Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

PENYAKIT MENULAR HIV/AIDS

DI BUAT OLEH: MARETA MUDAK


KELAS : XI IPA 3

BAB I PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG
Kita semua mungkin sudah banyak mendengar cerita-cerita yang menyeramkan tentang
HIV/AIDS. Penyebrangan AIDS itu berlangsung secara cepat dan mungkin sekarang sudah ada
di sekitar kita. Sampai sekarang belum ada obat yang bisa menyembuhkan AIDS, bahkan
penyakit yang saat ini belum bisa dicegah dengan vaksin. Acquired Immune Deficiency
Syndrome atau yang lebih dikenal dengan AIDS adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh
virus HIV yaitu: H = Human (manusia), I =Immuno deficiency (berkurangnya kekebalan), V =
Virus. Maka dapat dikatakan HIV adalah virus yang menyerang dan merusak sel kekebalan
tubuh manusia sehingga tubuh kehilangan daya tahan dan mudah terserang berbagai penyakit
antara lain TBC, diare, sakit kulit, dll. Kumpulan gejala penyakit yang menyerang tubuh kita itulah
yang disebut AIDS. Maka, selama bertahun-tahun orang dapat terinfeksi HIV sebelum akhirnya
mengidap AIDS. Namun penyakit yang paling sering ditemukan pada penderita AIDS adalah
sejenis radang paru-paru yang langka, yang dikenal dengan nama pneumocystis carinii
pneumonia (PCP), dan sejenis kanker kulit yang langka yaitu kaposi’s sarcoma (KS). Biasanya
penyakit ini baru muncul dua sampai tiga tahun setelah penderita didiagnosis mengidap AIDS.
Seseorang yang telah terinfeksi HIV belum tentu terlihat sakit. Secara fisik dia akan sama
dengan orang yang tidak terinfeksi HIV. Oleh karena itu 90% dari pengidap AIDS tidak
menyadari bahwa mereka telah tertular virus AIDS, yaitu HIV karena masa inkubasi penyakit ini
termasuk lama dan itulah sebabnya mengapa penyakit ini sangat cepat tertular dari satu orang
ke orang lain. Masa inkubasi adalah periode atau masa dari saat penyebab penyakit masuk ke
dalam tubuh (saat penularan) sampai timbulnya penyakit

B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian HIV/AIDS?
2. Bahaya penyakit HIV/AIDS?
3. Penularan penyakit HIV/AIDS

C. TUJUAN
1.Tujuan Umum Untuk mengetahui dan memahami lebih spesifik mengenai HIV/AIDS
2.Tujuan Khusus Untuk memenuhi tugas yang telah diberikan oleh guru
BAB II PEMBAHASAN PENYAKIT MENULARHIV/AIDS
A. Pengertian HIV

(Human Immuno deficiency Virus) adalah virus yang dapat menyebabkan AIDS dengan cara
menyerang sel darah putih yang bernama sel CD4, sehingga merusak sistem kekebalan tubuh
manusia yang pada akhirnya tidak dapat bertahan dari gangguan penyakit walaupun yang
sangat ringan sekalipun. HIV atau Human Immuno deficiency virus adalah suatu virus yang
dapat menyebabkan penyakit AIDS. Virus yang merusak daya tahan tubuh dengan menyerang
sistem kekebalan/imunitas tubuh sehingga sistem kekebalan tubuh menjadi tidak berdaya dalam
melawan infeksi. HIV terdapat dalam cairan tubuh seseorang seperti darah, cairan kelamin (air
mani/ sperma atau cairan vagina yang telah terinfeksi) dan air susu ibu yang telah terinfeksi.
HIVsuatu virus yang biasanya ditularkan dari satu orang kepada orang lain melalui kontak
seksual. Orang yang telah terinfeksi virus HIV akan terkena penyakit yang disebabkan oleh virus
HIV tersebut, yaitu AIDS. Virus HIV yang telah masuk ke dalam tubuh seseorang tidak akan
menimbulkan gejala-gejala yang terlihat secara fisik sehingga penderitanya terlihat normal
seperti tidak sedang terkena penyakit. Namun, perlu diwaspadai, walaupun dari luar penderita
HIV tampak normal-normal saja, tetapi dia dapat menularkan virus tersebut kepada orang lain
dalam berbagai cara yang mungkin juga tidak disadari oleh penderita itu. AIDS (Acquired
Immune Deficiency Syndrome) adalah dampak atau efek dari perkembangbiakan virus dalam
tubuh makhluk hidup. Virus HIV membutuhkan waktu untuk menyebabkan sindrom AIDS yang
mematikan dan sangat berbahaya. Penyakit AIDS disebabkan oleh melemah atau
menghilangnya sistem kekebalan tubuh yang tadinya dimiliki karena sel CD4 pada sel darah
putih yang banyak dirusak oleh virus HIV. AIDS adalah sindrom menurunnya kekebalan tubuh
yang disebabkan oleh HIV.Orang yang mengidap AIDS amat mudah tertular oleh berbagai
macam penyakit karena sistem kekebalan tubuh penderita telah menurun. AIDS atau Sindrom
Kehilangan Kekebalan tubuh adalah sekumpulan gejala penyakit yang menyerang tubuh
manusia sesudah System kekebalannya dirusak oleh virus HIV.Akibat kehilangan kekebalan
tubuh, penderita AIDS mudah terkena berbagai jenis infeksi bakteri, jamur, parasit, dan virus
tertentu yang bersifat oportunistik. Selain itu penderita AIDS sering kali menderita keganasan,
khususnya sarcoma Kaposi dan imfoma yang hanya menyerang otak. Virus HIV adalah
retrovirus yang termasuk dalam family lentivirus.Retrovirus mempunyai kemampuan
menggunakan RNA-nya dan DNA pejamu untuk membentuk virus DNA dan dikenali selam
periode inkubasi yang panjang. Seperti retrovirus yang lain, HIV menginfeksi tubuh dengan
periode inkubasi yang panjang (klinik-laten), dan utamanya menyebabkan munculnya tanda dan
gejala AIDS. HIV menyebabkan beberapa kerusakan System imun dan menghancurkannya. Hal
tersebut terjadi dengan menggunakan DNA dari CD4+ dan limfosit untuk mereplikasi diri.Dalam
proses itu, virus tersebut menghancurkan CD4+ dan limfosit. Secara structural morfologinya,
bentuk HIV terdiri atas sebuah silinder yang dikelilingi pembungkus lemak yang melingkar-
melebar. Pada pusat lingkaran terdapat untaian RNA. HIV mempunyai 3 gen yang merupakan
komponen fungsional dan structural. Tiga gen tersebut yaitu gag, pol, danenv. Gag berarti group
antigen, pol mewakili polymerase, dan env adalah kepanjangan dari envelope (Hoffmann,
Rockhstroh, Kamps,2006). Gen gag mengode protein inti. Gen pol mengode enzim reverse
transcriptase, protease, integrase. Gen env mengode komponen structural HIV yang dikenal
dengan glikoprotein. Gen lain yang ada dan juga penting dalam replikasi virus, yaitu : rev, nef,
vif, vpu, dan vpr. AIDS disebabkan salah satu kelompok virus yang disebut dengan retrovirus
yang sering disebut dengan HIV.Seseorang yang terkena atau terinfeksi HIV AIDS sistem
kekebalan tubuhnya akan menurun drastic.Virus AIDS menyerang sel darah putih khusus yang
disebut dengan T-lymphocytes. Tanda pertama penderita HIV biasanya akan mengalami demam
selama 3 sampai 6 minggu tergantung daya tahan tubuh. Setelah kondisi membaik orang yang
terinfeksi HIV akan tetap sehat dalam beberapa tahun dan secara perlahan kekebalan tubuhnya
akan menurun karena serangan demam yang berulang.

B. Etiologi Penyebab timbulnya penyakit AIDS

belum dapat dijelaskan sepenuhnya. Tidak semua orang yang terinfeksi virus HIV ini terjangkit
penyakit AIDS menunjukkan bahwa ada faktor-faktor lain yang berperan di sini. Penggunaan
alkohol dan obat bius, kurang gizi, tingkat stress yang tinggi dan adanya penyakit lain terutama
penyakit yang ditularkan lewat alat kelamin merupakan faktor-faktor yang mungkin berperan di
antaranya adalah waktu. Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa HIV secara terus menerus
memperlemah sistem kekebalan tubuh dengan cara menyerang dan menghancurkan kelompok-
kelompok sel-sel darah putih tertentu yaitu sel T-helper. Normalnya sel T-helper ini (juga disebut
sel T4) memainkan suatu peranan penting pada pencegahan infeksi. Ketika terjadi infeksi, sel-
sel ini akan berkembang dengan cepat, memberi tanda pada bagian sistem kekebalan tubuh
yang lain bahwa telah terjadi infeksi. Hasilnya, tubuh memproduksi antibodiyang menyerang dan
menghancurkan bakteri-bakteri dan virus-virus yang berbahaya. Selain mengerahkan sistem
kekebalan tubuh untuk memerangi infeksi, sel Thelper juga memberi tanda bagi sekelompok sel-
sel darah putih lainnya yang disebut sel T-suppressor atau T8, ketika tiba saatnya bagi sistem
kekebalan tubuh untuk menghentikan serangannya. Biasanya kita memiliki lebih banyak sel-sel
T-helper dalam darah dari pada sel-sel T-suppressor, dan ketika sistem kekebalan sedang
bekerja dengan baik, perbandingannyakah-kira dua banding satu. Jika orang menderita penyakit
AIDS, perbandingan ini kebalikannya, yaitu sel-sel T-suppressor melebihi jumlah sel-sel T-
helper. Akibatnya, penderita AIDS tidak hanya mempunyai lebih sedikit sel-sel penolong yaitu sel
T-helper untuk mencegah infeksi, tetapi juga terdapat sel-sel penyerang yang menyerbu sel-sel
penolong yang sedang bekerja. Selain mengetahui bahwa virus HIV membunuh sel-sel T-helper,
kita juga perlu tahu bahwa tidak seperti virus-virus yang lain, virus HIV ini mengubah struktur sel
yang diserangnya. Virus ini menyerang dengan cara menggabungkan kode genetiknya dengan
bahan genetik sel yang menularinya. Hasilnya, sel yang ditulari berubah menjadi pabrik
penghasil virus HIV yang dilepaskan ke dalam aliran darah dan dapat menulari sel-sel T-helper
yang lain. Proses ini akan terjadi berulang-ulang. Virus yang bekerja seperti ini disebut
retrovirus.HIV tidak hanya menyerang sistem kekebalan tubuh. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa virus ini juga merusak otak dan sistem saraf pusat.Otopsi yang dilakukan pada otak
pengidap AIDS yang telah meninggal mengungkapkan bahwa virus ini juga menyebabkan
hilangnya banyak sekali jaringan otak. Pada waktu yang bersamaan peneliti lain telah berusaha
untuk mengisolasi HIV dengan cairan cerebrospinal dari orang yang tidak menunjukkan gejala-
gejala terjangkit AIDS. Penemuan ini benar-benar membuat risau. Sementara para peneliti
masih berpikir bahwa HIV hanya menyerang sistem kekebalan, semua orang yang terinfeksi
virus ini tetapi tidak menunjukkan gejala terjangkit AIDS atau penyakit yang berhubungan
dengan HIV dapat dianggap bisa terbebas dari kerusakan jaringan otak. Saat ini hal yang cukup
mengerikan adalah bahwa mereka yang telah terinfeksi virusHIV pada akhirnya mungkin
menderita kerusakan otak dan sistem saraf pusat. Penyakit AIDS disebabkan oleh virus HIV
yang menyerang sel-sel Limfosit(sel T helper) yang berfungsi melindungi tubuh terhadap
terjadinya infeksi sehingga daya tahan tubuh penderita berkurang dan mudah terinfeksi oleh
berbagai penyakit
C. Tanda dan gejala

Gejala AIDS adalah hasil dari kondisi umumnya tidak terjadi pada individu dengan system
kekebalan yang sehat. Kebanyakan kondisi ini adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri,
virus, fungi dan parasit yang dalam keadaan normal bisa dikendalikan oleh elemen sistem
1. Demam ringan adalah gejala awal yang paling umum terjadi saat seseorang terpapar virus
HIV. Demam ringan ini sering kali disertai dengan sakit tenggorokan, kelelahan yang ekstrim,
dan pembekakan kelenjar getah bening. Demam adalah reaksi dari sistem kekebalan tubuh
sebagai akibat dari masuknya virus HIV ke aliran darah dengan jumlah yang berlipat ganda.
2. Nyeri otot Nyeri otot dan persendian tak hanya dialami oleh orang-orang yang mengalami
gejala penyakit hepatitis dan sifilis, tapi juga dirasakan seseorang yang telah terpapar virus
HIV.Gejala ini sering kali diabaikan hingga paparan virus HIV benar-benar masuk ke tingkat yang
mengkhawatirkan.
3. Ruam kulit Ruam bisa berupa bercak-bercak kemerahan pada kulit atau benjolan menyerupai
jerawat dalam jumlah banyak yang tak sembuh-sembuh. Gejala ini akan muncul jika paparan
virus HIV telah mencapai pada tingkat yang lebih parah.
4. Mual muntah dan diare Antara 30- 60 persen pengidap HIV akan mengalami gejala singkat
mual, muntah, dan serangan diare. Selain sebagai gejala HIV tahap lanjut, gejala-gejala di atas
juga bisa muncul sebagai efek samping dari terapi pengobatan.
5. Berat Badan Turun Drastis Berat badan turun drastis merupakan gejala tahap lanjut bahwa
tubuh telah terinfeksi HIV. Berat badan turun drastis bisa terjadi akibat diare atau Kurangnya
nutrisi tubuh akibat sering memuntahkan makanan.
6. Batuk Kering Biasanya batuk kering akan terjadi setelah satu tahun terjangkit virus HIV,
sekaligus menjadi tanda bahwa penyakit ini semakin memburuk. Penggunaan obat batuk sekali
pun tidak dapat meredakan batuk akibat paparan virus HIV.
7. Perubahan pada Kuku Tanda lain dari infeksi HIV adalah perubahan pada kuku seperti
penebalan, kuku melengkung, dan perubahan warna seperti kuku menghitam atau muncul garis
coklat vertikal atau horizontal dipermukaan kuku. “Perubahan kuku ini dapat terjadi akibat infeksi
jamur seperti kandida.Mengingat penderita HIV mengalami penurunan sistem kekebalan tubuh,
maka jamur tersebut bisa sangat mudah berkembang,” kata Horberg.
8. Infeksi Jamur pada Mulut Infeksi jamur tak hanya menyerang permukaan kuku, tapi juga organ
lain seperti mulut. Jika jamur sudah menginfeksi mulut, maka pengidap HIV akan sulit untuk
mengunyah dan menelan makanan.
9. Kebingungan dan Sulit Konsentrasi Masalah kognitif bisa menjadi tanda demensia terkait HIV.
Selain mengalami kebingungan dan sulit berkonsentrasi, demensia terkait HIV juga dapat
mempengaruhi memori dan masalah perilaku seperti mudah marah dan tersinggung. Gejala ini
diiringi dengan menurunnya kemampuan motoris tubuh seperti menjadi ceroboh, menurunnya
koordinasi tubuh, dan bahkan hilangnya kemampuan untuk menulis.
10. Herpes Genital Herpes genital yang terjadi pada penderita HIV umumnya tidak memiliki
gejala yang khas. Namun luka yang muncul cenderung lebih besar dan lebih dalam. Penyakit ini
lebih banyak menular melalui hubungan kontak kulit dengan penderita, terutama saat
berhubungan seks.
Umumnya gejalanya adalah timbul bintil-bintil di bagian luar alat kelamin yang bentuknya
memerah dan membengkak .

HIV/AIDS pada wanita

1. Gejala awal : 0-1 bulan Menderita penyakit seperti flu dalam seminggu atau sebulan disebut
sebagai infeksi HIV akut.sistem kekebalan tubuh, sebagai bagian dari pertahanan tubuh,
mengembangkan antibodi terhadap HIV. Proses tersebut terlihat dari antibodi yang disebut
serokonversi. Gejala meliputi demam, sakit kepala nyeri tubuh, sakit tenggorokan, kelenjar getah
bening, ruam kulit, masalah sistem pencernaan. Gejala-gejala ini cenderung tidak diperhatikan
atau disalah artikan sebagai penyakit lain yang juga menunjukkan berbagai gejala yang sama.
Tes HIV dilakukan sebelum serokonversi tidak membantu dalam mendeteksi virus. Pada
beberapa wanita, serokonversi dapat terjadi dalam waktu satu bulan.
2. Gejala terakhir : 1 bulan – 10 tahun Setelah tingkat gejala di atas dapat diturunkan dengan
obat-obatan, penyakit ini masuk ke dalam fase asimptomatik.tidak ada gejala HIV yang
diperlihatkan oleh wanita setelah 1 tahun. Tahap tanpa gejala dapat berlangsung selama sekitar
10 tahun. Dengan demikian, perempuan positif HIV tidak menunjukkan gejala HIV selama sekitar
10 tahun setelah terkena gejala seperti flu biasa. Tetapi meski demikian, virus tetap ada dalam
tubuh mereka, mereka tidak sadar secara terus-menerus menularkan virus kepada orang lain
melalu hubungan badan tanpa pengaman dan juga melalui transfusi darah atau melalui berbagi
jarum suntik. Jika seorang wanita hamil, anak-anak mereka ikut terkena HIV/AIDS. Setelah 5-6
tahun, wanita yang mengidap HIV positif mungkin terlihat pada penurunan berat badan,
kehilangan nafsu makan, masalah sistem pencernaan, infeksi kulit, tetapi hal ini biasanya
diabaikan atau disalahartikan.
D. Cara penularan

AIDS bukan penyakit, karena Aids tidak menular. Yang menular adalah HIV yaitu virus yang
menyebabkan tubuh mencapai masa AIDS. Virus ini terdapat dalam larutan darah, cairan
sperma dan cairan vagina sehingga dapat menular melalui kontak darah / cairan tersebut. HIV
sangat mudah mati jika di luar tubuh manusia dan sangat sensitif terhadap suhu pada 600C HIV
sudah mati (Buku Sumber untuk advokasi, 2003 : 83). HIV AIDS berkembang sangat pesat di
benua Afrika. Hampir sekitar 10% dari jumlah populasi dunia terdapat di sana, namun sayang
sekali kira-kira 60% dari jumlah populasi ini mengidap AIDS. Begitu pula dengan Indonesia.
Mengapa penyakit ini menyebar dengan begitu cepat? Karena tingkat kesadaran masyarakat
akan kesehatan telah menurun.
1. Penyakit ini banyak ditularkan melalui hubungan seks, penggunaan alat suntik, bawaan lahir
karena tertular dari ibu kandungnya, transfusi darah, dll. Beberapa faktor yang memengaruhi
penularan HIV AIDS ini adalah: 1. Moralitas dewasa ini khususnya di Indonesia telah
tersedia banyak media baik media elektronik maupun media cetak memuat banyak sekali
gambar-gambar erotis dan bahkan video yang merangsang hasrat seksual yang kurang
patut. Dan memicu banyaknya kasus pemerkosaan serta banyaknya kasus perselingkuhan
di berbagai tempat.
2. Ketidaktahuan sebagian orang tidak sadar kalau mereka terinfeksi HIV. Banyak yang tidak
mau diperiksa karena dianggap aib, jika mengidap penyakit ini. Dengan begitu, penyakit ini
tidak bisa dihentikan penyebarannya.
3. Kebudayaan di beberapa negeri, kaum perempuan tidak dapat bertanya pada pasangan
mereka mengenai riwayat skandal asmara.
4. Tidak memadainya fasilitas medis Menurut sebuah majalah di Afrika (South African Medical
Jurnal) fasilitas medis yang sudah terbatas bahkan lebih terbebani lagi akibat AIDS. Dua
rumah sakit besar melaporkan bahwa lebih dari setengah pasien rawat inap mereka positif
mengidap HIV. Pejabat medis terkemuka dari sebuah rumah sakit di KwaZulu-Natal
mengatakan bahwa bangsalnya menampung 140 persen dari kapasitasnya. Adakalanya,
dua pasien harus seranjang, dan orang ketiga harus tidur di kolongnya. Dengan
pengetahuan akan dampak HIV AIDS ini banyak orang akan terselamatkan. Reaksi Anda
akan menentukan seberapa serius HIV AIDS ini bagi diri Anda.

E. Cara mengetahui seseorang telah terinfeksi


Untuk mengetahui seseorang tertular atau tidak dapat melakukan test HIV dan Test HIV dapat
dilakukan paling cepat 3 bulan setelah terinfeksi. Jika seseorang merasa telah melakukan
aktivitas yang berisiko HIV, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter untuk dilakukan test.
Penanganan yang dini dan tepat akan menyelamatkan penderita dari keganasan virus ini. Jika
hasil test HIV positif, sebaiknya penderita melakukan pemeriksaan CD4 dan viral load test. Sel
CD4 adalah jenis sel darah putih atau limfosit. Sel tersebut adalah bagian yang penting dari
sistem kekebalan tubuh kita Pengecekan CD4 ini penting karena setelah lama terinfeksi HIV,
jumlah sel CD4 semakin menurun.Ini tanda bahwa sistem kekebalan tubuh kita semakin rusak.
Semakin rendah jumlah CD4, semakin mungkin kita akan jatuh sakit. Jumlah CD4 adalah ukuran
kunci kesehatan sistem kekebalan tubuh atau sistem imun tubuh. Semakin rendah jumlahnya,
semakin besar kerusakan yang diakibatkan HIV. Jika penderita mempunyai jumlah CD4 di
bawah 200, atau persentase CD4 di bawah 14% maka dianggap AIDS berdasarkan definisi
Depkes
. F. Pencegahan
Pemerintah maupun lembaga masyarakat telah banyak melakukan terobosan untuk mencegah
penyebaran HIV AIDS. Beberapa membuahkan hasil, namun tetap saja penularan melalui
hubungan seks menjadi peringkat atas yang sulit dihindari.

Berikut ini beberapa tips yang bisa Anda ikuti atau anjurkan bagi lingkungan Anda untuk
menghambat penularan HIV AIDS yaitu:
1. Save sex, hendaklah Anda setia pada pasangan Anda dan lakukan hubungan seksual yang
patut
2. Menghindari seks bebas, baik dengan pekerja seks komersial dan berganti-ganti pasangan
3. Jika pasangan anda sudah terbukti mengidap HIV AIDS, dalam melakukan hubungan seksual
sebaiknya menggunakan kondom
4. Penularan HIV AIDS melalui transfusi darah menempati peringkat kedua. Suntikan jarum
yang dipakai bergantian dan tidak steril dapat menyebabkan risiko. AIDS menyebar karena
transfusi darah, jadi sangat berhati-hati sebelum memakai jarum.
5. Hindari penggunaan obat-obat terlarang, penggunaan alat suntik bersama, tato, dan tindik
6. Bagi seorang ibu yang mengidap HIV AIDS, sebaiknya tidak hamil, untuk menghambat
penularan ke bayi yang akan dilahirkan. Mencegah lebih baik dari pada mengobati terbukti
sangat tepat untuk menghambat penyebaran HIV ini. Perhatian orang tua menjadi salah satu
pelindung yang aman bagi putra-putri Anda.

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN
HIV (Human Immuno deficiency Virus) adalah virus yang dapat menyebabkan AIDS dengan
cara menyerang sel darah putih yang bernama sel CD4, sehingga merusak sistem kekebalan
tubuh manusia yang pada akhirnya tidak dapat bertahan dari gangguan penyakit walaupun yang
sangat ringan sekalipun. HIV terdapat dalam cairan tubuh seseorang seperti darah, cairan
kelamin (air mani/ sperma atau cairan vagina yang telah terinfeksi) dan air susu ibu yang telah
terinfeksi.
B. SARAN
Sebagai remaja kita harus memberikan penyuluhan terutama teman kita tentang HIV/ADIS an
menghimbau agar tidak melakukan seks bebas, sehingga kesadaran individu terhadap bahaya
seks diluar nikah, yang dapatkan menyebabkan penyakit menular seksual dan harus adanya
peran orang tua dalam mengontrol anaknya agar tidak melakukan pergaulan bebas.

DAFTAR PUSTAKA
http://www.deherba.com/hiv-aids-penyakit-yang-belum-teratasi-namun-
bisadicegah.html#ixzz2dWHMXVwf 2. http://www.deherba.com/hiv-aids-penyakit-yang-belum-
teratasi-namun-bisadicegah.html 3. http://www.gen22.net/2013/04/penyakit-hiv-gejala-penularan-
virus-hiv.html 4. http://penyakithivaids.com/ 18

Anda mungkin juga menyukai