Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS

DENGAN BAYI BARU LAHIR

Pembimbing:
Shinta Wahyu Sari, S.Kep.,Ns.,M.Kep.,Sp.Kep.Mat

Di susun oleh:
1. Hilda Amilus Yuniza
2. Intan Pandini
3. Novia Citra
4. Ulfatun Hasanah
5. M. Faid
6. Alfin Dharmatama

PRODI D-III KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATANHAFSHAWATY
PESANTREN ZAINUL HASAN
PROBOLINGGO

1
2021

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Asuhan
Keperawatan Matenitas Dengan Bayi Baru Lahir”. Penulisan makalah ini merupakan
salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Keperawatan Anak Stikes
Hafsyawaty Zainul Hasan.
Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk
itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan demi penyempurnaan
pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini kami menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah
ini, khususnya kepada Dosen kami ibu Shinta. Yang telah memberikan tugas dan
membimbing kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.

Genggong, 04 April 2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI
JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan Dan Manfaat


BAB II PEMBAHASAN
2.1 Konsep Bayi Baru Lahir
2.2 Asuhan Keperawatan Pada Bayi Baru Lahir
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang
Asuhan bayi baru lahir merupakan asuhan keperawatan yang dilakukan segera
bayi lahir, pada saat proses persalinan fokus asuhan ditujukan padadua hal yaitu
kondisi ibu dan kondisi bayi, dalam kondisi optimal, memberikan asuhan segera,
aman dan bersih untuk bayi baru lahir merupakan bagian esensial asuhan bayi baru
lahir (Rosita, 2011). Salah satu asuhan kebidanan pada bayi baru lahir yang
berkualitas adalah pemberian ASI Eksklusif, sebagaimana yang tercantum dalam
Qur’an.
Surat Al-Baqarahayat 233 :
Artinya : Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama duatahun
penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dankewajiban ayah
memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan carama’ruf. Seseorang tidak
dibebani melainkan menurut kadarkesanggupannya. Janganlah seorang ibu
menderita kesengsaraan karenaanaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan
warispun berkewajibandemikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua
tahun) dengankerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa
ataskeduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, makatidak
ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurutyang patut.
Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa AllahMaha Melihat apa
yang kamu kerjakan (QS. Al-Baqarah ayat 233).
Angka kematian ibu atau (AKI) merupakan salah satu indikator yang peka
terhadap kualitas dan aksesibilitas fasilitas pelayanan kesehatan. AKI juga
merupakan salah satu target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan
milenium yaitu tujuan kelima yakni meningkatkan kesehatan ibu, dimana target
102/100.000 kelahiran hidup yang akan di capai sampai tahun 2015 adalah
mengurangi resiko jumlah kematian ibu (Kemenkes, 2015).

4
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan diseluruh dunia lebih dari
500.000 ibu meninggal tiap tahun saat hamil atau bersalin. Artinya, setiap menit ada
satu perempuan yang meninggal. Penurunan angka kematian ibu per 100.000
kelahiran bayi hidup masih terlalu lambat untuk mencapai target tujuan pembangun
milenium (milenium Development Goals/ MDG’s) pada 2015 (Kemenkes,
2015).Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah kematian bayi dalam usia28 hari
pertama kehidupan per 1.000 kelahiran hidup. Tingginya Angka Kematian Bayi ini
dapat menjadi petunjuk bahwa pelayanan maternal dan neonatal kurang baik, untuk
itu dibutuhkan upaya untuk menurunkan angka kematian bayi
tersebut(Saragih,2010).
Menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2010 AngkaKematian
Bayi (AKB) di dunia 54 per 1.000 kelahiran hidup dan tahun2014menjadi 49 per
kelahiran hidup. Sedangkanberdasarkan data hasil Survei Demografi dan Kesehatan
Indonesia (SDKI) tahun 2014, Angka Kematian Neonatal (AKN) di Indonesia
sebesar 32 kematian per 1.000 kelahiran hidup (SDKI, 2014).Di Provinsi Sumatera
Selatan sebesar 29 per 1.000 kelahiran hidup (SDKI,2012). Untuk kota Palembang,
berdasarkan laporan program anak, jumlah kematian bayi di tahun 2014 sebanyak
52 kematian bayi dari 29.235 kelahiran hidup (Profil Seksi Pelayanan Kesehatan
Dasar, 2015). Penyebab kematian antara lain adalah BBLR, down syndrome, infeksi
neonatus, perdarahan intrakranial, sianosis, kelainan jantung, respiratory distress
syndrome, post op hidrosefalus, dan lain sebagainya.
Kematian bayi lebih dari 50% terjadi dalam periode neonatal yaitudalam bulan
pertama kehidupan. Kurang baiknya penanganan bayi barulahir akan menyebabkan
kelainan-kelainan yang dapat mengakibatkan cacat seumur hidup, bahkan
kematian. Misalnya sebagai akibat hipotermipada bayi baru lahir dapat terjadi cold
stress yang selanjutnya dapat menyebabkan hipoksemia dan hipoglikemia dan
menyebabkan kerusakan otak. Akibat selanjutnya adalah perdarahan otak, syok,
beberapa bagian tubuh mengeras, dan keterlambatan tumbuh kembang
(Prawirojardjo, 2010).
Upaya pemerintah yang sangat erat kaitannya dengan penurunankematian
anak, terkenal dengan istilah GOBI FFFyaitu GrowthMonitoring, Oral

5
Rehidration,Breast Feeding, Imuzation, Family Planning,FoodSupplemen,
danFemale Education.Ketujuh hal tersebut dilakukan baik dalam kegiatan
posyandu, Pelayanan KIA, maupun di Pusat Kesehatan Masyarakat. Growth
monitoring adalah upaya melihat perkembangan berat balita. Berat balita memang
dapat digunakan sebagai petunjuk kondisi kesehatannya. Oral rehidration, atau
pemberian cairan, baik buatan sendiri maupun yang sudah tersedia berupa oralit.
Hal ini untuk mengatasi penyakit diare yang merupakan salah satu penyakit
penyebab kematian bayi dan anak. Imunisasi, dilakukan untuk mencegah balita
terkena penyakit pada masa mendatang. Family Planning penting karena secara
tidak langsung, jumlah anak, jarak melahirkan akan berpengaruh
terhadapperawatan anak (Tri, 2005).
Bayi sangat rentan terhadap penyakit, maka dari itu peran bidan padabayi
sehat adalah dengan cara memberikan motivasi kepada ibu untukmemberikan ASI
karena ASI mengandung kekebalan alami. Hal yang normal jika frekuensi BAB
bayi yang mendapat ASI menurun saat kolostrum yang bersifat pencahar, benar-
benar tidak terdapat lagi dalam ASI sekitar usia 6 minggu (Rukiyah dan Yulianti,
2010).Berdasarkan hasil penelitian Kurnia pada tahun 2013 tentang hubungan
pemberian ASI eksklusif dengan status gizi bayi dinyatakan bahwa ASI merupakan
makanan yang higienis, murah, mudah diberikan, dan sudah tersedia bagi bayi. ASI
menjadi satu-satunya makanan yang dibutuhkan bayi selama 6 bulan pertama
hidupnya agar menjadi bayi yangsehat.Komposisinya yang dinamis dan sesuai
dengan kebutuhan bayi menjadikan ASI sebagai asupan gizi yang optimal bagi
bayi. Ibu yang memberikan ASI Eksklusif akan semakin baik status gizi bayinya
daripada ibu yang tidak memberikan ASI Eksklusif kepada bayi yang berusia
(Kurnia 2013).
Peran bidan dalam asuhan pada bayi baru lahir selain pemberian ASI eksklusif
adalah perawatan tali pusat. Menurut penelitian Hasbiah (2015), tentang lama lepas
tali pusat berdasarkan metode perawatan tali pusat bayi baru lahir rata-rata lama
lepasnya tali pusat dengan menggunakan kasa steril lebih cepat lepas dibandingkan
dengan menggunakan povidon iodine 10%, dikarenakan pada tali pusat yang
dirawat dengan menggunakan kasa steril lebih cepat mengering dan lepas. Pada

6
perawatan dengan menggunakan antiseptik povidon iodine 10% dapat
menghilangkan flora disekitar umbilikus dan menurunkan jumlah leukosit yang
akan melepaskan tali pusat sehingga dapat menunda atau memperlama
pelepasantalipusat pada bayi baru lahir.Pemberian bethadine sebaiknya dikeringkan
sehingga tidak menyebabkan tali pusat lembab dan basah.
Dari hasil peninjauan tersebut maka perawatan bayi baru lahir sangatlah
penting dilakukan karena dengan perawatan yang baik akan mengurangi angka
kematian bayi.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, makalah kami merumuskan masalah yaitu
bagaimana asuhan keperawatan bayi baru lahir fisiologis?

1.3 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini terdiri dari 2 yaitu :
1. Mengetahui Konsep Dasar Bayi Baru Lahir
2. Mengetahui Asuhan Keperawatan Pada Bayi Baru Lahir

7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar Bayi Baru Lahir
2.1.1 Definisi Bayi Baru Lahir
Bayi Baru Lahir adalah bayi yang lahir dalam presentasi belakang kepala
melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia kehamilan genap 37 minggu
sampai dengan 42 minggu, dengan berat badan 2500-4000 gram, nilai
Appearance menangis kuat. Kehangatan tidak terlalu panas (lebih dari 38°C)
atau Color, Pulse, Gremace, Activity,Respiration (APGAR) > 7 dan tanpa
cacat bawaan (Rukiyah dan Yulianti, 2010).
Neonatus ialah bayi yang baru mengalami proses kelahiran dan harus
menyesuaikan diri dari kehidupan intrauterine ke kehidupan ekstrauterin.
Beralih dari ketergantungan mutlak pada ibu menuju kemandirian fisiologi
(Rukiyah dan Yulianti, 2010).
2.1.2 Tanda-tanda bayi baru lahir normal
Bayi baru lahir dikatakan normal jika mempunyai beberapa antara lain
Appearance color (warna kulit), seluruh tubuh ke merah-merahan, Pulse
(heart rate) atau frekuensi jantung > 100x/menit, Gremace (reaksi terhadap
rangsangan), menangis atau batur/bersin, Activity(tonus otot), gerak aktif,
Respiration (usaha napas), bayi terlalu ingin (kurang dari 36°C). Segera
setelah lahir, letakan bayi diatas kain yang bersih dan kering yang sudah
disiapkan diatas perut ibu.Apabila tali pusat pendek, maka letakan bayi
diantara kedua kaki ibu, pastikan bahwa tempat tersebut dalam keadaan
bersih dan kering.Segara lakukan penilaian awal pada bayi baru lahir antara
lain :
a. Apakah bayi bernafas atau menangis kuat tanpa kesulitan ?
b. Apakah bayi bergerak aktif ?
c. Bagiamana warna kulit, apakah berwarna kemerahan ataukah ada
sianosis ?

8
Bayi yang dikatakan lahir normal adalah bayi yang menangis kuat,
bergerak aktif, dan warna kulit kemerahan. Apabila salah satupenilaian
tidak ada pada bayi, bayi tidak dikatakan lahirnormal/fisiologis
(Rukiyah dan Yulianti, 2010).Pada saat diberi makanan hisapan kuat,
tidak mengantukberlebihan, tidak muntah. Tidak terlihat tanda-tanda
infeksi pada talipusat seperti, tali pusat merah, bengkak, keluar cairan,
bau busuk,berdarah, dapat berkemih selama 24 jam, tinja lembek, hijau
tua,tidak ada lendir atau darah pada tinja, bayi tidak menggigil,
tangisankuat, tidak terdapat tanda : lemas, terlalu mengantuk, lunglai,
kejang-kejanghalus tidak bisa tenang, menangis terus-menerus
(Rukiyahdan Yulianti, 2010).
Tabel 2.1 Tanda APGAR
Nilai 0 1 2
Appearance Seluruh badan Warna kulit tubuh Warna kulit tubuh,
color (warna biru atau pucat normal merah muda, tangan dan kaki
kulit) tetapi tangan dan normal merah muda,
kaki kebiruan tidak ada sianosis

Pulse (heart Tidak ada < 100 x/menit >100 x/menit


rate)
Atau frekuensi
Jantung
Grimace Tidak ada respon Meringis atau Meringis atau bersin
(reaksi terhadap terhadap menangis lemah atau batuk saat
rangsangan) stimulasi ketika distimulasi stimukasi saluran
nafas
Activity Lemah atau tidak Sedikit gerakan Bergerak aktif
(tonus otot) ada

Respiration Tidak ada Lemah atau tidak Menangis kuat,


(usaha nafas) teratur pernafasan baik dan
teratur
Sumber : (Rukiyah & Yulianti, 2010)

9
2.1.3 Ciri-ciri Bayi Baru Lahir Normal
a. Lahir aterm antara 37-42 minggu.
b. Berat badan 2.500-4000 gram.
c. Panjang badan 48-52 cm.
d. Lingkar dada 30-38 cm.
e. Lingkar kepala 33-35 cm.
f. Lingkar lengan 11-12 cm.
g. Frekuensi denyut jantung 120-16 x/menit.
h. Pernafasan 40-60 x/menit.
i. Kulit kemerah-kemerahan dan licin karena jaringan subkutan yangcukup
j. Rambut lanugo tidak terlihat dan rambut kepala biasanya telahsempurna.
k. Kuku agak panjang dan lemas.
l. Menangis kuat, gerakan aktif, kulit kemerahan
m. Gerak aktif.
n. Bayi lahir langsung menangis kuat.
o. Refleks rooting (mencari puting susu dengan rangsangan taktil padapipi
dan daerah mulut) sudah terbentuk dengan baik
p. Refleks sucking dan swallowing (isap dan menelan) sudah
terbentukdengan baik.
q. Refleks morro (gerakan memeluk bila dikagetkan) sudah
terbentukdengan baik.
r. Refleks grapsing (menggenggam) sudah baik.
s. Genetalia
Pada laki-laki kematangan ditandai dengan testis yang berada pada
skrotum dan penis yang berlubang.Pada perempuan kematangan
ditandaidengan vagina dan uretrayang berlubang, serta adanya labia minora
dan mayora.Eliminasi baik yang ditandai dengan keluarnya mekonium
dalam 24jam pertama dan berwarna hitam kecoklatan (Maryanti, 2011).

10
2.1.4 Tanda-Tanda Bahaya Bayi Baru Lahir
Beberapa tanda bahaya pada bayi baru lahir harus diwaspadai, dideteksi
lebih dini untuk segera dilakukan penganan agar tidakmengancam nyawa
bayi. Beberapa tanda bahaya pada bayi baru lahirtersebut, antara lain
pernafasan sulit atau lebih dari 60 kali per menit,retraksi dinding dada saat
inspirasi. Suhu terlalu panas atau lebih dari38°C atau terlalu dingin suhu
kurang dari 36°C.
Warna abnormal, yaitu kulit atau bibir biru atau pucat, memar atausangat
kuning (terutama pada 24 jam pertama) juga merupakan tandabahaya bagi
bayi baru lahir. Tanda bahaya pada bayi baru lahir yang lainyaitu pemberian
ASI sulit (hisapan lemah, mengantuk berlebihan, banyakmuntah), tali pusat
merah, bengkak keluar cairan, bau busuk, berdarah, serta adanya infeksi
yang ditandai dengan suhu tubuh meningkat,merah, bengkak, keluar cairan
(pus), bau busuk, pernafasan sulit.
Gangguan pada gastrointestinal bayi juga merupakan tandabahaya, antara
lain mekoneum tidak keluar setelah 3 hari pertamakelahiran, urine tidak
keluar dalam 24 jam pertama, muntah, terusmenerus,distensi abdomen,
faeses hijau/berlendir/darah. Bayi menggigilatau menangis tidak seperti
biasa, lemas, mengantuk, lunglai, kejang-kejanghalus, tidak bias tenang,
menangis terus menerus, mata bengkakdan mengeluarkan cairan juga
termasuk tanda-tanda bahaya pada bayibaru lahir (Muslihatun, 2010).
2.1.5 Rencana Asuhan Bayi Baru lahir
Menurut Muslihatun (2010), rencana asuhan pada bayi baru lahir adalah
sebagai berikut :
a. Minum Bayi
Pastikan bayi diberi minum sesegera mungkin setelah lahir(dalam waktu
30 menit) atau dalam 3 jam setelah masuk rumah sakit,kecuali apabila
pemberian minum harus ditunda karena masalahtertentu. Bila bayi
dirawat di rumah sakit, upayakan ibu mendampingi dan tetap
memberikan ASI.

11
b. ASI Eksklusif
Anjurkan ibu untuk memberikan ASI dini (dalam 30 menit 1jam setelah
lahir) dan eksklusif.ASI eksklusif mengandung zat giziyang diperlukan
untuk tumbuh kembang bayi, mudah dicerna danefesien, mencegah
berbagai penyakit infeksi. Berikan ASI sedini mungkin. Jika ASI belum
keluar, bayi tidak usah diberi apa-apa,biarkan bayi mengisap payudara
ibu sebagai stimulasi keluarnyaASI.Cadangan nutrisi dalam tubuh bayi
cukup bulan dapat sampai selama 4 hari pasca persalinan.
Prosedur pemberian ASI adalah sebagai berikut :
1) Menganjurkan ibu untuk menyusui tanpa dijadwal siang
malam(minimal 8 kali dalam 24 jam) setiap bayi menginginkan.Bila
bayi melepaskan isapan dari satu payudara, berikanpayudara lain.
2) Tidak memaksakan bayi menyusu bila belum mau, tidak melepaskan
isapan sebelum bayi selesai menyusu, tidak memberikan minuman
lain selain ASI, tidak menggunakan dot atau empeng.
3) Menganjurkan ibu hanya memberikan ASI saja pada 4-6
bulanpertama.
4) Memperhatikan posisi dan perlekatan mulut bayi dan payudaraibu
dengan benar.
5) Menyusui dimulai apabila bayi sudah siap, yaitu : mulut
bayimembuka lebar, tampak rooting reflex, bayi melihat sekeliling
danbergerak.
6) Cara memegang bayi : topang seluruh tubuh, kepala dan tubuh lurus
menghadap payudara, hidung dekat puting susu.
7) Cara melekatkan : menyentuhkan putting pada bibir, tunggumulut
bayi terbuka lebar, gerakan mulut kearah puting sehinggabibir bawah
jauh dibelakang areola.
8) Nilai perlekatan dan refleks menghisap : dagu menyentuhpayudara,
mulut terbuka lebar, bibir bawah melipat keluar, areoladi atas mulut
bayi lebih luas dari pada di bawah mulut bayi, bayimenghisap pelan
kadang berhenti.

12
9) Menganjurkan ibu melanjutkan menyusui eksklusif, apabilaminum
baik.
d. Buang Air Besar (BAB)
Kotoran yang dikeluarkan oleh bayi baru lahir pada hari-haripertama
kehidupannya adalah berupa mekoneum. Mekoneum
adalahekskresigastrointestinal bayi baru lahir yang diakumulasi dalam
usussejak masa janin, yaitu pada usia kehamilan 16 minggu.
Warnamekoneum adalah hijau kehitam-hitaman, lembut, terdiri atas
mucus sel epitel, cairan amnion yang tertelan, asam lemak danpigmen
empedu. Mekoneum ini keluar pertama kali dalam waktu 24jam setelah
lahir. Mekoneum dikeluarkan seluruhnya 2-3 hari setelahlahir. Mekoneum
yang telah keluar 24 jam menandakan anus bayibaru lahir telah berfungsi.
Jika mekoneum tidak keluar, bidan atau petugas harus mengkaji
kemungkinan adanya atresia ani danmegakolon. Warna feses bayi
berubah menjadi kuning pada saat berumur4-5 hari, bayi yang diberi ASI,
feses menjadi lebih lembut, berwarnakuning terang dan tidak berbau. Bayi
yang diberi susu formula, fesescenderung berwarna pucat dan agak
berbau. Warna feses akanmenjadi kuning kecoklatan setelah bayi
mendapatkan makanan.Frekuensi BAB bayi sedikitnya satu kali dalam
sehari. PemberianASI cenderung membuat frekuensi BAB bayi menjadi
lebih sering.Pada hari ke 4-5 produksi ASI sudah banyak, apabila bayi
diberi ASIcukup maka bayi akan BAB 5 kali atau lebih dalam sehari.
c. Buang Air Kecil (BAK)
Bayi baru lahir harus sudah BAK dalam waktu 24 jam setelahlahir. Hari
selanjutnya bayi akan BAK sebanyak 6-8 kali/hari. Padaawalnya volume
urine bayi sebanyak 20-30 ml/hari, meningkatmenjadi 100-200 ml/hari
pada akhir minggu pertama.Warna urinekeruh/merah muda dan
berangsur-angsur jernih karena intake cairanmeningkat. Jika dalam 24
jam bayi tidak BAK, bidan atau petugaskesehatan harus mengkaji jumlah
intake cairan dan kondisi uretra.
d. Tidur

13
Memasuki bulan pertama kehidupan, bayi baru lahir menghabiskan
waktunya untuk tidur. Macam tidur bayi adalah tidur aktif atau tidur
ringan dan tidur lelap. Pada siang hari hanya 15%waktu digunakan bayi
dalam keadaan terjaga, yaitu untuk menangis,gerakan motorik, sadar dan
mengantuk. Sisa waktu yang 85%lainnya digunakan bayi untuk tidur.
e. Kebersihan Kulit
Kulit bayi masih sangat sensitif terhadap kemungkinan terjadinya
infeksi. Untuk mencegah terjadinya infeksi pada kulit bayi,keutuhan kullit
harus senantiasa dijaga. Verniks kaseosa bermanfaat untuk melindungi
kulit bayi, sehingga jangan dibersihkan pada saat memandikan bayi.
Untuk menjaga kebersihan kulit bayi, bidan atau petugas kesehatan harus
memastikan semua pakaian, handuk, selimut dan kain yang digunakan
untuk bayi selalu bersih dan kering.Memandikan bayi terlalu awal (dalam
waktu 24 jam pertama)cenderung meningkatkan kejadian hipotermi.
Untuk menghindariterjadinya hipotermi, sebaiknya memandikan bayi
setelah suhu tubuhbayi stabil (setelah 24 jam).
f. Perawatan Tali Pusat
Tali pusat harus selalu kering dan bersih. Tali pusat merupakantempat
koloni bakteri, pintu masuk kuman dan biasa terjadi infeksi lokal. Perlu
perawatan tali pusat sejak manajemen aktif kala III padasaat menolong
kelahiran bayi. Sisa tali pusat harus dipertahankandalam keadaan terbuka
dan ditutupi kain bersih secara longgar.Pemakaian popok sebaiknya
popok dilipat di bawah tali pusat. Jikatali pusat terkena kotoran/feses,
maka tali pusat harus dicuci dengansabun dan air mengalir, kemudian
keringkan.
g. Keamanan Bayi
Bayi merupakan sosok yang masih lemah dan rentan mengalami
kecelakaan. Untuk menghindari terjadinya kecelakaanatau hal-hal yang
tidak diinginkan pada bayi, sebaiknya tidakmembiarkan bayi sendiri tanpa
ada yang menunggu.Tidakmembiarkan bayi sendirian dalam air atau
tempat tidur, kursi ataumeja. Tidak memberikan apapun lewat mulut

14
selain ASI karena bayibiasa tersedak. Membaringkan bayi pada alas yang
cukup keras padapunggung/sisi badannya. Hati-hati menggunakan bantal
dibelakangkepala dan ditempat tidurnya karena dapat menutupi muka.
h. Pemijatan Bayi
Tujuan dan manfaat pemijatan bayi diantaranya menguatkanotot bayi,
membuat bayi lebih sehat, membantu pertumbuhan bayi,meningkatkan
kesanggupan belajar, dan membuat bayi tenang.
Adapun cara pemijatan bayi yaitu :
1) Peregangan
Sementara bayi telentang, pegang kedua kaki dan lututnyabersama-
sama dan tempelkan lutut sampai perutnya(Peringatan : Gerakan ini
bisa membuat membuang gas). Selainitu, pegang kedua kaki dan
lututnya dan putar dengan gerakanmelingkar, kekiri dan ke kanan,
untuk melemaskan pinggulnya.Ini juga membuat menyembuhkan
sakit perut.
2) Cara Pijat Kaki Bayi
Pegang kedua kaki bayi dengan satu tangan dan
tepuktepuksepanjang tungkainya dengan tangan yang lain. Usapturun
naik dari jari-jari kakinya sampai ke pinggul kemudiankembali.
Kemudian, pijat telapak kakinya dan tarik setiap
jarijemarinya.Gunakan jempol Anda untuk mengusap bagian
bawahkakinya mulai dari tumit sampai ke kaki dan pijat di
sekelilingpergelangan kakinya dengan pijatan-pijatan kecil melingkar.
3) Cara Pijat Perut Bayi
Gunakan ujung jari tangan Anda, buat pijatan-pijatan
kecilmelingkar. Gunakan pijatan I Love U. Gunakan 2 atau 3 jari yang
membentuk huruf I-L-U dari arah bayi. Bila dari posisi
kitamembentuk huruf I – L – U terbalik. Berikut tahapan memijat:
 Urut kiri bayi dari bawah iga ke bawah (huruf I)
 Urut melintang dari kanan bayi ke kiri bayi, kemudian turun
ke bawah (huruf L)

15
 Urut dari kanan bawah bayi, naik ke kanan atas bayi,melengkung
membentuk U dan turun lagi ke kiri bayi. Semuagerakan berakhir
di perut kiri bayi.
4) Cara Pijat Lengan Bayi
Pegang pergelangan tangan bayi dengan satu tangan dantepuk-
tepuk sepanjang lengannya dengan tangan yang lain. Pijatturun naik
mulai dari ujung sampai ke pangkal lengan, kemudianpijat telapak
tangannya dan tekan, lalu tarik setiap jari. Ulangipada lengan yang
lain.
5) Cara Pijat Punggung Bayi
Telungkupkan bayi di atas lantai atai di atas kedua kakiAnda dan
gerak-gerakan kedua tangan Anda naik turun mulaidari atas
punggungnya sampai ke pantatnya. Lakukan pijatandengan
membentuk lingkaran kecil di sepanjang tulangpunggungnya.
Lengkungkan jari-jemari anda seperti sebuahgarfu dan garuk
punggungnya ke arah bawah.
6) Cara Pijat di Kepala dan Wajah Bayi
Angkat bagian belakang kepalanya dengan kedua tangan anda dan
usap-usap kulit kepalanya dengan ujung jari Anda.Kemudian, gosok-
gosok daun telingannya dan usap-usap alismatanya, kedua kelopak
matanya yang tertutup, dan mulai daripuncak tulang hidungnnya
menyebrang ke kedua pipinya. Pijatdagunya dengan membuat
lingkaran-lingkaran kecil.
i. Menjemur Bayi
Kita tahu bahwa sinar matahari pagi sangatlah baik bagikesehatan.
Hal tersebut juga berlaku bagi bayi-bayi. Setelahdilahirkan, fungsi
hatinya belum sempurna dalam proses pengolahanbilirubin. Dimana
kadar bilirubin dalam darah si bayi sangat tinggi danhal inilah yang
menyebabkan bayi mengalami suatu proses fisiologisyang
menyebabkannya bayi kuning. Untuk mengatasinya, ada caraalami untuk
mengatasi hal tersebut, yaitu dengan menjemurnya dibawah matahari

16
pagi. Sinar matahari pagi telah dipercaya mampumemberikan efek
kesehatan alami bagi tubuh. Salah satunya adalahuntuk menurunkan
kadar bilirubin yang terlalu tinggi yangmenjadipenyebab bayi kuning
pasca dilahirkan ke dunia. Jadimelakukan penjemuran pada bayi yang
baru lahir di pagi hari adalahhal yang sangat penting.
Manfaat menjemur bayi adalah sebagiberikut :
 Dapat menurunkan kadar bilirubin dalam darah
 Membuat tulang bayi menjadi lebih kuat
 Untuk memberi efek kehangatan pada bayi
 Menghindarkan bayi dari stress.
j. Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada pasien
Hal penting dalam menciptakan hubungan saling percayaantara bidan
dan pasien antara lain :
1. Hak pasien untuk mengetahui informasi
2. Kewajiban moral
3. Menghilangkan cemas dan penderitaan pasien
4. Meningkatkan kerjasama pasien maupun keluarga
5. Memenuhi kebutuhan bidan
2.1.6 Penatalaksanaan
Penanganan utama untuk bayi baru lahir normal adalah melakukan penilaian,
menjaga bayi agar tetap hangat, membersihkan saluran nafas(jika perlu),
mengeringkan tubuh bayi (kecuali telapak tangan),memantau tanda bahaya,
memotong tali pusat, melakukan InisiasiMenyusu Dini (IMD), memberikan
suntik vitamin K1 secara IM (Intramuskular), dengan dosis tunggal 1 mg pada
setiap bayi baru lahir, memberikansalep mata antibiotic tetrasiklin 1% pada
kedua mata, melakukan pemeriksaan fisikmemberikan imunisasi Hepatitis B0 0,5
ml secara IM (intramuskular) di paha kanan anteroleteral, diberi kira-kira 1-2 jam
setelah pemberian vitamin K1 (Sujianti, 2011).
1. Mekanisme kehilangan panas
Bayi dapat kehilangan panas tubuhnya melalui :

17
a. Evaporasi, yaitu penguapan cairan ketuban pada tubuh bayi sendirikarena
setelah lahir tidak segera dikeringkan dan diselimuti.
b. Konduksi, yaitu melalui kontak langsung antara tubuh bayi danpermukaan
yang dingin.
c. Konveksi, yaitu pada saat bayi terpapar udara yang lebih dingin(misalnya
melalui kipas angina, hembusan udara, atau pendinginruangan).
d. Radiasi, yaitu ketika bayi ditempatkan di dekat benda-benda
yangmempunyai suhu lebih rendah dari suhu tubuh bayi (walaupun
tidakbersentuhan secara langsung) (Rukiyah dan Yulianti, 2010).
2. Pencegahan kehilangan panas
Mekanisme pengaturan temperature bayi baru lahir belumsempurna. Oleh
karena itu, jika tidak dilakukan pencegahan kehilanganpanas makabayi akan
mengalami hipotermia. Bayi dengan hipotermisangat beresiko mengalami
kesakitan berat atau bahkan kematian.Hipotermi sangat mudah terjadi pada bayi
yang tubuhnya dalamkeadaan basah atau tidak segera dikeringkan dan diselimuti
walaupundalam keadaan basah atau tidak segera dikeringkan dan
diselimutiwalaupun berasa dalam rungan yang sangat hangat.
3. Pencegahan infeksi
Pencegahan infeksi merupakan penatalaksanaan awal yang harusdilakukan
pada bayi baru lahir karena bayi baru lahir sangat rentanterhadap infeksi. Pada
saat bayi baru lahir, pastikan penolong untukmelakukan tindakan pencegahan
infeksi. Tindakan pencegahan infeksipada bayi baru lahir adalah sebagai berikut:
a. Mencuci tangan secara seksama sebelum dan setelah melakukankontak
dengan bayi.
b. Memakai sarung tangan bersih pada saat menangani bayi yangbelum
dimandikan.
c. Memastikan satung tangan peralatan, termasuk klem gunting, danbenang tali
pusat telah didesinfeksi tingkat tinggi atau steril. Jikamenggunakan bola
karet penghisap, pakai yang bersih dan baru.Jangan pernah menggunakan
bola kakret penghisap untuk lebih darisatu bayi.

18
d. Memastikan bahwa semua pakaian, handuk, selimut serta kain
yangdigunakan untuk bayi, telah dalam keadaan bersih.
e. Memastikan bahwa timbangan, pita pengukur, thermometer,stetoskop dan
benda-benda lainnya yang akan bersentuhan denganbayi dalam keadaan
bersih (dekontaminasi dan cuci setiap kalidigunakan).
f. Menganjurkan ibu menjaga kebersihan diri, terutama payudaradengan mandi
setiap hari (puttingsusu tidak boleh disabun).
g. Membersihkan muka, pantat, dan tali pusat bayi baru lahir denganair bersih,
hangat dan sabun setiap hari.
h. Menjaga bayi dari orang-orang yang menderita infeksi danmemastikan
orang-orang yang memegang bayi sudah cuci tangan sebelumnya
(Muslihatun, 2010).

19
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Asuhan bayi baru lahir memberikan asuhan aman, dan bersih segera setelah bayi
baru lahir merupakan bagian essensial dari asuhan pada bayi baru lahir.Segera
setelah lahir, letakan bayi diatas kain yang bersih dan kering yang sudah disiapkan
diatas perut ibu.Apabila tali pusat pendek, maka letakan bayi diantara kedua kaki
ibu, pastikan bahwa tempat tersebut dalam keadaan bersih dan kering.Segera
lakukan penilaian awal pada bayi baru lahir.Bayi yang dikatakan lahir normal adalah
bayi yang menangis kuat, bergerak aktif, dan warna kulit kemerahan.Apabila salah
satu penilaiantidak ada pada bayi, bayi tidak dikatakan lahir normal/fisiologis.
(Rukiyahdan Yulianti, 2010).
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas maka perlu adanya upaya meningkatkan
pelayanan yang lebih baik,oleh karena itu penulis menyampaikan saran sebagai
berikut:
1. Bagi ibu
Tingkatkan pemberian nutrisi ASI pada ibu,susui bayi setiap saat bayi ingin
menyusu atau 2 jam sekali.
2. Bagi Tenaga Kesehatan
a. Sebaiknya dalam melakukan penanganan untuk kasus bayi gawat darurat
bidan menggunakan penilaian segera pada bayi seperti yang tertera dalam
buku Acuan Persalinan Normal (APN), karena jika bidan menggunakan
penilaian APGARdi khawatirkan bayi tidak akan mendapatkan
pertolongan sesuai kebutuhan segera.
b. Berikan konseling pada ibu tentang perawatan bayi prematur di rumah dan
jadwal imunisasi bagi bayi.
3. Bagi Lahan Praktik
Diharapkan Lahan Praktikdapat menigkatkan pelayanan asuhan
kebidanan pada bayi baru klahir normal.

20
4. Bagi Masyarakat
Ibu hamil dan keluarga sebaiknya membaca dan mengerti isi buku KIA,
karena dalama buku KIA terdapat informasi penting dalam
kehamilan,persalinan,nifas dan perawatanbayi baru lahir. Sehingga diharapkan
dapat mencegah hal-hal yang tidak di inginkan.

21
DAFTAR PUSTAKA

Kepmenkes RI (2010). KeputusanMenteriKesehatanRepublik Indonesia


tentangStandarProfesiBidan. Jakarta. Kurnia, (2013).
Kementerian kesehatan RI (2016). Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia tentang Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta. Kementerian Kesehatan dan
JICA.
Kurnia, (2013).HubunganPemberian ASI Eksklusifdengan Status GiziBayi.
Maryanti, dwi, dkk. (2011) Buku Ajaran Neonatus Bayi dan Balita. Jakarta:
TIM.
Muslihatun, W. F (2010) Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Yogyakarta:
Fitrayama
Prawirohardjo, Sarwono. (2010) PelayananKesehatan Maternal dan
Neonatal.Jakrarta:BinaPustakaSarwonoPrawirohardjo.
Soepardin, Suryani, Hajjah. (2008) KonsepKebidanan. Jakarta: EG.
Vivian Nanny Lia, Dewi. (2013) Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita.
Jakarta: Salemba Medika.
Wijaya, M.A, (2010). KondisiAngkaKematianBalita Neonatal (AKN) Angka
Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKBAL), Angka Kematian Ibudi
Indonesia.

22

Anda mungkin juga menyukai