Anda di halaman 1dari 3

a.

CML fase cronick = Chronic Myeloid Leukemia adalah salah satu bentuk
dari leukemia yang ditandai dengan meningkatnya dan pertumbuhan yang
tidak teratur dari sel myeloid di dalam sum-sum tulang dan terakumulasi
juga di dalam darah. Chronic myeloid Leukemia adalah gangguan pda
sum-sum tulang dimana terjadi proliferasi dari granulosit yang matur
(neutrofil, eosinofil, dan basofil). Chronic myeloid leukemia adalah salah
satu tipe penyakit myeloproliferasi yang dihubungkan dengan adanya
translokasi kromosom yang disebut dengan philadelphia chromosome.
Chronic myeloid leukemia dapat diklasifikasikan menjadi tiga fase, yaitu:
1. fase kronik
85% pasien dengan CML berada pada tahapan fase kronik pada
saat mereka didiagnosa dengan CML. Selama fase ini, pasien
selalu tidak mengeluhkan gejala atau hanya ada gejala ringan
seperti cepat lelah dan perut terasa penuh. Lamanya fase kronik
bervariasi dan tergantung sebearapa dini penyakit tersebut telah
didiagnosa dan terapi yang digunakan pada saat itu juga. Tanpa
adanya pengobatan yang adekuat, penyakit dapat berkembang
menuju ke fase akselerasi.
2. fase akselerasi
Pada fase akselerasi hitung leukosit menjadi sulit
dikendalikan dan abnormalitas sitogenik tambahan mungkin
timbul. Kriteria diagnosa dimana fase kronik berubah menjadi
tahapan fase akselerasi bervariasi. Kriteria yang banyak digunakan
adalah kriteria yang digunakan di MD Anderson Cancer Center dan
kriteria dari WHO. Kriteria WHO untuk mendiagnosa CML, yaitu :

10-19% myeloblasts di dalam darah atau pada sum-sum


tulang.

>20% basofil di dalam darah atau sum-sum tulang.

Trombosit <100.000, tidak berhubungan dengan terapi.


Trombosit >100.000, tidak respon terhadap terapi.

Evolusi sitogenik dengan adanya abnormal gen yaitu


kromosom philadelphia.

Splenomegali atau jumlah leukosit yang meningkat.


Pasien diduga berada pada fase akselerasi berdasarkan
adanya tanda-tanda yang telah disebutkan di atas. Fase akselerasi
sangat signifikan karena perubahan dan perubahan menjadi krisis
blast berjarak berdekatan.
3. krisis blast, dimana merupakan tahapan akhir dari perjalanan
pennyakit chronic myeloid leukemia, serupa seperti leukemia akut
dengan progresifitas yang cepat.

b. Gum bliding = gusi berdarah

c. Anemia = berkurangnya jumlah sel darah merah atau kandungan


hemoglobin di dalam darah. Hemoglobin (hb) adalah suatu senyawa
protein pembawa oksigen di dalam sel darah merah. Sel darah merah
diproduksi di sumsum tulang.

d. Type 2 diabetes disebut juga NIDDM (Non Insulin Dependent Diabetes


Mellitus) yang artinya diabetes yang tidak tergantung pada insulin. Type 2
diabetes ini terjadi karena adanya gangguan pengiriman gula ke sel tubuh
akibat produksi pankreas yang tidak mencukupi atau sel lemak dan otot
tubuh menjadi retensi terhadap insulin.

e. Sepsis = Sepsis adalah komplikasi yang jarang terjadi namun sangat


berbahaya dari suatu penyakit. Pada saat terjadi infeksi, tubuh kita akan
menghasilkan berbagai senyawa kimia untuk melawan infeksi tersebut.
Senyawa-senyawa kimia yang dihasilkan ini akan mencetuskan suatu
respon peradangan yang mengakibatkan serangkaian perubahan pada
fungsi tubuh, sehingga terjadilah kerusakan berbagai sistem organ.
Pada tahap awal, sepsis biasanya ditangani dengan pemberian
antibiotik dan cairan infus dalam jumlah banyak. Pada kondisi yang parah,
suplai darah ke organ-organ vital seperti jantung dan ginjal akan terhenti,
sehingga mengakibatkan kerusakan permanen atau bahkan kematian.
Sepsis dan Septikemia
Banyak orang yang mengira sepsis sama dengan infeksi darah atau
septikemia. Anggapan ini kurang tepat karena sepsis tidak hanya akan
menyerang darah, tapi juga seluruh bagian termasuk organ tubuh.
Sedangkan septikemia adalah kondisi yang muncul akibat
masuknya bakteri ke aliran darah dan dapat memicu sepsis.

f. Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi bakteri yang mengenai


bagian dari saluran kemih. Ketika mengenai saluran kemih bawah dinamai
sistitis (infeksi kandung kemih) sederhana, dan ketika mengenai saluran
kemih atas dinamai pielonefritis (infeksi ginjal).

g. Kolesistitis adalah peradangan atau inflamasi pada kantong empedu.


Kantong empedu adalah organ yang menyimpan empedu, yaitu cairan
yang memiliki peran penting dalam pencernaan lemak dalam tubuh.
Inflamasi ini bisa terjadi secara tiba-tiba (akut) dan jangka panjang
(kronis).

h. Adeno Ca Colon = Penyakit ini adalah kanker peringkat 2 yang


mematikan. Usus besar adalah bagian dari sistem pencernaan.
Sebagaimana kita ketahui sistem pencernaan dimulai dari mulut, lalu
kerongkongan (esofagus), lambung, usus halus (duodenum, yeyunum,
ileum), usus besar (kolon), rektum dan berakhir di dubur.

Anda mungkin juga menyukai