Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTIKUM

ASUHAN KEPERAWATAN GIGI ANAK


BERKEBUTUHAN KHUSUS

DOSEN
PEMBIMBIN:

Sisca Mardelita, S.iT, M.Kes

Disusun oleh :

RISNA ZUHERA
(P07125223139)
KELAS B (ALIH JENJANG)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES ACEH
JURUSAN KESEHATAN GIGI PRODI TERAPI GIGI
PROGRAM SARJANATERAPAN
TAHUN 2023
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan oleh Risna Zuhera (P07125223096) Telah Mendapatkan Persetujuan dari


Pembimbing

Pada Tanggal 19 September 2023

Mengetahui,

Penulis Laporan Dosen Pembimbing

( Risna Zuhera ) (Sisca Mardelita)

i
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................................................i
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................iii
DAFTAR TABEL...............................................................................................................................iv
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................................................6
B. Sasaran...................................................................................................................................8
C. Analisis Situasi......................................................................................................................8
1. Data lingkungan...............................................................................................................8
2. Data pengkajian kesehatan gigi dan mulut meliputi data subjektif dan objektif.............8
3. Data pendukung (Data perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut)....................10
D. Identifikasi Masalah............................................................................................................10
E. Rumusan Masalah................................................................................................................10
F. Tujuan..................................................................................................................................11

BAB II PEMBAHASAN
A. Perencanaan.........................................................................................................................12
1. Menentukan prioritas masalah.......................................................................................12
2. Alternatif pemecahan masalah.......................................................................................12
3. POA (Plan Of Action)...................................................................................................15
B. Pelaksanaan.........................................................................................................................17
C. Evaluasi...............................................................................................................................18
1. Evaluasi kegiatan...........................................................................................................18
2. Evaluasi hasil.................................................................................................................18
D. Hambatan-hambatan............................................................................................................18

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan..........................................................................................................................19
B. Saran....................................................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................................20

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang

3
Kesehatan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia, sehat
secara jasmani dan rohani. Tidak terkecuali anak-anak, setiap orang tua
menginginkan anaknya bisa tumbuh dan berkembang secara optimal, hal ini dapat
dicapai jika tubuh mereka sehat. Kesehatan yang perlu diperhatikan selain kesehatan
tubuh secara umum, jugakesehatan gigi dan mulut, karena kesehatan gigi dan mulut
dapat mempengaruhi kesehatan tubuh secara menyeluruh. Dengan kata lain bahwa
kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian integral dari kesehatan tubuh secara
keseluruhan yang tidak dapat dipisahkan dari kesehatan tubuh secara umum ( depkes
RI, 2000 )

Asuhan kesehatan gigi dan mulut merupakan pelayanan asuhan yang terencana
kepada individu, kelompok atau masyarakat, dilaksanakan dalam kurun waktu
tertentu secara berkesinambungan di bidang promotif, preventif,dan kuratif
sederhana untuk meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut yang optimal
(PERMENKES No.20 tahun 2016).

Kesehatan gigi dan mulut merupakan komponen fundamental dari kesehatan


secara umum. Kesehatan mulut yang buruk dapat berpengaruh pada status gizi,
kesehatan umum, dan kualitas hidup seseorang. Menurut beberapa penelitian,
kesehatan mulut yang buruk lebih berisiko terjadi terutama pada kelompok anak
berkebutuhan khusus (Liu et al., 2017). Banyak sekali macam jenis anak
berkebutuhan khusus yang berada di dunia, salah satunya anak dengan retardasi
mental atau lebih dikenal tunagrahita (Desiningrum, 2016).

Anak berkebutuhan khusus (ABK) yaitu anak dengan keterbatasan fisik dan
mental yang memiliki keterbatasan kondisi fisik perkembangan, tingkah laku atau
emosi. Hal ini menyebabkan terjadinya gangguan fungsi fisiologis, psikologis atau
struktur anatomi berkurang atau hilang, sehingga tidak dapat menjalankan aktifitas
kehidupan sehari-hari secara normal yang mengakibatkan perubahan dalam alam
pikiran, alam perasaan dan perbuatan.Masalah sosial pada anak berkebutuhan
khusus memengaruhi kebutuhan pendidikan anak-anak tersebut sehingga memiliki
pengetahuan yang masih kurang khususnya pengetahuan di bidang kesehatan.
Pengetahuan tentang cara memelihara kesehatan gigi yang rendah mendukung
tingginya angka karies pada anak berkebutuhan khusus. Oleh karena itu, anak
berkebutuhan khusus memerlukan jenis pelayanan kesehatan lebih dari yang
dibutuhkan oleh anak normal secara umum. (Samamarta, 2013).

Tunagrahita merupakan istilah untuk menggambarkan individu dengan fungsi


intelektual umum di bawah rata-rata. Tunagrahita dikenal juga dengan istilah lemah
otak, lemah ingatan, retardasi mental, dan keterbelakangan mental (Rochyadi, 2017).
Ketunagrahitaan terjadi sejak masa konsepsi hingga usia 18 tahun dan dikaitkan
dengan gangguan dalam perilaku adaptif. Perilaku adaptif didefinisikan sebagai
sejauh mana seseorang memenuhi standar kemandirian individu dan tanggung jawab
4
sosial dalam hubungannya dengan manusia dan lingkungan. Defisit dalam perilaku
adaptif dapat tercermin dalam tiga kelompok periode, yaitu masa bayi dan awal
masa kanak-kanak, masa kanak-kanak dan remaja, serta masa akhir remaja dan
dewasa (Solanki et al., 2015).

Perawatan kebersihan gigi dan mulut pada anak tunagrahita cenderung akan
dibimbing dan dirawat oleh orang lain, seperti orang tua (Solanki et al., 2015).
Orang tua memiliki peran dalam memberikan contoh perilaku kepada anak-anaknya,
khususnya perilaku yang berhubungan dengan kesehatan (De Castilho et al., 2016).
Orang tua dengan pemahaman dan perilaku yang lebih baik dan tepat diharapkan
mampu merawat anak-anak mereka dengan baik (Wyne et al., 2017).

Penelitian di Indonesia telah dilakukan oleh Amelia (2017) pada orang tua
serta anak tunagrahita usia 8 – 13 tahun di SLB-C “YPLB” kota Blitar berjumlah 28
orang, menunjukkan bahwa pengetahuan orang tua tentang kesehatan gigi dan mulut
sebanyak 8 responden (53%) adalah kategori cukup, sikap sebanyak 12 responden
(80%) juga merupakan kategori cukup, dan hasil observasi kondisi kebersihan gigi
dan mulut anak tunagrahita sebanyak 10 anak (67%) adalah kategori sedang.
Terdapat hubungan bermakna antara variabel tersebut yang dibuktikan dalam uji
korelasi Spearman pengetahuan dan sikap orang tua tentang kebersihan gigi dan
mulut dengan kondisi kebersihan rongga mulut anak tunagrahita menunjukkan
tingkat signifikan ρ= 0.004 dan ρ= 0.001 (Amelia, 2017).

Sasaran

Untuk pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut ABK kali ini ditujukan
kepada siswa SDLB Bukesra Banda Aceh.

Analisa Situasi

1. Data Lingkungan

Data ini diambil berdasarkan pemeriksaan perawat gigi pada ABK tuna grahita
di SDLB Bukesra Banda Aceh dengan tehnik pengumpulan data yang dilakukan
secara anamnese dan dengan pemeriksaan pada ABK tuna grahita.

2. Data Pengkajian Kesehatan Gigi dan Mulut meliputi Data Subjektif dan
Data Objektif

- Data Subjektif

Berdasarkan hasil anamnese yang dilakukan pada ABK tuna grahita


di SDLB Bukesra Banda Aceh, maka di dapatkan hasil sebagai
berikut:

5
N U J A N K
a m e l a e
m u ni a m l
a r s m a u
K a h
( el t O a
T a r n
a m a
h in n U
u g t
n a
) T m
u a
a
/
w
a
l
i

H 1 P
a 2 er
u e
r T m
a a p
h u
S u a
y n n
a
f
i
q
a

- Data Objektif

6
7
BAB II
HASIL PENGKAJIAN

Berdasarkan hasil anamnese yang dilakukan pada anak berkebutuhan


khusus di SLB YBSM Lamjabat Banda Aceh maka didapatkan hasil sebagai
berikut:
Berdasarkan hasil pengkajian, didapatkan data umum (Subjektif) dan
data khusus (Objektif) sebagai berikut:

1) Data Subjekif

Tabel 1.1
Data Subjektif

Nama Pasien Umur Jenis Alamat Nama Orang Keluhan


Kelamin Tua / Wali Utama
Iin Marliza 22 Perempuan Banda - dimana anak
mengeluh
(Tuna Grahita) Tahun Aceh
terasa sakit
saat makan
dan minum
pada gigi
belakang
kanan bawah

8
2) Data Objekif

Dapat dilihat dari hasil pemeriksaan objektif pada 1 orang anak berkebutuhan
khusus di SLB YBSM Lamjabat Banda Aceh yang menghasilkan nilai rata-
rata sebagai berikut:

Tabel 1.2 :
Tabel Data Pengkajian Objektif pada Pasien

N Nama Umu Jenis d E F deft D M F DM DI CI OH Keteran


o r Kelam FT IS gan
in
1 Iin 22 Perem - - - - 2 0 0 2 1 0.8 1,8 Sedang
Marliza tahun puan
Jumlah - - - - 2 0 0 2 1 0.8 1,8
Rata-rata - - - - 2 0 0 2 0 0,8 1,8 Sedang

Berdasarkan hasil pemeriksaan objektif di atas diperoleh kondisi kesehatan dan


kebersihan gigi dan mulut dengan nilai rata-rata sebagai berikut:
a. OHI-S = 1,8
b. def-t = 0
c. DMF-T = 2
Indikator derajat kesehatan gigi dan mulut yang optimal menurut Depkes
RI tahun 2015 adalah:
a. OHI-S = ≤ 1,2
b. def-t = ≤ 1
c. DMF-T = ≤ 1

9
BAB III
TAHAPAN RENCANA PROMOSI KESEHATAN

a. Bagaimana pengkajian dilakukan, aspek apa saja yang di kaji


? Pengkajian diawali dengan :
 Menanyakan Identitas pasien,
 Menanyakan keluhan pasien atau pemeriksaan Subjektif
 Menanyakan riwayat kesehatan umum
 Menanyakn riwayat kesehatan gigi
 Melakukan pemeriksaan extra oral
 Melakukan pemeriksaan intra oral
Dengan melakukan pemeriksaan
Objektif

b. Merumuskan masalah kesehatan yang diperoleh dari hasil pengkajian :


 Adanya masalah karies gigi pada gigi 4.5 dengan keluhan karies
mengenai pulpa dengan keluhan sakit + periodontitis.
 Adanya masalah kebersihan gigi dan mulut yaitu terdapatnya kalkulus
pada gigi posterior kiri rahang atas dan bawah.

c. Menentukan prioritas masalah


Dilihat dari indentifikasi masalah dapat dilihat adanya
kesenjangan antara hasil yang di dapatkan dengan standar yang
telah di tetapkan. Untuk itu perlu di buat urutan prioritas masalah
Tabel 1.3 :
proritas masalah
No Masalah Target Pencapaian Kesenjangan Persentase Urutanprioritas

1. OHI-S ≤ 1,2 1,8 0.6 50% II

2. def-t ≤1 - - - III

3. DMF-T ≤1 2 1 100% I

4. PTI ≤ 50 - - 0% IV

Berdasarkan tabel di atas dapat di simpulkan bahwa:


i. DMF-T = Prioriotas I
ii. OHI-S = Prioritas II
iii. def-t = Prioritas III
iv. PTI = Prioritas IV

1
0
d. Menentukan Tujuan Promosi Kesehatan

untuk mengubah prilaku siswa/i ke arah prilaku sehat sehingga tercapai

derajat kesehatan gigi dan mulut yang optimal dan menambah wawasan anak tentang

pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut serta mengetahu cara menyikat gigi

yang baik dan benar.

e. sasaran promosi kesehatan

Anak Tuna Grahita SLB YBSM Lamjabat Banda Aceh.

f. menentukan isi materi dan media yang digunakan

 Materi tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut,

 cara menyikat gigi yang baik dan benar,

 waktu menyikat gigi yang baik dan benar

 Media yang digunakan berupa poster dan Phantom Gigi

g. menentukan metode pelaksaan promosi kesehatan

Metode yang digunakan dalam promosi kesehatan yaitu Ceramah dan

Demontrasi.

1
1
h. POA (plan of Action)
Agar pelaksanaan pelayanan asuhan Kesehatan gigi dan mulut dapat berjalan sesuai dengan tujuan, tepat waktu dan sesuaisasaran, maka
di susunlah plan of action (POA) yang berisi rencana pelayanan sebagai berikut

Tabel 1.4
Plan Of Action
No Tahap Kegiatan Tujuan Uraian kegiatan Sasaran Waktu Lokasi pelaksana Indikator
Kebersihan
1. Persiapan dan pengumpulan Menyebutkan Melakukan Anak Tuna 12-09- SLB Desi Terkumpulnya
pengkajian data bagaimana cara pemeriksaan Grahita 2023 YBSM Almunadia data kesehatan
pemeliharaan subjektif dan gigi dan mulut
kesehatan gigi pemeriksaan
dan mulut objektif
2. Melaksanakan -Melakukan Menyebutkan menjelaskan dan Anak Tuna 13-09- SLB Desi Anak dapat
kegiatan penyuluhan dan mendemonstrasikan Grahita 2023 YBSM Almunadia menyebutkan dan
promotif tentang memperagakan tentang cara mempragakan
kesehatan gigi bagaimana cara menyikat gigi yang bagaimana cara
- melakukan menyikat gigi baik dan benar menyikat gigi
penyuluhan yang baik dan yang baik dan

12
sikat gigi yang benar benar
baik dan benar
preventif Sikat gigi meningkatkan melakukan sikat Anak Tuna 13-09- SLB Desi Anak-anak dapat
massal pengetahuan gigi massal Grahita 2023 YBSM Almunadia melakukan
tentang cara bersama anak-anak penyikatan gigi
menyikat gigi berkebutuhan dengan baik dan
yang baik dan khusus benar
benar
evaluasi Melakukan Untuk pemeriksaan Anak Tuna 14-09- SLB Desi semua kegiatan
evaluasi mengetahui laporan yang telah Grahita 2023 YBSM Almunadia telah
tentang kegiatan yang dilaksanakan dilaksanakan
tindakan yang telah sesuai rencana
telah dilaksanakan,
dilakukan membandingkan
hasil
pengetahuan
anak sebelum
dan sesudah
diberikan

13
penyuluhan

14
13
BAB IV
ANALISA HASIL

Hasil yang didapatkan yaitu :


 adanya karies mengenai pulpa yaitu pada gigi 4.5 dimana anak mengeluh terasa
sakit pada saat makan dan minum, setelah dilakukan pemeriksaan dengan
menggunakan sondasi dan perkusi terasa sakit.
 adanya karies mengenai email yaitu pada gigi 2.6 dimana anak tidak memiliki
keluhanan, pada saat dilakukan pemeriksaan mengguakan sondasi terdapat
lubang gigi yang masih dangkal.
 Adanya karang gigi pada gigi posterior kanan atas dan bawah dimana anak
mengeluh kurang nyaman, setelah dilkukan anamnesa ternyaata anak
mengunyah dengan satu sisi saja.

Maka, Hasil yang didapatkan tidak sesuai dengan kriteria yang diharapkan
sehingga harus dilakukan rencana tindak lanjut kedepannya yaitu memberikan
penyuluhan pada anak tentang pentingnya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut,
tekhnik menyikat gigi yang baik dan benar,waktu menyikat gigi dua kali sehari.

Maka pada kunjungan berikutnyaa Telah terlaksananya kegiatan penyuluhan,


dan demosntrasi sikat gigi bersama anak-anak berkebutuhan khusus dan semua
mahasiswa berkontribusi dalam melancarkan kegiatan ini.

Hal ini dilaksanakan Untuk Meningkatnya pengetahuan anak dan merubah


prilaku anak tentang kesehatan gigi.
Sehingga anak mampu :

 Menyebutkan tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut


 Memperagakan bagaimana cara menyikat gigi yang baik dan benar
 Menyebutkan akibat yang di timbulkan dengan tidak menjaga kesehatan
gigi dan mulut.

14
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil kegiatan promosi kesehatan gigi dan mulut anak yang telah
dilakukan pada anak Tuna Grahita SLB YBSM Lamjabat Banda Aceh pada
bulan September 2023 dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Data masalah yaitu OHI-S
2. Kegiatan perawatan yang telah dilakukan yaitu:
a. Promotif : memberikan penyuluhan tentang cara menjaga kesehatan gigi,
memberikan penyuluhan tentang cara menyikat gigi yang baik dan benar,
serta mendemonstrasian cara menyikat gigi dengan baik dan benar.
b. Preventif : sikat gigi masal.

B. Saran
1. Saran bagi siswa
Pasien anak atau siswa SLB YBSM Lamjabat Banda Aceh, diharapkan
untuk dapat menjaga kesehatan gigi dan mulut secara mandiri dengan cara rutin
menyikat gigi minimal 2 kali sehari yaitu pagi setelah sarapan dan malam sebelum
tidur, rutin mengkonsumsi makanan yang berserat seperti buah-buahan dan sayur-
sayuran, menghindari mengkonsumsi makanan kariogenik seperti makanan yang
manis dan lengket, serta rutin mengontrol kesehatan gigi dan mulut selama 6 bulan
sekali di klinik gigi.

2. Saran bagi orang tua murid


Orang tua diharapkan dapat membimbing anaknya menggosok gigi dengan
baik dan benar, mengajarkan anak cara merawat kebersihan gigi dan mulut kepada
anaknya agar terhindar dari penyakit gigi seperti karies gigi atau gigi berlubang.

3. Saran bagi guru dan staf sekolah

Guru diharapkan dapat bekerja sama dengan UKGS, dan turut berperan dalam
menjaga kebersihan gigi dan mulut peserta didiknya.
Guru juga diharapkan dapat membantu mengingatkan anak-anak untuk
menjaga kesehatan giginya dengan rajin menyikat gigi dua kali sehari.

15
DAFTAR PUSTAKA

(Depkes RI). 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Direktorat
Jendral Pengawasan Obat dan Makanan. Jakarta.
Kementrian Kesehatan RI. Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
Jakarta: Kementrian Kesehatan; 2011.
Depkes RI. (2011). Buku Saku Petugas Kesehatan: Lintas Diare Lima Langkah
Tuntaskan Diare. Jakarta: Departemen Kesehatan RI
Papilaya, J. O., & Huliselan, N. 2016. Identifikasi Gaya Belajar Mahasiswa. Jurnal
Psikologi Undip, 15(1), 56–63.

16
MEDIA POSTER

17
Dokumentasi

Pengkajian Data, Meliputi Pemeriksaan Data Subjektif Dan Data Objektif

18
Implementasi, meliputi promotif dan preventif

19
Foto Bersama Kepala Sekolah, Dewan Guru, Siswa/i, dan Dosen

20

Anda mungkin juga menyukai