OLEH
FERDIAN RIZTAVY
04101001017
Pembimbing
Dr. Suprapti, Sp.PD
BAB I
PENDAHULUAN
HIV atau Human Imunodeficiency Virus adalah virus yang menyerang sel
darah putih di dalam tubuh (limfosit) yang mengakibatkan turunnya kekebalan
tubuh manusia. Orang yang dalam darahnya terdapat virus HIV dapat tampak
sehat dan belum membutuhkan pengobatan. Namun orang tersebut dapat
menularkan virusnya kepada orang lain bila melakukan hubungan seks berisiko
dan berbagi alat suntik dengan orang lain1.
HIV juga merupakan salah satu penyakit yang ditakutkan oleh semua
orang. Penderita penyakit ini selalu dipandang negatif oleh semua orang akibat
dari penularan penyakit ini yang berasal dari hubungan seksual, pemakaian jarum
suntik yang bergantian, walaupun ada penularan yang berasal dari ibu ke anaknya
saat mengandung.
Secara epidemiologi, diperkirakan tahun 2012 terdapat 35,3 juta jiwa
(32,2-38,8) juta jiwa hidup dengan HIV di seluruh dunia 2. Sedangkan pada tahun
2013 terdapat 4,9 juta jiwa yang menderita HIV di seluruh dunia dengan rincian
1,7 juta adalah perempuan dan 3,2 juta jiwa adalah laki-laki. 350 ribu jiwa dengan
kasus baru dan 23 ribu adalah anak-anak. 270 juta jiwa meninggal akibat HIV3.
Di Indonesia pada tahun 2013 tercatat 610 ribu jiwa hidup dengan HIV,
sebagai rincian 76 ribu diantaranya adalah kasus baru dan 27 ribu lainnya telah
meninggal dunia 3 .
HIV merupakan salah satu penyakit yang menakutkan, karena dapat
menyebabkan gangguan ke seluruh sistem di tubuh manusia. Salah satunya adalah
gangguan fungsi ginjal. Sebenarnya banyak penyakit yang dapat ditimbulkan dari
HIV, akan tetapi gangguan pada ginjal paling banyak yang menarik untuk dilihat.
Contohnya adalah HIVAN atau Human Imunodeficiency Virus Associated
Nephropathy.
HIVAN merupakan suatu komplikasi pada ginjal yang diakibatkan dari
lamanya gangguan terjadi pada ginjal seseorang atau bersifat kronik. Pasien
pertama yang diidentifikasi menderita HIVAN adalah seseorang di New York
tahun 1984. Keadaan orang tersebut HIVAN dikarenakan infeksi HIV tersebut
tidak menunjukan beberapa gangguan imunitas dan perubahan pada ginjal secara
histologi. Akan tetapi pada beberapa kasus, pasien dengan HIVAN menunjukan
gejala sindrom nefrotik berat dan ketidakmampuan ginjal dalam melaksanakan
tugasnya.
Kasus HIVAN sering terjadi pada ras african-america, belum diketahui
mengapa demikian akantetapi rentang usia 20-64 tahun paling sering di Amerika.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 HIV
2.1.1 Definisi
2.1.2 Etiologi
Penyebab penyakt HIV ini diakibatkan oleh penularan virus HIV-1 dan
HIV-25.
Istilah HIV telah digunakan sejak 1986 sebagai nama untuk retrovirus yang
diusulkan pertama kali sebagai penyebab AIDS oleh Luc Montagnier dari Perancis,
yang awalnya menamakannya LAV (lymphadenopathy-associated virus) dan oleh Robert
Gallo dari Amerika Serikat, yang awalnya menamakannya HTLV-III (human T
lymphotropic virus type III).
Kedua spesies berawal di Afrika barat dan tengah, melompat dari primata ke manusia
dalam sebuah proses yang dikenal sebagai zoonosis. HIV-1 telah berevolusi dari sebuah
simian immunodeficiency virus (SIVcpz) yang ditemukan dalam subspesies chimpanzee,
Pan troglodyte troglodyte. HIV-2 melompat spesies dari sebuah strain SIV yang berbeda,
ditemukan dalam sooty mangabeys, monyet dunia lama Guinea-Bissau.
HIV adalah anggota dari genus lentivirus, bagian dari keluarga retroviridae yang ditandai
dengan periode latensi yang panjang dan sebuah sampul lipid dari sel-host awal yang
mengelilingi sebuah pusat protein/RNA. Dua spesies HIV menginfeksi manusia: HIV-1
dan HIV-2. HIV-1 adalah yang lebih "virulent" dan lebih mudah menular, dan merupakan
sumber dari kebanyakan infeksi HIV di seluruh dunia; HIV-2 kebanyakan masih terkurung
di Afrika Barat.
Taksonomi
Kingdom : Virus
Unassigned Viruses
Retro-transcribing v
Familia : Retroviridae
Subfamilia : Orthoretrovirinae
Genus : Lentivirus
2
1
10 9
Daur hidup
1. Virus Bebas
2. Pengikatan dan pemaduan : virus mengikat reseptor CD4 dan salah satu
reseptor bersama (CCR5 dan CXCR$). Molekul reseptor adalah umum berada di
permukaan sel, kemudian virus memadukan dengan sel.
4. Reverse transcription : rantai tunggal RNA virus diubah jadi DNA rantai ganda
oleh enzim reverse trancriptase
5. Penyatuan : DNA virus disatukan dan membentuk DNA sel oleh enzim integrase
6. Transcription : Waktu sel terinfeksi bereplikasi, DNA virus dibaca dan rantai
protein sedang disatukan
7. Perakitan
8. Tonjolan : Virus yang belum matang mendesak keluar sel, diikuti oleh selaput
sel.
9. Virus belum matang : virus ini melepaskan diri dari sel yang terinfeksi
10. Virus matang : Rantai protein pada bibit virus baru dipotong oleh enzim
protease menjadi protein tunggal. Protein ini bergabung menjadi virus yang siap
bekerja
2.1.3 Patofisiologi
Sel target dari virus ini adalah sel yang memiliki reseptor CD4, yaitu
limfosit CD4+ (sel T helper) dan monosit atau makrofag.Beberapa sel lain yang
dapat terinfeksi yang ditemukan secara in vivo ataupun in vitro adalah
megakariosit, epidermal langerhans, periferal dendritik, mukosa rektal, mukosa
saluran cerna, sel serviks, sel trofoblas dan epitel ginjal.6
Fase Kronik
2.1.4 Gejala
Pada fase awal, penderita HIV sering tidak menimbulkan suatu gejala.
Akan tetapi setalah 5-10 tahun baru akan bergejala yang dimulai dari penurunan
imunitas sampai pada fase kronik yang dapat menyebabkan gangguan ke berbagai
organ. Intinya defisiensi imun akibat infeksi HIV dapat mengakibatkan
terganggunya homeostatis, infeksi oportunistik, timbul reaksi autoimun, mudah
terjadi reaksi hipersensitivitas dan pertumbuhan tumor ganas sekunder
2.1.5 Pengobatan
Jika anda mengira telah terpapar virus ini dalam kurang dari 3 hari, anti-
HIV mungkin dapat menghentikan infeksi. Untuk lebih efektif dalam pengobatan,
dikenal istilah post-exposure prophylaxis (PEP) yang harus dimulai sebelum 3
hari setelah kontak dengan virus. Pengobatan ini dapat ditemukan di klinik
kesehata seksual atau klinik genitourinaria dan rumah sakit.
Jika anda telah didiagnosa HIV, kamu harus melakukan tes darah secara reguler
untuk memonitor progresifitas virus. Pengobatan harus segera dilakukan sebelum
terjadi perburukan pada sistem imun yang ditandai penurunan level CD4.
Pengobatan dianjurkan jika CD4 berada pada level 350.
Sekali anda memulai terapi HIV, anda membutuhkan pengobatan seumur hidup.
Banyak pengobatan menggunakan ARV menimbulkan efek yang tidak dapat
diprediksi jika anda menggunakannya dengan obat-obat lain, seperti obat herbal.
Efek samping obat mungkin dapat terjadi pada pengguna ARV, oleh
karena itu diperlukan mencoba kombinasi ARV yang lain jika ditemukan efek
samping obat. Efek samping obat seperti, mual, muntah, diare, rash pada kulit dan
perubahan mood.7
2.2 Ginjal
2.2.1 Anatomi
Setiap hari tidak kurang dari 180 liter cairan tubuh difiltrasi di glomerulus
dan menghasilkan urin sebanyak 1-2 liter. Urin yang terbentuk disalurkan ke
piramida ke sistem pelvikalis ginjal untuk kemudian disalurkan ke ureter. Sistem
pelvikalis terdiri dari kaliks minor, infundibulum, kaliks mayor dan pelvis renalis.
Mukosa sistem pelvikalis terdiri dari epitel transisional dan dindingnya terdiri dari
otot polos yang mampu berkontraksi untuk mengalirkan urin sampai ke ureter.
2.2.3 Vaskularisasi Ginjal
Suplai darah ke ginjal diperankan oleh arteri dan vena renalis. Arteri
venalis merupakan percabangan dari aorta abdominalis dan vena renalis bermuara
lansung menuju vena kava inferior. Vena dan arteri renalis keduanya membentuk
pedikel ginjal. Arteri memasuki ginjal dan vena keluar dari ginjal melewati tempat
yang disebut hilus renalis. Pada sisi kanan, vena terletak di anterior arteri renalis,
disisi kiri vena lebih lebih panjang daripada arteri. Dibelakang kedua pedikel
terdapat pelvis renalis.
Ginjal memainkan peran penting dalam tubuh, yaitu menyaring sisa hasil
metabolisme dan toksin dari darah, serta mempertahankan homeostasis cairan dan
elektrolit tubuh yang kemudian dibuang melalui urin. Secara garis besar fungsi
ginjal sebagai berikut
Tub. Proksimal:
1.http://www.aidsindonesia.or.id/contents/37/78/Info-HIV-dan-
AIDS#sthash.ZFqVDs0c.dpbs
2. http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs360/en/
3. http://www.aidsdatahub.org/Country-Profiles/Indonesia
4. http://www.who.int/topics/hiv_aids/en/
5. http://emedicine.medscape.com/article/211316-overview#aw2aab6b2b4
7. http://www.nhs.uk/Conditions/HIV/Pages/Treatmentpg.aspx