Anda di halaman 1dari 4

HIV & AIDS

Penyebab:

 HIV (Human Imunodefeciency Virus) akibat kontak erat khususnya dengan


binatang pengerat Virus “Meloncat” ke manusia
 Penyebab kematian No 4 didunia
 Infeksi dengan HIV bersifat Permanen sulit dimusnahkan
 Virus bersembunyi di sel – sel tubuh CD 4+ memoy cells & di SSP tanpa dapat
dideteksi & tanpa gejala untuk beberapa tahun
 Virus Laten ini tidak dapat dimusnahkan dengan obat
 Bila sistem Imun lelah Virus Leten aktif lagi
 HIV bermutasi berulang kali secara spontan Varian yang lebih ganas
/Virulen
 Ratio AIDS antara laki – laki & perempuan 3:1
 Cara penularan kasus AIDS kumulatif
- Heteroseksual 48,8%
- Idu 41,5%
- Homoseksual 3,3%
 Kelompok Umur:
20 – 29 Thn – 50,07%
30 – 39 Thn – 26,63%
40 – 49 Thn – 8,49%
 HIV (Human Immuno Deficiency Virus)
Atau Virus penyebab AIDS serang sistem kekebalan tubuh tidak mampu
melindungi dari serangan lain
 AIDS (Ccquired Immuno Deficiency Syndrome) mempunyai beberapa gejala
penyakit akibat menurunnya system kekebalan tubuh yang disebabkan oleh HIV

HIV terdapat dalam:


 Darah
 Cairan Sperma (air mani)
 Cairan Vagina
 ASI (Air Susu Ibu) dari ibu yang tertular HIV

HIV tidak dapat hidup dalam:

 Darah yang mengering lebih dari 1 jam


 Dalam air mendidih, atau panas kering, dengan suhu 56 C selama 10 – 20 menit
 Bahkan kimia seperti Nonoxynol-9 (untuk mencegah kehamilan), Sodium Klorida
(bahan pemutih/bleac/byclean), dan Sodium Hidroksida. Namun, ada penelitian
yang menyetakan HIV mampu hidup dalam darah yang tertinggal di tabung suntik
selama 4 minggu.

Cara Penularan HIV:

HIV haya bisa ditularkan oleh orang yang telah terinfeksi HIV melalui:

1. Hubungan seks berganti – ganti pasangan.


Resiko semakin besar jika pasangannya terkena IMS (Infeksi Menular Seksual)
kerena luka dan jaringan tubuh yang terluka akibat IMS merupakan pintu masuk
HIV
2. Penggunaan jarum suntik narkoba, tindik dan tattoo yang tidak steril/bergantian.
Sisa darah yang tertinggal pada jarum sangat potensial menularkan HIV jika
tanpa disterilkan.
3. Ibu ke bayinya
Selama proses kehamilan, melahirkan, dan menyusui. Penelitian menyatakan
bahwa resiko penularan dari ibu yang terinfeksi ke bayinya rata – rata 30%
4. Transfusi darah tanpa screening
Penularan HIV melalui transfusi darah akan terjadi bila:
- Darah yang didonorkan tidak diskrining terlebih dahulu sebelum
ditransfusikan.
- Pendonor yang terinfeksi HIV pada periode jendela bias jadi belum
terdeteksi keberadaan virus HIV nya. Maka darahnya berpotensi
menularkan HIV

HIV tidak menular melalui:

1. Gigtan nyamuk atau serangga lain


2. Bersalaman dan berpelukan
3. Batuk ataupun bersin
4. Memakai fasilitas umum seperti toilet dan kolam renang
5. Berbagi makanan atau menggunakan alat makan bersama. Semua kegiatan
aman selama tidak ada sarana perpindahan cairan tubuh dan darah.

Bagaimana Tanda Orang Yang Tertular HIV?

 Tidak ada tanda – tanda khusus pada orang yang tertular HIV
 Penampilan fisik seseorang bukan jaminan bebas dari HIV, jika perilakunya
beresiko
 Semua orang bias kena HIV dan AIDS tanpa membeda – bedakan jenis
kelamin, usia, suku, agama, ras, pendidikan, pekerjaan dan lain – lain
 Sebelum HIV berubah menjadi AIDS (umumnya dalam waktu - 10 thn),
orang yang tertular HIV tampak sehat dan merasa sehat seperti orang lain
yang tidak tertular HIV
 Meskipun tampak sehat dan merasa sehat, orang yang tertular HIV dapat
menularkan HIV kepada orana lain

Siapa saja yang masuk dalam kelompok resiko tertinggi terinfeksi HIV?

 PSK (Wanita Pekerja Seks/Pria Pekerja Seks)


 Penggunaan narkoba yang menggunakan jarum suntik secara bergantian
 Waria, Gay/pasangan – pasangan homoseksual
 Orang yang suka berganti – ganti pasangan seksual

Bagaimana proses HIV AIDS?

Fase Pertama

(mulai tertular HIV atau Periode Jendela)


 HIV masuk dalam tubuh manusia
 Tidak ada tanda – tanda khusus, orang yang tertular HIV tetap tampak
sehat dan merasa sehat separti orang lain yang tidak tertular HIV
 Periode Jendela : masa antara masuknya HIV ke dalam tubuh manusia
sampai terbentuknya antibodi (penangkal penyakit) terhadap HIV dalam
darah. Periode ini biasanya antara 8 – 12 minggu
 Bila dilakukan tes darah untuk HIV, hasilnya mungkin negative karena
antibodi terhadap HIV belum terdeteksi dalam darah
 Meskipun tanpa gejala, namun sudah dapat menularkan HIV kepada orang
lain
Fase Kedua
(HIV positif tanpa gejala, umumnya selama 3 – 10 tahun, tergantung stamina
tubuh)
 HIV berkembang biak dalam tubuh
 Tidak ada tanda – tanda khusus, orang yang tertular HIV tetap tampak
sehat dan merasa sehat
 Bila dilakukan tes darah untuk HIV, antibodi sudah terdeteksi karena telah
terbentuk antibodi terhadap HIV dalam darah atau disebut HIV positif
Fase Ketiga
(muncul gejala)
 Sistem kekebalan tubuh menurun
 Mulai muncul gejala – gejala penyakitakibat infeksi HIV
Contoh: pembengkakan kelenjar getah bening pada seluruh tubuh, flu dan
diare terus – menerus, dan lain – lain
Fase Keempat
(AIDS)
 Sistem kekebalan tubuh sangat lemah
 Mulai muncul gejala – gejala infeksi oportunistik (infeksi yang muncul
karena system kekebalan tubuh lemah)
Contoh: infeksi paru (TBC), infeksi jamur pada mulut (sariawan yang
parah), kanker kulit (sarcoma kaposi), dan lain – lain

“Bagaimana cara mengetahui status HIV kita”

Untuk mengetahui seseorang tertular HIV tau tidak adalah melalui tes darah yang
termasuk bagian dari VCT (Voluntary Counseling dan Testing) atau yang dalam
bahasa Indinesia desebut KTS (Konseling dan Tes HIV Sukarela)

Pengobatan

- Belum ditemukan obat penyembuh HIV – AIDS


- Obat ARV = (Anti Retro Viral) mengendalikan jumlah virus HIV &
Me kualitas hidup ODHA
Lihat Diktat
Obat – obatan ARV

Selamat Belajar

Anda mungkin juga menyukai