Anda di halaman 1dari 43

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT Tutorial Klinik

FAKULTAS KEDOKTERAN AGUSTUS 2017

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

KEDOKTERAN NON PERAWATAN

PENATALAKSANAAN PROGRAM HOMECARE DI PUSKESMAS

TODDOPULI

OLEH :

1.

Pembimbing :

drg. Hj. Yayi Manggarsari,M.Kes

(Kepala Puskesmas Toddopuli)

BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2017
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Home Care adalah pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan

komperhensif yang diberikan kepada individu dan keluarga ditempat tinggal

mereka yang bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan atau

memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan akibat dari

penyakit.Program ini dilakukan karena ada bagian masyarakat yang tidak

terlayanidalam pelayanan konvensional. Sebelum program Home Care dilakukan,

pelayanan kepadapasien hanya terfokus pada 46 puskesmas, dengan luas wilayah

kota Makassar 175,77 km2 dan penduduk yang berjumlah 1.469.601 jiwa (BPS

tahun 2016), hal ini menyebabkan masyarakat kota Makassar banyak tidak

mendapatkan pelayanan kesehatan.

Banyaknya keluhan masyarakat mengenai sulitnya mengakses layanan

kesehatan yang cepat, dan jarak tempuh yang jauh serta faktor biaya membuat

masyarakat tidak mempunyai kemampuan untuk mendatangi pelayanan kesehatan

di puskesmas.

Data morbility menunjukkan bahwa total kunjungan sakit pada 46 puskesmas

tahun 2014 adalah 1,316,693 pasien, pada tahun 2015 adalah 1,367,787 pasien

dan pada tahun 2016 adalah 1,243,437 pasien. Dengan data morbility tersebut

sehingga diharapkan dengan adanya program Home Care, penduduk yang tidak

dapat terlayani dengan baik di puskesmas akibat akses layanan yang jauh, dapat

teratasi dengan baik.


Ada banyak masalah kesehatan penduduk baru diketahui setelah media

massa memberitakan. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk melaporkan

kondisi wilayahnya terutama jika ada masyarakat lain yang sakit. Sulitnya,

masyarakat justru lebih percaya pada pengobatan alternatif yang banyak menyasar

hingga ke lorong-lorong yang tidak terjangkau unit kesehatan di Kota Makassar.

Pada banyak kasus, petugas kesehatan baru mengetahui kondisi kesehatan seorang

masyarakat ketika sudah dalam tahap kritis.Akibatnya, petugas kesehatan

kesulitan untuk melakukan penanganan.Penanganan menjadi terhambat dan

pesien sulit untuk disembuhkan segera.Penyakitnya sudah parah dan sulit lagi

diobati ketika petugas kesehatan mengetahuinya.

Banyaknya masyarakat miskin yang tidak mampu ke puskesmas walau

layanan di unit kesehatan itu diberikan gratis, dikarenakan tidak mempunyai

kemampuan memperoleh transportasi yang cepat ke layanan kesehatan, juga

karena wilayah tempat tinggal yang terpencil. Kemiskinan dan kesehatan adalah

dua hal yang sangat berkaitan satu sama lain.Walaupun keduanya tidak

berhubungan namun sekarang dapat dikaji keterkaitan antara keduanya.Dalam

suatu masyarakat tentunya dapat dibedakan mana yang merupakan tergolong

sebagai masyarakat kaya, menengah, dan miskin.Adanya penggolongan tersebut

juga berimbas dalam masalah aspek kehidupannya, termasuk di dalamnya yaitu

aspek kesehatan. Dapat diibaratkan misalnya dalam suatu keluarga yang tergolong

kaya maka kualitas kehidupannya akan jauh lebih baik termasuk dalam urusan

kesehatannya. Hal ini jelas berlawanan dengan keluarga yang tergolong miskin,
jangankan memperhatikan kesehatan dalam urusan makanpun mereka terkesan

kesulitan.

Adanya segmen masyarakat yang selama ini tidak terpenuhi kebutuhan

pelayanan kesehatannya menyebabkan lahirnya pelayanan ke rumah yang inovatif

dan kreatif.Pendekatan Program Home Care dengan melakukan kunjungan

langsung (direct care) membuat program ini berjalan efektif dibanding layanan

kesehatan yang pernah ada.Kunjungan langsung itu meliputi pengkajian bio,

psiko, sosio, spiritual dengan pemeriksaan fisik secara langsung, melakukan

observasi, dan wawancara langsung, menentukan masalah, membuat perencanaan,

dan melaksanakan tindakan. Cara itu membuat layanan menjadi sangat detail dan

paripurna. Layanan yang memindahkan layanan standar kesehatan dari Puskemas

ke rumah masyarakat itulah yang kemudian membuat program Home Care

menjadi salah satu program yang sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum :

Dengan terselenggaranya program Home Care di puskesmas Toddopuli,

diharapkan dapat meningkatkan tingkat kemandirian dan meminimalkan

akibat dari penyakit untuk mencapai kemampuan individu secara optimal

yang dilakukan secara komprehensif dan berkesinambungan.


2. Tujuan Khusus :

a. Untuk meningkatkan kemandirian pasien dan kelurga dalam

pemeliharaan dan perawatan anggota keluarga yang memiliki masalah

kesehatan di wilayah Puskesmas Toddopuli.

b. Untuk mengetahui kendala/masalah yang sering ditemui dalam

menjalankan home care di wilayah Puskesmas Toddopuli.

C. Manfaat

1. Bagi Institusi

Dapat memperkaya khasanah dunia kerja melalui informasi yang

diperoleh dari lapangan sehingga dapat melakukan penyesuaian materi

perkuliahan terhadap tuntutan dunia kerja yang pada akhirnya dapat

menghasilkan dokter-dokter yang lebih kompetitif.

2. Bagi Puskesmas

Untuk mengevaluasi pelayanan home care yang telah diberikan di

wilayah Puskesmas Toddopuli.

3. Bagi Dokter Muda

Dokter muda dapat menambah pelajaran praktis klinis lapangan dan

membandingkan ilmu yang diperoleh dengan dunia kerja yang

sesungguhnya sehingga dapat mempersiapkan diri dalam menghadapi

kompetisi pasca pendidikan.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. DEFINISI

Pelayanan kesehatan di rumah atau yang biasa disebut Home Care adalah

pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien di rumahnya, yang merupakan

sintesa dari pelayanan kedokteran komunitas dan keterampian teknikal tertentu

yang berasal dari spesalisasi kesehatan tertentu, yang befokus pada kesehatanan

individu dengan melibatkan keluarga, dengan tujuan menyembuhkan,

mempertahankan dan meningkatkan kesehatan fisik, mental/ emosi pasien.

Program Home Care dilakukan karena ada bagian masyarakat yang tidak

terlayani. Dalam pelayanan konvensional sebelum program Home Care

dilakukan, pelayanan kepada pasien hanya terfokus pada 46 Puskesmas, dengan

luas wilayah kota Makassar 175,77 km2 dan penduduk yang berjumlah 1.469.601

jiwa (BPS tahun 2016), hal ini menyebabkan masyarakat kota Makassar banyak

tidak mendapatkan pelayanan kesehatan.

Adapun landasan hukum home care mengacu pada :

1. Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009, Tentang Kesehatan tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia nomopr 50653.

2. Undang undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran

(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 116,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4431)


3. Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pengelolaan dan

Pemanfaatan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional pada Fasilitas

Kesehatan Tingkat Pertama Milik Pemerintah Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 81)

4. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 29)

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 111 Tahun

2013 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 255)

5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2014 tentang pedoman

pelaksanaan program jaminan kesehatan nasional.

6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 59 Tahun 2014 tentang standar tarif

pelayanan kesehatan dalam penyelenggaraan program jaminan kesehatan.

7. Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 3 Tahun 2009 tentang

Pembentukan Susunan Organisasi Perangkat Daerah.

8. Peraturan Walikota Makassar Nomor 79 Tahun 2009 tentang

Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Unit Tekhnis (UPTD)

Dinas Kesehatan.

9. Peraturan Walikota Makassar No. 15 Tahun 2015 retribusi jasa umum

pelayanan kesehatan di Kota Makassar.

10. Penyusunan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Dinas Kesehatan Kota

Makassar (DPA) Tahun Anggaran 2015


B. TUJUAN DAN MANFAAT HOME CARE

Tujuan paling mendasar dari pelayanan Home Care adalah untuk

mempertahankan, meningkatkan, atau memaksimalkan tingkat kemandirian,

dan meminimalkan akibat penyakit untuk mencapai kemampuan individu

secara optimal selama mungkin yang dilakukan secara komperhensif dan

berkesinambungan.

Tujuan khusus dari pelayanan Home Care antara lain :

1. Terpenuhi kebutuhan dasar bagi pasien secara bio-psiko-sosio-spritual

2. Meningkatkan kemandirian pasien dan keluarga dalam pemeliharaan

dan perawatan anggota keluarga yang memiliki masalah kesehatan

3. Terpenuhi kebutuhan pelayanan keperawatan kesehatan dirumah

sesuai kebutuhan pasien

Manfaat dari pelayanan home care bagi pasien antara lain :

1. Pelayanan akan lebih sempurna, holistic dan komperhensif

2. Pelayanan lebih professional

3. Pelayanan keperawatan mandiri bias diaplikasikan dengan di bawah

naungan legal dan etik-keperawatan

4. Kebutuhan pasien akan dapat terpenuhi sehingga pasien akan lebih

nyaman dan puas dengan asuhan keperawatan yang profesional

C. PRINSIP HOME CARE

1. Mengelola pelayanan keperawatan kesehatan dirumah dilaksanakan oleh

perawat/TIM yang memiliki keahlian khusus.


2. Pelaksana Home care adalah terdiri dari profesi kesehatan yang ada

(Dokter, bidan, perawat, ahli gizi, apoteker, sanitarian dan tenaga profesi

yang lain).

3. Mengaplikasi konsep sebagai dasar mengambil keputusan dalam praktik.

4. Mengumpulkan dan mencatat data dengan sistematis, akurat dan

komprehensif secara terus menerus.

5. Menggunakan data hasil pengkajian untuk menetapkan diagnosa

keperawatan.

6. Mengembangkan rencana keperawatan didasarkan pada diagnosa

keperawatan yang dikaitkan dengan tindakan tindakan pencegahan, terapi

dan pemulihan.

7. Memberikan pelayanan keperawatan dalam rangka menjaga kenyamanan,

penyembuhan, peningkatan kesehatan dan pencegahan komplikasi.

8. Mengevaluasi secara terus menerus respon pasien dan keluarga terhadap

intervensi keperawatan.

9. Bertanggungjawab terhadap pasien dan keluarga akan pelayanan yang

bermutu melalui managemen kasus, rencana penghentian asuhan

keperawatan ( discharge planning ) dan koordinasi dengan sumber –

sumber di komunitas.

10. Memelihara hubungan diantara anggota tim untuk menjamin agar kegiatan

yang dilakukan anggota tim saling mendukung.

11. Mengembangkan kemampuan profesional dan berkontribusi pada

pertumbuhan kemampuan profesional tenaga yang lain.


12. Berpartisipasi dalam aktifitas riset untuk mengembangkan pengetahuan

pelayanan keperawatan kesehatan di rumah.

13. Mengunakan kode etik keperawatan dalam melaksanankan praktik

keperawatan.

D. KRITERIA PELAYANAN HOME CARE

Kriteria umum Pasien yang berhak mendapatkan pelayanan Home Care

adalah :

a. Homebound, yaitu pasien yang akan mendapatkan pelayanan home care

memiliki tempat tinggal.

b. Kebutuhan akan pelayanan terampil. Terdapat perawat yang memenuhi

kualifikasi dan telah mengikuti pelatihan home care.

- Rencana penanganan.

- Pasien berada dibawah penanganan seorang dokter.

c. Perawat dan dokter bekerja sama pasien mengembangkan suatu rencana

perawatan meliputi semua diagnosis, pelayanan, dan peralatan yang

dibutuhkan pasien.

d. Masuk akal dan diperlukan. Pasien yang akan menerima pelayanan home

care memenuhi persyaratan pasien home care kota makassar.

1. Syarat pasien home care :

Persyaratan pasien home care Kota Makassar adalah:

a. Memenuhi criteria penyakit untuk pasien home care:

1) Pasien pasca stroke,


2) Pasien dengan penyakit degeneratif,

3) Pasien dengan luka diabetik,

4) Pasien dengan luka pasca bedah,

5) Pasien post-kemoterapi.

b. Memiliki data medis (pemeriksaan penunjang : hasil laboratorium/hasil

foto rontgen/ct scan) yang dapat menunjukkan diagnosa pasien.

c. Bukan merupakan kasus gawat darurat

d. Mempunyai keluarga atau pihak lain yang bertanggung jawab atau

menjadi pendamping bagi pasien dalam berinteraksi dengan pengelola

e. Bersedia menandatangani persetujuan setelah diberikan informasi

(informed consent) dan mematuhi ketentuan dalam pelayanan homecare.

2. Hak Legal Pasien dan Kerahasiaan

a. Hak dan tanggung jawab pasien

Hak Pasien yang dilindungi oleh hokum meliputi beberapa hal berikut

ini :

a) Pasien berhak atas perawatan yang lengkap dilakukan dengan

kompeten dan memiliki kualitas tinggi.

b) Pasien harus mendapat respons yang cepat saat membutuhkan

bantuan

c) Pasien harus dilakukan sama tanpa membedakan ras, keyakinan,

jenis kelamin, umur, suku, kebangsaan, ketidakmampuan atau

sumber asuransi.
d) Pasien memiliki hak untuk mengetahui masalah, rencana

perawatan dan pengobatannya.

e) Pasien memiliki hak supaya property/perabotannya dirumah

diperlakukan dengan hormat.

f) Pasien memiliki hak untuk supaya informasi medisnya

dirahasiakan.

g) Pasien memiliki hak untuk mengungkapkan duka cita atau

keberatan tanpa suatu rasa takut bahwa ia akan dibalas.

h) Pasien berhak mendapat informasi dari perawat jika ia akan

dihentikan pelayanan homecare

i) Pasien berhak untuk memformulasikan dokumen tertulis.

j) Pasien berhak menolak tindakan setelah mendapat informasi

lengkap.

b. Kewajiban Pasien

a) Mematuhi perjanjian

b) Mentaati rencana yang telah dibuat

c) Bekerjasama dengan tim homecare

d) Menghargai hak pelaksana

c. Tanggung jawab pasien yang harus disampaikan oleh perawat pada

saat kunjungan pertama

a) Memberitahu perawat atau dokter jika pasien mengalami

perubahan status fungsi, social, atau fisik.


b) Member tahu perawat atau dokter jika terdapat masalah atau

perubahan yang akan mempengaruhi rencana perawatan

c) Bekerjasama seluas mungkin dengan perawat pelaksana,

perawatan dirumah, ahli terapi, asisten, dan pemberi perawatan

yang lain.

d) Mengikuti rencana perawatan yang disusun berdasarkan

penanganan, persetujuan dan kerjasamanya sendiri.

d. Kerahasiaan Pasien.

e. Kerahasiaan didalam Rumah pasien.

3. Informed Consent

Kesepakatan proses pelayanan antara pasien dan tenaga kesehatan yang

dibuat terlebih dahulu dalam bentuk tertulis. Hal ini dibuat dengan maksud

terjadinya legalitas proses pelayanan homecare dan keamanan petugas

kesehatan dari kesalahpahaman. Informed concent dibuat dalam format

baku

B. PEMBERI PELAYANAN HOMECARE

Pemberi pelayanan homecare kota Makassar adalah:

Dokter

Dokter harus sudah menyetujui rencana perawatan sebelum perawatan

diberikan kepada pasien. Rencana perawatan meliputi: diagnosis, status

mental, tipe pelayanan, dan peralatan yang dibutuhkan, frekuensi

kunjungan, prognosis, kemungkinan untuk rehabilitasi, pembatasan


fungsional, aktivitas yang diperbolehkan, kebutuhan nutrisi, pengobatan,

dan perawatan. Dokter juga mampu memonitoring kondisi pasien sesuai

jadwal kunjungan dan menilai bila kondisi pasien memburuk untuk

kemudian dirujuk ke RS terdekat, ataupun bila pasien membaik, keluarga

sudah dapat merawat pasien secara mandiri sehingga pelayanan homecare

dapat dihentikan.

Perawat

Bidang keperawatan dalam homecare mencakup fungsi langsung dan tidak

langsung. Direct care yaitu aspek fisik actual dari perawatan, semua yang

membutuhkan kontak fisik dan interaksi face to face. Indirect care terjadi

jika pasien tidak perlu mengadakan kontak personal dengan perawat.

C. MEKANISME PELAYANAN HOME CARE

1. Pelayanan home care kota Makassar

Pelayanan home care kota Makassar melalui 2 jalur :

a. Home care pada pasien pasca perawatan di rumah sakit .

Pelayanan home care yang dimaksud dalam hal ini adalah pelayanan

lanjutan pada pasien yang sebelumnya telah dirawat di rumah sakit.

Secara umum berikut mekanisme pelayanan Home Care bagi pasien

pasca perawatan di rumahsakit :

1.) Pasien pasca rawat inap atau rawat jalan harus terlihat terlebih

dahulu disetujui dokter untuk menetukan apakah secara medis

layak untuk mendapatkan pelayanan home care atau tidak.


2.) Selanjutnya apabila dokter telah menetapkan bahwa pasien layak

dirawat dirumah, maka dilakukan pengkajian oleh coordinator

kasus yang merupakan perawat penanggung jawab, kemudian

bersama-sama pasien dan keluarga akan menentukan keputusan,

membuat kesepakatan mengenai pelayanan apa yang akan diterima

oleh pasien, kesepakatan juga mencakup jenis pelayanan, jenis

peralatan, dan jenis pembayaran, serta jangka waktu pelayanan.

3.) Selanjutnya pasien akan menerima pelayanan dari pelaksana

pelayanan Home Care baik dari puskesmas ataupun dari rumah

sakit yang memiliki kerjasama dengan pelaksana Home Care Dinas

Kota Makassar. Pelayanan dikoordinir dan telah dikendalikan oleh

coordinator kasus, setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh tenaga

pelaksana pelayanan harus diketahui oleh coordinator kasus.

4.) Secara periodic coordinator kasus akan melakukan monitoring dan

evaluasi terhadap pelayanan yang diberikan apakah sudah sesuai

dengan kesepakatan.

b. Home Care atas permintaan pasien

Pelayanan Home Care yang dimaksud dalam hal ini adalah pelayanan

Home Care atas permintaan pasien/ pasien yang telah dirawat di rumah

yang belum memiliki tim home care dan kemudian meminta pengelola

Home Care dalam hal ini dinas kota Makassar untuk diberikan

pelayanan Home Care.


2. Ketentuan Home Care

Secara garis besar ketentuan dalam pelayanan homecare yang diberikan

adalah :

a. Pasien dalapat menghubungi call centre home care dinas kesehatan

kota yang berfungsi 24 jam

b. Kunjungan pasien home care dilakukan pada pukul 08.00-18.00 wita

c. Kunjungan pasien home care dilaksanakan paling lambat 2 x 24 jam

setelah pasien / keluarga pasien/Tim Home Care Rumah Sakit

menghubungi call centre

d. Setiap pasien, mendapatkan pelayanan Home Care melalui dokter

penanggung jawab, dokter konsultan atau langsung melalui petugas

pelaksana Home Care

e. Petugas pelaksana/tim Home Care melaksanakana pelayanan medis

sesuai dengan instruksi dokter atau alur Home Care yang telah

ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kota Makassar

f. Petugas pelaksana/Tim Home Care membuat registrasi dan mencatat di

lembar status pasien

g. Petugas pelaksanaan/Tim Home care mengunjungi rumah pasien

secara berkala

h. Petugas pelaksana/Tim Home care yang berhalangan dalam perawatan

homecare dapat digantikan oleh petugas lain dengan melakukan serah

terima
i. Pasien dirawat hingga sembuh atau hingga akhir perawatan pada

perawatan

j. Apabila perlu di rujuk, maka pasien di rujuk setelah mendapatkan

tindakan stabilisasi

k. Apabila penderita meninggal dunia, petuga pelaksana membuat

laporan kematian sejak masa perawatan.

3. Alur Pelayanan Home Care

Permintaan Pelayanan Home Care dari pasien (Untuk Pasien/

Masyarakat)

1. Pasien/keluarga pasien dapat meminta pelayan homecare dengan

menghubungi Call Center Home Care apabila memenuhi kriteria

dibawahini :

a. Pasien dengan kondisi di bawah ini:

a) Pasien pasca bedah

b) Pasien dengan luka diabetik

c) Pasien dengan stroke

d) Pasien dengan penyakit degeneratif

b. Pasien yang memiliki data medis yang lengkap (hasil lab, hasil

foto/rontgen/ct-scan)

c. Pasien tidak dengan kasus emergency, dll

d. Mempunyai keluarga atau pihak lain yang bertanggung jawab

atau menjadi pendamping bagi pasien dalam berinteraksi

dengan pengelola.
e. Bersedia menandatangani persetujuan setelah diberikan

informasi (informed consent) dan mematuhi ketentuan dalam

pelayanan homecare.

2. Call centre akan mengkonfirmasi kelengkapan data medis dan menilai

apakah pasien memenuhi kriteria pelayanan homecare.

3. Bila tidak memenuhi kriteria, maka call center akan mengarahkan

pasien sesuai alur pelayanan kesehatan di kota makassar (rujuk ke

rumah sakit, puskesmas, dll.)

4. Bila memenuhi kriteria, call centre akan menghubungi tim homecare

puskesmas terdekat.

5. Tim homecare puskesmas terdekat akan mengunjungi pasien paling

lambat 2 hari setelah pasien/keluarga pasien menghubungi call centre

6. Tim homecare puskesmas terdekat akan menverifikasi apakah pasien

memenuhi kriteria pasien homecare.

7. Bila pasien memenuhi kriteria, maka tim homecare akan melaksanakan

pelayanan homecare.

8. Bila tidak memenuhi kriteria homecare, maka tim home care akan

mengarahkan pasien sesuai dengan alur pelayanan kesehatan di kota

makassar (ke puskesmas/UGD)

9. Tim homecare puskesmas akan menghubungi call centre homecare

untuk mengkonfirmasi pelayanan homecare (memenuhi kriteria

homecare/tidak).
Pelayanan Homecare Pasien Pasca Perawatan (Untuk Tim Homecare

Rumah Sakit)

1. Tim Homecare Rumah Sakit akan mengidentifikasi pasien yang akan

diberikan pelayanan homecare.

2. Tim Homecare Rumah Sakit akan melakukan assesment mengenai

pelayanan homecare apa saja yang dibutuhkan oleh pasien.

3. Tim Homecare Rumah Sakit akan melaporkan ke Pengelola Homecare

Rumah Sakit

4. Pengelola Homecare Rumah Sakit akan melaporkan ke Call Centre

Dinas Kesehatan Kota Makassar dan mengirimkan file (form

assesment pasien) melalui fax/email.

5. Call Centre Homecare akan mengidentifikasi puskesmas terdekat yang

akan melaksanakan pelayanan homecare.

6. Call centre Homecare akan menghubungi puskesmas terdekat (contact

person perawat homecare puskesmas) untuk selanjutnya melaksanakan

homecare.

7. Call centre homecare akan menghubungi keluarga pasien untuk

mengkonfirmasi jadwal pelaksanaan homecare pasien.

Pelaksanaan Homecare Pasien (Untuk Tim Homecare Puskesmas)

1. Call centre Homecare akan menghubungi puskesmas terdekat untuk

selanjutnya melaksanakan.
2. Tim Homecare Puskesmas (minimal dokter dan perawat) akan

mengunjungi pasien. Kunjungan pertama Tm Homecare Puskesmas

paling lambat 2 hari setelah pasien menghubungi call centre.

3. Tim Homecare Puskesmas membuat perencanaan terkait assesment

homecare lanjutan serta menghubungi pihak terkait dalam pelayanan

homecare (jika dibutuhkan)

Assesment tersebut berupa:

a. Perencanaan Penatalaksanaan Medis

b. Asuhan keperawatan yang dibutuhkan pasien (teknik S-O-A-P

sederhana)

c. Edukasi terkait penyakit kepada keluarga pasien

d. Jadwal kunjungan pasien oleh setiap profesi terkait yang

dibutuhkan pasien,

e. Persiapan perlengkapanpelaksanaan homecare, dokumentasi, alat

bantu/media pendidikan, dll.

4. Tim homecare akan memberikan informed-consent mengenai

pelayanan homecare terhadap pasien.

5. Pasien menandatangani informed-consent pelayanan homecare.

6. Tim Homecare Puskesmas dan profesi lain (jika dibutuhkan)

melaksanakan pelayanan homecare (penatalaksanaan medis, asuhan

keperawatan, edukasi, dll.) sesuai perencanaan yang telah dibuat.


7. Bila terdapat keluhan pasien terkait pelayanan homecare yang

diberikan maka pasien dapat menghubungi Tim Homecare Puskesmas

untuk berkonsultasi langsung.

Monitoring dan Evaluasi Pasien Homecare

1. Tim Homecare Puskesmas (dokter puskesmas bersama profesi

kesehatan lain) wajib melakukan monitoring dan evaluasi terhadap

kondisi pasien.

2. Monitoring dan evaluasi pasien dilaksanakan sesuai perencanaan

pelaksanaan homecare yang disepakati oleh Tim Homecare Puskesmas

dan pasien

3. Monitoring dan evaluasi pasien didokumentasikan dalam lembar

follow up pasien serta dokumentasi lain yang mendukung

4. Bila hasil monitoring dan evaluasi pasien dinilai memburuk, maka Tim

Homecare akan merujuk pasien untuk kembali mendapatkan perawatan

ke Rumah Sakit dan membawa form assesment pasien selama

pelayanan homecare diberikan.

5. Bila hasil monitoring dan evaluasi pasien dinilai membaik, maka tim

homecare akan melanjutkan pelayanan homecare sesuai jadwal

homecare yang direncanakan/hingga pasien dinyatakan tidak lagi

memerlukan pelayanan homecare.

6. Tim Homecare Puskesmas akan melaporkan ke Call Centre mengenai

kondisi pasien (dirujuk/dihentikan)


7. Call center akan menghubungi pengelola homecare Rumah Sakit

mengenai kondisi pasien.

Penghentian Pelayanan Homecare

1. Tim Homecare Puskesmas (dokter puskesmas bersama profesi

kesehatan lain) melakukan assesment terhadap kondisi pasien.

2. Pelayanan homecare akan dihentikan apabila memenuhi kriteria

sebagai berikut:

a. Kondisi pasien stabil

b. Program rehabilitasi tercapai maksimal

c. Keluarga pasien sudah mampu melakukan perawatan secara

mandiri.

d. Pasien dirujuk

e. Pasien menolak pelayanan lanjutan

f. Pasien meninggal dunia.

3. Bila Tim Homecare Puskesmas menilai pasien telah memenuhi kriteria

penghentian pelayanan homecare, maka tim homecare akan memberi

edukasi ke pasien dan keluarganya bahwa pelayanan homecare akan

dihentikan termasuk jadwal kontrol pasien untuk selanjutnya berobat

ke puskesmas

4. Tim Homecare pasien akan melaporkan penghentian pelayanan

homecare pasien tersebut kepada call centre homecare berikut jadwal

kontrol pasien ke puskesmas.


5. Call centre homecare akan melaporkan penghentian pelayanan

homecare kepada Pengelola Homecare Rumah Sakit.

TATALAKSANA HOME CARE

A. PENATALAKSANAAN HOMECARE

Berikut ini adalah panduan singkat tatalaksana Homecare, mulai pra

perawatan di rumah pasien hingga pasca perawatan

1. Pra Home Care

Tim Home Care (Dokter, Perawat, PhysicalTherapist, Speech

Pathologist) merencanakan jadwal perawatan pasien sesuai dengan

jenis perawatan, jenis penyakit, gradasi penyakit dan kondisi klinis

pasien berdasarkan prosedur perawatan. Untuk jenis perawatan,

meliputi : Perawatan kuratif, Perawatan suportif, Perawatan

rehabilitatif, Perawatan emergency.

Rencanakan pemeriksaan penunjang diagnostik dan

follow up jika diperlukan, seperti :

1. Laboratorium

2. EKG

Tim Home Care mempersiapkan sarana dan prasarana perawatan,

meliputi :

1. Tensimeter

2. Infus set

3. Intravena cath

4. Cairan infus
5. Spuit

6. Needle

7. Nebulizer

8. dan lain-lain sesuai keperluan perawatan masing-masing kasus.


BAB III

GAMBARAN UMUM PUSKESMAS TODDOPULI

A. Gambaran Demografi Puskesmas

Puskesmas Toddupuli merupakan puskesmas baru yang merupakan

pengembangan dari Puskesmas Batua yang terletak di Jl. Toddupuli Raya No.96

dan dipimpin oleh drg. Hj. Yayi Manggarsari, M.Kes. Dahulu Puskesmas

Toddupuli merupakan PUSTU (Puskesmas Pembantu) dari Puskesmas Batua, dan

akhirnya sekitar 6 November 2013 Pustu dari Puskesmas Batua ini dijadikan

puskesmas yang dinamakan Puskesmas Toddopuli.

Batas-batas wilayah kerja Puskesmas Todupuli sebagai berikut:

1. Sebelah Utara : Kelurahan Panaikang

2. Sebelah Barat : Kecamatan Pandang/Karampuang

3. Sebelah Timur : Kecamatan Tello Baru Batua

4. Sebelah Selatan : Kelurahan Pandang/Borong

Pada waktu itu Puskesmas Toddopuli hanya memberikan pelayanan

kepada pasien rawat jalan dengan pegawai berjumlah enam orang, setelah

dikembangkan jadi Puskesmas jumlahnya bertambah menjadi 21 pegawai yang

terdiri dari 21 orang PNS dan 5 orang pegawai magang dengan luas wilayah kerja

kelurahan Paropo 1.170.138 M3 atau 117.138 Ha. Selain itu, puskesmas

Tuddopuli terdiri dari 10 RW dan 52 RT.

Kegiatan posyandu di wilayah kerja Puskesmas Toddopuli di kelurahan

Paropo ada 8 RW, 7 Posyandu bayi atau balita, 1 Posyandu Lansia ditambah
dengan 1 Posbindu dilaksanakan setiap bulan dari tanggal 01 sampai tanggal 26

bulan berjalan dengan melakukan kegiatan-kegiatan diantaranya imunisasi,

penyuluhan kesehatan, pemantauan tumbuh kembang anak, pemeriksaan Bumil,

pengobatan penyakit dan pemberian makanan tambahan. Semua kegiatan tersebut

dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan untuk masing-masing

penanggung jawab kegiatan yang dilaksanakan oleh petugas Puskesmas

Toddopuli.

Adapun visi, misi, dan motto dari Puskesmas Toddopuli, adalah:

1. VISI

Menjadi Puskesmas yang berkualitas dalam mewujudkan masyarakat

Sehat mandiri menuju kota dunia berdasarkan kearifan lokal.

2. MISI

a. Upaya peningkatan kinerja dengan melakukan upaya perbaikan

kerja yang berkesinambungan, baik upaya pelayanan kesehatan

masyarakat, maupun manejerial.

b. Pelayanan klinis dilaksanakan sesuai dengan prosedur/ SOP untuk

keselamatan pasien.

c. Meningkatkan SDM pada staf sebagai Fasyankes primer untuk

memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat.

d. Meningkatkan tertib administrasi dalam hal pencatatan, pelaporan

dan dokumentasi kegiatan.

e. Meningkatkan peran serta masyarakat/organisasi masyarakat dalam

hal meningkatkan derajat kesehatan


3. MOTTO

Puskesmas Toddopuli tulus melayani dengan profesional dan peduli.

B. Keadaan Demografi

1. Luas wilayah : 1.94 km2

2. Jumlah KK : 3.816 KK

3. Jumlah penduduk : 16.476 orang

a. Laki-laki : 7.944 orang

b. Perempuan: 8.327 orang

C. Keadaan Sarana Wilayah Todoppuli

1. Jumlah Sarana Ibadah : 5, terdiri dari:

Mesjid : 5 buah

Gereja : 0 buah

2. Jumlah Sarana Pendidikan : 22, terdiri dari:

TK : 8 buah

SD/Sederajat : 7 buah

SMP/Sederajat : 2 buah

SMA/Sederaja : 5 buah

3. Jumlah Posyandu : 8, terdiri dari:

Teratai I Jl.Dirgantara

Teratai III, Jl.Paropo 8

Teratai IV Jl.Babusalam

Teratai V Jl.Batua Raya

Teratai VI Kompleks Paropo Indah


Teratai VII A

Teratai VII B

Teratai IX, Meranti

4. Jumlah Posbindu : 4, terdiri dari:

Posbindu, di RW I, III, IV, dan V

5. Jumlah Sarana Olahraga

Lapangan tenis lokasi BLKI

Lapangan Bulu tangkis lokasi Dirgantara

Lapangan bola basket lokasi Filadelvia

D. Struktur Organisasi Puskesmas Toddopuli

1. Kepala Puskesmas : drg. Hj. Yayi Manggarsari, M,Kes.

2. Kepala Sub. Bagian Tata Usaha : Hj. Kurniati M, S.Sos

a. Umum : Syarifuddin , AMK

b. Kepegawaian : Rina Kasrini,AMK

c. Perlengkapan : Sumiati, AMK

d. Keuangan : Ariati, S.Kep, Ners

3. Unit Pelayanan Teknis Fungsional :

a. Upaya Kesehatan Masyarakat

1) Upaya Kesehatan Wajib

a) Promosi Kesehatan : Yuliana, Amd. Keb

b) Kesehatan Lingkungan : Zainuddin, S.KM

c) KIA dan KB : Ratih Puspita Ratu, Amd, Keb

d) Upaya Per. Gizi Masyarakat : Nurhaedah, AMD


e) Upaya P2M : Nurmawati T, S.Kep.Ns

2) Upaya Kesehatan Pengembangan

a) Upaya Kesehatan UKS : Syadriana Djafar, AMKG

b) Upaya Kesehatan Usila : Syarifuddin, AMK

c) Perawatan Kesehatan Masy : Alorida Perang, Amd. Keb

d) Upaya Kesehatan Kerja : Zainuddin, SKM

e) Upaya Kesehatan Gimul : drg. Nursyamsi

f) Upaya Kesehatan Olahraga : Kasmawati Anwar, S.Si, Apt

g) Upaya Kesehatan Mata : Sumiati, AMK

h) Upaya Kesehatan Telinga : Sumiati. AMK

i) Upaya Kes. Tradisional/Pem.Batra : Kasmawati Anwar, S.Si,

Apt

j) Posbindu/ PTM : Alorida Perang, And. Keb

b. Upaya Kesehatan Perseorangan

Rawat Jalan

1) Kartu : Hj. Kurniati M, S. Sos

2) Poli Umum : dr. Hj. Adriani L,MM

dr. Syamsul Chandra

3) Poli TB dan Kusta : Nurmawati T, S.Kep.Ns

4) Poli Gigi : drg. Nursyamsi

5) Tindakan/UGD : Nurmawati T, S.Kep.Ns

6) Laboraturium : Nurlaila Tuanaya, SKM

7) Kamar Obat : Kasmawati Anwar, S.Si, Apt


Suartin Mar, S.Farm

4. Jaringan Pelayanan Puskesmas

Unit Puskesmas Keliling : Syarifuddin, AMK

E. Sumber Daya Manusia (SDM) Puskesmas Tuddopuli

Jumlah dan jenis pegawai di Puskesmas Toddupuli adalah:

1. Kepala Puskesmas : 1 orang

2. Dokter Umum : 2 orang

3. Dokter Gigi : 1 orang

4. Ka. Tata Usaha : 1 orang

5. Penyuluh Kes : 0 orang

6. Perawat : 4 orang

7. Apoteker : 1 orang

8. Farmasi : 1 orang

9. Sanitarian : 1 orang

10. Bidan : 4 orang

11. Perawat Gigi : 1 orang

12. Laboratorium : 1 orang

13. Gizi : 1 orang

F. Jenis-Jenis Pelayanan Pasien Rawat Jalan Puskesmas Tuddopuli

Jenis pelayanan yang diberikan puskesmas Tuddopuli adalah sebagai berikut:

1. Pelayanan Tingkat Pertama (RJTP)


a. Pemeriksaan dan Konsultasi Kesehatan

b. Tindakan medik dasar

c. Tindakan medik gigi dan mulut dasar

d. Pelayanan Keluarga berencana (KB)

e. Imunsasi

f. Surat Keterangan Lahir

g. Surat keterangan sakit

h. Surat Keterangan berbadan Sehat

2. Pelayanan kesehatan Luar Gedung

a. Layanan Kesehatan

1) Puskel (Puskesmas Keliling)

2) Posyandu

a) Bayi dan Balita

b) Lansia

3) Promosi Kesehatan

4) Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

5) Home Care

b. Program Inovasi Lorong Sehat

Lorong Sehat (longset mandengen) terletak di :

- Wilayah Kec. Panakukang Kelurahan Paropo di RW. 07 A, RT. A lr.

08 Makassar
- Jalan Batua Raya berdekatan dengan wilayah Kelurahan Tello Baru

dan Kelurahan Batua Kecamatan Manggala, RW V, RT I Kelurahan

Paropo
BAB IV

HASIL SURVEI

A. Jumlah Kunjungan Pasien Home Care Di Wilayah Puskesmas Toddopuli

(Januari-September 2017)

NO NAMA UMUR DIAGNOSA

1 Tn. N 56 Tahun TB Paru

2 Tn. S 75 Tahun Fr. Rahang bawah

3 Ny. S 18 Tahun Amenorrhea

4 Ny. N 54 Tahun DM

5 Ny. N 75 Tahun Inkontinensia Urine

6 An. A 13 Tahun Faringitis

7 Ny. S 100 Tahun Dekibitus + Edema kaki

8 Tn. D 77 Tahun Nyeri Tulang Belakang

9 Ny. F 65 Tahun Gastritis

10 Ny. A 50 Tahun Hipotensi

11 Ny. S 56 Tahun DM

12 Tn. A 27 Tahun Furunkel

13 Tn. A 36 Tahun Gastritis

14 Ny. W 32 tahun Gastritis

15 Ny. B 41 Tahun Susp TB + ISPA

16 Ny. S 50 Tahun Tumor Paru + DM


17 Ny. R 80 Tahun Vulnus + HT

18 Tn. M 72 tahun HT + Rematik Artritis

19 Tn. S 57 Tahun Batuk berdahak + lemas

20 Ny. S 44 Tahun Vomitus

21 Tn. A 54 Tahun Post TB

22 Tn. H 70 Tahun HT + Post stroke

23 An. I 7 Tahun Trauma Psikis

24 Ny. L 59 Tahun HT

25 Ny. H 44 Tahun KDRT

26 An. R 4 Tahun CC

27 Ny. F 70 Tahun HT

28 An. A 14 Tahun Gastritis + CC

29 Ny. M 50 Tahun Post trauma

30 An. S 9 Tahun ISPA

31 An. F 6 Tahun Vulnus

32 An. A 9 Tahun Vulnus

33 Ny. A 32 Tahun Vulnus + Infeksi

34 Tn. R 59 Tahun HT + DM

35 Ny. D 78 Tahun Epilepsi + Demam

36 Ny. B 40 Tahun Kolik Abdomen

37 Ny. R 23 Tahun Susp. Thyphoid

38 Tn. M 44 Tahun HT
39 An. R 15 Tahun Luka Tusuk

40 An. S 1 Tahun Urtikaria

41 An. A 17 Tahun Common cold

42 An. N 18 Tahun Gastritis + ISPA

43 Ny. N 33 Tahun ISPA

44 Ny. D 46 Tahun Myalgia

45 Tn. B 59 Tahun Febris + DM

46 Tn. N 70 Tahun Myalgia

47 Tn. B 70 Tahun DM

48 Ny. P 70 Tahun Osteoporosis

49 Ny. N 70 Tahun HT

50 Ny. T 66 Tahun HT

51 Tn. P 70 Tahun ISK

52 Ny. H 36 Tahun Cephalgia

53 Tn. L 60 Tahun HT

54 Ny. S 60 Tahun DM

55 Ny. N 72 Tahun Trauma Tumpul

56 An. E 8 Tahun ISPA

57 Tn. H 24 Tahun ISPA

58 Tn. A 76 Tahun ISK

59 Ny. S 80 Tahun Nyeri dada ec Trauma

60 An. A 3 Tahun ISK


61 Ny. A 41 Tahun Diare

62 An. B 1 Th 2 Bln Diare

63 Tn. L 63 Tahun HT

64 Ny. A 60 Tahun Artritis

65 Tn. N 66 Tahun Dispepsia

66 Tn. M 66 Tahun Nyeri kepala

67 An. A 16 Tahun Lecet

68 Tn. L 63 Tahun HT + OA

69 Tn. A 61 Tahun Artritis

70 Tn. N 66 Tahun Dispepsia

Pada bulan Januari - September, tercatat jumlah kunjungan Home care

Puskesmas Toddopuli adalah sebanyak 70 orang :

- Gastritis : sebanyak 5 orang

- ISPA : sebanyak 6 orang

- DM : sebanyak 7 orang

- Hipertensi : sebanyak 12 orang

B. ANALISA PENYEBAB MASALAH

1. Pengetahuan Masyarakat tentang program Home care

2. Terbatasnya tenaga Kesehatan sebagai pelaksana Home care

3. Letak geografis yang jauh

4. Panggilan kunjungan yang tidak diperlukan


BAB V

ANALISIS KASUS / MASALAH

Untuk Tahap analisis kasus / masalah.Tahapan untuk mengetahui adanya masalah

atau hambatan pada puskesmas Toddopuli mengenai penerapan Program Home

Care di wilayah kerja Puskesmas Toddopuli. Untuk penyelesaiannya yaitu :

Kriteria :

Kriteria A :Besar Masalah (nilai 0-10)

Kriteria B :Kegawatan Masalah (nilai 1-5)

Kriteria C :Kemudahan Penanggulangan (nilai 1-5)

Kriteria D :PEARL faktor (nilai 0 atau 1)

A. Besar Masalah

1. Identifikasi Masalah

NO ANALISIS MASALAH SASARAN CAKUPAN SELISIH

1 Pengetahuan Masyarakat 100% 42% 58%

tentang program Home

care

2 Waktu Kedatangan tim 100% 72% 28%

homecare

3 Pelayanan tenaga 100% 100% 0

kesehatan

4 Penatalaksanaan pasien 100% 100% 0

homecare
2. Besar Masalah

Penilaian besar masalah dengan menggunakan interval menggunakan

rumus sebagai berikut :

• Kelas N = 1 + 3.3 log n

= 1 + 3.3 log 4

= 1 + 3.3 (0.6)

= 1 + 1.98

=1+2

=3

• Interval = (nilai tertinggi – nilai terendah)

Jumlah kelas

= (58-0) / 3

= 19,3

NO Masalah Besar Masalah terhadap pencapaian Nilai

program

Interval

0-19,3 19,4-38,7 38,8-58,1

Nilai

3 6 9

1 Pengetahuan x 9
Masyarakat

tentang program

Home care

2 Waktu x 6

Kedatangan tim

homecare

3 Pelayanan tenaga x 3

kesehatan

4 Penatalaksanaan x 3

pasien homecare

B. Kegawatan Masalah

Merupakan hasil rata- rata pengambilan suara dari 6 anggota kelompok

mengenai 3 faktor tingkat kegawatan dengan bobot nilai :

No Masalah Kesehatan Keganasan Tingkat Biaya yang Nilai

dewasa Urgensi dikeluarkan

1 Pengetahuan 2,1 1,5 1,8 5,4

Masyarakat tentang

program Home care

2 Waktu Kedatangan 3,3 4,5 3,3 11,1

tim homecare

3 Pelayanan tenaga 3,7 4,1 2,3 10,1

kesehatan
4 Penatalaksanaan 3,5 4,2 2 9,7

pasien homecare

C. Kemudahan Penanggulangan

No Masalah Kesehatan Kemudahan Nilai

Penanggulangan

1 Pengetahuan Masyarakat 4+3+3+3+3+4 3,3

tentang program Home care

2 Waktu Kedatangan tim 3+4+3+4+4+4 3,6

homecare

3 Pelayanan tenaga kesehatan 1+2+2+1+2+2 1,6

4 Penatalaksanaan pasien 3+4+4+3+3+4 3,5

homecare

Keterangan:

5 = Sangat Sulit

4 = Sulit

3 = Cukup Sulit

2 = Kurang Sulit

1 = Mudah

D. PEARL Faktor

Terdiri dari beberapa faktor yang saling menentukan yaitu:

▪ Properti : Kesesuaian dengan program daerah/nasional/dunia


▪ Economy : Memenuhi syarat ekonomi untuk melaksanakannya

▪ Acceptability: Dapat diterima oleh petugas, masyarakat, dan lembaga

terkait

▪ Resources : Tersedianya sumber daya

▪ Legality : Tidak melanggar hukum dan etika

Skor yang digunakan diambil melalui 6 voting anggota kelompok

1 = Setuju

0 = Tidak Setuju

No Masalah Kesehatan P E A R L Nilai

1 Pengetahuan Masyarakat 1 1 1 1 1 1

tentang program Home care

2 Waktu Kedatangan tim 1 1 1 1 1 1

homecare

3 Pelayanan tenaga kesehatan 1 1 1 1 1 1

4 Penatalaksanaan pasien 1 1 1 1 1 1

homecare

Penilaian Prioritas Masalah

Setelah Kriteria A, B, C, dan D ditetapkan, nilai tersebut dimasukkan ke

dalam rumus :

• Nilai Proritas Dasar (NPD) = (A+B) x C

• Nilai Proritas Total (NPT) = (A+B) x C x D

Jadi, adapun Besar Proritas Masalah:


No Masalah A B C D NPD = (A NPT =

+ B) x C (A+B) x C

xD

1 Pengetahuan 9 5,4 3,3 1 47,52 47,52

Masyarakat

tentang program

Home care

2 Waktu Kedatangan 6 11,1 3,6 1 45, 96 45, 96

tim homecare

3 Pelayanan tenaga 3 10,1 1,6 1 19,16 19,16

kesehatan

4 Penatalaksanaan 3 9,7 3,5 1 36, 95 36, 95

pasien homecare

Dari hasil tabel sebelumnya, didapatkan urutan dari Proritas masalah adalah

sebagai berikut :

1. Pengetahuan Masyarakat tentang program Home care

2. Waktu Kedatangan tim homecare

3. Penatalaksanaan pasien homecare

4. Pelayanan tenaga kesehatan

Identifikasi Penyebab Masalah dengan Analisis Pendekatan Sistem :

Komponen Kemungkinan Penyebab Masalah


INPUT MAN 1. Tingkat pengetahuan masyarakat

mengenai program homecare yang masih

kurang.

MONEY Tidak ada masalah

MATERIAL Kurangnya Pamflet/poster tentang

program homecare

METODE Tidak ada masalah

MARKETING Tidak ada masalah

LINGKU Kurangnya partisipasi keluarga pasien

NGAN dalam perawatan pasien.

PROSES P1 Tidak ada masalah

P2 Tidak ada masalah

P3 Tidak ada masalah

Anda mungkin juga menyukai