Anda di halaman 1dari 24

Retrovirida

e
Lina Nurul Husna 5118002
Winda Yuliani Sari 5118009
Hasri Mulyani Rahayu 5118020
Cicin Yulianti
5118024
KELOMPOK 7 Delia Nurullita 5118026
Ahmad Maulana A 5118048
Sofie Juliet Tasya 5118057
Fariz Ahmad Yani 5118059
Siti Verawati Sabrina 5118061
Retrovirus merupakan virus yang termasuk
dalam kelompok virus Retroviridae yang terdiri
dari satu benang tunggal RNA dan bereplikasi
melalui intermediet DNA. Setelah menginfeksi
sel, virus tersebut akan membentuk replika
DNA dari RNA-nya dengan menggunakan
enzim reverse transcriptase
Morfologi Retroviridae
• Retrovirus merupakan virus berkapsul
yang memiliki genom RNA dan
bereplikasi melalui intermedit DNA
• Virion berdiameter 80-100 nm dan
membran lipid sebelah luarnya
bergabung dengan glikoprotein
• Bentuk dan lokasi dari protein
internal mencirikan berbagai variasi
genus retrovirus
• RNA virion berukuran 7-12 kb,
berbentuk linear, rantai tunggal, dan
mempunyai polaritas positif
Sifat Umum Retrovirus
• Retrovirus merupakan virus RNA di masukkan dalam keluarga Retroviridae
karena mempunyai enzim reverse transcriptase yang mampu menurunkan RNA
virion ke dalam DNA (provirus).
• Retrovirus mempunyai berbagai sifat khas yang lain yaitu DNA provirus dapat
mangadakan integrasi dengan DNA tuan rumah tanpa mambunuh sel tuan
rumah.
• Untuk mengadakan replikasi virus Retrovirus dibagi menjadi 3 kelompok
yaitu :
1. Ectopic : virus yang berkembang biak dalam sel tuan rumah alami
2. Xenotropic : virus yang berkembang biak pada spesies yang bukan tuan
rumah alami tanpa menimbulkan perubahan (non transforming)
3. Amphotropic : virus yang memiliki sifat-sifat xenotropic dan ectropic serta
bersifat onkogenik.
• Sifat-sifat asam nukleat Retrovirus adalah diploid dengan positif single –
stranded 70S RNA.
Jenis - Jenis Famili Retroviridae
Genus
Orthoretrovirinae
Alpharetrovirus
Alpharetrovirus adalah Retrovirus sederhana
yang berasal dari burung dan merupakan
retrovirus pertama yang ditemukan terutama
pada ayam.
Ciri virion dari genus Alpharetrovirus :
• Berselubung,
• Berbentuk bulat hingga pleomorfik
• Diameter 80-100 nm
• Sebagai hostnya yaitu vertebrates
• Spesies virus dari genus ini adalah Rous
sarcoma virus, Avian sarcoma virus leukosis
yang dapat menyebabkan sarkoma dan
leukemia pada unggas.
Betaretrovirus
Ciri virion dari genus Betaretrovirus :
• Berselubung
• Berbentuk bulat hingga pleomorfik
• Diameter 80-100 nm
• Sebagai hostnya adalah vertebrates
• Spesies virus dari genus ini yaitu Mouse
virus tumor mammae atau virus tumor
mammae tikus, Jaagsiekte domba retrovirus
atau betaretrovirus yang merupakan agen
penyebab kanker paru-paru yang menular
pada domba.
• Penularan kebanyakan melalui susu yang
terinfeksi
Gammaretrovirus
Gammaretrovirus adalah virus sederhana
yang ditemukan pada tikus, kucing,
burung, dan owa-kera misalnya: virus
Leukemia murine (MuLV), virus Leukemia
kucing (FeLV), virus Retikuloendotheliosis
(REV), dan virus Leukemia gibbon-ape
(GaLV) yang dapat menyebabkan sarkoma,
leukemia dan penurunan kekebalan pada
mamalia, reptil, dan burung.

Ciri dari genus gammaretrovirus:


• Berselubung
• Berbentuk bulat hingga pleomorfik
• Diameter 80-100 nm
Deltaretrovirus
Ciri dari genus Deltaretrovirus:
• Memiliki amplop
• Berbentuk bulat sampai pleomorfis
• Diameter sekitar 80-100 nm.
• Spesies dari genus ini yaitu virus
Human T-lymphotropic (HTLV) jenis
1-4 yang dapat menginfeksi sel darah
putih manusia, serta dapat
menyebabkan penyakit pada sistem
saraf atau leukemia, dan simian T-
lymphotropic virus (STLV) tipe 1-4,
Epsilonretrovirus
Ciri virion dari genus Epsilonretrovirus :
• Berselubung
• Bulat
• Diameter 80-100 nm
• Virus ini menginfeksi ikan
• Spesies dari genus ini yaitu walleye virus
dermal sarcoma, dan walleye epidermal
virus hiperplasia. Banyak ditemukan di
Amerika Utara dan biasanya penularan
melalui air.
Lentivirus
Lentivirus adalah genus retrovirus,
menyebabkan penyakit kronis dan
mematikan dengan periode inkubasi yang
lama pada manusia atau spesies mamalia
lainnya. Kebanyakan vektor lentiviral
didasarkan pada Human Immunodeficiency
Virus (HIV) yang menyebabkan AIDS.

• Ciri Virion dari genus Lentivirus: Bulat,


berdiameter 100-140 nm, inti silindris.
• Ciri Genom dari genus Lentivirus:
RNA untai-tunggal, linier, positive-sense, 9-
10kb, diploid, genom lebih kompleks
daripada retrovirus onkogenik, paling tidak
mengandung enam gen replikasi tambahan.
Genus
Spumaretrovirinae
Spumavirus
Spumavirus adalah virus yang
memiliki morfologi spesifik.
Ciri virion dari genus spumavirus :
• Mengandung DNA beruntai ganda
• Beramplop dan bulat sampai
pleomorfis
• Diameter sekitar 80-100 nm
• Spesies dari genus ini yaitu Simian
foamy virus dan Human foamy virus.
Siklus Replikasi Retrovirus
Penyakit Yang Disebabkan Oleh
Retrovirus Pada Manusia

• HIV -1 dan HIV-2


• Penyakit AIDS
• Human T-lymphotropic virus (HTLV)
Gejala Klinis
Gejala klinis untuk Retrovirus yaitu :
• Demam
• Sakit kepala
• Mual
• Diare
• Pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak atau pangkal paha

Gejala yang menunjukkan stadium lanjut dari HIV yaitu:


• Kehilangan berat badan dengan cepat
• Batuk kering
• Demam berulang atau berkeringat pada saat malam hari
• Kelelahan
• Diare yang lebih dari seminggu
• Depresi dan juga gangguan saraf lain
Penanganan Sampel Untuk HIV
• Bahan pemeriksaan dapat berupa serum, plasma atau darah lengkap (whole blood)
• Blood Spot (DBS) sesuai dengan petunjuk dari reagensia yang dipakai.
• Serum diperoleh setelah dilakukan pemisahan dari sel darah dengan cara sentrifugasi
terhadap darah yang telah beku (Clotted Blood).
• Plasma diperoleh dengan cara segera memisahkannya dari sel darah setelah dilakukan
sentrifugasi terhadap darah dengan antikoagulan.
• Bahan pemeriksaan sebaiknya segera diperiksa, terutama untuk bahan darah lengkap.
• Bila terpaksa disimpan, serum atau plasma dapat disimpan pada suhu 2-8°C selama
maksimal 1 minggu.
• Bila disimpan pada suhu -20°C atau lebih rendah, serum atau plasma dapat bertahan
lebih lama.
Jenis
Pemeriksaan
Laboratorium
Test Serologi

01 ELISA (Enzym-Linked Immunosorbent Assay)


Tes ini mendeteksi antibodi yang di buat tubuh terhadap virus HIV

Western Blot
02 Western Blot untuk mendeteksi antibodi terhadap HIV umum digunakan
sebagai tes antibodi konfirmasi untuk kasus sulit.

03 PCR Test
PCR Test adalah uji yang memeriksa langsung keberadaan virus di
dalam darah
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Baseline
Pemeriksaan yang dilakukan untuk mempelajari kondisi penderita yang baru saja terdeteksi
mengidap HIV dan melihat apakah memiliki koinfeksi dari beberapa infeksi

Antigen P24
Merupakan pemeriksaan yang sifatnya lebih spesifik karena mendeteksi infeksi HIV melalui
protein pembungkus HIV, dapat terdeteksi lebih cepat yakni 1-3 minggu setelah infeksi awal,
sehingga membantu efektivitas deteksi dini HIV.

Sel CD4
Pemeriksaan dilakukan umumnya dilakukan pada penderita yang telah terbukti positif terinfeksi
HIV, untuk mendapatkan gambaran imunitas seseorang, melalui jumlah sel CD4, juga bermanfaat
sebagai kontrol keberhasilan pengobatan ARV (Antiretroviral).

Viral Load
Pemeriksaan viral load dilakukan untuk mengetahui perkiraan jumlah virus HIV dalam darah. Nilai
hasil pemeriksaan viral load akan menjadi penanda tingkatan virulensi penderita
Penanganan Dan Pencegahan
Penyakit HIV
PENANGANAN PENCEGAHAN
Sampai saat ini obat dan vaksin yang • Menjaga cairan tubuh yang telah
di harapkan membantu memecahkan tercemar HIV agar tidak masuk kedalam
tubuh kita
masalah penanggulangan HIV/AIDS
• Mencegah penularan HIV melalui alat-
belum di temukan
alat yang tercemar virus HIV
• Mencegah penularan HIV lewat darah
secara langsung
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai