metode pengaturan suhu menggunakan system berorde 1 dan berorde 2.
1.2 TinjauanPustaka
Dinamika Proses adalah suatu hal yang terjadi di dalam suatu sistem, dengan
adanya process variable yang cepat berubah dengan berubahnya manipulasi variabeI
(contoh valve), ada pula yang lambat berubah. Ada proses yang sifatnya lamban, ada
yang reaktif, ada yang mudahstabil, dan ada pula yang mudah menjadi tidak stabil.
Sehingga, pengendalian proses akan berbeda-beda. (Frans Gunterus, 1994).
Dinamika proses selalu dikaitkan dengan unsure kapasitas (capacity) dan
kelambatan (lag). Secara istilah sistem pengendalian, dikatakan kapasitas suatu
proses tergantung pada sumber energi yang bekerja pada proses. Kalau sumber
energy kecil dan kapasitas prosesnya besar, proses akan menjadi lambat. Kalau
sumber energinya besar dan kapasitasnya prosesnya kecil, proses akan menjadi
cepat.
Kata kapasitas dan kelambatan itulah yang kemudian dipakai sebagai
standar (ukuran) untuk menyatakan dinamika proses secara kualitatif. Selain
bentuk kualitatif, dinamika proses juga dinyatakan secara kuantitatif dalam
bentuk transfer function. Secara umum, transfer function suatu elemen proses
ditandai dengan huruf G, dan gambar dalam bentuk diagram kotak seperti pada
gambar berikut.
Input G Output
Output = G x Input
Dimana G = transfer function proses
Gambar 1. Diagram Kontak Sebuah Proses
Transfer function (G(s)) mempunyai dua unsur gain, yaitu steady state
gain dan dynamic gain yang sifatnya dinamik. Unsur dyanmic gain muncul
karena elemen proses mengandung elemen kelambatan. Oleh karena itu, bentuk
transfer function elemen proses hamper pasti berbentuk persamaan matematis
fungsi waktu, yang dalam wujud persamaan differensial. Klasifikasi jenis proses
kemudian dikelompokkan berdasarkan banyaknya pangkat persamaan
differensial yang dalam tranfer function. Semakin banyak persamaan diferensial,
semangkin lambat dinamika proses. Beberapa system pengendalian akan
dijelaskan sebagai berikut:
h
8 R
L
Gambar 2. Proses ordesatu (single capacity process)
R1
L
qo
R2
L
q1
Dengan h adalah ketinggian air, t adalahwaktu, k dan n adalah parameter. Linearisasi persamaan (2) dapat
dinyatakan sebagai berikut:
ln (- 𝑑ℎ
) = n x ln h +lnk …(3)
𝑑
2) Metode integrasi
Dari rumus hubungan antara perubahan ketinggian terhadap ketinggian air, dapat
dicari ketinggian air pada saat tertentu dengan cara integral.
- n dh = -𝑘 ∫ …(4)
∫
ℎℎ 𝐴
𝑐
ℎ= ℎ − (1 − ) …(5)
5
BAB II
TUJUAN DAN SASARAN PERCOBAAN
2.1 TujuanPercobaan
2.2 Sasaran
Dari praktikum ini praktikan diharapkan :
1. Dapat mengenali dan mendefinisikan keadaan tunak dan tidak tunak untuk
sistem –system fisik sederhana.
2. Membangun model matematika untuk sistem – system fisik sederhana yang
berada dalam keadaan tidak tunak.
3. Menentukan parameter – parameter model matematika yang telah dibangun dari
rangkaian data percobaan.
6
BAB III
RANCANGAN PERCOBAAN
Air
3.2 Variabel Percobaan
Variabel percobaan yang digunakan antara lain :
Tinggi cairan dalam tangki
Panjang pipa yang digunakan
Diameter pipa yangdigunakan
Diameter tangki
Percepatan gravitasi
3.3 Skema Rangkaian Alat
Gambar 4. Rangkainalatpercobaan
7
3.4 Diagram alir
3.4.1 Kalibrasi luas penampang tangki
Mulai
Kosongkan tangki, kemudian isi dengan volume air yang telah ditentukan
Catat tinggi permukaan air dalam tangki pada setiap volume air tertentu
Ya
Ulang percobaan sebanyak min 6 kali
Tidak
Selesai
Kosongkantangki, lalu valve output ditutup dan valve input dibuka pada bukaantertentu
Ya
Ulang pada 4 variasi valve input
Tidak
Sele8sai
Gambar 6. Diagram alir percobaan penentuan laju alir input
3.4.3 Penentuan Laju alir output dari parameter model matematika
Mulai
Ya
Ulang pada 4 variasi valve output
Tidak
Selesai
9
3.4.7. Percobaan simulasi gangguan
Mulai
Tangki dikosongkan
Valve input dan valve output dibuka bersamaan dengan bukaan tertentu
Diberikan
gangguan pada
sistem yang sudah
tunak
Ketinggian air dalam tangki dicatat setiap rentang waktu tertentu hingga kondisi tunak tercapai kembali
Selesai
No V (ml) h (cm)
1 2000 3,7
2 4000 5,2
3 6000 6,7
4 8000 8,2
5 10000 9,7
6 12000 11,2
7 14000 12,6
8 16000 14,3
9 18000 15,8
10 20000 17,2
Tabel 2.Penentuan LajuAlir Input
No h (cm) Bukaan 100 % Bukaan 75 % Bukaan 50 %
t (s) ΔV t (s) ΔV t (s) ΔV
1 10 0 0 0 0 0 0
2 12 7 2184 11 2184 20 2184
3 14 11 4368 23 4368 52 4368
4 16 17 6552 34 6552 80 6552
5 18 24 8736 45 8736 113 8736
6 20 30 10920 56 10920 145 10920
7 22 36 13104 69 13104 165 13104
8 24 43 15288 79 15288 187 15288
9 26 49 17472 91 17472 206 17472
10 28 55 19656 102 19656 246 19656
11 30 60 21840 113 21840 266 21840
12 32 66 24024 123 24024 287 24024
13 34 73 26208 135 26208 307 26208
14 36 79 28392 145 28392 328 28392
15 38 85 30576 156 30576 350 30576
16 40 91 32760 167 32760 367 32760
17 42 97 34944 177 34944 390 34944
18 44 103 37128 189 37128 409 37128
19 46 109 39312 200 39312 429 39312
20 48 115 41496 211 41496 450 41496
21 50 120 43680 222 43680 469 43680
No h (cm) t (s)
1 2 106
2 4 250
3 6 423
4 8 641
5 10 872
6 12 1117
7 14 1436
8 16 1794
9 18 2280
10 20 2773
11 22 3420
12 24,5 3890
Tabel 6. Percobaan Simulasi Gangguan Setelah Diberi Gangguan
No h (cm) t (s)
1 2 40
2 4 81
3 6 130
4 8 206
5 10 237
6 12 293
7 14 413
8 16 468
9 18 615
10 20 756
11 22 823
12 24 916
13 26 1040
14 28 1131
15 30 1195
16 32 1293
17 34 1384
18 36 1454
19 38 1553
20 40 1642
21 42 1723
22 44 1867
23 46 1965
24 48 1995
25 50 2047
26 52 2105
27 54 2169
28 56,3 2227
4.2 Pembahasan
Pada percobaan kalibrasi luas penampang tangki, pada setiap penambahan volume
sebanyak 2000 ml kedalam tangki, maka ketinggian air didalam tangki akan
semakin meningkat. Pada percobaan ini, dilakukan sebanyak 10 kali dengan
volume air yang digunakan yaitu2000 ml, 4000 ml, 6000 ml, 8000 ml, 10000 ml,
12000ml, 14000ml, 16000ml, 18000ml,dan 20000ml. Dengan ketinggian air
dalam tangki yaitu 3,7 cm, 5,2 cm, 6,6 cm, 8,1 cm, 9,8 cm, 11,2 cm, 13 cm, 14,6
cm, 16 cm, dan 17,7 cm. Secara teoritis, hubungan antara volume air dengan
ketinggian dapat dinyatakan dengan persamaan V=A x h, dengan persamaan
liniear y = ax + b. Setelah diperoleh data tersebut, maka diperoleh luas penampang
tangki yang diperoleh dari gradien garis hubungan antara ketinggian air dan
volume air.
21000
V (ml)
16000 y =1092x
R² =0.962
11000
6000
1000
2 4 6 8 10 12 14 16 18
h (cm)
Grafik 1. Hubungan ketinggian (h) terhadap volume (v)
Berdasarkan grafik diatas, dapat dilihat bahwa grafik berbanding
lurus dengan hasil regresi linear sebesar y = 1092x , dan R² = 0,962.
Dapat dikatakan bahwa ketinggian air dalam tangki berbanding volume
air yang dimasukan kedalam tangki. Sehingga semakin besar volume
air yang ditambahkan maka akan semakin meningkat ketinggian air
dalam tangki, begitu juga sebaliknya.
Pada percobaan kedua yaitu menentukan laju alir input dengan
dilakukan percobaan laju alir bukaan valve sebanyak 100%, 75%, 50%.
Laju alir dapat diketahui dari gradien garis hubungan antara perubahan
volume terhadap selang waktu, maka hubungan antara volume air
dengan selang waktu dapat dinyatakan dengan persamaan ΔV = Q x Δt.
Hubungan waktu terhadap perubahan volume dapat dilihat pada grafik
di bawah ini :
f(x) = 0
R² = 0
Grafik Penentuan Laju Alir Input
45000 Linear
197.28 x +− 39.53
f(x) = 360.48 218.05 (Bukaan
40000 50%)
R² = 1
35000
Bukaan 75%
30000
Linear
25000 (Bukaan
75%)
20000
15000 Bukaan 100%
10000 Linear
(Bukaan
5000 100%)
0
0 50 100 150 200 250
4 x + 0.0055
y= 0.995x +0.0 118 y = 0.9977
3 R² =0.9999 R² =1
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5
050010001500200025003000350040004500
waktu (t)
52
48
44
40
36
32
28
24
20
16
12 020040060080010001200140016001800200022002400
8
waktu (t)
4
0
Gambar 6. Hubunganwaktu (t) terhadapketinggian (h) dengansimulasigangguan
Pada grafik 5 tentanghubunganwaktu (t) terhadapketinggian (h)
dengansimulasidiberikangangguan, Valve Q1 dibukasebesar 25 %,valve Q2
dibukasebesar 25% dan Valve Q3 dibukasebesar 75 %.
Untukmencapaikeadaaantunakcukupmembutuhkanwaktu yang lama
dibandingkandengansimulasikeadaanawal pada grafikiniwaktu yang
diperlukandalammencapaikeadaantunaksebesar 2227 sekondenganketinggian 56,3
cm.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang di dapat pada praktikumdinamikapengosongantangkiini , antara
lain :
1. Pada penentuanluaspenampangtangki di dapatkanhasil yang bervariasi dan
berturut-turut. Dan di dapatkanhasilregresiyaitu y = 1092x dengan R² =
0,962
dengandiperolehnyapersamaantersebutmakaluaspenampangtangkiyaitu
2. Penentuanlajualir input dimana volume air
berbandinglurusdenganwaktusehinggasemakinbesar volume,
makaakansemakin lama juga waktu yang dibutuhkan. Lajualir input
dipengaruhi oleh bukaan valve dan
penghidupanpompabersamaandenganbukaan valve Q1, tekananhidrostatik
dan tekananatmosfir.
3. Penentuanlajualir output
4. Keadaan steadystate
Saran
Saran untukpraktikum kali ini :
1. Praktikanharuslebihtelitidalammembacaskala pada
saatpenurunanmaupunkenaikancairandalamtangki agar dta yang
didapatlebihakurat.
2. Lebihteliti dan berhati-hatidalammengatur valve.
DAFTAR PUSTAKA
Gunterus, F. (1994).Falsaah Dasar SistemPengendalian Proses. Jakarta: PT.
Elex MediaKomputindo.
Stephanopolus, G. (1984). Chemical Proses Control: An Introduction to Theory
New Jersy: Prentice-hall Inc.
https://www.coursehero.com/file/50361516/TC2019-TB-03docx/
LAMPIRAN
A. PerhitunganLengkap
1. Kalibrasi Luas PenampangTangki
V=A*h
Keterangan :
A = Luas penampangtangki (cm²)
V = Volume air (ml)
H = Tinggi air dalamtangki (cm)
Cara mencariluaspenampangadalahdari gradient hubunganantara
volume dengantinggi air
y = ax + b
y = 1328,3x + 2894,2
A=a
A = 1328,3 cm²
B. PenentuanLajuAlirInput
1. Perubahanvolume
ΔV = A *
ΔhKeterangan:
ΔV = Perubahan Volume (ml)
A = Luas PermukaanTangki (cm²)
Δh = PerubahanKetinggian Air (cm)
A = 1092 cm²
Saat h = 10 cm
- Bukaan 100%, t = 0 s
ΔV = A *Δh
= 1092 * 0
=0
- Bukaan 75%, t = 0 s
ΔV = A *Δh
= 1092 *0
=0
- Bukaan 50%, t = 0 s
ΔV = A *Δh
= 1092 * 0
=0
Saat h = 12cm
- Bukaan 100%, t = 7 s
ΔV = A *Δh
= 1092 * (12-10)
= 2184 ml
Saat h = 14 cm
- Bukaan 100%, t =11s
ΔV = A * Δh
= 1092 * (14-10)
= 4368ml
Saat h = 16 cm
- Bukaan 100%, t = 17 s
ΔV = A *Δh
= 1092 * (16-10)
= 6552 ml
- Bukaan 75%, t = 34 s
ΔV = A *Δh
= 1092 * (16-10)
= 6552 ml
- Bukaan 50%, t = 80 s
ΔV = A *Δh
= 1092 * (16-10)
= 6552 ml
Saat h = 18 cm
- Bukaan 100%, t = 24s
ΔV = A *Δh
= 1092 * (18-10)
= 8736 ml
- Bukaan 75%, t = 45 s
ΔV = A *Δh
= 1092 * (18-10)
= 8736 ml
- Bukaan 50%, t = 113 s
ΔV = A *Δh
= 1092 * (18-10)
= 8736 ml
Saat h = 20 cm
- Bukaan 100%, t = 30s
ΔV = A *Δh
= 1092 * (20-10)
= 10920 ml
- Bukaan 75%, t = 56 s
ΔV = A *Δh
= 1092 * (20-10)
= 10920 ml
- Bukaan 50%, t = 145 s
ΔV = A *Δh
= 1092 * (20-10)
= 10920 ml
Saat h = 22 cm
- Bukaan 100%, t = 36s
ΔV = A *Δh
= 1092 * (22-10)
= 13104 ml
- Bukaan 75%, t = 69 s
ΔV = A *Δh
= 1092 * (22-10)
= 13104 ml
- Bukaan 50%, t = 165 s
ΔV = A *Δh
= 1092 * (22-10)
= 13104 ml
Saat h = 24 cm
- Bukaan 100%, t = 43s
ΔV = A *Δh
= 1092 * (24-10)
= 15288 ml
- Bukaan 75%, t = 79 s
ΔV = A *Δh
= 1092 * (24-10)
=15288ml
- Bukaan 50%, t = 187 s
ΔV = A *Δh
= 1092 * (24-10)
= 15288 ml
Saat h = 26 cm
- Bukaan 100%, t = 49s
ΔV = A *Δh
= 1092 * (26-10)
=17472ml
- Bukaan 75%, t = 91 s
ΔV = A *Δh
= 1092 * (26-10)
= 17472ml
- Bukaan 50%, t = 206 s
ΔV = A *Δh
= 1092 * (26-10)
= 17472 ml
Saat h = 28 cm
- Bukaan 100%, t = 55s
ΔV = A *Δh
= 1092 * (28-10)
= 19656 ml
- Bukaan 75%, t = 102 s
ΔV = A *Δh
= 1092 * (28-10)
= 19656 ml
- Bukaan 50%, t = 246 s
ΔV = A *Δh
= 1092 * (28-10)
= 19656 ml
Saat h = 30 cm
- Bukaan 100%, t = 60s
ΔV = A *Δh
= 1092 * (30-10)
= 21840 ml
- Bukaan 75%, t = 113 s
ΔV = A *Δh
= 1092 * (30-10)
= 21840 ml
- Bukaan 50%, t = 266 s
ΔV = A *Δh
= 1092 * (30-10)
= 21840 ml
Saat h = 32 cm
- Bukaan 100%, t = 66s
ΔV = A *Δh
= 1092 * (32-10)
= 24024 ml
- Bukaan 75%, t = 123 s
ΔV = A *Δh
= 1092 * (32-10)
= 24024 ml
- Bukaan 50%, t = 287 s
ΔV = A *Δh
= 1092 * (32-10)
= 24024 ml
Saat h = 34 cm
- Bukaan 100%, t = 73s
ΔV = A *Δh
= 1092 * (34-10)
= 26208 ml
- Bukaan 75%, t = 135 s
ΔV = A *Δh
= 1092 * (34-10)
= 26208 ml
- Bukaan 50%, t = 307 s
ΔV = A *Δh
= 1092 * (34-10)
= 26208 ml
Saat h = 36 cm
- Bukaan 100%, t = 79s
ΔV = A *Δh
= 1092 * (36-10)
= 28392 ml
- Bukaan 75%, t = 145 s
ΔV = A *Δh
= 1092 * (36-10)
= 28392 ml
- Bukaan 50%, t = 328 s
ΔV = A *Δh
= 1092 * (36-10)
= 28392ml
Saat h = 38 cm
- Bukaan 100%, t = 85s
ΔV = A *Δh
= 1092 * (38-10)
= 30576 ml
- Bukaan 75%, t = 156 s
ΔV = A *Δh
= 1092 * (38-10)
= 30576 ml
- Bukaan 50%, t = 350 s
ΔV = A *Δh
= 1092 * (38-10)
= 30576 ml
Saat h = 40 cm
- Bukaan 100%, t =91s
ΔV = A * Δh
= 1092 * (40-10)
= 32760 ml
- Bukaan 75%, t = 167 s
ΔV = A *Δh
= 1092 * (40-10)
= 32760 ml
- Bukaan 50%, t = 390s
ΔV = A *Δh
= 1092 * (40-10)
= 32760 ml
Saat h = 42 cm
- Bukaan 100%, t = 97s
ΔV = A *Δh
= 1092 * (42-10)
= 34944 ml
- Bukaan 75%, t = 177 s
ΔV = A *Δh
= 1092 * (42-10)
= 34944 ml
- Bukaan 50%, t = 390 s
ΔV = A *Δh
= 1092 * (42-10)
= 34944 ml
Saat h = 44 cm
- Bukaan 100%, t =103s
ΔV = A *Δh
= 1092 * (44-10)
= 37128 ml
- Bukaan 75%, t = 189 s
ΔV = A *Δh
= 1092 * (44-10)
= 37128 ml
- Bukaan 50%, t = 409 s
ΔV = A *Δh
= 1092 * (44-10)
= 37128 ml
Saat h = 46 cm
- Bukaan 100%, t = 109 s
ΔV = A *Δh
= 1092 * (46-10)
= 39312 ml
- Bukaan 75%, t = 200 s
ΔV = A *Δh
= 1092 * (46-10)
= 39312 ml
- Bukaan 50%, t = 429 s
ΔV = A *Δh
= 1092 * (46-10)
= 39312 ml
Saat h = 48 cm
- Bukaan 100%, t = 115s
ΔV = A *Δh
= 1092 * (48-10)
= 41496 ml
- Bukaan 75%, t = 211 s
ΔV = A *Δh
= 1092 * (48-10)
= 41496 ml
- Bukaan 50%, t = 450 s
ΔV = A *Δh
= 1092 * (48-10)
= 41496 ml
Saat h = 50 cm
- Bukaan 100%, t =120s
ΔV = A * Δh
= 1092 * (50-10)
= 43680 ml
- Bukaan 75%, t = 222 s
ΔV = A *Δh
= 1092 * (50-10)
= 43680 ml
- Bukaan 50%, t = 469s
ΔV = A *Δh
= 1092 * (50-10)
= 43680 ml
2. PenentuanLajuAlir
ΔV = Q *
ΔtKeterangan:
ΔV = perubahan volume (ml)
Q = Lajualir (ml/s)
Δt = selangwaktu (s)
Lajualir di cari gradient hubunganantaraperubahan volume terhadapwaktu
Y = ax +
bQ=a
1. Saatbukaan 100% y = 360,96x
Lajualir = 360,96ml/s
2. Saatbukaan 75% y = 195,85x
Lajualir = 195,85ml/s
3. Saatbukaan 50% y = 88,433x
Lajualir = 88,433ml/s
C. PenentuanLajuAlirOutput
1. Perubahanvolume
ΔV = A*
ΔhKeterangan:
ΔV = perubahan volume (ml)
A = Luas permukaantangki (cm²)
Δh = perubahanketinggian (cm)
A = 1092 cm²
Saat = 50cm
- Bukaan 100%,t = 0 s
ΔV = A *Δh
= 1092 *0
=0
- Bukaan 75%, t = 0 s
ΔV = A *Δh
= 1092 *0
=0
- Bukaan 50%, t = 0 s
ΔV = A *Δh
= 1092 *0
=0
Saat h = 48 cm
- Bukaan 100%, t = 95 s
ΔV = A *Δh
= 1092 *(50-48)
= 2184 ml
- Bukaan 75%, t = 62 s
ΔV = A *Δh
= 1092 *(50-48)
= 2184 ml
- Bukaan 50%, t = 58 s
ΔV = A *Δh
= 1092 *(50-48)
= 2184 ml
Saat h = 46 cm
- Bukaan 100%, t = 89 s
ΔV = A *Δh
= 1092 *(50-46)
= 4368 ml
- Bukaan 75%, t = 124 s
ΔV = A *Δh
= 1092 *(50-46)
= 4368 ml
- Bukaan 50%, t = 222 s
ΔV = A *Δh
= 1092 *(50-46)
= 4368 ml
Saat h = 44 cm
- Bukaan 100%, t = 161 s
ΔV = A *Δh
= 1092 *(50-44)
= 6552 ml
- Bukaan 75%, t = 180 s
ΔV = A *Δh
= 1092 *(50-44)
= 6552 ml
- Bukaan 50%, t = 344 s
ΔV = A *Δh
= 1092 *(50-44)
= 6552 ml
Saat h = 42 cm
- Bukaan 100%, t = 232 s
ΔV = A *Δh
= 1092 *(50-42)
= 8736 ml
- Bukaan 75%, t = 239 s
ΔV = A *Δh
= 1092 *(50-42)
= 8736 ml
- Bukaan 50%, t = 467 s
ΔV = A *Δh
= 1092 *(50-42)
= 8736 ml
Saat h = 40 cm
- Bukaan 100%, t = 268 s
ΔV = A *Δh
= 1092 *(50-40)
= 10920 ml
- Bukaan 75%, t = 305 s
ΔV = A *Δh
= 1092 *(50-40)
= 10920 ml
- Bukaan 50%, t = 605 s
ΔV = A *Δh
= 1092 *(50-40)
= 10920 ml
Saat h = 38 cm
- Bukaan 100%, t = 313 s
ΔV = A *Δh
= 1092 *(50-38)
= 13104 ml
- Bukaan 75%, t = 363 s
ΔV = A *Δh
= 1092 *(50-38)
= 13104 ml
- Bukaan 50%, t = 743 s
ΔV = A *Δh
= 1092 *(50-38)
= 13104 ml
Saat h = 36 cm
- Bukaan 100%, t = 368 s
ΔV = A *Δh
= 1092 *(50-36)
= 15288 ml
- Bukaan 75%, t = 426 s
ΔV = A *Δh
= 1092 *(50-36)
= 15288 ml
- Bukaan 50%, t = 879 s
ΔV = A *Δh
= 1092 *(50-36)
= 15288 ml
Saat h = 34 cm
- Bukaan 100%, t = 426 s
ΔV = A *Δh
= 1092 *(50-34)
= 17472 ml
- Bukaan 75%, t = 498 s
ΔV = A *Δh
= 1092 *(50-34)
= 17472 ml
- Bukaan 50%, t = 1015 s
ΔV = A *Δh
= 1092 *(50-34)
= 17472 ml
Saat h = 32 cm
- Bukaan 100%, t = 486 s
ΔV = A *Δh
= 1092 *(50-32)
= 19656 ml
- Bukaan 75%, t = 562 s
ΔV = A *Δh
= 1092 *(50-32)
= 19656 ml
- Bukaan 50%, t = 1151 s
ΔV = A *Δh
= 1092 *(50-32)
= 19656ml
Saat h = 30 cm
- Bukaan 100%, t = 549 s
ΔV = A *Δh
= 1092 *(50-30)
= 21840 ml
- Bukaan 75%, t = 643 s
ΔV = A *Δh
= 1092 *(50-30)
= 21840 ml
- Bukaan 50%, t = 1303 s
ΔV = A *Δh
= 1092 *(50-30)
= 21840 ml
Saat h =28 cm
- Bukaan 100%, t = 609 s
ΔV = A *Δh
= 1092 *(50-28)
= 24024 ml
- Bukaan 75%, t = 706 s
ΔV = A *Δh
= 1092 *(50-28)
= 24024 ml
- Bukaan 50%, t = 1455 s
ΔV = A *Δh
= 1092 *(50-28)
= 24024 ml
Saat h = 26 cm
- Bukaan 100%, t = 681 s
ΔV = A *Δh
= 1092 *(50-26)
= 26208 ml
- Bukaan 75%, t = 777 s
ΔV = A *Δh
= 1092 *(50-28)
= 26208 ml
- Bukaan 50%, t = 1604 s
ΔV = A *Δh
= 1092 *(50-26)
= 26208 ml
Saat h = 24 cm
- Bukaan 100%, t = 741 s
ΔV = A *Δh
= 1092 *(50-24)
= 28392 ml
- Bukaan 75%, t = 858 s
ΔV = A *Δh
= 1092 *(50-24)
= 28392 ml
- Bukaan 50%, t = 1773 s
ΔV = A *Δh
= 1092 *(50-24)
= 28392 ml
Saat h = 22 cm
- Bukaan 100%, t = 817 s
ΔV = A *Δh
= 1092 *(50-22)
= 30576 ml
- Bukaan 75%, t = 939 s
ΔV = A *Δh
= 1092 *(50-22)
= 30576 ml
- Bukaan 50%, t = 1939 s
ΔV = A *Δh
= 1092 *(50-22)
= 30576 ml
Saat h = 20 cm
- Bukaan 100%, t = 886 s
ΔV = A *Δh
= 1092 *(50-20)
= 32760 ml
- Bukaan 75%, t = 1016 s
ΔV = A *Δh
= 1092 *(50-20)
= 32760 ml
- Bukaan 50%, t = 2101 s
ΔV = A *Δh
= 1092 *(50-20)
= 32760 ml
Saat h = 18 cm
- Bukaan 100%, t = 960 s
ΔV = A *Δh
= 1092 *(50-18)
= 34944 ml
- Bukaan 75%, t = 1104 s
ΔV = A *Δh
= 1092 *(50-18)
= 34944 ml
- Bukaan 50%, t = 2297 s
ΔV = A *Δh
= 1092 *(50-18)
= 34944 ml
Saat h = 16 cm
- Bukaan 100%, t = 1043 s
ΔV = A *Δh
= 1092 *(50-16)
= 37128 ml
- Bukaan 75%, t = 1188 s
ΔV = A *Δh
= 1092 *(50-16)
= 37128 ml
- Bukaan 50%, t = 2488 s
ΔV = A *Δh
= 1092 *(50-16)
= 137128 ml
Saat h = 14 cm
- Bukaan 100%, t = 1133s
ΔV = A * Δh
= 1092 *(50-14)39312
= 39312 ml
- Bukaan 75%, t = 1291 s
ΔV = A *Δh
= 1092 *(50-14)
= 39312 ml
- Bukaan 50%, t = 2684 s
ΔV = A *Δh
= 1092 *(50-14)
= 39312 ml
Saat h = 12 cm
- Bukaan 100%, t = 1158 s
ΔV = A *Δh
= 1092 *(50-12)
= 41896 ml
- Bukaan 75%, t = 1390 s
ΔV = A *Δh
= 1092 *(50-12)
= 41896 ml
- Bukaan 50%, t = 2894 s
ΔV = A *Δh
= 1092 *(50-12)
= 41896 ml
Saat h = 10 cm
- Bukaan 100%, t = 1229 s
ΔV = A *Δh
= 1092 *(50-10)
= 43680 ml
- Bukaan 75%, t = 1494s
ΔV = A * Δh
= 1092 *(50-10)
= 43680 ml
- Bukaan 50%, t = 3119 s
ΔV = A *Δh
= 1092 *(50-10)
= 43680 ml
2. PenentuanLajuAlir
ΔV = Q *
ΔtKeterangan:
ΔV = perubahan volume (ml)
Q = Lajualir (ml/ s)
Δt = selangwaktu (s)
Laju di caridari gradient hubunganantaraperubahan volume terhadapawaktu
Y = ax + b
Q=a
3. Saatbukaan 100% y = 36,777x
Lajualir = 36,777ml/s
4. Saatbukaan 75% y = 31,548x
Lajualir = 31, 548ml/s
5. Saatbukaan 50% y = 15, 208x
Lajualir = 15,208ml/s
Saat h = 50 cm
ln h = ln 50
100% bukaan, t = 0s
𝑑ℎ
ln ( − )=0
𝑑𝑡
75% bukaan, t = 0s
𝑑ℎ
ln ( − )=0
𝑑𝑡
50% bukaan, t = 0s
𝑑ℎ
ln ( − )=0
𝑑𝑡
Saat h = 48 cm
ln h = ln 48 =3.8712
100% bukaan, t = 58s
𝑑ℎ 48−50
ln ( − ) = ln (− ) = 3.853078
𝑑𝑡 58−0
Saat h = 46 cm
ln h = ln 46 =3.8286
100% bukaan, t = 89s
𝑑ℎ 46−50
ln ( − ) = ln (− ) = 3.816353
𝑑𝑡 89−0
Saat h = 44 cm
ln h = ln 44 =3.7842
100% bukaan, t = 161s
𝑑ℎ 44−50
ln ( − ) = ln (− ) = 3.777106
𝑑𝑡 161−0
Saat h = 42 cm
ln h = ln 42 =3.7377
100% bukaan, t = 232s
𝑑ℎ 42−50
ln ( − ) = ln (− ) = 3.732525
𝑑𝑡 232−0
Saat h = 40 cm
ln h = ln 40 =3.6889
100% bukaan, t = 268s
𝑑ℎ 40−50
ln ( − ) = ln (− ) = 3.684204
𝑑𝑡 268−0
Saat h = 38 cm
ln h = ln 38 =3.6376
100% bukaan, t = 313s
𝑑ℎ 38−50
ln ( − ) = ln (− ) = 3.633373
𝑑𝑡 313−0
Saat h = 36 cm
ln h = ln 36 =3.5835
100% bukaan, t = 368s
𝑑ℎ 36−50
ln ( − ) = ln (− ) = 3.579737
𝑑𝑡 368−0
Saat h = 34 cm
ln h = ln 34 =3.5264
100% bukaan, t = 426s
𝑑ℎ 34−50
ln ( − ) = ln (− ) = 3.522902
𝑑𝑡 426−0
Saat h = 32 cm
ln h = ln 32 =3.4657
100% bukaan, t = 486s
𝑑ℎ 32−50
ln ( − ) = ln (− ) = 3.462515
𝑑𝑡 486−0
Saat h = 30 cm
ln h = ln 30 =3.4012
100% bukaan, t = 549s
𝑑ℎ 30−50
ln ( − ) = ln (− ) = 3.378156
𝑑𝑡 549−0
Saat h = 28 cm
ln h = ln 28 =3.3322
100% bukaan, t = 609s
𝑑ℎ 28−50
ln ( − ) = ln (− ) = 3.329267
𝑑𝑡 609−0
Saat h = 26 cm
ln h = ln 26 =3.2581
100% bukaan, t = 681s
𝑑ℎ 26−50
ln ( − ) = ln (− ) = 3.255290
𝑑𝑡 681−0
Saat h = 24 cm
ln h = ln 24 =3.1781
100% bukaan, t = 741s
𝑑ℎ 24−50
ln ( − ) = ln (− ) = 3.175238
𝑑𝑡 741−0
Saat h = 22 cm
ln h = ln 22 =3.091
100% bukaan, t = 817s
𝑑ℎ 22−50
ln ( − ) = ln (− ) = 3.088256
𝑑𝑡 817−0
Saat h = 18 cm
ln h = ln 18 =2.8904
100% bukaan, t = 960s
𝑑ℎ 18−50
ln ( − ) = ln (− ) = 2.887474
𝑑𝑡 960−0
Saat h = 16 cm
ln h = ln 16 =2.7726
100% bukaan, t = 1043s
𝑑ℎ 16−50
ln ( − ) = ln (− ) = 2.769588
𝑑𝑡 1043−0
Saat h = 12 cm
ln h = ln 12 =2.4849
100% bukaan, t = 1158s
𝑑ℎ 12−50
ln ( − ) = ln (− ) = 2.481302
𝑑𝑡 1158−0
Saat h = 10 cm
ln h = ln 10 =2.3026
100% bukaan, t = 1229s
𝑑ℎ 10−50
ln ( − ) = ln (− ) = 2.298508
𝑑𝑡 1229−0
Perhitungannilai n dan k
Persamaan linear :
y = ax + b
1.Saatbukaan valve 100%, 75%, dan 50%
y = 0.995x –0.008
n = a = 0.995
b = lnk
k = exp (- 0.008)
k =0.99203
B. Dokumentasipraktikum
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
Jalan TerusanRyacudu, Way Hui, Jati Agung, Lampung Selatan 35365
Telpon (0721) 8030188, Fax. (0721) 8030189, Email: Pusat@itera.ac.id
www.itera.ac.id
Lembar KendaliKeselamatanKerja
No Bahan Sifat Bahan Tindakan Penanggulangan
1 Air Tidakberwarna Densitas 0,99823 Tidakmemerlukanpenan
g/ml ggulangankhusus
Tidakberasa Titikdidih 100oC Hindarikontaklangsungd
engantubuh
Tidakberbau
Sebagaipelarut
Tidakberacun
Berbentuk liquid
Tidakberbahaya
PerlengkapanKeselamatanKerja
1. JasLab
2. Masker
3. SarungTangan
4. Sepatu
Water
Safety Data Sheet
according to Federal Register / Vol. 77, No. 58 / Monday, March 26, 2012 / Rules and Regulations
Issuedate:11/15/2013 Revisiondate:06/26/2020 Supersedes:06/12/2018 Version:1.4
1.3. Supplier
LabChem, Inc.
1010 Jackson's Pointe Ct.
Zelienople, PA 16063 - USA
T 412-826-5230 - F 724-473-0647
info@labchem.com - www.labchem.com
For emergencyresponders
Protective equipment : Equip cleanup crew with proper protection.
Emergency procedures : Ventilate area.
6.2. Environmentalprecautions
Prevent entry to sewers and public waters. Notify authorities if liquid enters sewers or public waters.
6.3. Methods and material for containment and cleaningup
Methods for cleaning up : Soak up spills with inert solids, such as clay or diatomaceous earth as soon as possible.
Water (7732-18-5)
No additional information available
Eye protection:
Chemical goggles or safety glasses
Respiratory protection:
None necessary.
Other information:
Do not eat, drink or smoke during use.
Chemicalstability
STOT-singleexposure : Notclassified
STOT-repeatedexposure : Notclassified
Aspirationhazard : Notclassified
Viscosity,kinematic : 1.004mm²/s
Other adverseeffects
Water
Safety Data Sheet
according to Federal Register / Vol. 77, No. 58 / Monday, March 26, 2012 / Rules and Regulations
Not regulated
Transport by sea
Not regulated
Air transport
Not regulated
Water (7732-18-5)
CANADA
Listed on the Canadian DSL (Domestic Substances List)
EU-Regulations
No additional information available
National regulations
No additional information available
US Stateregulations
California Proposition 65 - This product does not contain any substances known to the state of California to cause cancer, developmental and/or
reproductive harm
according to Federal Register / Vol. 77, No. 58 / Monday, March 26, 2012 / Rules and Regulations
SDS US LabChem
Information in this SDS is from available published sources and is believed to be accurate. No warranty, express or implied, is made and LabChem Inc assumes no liability resulting from the use of this
SDS. The user must determine suitability of this information for his application.