OPERASI MANDIRI
KURETASE
Disusun Oleh :
Swandiva Putri Wendradi
20/469864/KG/12228
Dosen Pembimbing :
Dr. drg. Dahlia Herawati, S.U., Sp.Perio(K)
DEPARTEMEN PERIODONSIA
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2022
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KASUS PERIODONTAL
OPERASI MANDIRI KURETASE
A. Latar Belakang
18 17 16 15 14 13 12 11 21 22 23 24 25 26 27 28
O
48 47 4 6 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36 37 38
O
Gingiva
• Warna : kemerahan pada regio 17, 16, 15, 14, 13, 12, 11, 22, 23, 24, 25,
26, 35, 34, 33, 32, 41, 42, 43, 44, 46, 47
• Tekstur : unstipling pada regio 15, 14, 13, 23, 24, 25, 26, 32, 41, 42, 44, 46
• Bentuk : membulat pada regio 17, 16, 15, 14, 13, 12, 11, 22, 23, 24, 25, 26, 35,
34, 33, 32, 31, 41, 42, 43, 44, 46, 47
• Konsistensi : Kenyal
• BOP (+) : positif pada regio 17, 16, 15, 14, 13, 22, 23, 24, 25, 26, 37, 34, 33, 32,
31, 41, 42, 43, 45, 46, 47
• Poket periodontal: 3,5 mm pada regio 22, 35, 34, 33, 43, 47
4 mm pada regio 16, 12, 11, 23, 24, 25, 26, 32, 42, 44, 46
4,5 mm pada regio 17, 14, 13, 41
Skor plak = 29
x 100% = 25,89%
4 × 28
Gingival Index
GI = 68
x 100% = 0,61 (gingivitis ringan)
4×28
C. Diagnosis
• Gingivitis ringan et causa plak dan kalkulus
• Periodontitis localized kronis gigi 17, 16, 14, 15, 13, 12, 11, 22, 23,24, 25,
26, 35, 34, 33, 32, 41, 42, 43, 44, 46, 47
-
D. Rencana Perawatan
1. Initial phase therapy
Pada tahap ini dilakukan tindakan Dental Health Education (DHE), scaling, dan
polishing dengan tujuan untuk meredakan gingivitis yang terjadi, terutama yang
disebabkan karena faktor lokal (plak dan kalkulus) pada permukaan gigi.
2. Corrective phase therapy
Pada tahap korektif dilakukan kuretase yang bertujuan menghilangkan jaringan
granulasi yang melekat pada gigi dan dinding poket sebelah dalam sehingga
diharapkan terjadi perlekatan kembali antara jaringan lunak dengan permukaan gigi
sehingga ukuran poket berkurang
3. Maintenance phase therapy
Pada tahap ini dilakukan kontrol pasca kuretase untuk memeriksa perubahan
kondisi gingiva pasca kuretase. Kontrol I (hari ke-7 pasca operasi) untuk melepas
periodontal pack pada area operasi serta melihat proses penyembuhan. Kontrol II
(hari ke-14 pasca operasi) untuk dilakukan probing dan pemeriksaan kondisi
gingiva. Setelah itu dilakukan kontrol rutin setiap 6 bulan sekali.
E. Prognosis
Baik, dikarenakan kesehatan umum pasien baik, kooperatif, komunikatif, dan
mempunyai motivasi tinggi untuk menjalani perawatan serta tidak ada penyakit
sistemik.
VISITE 2 (Kontrol Scaling)
Tanggal : 22 Desember 2021
Operator : Panggalih Suminaring Murti (12211) & Rahmadani Dewi (12216)
A. Anamnesa
1. Pemeriksaan Subjektif
Pasien datang untuk kontrol skaling dan masih mengeluhkan gusi depan rahang
bawah masih berdarah saat menggosok gigi.
2. Pemeriksaan Objektif
Pemeriksaan Kebersihan Mulut
Debris Index (DI)
Calculus Index
11
Skor plak = 4 × 28 x 100% = 9,82%
Gingival Index
GI = 34
x 100% = 0,30 (gingivitis ringan)
4×28
Hasil pemeriksaan kebersihan mulut menunjukkan adanya perubahan OHI, GI, dan
PCR menjadi lebih baik dari kunjungan sebelumnya yaitu OHI 4,17 menjadi 1,5.
Gingival index 0,61 menjadi 0,30 dan PCR 25,89% menjadi 9,82%. Hasil
pemeriksaan klinis masih menunjukkan gingiva membengkak dan berwarna
kemerahan, tekstur unstippling, bentuk membulat, konsistensi lunak, BOP (+), dan
adanya poket periodontal.
Poket periodontal : 4 mm pada regio 17, 15, 24, 25, 26, 32, 42, 4,5 mm pada regio
14, 23, 41
3. Pemeriksaan Penunjang
B. Diagnosis
• Gingivitis ringan
• Periodontitis localized kronis gigi 17, 14, 15, 23, 24, 25, 26, 32, 41, 42
C. Rencana Perawatan
1. DHE
2. Scaling
3. Polishing
4. Kuretase
5. Re-evaluasi
D. Anamnesa
1. Pemeriksaan Subjektif
Pasien datang untuk kontrol skaling dan masih mengeluhkan gusi depan rahang
bawah masih berdarah saat menggosok gigi.
2. Pemeriksaan Objektif
Pemeriksaan Kebersihan Mulut
Debris Index (DI)
Calculus Index
CI = 2 = 0,34
6
Gingival Index
GI = 34
x 100% = 0,30 (gingivitis ringan)
4×28
Hasil pemeriksaan kebersihan mulut menunjukkan adanya perubahan OHI, GI, dan PCR
menjadi lebih baik dari kunjungan sebelumnya yaitu OHI 4,17 menjadi 1,5. Gingival
index 0,61 menjadi 0,30 dan PCR 25,89% menjadi 9,82%. Hasil pemeriksaan klinis
masih menunjukkan gingiva membengkak dan berwarna kemerahan, tekstur unstippling,
bentuk membulat, konsistensi lunak, BOP (+), dan adanya poket periodontal.
Poket periodontal : 4 mm pada regio 17, 15, 24, 25, 26, 32, 42, 4,5 mm pada regio 14, 23,
41
A. Pemeriksaan Subjektif
Pasien masih mengeluhkan gusi berdarah pada gusi belakang kiri atas saat
menyikat gigi.
B. Pemeriksaan Objektif
Debris Index
Kanan Anterior Kiri Jumlah
Atas 1 0 1 2
1 1 0 2
Bawah 0 0 0 0
1 1 0 2
Jumlah 1 0 1 2
2 2 0 4
Calculus Index
Kanan Anterior Kiri Jumlah
Atas 0 0 1 1
0 0 0 0
Bawah 0 0 0 0
0 0 0 0
Jumlah 0 0 0 1
0 0 0 0
OHI: DI + CI = 6/6 + 1/6 = 1,16 (baik)
Gingival Index
X 2 0 2 0 0 0 0 0 0 6 2 2 2 0 X
X 0 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 X
X 0 0 0 0 0 1 1 1 1 2 1 0 0 0 X
X 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 X
PCR = 9,8%
Hasil pemeriksaan skor plak menunjukan bahwa skor plak menjadi 9,8%.
Gingiva
Tidak ada kelainan.
Jaringan periodontal
Poket periodontal sedalam 4,5 mm pada regio gigi 24 sisi mesiobuccal.
Poket periodontal sedalam 3,5 mm pada regio gigi 25 sisi mesiobuccal.
BOP (+) gigi 15, 17, 23, 24, 25, 26, 46
Diagnosis
• Periodontitis localized kronis gigi 24 dan 25.
E. Tindakan
1. DHE & IC
2. Asepsis
3. Anestesi infiltrasi
4. Kuretase gigi 24 dan 25
5. Instruksi pasca kuretase
6. Medikasi
7. Kontrol
F. Alat dan Bahan
1. Alat diagnostik 1. Masker, glove
2. Tensi meter, stetoskop 2. Metronidazole gel
3. Scaler tip USS dan handpiece 3. Obat anastesi (lidokaine)
4. Periodontal probe 4. Cotton pelle, kasa
5. Kuret Gracey 5. Larutan antiseptik (iod)
6. Sickle 6. Coe pack
7. Cawan petri 7. Syringe anastesi
8. Tools tray 8. Syringe irigasi
9. Deppen glass 9. Aquabidest/saline
G. Jalannya Operasi
2. Probing awal kedalaman poket periodontal menggunakan probe pada area gigi 24
dan 25.
Poket periodontal sedalam 4,5 mm pada regio gigi 24 sisi mesiobuccal. BOP (+).
Poket periodontal sedalam 3,5 mm pada regio gigi 25 sisi mesiobuccal. BOP (+).
3. Prosedur asepsis yaitu aplikasi iodine pada area sekitar operasi.
4. Anestesi infiltrasi dengan spuit yang berisi lidokaine pada forniks gigi 32 (mukosa
bergerak) sebanyak 0,5 cc.
5. Scaling dan root planning dilakukan dengan cara tip scaler dimasukkan lebih dalam ke arah
dasar poket untuk menghilangkan sisa-sisa plak, debris, dan kalkulus subgingiva serta
menghaluskan permukaan akar gigi.
6. Kuretase dilakukan dengan kuret Gracey 5-6 dan kuret universal untuk bagian
mesiobuccal gigi 24 dan 25 dengan arah blade menghadap ke dinding poket untuk
mengeruk jaringan granulasi yang mengalami inflamasi kronis.
10. Pasien diinstruksikan untuk mengkonsumsi makanan lunak dan menyikat gigi
secara hati-hati serta pada area operasi dan dapat dibersihkan dengan kassa basah.
Pasien juga diinstruksikan untuk tidak berkumur terlalu keras dan menghindari
makanan atau minuman panas. Obat pereda nyeri diminum jika terdapat keluhan
nyeri pasien diintruksikan untuk kontrol 1 minggu kemudian.
11. Pemberian resep berupa antibiotik dan analgesik untuk mencegah infeksi serta
menghilangkan rasa sakit pasca operasi.
R/ Amoxicillin tab mg 500 No IX
s.3.d.d. tab. 1. pc
R/ Asam mefenamat tab mg 500 No VI
s.prn. tab. 1. pc
12. Edukasi pasien untuk kontrol satu minggu setelah operasi untuk evaluasi proses
penyembuhan luka pasca kuretase.
13. Kontrol dua minggu setelah operasi untuk dilihat kondisi gingiva pasca kuretase
serta dilakukan probing untuk mengukur kedalaman poket kembali. Pasien
disarankan untuk terus melakukan kontrol periodik untuk mencegah rekurensi.
IV. PEMBAHASAN
Sebelum Kuretase
Andriani, I., Chairunnisa, F. A., 2019, Periodontitis Kronis dan Penatalaksanaan Kasus dengan
Kuretase, Insisiva Dental Journal. 8(1): 25-30
Hardhani, P.R., Lastianny, S.P., Herawati, D., 2013, Pengaruh Penambahan Platelet Rich
Plasma pada Bovine Porous Bone Mineral Terhadap Penyembuhan Jaringan Periodontal
Pada Terapi Poket Infraboni, J Ked Gi, 5(4): 342-348
Harsas, N. A., Safira, D., Aldilavita, H., Yukiko, I., Alfarikhi, M. P., Saadi, M. T., Feria, Q.,
Kiranahayu, R., Muchlisya, S., 2021, Curettage Treatment on Stage III and IV Periodontitis
Patients, Journal of Indonesian Dental Association, 4(1): 47-54
Newman, M.G., Takei, H.H., Carranza, F.A., 2012, Carranza’s Clinical Periodontology, 11th
ed., W.B. Saunders Company, Philadelphia.
Rohmawati, N., Santik, Y., 2019, Status Penyakit Periodontal pada Pria Perokok Dewasa,
Higeia Journal of Public Health Research and Development, 3(2): 286-297
Suryono, 2014, Bedah Dasar Periodonsia, Deepublish, Yogyakarta.
Tyas, W. E., Susanto, H. S., Adi, M. S., Udiyono, A., 2016, Gambaran Kejadian Penyakit
Periodontal Pada Usia Dewasa Muda (15-30 Tahun) di Puskesmas Srondol Kota
Semarang, Jurnal Kesehatan Masyarakat, 4(3): 510-513