antropometri.
Mahasiswa mengetahui cara kerja dan mampu menggunakan tiap-tiap alat
pengukuran antropometri.
II.
Dasar Teori
Antropometri berasal dari kata anthropos dan metros. Anthropos adalah tubuh
dan metros adalah ukuran. Jadi antropometri adalah ukuran dari tubuh. Pengertian
dari sudut pandang gizi, telah banyak diungkapkan oleh para ahli. Jelliffe (1966)
mengungkan bahwa:
nutrisional Anthropometry is measurement of the variations of the physical
dimensions and the gross composition of the human body at different age levels and
degree of nutrisions.
Antropometri sangat umum digunakan untuk mengukur status gizi dari
berbagai ketidakseimbangan antara asupan protein dan energy. Gangguan ini biasanya
terlihat dari pola pertumbuhan fisik dan proporsi jringan tubuh seperti lemak, otot dan
jumlah air dalam tubuh.
Penilaian status gizi diklasifikasikan dalam dua jenis penilaian, yaitu penilaian
status gizi secara langsung dan penilaian status gizi tidak langsung. Penilaian status
gizi secara langsung dilakukan dengan:
a. Antropometri
Antropometri adalah ukuran tubuh manusia. Sedangkan antropometri gizi
adalah berhubungandengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh,
komposisi tubuh, tingkat umur dan tingkat gizi. Antropometri secara umum
digunakan untuk melihat keseimbangan asupan protein dan energi.
b. Klinis
Pemeriksaan klinis adalah metode untuk menilai status gizi berdasarkan
atas perubahan-perubahan yang terjadi dihubungkan dengan ketidakcukupan zat
gizi, seperti kulit, mata, rambut, dan mukosa oral atau organ yang dekat dengan
permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid.
c. Biokimia
Penilaian status gizi dengan biokimia adalah pemeriksaan spesimen yang
diuji secara laboratorisyang dilakukan pada berbagai macam jaringan. Jaringan
tubuh yang digunakan antara lain darah, urine, tinja dan juga beberapa jaringan
tubuh seperti hati dan otot.
d. Biofisik
Penilaian status gizi secara biofisik adalah metode penentuan status gizi
dengan melibatkemamapuan fungsi dan melihat perubahan struktur dari
jaringan.
Penilaian status gizi secara tidak Iangsung dapat dilakukan dengan:
a. Survey Konsumsi Makanan
Survey konsumsi makanan adalah metode penentuan status gizi secara
tidak langsung dengan melihat jumlah dan jenis zat dan gizi yang dikonsumsi.
Kesalahan dalam survey makanan bisa disebabkan oleh perkiraan yang tidak
tepat
dalam
menentukan
jumlah
makanan
yang
dikonsumsi
balita,
III.
IV.
Prosedur Kerja
1. Persiapkan semua alat dan bahan yang diperlukan.
2. Presentasi alat oleh dosen atau teknisi, meliputi nama alat, fungsi, dan cara
kerja tiap-tiap alat.
3. Pembuatan laporan praktikum
V.
Lembar Kerja
No
1
Nama Alat
Bathroom scale
Gambar
Fungsi
Untuk
Cara Kerja
Langkah 1 Letakkan pada
menimbang berat
badan .
Healt smic
Digital scale
Untuk
hasilnya.
Langkah 1 pastikan skalan
menimbang berat
badab dan
mengukur tinggi
badan.
Untuk
menimbang berat
lantai datar.
badan.
Dacin
Untuk
menimbang berad
badan balita.
Timbangan bayi
Untuk
secarik kertas
Langkak 1 Letakkan
menimbang berat
badan bayi.
yang datar.
Langkah 2 Tekan tombol
on/off.
Langkah 3 Reset agar
menunjukkan angka nol.
Langkah 4 Letakkan bayi
pada timbangan.
Langkah 5 Lihat angka
yang muncul, catat lalu
Microtoise
Di pergunakan
untuk mengukur
berdiri
Langkah 2 Lepaskan
benda pada tubuh yang dapat
membuat tinggi badan bias.
Langkah 3 Persilahkan
responden berdiri tegak lurus
sejajar dinding.
Langkah 4 Lihat angka
yang berada lurus pada garis
merah dan pastikan pengukur
tindak lebih rendah posisi
badannya dari yang di ukur.
Langkah 5 Lalu catat
Pita LILA
Untuk mengukur
hasilnya.
Langkah 1 Untuk
lingkar lengan
Pita ukur
Untuk mengukur
hasilnya.
Langkah 1 Rentangkan
lingkar kepala,
pita ukur.
lengan, pinggul,
Pengukur
Untuk
kompisisi tubuh
tubuh
10
Pengukur
Untuk mengukur
hasilnya
Langkah 1 Respoonden
tekanan darah
tekanan darah.
11
Tabung sahli
Untuk menguji
langkah 1 Untuk
kadar hemoglobin
darah (kurang
Langkah 2 Kemudian
bisa mengetahui
angkanya
telah disediakan.
Langkah 3 Lalu uji
menggunakan tabung sahli.
V.
Kesimpulan
Penilaian status gizi diklasifikasikan dalam dua jenis penilaian, yaitu
penilaian status gizi secara langsung dan penilaian status gizi tidak
langsung.
Penilaian status gizi secara langsung dilakukan dengan : antropometri,
Daftra Pustaka
Ermawati, D., Arum, P. 2014. BKPM Penilaian Status Gizi. Jember : Politeknik
Negeri Jember.
Supariasa, dkk. 2001. Penilaian Status Gizi. Jakarta : EGC