Anda di halaman 1dari 12

Pengambilan

specimen feses
KELOMPOK 5
IDK
1. Nurul Ainun Abdullah 221100592
2. Dika Muhamad Muhlasin 221100590
3. Rian fariadi 221100589
4. Tasya Amalia ulfa 221100559
5. Aghni amalia nurrohma 221100547
6. Alnicia 221100600
7. Yudistia Malo 221100632
8. Vyatri Nasriyatuddiniyah 221100588
9. Happyinda Lina Sari 221100560
10. Nirma mufidha arfiliana 221100631
11. Abisay Matruty 221100595
12. Virgiawan Dirck Junior K 221100623
13. Jovita Zahra Nuraini 221100633

2
PENGERTIAN

PEMERIKSAAN
FESES
Pemeriksaan feses adalah metode pengumpulan
feses untuk bahan penelitian. Tinja adalah bahan
buangan yang dikeluarkan dari tubuh manusia
sebagai sisa proses pencernaan di dalam saluran
pencernaan (tractus digesifus) melalui anus.
Definisi kotoran ini juga mencakup semua residu
yang dikeluarkan oleh tubuh manusia, termasuk
karbon monoksida (CO2) yang dikeluarkan
sebagai residu dari proses pernapasan, keringat,
lendir dari kelenjar ekskresi, dll. Kotoran (feses)
juga merupakan hasil ekskresi dan terdiri dari sisa
makanan, air, bakteri dan pigmen empedu.

3
TUJUAN
PEMERIKSAAN
FESSES
Tujuan pemeriksaan feses adalah untuk mendeteksi virus salmonela
Virus salmonella adalah bakteri penyebab penyakit tifus, atau dikenal di
masyarakat sebagai tifus, penyakit infeksi akut usus halus C. Sinonim dari
penyakit ini adalah demam tifoid dan paratifoid. Staphylococcus adalah
sekelompok bakteri yang dikenal sebagai staphylococcus yang dapat
menyebabkan banyak penyakit akibat infeksi pada berbagai jaringan tubuh. Staph
dapat menyebabkan penyakit tidak hanya melalui infeksi langsung (misalnya
pada kulit), tetapi juga secara tidak langsung melalui produksi racun yang
menyebabkan penyakit bawaan makanan dan sindrom syok toksik. Penyakit
terkait staph dapat berkisar dari ringan dan tidak dapat diobati hingga parah dan
berpotensi fatal. Escherichia coli adalah bakteri yang mengeluarkan racun yang
menyebabkan shiga, dan racun ini sering menyebabkan masalah pencernaan
seperti diare dan muntah. 

4
JENIS
PEMERIKSAAN
SAMPLE FESSES

Pemeriksaan sample feses ada 4 yaitu:

1. Pemeriksaan makroskopik
2. Pemeriksaan mikroskopis
3. Pemeriksaan darah semar
4. Pemeriksaan kultur feses

5
1.
Pemeriksaan Pemeriksaan makroskopik ini dilakukan
dengan cara memeriksa kondisi feses
makroskopis dengan mata telanjang atau mata kasar.
Pemeriksaan makroskopik ini
menggunakan beberapa parameter yaitu:

3. BAU
1. BENTUK 2. WARNA Sample feses meiliki bau
Sample tinja memiliki bentuk Sample feses yang diperiksa yang khas, Zat yang
silinder yang tidak berwarna coklat tua, Warna mempengaruhi bau tinja
beraturan, Bentuk ini tinja yang normal berkisar normal seperti indolle,
mewakili usus normal. dari kuning hingga coklat dan skatole dan asam butirat,
Karena bentuk feses coklat tua kotoran yang tidak normal
menunjukan ada kelainan memiliki bau tengik

6
2. Pemeriksaan Pemeriksaan tinja mikroskopis harus
dilakukan di bawah mikroskop untuk
mikroskopis
melihat hal-hal yang tidak terlihat oleh
mata telanjang. Seperti:

Sel epitel
Beberapa sel epitel, yaitu yang
berasal dari dinding usus bagian
Makrofag
distal dapat ditemukan dalam
keadaan normal. Sel-sel berinti satu memiliki
daya fagositosis, dalam
plasmanya sering dilihat sel-sel
lain(leukosi, eritrosit) atau
benda-benda lain. Dalam
Eritrosit preparat natif sel-sel itu
menyerupai ameba:
Hanya di lihat kalau lesi perbedaannya ialah sel ini tidak
mempunyai lokalisasi colon, dapat bergerak.
rectum, atau anus

7
3. Pemeriksaan
darah semar

Tes darah semar adalah tes


feses tambahan yang
mendeteksi adanya darah Tes ini paling sering digunakan
pada feses yang tidak terlihat pada pasien yang dievaluasi
pada pemeriksaan untuk penyakit gastrointestinal,
makroskopis atau mikroskopis tumor jinak atau ganas
tetapi dapat dideteksi dengan
reaksi kimia

8
4. Pemeriksaan
kultur feses

Tes tambahan feses yang lainnya adalah


kultur feses.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menilai pertumbuhan bakteri abnormal
penyebab infeksi pada saluran pencernaan

9
Fungsi dekomposisi
DEKOMPOSISI feses
FESES 1. Memecah senyawa organik
kompleks seperti protein dan
urea menjadi bahan yang lebih
sederhana dan lebih satabil

DEKOMPOSISI FESES

Proses penguraian pada feses


terjadi secara alami
sehingga menghasilkan
bahan yang stabil, tidak
berbau dan tidak
terdeteksi

2. Mengurangi volume dan


massa bahan yang
membusuk(terkadang hingga
80%), melepaskan metana,
karbon dioksida, amonia dan
nitrogen ke atmosfer dan dalam
beberapa kasus, melepaskan zat
terlarut ke dalam tanah di
bawahnya

1
0
KESIMPUL

01
Pemeriksaan feses adalah metode
AN pengumpulan feses untuk bahan penelitian.
Tinja adalah bahan buangan yang
dikeluarkan dari tubuh manusia sebagai sisa
proses pencernaan di dalam saluran
pencernaan melalui anus. Definisi kotoran ini
juga mencakup semua residu yang
dikeluarkan oleh tubuh manusia, termasuk
karbon monoksida yang dikeluarkan sebagai
residu dari proses pernapasan, keringat,
lendir dari kelenjar ekskresi

02
Kotoran normal tidak
mengandung darah.
Feses normal tidak
mengandung lendir. Bila
terdapat lendir pada
feses, dapat disebabkan
oleh iritasi atau inflamasi
pada dinding usus.
DAN
TERIMAKA
SIH
APAKAH KALIAN ADA PERTANYAAN GAESS
TEMENTEMEN

1
2

Anda mungkin juga menyukai