PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1
Sehingga penerapan Sistem Manajemen Mutu puskesmas yang tertuang dalam
pedoman manual mutu puskesmas menjadi rujukan untuk mewujudkanpelayanan
puskesmas yang bermutu sesuai dengan harapan. Pedoman Manual Mutu ini
menjelaskan garis besar sistem manajemen mutu UPTD Puskesmas GorangGareng
taji. Semua ketentuan/persyaratan serta kebijakan yang tertuang dalam manual ini
merupakan acuan untuk menjalankan kegiatan operasional puskesmas. Penyusunan
manual ini mutu ini digunakan sebagai panduan dalam proses pelaksanaaan
akreditasi di UPTD Puskesmas GorangGareng taji. Manual ini juga sebagai basis
mutu semua kegiatan dan pelaksanaaan program di UPTD Puskesmas
GorangGareng taji.
1. Profil Organisasi
a. Gambaran Umum Organisasi
Peta Wilayah Kerja UPTD Puskesmas GorangGareng taji
Kec Takeran
Kec. Kawedanan
Kab. Madiun
Kec Lembeyan
2
Data Wilayah
UPTD Puskesmas GorangGareng taji merupakan salah satu Puskesmas
di Kabupaten Magetan Propinsi Jawa Timur tepatnya terletak di Kecamatan
Nguntoronadi. UPTD Puskesmas GorangGareng Taji sendiri terletak di Desa
GorangGareng, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Magetan, yang
berbatasan dengan daerah / wilayah Puskesmas lain, yaitu :
Sebelah utara : Kecamatan Takeran
Sebelah Selatan : Kecamatan Lembeyan
Sebelah Timur : Kabupaten Madiun
Sebelah Barat : Kecamatan Kawedanan
Luas wilayah kerja Puskesmas 27,12 km², dimana 100% merupakan dataran.
Jarak tempuh desa ke Puskesmas terjauh sekitar 6 km sedangkan akses jalan
semua desa bisa dilewati kendaraan roda dua maupun roda empat.
Tabel Luas Wilayah Desa di Wilayah Kerja Puskesmas GorangGareng taji dan
Jarak dari UPTD Puskesmas GorangGareng taji
LUAS JUMLAH DESA JARAK KE
NO NAMA KELURAHAN / WILAYAH PUSKESMAS
DESA (KM2) Kelurahan Desa (KM)
1 Nguntoronadi 3,12 1 5
2 Simbatan 5,30 1 5
3 Purworejo 3,67 1 5
4 Kenongomulyo 3,47 1 1
5 GorangGareng 3,96 1 0
6 Petungrejo 2,18 1 3
7 Semen 3,35 1 6
8 Sukowidi 1,37 1 6
9 Driyorejo 2,98 1 6
Kondisi Demografis
Berdasarkan Rasio Jumlah Penduduk
Dalam buku pedoman kerja Puskesmas (1992) menyebutkan untuk sebuah
Puskesmas rata – rata 30.000 penduduk. Karena itulah ada 1 Puskesmas di
3
kecamatan Nguntoronadi dengan jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas
GorangGareng Taji 24,053 jiwa.
NAMA
NO DESA/KELURAHA TK SD/MI SMP/MTS SMA/MA
N
1 Nguntoronadi 1 2 0 0
2 Simbatan 2 3 0 0
3 Purworejo 3 1 1 0
4 Kenongomulyo 3 2 0 0
5 GorangGareng 1 1 0 0
6 Petungrejo 2 1 0 0
7 Semen 2 2 1 1
8 Sukowidi 1 2 0 0
9 Driyorejo 1 2 0 0
Jumlah 16 16 2 1
4
Data ketenagaan UPTD Puskesmas Goranggareng Taji Kabupaten Magetan
5
b. Jenis Pelayanan yang ada di Puskesmas GorangGareng taji
1. Pelayanan Upaya Kesehatan Perseorangan terdiri dari :
a) Pelayanan Pemeriksaan Umum
b) Pelayanan Unit Gawat Darurat
c) Pelayanan Klinik Gigi
d) Pelayanan Klinik KIA /KB
e) Pelayanan Klinik konsultasi ( gizi dan sanitasi )
f) Pelayanan persalinan di polindes / ponkesdes
g) Pelayanan Kefarmasian
h) Pelayanan Laboratorium
2. Pelayanan Upaya Kesehatan Masyarakat terdiri dari :
a) Pelayanan Promosi Kesehatandan UKS
b) Pelayanan Kesehatan Lingkungan
c) Pelayanan KIA-KB yang bersifat UKM
d) Pelayanan Gizi yang bersifat UKM
e) Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
f) Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat
g) Pelayanan Kesehatan Jiwa
h) Pelayanan Kesehatan Gigi dan mulut bersifat UKM
i) Pelayanan Kesehatan tradisional komplementer
j) Pelayanan Kesehatanolah raga
k) Pelayanan Kesehatan Indera
l) Pelayanan Kesehatan Lansia
m) Pelayanan Kesehatan Kerja
n) Pelayanan Kesehatan matra
c. Visi
Visi UPTD Puskesmas Goranggareng Taji adalah:
Terwujudnya Masyarakat Kecamatan Nguntoronadi yang mandiri untuk
hidup sehat
d. Misi
Misi UPTD Puskesmas Goranggareng Taji adalah:
1) Mendorong terwujudnya masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri.
2) Meningkatkan upaya pengendalian penyakit dan penanggulangan masalah
Kesehatan.
3) Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu,
merata dan terjangkau.
4) Meningkatkan dan mendayagunakan sumberdaya kesehatan
6
e. Tujuan Puskesmas
Tujuan UPTDPuskesmas Goranggareng Taji:
1) Dengan pelayanan yang dekat dan akses jalan mudah maka diharapkan
masyarakat tidak berobat lebih jauh.
2) Memberi kesan kepada masyarakat betapa pentingnya arti kesehatan
dalam kehidupan ini.
3) Dengan mendirikan Pelayanan kesehatan yang dekat dengan masyarakat
maka kesehatan masyarakat dapat dilayani dengan efektif dan efisien.
4) Memiliki perilaku sehat meliputi : kesadaran, kemauan, dan kemampuan
hidup sehat.
5) Mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu.
6) Hidup dalam lingkungan sehat.
7) Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat.
f. Motto
Motto UPTD Puskesmas Goranggareng Taji adalah :
“ Masyarakat Sehat yang Mandiri Idaman Kami”
g. Tata Nilai
Tata nilai Puskesmas Goranggareng Taji adalah “ SENSASE”, yaitu :
Senyum
Menunjukan rasa senang, suka dan gembira
Salam
Menyapa dengan mengucap salam atau dengan selamat
Sentuh
Memberikan sentuhan fisik dan rasa empati
7
h. Struktur Organisasi
Penanggungjawab Upaya Kesehatan MasyarakatPenanggung jawab Penanggung jawab Jaringan dan Jejaring
Penanggung jawab Upaya
(UKM) Esensial Upaya Kesehatan Masyarakat Kesehatan
(UKM) Pengembangan Perseorangan (UKP)
Keterangan :
8
2. Kebijakan Mutu Puskesmas Goranggareng Taji
a. Kepala UPTD Puskesmas dan seluruh penanggung jawab kebijakan mutu dan
penanggung jawab Upaya Puskesmas wajib berpartisipasi dalam program
mutu mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi yang
sesuai dengan tata nilai, visi, misi dan tujuan Puskesmas
b. Perencanaan mutu disusun oleh seluruh jajaran UPTD Puskesmas
Goranggareng Taji dengan pendekatan multidisiplin, dan dikoordinasikan oleh
Penganggung Jawab Manajemen Mutu
c. Perencanaan mutu :
a) Area prioritas berdasarkan data dan informasi, baik dari hasil monitoring
dan evaluasi indikator, maupun keluhan pasien/keluarga/staf dengan
mempertimbangan kekritisan, risiko tinggi dan kecenderungan terjadinya
masalah
b) Area prioritas adalah prioritas area yang beresiko mencakup di semua
kegiatan puskesmas (Admen, UKM dan PMKP)
c) Kegiatan-kegiatan pengukuran dan pengendalian mutu yang terkoordinasi
dari semua unit kerja dan unit pelayanan
d) Pengukuran dan pengendalian mutu dilakukan dengan pemilihan indikator,
pengumpulan data, untuk kemudian dianalisis dan ditindak lanjuti dalam
upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien
e) Indikator meliputi indikator manajerial, indikator kinerja Upaya Puskesmas,
dan indikator klinis, yang meliputi indikator input, proses, output, dan
outcome, dan indikator-indikator Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
f) Upaya-upaya perbaikan mutu dan melalui standarisasi, perancangan
sistem, rancang ulang sistem untuk peningkatan mutu
g) Penerapan manajemen risiko pada semua lini pelayanan baik pelayanan
klinis maupun penyelenggaraan Upaya Puskesmas
h) Manajemen risiko klinis untuk mencegah terjadinya kejadian sentinel,
kejadian tidak diharapkan, kejadian nyaris cedera, dan keadaan potensial
cedera
i) Program dan Kegiatan-kegiatan peningkatan mutu pelayanan klinis
termasuk di dalamnya program pencegahan dan pengendalian infeksi;
j) Program pelatihan yang terkait dengan peningkatan mutu dan keselamatan
pasien
k) Rencana pertemuan sosialisasi dan koordinasi untuk menyampaikan
permasalahan, tindak lanjut, dan kemajuan tindak lanjut yang dilakukan
l) Rencana monitoring dan evaluasi program mutu.
9
d. Perancangan sistem / proses pelayanan memperhatikan butir-butir di bawah
ini:
a) Konsisten dengan visi, misi, tujuan dan tata nilai Puskesmas, dan
perencanaan Puskesmas;
b) Memenuhi kebutuhan pasien, keluarga, dan staf;
c) Menggunakan pedoman penyelenggaraan Upaya Puskesmas, pedoman
praktik klinis, standar pelayanan klinis, kepustakaan ilmiah dan berbagai
panduan dari profesi maupun panduan dari Kementerian Kesehatan;
d) Mempertimbangkan informasi dari manajemen risiko;
e) Dibangun sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang ada di
Puskesmas;
f) Dibangun berbasis praktik klinik yang baik;
g) Menggunakan informasi dari kegiatan peningkatan yang terkait,
h) Mengintegrasikan serta menggabungkan berbagai proses dan sistem
pelayanan;
e. Seluruh kegiatan mutu dan keselamatan pasien harus didokumentasikan;
f. Penanggung Jawab Manajemen mutu wajib melaporkan kegiatan peningkatan
mutu kepada kepala Puskesmas tiap tribulan;
g. Berdasarkan pertimbangan hasil keluhan pasien/keluarga dan staf, serta
mempertimbangkan kekritisan, risiko tinggi, dan potensial bermasalah, maka
area prioritas yang perlu mendapat perhatian dalam peningkatan mutu dan
keselamatan pasien adalah:
a) Pencapaian 6 sasaran keselamatan pasien.
b) Pelayanan RawatJ alan
3. Proses Pelayanan
Secara garis besar pelayanan di Puskesmas Goranggareng Taji terdiri atas 3
(tiga) kegiatan yaitu Penyelenggaraan Pelayanan Manajemen,
Penyelenggaraan Upaya Puskesmas (UKM) dan Penyelenggaraan Pelayanan
Klinis (UKP).
a. Penyelenggaraan Pelayanan Manajemen,
a) Penyelenggaraan Tata Usaha dan Kepegawaian, meliputi;
1) Pengusulan kenaikan pangkat dan kenaikan gaji berkala dilakukan
setiap ada pegawai yang naik pangkat dan gaji berkala;
2) Kegiatan surat menyurat terhadap internal puskesmas, lintas sektor
dan dinas kesehatan dilakukan setiap saat diperlukan;
10
b) Penyelenggaraan Pengorganisasian, meliputi;
1) Melaksanakan pertemuan berkala puskesmas berupa;
Evaluasi Kinerja Bulanan (EKB) dilakukan pada setiap awal
bulan berikutnya
Lokakarya mini bulanan dilakukan pada minggu ke I (pertama)
setiap bulan berjalan
Jumat Berkah dilakukan setiap hari Jumat
Pertemuan Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) dilakukan
minimal 2 (dua) kali dalam setahun
2) Pembinaan ke jaringan (Pustu/Ponkesdes)dan jejaring oleh Tim
Jaringan dan Jejaring UPTD Puskesmas Goranggareng Taji
dilakukan 4 ( empat ) kali dalam setahun untuk jaringan dan 1
(satu)kali dalam setahun untuk jejaring.
3) Penyelenggaraan Evaluasi dan Pelaporan, meliputi;
Konsultasi ke Dinkes Kabupaten Magetan terhadap keberhasilan
program dilakukan setiap bulan sekali;
Pelaporan keberhasilan cakupan program dilakukan setiap
tribulan;
Pembuatan Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP) tahunan
dilakukan setiap 1 (satu) tahun sekali;
11
Puskesmas dan observasi setempat. Upaya Kesehatan tersebut
meliputi :
1) Pelayanan Kesehatan keperawatan kesehatan masyarakat
2) Pelayanan Kesehatan Jiwa
3) Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
4) Pelayanan Kesehatan Tradisional
5) Pelayanan Kesehatan Kerja dan Olah Raga
6) Pelayanan Kesehatan Indera
7) Pelayanan Kesehatan Lansia
8) Pelayanan Keseahatan Kerja
9) Pelayanan Kesehatan Matra
c.Penyelenggaraan Pelayanan Klinis (UKP), meliputi;
a) Pelayanan Kesehatan keperawatan kesehatan masyarakat
b) Pelayanan Kesehatan Jiwa
c) Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
d) Pelayanan Kesehatan Tradisional
e) Pelayanan Kesehatan Kerja dan Olah Raga
f) Pelayanan Kesehatan Indera
g) Pelayanan Kesehatan Lansia
h) Pelayanan Keseahatan Kerja
i) Pelayanan Kesehatan Matra
j) Pelayanan Penunjang Medis
1) TPP
2) Rekam Medik
3) Obat/Kefarmasian
4) Laboratorium:
a. Hematologi
b. Kimia darah
c. Serologis / Imunologi
d. Urin Lengkap
e. Urine Rutin
f. Tes kehamilan
g. Program:
1. BTA
2. HIV
h. Feces
12
DENAH UPTD PUSKESMAS GORANGGARENG TAJI
13
ALUR PELAYANAN UPTD PUSKESMAS GORANGGARENG TAJI
PASIEN DATANG
YA
GAWAT DARURAT ALUR GAWAT DARURAT
TIDAK
PENDAFTARAN PASIEN
RUANG PEMERIKSAAN :
RuangPemeriksaanUmum
RuangKesehatan Gigi danMulut
RuangKesehatanIbudan KB
RuangKesehatanAnakdanImunisasi
YA
PENUNJANG
TIDAK
YA
DIRUJUK ALUR RUJUKAN
TIDAK
YA
RAWAT INAP ALUR RAWAT INAP
TIDAK
FARMASI
PASIEN PULANG
14
ALUR PELAYANAN
Pasien Datang
Triase
Anamnesa dan
Pemeriksaan Fisik
Rujuk Ya
Alur Rujukan
Tidak
Pengisian Informed
Consent
Ya
Rawat Inap Alur Rawat Inap
Tidak
Pemulangan Pasien
15
ALUR PELAYANAN
RAWAT INAP
Ruangan Perawatan
Tindakan /
Observasi
dirujuk Ya AlurRujukan
Tidak
Pasien Pulang
16
B. RUANG LINGKUP
C. TUJUAN
Pedoman Mutu ini disusun sebagai acuan bagi Puskesmas dalam membangun
sistem manajemen mutu baik untuk penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat
(UKM) maupun untuk penyelenggaraan pelayanan klinis (UKP) dimana puskesmas
dapat :
17
1. Menunjukkan kemampuannya untuk secara konsisten memberikan pelayanan
yang memenuhi kebutuhan pengguna layanan / masyarakat, para pengguna
sistem manajemen mutu serta memenuhi ketentuan dan peraturan yang ada.
2. Memenuhi kebutuhan pelanggan melalui efektivitas tindakan dalam sistem
manajemen mutu termasuk proses untuk perbaikan yang berkesinambungan
serta pencegahan atas ketidaksesuaian dengan sistem manajemen mutu.
18
4. Kebijakan adalah peraturan / surat keputusan yang ditetapkan oleh kepala
puskesmas yang merupakan garis besar yang bersifat mengikat dan wajib
dilaksanakan oleh penanggung jawab kegiatan maupun pelaksana kegiatan.
5. Kebijakan mutu adalah hal-hal yang dilakukan untuk melegalkan suatu kegiatan
yang berkaitan dengan mutu.
6. Kerangka Acuan Kegiatan adalah suatu dokumen yang menginformasikan
gambaran pendahuluan, latar belakang, tujuan, kegiatan pokok dan rincian
kegiatan, cara melaksanakan kegiatan, sasaran, jadwal pelaksanaan kegiatan,
evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan serta pencatatan, pelaporan dan
evaluasi kegiatan.
7. Kepuasan pelanggan adalah perasaan senang dan nyaman yang diperoleh
akibat dari pelayanan yang diberikan oleh UPTD Puskesmas GorangGareng taji,
diukur melalui metode kuesioner, kotak saran maupun wawancara langsung.
8. Koreksi adalah tindakan perbaikan yang dilakukan apabila ada kesalahan.
9. Pelanggan adalah seluruh masyarakat pengguna layanan di UPTD Puskesmas
GorangGareng taji.
10. Pasien adalah seorang pelanggan yang menderita sakit dan mendapatkan
pelayanan klinis dari UPTD Puskesmas GorangGareng taji.
11. Pedoman Mutu adalah panduan yang digunakan oleh UPTD Puskesmas
GorangGareng taji dalam menjamin kualitas pelayanan.
12. Proses adalah suatu perjalanan kegiatan yang dilakukan di puskesmas.
13. Perencanaan Mutu adalah suatu perencanaan dalam hal menjaga kualitas.
14. Prasarana adalah peralatan yang ada untuk menunjang kegiatan.
15. Perencanaan Tingkat Puskesmas adalah suatu proses kegiatan secara urut
yang harus dilakukan untuk mengatasi permasalahan dalam rangka mencapai
tujuan yang telah ditentukan dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia
secara berhasil guna dan berdaya guna.
16. Pedoman adalah kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah langkah-
langkah yang harus dilakukan. Merupakan Dasar untuk menentukan dan
melaksanakan kegiatan.
17. Rekaman adalah rekam implementasi yaitu dokumen yang menjadi bukti
obyektif dari kegiatan yang dilakukan atau semua catatan tertulis yang ada di
UPTD Puskesmas GorangGareng taji yang merupakan hasil dari kegiatan yang
dilakukan.
18. Referensi adalah dokumen eksternal sebagai acuan penyusunan dokumen
akreditasi, bisa berbentuk buku, peraturan perundang-undangan ataupun bentuk
lain sebagai bahan pustaka.
19
19. Standar Operasional Prosedur adalah serangkaian instruksi tertulis yang
dibakukan mengenai berbagai proses penyelenggaraan aktivitas organisasi,
bagaimana dan kapan harus dilakukan, dimana dan oleh siapa dilakukan.
20. Sasaran Mutu adalah yang menjadi target dari kegiatan.
21. Sarana adalah fasilitas yang ada untuk menunjang kegiatan.
22. Tindakan korektif adalah tindakan untuk memperbaiki hal yang tidak diinginkan.
23. Tindakan preventif adalah tindakan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang
tidak diinginkan.
20