Anda di halaman 1dari 26

ORAL MUCOCELE PADA PASIEN ANAK

DENGAN KECEMASAN DI RS PRATAMA


KOTA YOGYAKARTA

Dokter Pendamping: drg. Asri Widayanti, Sp.KGA.


Oleh: drg. Swandiva Putri Wendradi
Internsip Kedokteran Gigi Periode I/2023
PENDAHULUAN
AP A I T U M UCOCEL
Mucocele;
Erongga.
muco artinya mukus, cocele artinya ?
- Kavitas berisi mukus yang merupakan akumulasi subepitel produk sekresi kelenjar
saliva
- Lesi mukosa oral yang terbentuk akibat rupturnya duktus salivarius minor &
penumpukan mucin di jaringan lunak sekitarnya
ANATOMI KEL.
SALIVA
• Kel. Saliva Mayor
Kel. Parotis
Kel. Submandibularis
Kel. Sublingualiso
• Kel. Saliva Minor
Kel. Labialis
Kel. Bukalis
Kel. Lingualis Anterior (Bladin-Nuhn)
Kel. Lingualis Posterior (Von Ebner dan Weber)
ETIOLOGI MUCOCELE
Trauma, baik lokal atau mekanik, pada duktus Akumulasi mukus dalam duktus
kelenjar liur minor sehingga membuat genangan
salivarius yang tersumbat dan melebar (berdilatasi).
mukus di luar duktus salivarius.
Dapat disebabkan oleh batu kelenjar saliva
Contohnya trauma pengunyahan atau bad habit
(sialolithiasis) atau inflamasi mukosa yang
(mengisap mukosa bibir di antara dua gigi jarang,
menekan duktus salivarius minor hingga
menggigit bibir, menggesekkan ventral lidah
mengakibatkan penyumbatan.
kepermukaan gigi rahang bawah)

mucocele ekstravasasi mucocele retensi


mucocele ekstravasasi mucocele retensi
EPIDEM I OL O G
I
Tannure (2010)
Mucocele dapat terjadi pada laki-laki maupun perempuan dan pada segala usia dengan
insidensi tertinggi pada usia dekade kedua.

Cecconi dkk. (2010)


Dari 3427 biopsi, 158 orang menderita mucocele.
93 orang (59%) perempuan dan 65 orang (41%) laki-laki.

Nico (2008)
Dari 104 pasien mucocele ditemukan 4,6% pasien < 5 tahun, sedangkan 65,4% pasien
> 15 tahun.
Neville dkk. (2009)
mucocele ekstravasasi PATO FI S I O L O
GI
Kel. salivarius minor --> duktus salivarius -->
terkena trauma --> duktus terputus --> genangan mucin --> tiga tahap
evolusi --> akumulasi aliran saliva --> terbentuk mucocele (dapat disertai
proses inflamasi)
mucocele retensi
Sialolithiasis, bekas luka periduktus, atau tumor invasif --> obstruksi
duktus salivarius --> perbedaan tekanan osmotik --> akumulasi mukus --
> pembesaran duktus -->
terbentuk mucocele
GAMBARAN KLINIS
Mucocele Ekstravasasi
massa lunak, fluktuatif, tanpa nyeri, batas tegas, warna translusen
kebiruan, ukuran relatif kecil, kadang pecah sendiri, bisa hilang
tapi tidak lama akan timbul kembali, dome-shaped, dan
berdiameter ≥ 1-2 mm dan < 1 cm.

Mucocele Retensi
massa lunak, fluktuatif, warna translusen kebiruan, bila dipalpasi
tidak berubah warna jadi pucat, dan berdiameter 1 sd beberapa cm.
Berdasar kedalaman klinis
Mucocele Superficial
vesikel/bula, translusen kebiruan, fluktuatif, diameter 1-4 mm,
dinding sangat tipis sehingga bisa pecah secara spontan.

Mucocele Profunda
ditutupi mukosa yang tampak normal, berbatas tegas, bertahan
lebih lama, dan membesar secara berkala.
histop a to lo g i s
M UCO C E LE MUCOCELE
EKSTR AVA S A S I RETENSI
LAPORAN
KASUS
15-2-23 & 1-3-23
PASIE N ANAMN
IDENT ITAS E SIS
• CC : Benjolan di bibir bawah kiri
No. RM : 055452 • Pasien perempuan usia 14 tahun diantar ibunya ingin merawat
Nama : An. NAN benjolan pada bibir kiri bawah bagian dalam. Keluhan
Umur : 14 tahun dirasakan sejak beberapa minggu lalu, terasa sakit & tidak
Status : Pelajar nyaman terutama saat makan makanan asin dan pedas.
Agama : Islam • Pernah memeriksakan keluhan ke puskesmas.
Alamat : Ketandan Wetan RT • Tidak memiliki riwayat alergi obat, makanan, maupun cuaca.
018/RW 005, Ngupasan, • Pasien menginginkan benjolannya dirawat namun tampak
Gondomanan, DIY sedikit ketakutan dan cemas.
15 FEB 2023
s Ingin memeriksakan benjolan di bibir bawah sisi kiri

O Terdapat benjolan berdiameter ± 5 mm. Palpasi (-) disertai nyeri.

A Mucocele

P 1.KIE
2.Eksisi dengan manajemen kecemasan
3. Medikasi
2 . EK SIS I DE N GA N
1 . KI E
K: Benjolan yang dikeluhkan pasien disebut
MANAJEMEN
KECEMASAN
EKSISI
mucocele. Mucocele bersifat jinak, bukan merupakan 1. Pasien diinstruksikan duduk dan berkumur.
penyakit menular, dan dapat disembuhkan. 2. Asepsis area yang akan dilakukan anestesi menggunakan
I: Keluhan ini dapat diakibatkan oleh trauma lokal povidone iodin dengan kapas dan pinset.
atau mekanik pada bibir bawah yang menciderai 3.Anestesi area sekitar lesi mucocele menggunakan lidocaine
saluran kelenjar liur dan akhirnya membentuk 2% secukupnya (menyesuaikan ukuran lesi; pada kasus ini
benjolan. diberikan infiltrasi sebanyak 5 kali tekanan dosing lever
E: Mucocele bisa dirawat dengan melakukan citoject (5 x 0,06 ml) lalu periksa apakah area kerja sudah
perawatan bedah eksisi untuk mencegah rekurensi. teranestesi.
4. Stabilisasi jaringan lunak dengan mencubit bibir pada kedua sisi yang akan
dieksisi.
5. Incisi berbentuk elips dengan menggunakan scalpel atau pisau bedah. Tepi
eksisi dipotong secara vertikal dan tidak miring ke arah lesi.
6. Mengangkat sebagian segmen kecil kulit yang berbentuk elips dengan hati-hati
agar tidak menusuk lesi.
7. Membebaskan lesi dari jaringan sekitar menggunakan gunting berujung tumpul
hinga seluruh lesi terangkat beserta 2-3 mm jaringan normal di sekitarnya
8. Klem perdarahan dan irigasi.
9. Suturing dengan jahitan simple interrupted (pada kasus ini dibuat 1 simpul).
10. Berikan kassa yang sudah ditetesi iod pada area pasca operasi.
Instruksikan pasien untuk menekan pelan area tersebut namun tidak
memain-mainkan lidah di sana untuk mempercepat proses
pembekuan darah.
11. Edukasi pasien bahwa jahitan dapat dibuka setelah 5-7 hari.
Pasien diminta tidak merusak jahitan dan mengonsumsi obat yang
diberikan untuk mengurangi rasa sakit pasca operasi. Pasien
dianjurkan untuk makan makanan lunak agar luka pasca operasi
tidak infeksi karena pengunyahan makanan yang padat.
12. Spesimen jaringan yang diambil dikirim ke laboratorium untuk
pemeriksaan histopatologis.
MANAJEMEN KECEMASAN 3. m e d i k a s i
• Lakukan teknik manajemen psikologis tell-
show-do dan afirmasi verbal positif
• Tunjukkan ekspresi senyum tenang untuk R/ Amoxicillin tab 250 mg No XV
menunjukkan sikap baik dan memotivasi s3dd tab 1 pc
pasien
• Menjaga kontak mata agar meningkatkan R/ Paracetamol No V
kepercayaan pasien pada dokter gigi s1dd tab 1/2 pc
• Respon tingkah laku anak seperti
menanyakan apa yang mereka rasakan
R/ Vit C No X
(empati), menekan dengan lembut bahu s2dd tab 1 pc
atau tangan untuk mengurangi tingkat
kecemasan pada pasien usia muda
1 MAR 2023
s Ingin kontrol jahitan pasca operasi

O Terdapat area pasca eksisi mucocele dalam tahap penyembuhan. Warna jaringan
mulai menyerupai jaringan normal sekitarnya.

A Mucocele post op dalam tahap penyembuhan

P 1.Kontrol post op eksisi mucocele


2.Pengambilan benang jahit
3.DHE
KIE
K: Benjolan yang dikeluhkan pasien sebelumnya
(mucocele) dalam tahap penyembuhan dengan
kondisi yang baik.
I: Hasil pemeriksaan histopatologis menunjukkan
bahwa diagnosis mucocele terbukti sesuai.
E: Pasien diinstruksikan untuk konsumsi sayur dan
buah-buahan serta menjaga kesehatan gigi dan
mulut.
HA S I L
IK S A A N
PE M E R I
T O L O G
I STO PA
H
PENUTUP
SARAN
KES IM P U L AN
Perawatan oral mucocele pada pasien Pada kasus oral mucocele dengan dugaan
anak dengan kecemasan dilakukan neoplasia atau pertumbuhan sel baru yang
dengan tindakan eksisi, medikasi, dan abnormal, sebaiknya ditambahkan
edukasi disertai teknik manajemen pemeriksaan radiografi (Magnetic
psikologis tell-show-do dan afirmasi Resonance Imaging/MRI & Computed
verbal positif. Tomography/CT-scan) untuk visualisasi
bentuk, diameter, posisi lesi, dan organ
yang berdekatan dengan lesi.
te r i m a
kasih

Anda mungkin juga menyukai