Dispika Putri : 1011211031 Klasifikasi Rhabdovirus berasal dari bahasa Yunani yaitu Rhabdo yang berarti berbentuk batang dan Virus yang berarti virus. Jadi Rhabdovirus merupakan virus yang mempunyai bentuk seperti batang. Rabies merupakan infeksi akut dari susunan saraf pusat yang berakibat fatal. Vi rusditularkan ke manusia melalui gigitan dan kadang melalui jilatan (air liur) hewan yang terinfeksirabies. Hewan yang dapat menularkan penyakit rabies antara lain anjing, kucing, kera, dankelelawar Order : Mononegavirales Famili : Rhabdoviridae Genom : Lyssavirus Spesies : Rhabdovirus (Virus Rabies) Struktur genom • Genom virus mengkodekan lima protein yang terkait dengan kompleks ribonukleoprotein (RNP) atau selubung virus ( Gbr. dibawah). Protein L (transcriptase), N (nukleoprotein), dan NS (terkait transkripsitase) terdiri dari kompleks RNP, bersama dengan RNA virus. Agregat ini berada dalam sitoplasma neuron yang terinfeksi virus dan membentuk badan Negri, yang merupakan ciri khas temuan histopatologi infeksi virus rabies. Protein M (matriks) dan G (glikoprotein) berhubungan dengan selubung lipid. Protein G membentuk tonjolan yang menutupi permukaan luar selubung virion dan merupakan satu-satunya protein virus rabies yang diketahui menginduksi antibodi penetral virus Replikasi sel • Replikasi virus bersifat sitoplasma. Siklus replikasinya sama untuk sebagian besar rhabdovirus. Semua komponen yang diperlukan untuk transkripsi awal dan nukleokapsid dilepaskan ke sitoplasma sel yang terinfeksi setelah langkah pertama pengikatan, penetrasi, dan pelepasan lapisan terjadi. Masuk ke dalam sel inang dicapai melalui perlekatan glikoprotein G virus ke reseptor inang, yang memediasi endositosis yang dimediasi clathrin. Replikasi mengikuti model replikasi virus RNA beruntai negatif. Transkripsi virus RNA beruntai negatif, menggunakan gagap polimerase adalah metode transkripsi. Virus keluar dari sel inang melalui tunas dan pergerakan virus yang dipandu oleh tubulus. Jalur penularannya adalah zoonosis dan gigitan. Siklus Reproduksi • Ketika virus rabis memasuki inang, lonjakan protein G berikatan dengan reseptor di permukaan sel inang dan virus memasuki sel melalui endositosis dan fusi dengan membran vesikel, yang dimediasi oleh protein G. • Inang normal virus rabies adalah rubah, anjing, kucing, kelelawar, sigung, dan lain- lain. Sedangkan manusia merupakan infeksi buntu virus tersebut. Pola penyakit ini lebih bersifat endemik dibandingkan epidemi dan rabies pada ternak merupakan penyakit ekonomi yang serius di wilayah ini. Virus rabies masuk ke dalam tubuh melalui luka atau lecet pada kulit langsung ke aliran darah Penyakit Yang Di Sebabkan Dan Penularan Penyakit yang disebabkan oleh virus Rhabdovirus adalah: • Rabies disebabkan oleh virus Lyssavirus dari golongan Rhabdoviridae. Cara penularan penyakit rabies virus ini umumnya masuk ke tubuh manusia melalui cakaran, gigitan hewan yang terinfeksi virus, serta jilatan hewan yang terinfeksi ke mulut, mata, atau luka terbuka. Rabies sering dikenal sebagai penyakit 'anjing gila' Gejala tahap pertama infeksi penyakit rabies ditandai dengan gejala umum yang tampak seperti flu, seperti: • Demam atau menggigil • Kesemutan • Sakit kepala • Lelah atau lemas • Hilang nafsu makan Tahap kedua, atau tahap neurologis, biasanya dimulai setelah beberapa hari dan ditandai dengan gejala seperti: • Kegelisahan atau agitasi. • Kejang. • Lemah atau lumpuh. • Halusinasi. • Produksi air liur berlebihan. • Kesulitan menelan dan rasa takut air (hidrofobia). Pemeriksaan Laboratorium • Pengujian laboratorium yang dilakukan untuk mengetahui rabies: • Metode pengujian antigen rabies yang rutin dilakukan oleh laboratorium di Indonesia antara lain FAT (Fluorescent Antibody Technique) adalah uji diagnostik dimana pewarna fluorescent ditambahkan ke jaringan yang mengandung antigen, mouse inoculation, kultur sel, imunohistokimia dan sellers. Sedangkan pengujian antibodi rabies yang rutin dilakukan antara lain Elisa, Virus Netralisasi dan RFFIT merupakan uji netralisasi serum rabies untuk mengukur kemampuan antibodi spesifik dan nonspesifik rabies menghambat infeksi virus dan perkembangan virus Pencegahan o Jika kamu baru saja tergigit hewan yang terinfeksi virus rabies, ada beberapa tindakan pertolongan pertama dan pengobatan yang dapat dilakukan, yaitu: Tekan area luka dengan kain bersih atau kasa steril jika terdapat perdarahan atau luka terbuka. Bersihkan dan cuci luka gigitan atau cakaran hewan dengan air mengalir dan sabun selama 10 hingga 15 menit. Oleskan cairan antiseptik yang mengandung povidone iodine atau alkohol dengan kadar 70% ke area luka. Segera pergi ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut. Di rumah sakit, dokter akan memeriksa dan membersihkan luka gigitan atau cakaran. Setelah itu, dokter akan segera memberikan serum dan vaksin rabies untuk membantu sistem kekebalan tubuh melawan virus dan mencegah infeksi pada otak. Berikan vaksin rabies pada hewan peliharaan secara teratur. Hindari kontak dengan hewan liar atau hewan yang tidak dikenal. Jangan memelihara hewan liar sebagai hewan peliharaan. Jangan membiarkan hewan peliharaan berkeliaran di luar area rumah tanpa pengawasan. Jangan menyentuh hewan yang terlihat sakit atau terinfeksi rabies.