Anda di halaman 1dari 17

HIV

Kelompok 5
Daniel Elgi
Hania Salsabila
Hashfi Nugraha D
Mahsunatul Wardah
Nur zain
Widya Prameswari
Zahra Alifia
PENGERTIAN HIV
HIV merupakan singkatan dari 'Human Immunodeficiency Virus'. HIV
adalah suatu virus yang dapat menyebabkan penyakit AIDS. Virus ini menyerang
manusia dan menyerang sistem kekebalan (imunitas) tubuh, sehingga tubuh menjadi
lemah dalam melawan infeksi. Dengan kata lain, kehadiran virus ini dalam tubuh
akan menyebabkan defisiensi (kekurangan) sistem imun.
Atau HIV merupakan retrovirus yang menjangkiti sel-sel sistem kekebalan
tubuh manusia (terutama CD4 positive T-sel dan macrophages– komponen-
komponen utama sistem kekebalan sel), dan menghancurkan atau mengganggu
fungsinya. Infeksi virus ini mengakibatkan terjadinya penurunan
GAMBAR VIRUS HIV
MEKANISME DAN KERJA VIRUS HIV

Tubuh manusia memiliki sel CD4, yaitu salah satu dari dua bagian utama
dari sel darah putih – untuk untuk mudahnya kita sebut saja sel darah putih – yang
bertugas menjaga system kekebalan tubuh agar bekerja dengan semestinya dalam
melawan berbagai macam infeksi atau penyakit. Tanpa sel darah putih, tubuh kita
akan menjadi lemah dan kehilangan benteng pertahanannya terhadap infeksi. HIV
yang menginfeksi tubuh menjadikan sel darah putih sebagai target untuk
memperbanyak dirinya, sehingga semakin banyak HIV bereproduksi, semakin
sedikit sel darah putih yang dimiliki tubuh
Begini proses HIV dalam tubuh manusia:
1. Virus tersebut mencari sel-sel darah puih dan kemudian masuk ke dalam
sel darah putih dan mulai menggandakan dirinya
2. Sel-sel ini memecah belah virus baru ke dalam darah. Virus ini kemudian
mencari sel darah putih baru dan mengulangi proses tersebut
3. Sel-sel lain dari sistem kekebalan tubuh melawan dan mencari sel darah
putih yang terinfeksi HIV dan menghancurkannya
4. Setelah melewati beberapa waktu, banyak sel-sel darah putih dihancurkan
sehingga sistem kekebalan tubuh tidak lagi dapat melindungi tubuh dari
infeksi dan penyakit apapun
Begitulah, sampai kemudian orang tersebut menderita penyakit
AIDS. Proses reproduksi virus ini di dalam tubuh manusia
memakan banyak waktu, oleh karena itu orang yang terkena
virus HIV tidak akan langsung bisa terlihat bahwa ia terinfeksi.
Namun, membutuhkan waktu paling tidak lima tahun sampai ia
bisa terdeteksi positif HIV
Tanda-tanda umum dari virus HIV AIDS sampai seseorang dinyatakan positif menderita
HIV AIDS, diantaranya sebagai berikut :
 Tahap 1 periode jendela

dalam tahap 1, virus HIV ini akan masuk ke dalam tubuh dan membentuk antibody HIV di
dalam darah; tubuh menderita masih terlihat; jika dilakukan pemeriksaan tes darah atau tes
laboratorium, vru HIV ini belum terdeteksi; dalam tahap ini disebut tahapan jendela yang
berlangsung 2 minggu – 6 bulan.
 Tahap 2 HIV Positif (tanpa gejala) rata2 berlangsung 5-10 tahun

penyebaran virus semakin luas didalam tubuh dan semakin berkembang serta mulai
menjalar ke bagian2 sel tubuh, kemudian membentuk antibody yang semakin kuat dari tahap 1;
meskipun virus telah berkembang dan menjalar, namun jika dilakukan tes pemeriksaan virus HIV
belum menunjukkan gejala khusus sehingga penderita masih tampak sehat; kemudian dalam tahap
ini ketika dilakukan tes laboratorium, virus dapat terdeteksi karena antibody dari virus HIV semakin
terbentuk di dalam tubuh; umumnya pada tahap 2 ini seseorang yang terjangkit virus HIV ini masih
terlihat sehat dan dapat bertahan selama 5-10 tahun, tergantung dari daya tahan tubuh namun
kebanyakan kondisi tubuh akan mulai melemah ketika memasuki 8 tahun perkembangan dari virus
HIV
• Tahap 3 – HIV positif (timbul gejala yang mulai di rasakan)
pada tahap 3 ini, tanda tanda seseorang terjangkit virus HIV mulai dirasakan
oleh tubuh dan terlihat. Sistem imun tubuh mulai menurunkan fungsinya sehingga
tubuh sering merasa lemah yang diakibatkan virus HIV semakin menyebar luas hampir
ke seluruh bagian jaringan tubuh dan semakin kuat membentuk antibody HIV; tanda
tanda mulai terlihat berupa infeksi opurtunistik yakni pembengkakan kelenjar imfa di
seluruh tubuh, diare yang terjadi terus menerus, flu dan penyakit2 penyakit lainnya
yang mudah dating menyerang dan tidak dapat di sembuhkan; pada tahap 3, gejala
yang mulai ditimbulkan akan berlangsung selama 1 bulan tergantung dari daya tahan
tubuh.
• Tahap 4 AIDS mulai menampakkan diri dan terlihat jelas
Dalam tahap 4 atau stadium akhir dari perjalanan virus HIV yang semakin
berkembang kemudian seseorang telah dinyatakan positif mengidap penyakit HIV AIDS
mulai tampak terlihat. Keadaan tubuh yang semakin lemah dan kemampuan system
kekebalan tubuh tak mampu lagi mempertahankan kekuatan tubuh; tanda tanda HIV
AIDS yang dirasakan pada tahap ini dapat dikatakan sebagai stadium akhir atau kronis
yang disertai berbagai macam penyakit lain yang mendera tubuh semakin memperburuk
keadaan. Komplikasi dari penyait lain yang semakin menekan dan berkembang.
Komplikasi inilah yang akhirnya dapat mengancam jiwa penderita.
GEJALA HIV AIDS
 Demam tinggi berkepanjangan
 Penderita akan mengalami nafas
 Pembengkakan kelenjar getah
pendek, batuk,nyeri dada dan bening di seluruh tubuh (di bawah
demam. telinga, leher, ketiak, dan lipatan
 Hilangnya nafsu makan, mual, paha)
dan muntah  Kurang ingatan
 Mengalami diare yang kronis  Sakit kepala
 Penderita akan kehilangan berat  Sulit berkonsentrasi
badan tubuh hingga 10% di bawah
normal
 Respon anggota gerak melambat
 Batuk berkepanjangan
 Mengalami tensi darah rendah
 Infeksi jamur pada mulut dan  Reflek tendon yang kurang
kerongkongan  Terjadi serangan virus cacar air dan
 kulit kering dengan bercak-bercak cacar api.
 Infeksi jaringan kulit rambut
MELALUI APA HIV AIDS DAPAT MENYEBAR ?

1. Cairan yang keluar dari tubuh manusia yang


menderita HIV AIDS bias menyebarkan virus HIV,
seperti : darah, sperma, cairan vagina dan air susu
ibu.
2. Homoseksual ( 46% dari semua kasus) dan
heteroseksual (11% dari semua kasus)
3. Hubungan seks oral
4. Hubungan seks melalui anus
5. Penyalahgunaan obat melalui intravena
6. Menggunakan jarum bersama-sama (jarum
tato,jarum tindik,akupuntur)
7. Transfusi darah (1% dari semua kasus)
CARA PENANGGULANGAN HIV

upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk menghindari HIV/AIDS adalah sebagai berikut:
1). Membiasakan Diri dengan Perilaku Seks yang Sehat
Sebagian besar penularan HIV terjadi melalui hubungan seksual. Oleh karena itu, membiasakan
diri dengan perilaku seks yang sehat dapat menjauhkan diri dari penularan HIV. Misalnya,
dengan tidak berhubungan seks di luar nikah, tidak berganti-ganti pasangan, dan menggunakan
pengaman (terutama pada kelompok perilaku beresiko tinggi) sewaktu melakukan aktivitas
seksual.
2). Menggunakan Jarum Suntik dan Alat-alat Medis yang Steril
Para tenaga medis hendaknya memperhatikan alat-alat kesehatan yang mereka gunakan. Jarum
suntik yang digunakan harus terjamin sterilitasnya dan sebaiknya hanya sekali pakai. Jadi, setiap
kali menyuntik pasien, seorang tenaga medis harus memakai jarum suntik yang haru. Hal ini
dimaksudkan untuk mencegah penularan HIV melalui jarum suntik. Selain itu, penggunaan
sarung tangan lateks setiap kontak dengan cairan tubuh juga dapat memperkecil peluang
penularan HIV.
3). Menjauhi Segala Bentuk Penggunaan Narkoba
Para pangguna narkoba sangat rentan tertular HIV, terutama pengguna
narkoba suntik. Fakta menunjukkan bahwa penyebaran HIV di
kalangan pengguna narkoba suntik tiga sampai lima kali lebih cepat
dibanding perilaku resiko lainnya.
4). Tidak Terima Transfusi Darah dari Orang yang Mengidap HIV
Pemeriksaan medis yang ketat pada setiap transfusi darah dapat
mencegah penularan HIV. Sebelum transfusi darah berlangsung, para
ahli kesehatan sebaiknya melakukan tes HIV untuk memastikan
bahwa darah yang akan didonorkan bebas dari HIV.
5). Menganjurkan Wanita Pengidap HIV untuk Tidak Hamil
Meskipun hamil adalah hak setiap wanita, namun bagi wanita
pengidap HIV dianjurkan untuk tidak hamil. Sebab, wanita hamil
pengidap HIV dapat menularkan virus kepada janin yang
dikandungnya. Jika ingin hamil, sebaiknya mereka selalu
berkonsultasi dengan dokter.
PENCEGAHAN VIRUS HIV
CARA PENCEGAHAN AIDS
 Hindarkan hubungan seksual diluar nikah. Usahakan hanya
berhubungan dengan satu orang pasangan seksual, tidak
berhubungan dengan orang lain.
 Pergunakan kondom bagi resiko tinggi apabila melakukan
hubungan seksual.
 Ibu yang darahnya telah diperiksa dan ternyata
mengandung virus, hendaknya jangan hamil. Karena akan
memindahkan virus AIDS pada janinnya.
 Kelompok resiko tinggi di anjurkan untuk menjadi donor
darah.
 Penggunaan jarum suntik dan alat lainnya ( akupuntur, tato,
tindik ) harus dijamin sterilisasinya.
STRATEGI YANG DAPAT DILAKUKAN UNTUK MENANGGULANGI
PENYEBARAN PENYAKIT HIV/AIDS
 1. Membangun tempat-tempat rehabilitasi khusus untuk orang-orang yang menderita penyakit AIDS.
 2. Gencar melakukan pentuluhan di berbagai tempat yang ditujukan kepada masyarakat umum tentang
bahaya HIV/AIDS baik itu di sekolah-sekolah (SMU), Perguruan Tinggi jika perlu sampai ke Pondok
Pesantren, kerja sama dinas kesehatan dengan para pembimbing sekolah.
 3. Pemerintah dan LSM yang ada banyak melakukan penyuluhan ketahanan keluarga karena dengan
ketahanan keluarga diharapkan Ayah, Ibu dan anak memahami bahaya dari penularan HIV/AIDS.
 4. Merubah sikap dan perilaku masyarakat kearah positif dalam rangka pencegahan dan penyebarluasan
AIDS.
 5. Meningkatkan pengetahuan petugas dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan.
 6. Berusaha agar pengidap HIV dan golongan resiko tinggi (WTS) dibekali keterampilan tertentu agar
mampu bekerja di bidang lain dalam kehidupnnya.
 7. Membentuk kelompok kerja teknis komunikasi, informasi, dan idukasi khusus untuk menagani
HIV/AIDS.

Anda mungkin juga menyukai