Anda di halaman 1dari 16

Laporan Praktikum Kimia Dasar 1

KESETIMBANGAN KIMIA
Dosen :
Dra. Endang Tri W. M, M.Pd

Disusun oleh :
Ravenia Ghani Putri
B2C018009

S1 Pendidikan Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Muhammadiyah Semarang
2019
I. TUJUAN
Percobaan ini bertujuan untuk ;
1. Untuk mengetahui reaksi – reaksi yang dapat berlangsung dalam dua arah.
2. Memperlihatkan terjadinya pergeseran letak kesetimbangan asam asetat dengan
penambahan natrium asetat.
3. Memperlihatkan terjadinya pergeseran letak kesetimbangan asam asetat dengan
penambahan amonium klorida NH4Cl.

II. DASAR TEORI


Reaksi-reaksi yang dilakukan di laboratorium pada umumnya berlangsung
satu arah. Tetapi ada juga reaksi yang dapat berlangsung dua arah atau dapat
balik. Reaksi searah disebut juga reaksi irreversibel. Reaksi dapat balik atau dapat
berubah lagi menjadi zat-zat semula disebut juga reaksi reversibel.
Reaksi dapat balik yang terjadi dalam satu sistem dan laju reaksi ke arah hasil
atau sebaliknya sama disebut reaksi dalam keadaan setimbang atau reaksi
kesetimbangan. Reaksi kesetimbangan banyak terjadi pada reaksi-reaksi dalam
wujud gas. Sistem yang termasuk reaksi kesetimbangan disebut sistem
kesetimbangan. Beberapa contoh reaksi yang merupakan sistem kesetimbangan adalah:
1) Asam asetat merupakan asam lemah, asam ini di dalam air hanya sedikit dapat terurai
menjadi ion-ionnya:
CH3COOH (aq) H +(aq) + CH3COO – (aq)
+
Dengan adanya ion H yang berasal dari penguraian asam asetat, maka zat warna metil
orange di dalam larutan ini memiliki warna tertentu. Penguraian ion H + di dalam larutan ini
dapat mengubah warna metil orange. Jumlah ion H + di dalam larutan dapat dikurangi dengan
menggeser letak kesetimbangan kearah CH3COOH.
2) Amonium hidroksida, NH4OH merupakan basa lemah reaksi penguraiannya adalah:
NH4OH (aq) NH4+(aq) + OH –(aq)
-
Dengan adanya ion OH yang berasal dari penguraian asam amonium hidroksida, maka zat
warna phenolphtahlein di dalam larutan ini memiliki warna tertentu. Penguraian ion OH - di
dalam larutan ini dapat mengubah warna phenolphtahlein. Jumlah ion OH - di dalam larutan
dapat dikurangi dengan menggeser letak kesetimbangan kearah NH4OH.
3) Ion ferri, Fe3+ bereaksi dengan ion tiosianat, SCN – menurut persamaan reaksi:
Fe3+(aq) + SCN – (aq) FeSCN 2 +(aq)
III. ALAT DAN BAHAN
A. Reaksi dapat balik
1. Perubahan PbSO4(aq) menjadi PbI2(s) dan kembali menjadi PbSO4(aq).

No Bentuk Alat Nama Alat


1 Tabung Reaksi

2 Gelas Ukur

3 Pipet tetes

Bahan :
No Nama Bahan
1 L. Timbal nitrat
Pb(NO3)2 0,1 M
2 L. Asam sulfat
H2SO4 2M
3 L. Kalium Iodida
KI 0,5 M
4 L. Natrium sulfat
Na2SO4 1M
B. Pergeseran Kesetimbangan
1. Pengaruh Penambahan Ion Asetat Pada Reaksi Setimbang Asam Asetat.

No Bentuk Alat Nama Alat


1 Tabung Reaksi

2 Gelas Ukur

3 Pipet tetes

Bahan :
No Nama Bahan
1 L. Asam asetat
CH3COOH 0,1 M
2 L. Natrium asetat
CH3COONa 1M
3 Metil Orange (MO)
2. Pengaruh Penambahan Ion NH4 + Pada Reaksi Setimbang Basa NH4OH.

No Bentuk Alat Nama Alat


1 Tabung Reaksi

2 Gelas Ukur

3 Pipet tetes

Bahan :
No Nama Bahan
1 L. Amonium
hidroksida NH4OH
0,1 M
2 L. Amonium klorida
NH4Cl 1M
3 Phenolphtahlein (PP)
3. Pergeseran Letak Kesetimbangan Feri Tiosianat.

No Bentuk Alat Nama Alat


1 Tabung Reaksi

2 Gelas Ukur

3 Pipet tetes

4 Gelas beaker 250 ml


Bahan :
No Nama Bahan
1 L. Ferri Tiosianat
FeCl 0,1 M
2 L. Kalium tiosianat
KSCN 0,1M
3 L. Kalium kloida KCl
0,1 M

IV. CARA KERJA


A. Reaksi Dapat Balik
Perubahan PbSO4(aq) menjadi PbI2(s) dan kembali menjadi PbSO4(aq)

Masukkan 5 ml L. 1.tambahkan 10 tetes L. 1.Kemudian buang


Pb(NO3)2 0,1 M ke H2SO4 2M, catat warna larutan dan cuci endapan
dalam tabung reaksi endapan dengan aquades

1.tambahkan sedikit
1.tambahkan sedikit
1.Kemudian buang demi sedikit 10 ml L.
demi sedikit 5 ml KI 0,5
larutan dan cuci endapan Na2SO4 1M sambil
M sambil digoyangkan,
dengan aquades digoyangkan, catat
catat warna endapan
warna endapan
B. Pergeseran Kesetimbangan
1. Pengaruh Penambahan Ion Asetat Pada Reaksi Setimbang Asam Asetat

tambahkan 5 tetes
Masukkan 5 ml L.
Indikator MO, amati
CH3COOH 0,1 M ke
dan catat perubahan
dalam tabung reaksi
yang terjadi

teteskan sedikit demi


sedikit L. CH3COONa
1 M sampai terjadi
perubahan

2. Pengaruh Penambahan Ion NH4 + Pada Reaksi Setimbang Basa NH4OH

Masukkan 3 ml L. tambahkan 1 tetes


NH4OH 0,1 M ke dalam Indikator PP, catat warna
tabung reaksi larutan

teteskan sedikit demi


sedikit L. NH4Cl 1 M
sambil digoyangkan
sampai terjadi perubahan
warna, catat warna larutan
3. Pergeseran Letak Kesetimbangan Feri Tiosianat

Masukkan 3 ml L. FeCl 0,1 M ke


tambahkan 3 ml L KSCN 0,1 M
dalam tabung reaksi

Pindahkan ke dalam Gelas Beaker Sediakan 4 buah tabung reaksi dan


dan encerkan dengan aquades isi masing-masing tabung dengan
sampai berwarna orange muda larutan tersebut,

selanjutnya:
Pada tabung reaksi kedua tambah 3
ml larutan FeCl3 0,1 M
Pada tabung reaksi ketiga tambah 3
ml larutan KSCN 0,1 M
Pada tabung reaksi keempat
tambah 3 ml larutan KCl 0,1 M

V. DATA
A. Reaksi Dapat Balik
1. Perubahan PbSO4(aq) menjadi PbI2(s) dan kembali menjadi PbSO4(aq)

Zat yang direaksikan Warna endapan


Pb(NO3)2 + H2SO4 PUTIH

Endapan PbSO4 + KI KUNING

Endapan PbI2 + Na2SO4 PUTIH


B. Pergeseran Kesetimbangan
1. Pengaruh Penambahan Ion Asetat Pada Reaksi Setimbang Asam Asetat

Larutan Warna larutan

Asam asetat PUTIH BENING

Setelah ditambah MO MERAH MUDA

Setelah ditambah CH3COONa ORANGE

2. Pengaruh Penambahan Ion NH4 + Pada Reaksi Setimbang Basa NH4OH

Larutan Warna larutan

NH4OH PUTIH BENING

Setelah ditambah pp PINK BENING

Setelah ditambah NH4Cl PUTIH BENING

3. Pergeseran Letak Kesetimbangan Feri Tiosianat

Tabung Warna larutan


1 ORANGE MUDA
2 MERAH DARAH
3 ORANGE TUA
4 PUTIH BENING

B. PERTANYAAN
A. Reaksi Dapat Balik
1. Zat yang mengendap pada reaksi Pb(NO3)2 dengan H2SO4 adalah?

Endapan PbSO4 putih

2. Tuliskan 3 persamaan reaksi di atas !

Pb(NO3)2 (aq) + H2SO4 (aq) → PbSO4 (s) + 2HNO3 (aq)

PbSO4 (s) + 2KI (aq) → PbI2 (s) + K2SO4 (aq)

PbI2 (s) + Na2SO4 (aq) → PbSO4 (s) + 2NaI (aq)


B. Pergeseran Kesetimbangan
1. Setelah ditambah natrium asetat kearah manakah terjadinya pergeseran kesetimbangan ?
Ke arah asam asetat
2. Pengaruh penambahan ion apakah yang dapat menggeser kesetimbangan asam asetat ?
Natrium asetat
3. Setelah ditambah NH4Cl ke arah manakah terjadinya pergeseran kesetimbangan? Ke arah
NH4OH
4. Pengaruh penambahan ion apakah yang dapat menggeser kesetimbangan NH4OH ?
NH4Cl
5. Ion-ion apakah yang dapat menggeser letak kesetimbangan ferri tiosianat pada percobaan
tersebut ? Fe3+ dan KSN-

VI. PEMBAHASAN
Reaksi Dapat Balik
Perubahan PbSO4(aq) menjadi PbI2(s) dan kembali menjadi PbSO4(aq)
Pada percobaan ini untuk membuktikan adanya reaksi bolak – balik.

Pb(NO3)2 (aq) + H2SO4 (aq) à PbSO4 (s) +2HNO3 (aq)


(kuning) (tak berwarna) (putih) (tak berwarna)

kami menggunakan larutan KI untuk direaksikan dengan PbSO4, berikut persamaan


reaksinya :

PbSO4 (s) + KI (aq) à PbI2 (s) + K2SO4 (aq)


(putih) (tak berwarna) (kuning) (tak berwarna)

Setelah direaksikan, ternyata terdapat endapan yang berwarna kuning dan larutan bening
di atasnya. Selanjutnya, kami mereaksikan endapan (PbI) yang terbentuk dengan Na2SO4,
dengan persamaan reaksi sebagai berikut :

PbI2 (s) + Na2SO4 (aq) à PbSO4 (s) +2NaI (aq)


(kuning) (tak berwarna) (putih) (tak berwarna)

Hasilnya adalah terbentuk lagi produk yang semula yaitu padatan berwarna putih dan
larutan bening. Ini membuktikan jika reaksi tersebut dapat berlangsung secara bolak –
balik. Hal itu dapat dilihat dari perubahan warna pada PbI yang berwarna kuning, lalu
direaksikan dengan NaSO4 menghasilkan padatan PbSO4 yang berwarna putih seperti
pada keadaan awalnya.

B. Pergeseran Kesetimbangan
Tujuan percobaan ini yaitu menentukan pengaruh konsentrasi dalam suatu reaksi
kesetimbangan. Percobaan ini memiliki prinsip dengan cara menambahkan konsentrasi zat
pada suatu larutan dan diamati perubahan akhirnya. Dalam kimia, konsentrasi adalah
ukuran yang menggambarkan banyaknya zat didalam suatu campuran dibagi dengan
volume total campuran tersebut. Larutan yang hasil akhirnya mengalami perubahan,
pastinya mengalami pergeseran kesetimbangan. Pergeseran kesetimbangan pada
percobaan ini ditandai dengan perubahan warna pada larutan yang diuji melalui indikator
universal.
Percobaan pertama yang dilakukan yaitu sistem Pengaruh Penambahan Ion Asetat Pada
Reaksi Setimbang Asam Asetat. Asam asetat yang di campur dengan indikator MO akan
menghasilkan warna larutan menjadi merah muda, kemudia ditambahkan natrium asetat
larutan berubah menjadi warna orange

CH3COOH + MO + CH3COONa warna larutan menjadi orange

Percobaan kedua yang dilakukan yaitu sistem Pengaruh Penambahan Ion NH4 + Pada
Reaksi Setimbang Basa NH4OH. Amonia yang ditambahkan indikator PP menunjukkan
perubahan warna pink bening, ketika larutan NH4Cl ditambahkan perubahan warna yang
terjadi yaitu kembali menjadi putih bening.

NH4OH + PP + NH4Cl → warna larutan menjadi putih bening


Hal ini terjadi disebabkan oleh penambahan NH4⁺ yang menyebabkan nilai reaktan
bertambah dan nilai produk berkurang. Meskipun reaksi ditambahkan air tetapi hal tersebut
tidak mempengaruhi kesetimbangan, karena penambahan atau pengurangan komponen
berupa cairan tidak mengubah konsentrasi.

Percobaan ketiga adalah sistem FeCl3 dan ion tiosianat dalam air. Percobaan ini, larutan
masing-masing akan ditambahkan dengan KSCN secara bervariasi. Warna yang dihasilkan
dari pertambahan larutan tersebut beragam tetapi bisa dikelompokkan menjadi bening atau
pekat. Warna bening menunjukkan reaksi kesetimbangan bergeser ke arah reaktan. Warna
pekat menunjukkan reaksi kesetimbangan bergeser ke arah produk. Hal ini terjadi karena
ion-ion yang dicampurkan memberi tambahan konsentrasi pada reaktan atau produk.
FeCl3 + KCNS Fe(CNS)3 + KCl + H2O (warna larutan merah muda)
o Tabung reaksi ke-2 + 3 ml FeCl3 0,1 M ( warna menjadi lebih muda dari
warna pada tabung 1)
o Tabung reaksi ke-3 + 3 ml KCNS ( warna larutan menjadi lebih tua dari
warna pada tabung 1)
o Tabung reaksi ke-4 + 3 ml KCl 0,1 M (warna larutan menjadi lebih muda
dari warna tabung 1)
KESIMPULAN

Penambahan konsetrasi larutan menyebabkan adanya pergeseran kesetimbangan. Bila


kedalam reaksi suatu sistem kesetimbangan konsentrasi salah satu komponennya ditambah
maka kesetimbangan akan bergeser dari arah penambahan dan bila komponen dikurangi
maka kesetimbangan bergeser ke arah pengurangan itu.

Pengaruh penambahan ion asetat pada reaksi setimbang Asam Asetat


Pada penambahan larutan CH3COONa 0,1 M warna larutan tidak berubah yang artinya
kesetimbangan kimia bersifat dinamis.
Menggeser letaknya kesetimbangan Feri Tiosianat
o Pada tabung kedua warna lebih muda yang berarti kesetimbangan bersgeser kekiri.
o Pada tabung ketiga warna larutan lebih tua yang berarti kesetimbangan bergeser
kekanan.
o Pada tabung keempat warna larutan lebih muda yang berarti kesetimbangan bergeser
kekiri.
DAFTAR PUSTAKA

Heltina,D. and Indriani,R.,2009.Biosorpsi Pb (II) Pada Jamur Trichoderma


Asperrellum TNJ- 63. Jurnal Rekayasa Prosel, 3(1), pp.1-4.

Mutiah.,2007.Analisis Miskonsepsi Mahasiswa pada Empat Konsep Esensial


Kesetimbangan Kimia.Jurnal Pijar Mipa, 7(1), pp.1-6.

Umam,Y.I., Iskandar,S.M. and Budiasih,E.,2015.Analisis Dampak Kesalahan


Konsep Laju Reaksi Terhadap Kesalahan Kesetimbangan Pada Siswa
SMA.Jurnal Pendidikan, 3(2), pp.68-73
LAMPIRAN

PbI2 + Na2SO4
>PbSO4 (s)

FERRI
TIOSIANAT
NH4OH + PP + NH4Cl →
warna larutan menjadi putih
bening

Anda mungkin juga menyukai