PAPER
Oleh:
Devinda Syahada Alifiya
NIM 192110101018
Halaman
DAFTAR ISI ....................................................................................................... i
2.2 Konsep Perilaku Konsumsi Buah dan Sayur Pada Remaja ..................... 5
4.1 Kesimpulan.......................................................................................... 10
i
BAB 1
PENDAHULUAN
Indonesia memiliki beraneka ragam jenis buah dan sayur yang dapat kita
peroleh dengan mudah dan murah. Namun, faktanya bahwa minat konsumsi buah
dan sayur masyarakat Indonesia masih rendah. Berdasarkan data Riskesdas tahun
2013 (Kementerian Kesehatan RI, 2018), proporsi penduduk ≥ 10 tahun kurang
makan sayur dan buah adalah sebesar 93,5%. Hasil tersebut sejalan dengan jurnal
yang akan penulis analisis dalam paper ini yaitu tingkat konsumsi buah dan sayur
masyarakat Jakarta Selatan masih rendah. Menurut Laporan Hasil Riskesdas
Provinsi DKI Jakarta tahun 2014, hanya terdapat sekitar 1,4% penduduk di
Jakarta Selatan yang mengonsumsi buah dan sayur sebanyak 5 porsi atau lebih per
hari dalam seminggu (Asih Anggraeni & Sudiarti, 2018). Dalam rujukan jurnal
1
yang penulis akan analisis, penelitian dilakukan terhadap perilaku konsumsi buah
dan sayur remaja di SMAN 98 Jakarta.
Guna mengubah perilaku konsumsi buah dan sayur, maka terdapat beberapa
teori perubahan perilaku yang dapat digunakan, salah satunya adalah teori
Snehandu B.Kar. Teori ini mampu menganalisis dan mengetahui indikator
keberhasilan suatu perilaku kesehatan dengan didasarkan pada beberapa fungsi
yaitu, niat, dukungan sosial, akses informasi, otonomi personal, dan aksi situasi.
Apabila fungsi tersebut dapat berjalan dengan seimbang, maka akan timbul suatu
perubahan perilaku positif.
1.3 Tujuan
2
2) Untuk mengetahui konsep perilaku konsumsi buah dan sayur pada remaja.
3) Untuk menganalisis aspek behaviour intention (niat) pada perilaku konsumsi
buah dan sayur remaja di SMPN 98 Jakarta.
4) Untuk menganalisis aspek social support (dukungan sosial) pada perilaku
konsumsi buah dan sayur remaja di SMPN 98 Jakarta.
5) Untuk menganalisis aspek accessibility of information (akses informasi) pada
perilaku konsumsi buah dan sayur remaja di SMPN 98 Jakarta.
6) Untuk menganalisis aspek personal autonomy (otonomi pribadi) pada perilaku
konsumsi buah dan sayur remaja di SMPN 98 Jakarta.
7) Untuk menganalisis aspek action situation pada perilaku konsumsi buah dan
sayur remaja di SMPN 98 Jakarta.
3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
4
Keterangan :
B = Behaviour
f = fungsi
BI = Behaviour Intention
SS = Social Support
AI = Accessibility of Information
PA = Personal Autonomy
AS = Action Situation
Buah dan sayur juga kaya akan kandungan vitamin yang bervariasi. Vitamin
harus juga diperoleh dari makanan karena tidak bisa dihasilkan tubuh secara
cukup. Vitamin berperan penting di dalam tubuh, seperti contoh vitamin C yang
mampu membentuk kolagen, sintesis hormon, dan antioksidan. Buah dan sayur
juga sebagai sumber serat. Asupan serat yang cukup dapat mencegah penyerapan
kembali kolestrol, lemak, dan asam empedu sehingga mampu mengurangi risiko
jantung koroner (Hamidah, 2015).
Perilaku konsumsi buah dan sayur tidak hanya bagi orang dewasa,
melainkan juga penting bagi anak-anak hingga para remaja. Masa remaja
merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa dengan ditandai oleh
5
banyak faktor perubahan, seperti perubahan massa otot, jaringan lemak tubuh, dan
hormon. Perubahan tersebut berpengaruh terhadap kecukupan nutrisi. Perilaku
konsumsi buah dan sayur yang rendah pada masa remaja akan menimbulkan
beberapa risiko dalam perkembangan degeneratif seperti diabetes, obesitas,
hipertensi, dan kanker (Purwita, Kencana, & Kusumujaya, 2018).
Dalam buku pedoman Rumah Tangga Sehat Dengan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat, terdapat anjuran jumlah buah dan sayur yang dalam kita konsumsi
dalam sehari. Untuk buah-buahan harus dimakan 2-3 kali sehari. Sebagai contoh,
setiap kali makan setengah mangkuk yang diiris, satu buah jeruk, apel, jambu biji,
dan satu gelas jus. Buah yang kita makan dapat bervariasi agar memperkaya zat
gizi yang kita konsumsi. Untuk sayuran, harus dimakan 2 porsi setiap hari, dengan
ukuran satu porsi sama dengan satu mangkuk sayuran segar atau setengah
mangkuk sayuran matang. Alangkah lebih baik jika sayuran dikonsumsi dengan
dikukus atau dalam keaadaan segar, karena jika direbus cenderung melarutkan
kandungan zat gizi seperti mineral dan vitamin (Departemen Kesehatan RI, 2009).
6
BAB 3
PEMBAHASAN
7
Sudiarti, 2018). Dukungan teman sebaya tidak terlalu berpengaruh dalam rata-rata
perilaku konsumsi buah dan sayur pada remaja SMPN 98 Jakarta. Pengaruh teman
sebaya lebih mendorong teman yang lain untuk mengonsumi makanan tidak sehat.
8
makanan dan makan jauh dari rumah dengan faktor risiko mengonsumsi makanan
tidak sehat, sedangkan perempuan terhadap kebiasaan diet yang buruk.
9
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Perilaku konsumsi buah dan sayur pada remaja di SMPN 98 Jakarta
berdasarkan behavior intention (niat) responden memiliki self efficacy yang baik
tentang pentingnya mengonsumi buah dan sayur bagi kesehatan. Berdasarkan
aspek social support (dukungan sosial), ibu dengan tingkat pendidikan yang tinggi
memengaruhi sang anak untuk mengonsumi buah dan sayur setiap hari. Ibu yang
bekerja mampu menyiapkan ketersediaan buah dan sayur di rumah. Accessbility of
information (akses informasi) responden di SMAN 98 Jakarta cukup baik karena
memiliki kemudahan untuk mengakses informasi dari berbagai sumber, seperti
media visual dan media cetak. Sedangkan berdasarkan fungsi personal autonomy
(otonomi pribadi) jika ditinjau dari jenis kelamin, laki-laki lebih memiliki
kebebasan dalam pilihan makanan dan makan jauh dari rumah dengan faktor
risiko mengonsumsi makanan tidak sehat, sedangkan perempuan terhadap
kebiasaan diet yang buruk. Action situation remaja SMAN 98 Jakarta bertindak
tetapi mengonsumsi buah dan sayur dengan cara lain seperti diolah menjadi
makanan yang lebih menarik bagi mereka yang tidak menyukai makan buah dan
sayur secara lansgung.
4.2 Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
Asih Anggraeni, N., & Sudiarti, T. (2018). Faktor Dominan Konsumsi Buah dan
Sayur pada Remaja di SMPN 98 Jakarta. Indonesian Journal of Human
Nutrition, 5(1), 18–32. https://doi.org/10.21776/ub.ijhn.2018.005.01.3
Departemen Kesehatan RI. (2009). Rumah Tangga Sehat Dengan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (Indonesia).
Handayani, I. (2019). Perilaku Komsumsi Buah Dan Sayur Anak Sekolah Dasar
Negeri 020583 Binjai Estate. Jurnal Maternitas Kebidanan, 4(2), 85–92.
Retrieved from https://core.ac.uk/download/pdf/268412642.pdf
Yuliatika, D., Rahmawati, S. W., & Palupi, S. R. (2017). Self Efficacy dan
Motivasi Berprestasi Siswa SMA Negeri 7 Purwerejo. Journal Psikologi,
5(2), 59.
11