Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA ACUAN KEGIATAN KUNJUNGAN RUMAH

PUSKESMAS KUTOARJO

PUSKESMAS KUTOARJO
Jalan Mardi Usodo 22 KUTOARJO 54212 Telp. ( 0275 ) 641004/6451022
E-mail : puskesmaskutoarjo@yahoo.co.id
Tahun 2022
LEMBAR PENGESAHAN

Kerangka acuan kegiatan Kunjungan rumah Puskesmas Kutoarjo ini, telah disosialisasikan
dan dipaparkan dihadapan seluruh Karyawan/karyawati Puskesmas Kutoarjo serta
mendapatkan masukan guna penyempurnaan

Kerangka acuan kegiatan kunjungan rumah Puskesmas Kutoarjo ini disepakati untuk
dijadikan acuan dalam pelaksanaan kegiatan di Puskesmas Kutoarjo.

Disahkan di : Kutoarjo
Pada tanggal : 3 Januari 2022

KEPA LA PUSKESMAS KUTOARJO,

Drg. SUSI ARIYANI


Pembina Tk.I
NIP. 19631010 199202 2 001
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
KUNJUNGAN RUMAH

I. PENDAHULUAN

Upaya keperawatan kesehatan masyarakat merupakan upaya


kesehatan penunjang yang terintegrasi dalam semua upaya
kesehatan puskesmas yang dilaksanakan oleh perawat. Perawat
puskesmas mempunyai tugas pokok memberikan pelayanan
keperawatan dalam bentuk asuhan keperawatan individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat.
Upaya perawatan kesehatan masyarakat merupakan upaya
program pengembangan yang kegiatannya terintegrasi dalam upaya
kesehatan essensial maupun upaya kesehatan pengembangan.
Perawatan kesehatan masyarakat (Perkesmas) merupakan bagian
integral dari pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh
Puskesmas.
Perkesmas dilakukan dengan penekanan pada upaya pelayanan
kesehatan dasar. Pelaksanaan Perkesmas bertujuan untuk
meningkatkan kemandirian masyarakat dalam mengatasi masalah
kesehatan yang dihadapi, sehingga tercapai derajat kesehatan yang
optimal.

II. LATAR BELAKANG

Permasalahan kesehatan yang dihadapi sampai saat ini cukup


kompleks, karena upaya kesehatan belum dapat menjangkau
seluruh lapisan masyarakat. Berdasarkan data Riset Kesehatan
Dasar (Riskesdas) tahun 2007 diketahui penyebab kematian di
Indonesia untuk semua umur, telah terjadi pergeseran dari penyakit
menular ke penyakit tidak menular, yaitu penyebab kematian pada
untuk usia diatas 5 tahun, penyebab kematian yang terbanyak
adalah stroke, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Hasil
Riskesdas 2007 juga menggambarkan hubungan penyakit
degeneratif seperti sindroma metabolik, stroke, hipertensi, obesitas
dan penyakit jantung dengan status sosial ekonomi masyarakat
(pendidikan, kemiskinan, dan lain- lain). Prevalensi gizi buruk yang
berada di atas rata-rata nasional (5,4%) ditemukan pada 21 provinsi
dan 216 kabupaten/kota. Sedangkan berdasarkan gabungan hasil
pengukuran gizi buruk dan gizi kurang Riskesdas 2007
menunjukkan bahwa sebanyak 19 provinsi mempunyai prevalensi
gizi buruk dan gizi kurang di atas prevalensi nasional sebesar
18,4%. Namun demikian, target rencana pembangunan jangka
menengah untuk pencapaian program perbaikan gizi yang
diproyeksikan sebesar 20%, dan target Millenium Development Goals
sebesar 18,5% pada 2015, telah dapat dicapai pada 2007.

Sehubungan dengan hal tersebut, perlu terus ditingkatkan


upaya-upaya untuk memperluas jangkauan dan mendekatkan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan mutu pelayanan
yang baik, berkelanjutan dan dapat menjangkau seluruh lapisan
masyarakat terutama keluarga miskin rawan kesehatan/risiko tinggi.
Upaya pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat melalui
upaya kesehatan essensial dan upaya kesehatan pengembangan.

III. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Meningkatnya kemandirian masyarakat untuk mengatasi
masalah kesehatan khususnya masalah keperawatan kesehatan
untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
b. Tujuan Khusus

1) Meningkatnya pengetahuan, sikap, dan perilaku


individu keluarga, kelompok, dan masyarakat tentang
kesehatan.

2) Meningkatkan deteksi dini kasus-kasus prioritas di


wilayah kerja Puskesmas

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

a. Melakukan koordinasi dengan lintas program untuk mendapatkan


data khusus resti yang perlu follow Up/ dipantau.
Perawat kordinator/penanggung Jawab Perkesmas Puskesmas
berkoordinasi dengan lintas program puskesmas untuk
mendapatkan laporan pasien yang memiliki kasus rawan seperti
lansia, balita gizi kurang dan lain-lain. Dengan mendapatkankan
laporan dari lintas program memudahkan dalam penentuan pasien
yang akan diberikan tindakan di rumah.

b. Koordinasi Dengan Lintas Sektor

Selain berkoordinasi dengan lintas program PJ Perkesmas


diharapkan mampu berkoordnasi dengan Lintas Sektor dengan
tujuan untuk memberikan layanan yang tepat sesuai sasaran.

c. Melakukan Kunjungan Rumah

Kunjugan rumah oleh perawat (home visit/home care)


terencana, bertujuan untuk pembinaan keluarga rawan
kesehatan. Home visit adalah suatu bentuk pelayanan kesehatan
yang komprehensif bertujuan memandirikan pasien dan
keluarganya, pelayanan kesehatan diberikan di tempat tinggal
pasien dengan melibatkan pasien dan keluarganya sebagai
subyek yang ikut berpartisipasi merencanakan kegiatan
pelayanan, pelayanan dikelola oleh suatu unit/sarana/institusi
baik aspek administrasi maupun aspek pelayanan dengan
mengkoordinir berbagai kategori tenaga profesional dibantu
tenaga non profesional, di bidang kesehatan maupun non
kesehatan. Ruang Lingkup home visit yaitu memberi asuhan
keperawatan secara komprehensif, melakukan pendidikan
kesehatan pada pasien dan keluarganya, mengembangkan
pemberdayaan pasien dan keluaga

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

Cara melaksanakan kegiatan:

1. Koordiator menerima pasien dari posbindu PTM, poliklinik, BPKIA


2. Koordinator program Perkesmas menunjuk perawat pelaksana
Perkesmas untuk mengelola kasus.
3. Perawat pelaksana Perkesmas membuat perjanjian dengan
pasien untuk melakukan kunjungan rumah.
4. Perawat memastikan identitas pasien, bawa denah/petunjuk tempat
tinggal pasien, lengkap kartu identitas unit tempat kerja, memastikan
perlengkapan pasien untuk di rumah, menyiapkan file asuhan
keperawatan, menyiapkan alat bantu media untuk pendidikan.
5. Pelaksanaan terdiri dari perkenalan diri dan jelaskan tujuan,
observasi lingkungan yang berkaitan dengan keamanan perawat,
lengkapi data hasil pengkajian dasar pasien, membuat rencana
pelayanan, lakukan perawatan langsung, diskusikan kebutuhan
rujukan, kolaborasi, konsultasi dll, diskusikan rencana kunjungan
selanjutnya dan aktifitas yang akan dilakukan, dokumentasikan
kegiatan.
6. Monitoring dan evaluasi antara lain keakuratan dan kelengkapan
pengkajian awal, kesesuaian perencanaan dan ketepatan tindakan,
efektifitas dan efisiensi pelaksanaan tindakan oleh pelaksana.
7. Proses penghentian pelayanan Perkesmas, dengan kriteria :
tercapai sesuai tujuan, kondisi pasien stabil, program rehabilitasi
tercapai secara maksimal, keluarga sudah mampu melakukan
perawatan pasien, pasien di rujuk, pasien menolak pelayanan
lanjutan, pasien meninggal dunia.

VI. SASARAN
Sasaran keperawatan Masyarakat adalah individu, keluarga,
kelompok, masyarakat yang mempunyai masalah kesehatan akibat
faktor ketidaktahuan, ketidakmauan maupun ketidakmampuan dalam
menyelesaikan masalah kesehatannya.

Prioritas sasaran adalah yang mempunyai masalah kesehatan prioritas,


terutama:

1. Belum kontak dengan sarana pelayanan kesehatan

2. Sudah memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan tetapi


memerlukan tindak lanjut perawatan di rumah.

a. Sasaran Individu

Sasaran prioritas adalah balita gizi buruk, ibu hamil resiko tinggi, usia
lanjut, penderita penyakit menular (TB paru, kusta, malaria, DBD,
diare, ISPA/Pneumonia), penderita penyakit degenerative.
b. Sasaran Keluarga

Keluarga yang rentan terhadap masalah kesehatan :


1) Keluarga miskin yang belum pernah kontak dengan sarana pelayanan
kesehatan.
2) Keluarga miskin sudah memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan
tetapi mempunyai masalah kesehatan terkait dengan tumbuh kembang
balita, kesehatan reproduksi dan penyakit menular.
c. Sasaran kelompok

Masyarakat khusus yang rentan terhadap timbulnya masalah


kesehatan. Kelompok masyarakat khusus tidak terikat dalam suatu
institusi tertentu, antara lain posyandu, kelompok ibu hamil,
kelompok usia lanjut.

VII. JADWAL KEGIATAN

NO JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGUS SEP OKT NOV DES

Pembinaa
n asuhan
keperawat
an kepada
kk rawan

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Hasil kegiatan perkesmas dievaluasi setiap 3 bulan sekali serra
dicatat dan dianalisi pencapaiannya dan target yang telah ditentukan,
selanjutnya dibahas dilintas program dipuskesmas. Monitoring
dilakukan oleh coordinator puskesmas dan hasil evaluasi dilaporkan
kekepala puskesmas.
IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
1. Setiap kegiatan yang dilakukan oleh petugas Perkesmas
Puskesmas di catat dalam formast Laporan yang sudah disiapkan
dan dilaporkan tiap bulan kepada Bidang Koordinasi dan kepala
Puskesmas untuk diperiksa dan dievaluasi.
2. Pelaporan hasil kegiatan dilaporkan kepada penanggung jawab
UKM, kepala puskesmas, DKK Purworejo

Anda mungkin juga menyukai