Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN

ASUHAN KEPERAWATAN GIGI DAN MULUT PADA KELOMPOK


BERKEBUTUHAN KHUSUS TUNARUNGU DI SLB PEMBINA
PROVINSI ACEH TAHUN 2023

Dosen Pembimbing :

Sisca Mardelita, S.Si.T, M.Kes

Disusun Oleh :

Khalis Amna (P07125220015)

Tk/Reg : IV/A

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES ACEH
PRODI D-IV JURUSAN KEPERAWATAN GIGI
TAHUN 2023
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan oleh Khalis Amna (P07125220015)

telah mendapatkan persetujuan dari pembimbing

pada tanggal 13 November 2023

Penulis Laporan Mengetahui,

Dosen Pembimbing

(Khalis Amna) (Sisca Mardelita, S.Si.T, M.Kes)

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan tentang “Asuhan Keperawatan Gigi dan Mulut
Pada Kelompok Berkebutuhan Khusus (TUNARUNGU)”. Adapun tujuan penulisan dari
laporan ini adalah untuk memenuhi kegiatan praktikum Asuhan Keperawatan Gigi dan Mulut
Pada Kelompok Berkebutuhan Khusus. Selain itu laporan ini juga bertujuan agar penulis
mampu memahami dan mengaplikasikan Asuhan Keperawatan Gigi Dan Mulut Pada
Kelompok Berkebutuhan Khusus di SLB Pembina Provinsi Aceh Tahun 2023.

Kami mengucapkan terima kasih kepada ketua jurusan keperawatan gigi Bapak
Nurdin, S.Si.T,MDSc yang telah mengizinkan kami mengikuti praktek asuhan keluarga. Dan
yang kami hormati ketua prodi D-IV keperawatan gigi ibu Reca, S.S.T, M.Kes yang telah
membantu kami untuk kelancaran praktikum asuhan keluarga. Dan kepada dosen ibu Dr.
Arnela Nur, S.SiT. MDSc selaku Koordinator Praktek Asuhan Keperawatan Gigi Dan Mulut
Pada Kelompok Berkebutuhan Khusus yang telah mengarahkan prosedur praktekntya dan
kepada dosen pembimbing ibu Sisca Mardelita, S.Si.T, M.Kes yang telah bersedia
membimbing dan memotivasi kami dalam pembuatan laporan praktikum Asuhan
Keperawatan Gigi Dan Mulut Pada Kelompok Berkebutuhan Khusu di SLB Pembina
Provinsi Aceh Tahun 2023.

Banda Aceh, 13 November 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................................. i
KATA PENGANTAR..................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL............................................................................................................ iv

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................ 1
A. Latar Belakang ..................................................................................................... 1
B. Sasaran.................................................................................................................. 3
C. Analisis Situasi...................................................................................................... 3
1. Data Lingkungan................................................................................. 3
2. Data Pengkajian Kesehatan Gigi Dan Mulut...................................... 4
3. Data Pendukung.................................................................................. 6
D. Identifikasi Masalah.............................................................................................. 7
E. Rumusan Masalah................................................................................................. 8
F. Penyebab Masalah................................................................................................. 8
G. Tujuan Asuhan Keperawatan Gigi........................................................................ 8
H. Manfaat Asuhan Keperawatan Gigi...................................................................... 8

BAB II PERENCANAAN, IMPLEMENTASI DAN EVALUASI.............................. 9


A. Perencanaan........................................................................................................... 9
1. Menentukan Prioritas Masalah ............................................................ 9
2. Alternatif Pemecahan Masalah............................................................. 9
3. POA (Plan Of Action)........................................................................... 11
B. Implementasi......................................................................................................... 15
C. Evaluasi................................................................................................................. 16
1. Evaluasi Kegiatan ................................................................................ 16
2. Evaluasi Hasil....................................................................................... 16
D. Estimasi Biaya....................................................................................................... 15
E. Hambatan-Hambatan............................................................................................. 20

BAB III PENUTUP......................................................................................................... 21


A. Kesimpulan............................................................................................................ 21
B. Saran...................................................................................................................... 21

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 22

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Tabel Hasil Pemeriksaan Data Subjektif Pada Dua Anak Tunarungu.................. 4
Tabel 1.2 Tabel Hasil Pemeriksaan Data Objektif Pada Dua Anak Tunarungu ................... 5
Tabel 1.3 Tabel Urutan Prioritas Masalah Dua Anak Tunarungu......................................... 9
Tabel 1.4 Tabel Plan Of Action (POA) Dua Anak Tunarungu.............................................. 11
Tabel 1.5 Tabel Data Awal Pemeriksaan Subyektif Pada Dua Anak Tunarungu.................. 17
Tabel 1.6 Tabel Hasil Evaluasi Pemeriksaan Subyektif Pada Dua Anak Tunarungu........... 18
Tabel 1.7 Tabel Data Awal dan Hasil Evaluasi Pemeriksaan Obyektif Anak Tunarungu. . 19

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan hal terpenting dalam kehidupan manusia, termasuk mengenai
kesehatan gigi dan mulut di dalamnya. Kesehatan gigi dan mulut termasuk kedalam bagian
kesehatan jasmani dan rohani yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya
(Marimbun dkk., 2016). Penyakit gigi dan mulut termasuk salah satunya adalah karies gigi
yang lebih berisiko terjadi pada anak berkebutuhan khusus, karena memiliki kekurangan
dan keterbatasan mental maupun fisik dalam melakukan pembersihan gigi sendiri secara
optimal (Sabilillah dan Syafii, 2018).
Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang mengalami keterbatasan, baik fisik,
mental, intelektual, sosial maupun emosional, yang berpengaruh secara signifikan dalam
proses pertumbuhan atau perkembangannya dibandingkan dengan anak-anak lain yang
seusia dengannya (Kemen-PPPA, 2013).
Anak berkebutuhan khusus diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok, yaitu anak
dengan gangguan penglihatan (tunanetra), anak dengan gangguan pendengaran
(tunarungu), anak dengan gangguan intelektual (tunagrahita), anak dengan gangguan
komunikasi atau wicara (tunawicara), anak dengan gangguan fisik (tunadaksa), anak
dengan gangguan sosial (tunalaras), anak dengan gangguan ganda atau lebih dari satu
(tunaganda), anak dengan gangguan pemusatan perhatian (ADHD), anak dengan gangguan
spectrum autism (autism), anak dengan gangguan lamban belajar (slow learner), dan anak
yang memiliki potensi kecerdasan diatas orang normal pada umumnya atau orang yang
memiliki bakat istimewa (Sabilillah dan Syafii, 2018).
Anak dengan kelainan pada fisik salah satunya adalah anak yang memiliki gangguan
pada indra pendengarannya atau biasa disebut tunarungu. Anak tunarungu adalah anak
yang mengalami kekurangan atau kehilangan pada indra pendengarannya yang disebabkan
tidak berfungsinya sebagian atau seluruh dari alat pendengarannya sehingga anak tersebut
mengalami hambatan serta kesulitan dalam perkembangan berbahasa yang dapat
menyebabakan terjadinya gangguan fungsi psikologis, fisiologis maupun struktur anatomi
yang berbeda dari anak normal pada umumnya, sehingga tidak dapat melakukan kegiatan
sehari-hari dengan normal (Atmaja, 2018).
Hambatan dalam kemampuan berbahasa pada anak tunarungu dapat mempengaruhi
pendidikan anak tersebut sehingga anak memiliki pengetahuan yang rendah terutama di

1
bidang kesehatan gigi dan mulut. Kurangnya pengetahuan anak tunarungu dalam
memahami tata cara pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut menyebabkan tingginya risiko
terkena penyakit gigi dan mulut (Asamarani, 2019).
Upaya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut dapat ditinjau dari berbagai aspek,
yaitu aspek lingkungan, pengetahuan,, pendidikan, kesadaran masyarakat dan penanganan
kesehatan gigi, termasuk aspek pencegahan dan perawatan (Maulana dkk., 2017).
Pengetahuan diperlukan dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut, pengetahuan yang
kurang menjadi salah satu tingginya risiko terkena penyakit gigi dan mulut. Pemeliharaan
kesehatan gigi dan mulut memerlukan motivasi agar dapat mencegah terjadinya penyakit
gigi dan mulut termasuk mencegah bakteri berkembang biak pada gigi dan mulut. Ada
beberapa cara memelihara kesehatan gigi dan mulut yaitu, menyikat gigi, menjaga pola
makan, dan rutin periksa gigi ke dokter gigi minimal 6 bulan sekali (Wiranti dkk., 2018).
Ada beberapa cara untuk mengukur motivasi yaitu melalui proyektif, kuesioner dan
observasi prilaku (Notoatmodjo, 2012).
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (RisKesDas) yang dilaksanakan oleh Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan Tahun
2018, proporsi tunarungu sejak lahir pada anak umur 24-59 bulan di Indonesia yaitu
sebesar 0,11% (RisKesDas, 2018). Jumlah penyandang disabilitas pada tahun 2020 di
Kota Tasikmalaya berjumlah sebanyak 437 jiwa (Dinsos Tasik, 2020).
Berdasarkan penelitian Dewi, E (2020), yang dilakukan kepada 50 pelajar anak
tunarungu berusia 12-16 tahun di SLB Negeri Pembina Medan, dan dilakukan pada bulan
November 2018-Januari 2020. Penelitian menunjukkan hasil bahwa tingkat pengetahuan
responden yang baik sebesar 5 (10%), pengetahuan sedang sebesar 37 (74%), dan
pengetahuan rendah sebesar 8 (16%). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian
besar pengetahuan anak tergolong sedang.
Berdasarkan penelitian Mahfud Ali (2015), yang dilakukan kepada 6 orang anak
tunarungu di SMPLB YPPC Labui Kota Banda Aceh, hasil penelitian menunjukkan
indeks DMF-T pada anak tunarungu yaitu 10,03 (termasuk kategori sangat tinggi menurut
WHO).
Berdasarkan penelitian sebelumnya oleh (Askiyah dkk., 2017), yang dilakukan
kepada 35 pelajar anak tunarungu di SDLB Negeri Ungaran Kabupaten Semarang pada
bulan mei 2017. Hasil yang didapatkan dari pemeriksaan gigi dengan indeks DMF-T,
bahwa status karies pada anak tunarungu dengan rata-rata 2,72 dalam kategori sedang.

2
B. Sasaran

Sasaran pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut ditujukan pada kelompok

berkebutuhan khusus yaitu Tunarungu sebanyak 2 pasien.

C. Analisis Situasi
1. Data Lingkungan
a. Data Lingkungan sekolah
SLB Pembina Provinsi Aceh terletak di Jurong Peujeura, Kec. Ingin Jaya, Kab.
Aceh Besar dengan Akreditasi B. Kepala sekolah bernama Yossi Novianti, operator
bernama Almunadia sarah. Sekolah ini menggunakan kurikulum 2013 dengan waktu
proses pembelajaran dimulai dari pukul 08.00-11.00 WIB. Adapun NPSN sekolah
yaitu 69969844, status sekolah Negeri, bentuk pendidikan SLB, Status kepemilikan
Pemerintah Daerah, SK pendirian sekolah 421.5/DPMPTSP/2806/2017, tanggal SK
pendirian 06-11-2017, SK izin operasional 421.8/DPMPTSP/1946/2023, dan tanggal
SK izin operasional 24-08-2023.
SLB Pembina Provinsi Aceh ini juga memiliki 41 guru, siswa laki-laki
berjumlah 73 orang, siswa perempuan berjumlah 58 orang sedangkan rombongan
belajar berjumlah 45 orang. Sekolah ini memiliki luas tanah 17,440 M2 namun tidak
ada akses internet. SLB Pembina Provinsi Aceh juga memiliki 6 ruang kelas, 1
perpustakaan, 6 sanitasi siswa, 1 kantin yang menjual makanan ringan, kue basah dan
kering, minuman manis/bersoda, namun tidak memiliki laboratorium. Dan untuk
memperoleh data kesehatan gigi dan mulut siswa di SLB Pembina Provinsi Aceh ini
maka dilakukan pemeriksaan dengan cara anamnese dan pemeriksaan intra oral dan
ekstra oral.

3
4
2. Data Pengkajian Kesehatan Gigi Dan Mulut Meliputi Data Subjektif Dan Objektif

Table 1.1 Data Pengkajian Meliputi Data Subjektif Pada 2 murid anak tunarungu

Freku Mengetahu Kebiasaa Pernah Mendap Pengoles Pernah


ensi i penyakit n makan memeri at an berkumu
Waktu menyikat gigi
menyi gilut buah dan ksa gigi penyulu toothmo r dengan
kat sayur ha use obat Pernah
No. Nama gigi kumur merasaka
Man Man n sakit
Setelah Sebelu Y
di di ya tidak
makan m tidur a
pagi sore

1. Abdul Khalil 2x √ - - √ - √ √ - Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak


2. Annisa Ratu 1x √ - - - - √ - √ Pernah Tidak Tidak Tidak Pernah
Qamariah
Table 1.2 Data Hasil Pemeriksaan Data Objektif Kepada 2 murid anak tunarungu

No Nama Umur Jenis D M F DMF- d e f def-t DI CI OHI-S Kategori PTI


Kelamin T
1. Abdul Khalil 11 L 2 0 0 2 - - - - 0,5 0 0,5 Baik 0%
Thn
2. Annisa Ratu 11 P 3 0 0 3 - - - - 0,8 0 0,8 Baik 0%
Qamariah Thn
Jumlah 5 0 0 5 - - - - 1,3 0 1,3 0%
Rata - rata 2,5 0 0 2,5 - - - - 0,65 0 0,65 0%

6
Berdasarkan hasil pemeriksaan objektif di atas, diperoleh kondisi Kesehatan

dan kebersihan gigi dan mulut kepada 2 murid anak tunarungu dengan nilai rata-rata

sebagai berikut:

a. def-t = 0

b. DMF-T = 2,5

c. OHI-S = 0,65

d. PTI = 0%

Indicator derajat Kesehatan yang optimal menurut Depkes RI Tahun 2010 adalah :

a. def-t = ≤ 2

b. DMF-T = ≤ 2

c. OHI-S = ≤ 1,2

d. PTI = ≥ 50%

3. Data Pendukung

Berdasarkan anamnese terhadap 2 pasien anak tunarungu mengenai prilaku Kesehatan

gigi dan mulut, diperoleh hasil bahwa selama 3 tahun terakhir ini tidak pernah

mengalami penyakit serius dan tidak alergi terhadap makanan, obat-obatan, obat yang

disuntik (obat bius) dan cuaca. Untuk Kesehatan gigi dari 2 pasien anak tunarungu

tersebut ada yang tidak pernah dirawat gigi sebelumnya dan ada juga yang sudah pernah

dirawat gigi sebelumnya yaitu cabut gigi. Dari 2 pasien anak tunarungu tersebut ada

yang sudah sedikit mengerti bagaimana cara memelihara Kesehatan gigi dan mulut

seperti menyikat gigi minimal 2 kali sehari yaitu pagi setelah sarapan dan malam

sebelum tidur walaupun tidak dilakukan. Namun masih sering mengkonsumsi makanan

7
yang manis dan lengket, tidak sering memakan buah-buahan dan sayuran berseratat dan

memiliki kebiasaan mengunyah satu sisi. Karena keterbatasan anak tersebut mungkin

sedikit sulit untuk menjelaskan atau memberikan edukasi kepada mereka tentang

bagaimana cara merawat gigi dan mulut dengan baik dan benar, oleh karena itu anak

tersebut banyak yang mengalami gigi berlubang dan oral hygines yang buruk.

D. Identifikasi Masalah

Kebersihan pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut dapat diketahui dari target

nasional tahun 2010 adalah DMF-T ≤ 2, def-t ≤ 2, OHI-S ≤ 1,2, PTI ≥ 50%, CPITN ≥ 3

sextan sehat (Depkes RI, 2010). Berdasarkan penjaringan data yang dilakukan terhadap 2

pasien anak tunarungu diperoleh identifikasi masalah sebagai berikut:

a. def-t = 0 dimana d = 0, e = 0, f = 0, dan menurut target nasional def-t ≤ 2.

Berarti keadaan ini tidak mencapai target nasional dan tidak perlu dilakukan

Tindakan perawatan.

b. DMF-T =2,5 dimana D = 5 M = 0 F = 0, dan menurut target nasional DMF-

T ≤ 2. Berarti keadaan ini sudah mencapai target nasional dan perlu dilakukan

Tindakan perawatan.

c. OHI-S = 0,65 dimana DI = 1,3 CI = 0 sedangkan menurut target nasional

OHI-S ≤ 1,2. Berarti keadaan ini tidak mencapai target nasional dan tidak

perlu dilakukan Tindakan perawatan pembersihan karang gigi.

d. PTI = 0% dimana DMF-T = 2,5 D = 5 M = 0 F = 0 dan menurut target

nasional PTI ≥ 50%. Berarti keadaan ini tidak mencapai target nasional dan

tidak perlu dilakukan Tindakan penambalan.

8
E. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah di uraikan di atas maka

dapat di rumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana cara meningkatkan pengetahuan, sikap dan Tindakan dalam memelihara

Kesehatan gigi dan mulut pada anak tunarungu di SLB Pembina Provinsi Aceh?

2. Bagaimana cara menurunkan angka karies pada anak tunarungu di SLB Pembina

Provinsi Aceh?

3. Bagaimana cara mengubah prilaku kebiasaan cara menyikat gigi yang kurang tepat

pada anak tunarungu di SLB Pembina Provinsi Aceh?

F. Penyebab Masalah

Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap 2 pasien anak tunarungu diperoleh

penyebab masalah yaitu kurangnya pengetahuan, sikap dan Tindakan dalam memelihara

Kesehatan gigi dan mulut dan akibatnya jika tidak menjaga kebersihan gigi dan mulut

dikarenakan keterbatasan indra pendengaran dan berbicara.

G. Tujuan Asuhan Keperawatan Gigi

1. Untuk meningkatkan status Kesehatan gigi dan mulut pada anak tunarungu di SLB

Pembina Provinsi Aceh.

2. Untuk meningkatkan perilaku Kesehatan gigi dan mulut pada anak tunarungu di SLB

Pembina Provinsi Aceh.

H. Manfaat

Meningkatnya pengetahuan, sikap dan Tindakan anak tunarungu dalam menjaga

kebersihan gigi dan mulut serta dapat teratasi semua permasalahan gigi dan mulutnya.

Meninimalisirkan kebiasaan perilaku buruk terhadap pemeliharaan kesehatan gigi dan

mulut pada anak tunarungu.

9
BAB II
PERENCANAAN

A. Perencanaan
1. Menentukan Prioritas Masalah
Dilihat dari identifikasi masalah dapat dilihat adanya kesenjangan antara
hasil yang di dapatkan dengan standar yang telah ditetapkan. Untuk itu perlu di
buat urutan prioritas masalah.

Table 1.3 Prioritas Masalah Pada 21 Keluarga Dengan Metode CARL

No Daftar Masalah C A R L Total Nilai Urutan


1. DMF-T 8 7 7 7 2.744 I
2. OHI-S 7 7 6 6 1.764 II
3. PTI 6 6 6 6 1.296 III

Berdasarkan table di atas dapat disampaikan bahwa :

a. DMF-T = Prioritas I
b. OHI-S = Prioritas II
c. PTI = Prioritas III

2. Alternatif Pemecahan Masalah


Berdasarkan urutan prioritas masalah dapat diperoleh alternatif
pemecahan masalah sebagai berikut:
A. DMF-T
1. Promotif
a. Melakukan penyuluhan tentang pemeriksaan gigi dan mulut pada anak
tunarungu
b. Melakukan penyuluhan tentang karies gigi pada anak tunarungu
2. Preventif
a. Melakukan sikat gigi bersama pada anak tunarungu
3. Kuratif Terbatas
a. Rujukan untuk pencabutan gigi pada anak tunarungu

10
B. OHI-S
1. Promotive
a. Melakukan penyuluhan tentang cara menggosok gigi dengan baik dan
benar pada anak tunarungu
b. Melakukan penyuluhan tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut
dan akibatnya seperti calculus (karang gigi) pada anak tunarungu
2. Preventif
a. Melakukan sikat gigi keluarga
b. Scalling
c. Pengolesan Tootmouse

C. PTI
1. Promotive
a. Melakukan penyuluhan tentang karies gigi
b. Memberikan edukasi akibat tidak melakukan penambalan pada gigi
berlubang
2. Preventif
a. Melakukan penambalan dengan Teknik ART dan membersihkan
penumpukan sisa makanan dengan sonde pada gigi berlubang.
3. Kuratif Terbatas
a. Rujukan untuk penambalan gigi

11
4. POA (Plan Of Action)

POA (Plan Of Action)


Tabel 1.4 Pelaksanaan Kegiatan (POA) Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi Dan Mulut pada anak tunarungu di SLB Pembina Provinsi
Aceh Tahun 2023

Hari/ Uraian Indikator


NO Kegiatan Tujuan Sasaran Lokasi Pelaksana
Tanggal Kegiatan Keberhasilan
1 Senin/30 Orientasi Untuk mengetahui Mensurvei 2 anak Kelas Mahasiswa Mahasiswa
Oktober /pengenalan lokasi kondisi SLB dan lokasi /kelas tunarung anak mengenal lokasi
2023 SLB pembina ruangan yang akan untuk u tunarungu /kelas praktikum
provinsi aceh dan kita tempati untuk kegiatan di SLB dan mengetahui
dan melakukan melakukan praktikum Pembina kebersihan gigi dan
pengkajian pemeriksaan pada dan untuk Provinsi mulut anak
(pengumpulan data) anak SLB serta mengetahui Aceh tunarungu serta
kesehatan gigi dan untuk mengetahui kondisi mengetahui jumlah
mulut pada anak kondisi kesehatan kesehatan gigi kariesnya
tunarungu gigi dan mulut dan mulut
anak berkebutuhan anak
khusus (anak tunarungu
tunarungu)
2 Selasa / Menetapkan Untuk mengetahui Membuat 2 anak JKG Mahasiswa Mahasiswa dapat
31 diagnosa diagnosa pada anak diagnosa yang tunarung menetapkan

12
Oktober keperawatan pada tunarungu tersebut tepat sesuai u diagnosa yang tepat
2023 masalah yang supaya bisa masalah yang dan perawatanya
ditemukan pada menentukan jenis ditemukan pada anak
kelompok perawatan yang untuk tunarungu
berkebutuhan khusus tepat mengetahui
anak tunarungu dan perawatan
merencanakan yang sesuai
perawatan gigi dan pada anak
mulut pada anak tunarungu
tunarungu

3 Rabu/ 1 Melaksanakan Untuk mengurangi Melakukan 2 Anak SLB Mahasiswa Tercapainya


Novemb implementasi sesuai angka karies dan edukasi cara tunarung Pembina implementasi yang
er 2023 dengan perencanaan oral hygines yang menyikat gigi u sudah direncanakan
pada anak tunarungu buruk yang baik dan
yaitu: benar
1. Promotif : menggunakan
Memberikan edukasi vidio kartun
cara menyikat gigi dengan
yang baik dan benar bahasa isyarat
menggunakan vidio serta
kartun dengan menyikat gigi

13
bahasa isyarat pada bersama
anak tunarungu
2. Preventif :
Membimbing
menyikat gigi
besama pada anak
tunarungu

4 Kamis/ Melaksanakan Untuk mengetahui Menanyakan 2 Anak SLB Mahasiswa Adanya perubahan
2 evaluasi perawatan perubahan prilaku kembali tunarung Pembina prilaku anak
Novemb pada anak tunarungu anak tunarungu bagaimana u tunarungu dalam
er 2023 dalam menyikat cara menyikat menyikat gigi yang
gigi dengan baik gigi yang baik baik dan benar
dan benar dan benar serta mampu
serta melakukan
menyuruh menyikat gigi
ulang dengan baik dan
menyikat gigi benar

14
B. Implementasi
a. Memberikan edukasi tentang cara menyikat gigi yang baik dan benar pada
anak tunarungu menggunakan vidio kartun dengan bahasa isyarat di SLB
Pembina Provinsi Aceh dilaksanakan pada Rabu / 1 November 2023.

b. Melakukan kegiatan sikat gigi massal pada anak tunarungu di SLB Pembina
Provinsi Aceh agar dapat menurunkan skor OHI-S dan mencegah terjadinya
karies gigi dilaksanakan pada Rabu/ 1 November 2023.

ESTIMASI BIAYA

Dana yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan peraktikum asuhan keperawatan gigi dan
mulut pada 2 anak tunarungu di SLB Pembina Provinsi Aceh Tahun 2023 adalah sebagai
berikut :

NO
Nama Barang Jumlah Barang @ Total
1 KSP 2 Rp15.000 Rp30.000
2 Sikat gigi 2 Rp10.000 Rp20.000
3 Pasta gigi 1 Rp5.000 Rp5.000
4 Air mineral 6 Rp1.000 Rp6.000
5 Tisu 1 Rp5.000 Rp5.000
Hasil Rp66.000

15
C. Evaluasi
1. Evaluasi Kegiatan
Setelah dilakukan serangkaian kegiatan dan terlaksananya pengkajian
(pengumpulan data), diagnose dan perencanaan. Kemudian dilakukan evaluasi
kembali dengan melakukan pemeriksaan ulang yaitu untuk mengetahui tingkat
keberhasilan kegiatan yang telah dilakukan pada 2 anak tunarungu di SLB
Pembina Provinsi Aceh didapatkan hasil sebagai berikut :
a. Upaya Promotif
Dua anak tunarungu dapat memahami dan memperagakan dengan
benar cara menyikat gigi yang baik dan benar, dan mengetahui cara
pemeliharaan kesehatan gigi serta penyebab dan perawatan karies gigi.

b. Upaya Preventif
Sudah dilakukan sikat gigi massal dan sudah bisa memperagakan cara
menyikat gigi yang baik dan benar sehingga sudah terbebas dari debris dan
karang gigi.

c. Upaya Kuratif Terbatas


Orang tua anak tunarungu telah melakukan rujukan pencabutan dan
penambalan gigi sehingga anak terbebas dari gigi berlubang dan gigi dapat
berfungsi Kembali.

2. Evaluasi Hasil
Setelah dilakukan Tindakan promotive dan preventif dan kuratif, keadaan gigi
geligi dua anak tunarungu semakin meningkat jika dibandingkan dengan keadaan
sebelumnya.

16
Table 1.5 Data Awal Pemeriksaan Subjektif Pada Dua Anak Tunarungu

Frek Mengetah Kebiasaa Pernah Mendap Pengoles Pernah


uens ui penyakit n makan memeri at an tooth berkumu
Waktu menyikat gigi
i gilut buah dan ksa gigi penyulu mouse r dengan
men sayur ha obat Pernah
No. Nama yikat kumur merasaka
gigi Man Man n sakit
Setelah Sebelu Y
di di ya tidak
makan m tidur a
pagi sore

Abdul Khalil 2x √ - - √ - √ √ - Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak


1.
Annisa Ratu 1x √ - - - - √ - √ Pernah Tidak Tidak Tidak Pernah
2. Qamariah

17
Tabel 1.6 Hasil Evaluasi Pemeriksaan Subyektif Pada Dua Anak Tunarungu

Frek Mengetah Kebiasaa Pernah Mendap Pengoles Pernah


uens ui penyakit n makan memeri at an berkumu
Waktu menyikat gigi
i gilut buah dan ksa gigi penyulu toothmo r dengan
Pernah
men sayur ha use obat
merasaka
No. Nama yikat kumur
n sakit
gigi Man Man Setelah
Sebelu Y gigi
di di makan ya tidak
m tidur a
pagi sore pagi

Abdul Khalil 2x - - √ √ √ - √ - Pernah Pernah Tidak Pernah Tidak


1.
Annisa Ratu 2x - - √ √ √ - √ - Pernah Pernah Tidak Pernah Tidak
2. Qamariah

18
Tebel 1.7 Data Awal Dan Hasil Evaluasi Pemeriksaan Objektif Dua Anak Tunarungu

No Nama def-t OHI-S DMF-T PTI


Sebelum Sesudah Sebelu Sesudah Sebelum Sesudah Sebelu Sesudah
m m
1. Abdul Khalil 0 0 0,5 0,1 2 2 0% 0%
Annisa Ratu
2. 0 0 0,8 0,3 3 3 0% 0%
Qamariah
Jumlah 0 0 1,3 0,4 5 5 0% 0%
Rata-rata 0 0 0,65 0,2 2,5 2,5 0% 0%

19
D. HAMBATAN
1. Hambatan Teknis
Kurangnya kemauan anak tunarungu untuk diperiksa karena takut dan malu.
Cara mengatasinya bisa dengan dilakukan pendekatan seperti komunikasi
terapeutik serta memahami macam-macam karakter dari setiap anak, sehingga
anak mau diperiksa dan diberi perawatan. Serta sulitnya bagi perawat gigi untuk
berkomunikasi karena keterbatasan anak untuk mendengar dan berbicara.

2. Hambatan Program
Kegiatan Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi Dan Mulut pada kelompok
berkebutuhan khusus yaitu pada dua anak tunarungu di SLB Pembina Provinsi
Aceh sedikit sulit untuk melakukan pemeriksaan karena keterbatasan dalam
mendengar dan berbicara sehingga sulit untuk berkomunikasi atau berinteraksi
dengan mereka sehingga proses edukasi cara menyikat gigi yang baik dan benar
begitu lama sehingga banyak menguras waktu praktikum. Dan pada saat menyikat
gigi massal juga membutuhkan waktu yang lama dan sedikit sulit untuk diarahkan.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kegiatan yang telah dilaksanakan meliputi pengkajian, diagnose, perencanaan,
implementasi dan evaluasi dengan hasil memperoleh data tentang Kesehatan gigi dan

20
mulut terhadap 2 anak tunarungu di SLB Pembina Provinsi Aceh mampu berjalan
dengan lancar. Dilihat berdasarkan tingkat pengetahuannya maka dapat dilihat bahwa
sudah meningkatnya pengetahuan tentang Kesehatan gigi dan mulut, dari yang tidak tahu
menjadi tahu. Sehingga mereka diharapkan dapat mengubah pola perilaku mereka dari
yang tidak baik menjadi lebih baik.
Dilihat berdasarkan kegiatan yang dilakukan maka:
1. Promotive
Edukasi tentang tentang penyakit gigi dan mulut, cara memelihara Kesehatan
gigi dan mulut, Teknik menyikat gigi yang baik dan benar menggunakan vidio
animasi dengan bahasa isyarat sehingga dua anak tunarungu dapat memperagakan
cara menyikat gigi dengan baik dan benar.
2. Preventif
Dilakukan sikat gigi massal pada anak tunarungu.

B. Saran
Saran yang dianjurkan untuk orang tua dan anak tunarungu adalah:
1. Harus lebih memperhatikan Kesehatan dan kebersihan gigi dan mulut dengan cara
menyikat gigi minimal 2 kali sehari pagi setelah makan dan malam sebelum tidur
2. Mengatur pola makan dengan memperbanyak makana makanan bergizi, berserat,
dan berair serta mengurangi makanan manis dan lengket.
3. Mengunyah dengan 2 sisi rahang agar terhindar dari karang gigi dan gigi
berlubang
4. Selalu periksa gigi minimal 6 bulan sekali ke dokter gigi.

DAFTAR PUSKATA

Kencana, I Gede Surya. "Peranan Perawat Gigi Dalam Pemeliharaan Kesehatan Gigi Dan
Mulut Pada Anak Berkebutuhan Khusus (Disabled Children)." Jurnal
Kesehatan Gigi 2 (Agustus 2014): 260-265.

Anwar, Risyandi, and Tyas Nurfadliah Amaliah. "Upaya Peningkatan Kesehatan Gigi dan
Mulut Anak Penderita Tuna Grahita Dan Tuna Rungu Melalui

21
Pemeriksaan, Penyuluhan Dan Demonstrasi Menyikat Gigi Di SLB
Swadaya ABC Kendal." Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada
Masyarakat (PKM) 5 (Februari 2022): 317-324.

https://etd.usk.ac.id/index.php?p=abstract&abstractID=17367

https://www.academia.edu/17025615/
MAKALAH_TUNARUNGU

https://id.scribd.com/document/361054727/Isi-
Makalah-Tunarungu

DAFTAR GAMBAR

1. Dokumentasi Pemeriksaan gigi Dan Mulut Pada Dua Anak Tunarungu

22
2. Dokumentasi Menyikat Gigi Massal

23

Anda mungkin juga menyukai