RINI DEVIJANTI RIDWAN

ORAL BIOLOGY DEPARTMENT

FACULTY OF DENTAL MEDICINE
VIRUS :
 Menyebabkan penyakit pada Tumbuhan
 Tobacco Mozaic Virus
 Potato Mozaic Virus

 Menyebabkan Penyakit pada Hewan

 New Castle Disease Virus
 Vicinia Virus

 Menyebabkan Penyakit pada Manusia

 Influenzavirus → influenza
 Retrovirus (HIV) → AIDS
 Coronavirus → SARS (Severe Acute Respiratory
Syndrome)
 Avian virus → flu burung
VIRULENSI
 Kemampuan virus untuk menyebabkan penyakit
disebut VIRULENSI
 Virulensi ditentukan oleh:
 Keberadaan reseptor/protein yang memudahkan virus
melekat
 Kemampuan virus menginfeksi sel
 Kecepatan replikasi virus dalam sel host
 Kemampuan sel inang menahan serangan virus →
imunitas
PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN
KEMOTERAPI ANTIVIRUS
 Menghambat replikasi asam nukleat virus
Contoh: asiklovir, lamivudin
 Mengganggu tempat katalisasi enzim
Contoh: nevirapin
 Menghambat fusi ke membran sel
Contoh: fuzeon
 Menghambat pelepasan selubung virus → sebagai
agen protektif
Contoh: amantadin, rimantadin
 Menghambat tahap akhir replikasi →
menghasilkan virus imatur dan non infeksious
Contoh: metisazon
INTERFERON

 Protein yang dihasilkan sel host

 Menghambat replikasi virus
 Bagian dari sistem imunitas
 Diproduksi secara cepat sebagai respon adanya
infeksi virus
 Contoh: IFN-α, IFN-β, IFN-γ
VAKSIN
 Vaksinasi: metode pencegahan infeksi virus
 Prinsip umum:
Imunitas didasarkan pada perkembangan respon
imunitas terhadap agen spesifik pada virus →
merangsang terbentuknya antibodi terhadap
protein selubung virus → memori → resistansi
 Ada 2 macam:
 Vaksin virus yang dimatikan
 Vaksin virus yang dilemahkan
 VIRUS YG DAPAT DITEMUKAN DI RONGGA
MULUT
* Picornaviridae
- Hepatitis A Virus (HAV) pd fase akut
sangat infeksius waterborne HAV
- Hand -foot-and-mouth disease disebabkan
by Enteroviruse genus (Coxsackie A virus 16
& Enterovirus 71) transmisi by contact
blisters in the mouth
- Hand-foot-and-mouth disease : infeksi yg
mirip pd cattle
Human Herpesviruses :
*HERPES SIMPLEX VIRUSES 1 AND 2
(HUMAN HERPESVIRUSES 1 AND 2)
*VARICELLA-ZOSTER VIRUS
(HUMAN HERPESVIRUSES 3)
*EPSTEIN-BARR VIRUS
(HUMAN HERPESVIRUS 4)
*CYTOMEGALOVIRUS
(HUMAN HERPESVIRUS 5)
*HUMAN HERPESVIRUSES 6 ,7 AND 8
Human Papillomaviruses
Herpes Simplex Virus tipe 1
PICORNAVIRIDAE
 HAV (Hepatitis A Virus)
 RNA: rantai tunggal, polaritas positif, segmen
tunggal, replikasi RNA mel pembentukan RNA
komplementer yang bertindak sebagai cetakan
sintesis RNA genom
 Virion: tak berselubung, isocahedral, 4 jenis protein
utama, diameter 28-30 nm
 Replikasi dan morfogenesis di sitoplasma
 Spektrum hospes sempit
 Dihub dng ulcerasi di rongga mulut
 Tdk menyebabkan oral pathologis ,ttp dpt berjangkit
di r.m didptkan dlm juml yg besar didlm
feseswater borne HAVmenyebar pd anak2
HEPATITIS A
 Masa inkubasi: sekitar 30 days
Range 15-50 days

 Jaundice <6 yrs, <10%

6-14 yrs, 40%-50%
>14 yrs, 70%-80%

 Komplikasi: Cholestatic hepatitis

Relapsing hepatitis
 TRANSMISI HEPATITIS A

 Close personal contact

(e.g., household contact, sex contact, child
day care centers)
 Contaminated food, water
(e.g., infected food handlers)
 Blood exposure (rare)
(e.g., injecting drug use, transfusion)
Viruses present in the oral cavity
 Hepatiis B Virus
 Hepatitis D Virus
 Hepatitis C virus
 Human Immunodeficiency Virus (HIV)
 Hepatitis
A B C D E

Source of feces blood/ blood/ blood/ feces

virus blood-derived blood-derived blood-derived
body fluids body fluids body fluids

Route of fecal-oral percutaneous percutaneous percutaneous fecal-oral

transmission permucosal permucosal permucosal

Chronic no yes yes yes no

infection

Prevention pre/post- pre/post- blood donor pre/post- ensure safe

exposure exposure screening; exposure drinking
immunization immunization risk behavior immunization; water
modification risk behavior
modification
 HEPADNAVIRIDAE (hepatitis B)
 DNA: rantai ganda (sebag besar) dan rantai tunggal
(sebag kecil di ujung molk DNA), segmen tunggal,
 Virion: berselubung (HBsAg), tersusun atas selubung
(HBsAg) core (HBcAg) dan protein penting (HBeAg),
diameter 42 nm
 Replikasi di hepatosit, terjadi di inti sel, HBsAg di
sitoplasma
 Hepatitis B

 Masa inkubasi: Average 60-90 days

Range 45-180 days
 Jaundice: <5 yrs, <10%
5 yrs, 30%-50%
 Kasus akut yang fatal: 0.5%-1%
 Infeksi kronis: <5 yrs, 30%-90%
5 yrs, 2%-10%
 Kasus kematian: 15%-25%
SPEKTRUM KRONIS HEPATITIS B

1. Chronic Persistent Hepatitis - asymptomatic

2. Chronic Active Hepatitis - symptomatic
3. Cirrhosis of Liver
4. Hepatocellular Carcinoma (HCC)
 PENULARAN HEPATITIS B

 Parenteral
 Perinatal
 Sexual
Human Immunodeficiency
Virus (HIV)

Acquired Immuno
Deficiency Syndrome
(AIDS)
Structure of HIV
Diagram of the HIV-virus
 PATOGENESIS :
- HIV→ tubuh + DNA Px
- Sekali terinfeksi HIV → Seumur hidup
- Perlu waktu 3-10 tahun → AIDS
- Mempunyai RT enzym ( enzym Reverse
transcriptase)
# CD4 :
. Sel T helper dan sel T hipersensitif
tipe delayed
HIV infected T-
cells Normal T-cells
Siklus hidup
- Virus masuk host → melalui peredaran
darah
reseptor : CD4.pada .sel Th,
makrofag,dendritic

Berikatan dg virus mell gp120 & gp 41

fusi : envelope-membran sel masuk ke

sitoplasma host
Release capsid ( 2 untai RNA &
enzyme RT)

Genom RNA→ oleh RT enzym diubah

menjadi DNA rantai ganda proviral →
nukleus – berintegrasi dg genom host→
replikasi & transkripsi mRNA→
meninggalkan nucleus, ditranslasi
menjadi protein virus

Setelah itu virus dilepaskan.

Virion baru bersifat infeksius ,dapat
menginfeksi sel T sekitarnya.
CD4 mati menyebabkan jumlah
 CD4 menurun

Jumlah sel CD4 : Normal 500

sel/mm3
Pada Px HIV kurang dari 200
sel/mm3
Sekali
virus masuk ke dlm sel
host akan berada di tubuh
host selamanya
 HIV virus
replication
. Peranan CD4 :

 Melepaskan limfokin dan gama

interferon untuk mengaktifkan
makrofag, sel T , sel B dan NK cell

Level CD4 menurun secara lambat

menyebabkan infeksi berjalan pada
periode yg lama
Masa Inkubasi 5 - 10 tahun
Setelah masa infeksi akut, tanpa gejala
berlangsung selama 5-10 tahun  viral load
meningkat, CD4 menurun

Replikasi dimulai pada kel. limfe regional,

virus pada plasma sampai 1 juta sel/ ul
kemudian menyebar ke organ lain, saluran
cerna dan saluran genitalia.
Virus menurun ( respons imun)

Perkembangan infeksi dapat diketahui :

- Penurunan jumlah CD4
- Jumlah virus
PENULARAN
Cairan tubuh yg dapat mengandung virus HIV:
1. Darah * 7. Cairan pleural
2. Air mani * 8. Cairan sendi/ sinovial
3. Sekret vagina * 9. Air susu ibu
4. Cairan ketuban 10.Air ludah
5. Cairan pericardial 11.Cairan tubuh yang tercampur darah
6. Cairan peritoneal
Feces , secret hidung , air mata dan produk muntahan,
keringat tidak menularkan
** HIV tidak menular melalui kontak biasa seperti duduk diruang
tunggu yang sama , kamar mandi , ruang makan dan alat
makan, kolam renang, jabat tangan.
1. Gejala infeksi HIV
Tahap infeksi akut / Primary HIV-
infection (PHI)
- 30-60% Px gejala tidak khas
- 6 minggu / 2-4 mg : demam,rash, letih,
sakit pd otot dan sendi, sakit menelan,
kel getah bening membesar ≈ influenza
- Kadang2 terjadi meningitis : sakit
kepala, kejang-kejang
- Gejala2 tersebut bisa sembuh sendiri
- Replikasi >>, aktivasi respons imun>>
- Aktivasi CD4+ Th → efektif utk replikasi
→infeksi HIV
- Ab -
Penularan melalui saliva ……?

Kemungkinannya kecil, alasan :

1. Hanya sebagian kecil px HIV ditemukan virus HIV dalam
saliva ( Pada penelitian : ditemukan hanya 5% dan 1
diantara 15 px ditemukan pd saliva parotid)
2. Saliva mengandung IgA terhadap protein HIV
3. Mengandung faktor penghambat virus;
- mucin dengan BM yg tinggi yg dpt menjebak
virusHIV
- proline rich protein dan Serine protease inhibitor yg
disebut Salivary leucocyte proteaseinhibitor (SLPI) yg
memblokir reseptor permukaan sel yg diperlukan sbg jalan
masuknya HIV ke dalam sel
4. Virus kehilangan sifat infektifnya bila berada
dalam saliva selama 30 menit

5. Dosis virus HIV yg dibutuhkan untuk dapat

menyebabkan infeksi tinggi ( jauh lebih tinggi
dp virus hepatitis B)
Blood
Semen
18,000 Vaginal
11,000
Fluid Amniotic
7,000 Fluid
4,000 Saliva
1

Average number of HIV particles in 1 ml of these body fluids

 Stability of HIV

- Virus HIV rusak oleh pemanasan ( autoclave dan

hot air oven ), mati pd suhu 560C 30 menit
- Dapat bertahan hidup dalam darah,cairan
sperma,saliva,air mata,otak,kel limfe selama 7 hari
dalam suhu kamar.
- Inaktivasi dalam desinfektan :
glutaraldehide 1%, Sodium hipoclorite 0,2%
ethanol 70%, 35% isopropanol, 0,3 % hydrogen
peroksida , formalin: selama 10 menit pada
temperatur kamar.
HIV HIV Infected New HIV
T-Cell T-Cell Virus
Virus
COVID-19 VIRUS
COVID-19 VIRUS
THANK YOU
45