Anda di halaman 1dari 3

TUTORIAL ENGLISH

A mother brings her child 8 years old to dentist complaining of a lump in her lower lip but not
painless. Lump appeared since a month ago, sometimes disappear but then reappear. Intraoral
examination showed a single lesion, noduler, bluish color, soft and fluctuating. Also look for sharp
teeth decidui centralis. Because the patient was still in treatment of strep throat, dentist will delay
action on the child warded to a healthy condition.

Seorang ibu membawa anaknya yang berusia 8 tahun ke dokter gigi dengan keluhan ada benjolan di
bibir bawahnya tetapi tidak menimbulkan rasa sakit. Benjolan muncul sejak sebulan lalu, kadang
hilang tapi kemudian muncul kembali. Pemeriksaan intraoral menunjukkan lesi tunggal, noduler,
warna kebiruan, lunak dan berfluktuasi. Cari juga gigi tajam decidui centralis. Karena pasien masih
dalam perawatan radang tenggorokan, dokter gigi akan menunda tindakan pada anak yang dirawat
hingga kondisi sehat.

Diagnosis : mucocelle

Pertanyaan
1. Apa diagnosis kasus di skenario
2. Apa penyebab terjadinya kasus tersebut
3. Pencegahan dan perawatan kasus
4. Tanda dan gejala yang terjadi
5. Cara mendiagnosis
6. Gambaran klinis
7. klasifikasi
8. Definisi dari diagnosis kasus

1. What is the diagnosis of the case in the scenario


2. What is the cause of the case
3. preventive and treatment
4. Signs and symptoms that occur

Mucocele adalah lesi yang umum ditemukan pada mukosa oral dan merupakan lesi
jinak kelenjar saliva yang paling sering ditemukan pada rongga mulut. Insiden
mucocele sering ditemukan karena adanya trauma pada kelenjar saliva minor.
Menurut Tannure dkk 2010, mucocele dapat terjadi pada laki-laki maupun pada
perempuan dan pada segala usia dengan insiden tertinggi pada dekade kedua dan
terjadi pada daerah manapun di dalam rongga mulut yang mengandung kelenjar saliva
minor, tetapi bibir bawah merupakan lokasi paling umum karena paling mudah
mengalami trauma.

Mucocele bisa didiagnosis secara langsung dari riwayat penyakit, keadaan klinis dan
palpasi.
Menurut Madan, terdapat 2 faktor penyebab penting terjadinya mucocele yaitu trauma
dan atau obstruksi duktus kelenjar saliva. Mucocele dapat timbul dengan mekanisme
ekstravasasi dan retensi. Mucocele ekstravasasi disebabkan oleh bocornya cairan dari
duktus kelenjar sekitar.

Terdapat 2 jenis mucocele:


1. mucocele retensi mukus atau disebut juga kista duktus saliva akibat dilatasi pada
duktus.
2. Mucocele ekstravasasi dapat terjadi pada beberapa lokasi dimana terdapat kelenjar
saliva minor dan terjadi jika sekresi mukus dari duktus kelenjar saliva submukosa ke
jaringan sekitar.

Secara histopatologis mucocele terdiri atas mucocele ekstravasasi dan mucocele


rentensi. Mucocele ekstravasasi terdiri atas jaringan granulasi dikelilingi oleh jaringan
ikat padat dengan sejumlah inflamasi. Pada mucocele tipe retensi mucin dilapisi oleh
epitel kolumnar atau kuboidal.

Pada pemeriksaan mikroskopis mucocele menunjukkan area yang diisi oleh mucin
dikelilingi oleh jaringan granulasi. Inflamasi biasanya terdiri dari buihbuih hystiosit
(makrofag).

Translate:
Mucocele is a common lesion on the oral mucosa and is the most common benign
lesion of salivary glands in the oral cavity. The incidence of mucocele is often found
due to trauma to the minor salivary glands.
According to Tannure et al. 2010, mucocele can occur in both men and women and at
any age with the highest incidence in the second decade and occurs in any area in the
oral cavity that contains minor salivary glands, but the lower lip is the most common
location because it is the easiest. experienced trauma.

Cara diagnosis:
Mucocele can be diagnosed directly from history, clinical condition and palpation.
According to Madan, there are 2 important factors causing mucocele, namely trauma
and / or obstruction of the salivary gland ducts. Mucocele can arise by extravasation
and retention mechanisms. Extravasation mucocele is caused by leaking of fluid from
the ducts of the surrounding glands.

Anda mungkin juga menyukai