Anda di halaman 1dari 20

Nama : Putri Delvi Ananda

Nim : 214210406
Tingkat : 1B
Definisi

Tinja merupakan semua benda atau zat yang tidak dipakai


lagi oleh tubuh yang harus dikeluarkan dari dalam tubuh.
Tinja (feses) merupakan satu sumber penyebaran penyakit
yang multi kompleks.

Beberapa penyakit yang dapat disebarkan akibat tinja


manusia antara lain tipus, disentri, kolera, bermacam-
macam cacing (gelang, kremi, tambang, pita),
schistosomiasis, dan sebagainya.
Komposisi

Komponen Kandungan (%)


Air 66-80
Bahan organik (dari berat kering) 88-97
Nitrogen (dari berat kering) 5,0-7,0
Fosfor (sebagai P2O5) (dari berat kering) 3,0-5,4
Potassium (sebagai K2O) (dari berat kering) 1,0-2,5
Karbon (dari berat kering) 40-55
Kasium (sebagai CaO) (dari berat kering) 4-5
Rasio C/N (dari berat kering) 5-10
Karakteristik

Buangan yang
berbentuk cair (air
Karakteristik kotoran kemih atau air seni)
manusia berdasarkan
buangan yang dihasilkan
akibat kegiatan biologis Buangan yang
berbentuk padat
(tinja atau feses)
Pemeriksaan Feses
Pemeriksaan Feses merupakan cara yang dilakukan untuk
mengambil feces sebagai bahan pemeriksaan , yaitu
pemeriksan lengkap dan pemeriksaan kultur.

Jenis makanan serta gerak peristaltik mempengaruhi


bentuk, jumlah maupun konsistensinya.
Pemeriksaan feses dibagi menjadi 3 macam yaitu
1. Pemeriksaan Makroskopik
2. Pemeriksaan Mikroskopik
3. Pemeriksaan Kimia
Indikasi Pemeriksaan

• Adanya diare dan konstipasi


• Adanya Ikterus
• Adanya gangguan organ pencernaan
• Adanya lendir dalam tinja
• Kecurigaan penyakit gastrointestinal
• Adanya darah dalam tinja
Syarat Pengumpulan Feces

Tempat harus bersih, kedap,


bebas dari urine
Wadah harus terbuat dari kaca
atau sari bahan lain yang tidak
Harus di periksa 30 – 40 menit dapat ditembus
sejak dikeluarkan. Bila
pemeriksaan ditunda simpan
pada almari es.
Wadah harus bermulut lebar
Pasien dilarang menelan
Barium, Bismuth, dan Minyak
dalam 5 hari sebelum
pemeriksaan.
Alur Pemeriksaan
Pengumpulan bahan Pemeriksaan

Pengiriman dan Pengawetan bahan tinja,

Pemeriksaan tinja

Pelaporan hasil pemeriksaan

Manfaat pemeriksaan

Mengetahui ada tidaknya masalah pada pencernaan

Mengetahui apa saja kandungan yang terdapat pada feses


Pemeriksaaan Makroskopis

Pemeriksaan makroskopis terdiri dari pemeriksaan jumlah,


pemeriksaan warna, pemeriksaan bau, pemeriksaan
konsistensi, pemeriksaan lendir, pemeriksaan darah,
pemeriksaan nanah, pemeriksaan parasit dan pemeriksaan
adanya sisa makanan.
Interpretasi Hasil
Pemeriksaan Jumlah : Keadaan normal jumlah tinja berkisar antara 100--250 gram
per hari.

Pemeriksaan Bau Feses : Bau khas dari tinja atau feses disebabkan oleh aktivitas
bakteri.

Pemeriksaan Warna Feses : Feses umumnya berwarna Kuning di karenakan


Bilirubin (sel darah merah yang mati, yang juga merupakan zat pemberi warna
pada feses dan urin).
Pemeriksaan Konsistensi : Tinja normal mempunyai konsistensi agak lunak dan
bebentuk.

Pemeriksaan Lendir : Dalam keadaan normal didapatkan sedikit sekali lendir


dalam tinja.

Pemeriksaan Darah dan Nanah : Darah dalam tinja dapat berwarna merah
muda,coklat atau hitam. Darah itu mungkin terdapat di bagian luar tinja atau
bercampur baur dengan tinja.
Interpretasi Hasil

Warna Abu-abu /
Warna Kuning
Pucat Biasanya
seseorang sedang
Pemeriksaan Kecoklatan
mengalami Feses berwarna
penyakit Liver,
pankreas, atau
Warna Feses Kuning adalah
empedu normal

Warna Merah Warna Hitam


berwarna Hitam bisa
Darah ini di jadi mengandung
dapat dari darah dari sistem
sistem pencernaan sebelah
atas, kerongkongan,
pencernaan Warna Hijau : lambung atau juga
bagian bawah. Feses warna bagian hulu usus
Hijau didapat dari halus.
Klorofil sayuran,
seperti bayam
yang dikonsumsi.
Pemeriksaaan Mikroskopis

Pemeriksaan mikroskopis feses terdiri dari


pemeriksaan terhadap Protozoa, telur cacing,
leukosit, eritrosit, epitel, kristal, makrofag, sel ragi,
dan jamur. Dari semua pemeriksaan ini yang
terpenting (yang sering diperiksa) adalah
pemeriksaan terhadap protozoa dan telur cacing.
Pemeriksaaan Mikroskopis

Periksa
dibawah
mikroskop,
Ambil tinja
Tetesi kaca mula- mula
dibagian
objek disebelah dengan
tengahnya atau
kiri dengan 1 pembesaran
pada Aduk sampai
tetes NaCl 0,9% 10x kemudian
permukaan rata pada Tutupi dengan
dan sebelah 40x. Amati
yang masing- masing kaca penutup
kanan dengan 1 apakah ada
mengandung larutan
tetes larutan telur cacing,
lendir, darah
eosin 2% atau amuba, eritrosit,
atau nanah +
larutan lugol leukkosit, sel
seujung lidi
epitel, Kristal,
sisa makanan
dll
Interpretasi Hasil

Protozoa biasanya didapati dalam bentuk kista, bila


konsistensi tinja cair baru didapatkan bentuk trofozoit. Telur
cacing yang mungkin didapat yaitu Ascaris lumbricoides,
Necator americanus, Enterobius vermicularis, Trichuris
trichiura, Strongyloides stercoralis dan sebagainya.
Pemeriksaaan Kimia

Pemeriksaan kimia tinja yang terpenting adalah


pemeriksaan terhadap darah samar. Tes terhadap darah
samar untuk mengetahui adanya perdarahan kecil yang
tidak dapat dinyatakan secara makroskopik atau
mikroskopik. Macam-macam metode tes darah samar yang
sering dilakukan adalah guajac tes, benzidin tes.
Pemeriksaan darah sama
Buatlah emulsi tinja dengan air atau dengan larutan garam
kira-kira 10 ml dan panasi hingga mendidih.

Saring emulsi yang masih panas itu dan biarkan filtrat


menjadi dingin kembali.

Kedalam tabung reaksi lain masukkan benzidine basa


sebanyak sepucuk pisau.

Tambah 3 ml asam acetat glasial, kocok sampai benzidine


larut dengan meninggalkan beberapa kristal

Bubuhi 2 ml filtrat emulsi tinja, campur.

Beri 1 ml larutan hidrogen peroksida 3%.

Baca hasil dalam waktu 5 menit.


Interpretasi Hasil
( - ) tidak ada perubahan warna atau
warna yang samar- samar hijau

(+1) hijau

(+2) biru bercampur hijau

(+3) biru

(+4) biru tua


Cara dengan Guajac

Tuang dengan hati-


Buat emulsi tinja Dalam tabung reaksi hati isi tabung kedua
sebanyak 5 ml lain masukkan kedalam tabung Hasil positif terlihat
dalam tabung reaksi sepucuk pisau yang berisi tinja dari warna biru yang
dan tambah 1 ml serbuk guajac dan 2 sehingga kedua terjadi pada kedua
asam acetat glasial, ml alkohol 95 %, jenis campuran lapisan itu.
campur. campur. tetap sebagai
lapisan terpisah.
Hal yang mempengaruhi

Zat yang mengganggu pada pemeriksaan darah samar


diantara lain adalah preparat Fe, chlorofil, extract daging,
senyawa merkuri, Vitamin C dosis tinggi dan anti oxidant
dapat menyebabkan hasil negatif (-) palsu, sedangkan
Lekosit, formalin, cupri oksida, sodium dan asam nitrat
dapat menyebabkan positif (+) palsu
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai