Anda di halaman 1dari 17

PROBLEM

SOLVING
BLOK 13 SKENARIO 1
T Naadhira Musfira
Dwita Rohima
(165160101111040)
(165160101111041)
E Riska Wahdalina
Zalfa Alzelia
(165160107111001)
(165160107111003)
Raissa Giovanni Pongrekun
Salsabila Nadya Krisanti
(165160100111003)
(165160100111004)
A Naufal Fadhli Hardickdo
Tatas Hayun Pangesthi
(165160107111004)
(165160107111019)
Ayasofia Sekarkintan Prabandari
Vita Aulia Cahyani
(165160100111006)
(165160100111011)
M Dyah Ayu Wulan Sari (165160107111029)

Bagus Dewantara Walianto (165160100111014)


Kevin Satria Anggiarta (165160100111017)
Oswalda Rena K. Laksono
Hamzah Sahag Zulkarnain
(165160101111011)
(165160101111020) C
Zulfa Rusdya Saniyah (165160101111016)
Skenario 1
Identifiksasi Masalah
Ekstra Oral:
1. Inspeksi
Bibir Sobek Compang – Camping = Vulnus Laceratum
Bleeding aktif, warna merah segar, keluar mengikuti
pulsasi = Perdarahan Arteri
Anamnesis: Warna kehitaman, dibawah mata kiri hingga pipi = Kontusio
Post Stroke 8 Bulan yang lalu Luka terkelupas pipi kanan = Vulnus Excoriatum
Vulnus Regio Labialis inferior & Nasal sinistra

Status Generalis:
II. Palpasi
a. Keadaan Umum lemah
Nyeri Tekan (+)
b. Tekanan Darah 130 / 80 mmHg =
Edema disekitar bibir bawah
Pre – hipertensi
Jaringan bibir sedikit avulsi
c. Nadi 100 x/menit = Normal
d. Respiratory Rate = 24x / menit =
Tinggi
Identifiksasi Masalah
Intra Oral:
1. Inspeksi
• Gigi 11 goyang derajat 2 , rotasi hingga
250
• Gigi 21 patah 1/3 bagian melibatkan
pulpa, tidak terjadi perdarahan pada
gingiva
• Gigi 22 avulsi
• Perdarahan bibir bawah dalam
II. Palpasi
• Gigi 11, 21 ngilu
• Soket 22 masih bagus
• Nyeri tekan (+)
ARTERIAL HEMORRHAGE AVULSI GIGI 22 VULNUS LACERATUM VULNUS EXCORIATUM
PADA LABIAL INFERIOR (ELLIS DAN LABIALIS INFERIOR & REGIO ZYGOMATIKUM
DAVEY KELAS V) NASAL SINISTRA DEXTRA

DIAGNOSIS
GIGI 11 SUBLUKSASI / GIGI 21 PULPITIS IRREVERSIBLE / KONTUSIO INFERIOR
KLASIFIKASI ELLIS DAN DAVEY KLASIFIKASI ELLIS DAN DAVEY ORBITA SINISTRA
KELAS VII KELAS III
QUOTE

Arterial Hemorrhage
Debridemen
1. Mengatasi perdarahan dengan cara menekan tampon dengan normal saline atau
adrenalin
2. Pembersihan luka dari kotoran dengan cara dibilas dengan normal salin
3. Melakukan asepsis daerah injeksi dan lakukan injeksi anestesi sebesar 0,5 cc
pada mukosa mandibula
4. Melakukan nekrotomi jaringan yang mengalami nekrotik

Penutupan Luka
1. Dilakukan suturing dengan tujuan untuk menutupan luka dan mempercepat
penyembuhan dengan bentuk simple interrupted
Avulsi Gigi 22 (Ellis dan Davey Kelas V)

Tatalaksana Reimplantasi Gigi Avulsi


1. Melakukan desinfeksi pada daerah soket gigi avulsi dengan povidone iodine 10%
pada sisi labial dan palatal
2. Melakukan anestesi pada sisi labial 22 dan nasopalatine sebanyak 0,5 cc
3. Melakukan debridement soket dengan cara irigasi menggunakan normal saline
atau NaCl hingga cloth yang berada di soket terlepas
4. Membersikan gigi yang avulsi dengan cairan doxycycline dan hindari memegang
bagian akar dari gigi
5. Melakukan reimplantasi dengan memasukkan gigi kedalam soket dan diposisikan
sesuai dengan kondisi alami gigi
6. Melakukan fiksasi gigi menggunakan wire (splinting)
QUOTE

Vulnus Excoriatum
Tatalaksana Reimplantasi Gigi Avulsi
1. perlu dilakukan perawatan dengan hati – hati karena luka tersebut berada di ujung saraf
nyeri
2. dilakukan debridement dengan cara irigasi menggunakan normal saline atau NaCl 0,9 %.
3. Pada luka ini tidak dilakukan penutupan luka karena luka yang terjadi pada vulnus
excoriatum tidak dalam yaitu sebatas epidermis sehingga kondisi terkontaminasi bakteri
saat pernyembuhan lebih minim.
Gigi 11 Subluksasi / Klasifikasi Ellis dan Davey Kelas VII

Tujuan perawatan: Tatalaksana:


1. Pembersihan sekitar gigi yang mengalami subluksasi untuk menghilangkan kuman dan
a. Membagi beban tekan
bakteri pada luka
oklusi
2. Evaluasi kekuatan dari jaringan periodontal serta kondisi pada gigi
b. Mengubah arah tekan
oklusal lebih ke axial 3. Pembersihan daerah labial gigi yang mengalami luksasi serta 2 gigi sekitar dari dental
c. Tahanan gigi yang deposit
goyang, subluksasi 4. Persiapan wire dengan panjang 2 kali panjang kerja dan dilakukan pemilinan
ataupun avulsi 5. Aplikasikan etsa dilanjutkan bahan bonding pada gigi yang akan displinting
d. Mengembalikan fungsi 6. Aplikasikan wire pada permukaan labial gigi dan dilakukan aplikasi komposit pada
kunyah dan estetik gigi permukaan gigi dan kawat
7. Sinari komposit menggunakan light cure
QUOTE

Gigi 21 Pulpitis Irreversible / Ellis dan Davey Kelas III


Tatalaksana:
1. pengambilan jaringan karies (membuang mikroorganisme).
2. Dilakukan anestesi, apabila gigi masih vital atau rasa nyeri yang berlebihan.
3. Isolasi daerah kerja dengan rubber dam
4. Pembukaan akses dari mahkota ke ruang pulpa
5. melakukan pengembilan jaringan pulpa dengan jarum ekstirpasi
6. Dengan menggunakan k file nomer kecil, dilakukan pencarian saluran akar dan kemudian dilakukan
pengukuran panjang kerja
7. Saluran akar dibersihkan dan dibentuk dengan rotary instrument/hand instrument
8. irigasi dan sterilisasi pada saluran akar
9. Saluran akar akan diisi dengan bahan pengisi saluran akar.
10. Tambalan sesudah perawatan gigi dapat berupa resin komposit,crown atau onlay dengan atau
tanpa post/pasak tergantung dari sisa jaringan keras gigi yang tersisa agar tidak patah/pecah saat
berfungsi
QUOTE

Gigi 21 Pulpitis Irreversible / Ellis dan Davey Kelas III


Tatalaksana:
11. Instruksi untuk pasien:

a. Selama perawatan,hindari menggigit makanan keras di daerah gigi yang sedang dirawat untuk
menghindari gigi pecah/retak kecuali gigi dilindungi dengan mahkota sementara.

b. Gigi yang telah dirawat,relatiflebih rapuh dari gigi vital,oleh karena itu restorasi gigi yang sesuai
dengan kondisi gigi harus segera dilakukan.

c. Pemeliharaan kebersihan gigi seperti sikat gigi dan flossing pada gigi paska perawatan saluran akar
tetap harus dilakukan untuk menghindari infeksi ulang. Lakukan pemeriksaan berkala tiap 6 bulan
secara teratur.
QUOTE

Gigi 21 Pulpitis Irreversible / Ellis dan Davey Kelas III


Pembuatan mahkota pasak:
1. Pencetakan RA & RB menggunakan bahan cetak alginat.
2. Pengecoran dengan dental stone untuk pembuatan model kerja.
3. Pembuatan mahkota sementara.
4. Retraksi gingiva dengan hemostat sebelum melakukan preparasi.
5. Preparasi gigi 11 pada bagian labial, palatal, mesial, dan distal.
• Bagian labial dan palatal : Menggunakan bur fisur diamond bagian labial dikurangi sedalam 1
mm dengan membentuk akhiran shoulder palatal berbentuk chamfer.
• Bagian mesial dan distal : Pengurangan permukaan mesial dan distal sebanyak 0,5mm.
Permukaan dinding lurus sampai ke permukaan gusi. Permukaan dinding ferule memiliki
kemiringan 5o ke arah oklusal.
6. Menghaluskan permukaan labial, palatal, mesial, dan distal dengan menggunakan bur final tapered
diamond diameter 1,2 mm.
QUOTE

Gigi 21 Pulpitis Irreversible / Ellis dan Davey Kelas III


Pembuatan mahkota pasak:
7. Pengambilan guttapercha dalam saluran akar menggunakan Peso reamer
8. Pengecekan hasil preparasi saluran akar dengan pericompound.
9. Pencetakan hasil preparasi saluran akar dengan bahan inlay wax.
10. Model kerja dikirim ke laboratorium untuk pembuatan pasak inti cor.
11. Try in pasak dan sementasi menggunakan GIC Tipe I.
12. Pencetakan dengan mix impression (putty dan light body).
13. Pembuatan model kerja untuk pembuatan coping mahkota dengan oklusi yang telah disesuaikan
menggunakan okludator.
14. Try in koping mahkota dan penyesuaian ruang untuk mahkota porcelain.
15. Try in mahkota sebelum glazing
16. Try in mahkota setelah glazing dan sementasi tetap menggunakan GIC tipe I.
17. Cek oklusi
QUOTE

Gigi 21 Pulpitis Irreversible / Ellis dan Davey Kelas III


Instruksi untuk pasien:
1. Menyikat gigi dengan teknik yang benar (tekanan ringan dengan sikat yang halus)
2. Pemakaian dental floss untuk membersihkan daerah interdental
3. Hati-hati dengan gerakan megunyah di area anterior
4. Kontrol 1 minggu dan 2 minggu setelah insersi
Kontusio Inferior Orbita Sinistra

Penatalaksanaan pada Kontusio bertujuan untuk mengurangi / menghilangkan rasa tidak


nyaman, hal tersebut dilakukan dengan cara :
1. Berikan kompres dingin selama 24 jam pertama (20-30 menit setiap pemberian) untuk vasokontriksi,
menurunkan edema, dan menurunkan rasa tidak nyaman.
2. Berikan kompres hangat disekitar area injury setelah 24 jam pertama (20-30 menit) 4x sehari untuk
melancarkan sirkulasi dan absorpsi
3. Lakukan pembalutan untuk mengontrol perdarahan dan bengkak
4. Kaji status neurovaskuler pada daerah extremitas setiap 4 jam bila ada indikasi (Smeltzer & Bare,
2001).
THANKS!!
ANY QUESTION?

Anda mungkin juga menyukai