Anda di halaman 1dari 12

RHABDOVIRIDAE

KLOMPOK 11

Tenera prastica o : 1011211094


Dispika Putri : 1011211031
Klasifikasi
Rhabdovirus berasal dari bahasa Yunani yaitu Rhabdo yang berarti berbentuk batang dan Virus
yang berarti virus. Jadi Rhabdovirus merupakan virus yang mempunyai bentuk
seperti batang. Rabies merupakan infeksi akut dari susunan saraf pusat yang berakibat fatal. Vi
rusditularkan ke manusia melalui gigitan dan kadang melalui jilatan (air liur) hewan yang
terinfeksirabies. Hewan yang dapat menularkan penyakit rabies antara lain anjing, kucing, kera,
dankelelawar
Order : Mononegavirales
Famili : Rhabdoviridae
Genom : Lyssavirus
Spesies : Rhabdovirus (Virus Rabies)
Struktur genom
• Genom virus mengkodekan lima protein yang terkait dengan kompleks
ribonukleoprotein (RNP) atau selubung virus ( Gbr. dibawah). Protein L
(transcriptase), N (nukleoprotein), dan NS (terkait transkripsitase) terdiri dari
kompleks RNP, bersama dengan RNA virus. Agregat ini berada dalam sitoplasma
neuron yang terinfeksi virus dan membentuk badan Negri, yang merupakan ciri
khas temuan histopatologi infeksi virus rabies. Protein M (matriks) dan G
(glikoprotein) berhubungan dengan selubung lipid. Protein G membentuk tonjolan
yang menutupi permukaan luar selubung virion dan merupakan satu-satunya
protein virus rabies yang diketahui menginduksi antibodi penetral virus
Replikasi sel
• Replikasi virus bersifat sitoplasma. Siklus replikasinya sama untuk sebagian besar
rhabdovirus. Semua komponen yang diperlukan untuk transkripsi awal dan
nukleokapsid dilepaskan ke sitoplasma sel yang terinfeksi setelah langkah pertama
pengikatan, penetrasi, dan pelepasan lapisan terjadi. Masuk ke dalam sel inang
dicapai melalui perlekatan glikoprotein G virus ke reseptor inang, yang memediasi
endositosis yang dimediasi clathrin. Replikasi mengikuti model replikasi virus RNA
beruntai negatif. Transkripsi virus RNA beruntai negatif, menggunakan gagap
polimerase adalah metode transkripsi. Virus keluar dari sel inang melalui tunas dan
pergerakan virus yang dipandu oleh tubulus. Jalur penularannya adalah zoonosis
dan gigitan.
Siklus Reproduksi
• Ketika virus rabis memasuki inang, lonjakan protein G berikatan dengan reseptor di
permukaan sel inang dan virus memasuki sel melalui endositosis dan fusi dengan
membran vesikel, yang dimediasi oleh protein G.
• Inang normal virus rabies adalah rubah, anjing, kucing, kelelawar, sigung, dan lain-
lain. Sedangkan manusia merupakan infeksi buntu virus tersebut. Pola penyakit ini
lebih bersifat endemik dibandingkan epidemi dan rabies pada ternak merupakan
penyakit ekonomi yang serius di wilayah ini. Virus rabies masuk ke dalam tubuh
melalui luka atau lecet pada kulit langsung ke aliran darah
Penyakit Yang Di Sebabkan Dan Penularan
Penyakit yang disebabkan oleh virus Rhabdovirus
adalah:
• Rabies disebabkan oleh virus Lyssavirus dari
golongan Rhabdoviridae. Cara penularan penyakit
rabies virus ini umumnya masuk ke tubuh
manusia melalui cakaran, gigitan hewan yang
terinfeksi virus, serta jilatan hewan yang terinfeksi
ke mulut, mata, atau luka terbuka. Rabies sering
dikenal sebagai penyakit 'anjing gila'
Gejala
 tahap pertama infeksi penyakit rabies ditandai dengan gejala umum yang tampak
seperti flu, seperti:
• Demam atau menggigil
• Kesemutan
• Sakit kepala
• Lelah atau lemas
• Hilang nafsu makan
 Tahap kedua, atau tahap neurologis, biasanya dimulai setelah beberapa hari dan
ditandai dengan gejala seperti:
• Kegelisahan atau agitasi.
• Kejang.
• Lemah atau lumpuh.
• Halusinasi.
• Produksi air liur berlebihan.
• Kesulitan menelan dan rasa takut air (hidrofobia).
Pemeriksaan Laboratorium
• Pengujian laboratorium yang dilakukan untuk mengetahui rabies:
• Metode pengujian antigen rabies yang rutin dilakukan oleh laboratorium di
Indonesia antara lain FAT (Fluorescent Antibody Technique) adalah uji diagnostik
dimana pewarna fluorescent ditambahkan ke jaringan yang mengandung antigen,
mouse inoculation, kultur sel, imunohistokimia dan sellers. Sedangkan pengujian
antibodi rabies yang rutin dilakukan antara lain Elisa, Virus Netralisasi dan RFFIT
merupakan uji netralisasi serum rabies untuk mengukur kemampuan antibodi
spesifik dan nonspesifik rabies menghambat infeksi virus dan perkembangan virus
Pencegahan
o Jika kamu baru saja tergigit hewan yang terinfeksi virus rabies, ada beberapa
tindakan pertolongan pertama dan pengobatan yang dapat dilakukan, yaitu:
 Tekan area luka dengan kain bersih atau kasa steril jika terdapat perdarahan atau
luka terbuka.
 Bersihkan dan cuci luka gigitan atau cakaran hewan dengan air mengalir dan sabun
selama 10 hingga 15 menit.
 Oleskan cairan antiseptik yang mengandung povidone iodine atau alkohol dengan
kadar 70% ke area luka.
 Segera pergi ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut.
 Di rumah sakit, dokter akan memeriksa dan membersihkan luka gigitan atau
cakaran. Setelah itu, dokter akan segera memberikan serum dan vaksin rabies
untuk membantu sistem kekebalan tubuh melawan virus dan mencegah infeksi
pada otak.
 Berikan vaksin rabies pada hewan peliharaan secara teratur.
 Hindari kontak dengan hewan liar atau hewan yang tidak dikenal.
 Jangan memelihara hewan liar sebagai hewan peliharaan.
 Jangan membiarkan hewan peliharaan berkeliaran di luar area rumah tanpa
pengawasan.
 Jangan menyentuh hewan yang terlihat sakit atau terinfeksi rabies.

Anda mungkin juga menyukai