Anda di halaman 1dari 38

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATANSEMARANG

DIPLOMA IV JURUSAN GIZI


Jalan Woltermonginsidi No. 115 Pedurungan, Semarang (50192)
Telp/Fax: 024-6710378 Website: www.poltekes-smg.ac.id Email: gizi@poltekes-smg.ac.id

PROPOSAL DIKLAT
PELATIHAN PROSES ASUHAN GIZI
TERSTANDAR PADA AHLI GIZI PUSKESMAS
RAWAT INAP DI WILAYAH KOTA DAN
KABUPATEN SEMARANG

DISUSUN OLEH:
DIV GIZI REGULER B

1
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATANSEMARANG
DIPLOMA IV JURUSAN GIZI
Jalan Woltermonginsidi No. 115 Pedurungan, Semarang (50192)
Telp/Fax: 024-6710378 Website: www.poltekes-smg.ac.id Email: gizi@poltekes-smg.ac.id

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG


TAHUN 2019

2
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATANSEMARANG
DIPLOMA IV JURUSAN GIZI
Jalan Woltermonginsidi No. 115 Pedurungan, Semarang (50192)
Telp/Fax: 024-6710378 Website: www.poltekes-smg.ac.id Email: gizi@poltekes-smg.ac.id

DAFTAR ISI

Halaman Sampul ..................................................................................................... 1


Daftar isi ................................................................................................................... 2
Lembar Pengesahan ................................................................................................ 3

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................
A. Latar Belakang ................................................................................................. 4
B. Tujuan Kegiatan ............................................................................................... 6
C. Nama Kegiatan ................................................................................................ 6
D. Manfaat Kegiatan ............................................................................................. 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................


A. PAGT............................................................................................................... 8
B. Assesment......................................................................................................... 8
C. Diagnosis gizi................................................................................................... 9
D. Intervensi gizi................................................................................................... 10
E. Monitoring dan Evaluasi................................................................................... 12
F. Puskesmas Rawat Inap...................................................................................... 13

BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN ...............................................................


A. Sasaran ............................................................................................................. 14
B. Langkah Pencapaian Tujuan ............................................................................ 14
D. Kurikulum Diklat Makro dan Mikro ............................................................... 17
E. Susunan Kepanitiaan ....................................................................................... 17
F. Susunan Acara ................................................................................................. 17
G. Anggaran Dana ................................................................................................ 17

BAB IV PENUTUP .................................................................................................. 18

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 19


Lampiran 1 ................................................................................................................ i
Lampiran 2 ................................................................................................................ vii
Lampiran 3 ................................................................................................................ viii
Lampiran 4 ................................................................................................................ ix
Lampiran 5 ................................................................................................................ xi
Lampiran 6................................................................................................................. xiii

3
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATANSEMARANG
DIPLOMA IV JURUSAN GIZI
Jalan Woltermonginsidi No. 115 Pedurungan, Semarang (50192)
Telp/Fax: 024-6710378 Website: www.poltekes-smg.ac.id Email: gizi@poltekes-smg.ac.id

LEMBAR PENGESAHAN
PROPOSAL PELATIHAN PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR PADA AHLI GIZI
PUSKESMAS RAWAT INAP DI WILAYAH KOTA DAN KABUPATEN SEMARANG
Proposal kegitan Pelatihan ini disahkan pada :
Hari, tanggal :
Tempat: Auditorium Gizi Kampus 3 Poltekkes Kemenkes Semarang

Ketua Panitia Sekretaris

Ihda Rosyida Indradewi Rahajeng Emira Putri


NIM. P1337431216056 NIM. P1337431216077
Mengetahui,
Ketua Program Studi DIV Gizi Koordinator Mata Kuliah
Poltekkes Kemenkes Semarang

Mohammad Jaelani, DCn, M.Kes J.Supadi SKM, MKes


NIP. 196208061991031004 NIP.195909071983011001

Menyetujui,
Ketua Jurusan Gizi
Poltekkes Kemenkes Semarang

Susi Tursilowati, SKM, MScPH


NIP. 196611241991022001

4
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATANSEMARANG
DIPLOMA IV JURUSAN GIZI
Jalan Woltermonginsidi No. 115 Pedurungan, Semarang (50192)
Telp/Fax: 024-6710378 Website: www.poltekes-smg.ac.id Email: gizi@poltekes-smg.ac.id

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Asuhan gizi dapat dikatakan berkualitas apabila asuhan gizi diberikan pada orang
dengan waktu dan cara yang tepat. Sebelum memulai proses asuhan gizi, skrining
dilakukan terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan assessment, diagnosis gizi,
serta monitoring dan evaluasi. Menurut American Dietetic Assosiaction (2006) Proses
Asuhan Gizi Terstandar (PAGT) merupakan metode pemecahan masalah yang
sistematis dalam membuat keputusan untuk menangani masalah gizi sehingga dapat
memberikan asuhan yang aman, efektif dan berkualitas tinggi.
Proses Asuhan Gizi Terstandar diterapkan di berbagai pelayanan kesehatan, salah
satu yang menerapkan proses asuhan gizi terstandar adalah puskesmas rawat inap.
Berdasarkan Surat Keputusan Bupati atau Walikota menyatakan bahwa dalam
menjalankan fungsi perawatan, puskesmas diberikan tambahan ruangan dan fasilitas
rawat inap yang sekaligus merupakan pusat rujukan antara. Menurut Kementerian
Kesehatan per Desember tahun 2011, jumlah puskesmas di seluruh Indonesia adalah
9.321 unit, diantaranya 3.025 unit puskesmas rawat inap dan selebihnya yaitu 6.296
unit puskesmas non rawat inap. Puskesmas di Kota Semarang terdiri dari 37 puskesmas
induk yang tersebar di 16 kecamatan, dari total 37 puskesmas hanya 11 puskesmas yang
memiliki fasilitas rawat inap.
Pelayanan gizi puskesmas rawat inap merupakan bagian dari sistem pelayanan
kesehatan yang mempunyai peranan penting dalam memberikan asuhan gizi pada
pasien. Naber et al melaporkan bahwa penurunan status gizi selama di puskesmas rawat
inap dapat meningkatkan sekitar 2,7 kali komplikasi penyakit, memperpanjang lama
rawat 6,3 kali dan meningkatkan biaya rawat 1,76 kali dibandingkan pasien dengan
status gizi normal sehingga Proses Asuhan Gizi Terstandar yang dilakukan ahli gizi
berpengaruh pada proses penyembuhan penyakit. Oleh karena itu diperlukan tenaga

5
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATANSEMARANG
DIPLOMA IV JURUSAN GIZI
Jalan Woltermonginsidi No. 115 Pedurungan, Semarang (50192)
Telp/Fax: 024-6710378 Website: www.poltekes-smg.ac.id Email: gizi@poltekes-smg.ac.id

gizi yang berkompeten dalam memberikan proses asuhan gizi terstandar sehingga dapat
meningkatkan mutu pelayanan.
Berdasarkan Training Need Assesment (TNA) yang dilakukan kepada ahli gizi
puskesmas rawat inap di wilayah Kota dan Kabupaten Semarang didapatkan informasi
bahwa sebesar 54,5% belum pernah mendapatkan pelatihan mengenai PAGT untuk
pasien rawat inap, 63,6% belum dapat melakukan assessment dengan tepat, 54,5%
belum terampil dalam menetapkan diagnosis gizi, 100% kurang terampil melakukan
intervensi, dan 81,8% kurang terampil dalam melakukan monitoring dan evaluasi.
Dalam menggali kebutuhan mengenai Proses Asuhan Gizi Terstandar, kami
menggunakan instrument berupa kuesioner untuk mengukur pengetahuan. Dari hasil
pengolahan instrumen didapatkan hasil bahwa ahli gizi puskesmas rawat inap masih
membutuhkan pelatihan mengenai bagaimana proses pemberian asuhan gizi terstandar.
Dengan demikian, kami akan mengadakan pelatihan gizi mengenai proses asuhan gizi
terstandar (PAGT) pada ahli gizi puskesmas rawat inap di wilayah Kota dan Kabupaten
Semarang.

2. Tujuan Kegiatan
a. Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)
Setelah mengikuti pelatihan ini ahli gizi puskesmas diharapkan terampil dalam
mendokumentasikan asuhan gizi pasien menggunakan format ADIME.
b. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)
Setelah mengikuti pelatihan, ahli gizi puskesmas rawat inap dapat:
1. Paham dan terampil dalam mengkaji data pasien di puskesmas rawat inap secara
lengkap dan sesuai dengan pedoman yang ditetapkan.
2. Paham dan terampil dalam menetapkan diagnosis gizi di puskesmas rawat inap
dengan tepat dan sesuai dengan kondisi pasien.
3. Paham dan terampil dalam mengintervensi pasien di puskesmas rawat inap secara
tepat dan sesuai dengan pedoman yang ditetapkan.
4. Pahan dan terampil dalam monitoring dan evaluasi kondisi pasien di puskesmas
rawat inap secara terstruktur dan sesuai dengan pedoman yang ditetapkan.

3. Nama Kegiatan

6
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATANSEMARANG
DIPLOMA IV JURUSAN GIZI
Jalan Woltermonginsidi No. 115 Pedurungan, Semarang (50192)
Telp/Fax: 024-6710378 Website: www.poltekes-smg.ac.id Email: gizi@poltekes-smg.ac.id

“Pelatihan Proses Asuhan Gizi Terstandar pada Ahli Gizi Puskesmas Rawat Inap di
Wilayah Kota dan Kabupaten Semarang”

4. Manfaat Kegiatan
a. Manfaat bagi peserta
- Untuk meningkatkan pengetahuan serta ketrampilan Ahli Gizi di Puskesmas
Rawat Inap dalam melakukan asuhan gizi pasien sesuai dengan Proses Asuhan
Gizi Terstandar.
- Untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan Ahli Gizi di Puskesmas Rawat
Inap dalam menegakan disgnosis gizi.
- Untuk meningkatkan ketrampilan Ahli Gizi di Puskesmas Rawat Inap dalam
merencanakan intervensi gizi yang tepat.
- Untuk meningkatkan ketrampilan Ahli Gizi di Puskesmas Rawat Inap dalam
melakukan monitoring dan evaluasi gizi.
b. Manfaat bagi panitia
Dapat memberikan pengalaman penyelenggaraan pelatihan gizi dalam bidang gizi
klinik, khususnya dalam pemberian Proses Asuhan Gizi Terstandar kepada Ahli Gizi
yang ada di Puskesmas yang telah menyelenggarakan Rawat Inap

7
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATANSEMARANG
DIPLOMA IV JURUSAN GIZI
Jalan Woltermonginsidi No. 115 Pedurungan, Semarang (50192)
Telp/Fax: 024-6710378 Website: www.poltekes-smg.ac.id Email: gizi@poltekes-smg.ac.id

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. PAGT

Pelayanan gizi merupakan pelayanan kesehatan penunjang sebagai pendukung


upaya penyembuhan pasien dalam waktu sesingkat mungkin. Makanan yang
memenuhi kebutuhan gizi dan termakan habis oleh pasien akan mempercepat
penyembuhan dan memperpendek hari rawat pasien(Ika Rustika and Zainuddin,
2018).Pelayanan gizi di Rumah Sakit merupakan pelayanan yang sesuai dengan
keadaan pasien baik keadaan klinis, status gizi, dan status metabolisme tubuh.
Keadaan gizi pasien sangat berpengaruh terhadap proses penyembuhan penyakit.
Demikian pula sebaliknya, proses perjalanan penyakit dapat berpengaruh terhadap
keadaan gizi pasien. Kondisi pasien yang semakin buruk sering terjadi karena keadaan
gizinya tidak diperhatikan, yaitu karena tidak tercukupinya kebutuhan zat gizi bagi
perbaikan organ tubuh(Abdurrachim and Eliyanti, 2016)
Untuk menghasilkan pelayanan gizi yang bermutu perlu dilakukan proses
asuhan gizi. Proses asuhan gizi terstandar (PAGT) dilakukan pada pasien yang
berisiko kurang gizi, sudah mengalami kurang gizi dan atau kondisi khusus dengan
penyakit tertentu, proses asuhan gizi terstandar merupakan serangkaian kegiatan yang
berulang. Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT) adalah Pendekatan sistematik dalam
memberikan pelayanan asuhan gizi yang berkualitas, melalui serangkaian aktivitas
yang terorganisir meliputi identifikasi kebutuhan gizi hingga pemberian pelayanan
untuk memenuhi kebutuhan gizi.PAGT terdiri dari asesmen gizi, diagnosis gizi,
intervensi gizi, dan monitoring dan evaluasi gizi. ( Kemenkes, 2014).

2. Assesmen ( pengkajian gizi)


Assesmen/Pengkajian gizi Assesmen gizi merupakan langkah awal proses
asuhan gizi terstandar ( PAGT). Tujuan dari assesmen gizi yaitu mengidentifikasi
masalah gizi dan faktor penyebab melalui pengumpulan, verifikasi serta interpretasi

8
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATANSEMARANG
DIPLOMA IV JURUSAN GIZI
Jalan Woltermonginsidi No. 115 Pedurungan, Semarang (50192)
Telp/Fax: 024-6710378 Website: www.poltekes-smg.ac.id Email: gizi@poltekes-smg.ac.id

data secara sistematis. Langkah pertama dalam assesmen gizi yaitu mengumpulkan
data dan memilih data yang merupakan faktor yang dapat mempengaruhi status gizi
dan kesehatan. Langkah kedua yaitu mengelompokkan data berdasarkan kategori.
Lima kategori tersebut yaitu riwayat gizi, Data Biokimia(termasuk data
laboratorium), Pengukuran antropometri, Pemeriksaan fisik klinis, dan Riwayat
personal(Kemenkes,2014)
1. Riwayat gizi adalah data meliputi asupan makanan termasuk komposisi, pola

makan, diet saat ini dan data lain yang terkait. Selain itu diperlukan data
kepedulian pasien terhadap gizi dan kesehatan, aktivitas fisik dan olahraga dan
ketersediaan makanan di lingkungan klien.
2. Data biokimia meliputi hasil pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan yang
berkaitan dengan status gizi, status metabolik dan gambaran fungsi organ yang
berpengaruh terhadap timbulnya masalah gizi.
3. Antropometri merupakan pengukuran fisik pada individu. Antropometri dapat
dilakukan dengan berbagai cara, antara lain pengukuran tinggi badan ,berat
badan,perubahan berat badan, indeks massa tubuh, pertumbuhan dan komposisi
tubuh.
4. Pemeriksaan fisik dilakukan untuk mendeteksi adanya kelainan klinis yang
berkaitan dengan gangguan gizi atau dapat menimbulkan masalah gizi.
Pemeriksaan fisik terkait gizi merupakan kombinasi dari, tanda- tanda vital dan
antropometri yang dapat dikumpulkan dari catatan medik pasien serta wawancara.
Contoh beberapa data pemeriksaan fisik terkait gizi antara lain edema, asites,
kondisi gigi geligi, massa otot yang hilang, lemak tubuh yang menumpuk.
5. Data riwayat personal meliputi 4 area yaitu riwayat obat-obatan atau suplemen
yang sering dikonsumsi, sosial budaya, riwayat penyakit,data umum pasien.

3. Diagnosis gizi

Diagnosis gizi adalah kegiatan mengidentifikasi dan memberi nama masalah


gizi yang aktual, dan atau beresiko menyebabkan masalah gizi. Diagnosis gizi
diuraikan berdasarkan komponen masalah gizi (problem), penyebab masalah gizi
(etiology), dan tanda serta gejala adanya masalah gizi (sign andsymptom)(Rustika,

9
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATANSEMARANG
DIPLOMA IV JURUSAN GIZI
Jalan Woltermonginsidi No. 115 Pedurungan, Semarang (50192)
Telp/Fax: 024-6710378 Website: www.poltekes-smg.ac.id Email: gizi@poltekes-smg.ac.id

Sakka and Zainuddin, 2018). Pada langkah diagnosis gizi dapat dicari pola dan
hubungan antar data yang terkumpul dan kemungkinan penyebabnya.Masalah
gizi(problem) mengggambarkan masalah gizi pasien, dimana ahli gizi bertanggung
jawab secara mandiri untuk memecahkannya. Maka dibuat :
- Tujuan dan target intervensi gizi yang lebih realistis dan terukur
- Menetapkan prioritas intervensi atau penanganan gizi.
- Memantau dan mevaluasi perubahan yang terjadi setelah
intervensi (Sumapradja dkk, 2011).

Penyebab masalah (etiologi) merupakan faktor penyebab yang memiliki


kontribusebab terjadi masalah. Penyebab dapat berkaitan dengan faktor fisiologis,
sosial, lingkungan dan prilaku. Tanda dan gejala ada masalah (sign dan
simptom) menunjukkan keadaan pasien, sign umumnya menunjukkan data objektif
sementara simptom merupakan data subjektif. Sign dan simptom merupakan dasar
monitoring dan evaluasi (Sumapradja dkk, 2011).Penulisan diagnosis gizi disusun
dengan urut : Problem (P), Etiologi (E), Sign/Simptoms (S).Pengelompokan diagnosis
gizi: domain asupan, domain klinis, domain perilaku lingkungan (Sumapradja dkk,
2011).
Berdasarkan (PGRS, 2013) berikut tiga domain diagnosis gizi:
a. Domain Asupan adalah masalah aktual yang berhubungan dengan asupan
energi, zat gizi,cairan, substansi bioaktif dari makanan baik yang melalui oral
maupun parenteral dan enteral. Contoh : Asupan protein yang kurang (P)
berkaitan dengan perubahan indera perasa dan nafsu makan (E) ditandai dengan
asupan protein rata rata sehari kurang dari 40 % kebutuhan (S )
b. Domain Klinis adalah masalah gizi yang berkaitan dengan kondisi medis atau
fisik/fungsi organ. Contoh : Kesulitan meyusui (P) berkaitan dengan E)
kurangnya dukungan keluarga ditandai dengan penggunaan susu formula bayi
tambahan (S)
c. Domain Perilaku/lingkungan adalah masalah gizi yang berkaitan dengan
pengetahuan, perilaku/kepercayaan, lingkungan fisik dan akses dan keamanan
makanan. Contoh : Kurangnya pengetahuan tentang makanan dan gizi (P)

10
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATANSEMARANG
DIPLOMA IV JURUSAN GIZI
Jalan Woltermonginsidi No. 115 Pedurungan, Semarang (50192)
Telp/Fax: 024-6710378 Website: www.poltekes-smg.ac.id Email: gizi@poltekes-smg.ac.id

berkaitan dengan mendapat informasi yang salah dari lingkungannya


mengenai anjuran diet yang dijalaninya (E) ditandai dengan memilih bahan
makanan/ makanan yang tidak dianjurkan dan aktivitas fisik yang tidak sesuai
anjuran (S)
4. Intervensi Gizi

Intevensi gizi adalah suatu tindakan yang terencana yang ditujukan untuk
merubah perilaku gizi, kondisi lingkungan, atau aspek status kesehatan
individu(Handayani et al., 2011). Intervensi merupakan serangkaian aktivitas spesifik
dan berkaitandengan penggunaan bahan untuk menanggulangi masalah. Aktivitas ini
merupakan tindakan yang terencana secara khusus dengan tujuan untuk memenuhi
kebutuhan gizi pasien, klien atau kelompok. Intervensi gizi berupa penyuluhan atau
edukasi gizi dan konseling gizi serta pemberian diet yang bertujuan
untukmemberikan asupan makanan sesuai kondisi kesehatan pasien sehingga dapat
mempercepat proses penyembuhan, mempertahankan dan meningkatkan status
kesehatan(Handayani et al., 2011).
Pemilihan intervensi gizi ditentukan oleh diagnosa gizi dan dapat menentukan
dampak intervensi yang akan diukur dan dievaluasi. Semua tindakan intervensi
dilakukan berdasarkan prinsip ilmiah dan rasional bila memungkinkan dibuat
berdasarkan bukti penilitian (Sumapradja dkk, 2011).Pelaksanaan intervensi dimulai
dengan menetapkan tujuan, prinsip, macam diet, serta syarat diet kemudian
melakukan perhitungan kebutuhan enegi dan zat gizi serta menyusun menu dan waktu
makan pasien (Sumapradja dkk, 2011).
Berdasarkan (PGRS,2013) terdapat dua komponen intervensi gizi yaitu
perencanaan intervensi dan implementasi.
a. Perencanaan Intervensi

Intervensi gizi dibuat merujuk pada diagnosis gizi yang ditegakkan.


Tetapkan tujuan dan prioritas intervensi berdasarkan masalah gizinya
(Problem), rancang strategi intervensi berdasarkan penyebab masalahnya
(Etiologi) atau bila penyebab tidak dapat diintervensi maka strategi intervensi

11
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATANSEMARANG
DIPLOMA IV JURUSAN GIZI
Jalan Woltermonginsidi No. 115 Pedurungan, Semarang (50192)
Telp/Fax: 024-6710378 Website: www.poltekes-smg.ac.id Email: gizi@poltekes-smg.ac.id

ditujukan untuk mengurangi Gejala/Tanda (Sign & Symptom). Tentukan pula


jadwal dan frekuensi asuhan. Output dari intervensi ini adalah tujuan yang
terukur, preskripsi diet dan strategi pelaksanaan (implementasi). Perencanaan
intervensi meliputi :
- Penetapan tujuan intervensi: penetapan tujuan harus dapat diukur, dicapai
dan ditentukan waktunya.
- Preskripsi diet: preskripsi diet secara singkat menggambarkan
rekomendasi mengenai kebutuhan energi dan zat gizi individual, jenis
diet, bentuk makanan, komposisi zat gizi, frekuensi makan.
b. Perhitungan kebutuhan gizi

Penentuan kebutuhan zat gizi yang diberikan kepada pasien/klien atas


dasar diagnosis gizi, kondisi pasien dan jenis penyakitnya.
c. Jenis Diet

Pada umumnya pasien masuk ke ruang rawat sudah dibuat permintaan


makanan berdasarkan pesanan/order diet awal dari dokter jaga/ penanggung
jawab pelayanan (DPJP). Dietisien bersama tim atau secara mandiri akan
menetapkan jenis diet berdasarkan diagnosis gizi. Bila jenis diet yang ditentukan
sesuai dengan diet order maka diet tersebut diteruskan dengan dilengkapi dengan
rancangan diet. Bila diet tidak sesuai akan dilakukan usulan perubahan jenis
diet dengan mendiskusikannya terlebih dahulu bersama (DPJP).
d. Modifikasi diet

Modifikasi diet merupakan pengubahan dari makanan biasa (normal).


Pengubahan dapat berupa perubahan dalam konsistensi; meningkatkan/menurunan
nilai energi; menambah/mengurangi jenis bahan makanan atau zat gizi yang
dikonsumsi; membatasi jenis atau kandungan makanan tertentu; menyesuaikan
komposisi zat gizi (protein, lemak, KH, cairan dan zat gizi lain); mengubah
jumlah ,frekuensi makan dan rute makanan. Makanan di RS umumnya berbentuk
makanan biasa, lunak, saring dan cair.
e. Jadwal Pemberian Diet

12
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATANSEMARANG
DIPLOMA IV JURUSAN GIZI
Jalan Woltermonginsidi No. 115 Pedurungan, Semarang (50192)
Telp/Fax: 024-6710378 Website: www.poltekes-smg.ac.id Email: gizi@poltekes-smg.ac.id

Jadwal pemberian diet/makanan dituliskan sesuai dengan pola makan sebagai


contoh : Makan Pagi: 500Kalori; Makan Siang: 600kalori; Makan Malam:
600Kalori; Selingan pagi: 200Kalori; Selingan Sore: 200Kalori
f. Jalur makanan

alur makanan yang diberikan dapat melalui oral dan enteral atau parenteral.
g. Implementasi Intervensi

Implementasi adalah bagian kegiatan intervensi gizi dimana dietisien


melaksanakan dan mengkomunikasikan rencana asuhan kepada pasien dan tenaga
kesehatan atau tenaga lain yang terkait. Suatu intervensi gizi harus
menggambarkan dengan jelas : “ apa, dimana, kapan, dan bagaimana” intervensi
itu dilakukan. Kegiatan ini juga termasuk pengumpulan data kembali, dimana data
tersebut dapat menunjukkan respons pasien dan perlu atau tidaknya modifikasi
intervensi gizi. Untuk kepentingan dokumentasi dan persepsi yang sama, intervensi
dikelompokkan menjadi 4 domain yaitu pemberian makanan atau zat gizi;
edukasi gizi, konseling gizi dan koordinasi pelayanan gizi. Setiap kelompok
mempunyai terminologinya masing masing.
5. Monitoring dan evaluasi
Asuhan gizi ada beberapa tahap yang dimulai dari assesmen, diagnosa,
intervensi, dan yang terakhir adalah monitoring evaluasi.
monitoring dan evaluasi adalah salah satu tahap dalam asuhan gizi yang sangat
bergantung pada intervensi. Begitu pula intervensi sangat bergantung pada diagnosis,
dan diagnosis sangat bergantung pada asesmen dari ahli gizi tersebut.
Jika intervensi yang diberikan kurang tepat, maka monev yang diberikan pun kuranf
tepat. Tujuan dari monev adalah untuk menentukan bagaimana perkembangan dan
hasil yang diperoleh setelah dilakukan intervensi. Monev dapat mengidentifikasi
kondisi pasien setelah didiagnosis dan setelah diberi intervensi.dalam monev, terdapat
indicator asuhan gizi yang dapat digunakan untuk menggambarkan perubahan pasien.
Beberapa komponen-komponen dokumentasi dianjurkan sepanjang proses
perawatan gizi berjalan. Dokumentasi adalah proses berkelanjutan yang mendukung

13
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATANSEMARANG
DIPLOMA IV JURUSAN GIZI
Jalan Woltermonginsidi No. 115 Pedurungan, Semarang (50192)
Telp/Fax: 024-6710378 Website: www.poltekes-smg.ac.id Email: gizi@poltekes-smg.ac.id

semua tahap yang ada. Dokumentasi yang relevan dan tepat waktu itu penting, tetapi
akan tidak lengkap jika tidak mencakup laporan spesifik dari pasien yang sekarang
dalam perawatan. Kualitas dokumentasi untuk monitoring evaluasi mencakup:
- Tanggal dan waktu
- Indikator yang diukur, hasil, dan metode untuk memperoleh pengukuran
- Kriteria untuk indikator yang digunakan sebagai pebanding
- Faktor yang memfsilitasi atau menghambat proses
- Hasil positif atau negative lainna
- Rencana kedepannya untuk perawatan gizi, pemantauan gizi, dan penindak
lanjutan atau pemberhentian.
6. Puskesmas rawat inap
Puskesmas perawatan merupakan puskesmas yang dilengkapi ruangan
tambahan dan fasilitas untuk menyelamatkan pasien gawat darurat dan tindakan yang
diberikan merupakan tindakan operatif terbatas dan rawat inap sementara (Effendi,
2009). Rawat inap pasien dilakukan paling sedikit 24 jam perawatan.
Puskesmas Perawatan adalah Puskesmas yang berdasarkan Surat Keputusan
Bupati atau Walikota menjalankan fungsi perawatan dan untuk menjalankan
fungsinya diberikan tambahan ruangan dan fasilitas rawat inap yang sekaligus
merupakan pusat rujukan antara (Departemen Kesehatan RI, 2007).
Puskesmas perawatan (rawat inap) berfungsi sebagai pusat rujukan pasien
yang gawat darurat sebelum dibawa ke rumah sakit. Tindakan operatif terbatas seperti
kecelakaan lalu lintas, persalinan dengan penyulit dan penyakit lain yang bersifat
gawat darurat. Puskesmas perawatan sebagai puskesmas rawat inap tingkat pertama
memberikan pelayanan kesehatan yang meliputi observasi, diagnosa, pengobatan,
rehabilitasi medik dengan tinggal di ruang rawat inap puskesmas (Kepmenkes nomor
28/MENKES/SK/IX/2008).

14
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATANSEMARANG
DIPLOMA IV JURUSAN GIZI
Jalan Woltermonginsidi No. 115 Pedurungan, Semarang (50192)
Telp/Fax: 024-6710378 Website: www.poltekes-smg.ac.id Email: gizi@poltekes-smg.ac.id

BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Sasaran
Kriteria Peserta
Peserta pelatihan meliputi:
1. Ahli Gizi yang berada di Puskesmas yang sudah menerapkan Rawat Inap.
2. Puskesmas tempat Ahli Gizi bekerja berada di wilayah Kota dan Kabupaten
Semarang.
3. Ahli Gizi Puskesmas Rawat Inap yang sebelumnya belum pernah mengikuti
pelatihan (diklat) PAGT
Jumlah Peserta : 20 orang.
B. Langkah Pencapaian Tujuan
1. Tahap persiapan
a. Membentuk panitia pelatihan
b. Menyusun proposal pelatihan
c. Menyusun rencana anggaran
d. Melakukan koordinasi dan perizinan untuk peserta dengan setiap Kepala
Puskesmas Rawat Inap di Kota Semarang
e. Menyiapkan undangan peserta dan mendistribusikannya kepada peserta
f. Menyiapkan narasumber
g. Menyiapkan soal pre-post test
h. Menyiapkan ATK untuk peserta (note book, pulpen)
i. Menyiapkan sertifikat dan plakat untuk peserta
Sertifikat diberikan kepada peserta yang telah mengikuti pelatihan terakreditasi
dengan memenuhi ketentuan sebagai berikut :
i. Mengikuti pelatihan sekurang-kurangnya 90% dari alokasi waktu pelatihan
ii. Dinyatakan berhasil sesuai evaluasi belajar
j. Menyiapkan perlengkapan (meja, kursi, proyektor, LCD, sound system, dll)
2. Tahap pelaksanaan
Tempat : Auditorium Kampus 3 Poltekkes Kemenkes Semarang
Waktu :
Hari : Selasa

15
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATANSEMARANG
DIPLOMA IV JURUSAN GIZI
Jalan Woltermonginsidi No. 115 Pedurungan, Semarang (50192)
Telp/Fax: 024-6710378 Website: www.poltekes-smg.ac.id Email: gizi@poltekes-smg.ac.id

Tanggal : 11 Juni 2019


Pukul : 08.00 WIB – 15.30 WIB

3. Narasumber
Ahli Gizi Rumah Sakit St. Elisabeth
Pemateri I : Florentinus Nurtitus, S.Si.T., RD
Materi : Pelatihan asuhan gizi terstandar

Ahli Gizi Puskesmas


Pemateri II : Laurensia Molek S.Gz
Materi :

4. Strategi/langkah Pelaksanaan
A. KEGIATAN
a) Strategi / langkah pelaksanaan :
1. Kegiatan
a. Kegiatan pendahuluan
 Registrasi peserta
 Pembukaan
 Penjelasan tujuan Pelatihan
 Pretest
b. Kegiatan inti
 Pemaparan materi
 Praktik langsung mengisi form asuhan gizi (ADIME) pada pasien
rawat inap di puskesmas
b. Kegiatan penutup
 Post test
 Penutupan
2. Metode Pelatihan :
Metode pelatihan bervariasi seperti : Ceramah dan praktik studi kasus
3. Media :
Powerpoint, form ADIME, handout
C. EVALUASI
1. Evaluasi struktur : Semua tahap persiapan sudah disiapkan dengan baik
2. Evaluasi proses : Acara pelatihan bejalan dengan lancar
3. Pelatih : informatif dan komunikatif
4. Peserta : mengikuti serangkaian acara dengan antusias

Aspek yang dinilai selama pelatihan


a. Proses pelaksanaan

16
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATANSEMARANG
DIPLOMA IV JURUSAN GIZI
Jalan Woltermonginsidi No. 115 Pedurungan, Semarang (50192)
Telp/Fax: 024-6710378 Website: www.poltekes-smg.ac.id Email: gizi@poltekes-smg.ac.id

 Penilaian untuk mengetahui proses penyelenggaraan pelatihan


 Komponen yang dinilai :
- Penerimaan panitiia
- Akomodasi dan konsumsi peserta
- Penyediaan materi pelatihan
- Penyediaan alat bantu
- Kegunaan materi pelatihan
b. Pelatih
 Penilaian untuk mengetahui tingkat kemampaun, pengetahuan, ketrampilan,
dan sikap pelatih dalam memberikan pelatihan
 Komponen yang dinilai :
- Kemampuan pelatih dalam membuka sesi pelatihan
- Kemampuan pelatih menggunakan metoda pembelajaran
- Kemampuan pelatih dalam menyampaikan materi
- Kemampuan pelatih dalam menanggapi pertanyaan
- Kemampuan pelatih dalam menguasai materi
- Kemampuan pelatih dalam membuat rangkuman
- Kemampuan pelatih dalam mengatur waktu presentasi

c. Peserta
 Penilaian untuk mengetahui tingkat penyerapan materi oleh peserta
pelatihan
 Komponen yang dinilai adalah kemampuan peserta menerima materi :
- Pretest dan posttest
- Penilaian praktik

C. Kurikulum Diklat Makro dan Mikro


Terlampir
D. Susunan Kepanitiaan
Terlampir
E. Susunan Acara
Terlampir
F. Anggaran Dana
Terlampir

G. Kuesioner
Terlampir

H. Hasil Analisis TNA


Terlampir

17
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATANSEMARANG
DIPLOMA IV JURUSAN GIZI
Jalan Woltermonginsidi No. 115 Pedurungan, Semarang (50192)
Telp/Fax: 024-6710378 Website: www.poltekes-smg.ac.id Email: gizi@poltekes-smg.ac.id

BAB IV
PENUTUP

Demikian proposal ini telah kami buat semoga dapat menjadi bahan pertimbangan
dari semua pihak yang terkait dengan kegiatan ini. Dengan diselenggarakannya kegiatan
ini semoga dapat membawa manfaat bagi semua pihak terutama Mahasiswa Sarjana
Terapan Gizi Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Semarang, serta pihak-pihak yang telah
membantu atas terselenggarakannya kegiatan ini dan senantiasa mendapat ridho dari
Allah SWT. Atas perhatian dan kerjasama Bapak/Ibu/Saudara, kami ucapkan
terimakasih.

18
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATANSEMARANG
DIPLOMA IV JURUSAN GIZI
Jalan Woltermonginsidi No. 115 Pedurungan, Semarang (50192)
Telp/Fax: 024-6710378 Website: www.poltekes-smg.ac.id Email: gizi@poltekes-smg.ac.id

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrachim, R. and Eliyanti, M. (2016) ‘Jurnal Riset Kesehatan PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR ( PAGT ) TERHADAP
TINGKAT KEPUASAN DAN LAMA HARI RAWAT PASIEN ANAK INFEKSI ( Studi di Ruang Rawat Inap Anak RSUD Ulin
Banjarmasin )’, 5(2), pp. 98–103.

Ika Rustika, A. S. and Zainuddin, A. (2018) ‘IMPLEMENTASI PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR (PAGT) PADA PASIEN
RAWAT INAP DI RSU BAHTERAMAS TAHUN 2018’, 3(4), pp. 1–7.

Handayani, D. et al. (2011) ‘Efektifitas Penatalaksanaan Proses Asuhan Gizi Terstandar terhadap Perbaikan Asupan Pasien Sindrom
Metabolik di RSUD Sidoarjo’, pp. 31–39.
Rustika, I., Sakka, A. and Zainuddin, A. (2018) ‘IMPLEMENTASI PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR (PAGT) PADA
PASIEN RAWAT INAP DI RSU BAHTERAMAS TAHUN 2018’, Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat, 3(4), pp. 1–7.

PGRS, 2013
Copyright.2016.Jenis-Jenis Puskesmas Menurut Departemen Kesehatan. https://tipsserbaserbi.blogspot.com/2015/10/jenis-jenis-
puskesmas-menurut.html.
Academy of Nutrition and Dietetics. 2013. International Dietetics and Nutrition Terminology (IDNT) Reference Manual. Fourth
Edition. Chicago : Academy of Nutrition and Dietetics.

Astuti D. Persepsi Pasien Tentang Mutu Pelayanan Dengan Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap Puskesmas. higeia J Public Heal
Res Dev. 2017;1(1):51–7.

i
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATANSEMARANG
DIPLOMA IV JURUSAN GIZI
Jalan Woltermonginsidi No. 115 Pedurungan, Semarang (50192)
Telp/Fax: 024-6710378 Website: www.poltekes-smg.ac.id Email: gizi@poltekes-smg.ac.id

Kristiani YR, Kuntjoro T, Utarini A. Quality Function Deployment The Use of Quality Function Deploymen for Developing Inpatient
Service. J Manaj Pelayanan Kesehat. 2006;09(04):209–14.

Trowbridge et al. Analisis Hubungan Persepsi Pasien Tentang Mutu Pelayanan Dengan Pemanfaatan Ulang Pelayanan Rawat Jalan
Puskesmas Poncol Kota Semarang. J Kesehat Masy. 2013;1 No 2:37–47.

Suwuh MK, Maramis FRR, Wowor RE. Hubungan Antara Kualitas Jasa Pelayanan Dengan Kepuasan Pasien Di Puskesmas
Walantakan Kecamatan Langowan Utara. Kesmas [Internet]. 2019;7(3). Available from:
http://ejournalhealth.com/index.php/kesmas/article/view/793
Lieke Paruntu O. Status Gizi dan Penyelenggaraan Makanan Diet Pasien. Brazillian Natl Surv. 2013;5(2):3–11.

Dinas Kesehatan (2017) Profil kesehatan kota semarang 2017

ii
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATANSEMARANG
DIPLOMA IV JURUSAN GIZI
Jalan Woltermonginsidi No. 115 Pedurungan, Semarang (50192)
Telp/Fax: 024-6710378 Website: www.poltekes-smg.ac.id Email: gizi@poltekes-smg.ac.id

Lampiran 1
KURIKULUM DIKLAT MAKRO

Nama Diklat : Pelatihan Proses Asuhan Gizi Terstandar Pada Ahli Gizi Puskesmas Rawat Inap di Wilayah Kota dan Kabupaten
Semarang
TKU : Setelah mengikuti pelatihan ini diharapkan ahli gizi di Puskesmas rawat inap dapat meningkatkan standar pelayanan
minimal (SPM)
Deskripsi : Pelatihan ini merupakan serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang PAGT untuk
ahli gizi di Puskesmas rawat inap

Alokasi Waktu
Deskripsi
No. TKK Mata Ajaran (Menit)
Teori Praktek
Setelah mengikuti pelatihan peserta dapat:
1 Mendeskripsikan masalah gizi Patologi Mata ajar ini memberikan 45
dan/ penyakit utama penyebab pemahaman tentang patofisiologi dan
terjadinya masalah gizi yang cara asuhan gizi pada :

iii
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATANSEMARANG
DIPLOMA IV JURUSAN GIZI
Jalan Woltermonginsidi No. 115 Pedurungan, Semarang (50192)
Telp/Fax: 024-6710378 Website: www.poltekes-smg.ac.id Email: gizi@poltekes-smg.ac.id

- penyakit menular (diare, TBC,


HIV/AIDS, demam thypoid) dan
tidak menular (DM,obesitas,
Dislipideia, gout, penyakithati)
- masalah gizi ibu hamil (KEK
pada ibu hamil, AGB pada ibu
hamil, defisiensi asam folat) dan
dialami oleh pasien rawat inap
ibu menyusui (fisiologi
menyusui, pengaturan zat gizi
pada ibu hamil)
- balita (gizi kurang, gizi lebih,
stunting atau gangguan
pertumbuhan)
-
2 Mendeskripsikan langkah- NCP Mata ajaran ini memberikan 45
langkah asuhan gizi klinik pada pemahaman tentang cara langkah-
pasien rawat inap langkah yang harus dilakukan dalam
melaksanakan asuhan gizi klinik

iv
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATANSEMARANG
DIPLOMA IV JURUSAN GIZI
Jalan Woltermonginsidi No. 115 Pedurungan, Semarang (50192)
Telp/Fax: 024-6710378 Website: www.poltekes-smg.ac.id Email: gizi@poltekes-smg.ac.id

pada pasien di puskesmas rawat inap.

Menyelesaikan studi kasus yang Mata ajaran ini mempraktekkan cara


3 diberikan untuk melakukan TGM membuat PAGT untuk pasien rawat 60
PAGT di Puskesmas rawat inap inap di Puskesmas rawat inap

Mata ajaran ini memberikan


kemampuan dalam melakukan
Melakukan pendokumentasian Dokumentasi gizi
4 pencatatan dan pelaporan serta 45
gizi untuk puskesmas rawat inap di puskesmas
pengisian dokumentasi di puskesmas
rawat inap

KURIKULUM DIKLAT MIKRO

Nama Diklat : Pelatihan Proses Asuhan Gizi Terstandar Pada Ahli Gizi Puskesmas Rawat Inap di Wilayah Kota dan Kabupaten
Semarang

v
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATANSEMARANG
DIPLOMA IV JURUSAN GIZI
Jalan Woltermonginsidi No. 115 Pedurungan, Semarang (50192)
Telp/Fax: 024-6710378 Website: www.poltekes-smg.ac.id Email: gizi@poltekes-smg.ac.id

TIU : setelah melakukan pelajaran ini diharapkan ahli gizi puskesmas dapat memahami cara melakukan PAGT di
puskesmas rawat inap
Deskripsi : pelatihan ini memberikan pemahaman tentang PAGT di puskesmas rawat inap
Alokasi Waktu
Strategi pembahasan
No. TIK Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan (Menit)
Metode Media Teori Praktek
Setelah mengikuti pelatihan peserta mampu:
- Penyakit menular
Mendeskripsikan Konsep dasar - Penyakit tidak menular
1 masalah gizi yang masalah gizi pada - Masalah gizi ibu hamil Ceramah PPT 45
terjadi dimasyarakat masyarakat dan menyusui
- Masalah gizi pada balita
2 Menjelaskan Langkah-langkah - Pengkajian data/ Ceramah PPT 45
langkah-langkah PAGT assessment
- Penetapan problem gizi
asuhan gizi klinik
atau diagnosa gizi
pada pasien rawat
- Intervensi gizi termasuk
inap
planning (perencanaan
terapy diet)
- Monitoring dan evaluasi

vi
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATANSEMARANG
DIPLOMA IV JURUSAN GIZI
Jalan Woltermonginsidi No. 115 Pedurungan, Semarang (50192)
Telp/Fax: 024-6710378 Website: www.poltekes-smg.ac.id Email: gizi@poltekes-smg.ac.id

gizi
- Dokumentasi asuhan gizi
puskesmas

- Pembuatan asessment
gizi
- Penentuan diagnosisi

Menyelesaikan studi gizi


- Menyusun perencanaan
kasus yang diberikan
intervensi Studi kasus Adime,
3 untuk melakukan Kasus - Menentukan hal-hal 45
dan praktek PPT
PAGT di Puskesmas yang harus dimonitring
rawat inap dan di evaluasi
- Melakukan
pendokumentasian
asuhan gizi puskesmas
4 Melakukan Konsep dasar - Pencatatan Ceramah PPT 45
- Pelaporan
pencatatan dan pendokumentasian dan
- Validasi
pelaporan PAGT di diskusi

vii
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATANSEMARANG
DIPLOMA IV JURUSAN GIZI
Jalan Woltermonginsidi No. 115 Pedurungan, Semarang (50192)
Telp/Fax: 024-6710378 Website: www.poltekes-smg.ac.id Email: gizi@poltekes-smg.ac.id

puskesmas

viii
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATANSEMARANG
DIPLOMA IV JURUSAN GIZI
Jalan Woltermonginsidi No. 115 Pedurungan, Semarang (50192)
Telp/Fax: 024-6710378 Website: www.poltekes-smg.ac.id Email: gizi@poltekes-smg.ac.id

Lampiran 2
SUSUNAN KEPANITIAAN
Pelindung : Ketua Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Semarang
Susi Tursilowati, SKM., M.Sc.Ph
Penasehat : Ketua Program Studi DIV Gizi Poltekkes Kemenkes Semarang
Mohammad Jaelani, DCN., M.Kes
Penanggungjawab : 1. J. Supadi, SKM, MKes
2. Sri Noor Mitarsih SKM, MKes
Ketua : Ihda Rosyida Indradewi
Wakil Ketua : Adelia Anggit Utami
Sekertaris : 1. Rahajeng Emira Putri
2. Anita Argawati
Bendahara : 1. Miftahul Jannah Riri
Sie Acara : 1. Sekar Arum Setyanti
2. Yunia Kurnia Putri
3. Ika Putri Utami
4. Priska Resiana
5. Safrin Khabila
Sie Humas : 1. Rr. Nurmalita Sasi
2. Rizki Ihsanida Prihadini
Sie Konsumsi : 1. Myrna Sally Haerdeanna
2. Dini Rosita
3. Susyunani Astuti
Sie Perkap : 1. Nila Authoria
2. Iffatul Fauziyyah Rizqi
3. Yeni Liza Safitri
4. Farah Ramadhaniyati
Sie Dekdok : 1. Tiara Amalia Putri
2. Nur Intan Permatasari

vii
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATANSEMARANG
DIPLOMA IV JURUSAN GIZI
Jalan Woltermonginsidi No. 115 Pedurungan, Semarang (50192)
Telp/Fax: 024-6710378 Website: www.poltekes-smg.ac.id Email: gizi@poltekes-smg.ac.id

Lampiran 3
SUSUNAN ACARA
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR
TAHUN 2019

Kegiatan Rincian kegiatan Pengisi Acara Penanggungjawab


Registrasi (07.30 – 08.00) Priska + Arum
Pengisian daftar hadir
peserta

Pembukaan (08.00 – 08.05) Adel + Anita


Menyanyikan Lagu
Indonesia Raya
(08.05 – 08.10)
Laporan Ketua Panitia
(08.10 – 08.20)
Sambutan Ketua
Jurusan
(08.20 – 08.25)
Pembacaan Doa
Pretest 08.25 – 08.45 Ajeng
Materi I (08.45 – 10.15) Ihda + bu susi
Proses Asuhan Gizi
Terstandar Rawat Inap
Snack I 10.15 – 10.20 Farah
Ice breaking (10. 20 – 10.30) Ika
Praktek (12.30 – 13.30) Sasi + Safrin
Praktek langkah PAGT
Kasus (13.30 – 14.30) Sally + Yunia
Penyelesaian Kasus
Snack II 14.30 – 14.35 Nila
Presentasi (14.35 – 15.35) Riris + Tiara
Presentasi kasus

Post test 15.35 – 15.55 Sani


Penutupan 15.55 – 16.00 Yeni

viii
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATANSEMARANG
DIPLOMA IV JURUSAN GIZI
Jalan Woltermonginsidi No. 115 Pedurungan, Semarang (50192)
Telp/Fax: 024-6710378 Website: www.poltekes-smg.ac.id Email: gizi@poltekes-smg.ac.id

Lampiran 4

ANGGARAN DANA DIKLAT

A. PEMASUKAN
Kas Kelas : 40 x @Rp 25.000 = Rp 1.000.000,00
Dana Kampus : 40 x @Rp 140.000 = Rp 5.600.000,00 +
Total Pemasukan = Rp 6.600.000,00

B. PENGELUARAN

No Kegunaan Rincian Biaya


Transport
Peserta 30 50,000 1,500,000
1
Fee pembicara 1 1 200,000 200,000
Fee pembicara 2 1 200,000 200,000
Kesekertariatan -
Proposal & LPJ 1 100,000 100,000
2
ATK 1 20,000 20,000
Pre Post Test 30 1,000 30,000
Sie. Konumsi -
Snack box peserta, pembicara, tamu undangan 37 15,000 555,000
Snack box panitia 40 7,000 280,000
3 Lunch box peserta, pembicara, tamu undangan 37 25,000 925,000
Lunch box panitia 40 10,000 400,000
Air mineral botol 600 ml (dos) 2 45,000 90,000
Air mineral gelas 250 ml (dos) 3 25,000 75,000
Sie. Acara -
4
Doorprize 5 20,000 100,000
Sie. Dekdok -
MMT Ruangan 1 100,000 100,000
MMT selamat dating 1 50,000 50,000
Sertifikat (peserta, pembicara, panitia) 72 5,000 360,000
5
Plakat Pembicara 2 40,000 80,000
Co Card panitia 40 2,000 80,000
Dekorasi Ruangan 1 100,000 100,000
Sewa Kamera 1 100,000 100,000
6 Sie. Perkap -
Bolpoin (Kit) 30 2,000 60,000

ix
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATANSEMARANG
DIPLOMA IV JURUSAN GIZI
Jalan Woltermonginsidi No. 115 Pedurungan, Semarang (50192)
Telp/Fax: 024-6710378 Website: www.poltekes-smg.ac.id Email: gizi@poltekes-smg.ac.id

Map plastik (Kit) 30 3,000 90,000


Notes (Kit) 30 3,000 90,000
Hand out (Kit) 30 5,000 150,000
7 Lain – lain 1 865,000 865,000
Jumlah 6,600,000

Lampiran 5

x
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATANSEMARANG
DIPLOMA IV JURUSAN GIZI
Jalan Woltermonginsidi No. 115 Pedurungan, Semarang (50192)
Telp/Fax: 024-6710378 Website: www.poltekes-smg.ac.id Email: gizi@poltekes-smg.ac.id

Kuesioner

FORM AHLI GIZI PUSKESMAS


Saya ingin menanyakan kepada bapak/ibu beberapa pertanyaan mengenai PAGT di
Puskesmas
Pengetahuan
Apakah Anda memahami PAGT? 1. Ya p.1.
1.
0. Tidak
2. Apakah Anda sudah menerapkan 1. Ya p.2.
PAGT secara keseluruhan? 0. Tidak
Apakah Anda mendapatkan 1. Sangat lengkap p.3.
3. informasi yang lengkap sehingga 2. Lengkap
dapat digunakan sebagai acuan 3. Kurang lengkap
diagnosis gizi?
4. Tidak lengkap
Apakah Anda terampil dalam 1. Sangat terampil p.4.
4. menetapkan diagnosis yang sesuai 2. Terampil
dengan kondisi pasien? 3. Kurang terampil
4. Tidak terampil
Apakah intervensi gizi yang Anda 1. Sangat sesuai p.5.
5. berikan sudah sesuai dengan 2. Sesuai
standar PAGT (termasuk ketepatan 3. Kurang sesuai
diet)
4. Tidak sesuai
Apakah Anda terampil dalam 1. Sangat terampil p.6.
6. memonitoring dan mengevaluasi 2. Terampil
kondisi pasien? 3. Kurang terampil
4. Tidak terampil
Saat melakukan PAGT, bagian 1. Assessment p.7.
7. mana yang paling Anda kuasai? 2. Diagnosis
3. Intervensi
4. Monev
Menurut Anda, bagian mana yang 1. Assessment p.8.
perlu Anda perbaiki dalam proses 2. Diagnosis
8. PAGT?
3. Intervensi
4. Monev
5. Semua
Apakah Anda ingin memperbaiki 1. Ya p.9.
9.
bagian yang kurang Anda kuasai? 0. Tidak

10. Apakah Anda pernah mengikuti 1. Pernah p.10.


diklat PAGT? 0. Tidak pernah

xi
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATANSEMARANG
DIPLOMA IV JURUSAN GIZI
Jalan Woltermonginsidi No. 115 Pedurungan, Semarang (50192)
Telp/Fax: 024-6710378 Website: www.poltekes-smg.ac.id Email: gizi@poltekes-smg.ac.id

11. Jika kami ingin mengadakan 1. Ya p.11.


diklat, apakah Anda berminat untuk 0. Tidak
mengikuti?

xii
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATANSEMARANG
DIPLOMA IV JURUSAN GIZI
Jalan Woltermonginsidi No. 115 Pedurungan, Semarang (50192)
Telp/Fax: 024-6710378 Website: www.poltekes-smg.ac.id Email: gizi@poltekes-smg.ac.id

Lampiran 6

HASIL OLAH DATA TNA AHLI GIZI PUSKESMAS RAWAT INAP DI WILAYAH
KOTA DAN KABUPATEN SEMARANG

Kami menggunakan kuesioner berisi 11 pertanyaan yang berkaitan dengan pengetahuan


dan keterampilan ahli gizi puskesmas rawat inap di wilayah Kota dan Kabupaten Semarang
dalam menerapkan PAGT. Berikut ini adalah daftar puskesmas rawat inap di Kota dan
Kabupaten Semarang yang menjadi sampel. Kami melakukan wawancara kepada satu ahli
gizi di setiap puskesmas rawat inap di Kota dan Kabupaten Semarang yang menjadi sampel.

Wilayah Nama Puskesmas


Puskesmas Bangetayu
Puskesmas Tlogosari Kulon
Puskesmas Halmahera
Puskesmas Srondol
Kota Semarang
Puskesmas Ngesrep
Puskesmas Gunungpati
Puskesmas Ngaliyan
Puskesmas Karangdoro
Puskesmas Bergas
Kabupaten Semarang Puskesmas Karangmalang
Puskesmas Mangkang

Berikut ini adalah grafik hasil wawancara pada 11 sampel ahli gizi di puskesmas
rawat inap di Kota dan Kabupaten Semarang.

1. Dari 11 sampel ahli gizi di puskemas rawat inap didapatkan hasil bahwa 9,1% belum
memahami PAGT secara mendalam.

xiii
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATANSEMARANG
DIPLOMA IV JURUSAN GIZI
Jalan Woltermonginsidi No. 115 Pedurungan, Semarang (50192)
Telp/Fax: 024-6710378 Website: www.poltekes-smg.ac.id Email: gizi@poltekes-smg.ac.id

2. Dari 11 sampel ahli gizi di puskemas rawat inap didapatkan hasil bahwa 36,4% belum
menerapkan PAGT secara keseluruhan.

3. Dari 11 sampel ahli gizi di puskemas rawat inap didapatkan hasil bahwa 9,1% tidak
mendapatkan informasi yang lengkap sebagai acuan untuk diagnosis gizi sedangkan
54,5% kurang lengkap dalam melakukan assessment.

4. Dari 11 sampel ahli gizi di puskemas rawat inap didapatkan hasil bahwa 54,5% kurang
terampil dalam menetapkan diagnosis sesuai dengan kondisi pasien.

xiv
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATANSEMARANG
DIPLOMA IV JURUSAN GIZI
Jalan Woltermonginsidi No. 115 Pedurungan, Semarang (50192)
Telp/Fax: 024-6710378 Website: www.poltekes-smg.ac.id Email: gizi@poltekes-smg.ac.id

5. Dari 11 sampel ahli gizi di puskemas rawat inap didapatkan hasil bahwa 100% kurang
dalam memberikan intervensi gizi sesuai dengan standar PAGT, termasuk ketepatan diet
yang diberikan kepada pasien.

6. Dari 11 sampel ahli gizi di puskemas rawat inap didapatkan hasil bahwa 81,8% kurang
terampil dalam melakukan monitoring dan evaluasi kondisi pasien.

7. Dari 11 sampel ahli gizi di puskemas rawat inap didapatkan hasil bahwa 81,8% menguasai
assessment, yang paling menguasai diagnosis sebesar 9,1% dan yang menguasai intervensi
sebesar 9,1%. Dari hasil tersebut, belum ada yang paling menguasai monitoring dan
evaluasi.

xv
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATANSEMARANG
DIPLOMA IV JURUSAN GIZI
Jalan Woltermonginsidi No. 115 Pedurungan, Semarang (50192)
Telp/Fax: 024-6710378 Website: www.poltekes-smg.ac.id Email: gizi@poltekes-smg.ac.id

8. Dari 11 sampel ahli gizi di puskemas rawat inap didapatkan hasil bahwa 63,6%
menyatakan perlu memperbaiki semua bagian PAGT, yaitu assessment, diagnosis gizi,
intervensi, dan montoring evaluasi.

9. Dari 11 sampel ahli gizi di puskemas rawat inap didapatkan hasil bahwa 100% ingin
berusaha memperbaiki bagian dalam PAGT yang belum dikuasai.

xvi
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATANSEMARANG
DIPLOMA IV JURUSAN GIZI
Jalan Woltermonginsidi No. 115 Pedurungan, Semarang (50192)
Telp/Fax: 024-6710378 Website: www.poltekes-smg.ac.id Email: gizi@poltekes-smg.ac.id

10. Dari 11 sampel ahli gizi di puskemas rawat inap didapatkan hasil bahwa 54,5% belum
pernah mengikuti diklat mengenai PAGT untuk pasien rawat inap.

11. Dari 11 sampel ahli gizi di puskemas rawat inap didapatkan hasil bahwa 100%
menyatakan berminat jika akan diselenggarakan diklat mengenai PAGT untuk pasien
rawat inap

xvii
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATANSEMARANG
DIPLOMA IV JURUSAN GIZI
Jalan Woltermonginsidi No. 115 Pedurungan, Semarang (50192)
Telp/Fax: 024-6710378 Website: www.poltekes-smg.ac.id Email: gizi@poltekes-smg.ac.id

17

Anda mungkin juga menyukai