Anda di halaman 1dari 18

MINI RISET

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPUASAN PASIEN


TERHADAP PELAYANAN MAKANAN DI RUANG OBGYN
RSUD dr. SOEKARDJO KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2021

Oleh :

Anisa Nur Latifah 184102030

Siti Dewi Hermansyah Putri 184102041

PROGRAM STUDI GIZI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SILIWANGI
2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI....................................................................................................................i
DAFTAR TABEL............................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................2
C. Tujuan Penelitian.........................................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka.........................................................................................................3
B. Kerangka Teori................................................................................................................6
BAB III METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup............................................................................................................7
B. Lokasi dan Waktu Penelitian.......................................................................................7
C. Definisi Operasional....................................................................................................7
D. Pengumpulan Data......................................................................................................7
E. Populasi dan Sampel...................................................................................................8
F. Instrumen Penelitian....................................................................................................8
G. Pengolahan dan Penyajian Data...................................................................................8
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hubungan Antara Ketepatan Waktu Distribusi Makanan dengan Tingkat Kepuasan
Pasien..........................................................................................................................9
B. Hubungan antara Variasi Menu Makanan dengan Tingkat Kepuasan Pasien..............9
C. Hubungan antara Cita Rasa Makanan dengan Tingkat Kepuasan Pasien..................10
D. Hubungan antara Kebersihan Alat Makanan dengan Tingkat Kepuasan Pasien........11
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan...................................................................................................................12
B. Saran.........................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................13

DAFTAR TABEL

i
Tabel 3. 1 Definisi Operasional................................................................................................7
Tabel 3. 2 Hubungan Antara Ketepatan Waktu Distribusi Makanan dengan Tingkat Kepuasan
Pasien.......................................................................................................................................9
Tabel 3. 3 Hubungan antara Variasi Menu dengan Tingkat Kepuasan Pasien........................10
Tabel 3. 4 Hubungan antara Cita Rasa Makanan dengan Tingkat Kepuasan Pasien..............10
Tabel 3. 5 Hubungan antara Kebersihan Alat Makanan dengan Tingkat Kepuasan Pasien....11

DAFTAR GAMBA

ii
Gambar 2. 1 Kerangka Teori....................................................................................................6

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rumah sakit merupakan suatu tempat atau sarana yang menyelenggarakan
kegiatan pelayanan kesehatan. Selaras dengan perkembangan penyakit, tuntutan
terhadap pemakai jasa pelayanan kesehatan terhadap kualitas pelayanan kesehatan
rumah sakit telah menjadi masalah mendasar yang dihadapi sebagian besar rumah
sakit.
Pelayanan gizi rumah sakit, khususnya di ruang rawat inap mempunyai kegiatan,
antara lain penyelenggaraan makanan yang merupakan suatu rangkaian kegiatan
mulai dari perencanaan menu sampai dengan pendistribusian makanan kepada
pasien, dalam rangka pencapaian status gizi yang optimal melalui pemberian diet
yang tepat. Semua proses tersebut merupakan bagian dari rangkaian dukungan gizi
bagi pasien rawat inap. Keberhasilan dari penyelenggaraan makanan di rumah sakit
salah satunya dapat dilihat dari kepuasan pasien. Kepuasan adalah tingkat perasaan
seseorang pasien setelah membandingkan antara kinerja atau hasil yang dirasakan
serta pelayanan yang diterima dengan apa yang diharapkan.
Penilaian kepuasan pasien adalah salah satu cara pendekatan yang cukup efektif,
murah, dan mudah dalam upaya menjaga mutu pelayanan di rumah sakit. Penilaian
pasien terhadap pelayanan makanan adalah salah satu proses evaluasi pelayanan gizi
sehingga perlu dilakukan evaluasi bagaimana tingkat kepuasan terhadap kualitas
pelayanan makanan pasien rawat inap yang diberikan di RSUD dr.Soekardjo Kota
Tasikmalaya.
Berdasarkan laporan Instalasi Gizi RSUD dr.Soekardjo sisa makanan di bulan
Juni 2021 sebesar 26% sedangkan menurut standar pelayanan minimal rumah sakit
sisa makanan yang tidak dihabiskan oleh pasien ≤20% (Depkes RI,2008).
Berdasarkan hal tersebut sisa makanan pasien di RSUD dr.Soekardjo masih banyak.
Sisa makanan pasien berhubungan dengan kepuasan pasien terhadap makanan yang
disajikan.
2

Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk mengambil


penelitian mengenai “Faktor- Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Pasien
Terhadap Pelayanan Makanan di Ruang Penyakit Dalam RSUD dr.Soekardjo Kota
Tasikmalaya”.
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah yang ditetapkan adalah


faktor-faktor apa sajakah yang berhubungan dengan kepuasan pasien terhadap
pelayanan makanan di ruang obgyn RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya Tahun
2021.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang berhubungan
dengan kepuasan pasien terhadap pelayanan makanan di ruang obgyn RSUD dr.
Soekardjo Kota Tasikmalaya Tahun 2021.
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka
1. Konsep Dasar Kepuasan Pasien
a. Definisi Kepuasan Pasien
Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan yang berorientasi
pada kepuasan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan
tingkat kepuasan rata-rata pengguna jasa. Kepuasan adalah suatu keadaan
dimana kebutuhan, keinginan dan harapan pelanggan dapat dipenuhi melalui
produk yang diberikan (Haffizurrachman, 2004).
Kepuasan adalah bentuk perasaan seseorang setelah mendapatkan
pengalaman tehadap kinerja pelayanan yang telah memenuhi harapan
(Gerson, 2004). Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa yang muncul
setelah membandingkan antara persepsi terhadap kinerja atau hasil suatu
produk atau jasa dan harapan-harapan (Kotler,2007).
Berdasarkan pada beberapa definisi diatas maka dapat disimpulkan
bahwa yang dimaksud dengan kepuasan adalah perasaan seseorang terhadap
hasil yang diterima serta memenuhi harapan dan keinginannya.
b. Kepuasan Pasien
Kepuasan pasien dapat diartikan sebagai suatu sikap konsumen yakni
beberapa derajat kesukaan atau ketidaksukaanya terhadap pelayanan yang
pernah dirasakan, oleh karena itu prilaku konsumen dapat juga diartikan
sebagai model perilaku pembeli (Ilyas, 1999).
Kotler (2007), mendefinisikan bahwa kepuasan pasien adalah tingkat
perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (atau hasil) yang dia
rasakan dibanding dengan harapannya. Menurut Gerson (2004), kepuasan
pasien adalah persepsi pasien bahwa harapannya telah terpenuhi atau
terlampaui. Sedangkan menurut Nurachmah (2005), kepuasan pasien
didefinisikan sebagai evaluasi paska konsumsi bahwa suatu produk yang
dipilih setidaknya memenuhi atau melebihi harapan.
4

Berdasarkan pada beberapa definisi diatas maka dapat disimpulkan


bahwa kepuasan pasien merupakan nilai subyektif pasien terhadap pelayanan
yang diberikan setelah membandingkan dari hasil pelayanan yang diberikan
dengan harapannya. Pasien akan merasa puas jika pelayanan yang diberikan
sesuai harapan pasien atau bahkan lebih dari apa yang diharapkan pasien.
c. Manfaat Pengukuran Kepuasan
Menurut Jacobalis (1989), untuk mengukur kepuasan pasien dapat
digunakan sebagai alat untuk evaluasi kualitas pelayanan kesehatan, evaluasi
terhadap konsultasi intervensi dan hubungan antara prilaku sehat dan sakit,
membuat keputusan administrasi, evaluasi efek perubahan dari organisasi
pelayanaan, administrasi staf dan fungsi pemasaran serta formasi etik
profesional.
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pasien
a. Ketepatan Waktu Distribusi
Waktu makan adalah waktu dimana orang lazim makan setiap hari.
Manusia secara alamiah akan merasa lapar setelah 3 – 4 jam makan ,
sehingga setelah waktu tersebut sudah harus mendapat makanan, baik dalam
bentuk makanan ringan atau berat.penyajian makanan sangat berkaitan
dengan waktu penyajian makan. Makanan harus didistribusikan dan disajikan
kepada konsumen tepat waktu karena akan mempengaruhi selera makan
pasien. Makanan yang terlambat datang dapat menurunkan selera makan
responden, sehingga dapat menimbulkan sisa makanan yang banyak menurut
kemenkes No. 129 / Menkes / SK / II / 2008 tentang standar pelayanan
minimal Rumah sakit, indikator pemberian makan sebesar ≥90%
(Ambarwati,2017).
b. Variasi Menu Makanan
Menurut Depkes RI (2007), menu yang bervariasi dapat merangsang
selera makan sehingga makanan yang disajikan akan dihabiskan oleh pasien.
Menurut penelitian yang dilakukan di RSU Kandou Manado, didapatkan
bahwa ada hubungan antara variasi menu makanan dengan daya terima
makan pasien. Hubungan tersebut disebabkan karena makanan yang
disajikan bervariasi. Penggunaan bahan makanan yang bermacam-macam
dan cara pengolahan yang beraneka ragam dapat menghasilkan menu yang
5

bervariasi. Variasi menu tersebut dapat menghilangkan rasa bosan pada


responden (Purba, 2013).
c. Cita Rasa Makanan
Makanan yang disajikan harus memenuhi 2 syarat utama yaitu cita rasa
makanan harus memberikan kepuasan bagi yang memakannya dan makanan
harus aman dalam arti makanan tidak mengandung zat atau mikroorganisme
yang dapat mengganggu kesehatan tubuh. Cita rasa makanan ditimbulkan
oleh terjadinya rangsangan terhadap berbagai indera dalam tubuh manusia,
terutama indera penglihatan, indera pencium dan indera pengecap. Makanan
yang memiliki cita rasa yang tinggi adalah makanan yang disajikan dengan
menarik, menyebarkan bau yang sedap dan memberikan rasa yang lezat. Cita
rasa makanan mengandung 2 aspek utama yaitu penampilan makanan
sewaktu dihidangkan dan rasa makanan waktu dimakan. Menurut Kemenkes
(2013) bahwa cita rasa makanan menjadi salah satu faktor yang
mempengaruhi sisa makanan.
d. Kebersihan Alat
Dalam penyehatan makanan dan minuman, kebersihan alat dan makan
merupakan bagian yang sangat penting dan berpengaruh terhadap kualitas
makanan dan minuman. Alat makan yang tidak di cuci dengan bersih dapat
menyebabkan organisme atau bibit penyakit yang tertinggal akan
berkembang biak dan mencemari makanan yang akan diletakkan di atasnya.
Angka kuman dan adanya bakteri coli pada permukaan alat makan yang telah
dicuci dapat diketahui dengan melakukan uji usap alat makan pada
permukaan alat makan. Uji sanitasi alat makan atau alat masak perlu
dilakukan untuk mengetahui tingkat kebersihan alat tersebut. Sehingga
melalui uji sanitasi alat tersebut, petugas inspeksi dari dinas kesehatan dapat
menetapkan apakah alat makan tersebut sudah layak digunakan atau
belum.alat makan yang kurang bersih dapat menyebabkan terjadinya
penularan penyakit. Penyakit tersebut dapat berupa infeksi saluran
pernafasan. Oleh karena itu perlu diupayakan agar alat makan yang akan
dipakai harus memenuhi syaraf kesehatan (Allifanti 2015).
e. Penampilan Petugas
6

Sikap/penampilan petugas mempengaruhi faktor psikologis pada pasien.


Intervensi keperawatan, intervensi gizi, termasuk didalamnya adalah sikap
petugas dalam menyajikan makanan, sangat diperlukan untuk meningkatkan
nutrisi yang optimal bagi pasien rawat inap. Berdasarkan hasil survey
menyebutkan bahwa faktor utama kepuasan pasien terletak pada pramusaji.
Pramusaji diharapkan dapat berkomunikasi, baik dalam bersikap, baik dalam
berekspresi, wajah dan senyum. Hal ini penting karena akan mempengaruhi
pasien untuk menikmati makanan, hal ini juga penting untuk meningkatkan
asupan makan pasien agar pasien mampu menghabiskan makanannya
(Wahyunani,2017).

B. Kerangka Teori

Ketepatan waktu
distribusi
makanan

Variasi menu
makanan

Cita rasa
makanan

Kepuasan pasien

Kebersihan alat

Penampilan
petugas

Faktor lain
- Ruangan
- Aroma
sekitar
- Bising

Gambar 2. 1 Kerangka Teori

= Diteliti = Tidak
dititeliti
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup

Penelitian ini menggunakan observasional analitik dengan pendekatan survey cross


sectional.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Ruang Rawat Inap Obgyn Gedung Melati 2A Lantai 2 di
RSUD dr.Soekardjo Kota Tasikmalaya dan waktu penelitian dari tanggal 23-24
November 2021.
C. Definisi Operasional

Tabel 3. 1 Definisi Operasional


Variabel Definisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Ketepatan Waktu Kuesioner 1 : Tepat Ordinal
waktu distribusi yang 2 : Tidak tepat
distribusi sesuai dengan
Standar
Prosedur
Operasional
(SPO)
Variasi Keberagaman Kuesioner 1 : Sangat bervariasi Ordinal
menu menu masakan 2 : Cukup bervariasi
yang disajikan 3 : Kurang bervariasi
Cita rasa Makanan yang Kuesioner 1 : Sangat baik Ordinal
makanan memenuhi 2 : Baik
selera makan 3 : Kurang baik
pasien baik 4 : Tidak baik
rasa,
penampilan,
tekstur dan
variasi makanan
Kebersihan Kondisi alat Kuesioner 1 : Bersih Ordinal
alat yang bebas dari 2 : Tidak bersih
kotoran
D. Pengumpulan Data
Data yang digunakan adalah data kuesioner penilaian pasien terhadap pelayanan
makanan.
8

E. Populasi dan Sampel


1. Populasi
Seluruh pasien Obgyn (Gedung Melati 2A lt 2) yang di rawat di RSUD
dr.Soekardjo Kota Tasikmalaya
2. Sampel
Cara pengambilan sampel dengan cara purposive sampling dengan kriteria
sampel :
- Kriteria Inklusi : Pasien yang mendapatkan makan bentuk biasa, lunak,
saring dan komunikatif
- Kriteria Eklusi : Pasien yang mendapat makanan cair dan tidak komunikatif
Selama penelitian dilaksanakan yang berjumlah 12 pasien yang memenuhi
kriteria inklusi.
F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan yaitu kuesioner penilaian pasien terhadap


pelayanan makanan. Softwere yang digunakan untuk menganalisis data
menggunakan SPSS dan Microsoft excel.
G. Pengolahan dan Penyajian Data
Data yang telah diperoleh dari hasil penelitian kemudian dianalisis menggunakan
SPSS dan Microsoft excel.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hubungan Antara Ketepatan Waktu Distribusi Makanan dengan Tingkat


Kepuasan Pasien
Hubungan antara ketepatan waktu distribusi makanan dengan tingkat kepuasan
pasien dari total 12 pasien menunjukan bahwa terdapat 12 pasien (100%)
menyatakan tepat waktu dengan ketepatan waktu.
Berdasarkan hasil uji chi-square terdapat hubungan antara ketepatan waktu
distribusi makanan dengan tingkat kepuasan pasien, (nilai p< 0,05 yaitu p=0,000).
Bearti pasien yang merasa tepat waktu dengan ketepatan waktu penyajian makanan
untuk merasa puas dengan ketepatan waktu distribusi makanan yang di lakukan di di
Ruang Rawat Inap Obgyn Gedung Melati 2A Lantai 2 di RSUD dr.Soekardjo Kota
Tasikmalaya
Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Hartono, 2000 yaitu manusia secara
alamiah akan merasa lapar setelah 3-4 jam makan, sehingga setelah waktu tersebut
sudah harus mendapatkan makanan, baik dalam bentuk makanan ringan atau
makanan berat.

Tabel 3. 2 Hubungan Antara Ketepatan Waktu Distribusi Makanan dengan Tingkat


Kepuasan Pasien
Ketepatan Waktu Kepuasan Terhadap Ketepatan Waktu Distribusi
Distribusi Puas Tidak Puas Uji X² (α=
0,05)
N % N % p value
Tepat Waktu 12 100 0 0
0.000
Tidak Tepat Waktu 0 0 0 0

B. Hubungan antara Variasi Menu Makanan dengan Tingkat Kepuasan Pasien


Hubungan antara variasi menu makanan dengan tingkat kepuasan pasien dari
total 12 pasien terdapat 5 pasien (41,6%) menyatakan cukup bervariasi dengan
variasi menu yang disajikan dan 7 pasien (58,3%) menyatakan sangat bervariasi.
Berdasarkan hasil uji chi-square terdapat hubungan antara Variasi Menu
Makanan dengan tingkat kepuasan pasien, (nilai p< 0,05 yaitu p=0,000). Bearti
10

pasien yang merasa cukup dan sangat bervarisi dengan ketepatan waktu penyajian
makanan merasa puas dengan variasi menu makanan yang di lakukan di Ruang
Rawat Inap Obgyn Gedung Melati 2A Lantai 2 di RSUD dr.Soekardjo Kota
Tasikmalaya.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Illyun
Kurniah (2009) yang meneliti tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan daya
terima makan siang karyawan di RS. Brawijaya Women and Children Kebayoran
Baru dan menyatakan bahwa adanya hubungan bermakna secara statitstik antara
variasi menu makanan dengan daya terima makan karyawan dengan nilai p value
0.024.

Tabel 3. 3 Hubungan antara Variasi Menu dengan Tingkat Kepuasan Pasien


Variasi Menu Kepuasan Terhadap Variasi Menu
Puas Tidak Puas Uji X² (α=
0,05)
N % N % p value
Sangat bervariasi 7 58.3 0 0 0.000
Cukup bervariasi 5 41.6 0 0 0.000

C. Hubungan antara Cita Rasa Makanan dengan Tingkat Kepuasan Pasien


Hubungan antara variasi menu makanan dengan tingkat kepuasan pasien dari
total 12 pasien terdapat 5 pasien (41,67%) menyatakan baik bervariasi dengan
variasi menu yang disajikan dan 7 pasien (58,3%) menyatakan sangat baik.
Berdasarkan hasil uji chi-square terdapat hubungan antara cita rasa makanan
dengan tingkat kepuasan pasien, (nilai p< 0,05 yaitu p=0,000). Bearti pasien yang
merasa baik dan sangat baik dengan cita rasa makanan merasa puas dengan ita rasa
makanan yang di berikan di di Ruang Rawat Inap Obgyn Gedung Melati 2A Lantai
2 di RSUD dr.Soekardjo Kota Tasikmalaya.

Tabel 3. 4 Hubungan antara Cita Rasa Makanan dengan Tingkat Kepuasan Pasien
Cita Rasa Makanan Kepuasan Terhadap Cita Rasa Makanan
Puas Tidak Puas Uji X² (α=
0,05)
N % N % p value
Sangat baik 7 58.3 0 0 0.000
Baik 5 41.6 0 0 0.000
11

D. Hubungan antara Kebersihan Alat Makanan dengan Tingkat Kepuasan Pasien


Hubungan antara kebersihan alat makanan dengan tingkat kepuasan pasien dari
total 12 pasien terdapat 2 pasien (16,6%) menyatakan cukup bersih dengan variasi
menu yang disajikan dan 10 pasien (83,3%) menyatakan bersih.
Berdasarkan hasil uji chi-square terdapat hubungan antara kebersihan alat
makanan dengan tingkat kepuasan pasien, (nilai p< 0,05 yaitu p=0,000). Bearti
pasien yang merasa cukup bersih dan bersih dengan kebersihan alat makanan merasa
puas dengan kebersihan alat makanan yang di lakukan di Ruang Rawat Inap Obgyn
Gedung Melati 2A Lantai 2 di RSUD dr.Soekardjo Kota Tasikmalaya.

Tabel 3. 5 Hubungan antara Kebersihan Alat Makanan dengan Tingkat Kepuasan


Pasien
Kebersihan Alat Kepuasan Terhadap Kebersihan Alat Makanan
Makanan Puas Tidak Puas Uji X² (α=
0,05)
N % N % p value
Bersih 10 83.3 0 0 0.000
Cukup bersih 2 16.6 0 0 0.000

A.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
1. Pasien yang menilai tepat dengan ketepatan waktu distribusi makanan yaitu
100%. Untuk tingkat kepuasan pasien terdapat 100% pasien merasa puas dengan
ketepatan waktu distribusi makanan di Ruang Rawat Inap Obgyn Gedung Melati
2A Lantai 2 di RSUD dr.Soekardjo Kota Tasikmalaya.
2. Pasien yang menilai variasi menu yaitu 58.3% sangat bervariasi dan 41.6%
cukup bervariasi . Untuk tingkat kepuasan pasien terdapat 100% pasien merasa
puas dengan variasi menu makanan di Ruang Rawat Inap Obgyn Gedung Melati
2A Lantai 2 di RSUD dr.Soekardjo Kota Tasikmalaya.
3. Pasien yang menilai cita rasa makanan yaitu 58.3% sangat baik dan 41.6% baik .
Untuk tingkat kepuasan pasien terdapat 100% pasien merasa puas dengan cita
rasa makanan di Ruang Rawat Inap Obgyn Gedung Melati 2A Lantai 2 di RSUD
dr.Soekardjo Kota Tasikmalaya.
4. Pasien yang menilai kebersihan alat makanan yaitu 83.3% bersih dan 16.6%
cukup bersih . Untuk tingkat kepuasan pasien terdapat 100% pasien merasa puas
dengan kebersihan alat makan di Ruang Rawat Inap Obgyn Gedung Melati 2A
Lantai 2 di RSUD dr.Soekardjo Kota Tasikmalaya.
5. Terdapat hubungan antara ketepatan waktu distribusi dengan tingkat kepuasan
pasien
6. Terdapat hubungan antara cita rasa makanan dengan tingkat kepuasan pasien
7. Terdapat hubungan antara variasi menu dengan tingkat kepuasan pasien
8. Terdapat hubungan antara kebersihan alat makanan dengan tingkat kepuasan
pasien
B. Saran
Bagi pihak rumah sakit diharapkan melakukan evaluasi dengan menyebarkan
angket kepada pasien mengenai penyelenggaraan makanan untuk mengetahui kinerja
penyelenggaraan makanan, serta menindak lanjuti keluhan-keluhan dari setiap kepala
instalasi rawat inap dan pasien mengenai penyelenggaraan makanan yang di sajikan,
13

sehingga diharapakan pasien mendapatkan gizi yang baik setiap harinya. Hal ini
bermanfaat untuk meningkatkann daya tahan tubuh pasien.
DAFTAR PUSTAKA

Adriani M, dkk. 2016. Hubungan Kepuasan Pelayanan Makanan Dengan Tingkat Kecukupan
Energi dan Protein Pasien di Rumah Sakit Universitas Airlangga Surabaya. Media
Gizi Indonesia, Vol. 1, No. 1 Januari–Juni 2016: hlm. 32–39.
Alzubaidy, Abdul Aziz (2008) Hubungan Tingkat Kepuasan dengan Sisa Makanan Biasa
pada Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Fakfak. Skripsi,
Universitas Gadjah Mada.
Aula, Liza Elizabet. 2011. Faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya sisa makanan
pada pasien rawat inap di Rumah Sakit Haji Jakarta tahun 2011. Skripsi. Fakultas
Ilmu Kedokteran Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta 2011.
Depkes RI, 2003. Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit, Direktorat Gizi Mayarakat. Jakarta.
Depkes RI, 2006. Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit, Dirjen Pelyanan Medik. Jakarta.
Erma H, dkk. Faktor-Faktor Kepuasan Pasien dengan Sisa Makanan pada Pelayanan Gizi di
Rumah Sakit Islma Arafah Rembang.
Laksmi K, dkk. 2019. Kepuasan Pasien Terhadap Variasi Bahan Makanan di Rumah Sakit.
Jurnal Gizi Volume 8 Nomor 1 Tahun 2019.
Velita S. 2016. Pengaruh Penyajian Dan Cita Rasa Makanan Terhadap Sisa Makanan Pasien
Di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang Tahun 2016.

Anda mungkin juga menyukai