Anda di halaman 1dari 11

Human Immunodeficiency

Virus (HIV)
dr. ELVIYANTI
Acquired immune deficiency syndrome
(AIDS) suatu penyakit yg ditandai
dengan adanya kelainan yg kompleks dari
sistem pertahanan seluler tubuh dan
menyebabkan menjadi sangat peka
terhadap MO oportunistik.
Penyebab AIDS adalah HIV
Virus AIDS bersifat limfotropik khas dan
mempunyai kemampuan untuk merusak
sel darah putih spesifik yg disebut limfosit
T-helper atau limfosit pembawa faktor T4
(CD4)
Virus ini dapat menimbulkan penurunan
jumlah limfosit T-helper secara progresif
dan menimbulkan imunodefisiensi dan
selanjutnya terjadi infeksi sekunder atau
oportunistik oleh bakteri, jamur, virus dan
parasit serta neoplasma
Sekali virus ini menginfeksi seseorang,
maka virus tsb akan berada dlm tubuh
seumur hidup
Kelompok resti terhadap HIV :
homoseksual, hemofili,
penyalahgunaan obat IV
Masa inkubasi virus AIDS berkisar
antara 6 minggu – 6 tahun, rata2 28
bulan
Secara virologik termasuk golongan
retrovirus, yaitu famili retroviridae
Retrovirus  suatu virus RNA yg mampu
membuat DNA dari RNA dengan bantuan
enzim reverse transcriptase.
Retrovirus merupakan virus RNA, singel
stranded
Besar partikel virus 100 nm dan punya
selubung, nukleokapsid berbentuk
ikosahedral
Virus punya enzim reverse
transcriptase, yaitu suatu enzim
polimerase DNA yg RNA-dependent
HIV dpt ditemukan dalam darah,
produk darah (plasma, serum),
semen, saliva, airmata, otak dan kel
limfe
Virus AIDS dalam bahan tsb dpt
bertahan hidup selama 7 hari
sehingga tindakan preventif untuk
menghindarkan kontaminasi/ infeksi
perlu dilakukan secara ketat dan
higiene perlu ditingkatkan
Inaktivasi HIV :
– Etanol 25 % dan glutaraldehid 1 %
– Formalin dan sodium hipoklorit 0,2%
– Suhu 56 C selama 30 menit
– HIV tdk inaktif dgn radiasi sinar gamma
dan UV
Antibodi terhadap HIV dpt ditemukan pd
seseorang atau org yg resti org tsb
secara virologik pernh terinfeksi virus
AIDS, tetapi tdk dpt dipakai sbgi
pegangan untuk memastikan bahwa org
tsb positif menderita AIDS
Adanya antibodi terhadap HIV dpt dipakai
sbgi pegangan pd usaha screening calon
donor untuk tujuan transfusi darah dan
untuk keperluan tsb dilakukan tes ELISA
Tes lain yg lbh sensitif untuk tujuan
konfirmasi tetapi lebih mahal yaitu
secara non-ELISA  suatu teknik
immunobloting yg disebut Western
blot tes, yg biasanya dipakai hanya
untuk tujuan penelitian.

Anda mungkin juga menyukai