MAGISTER MANAJEMEN
UNIVERITAS WIDYATAMA
BANDUNG
Kabupaten Garut merupakan wilayah dengan populasi penduduk sebanyak 2.228.711 orang, saat
ini memiliki 740 klinik dengan jumlah terbanyak di pusat kota sebanyak 63 klinik. Dan Kecamatan
Kadungora dengan populasi penduduk sebanyak 85.480 hanya memiliki 25 klinik, sehingga
memiliki peluang yang besar untuk medirikan bisnis jasa kesehatan Klinik.
Perencanaan ini untuk mengetahui dan menganalisis peluang bisnis pelayanan jasa kesehatan
dengan nama Klinik Pratama Ghoisan Medika dengan metode penelitian secara deskriptif
kualitatif yang berdasarkan aspek-aspek kewirausahaan model Timmons dan aspek lainnya seperti
aspek lingkungan bisnis, aspek pemasaran, aspek keuangan, aspek teknis atau operasional, aspek
sumber daya manusia dan aspek legal.
Berdasarkan hasil dari penelitian baik dari aspek lingkungan bisnis, aspek pemasaran, aspek teknis
atau operasional, aspek sumber daya manusia dan aspek legal menunjukan investasi untuk bisnis
Klinik Pratama Ghoisan Medika memiliki prospek yang positif dan hal ini dapat dibuktikan secara
aspek keuangan dengan investasi sebesar Rp. 430.162.400,-, dimana sumber permodalan yang
berasal dari modal pemilik sendiri, dengan kata lain Klinik Pratama Ghoisan Medika
menggunakan strategi Bootstrapping dalam mendapatkan sumber permodalannya. NPV positif
sebesar Rp. 1.551.325.894,-, IRR 17 persen, PI 4,6 persen dan waktu pengembalian investasi
selama 2 tahun. Hasil ini menunjukan bahwa pelayanan jasa kesehatan Klinik Pratama Ghoisan Medika
layak untuk dilaksanakan karena dapat memberi keuntungan.
iii
ABSTRACT
PRATAMA GHOISAN MEDIKA CLINIC BUSINESS PLAN
Nurridwan Homsana
1417101004
MAGISTER MANAGEMENT
UNIVERITAS WIDYATAMA
BANDUNG
Garut Regency is a region with population of 2,228,711 people, which currently has
740 clinics with the highest number is in the city center with total of 63 clinics.
Meanwhile, Kadungora Subdistrict with a population of 85,480 only has 25 clinics, so
it has a great opportunity to establish a Clinical health services business.
This Plan was to study and analyze health service business opportunities with Pratama
Ghoisan Medika Clinic based on entrepreneurial aspects of the “Timmon Models” and
other aspects such as business environment, marketing, financial, technical and
operational, human resources and legal aspects.
Based on the results of research both from the aspects of the business environment,
marketing, technical or operational, human resources and legal aspects showed that
investment for business Pratama Clinic Ghoisan Medika had a positive prospect and
this could be proven in financial aspects with an investment of Rp. 430,162,400,-,
where the capital sources originated from the owner’s capital, in other words Pratama
Ghoisan Medika Clinic used “Bootstrapping” Strategy in obtaining its own source
capital. The results of NPV was Positive which is Rp. 1.551.325.894,-, IRR 17%, PI
4,6%, and time of return on investment for 2 years. These results showed that the health
services of Pratama Goisan Medika Clinic were feasible because they can provide
benefits.
iv
BAB I
PENDAHULUAN
bangsa. Begitupun Indonesia yang saat ini menempati peringkat 131 di dunia dalam
hal investasi Pendidikan dan pelayanan kesehatan, hal ini menjadikan pelayanan
kesehatan merupakan salah satu sektor yang paling diperhatikan oleh pemerintah dan
ini dapat dilihat dari anggaran yang dianggarkan pemerintah tahun 2018 sebesar 87,80
hidup yang semakin meningkat serta pertumbuhan populasi penduduk yang semakin
tinggi. Masalah kesehatan penduduk semakin komplek karena pola hidup yang tidak
sehat apalagi di daerah pedesaan dan daerah terpencil, hal ini terlihat dengan semakin
sakit padahal lokasinya sangat jauh dari rumahnya. Untuk mengatasi masalah tersebut
maka sektor pelayanan medis fasilitas kesehatan seperti klinik pengobatan kesehatan
1
2
Jawa Barat sebagai provinsi terbesar dan terpadat di Indonesia menjadi perhatian
berdasarkan data hingga Februari 2018 untuk Kedeputian Wilayah Jawa Barat, terdapat
lebih dari 31 juta jiwa penduduk yang telah terdaftar sebagai peserta JKN-KIS, terdapat
total 2.050 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang bermitra dengan BPJS
Kesehatan yang terdiri atas 830 Puskesmas, 671 Klinik Pratama, 413 Dokter Praktik
2018).
Rasio ideal antara dokter dan jumlah penduduk di garut terutama di daerah
terpencil masih terlalu tinggi, dimana seharusnya rasio ideal menurut WHO adalah 1 :
terpencil lainnya rata-rata rasionya diatas rasio ideal WHO. Hal ini menunjukkan
42 Malangbong 2 135 29 2
Garut 6 6 64 3 911 740 69
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Garut tahun 2017
Publik yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden dan memiliki tugas untuk
untuk Pegawai Negeri Sipil, Penerima Pensiun PNS dan TNI/POLRI, Veteran, Perintis
Kemerdekaan beserta keluarganya dan Badan Usaha lainnya ataupun rakyat biasa.
Dimana setiap klinik harus melakukan kerja sama dengan BPJS sebagai penyelenggara
Gambar 1.1
dan smk garut saja diprediksikan lima tahun ke depan sebanyak 1.396 orang akan
dimana mereka mempunyai sifat yang lebih sensitif dan cerewet mengenai kesehatan
karena kepelikannya tersebut dimana para pensiunan ini dalam satu bulan bisa
beberapa kali kunjungan ke kliniknya, sedangkan klaim dari BPJSnya tetap hanya Rp.
8.000,- perbulannya, jadi para pensiunan ini bisa menjadikan kerugian bagi klinik
sebagai kepersertaannya, tetapi ada kelebihan dari pasien para pensiunan ini yaitu
mereka rata-rata memiliki loyalitas yang tinggi dan mudah dipengaruhi sehingga
Menurut David dan Rangkuti (2010:145), analisis Five Forces Model Porter
mengatakan suatu gambaran yang kuat untuk mengetahui tingkatan persaingan didalam
sebuah industri, dimana kelima metode tersebut adalah ancaman daya tawar pemasok,
dan daya tawar pembeli, produk substitusi, persaingan antar perusahaan saingan. Hasil
dari analisa Five Forces juga bertujuan untuk mendapatkan nilai apakah industri
tersebut masih berpotensi atau justru sebaliknya, sedangka dari sisi keuntungan pun
dapat diukur pengusaha dengan cara mempengaruhi atau mengubah situasi dengan
Five force ini akan menganalisis tentang bisnis Klinik di kabupaten Garut serta
Dalam model Five Forces ini lebih menekankan pada pemasok yang
tempat dimana kita membeli sejumlah barang atau jasa dari supplier untuk
a. Dominasi Pemasok
saat ini pemasok pengadaan obat hampir semua klinik di garut menggunakan
jasa pengadaan obat dari Apotik Planet yang terletak di bandung, karena
apotik planet ini memberikan pelayanan system jemput bola dengan harga
b. Produksi Pemasok
dapat dipenuhi oleh Pemasok, sedangkan untuk alat kesehatan tidak pernah
c. Produk Pengganti
lebih mahal.
Dalam Five Forces model ini dimana para pasien atau konsumen memiliki
para pelaku usaha klinik, apalagi saat ini dengan adanya layanan kesehatan
BPJS maka sebagian besar konsumen berasal dari para peserta BPJS tersebut.
sebanyak 50,5 juta peserta, dan tahun 2019 BPJS Ketenagakerjaan menargetkan
Saat ini BPJS di Garut sedang menggarap sopir angkutan umum dan barang
dengan target dua ribuan peserta, juga para pedagang kecil menengah yang
berita/13989/BPJS-Ketenagakerjaan-Garut-Garap-Potensi-Profesi-Supir ).
yang cukup tinggi selama kita dapat memenuhi kebutuhannya dan nyaman bagi
mereka hal ini dapat dilihat dari banyaknya kepesertaan ditiap klinik yang
jarang meminta untuk pindah ke klinik lain padahal jarak lebih jauh.
Kompetitor dalam hal ini adalah pemain yang menjual jasa sejenis, seperti
sampai dengan bulan April 2018 di kabupaten Garut terdapat 804 instansi
ada di garut bersifat pasif dalam arti mereka hanya menunggu dan
mempengaruhi para pasien yang datang untuk mengajak orang lain untuk
bisnis Klinik.
(jasa) baru dari perusahaan lain yang mempunyai fungsi hampir menyerupai
dengan produk-produk yang ada. Mulai dari segmen pasar yang dituju hingga
biasanya yang membedakan hanya dari sisi kemasannya produk dan kualitas
9
lain yang bergerak dalam bidang bisnis yang sama dengan perusahaan terkait.
terkait sehingga produk yang dibuat harapannya dapat menjadi produk yang
yang akan muncul akibat dari ancaman para pesaing baru adalah :
Hal ini dikarenakan adanya saingan yang dapat mencuri perhatian dari pasien.
baik pula.
Dari penjelasan dan uraian di atas mengenai bagaimana analisis Porter’s Five
Forces dan lingkungan bisnis Klinik di Kabupaten Garut maka dengan ini penulis akan
mengurai rencana bisnis dan menganalisa cara untuk dapat memenangkan pasar di
bisnis Klinik Pratama dengan memberikan nama Klinik Ghoisan Medika. Oleh sebab
itu, diperlukan kajian lebih lanjut sehingga dalam penelitian ini penulis ingin
Banyaknya pegawai PNS yang akan pensiun dan penerimaan pegawai PNS
setiap tahunnya, besarnya target baru BPJS dalam pencapaian target ketenagakerjaan
diberbagai bidang dan masih banyaknya masyarakat yang terdaftar sebagai peserta
mandiri BPJS juga para masyarakat yang belum terdaftar sebagai peserta BPJS.
pemasarannya, hal ini menjadikan potensi yang besar untuk menjadi klinik yang
menghasilkan laba yang baik. Untuk itu dibutuhkan analisis pengembangan bisnis
permasalahan yang begitu luas. Namun menyadari adanya keterbatasan waktu dan
kemampuan, maka perlu dibuat batasan masalah secara jelas dan terfokus.
Berikut ini merupakan rumusan masalah yang akan diteliti berdasarkan pada
keuangan.
Hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat bermanfaat untuk beberapa hal
sebagai berikut :
1. Implikasi Akademik
dengan masalah perencanaan bisnis Klinik yang ditinjau dari aspek kelayakan
2. Implikasi Manajerial
Dari segi praktisi penelitian ini adalah untuk masukan bagi orang yang akan
2.1.1 Entrepreneurship
berarti melakukan (to under take), dalam arti melakukan kegiatan mengorganisir
dan mengatur. Istilah ini diperkenalkan pertama kali oleh Richard Cantillon pada
tahun 1755 dalam tulisannya Essai Sur la Nature du Commerce en General. Pada
masa itu istilah entrepreneur merupakan sebutan bagi para pedagang yang membeli
Alma, 2011) entrepreneur as the person who destroys the existing economic order
mendobrak sistem ekonomi yang ada dengan memperkenalkan barang dan jasa
yang baru, dengan menciptakan bentuk organisasi baru atau mengolah bahan baku
baru).
karya tersebut. Seorang wirausaha adalah orang yang melihat adanya peluang.
entrepreneurship adalah suatu sikap untuk menciptakan sesuatu yang baru serta
13
14
bernilai bagi diri sendiri dan orang lain. Menurut definisi ini, entrepreneurship
tidak hanya tentang mencari keuntungan pribadi, namun juga harus mempunyai
nilai sosial.
yang memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang belum pernah ada
sebelumnya, atau bisa juga dengan menciptakan sesuatu yang berbeda dari yang
ada.
disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai, kemampuan (ability), dan perilaku
suatu disiplin ilmu tersendiri, memiliki proses sistematis, dan dapat diterapkan
Dari beberapa definisi yang telah dikemukakan oleh para ahli di atas
disimpulkan bahwa untuk dapat menjadi seorang entrepreneur kita harus memiliki
kemampuan untuk dapat menciptakan peluang melalui ide – ide baru yang kreatif
15
dan inovatif serta mampu mengahadapi resiko dengan cara memanfaatkan sumber
daya dan mengelola sumber daya tersebut agar dapat memberikan keuntungan baik
Menurut Frinces (2011: 30) bahwa dari berbagai studi terdahulu telah
sebagai berikut:
3. Profesional.
8. Pekerja keras.
Wirausahawan memiliki tanggung jawab yang sangat besar terhadap hasil atau
usaha yang mereka jalankan. Sangat fokus untuk mengendalikan sumber daya
tingkat optimis yang tinggi, hambatan demi hambatan harus dapat dilalui
berusaha.
menjadi faktor penentu mengingat luar biasanya upaya yang harus dilakukan
masing-masing.
Wirausahawan harus memiliki tekad baja untuk mecapai visi dan misi yang
Kebutuhan ini didefinisikan sebagai keinginan atau dorongan dalam diri orang
bekerja sendiri untuk mencapai tujuan dan bertanggung jawab sendiri terhadap
yang membutuhkan tungkat kinerja yang tinggi, suatu tingkakan yang mereka
percaya akan menuntut usaha keras tetapi yang dipercaya bisa mereka penuhi
18
tersedia, mereka berpaling pada sikap percaya diri mereka yang tinggi dan
umpan baliknya baik atau buruk. Mereka dirangsang untuk mencapai hasil
kerja yang lebih tinggi dengan mempelajari seberapa efektif usaha mereka.
6. Aktivitas enerjik
rata orang. Mereka besifat aktif mempunyai proporsi waktu yang besar dalam
waktu. Kesadaran ini merangsang mereka untuk terlibat secara mendalam pada
individu-individu untuk tugas tertentu. Mereka akan memilih yang ahli dan
Keuntungan finansial adalah nomor dua dibandingkan arti penting dari prestasi
kerja mereka. Mereka hanya memandang uang sebagai lambang kongkret dari
- Visioner
Menurut Suryana (2009:4) terdapat fungsi dan peran wirausaha dapat dilihat
1. Secara Mikro
sesuatu yang baru, seperti produk, teknologi, cara, ide, organisasi, dan
tindakan dan usaha baru merencanakan strategi usaha baru, merencakan ide-
ide dan peluang dalam meraih sukses, menciptakan organisasi perusahaan yang
2. Secara Makro
Menurut Fahmi (2013:3) Ada beberapa peran dan fungsi keberadaan atau
1. Mampu memberi semangat atau motivasi pada diri seseorang untuk bisa
melakukan sesuatu yang selama ini sulit untuk ia wujudkan namun menjadi
kenyataan.
bekerja secara lebih teratur serta sistematis dan juga terfokus dalam
mewujudkan mimpi-mimpinya.
4. Nilai positif yang tertinggi dari peran dan fungsi ilmu kewirausahaan pada saat
penurunan. Dan ini bisa memperingan beban negara dalam usaha menciptakan
lapangan pekerjaan.
21
Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau
Menurut Kasmir dan Jakfar (2012:7), bisnis adalah usaha yang dijalankan
Menurut Raymond E Glos yang dikutip oleh Umar (2005:3) dalam bukunya
yang dikutip oleh Umar, bisnis adalah seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh
orang- orang yang berkecimpung dalam bidang perniagaan dan industry yang
para pemiliknya. Pemilik dan operator dari sebuah bisnis mendapatkan imbalan
sesuai dengan waktu, usaha, atau kapital yang mereka berikan. Namun tidak semua
bisnis mengejar keuntungan seperti ini, misalnya bisnis koperatif yang bertujuan
bisnis dapat merujuk pada badan usaha, yaitu kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan
ekonomis yang bertujuan mencari laba atau keuntungan. Penggunaan yang lebih
luas dapat merujuk pada sektor pasar tertentu, misalnya bisnis pertelevisian.
Penggunaan yang paling luas merujuk pada seluruh aktivitas yang dilakukan oleh
komunitas penyedia barang dan jasa. Namun definisi bisnis yang tepat masih
diartikan sebagai proses yang digunakan perencana strategi untuk memantau sektor
dan eksternal.
tersebut.
melakukannya.
persfektif yaitu perspektif individu dan perspektif perusahaan atau bisnis. Faktor
internal dari persfektif perusahaan terdiri dari empat kemampuan utama yaitu
untuk mengelola perusahaan. Hal ini dapat menunjukkan kekuatan sumber daya,
meliputi segala aspek material atau non material yang dimiliki perusahaan dalam
yaitu:
dalam melihat posisi bersaing dan daya tarik keseluruhan bagi investor.
input menjadi barang atau jasa. Kegiatan produksi dan operasi perusahaan
25
paling tidak dapat dilihat dari keteguhan prinsip efisiensi, efektivitas dan
perusahaan. Oleh karena itu, manajer perlu berupaya agar terwujud perilaku
(Umar, 2008).
secara optimal.
Menurut Pearce and Robinson; Hunger and Whelen dalam penelitian I Gusti
memberikan banyak tantangan yang dihadapi oleh sebuah perusahaan dalam upaya
untuk menarik atau memperoleh sumber daya yang diperlukan dan untuk
2. Lingkungan sosial (Macro), adalah elemen atau kelompok umum yang tidak
1. Scanning.
lingkungan umum.
2. Monitoring
kecenderungan lingkungan.
3. Forcasting
4. Assessing
bahwa Lingkungan eksternal adalah lingkungan yang berada diluar organisasi yang
bahwa lingkungan Eksternal adalah lingkungan yang berada di luar suatu organisasi
atau perusahaan yang secara langsung maupun tidak langsung dapat menimbulkan
2.1.5. Manajemen
Secara etimologi Kata manajemen sendiri berasal dari bahasa Prancis kuno
yaitu ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Sedangkan
dalam bahasa inggris berasal dari kata to manage, dalam Webster‟s New cooleglate
Dictionary, kata manage dijelaskan berasal dari bahasa Itali Managlo dari kata
Managlare yang selanjutnya kata ini berasal dari bahasa Latin Manus yang
berarti tangan (Hand). Kata manage dalam kamus tersebut diberi arti:
usaha para anggota organisasi dan pengunaan sumberdaya organisasi lainnya agar
Manajemen merupakan ilmu dan seni yang mengatur proses pemanfaatan sumber
daya manusia lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan
tertentu.
dan mengawasi aktivitas kerja lainnya sehingga kegiatan mereka selesai dengan
efekif dan efisien. Arti dari efisien itu sendiri adalah mendapatkan hasil output
melakukan hal yang benar, yaitu melakukan sebuah pekerjaan yang dapat
perusahaan sebagai alat untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Terry dalam
1. Perencanaan (Planning)
tujuan.
2. Pengorganisasian (Organization)
3. Penggerakan (Actuating)
organisasi agar pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan bisa berjalan sesuai
rencana.
4. Pengendalian (Controlling)
Mengawasi apakah gerakan dari organisasi ini sudah sesuai dengan rencana
atau belum, serta mengawasi sumber daya dalam organisasi agar bisa
terpakai secara efektif dan efisien tanpa ada yang melenceng dari rencana.
adalah suatu proses dimana di dalam proses tersebut dilakukan melalui fungsi-
2.1.6.1. Kreativitas
baru dalam pemecahan masalah dan menemukan peluang (thinking new thing).
Menurut Yatin Rianto (2012: 233) pengertian kreativitas adalah sesuatu yang baru
bagi diri sendiri dan tidak harus merupakan sesuatu yang baru bagi orang lain atau dunia pada
umumnya. Disamping itu ternyata kreativitas juga dapat menciptakan ide-ide baru seperti yang di
ungkapkan oleh Harris dalam Susanto (2016: 100) yang mengatakan bahwa
kreatifitas dapat dipandang sebagai suatu kemampuan, sikap dan proses. Kreativitas
sebagai suatu kemampuan yaitu kemampuan dalam menghasilkan ide atau produk.
menemukan dan menciptakan hal baru, cara-cara baru, model baru yang berguna
bagi dirinya dan masyarakat. Hal baru itu tidak perlu sesuatu yang sama
seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun
karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya.
unsur variabel data variabel yang sudah ada sebelumnya. Adapun Supriadi (dalam
melahirkan sesuatu yang baru,baik berupa gagasan maupun karya nyata yang
relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya. Machfoedz (2015:98-99),
2.1.6.2. Inovasi
produk, proses yang dapat memberikan nilai yang lebih berarti. Menurut
kepada produk, proses dan jasa baru, tindakan menggunakan sesuatu yang baru.
Sedangkan menurut Mitra pada buku tersebut dan pada halaman yang sama, bahwa
inovasi merupakan eksploitasi yang berhasil dari suatu gagasan baru atau dengan
pengalaman untuk menciptakan produk, proses dan jasa baru. Namun menurut
diperkenalkannya cara baru atau kombinasi baru dari cara-cara lama dalam
hubungan antara nilai guna dan harga yang ditawarkan kepada konsumen
Inovasi dilakukan karena ada tujuan tertentu yang ingin dicapai oleh
1. Meningkatkan Kualitas
kualitas dan juga nilai sesuatu hal yang sudah ada, baik itu produk atau layanan.
2. Mengurangi Biaya
tenaga kerja. Sebagai contoh, sekarang ini banyak diciptakan mesin atau
Dengan adanya mesin dan peralatan tersebut maka biaya tenaga kerja untuk
produksi akan semakin berkurang. Selain itu, penggunaan mesin dan peralatan
pada proses produksi barang/ jasa tertentu akan menghasilkan kinerja lebih baik.
Dengan adanya produk yang lebih bernilai tinggi sebagai hasil dari inovasi,
Salah satu contohnya dapat kita lihat dari bisnis e-commerce seperti saat ini. Para
Inovasi juga bertujuan untuk mengganti produk atau layanan yang dianggap
kurang efektif/ efisien. Salah satunya dapat kita lihat inovasi yang terjadi pada
banyak sekali inovasi yang dilakukan manusia. Salah satunya adalah adanya
1. Keuntungan Relatif
2. Kesesuaian
dengan inovasi yang digantinya. Hal ini dimaksudkan agar inovasi yang
lama tidak serta merta dibuang begitu saja, selain karena alasan faktor
biaya yang sedikit, namun juga inovasi yang lama menjadi bagian dari
proses adaptasi dan proses pembelajaran terhadap inovasi itu secara lebih
cepat.
3. Kerumitan
yang lebih baru dan lebih baik, maka tingkat kerumitan ini pada umumnya
4. Kemungkinan Dicoba
Inovasi hanya bisa diterima apabila telah teruji dan terbukti mempunyai
sebuah produk inovasi harus melewati fase “uji publik”, dimana setiap
sebuah inovasi.
5. Kemudahan diamati
Sebuah inovasi harus juga dapat diamati, dari segi bagaimana sebuah
Menurut West & Far (Ancok,2012: 34) Inovasi adalah pengenalan dan
penerapan dengan sengaja gagasan, proses, produk, dan prosedur yang baru pada
yang didefinisikan sebagai cara-cara baru dalam pengaturan kerja, dan dilakukan
35
kompetitif. Inti dari inovasi organisasi adalah kebutuhan untuk memperbaiki atau
mengubah suatu produk, proses atau jasa. Inovasi organisasi mendorong individu
untuk berpikir secara mandiri dan kreatif dalam menerapkan pengetahuan pribadi
penting.
Paparan para ahli di atas mengenai kreatifitas dan inovasi, penulis dapat
melahirkan gagasan, proses, metode juga produk baru yang efektif dan fleksibel,
yang dapat dengan mudah menjadi pemecahan suatu masalah. Kreatifitas tidak akan
terlepas dari inovasi, dimana inovasi berarti mengaplikasikan dari suatu kreativitas.
Dengan memiliki kedua hal tersebut oleh seorang pengusaha maka akan tercipta
rencana yang diharapkan, karena didalam perencanaan bisnis ini dapat diketahui
posisi perusahaan saat ini, arah dan tujuan perusahaan, dan cara mencapai sasaran
tertulis yang dibuat oleh pelaku usaha untuk menjelaskan semua elemen internal
36
dan eksternal terkait dalam memulai usaha baru. Dalam pengertian yang lebih
perusahaan selain untuk menggambarkan situasi saat ini juga sebagai usulan bisnis
arah dan tujuan untuk menjalankan bisnisnya sesuai dengan tujuan yang telah
lain :
• Inovasi Keuangan
• Inovasi Pemasaran
• Inovasi Operasi
2.1.7.1. Pemasaran
Pada era sekarang Pemasaran merupakan salah satu faktor yang terpenting
bergerak dalam bidang barang dan jasa. Aktivitas pemasaran sering di artikan
sebagai aktivitas menawarkan produk dan menjual produk, tapi bila ditinjau lebih
lanjut ternyata makna pemasaran bukan hanya sekedar menawarkan atau menjual
37
which companies create value for customers and build strong customer
nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan,
organizations to obtain what they need and want through exchange with others
yang mereka butuhkan dan inginkan melalui bertukar dengan lain dan
disimpulkan bahwa pemasaran adalah suatu proses sosial atau fungsi organisasi
produk cocok dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya, idealnya pemasaran
dan permintaan nilai, kepuasan dan dan kualitas, pertukaran, transaksi dan
hubungan serta pasar. Disamping itu pemasaran bukan hanya sekedar penjualan,
karena penjualan hanya memindahkan produk atau jasa dari produsen kepada
konsumen atau dari pemilik kepada pihak lain. Sedangkan Sedangkan pemasaran
merupakan proses bagaimana produk atau jasa itu cocok dan nyaman dikonsumsi,
management as the art and science of choosing target markets and getting
ilmu dalam memilih target pasar dan mendapatkan, menjaga, dan menumbuhkan
yang diinginkan oleh pihak lain, tujuan perusahaan akan tercapai apabila dalam
dengan baik maka kita akan dapat memaksimalkan potensi yang dimiliki
membeli produk atau jasa yang ditawarkan. Menurut Kotler dan Armstrong
the set of tactical marketing tools that the firm blends to produce the response
it wants in the target market. Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran
pasar sasaran.
seperangkat alat yang dapat digunakan pemasar untuk membentuk karakteristik jasa
kombinasi dari empat variabel atas kegiatan yang merupakan inti dari sistem
pemasaran perusahaan yaitu produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem
tambahan seperti people (orang), physical evidence (fasilitas fisik), dan process
pemasaran jasa yaitu product, price, place, promotion, people, physical evidence,
and process. . Adapun pengertian 7P menurut Kotler dan Amstrong (2016: 62)
sebagai berikut:
1. Produk
mengubah produk atau jasa yang ada dengan menambah dan mengambil
2. Harga
41
menentukan harga dasar yang tepat bagi produk atau jasa dan harus menentukan
3. Distribusi
dipakai untuk menyalurkan produk atau jasa dan juga untuk melayani pasar
4. Promosi
dan membujuk pasar tentang produk atau jasa yang baru pada perusahaan
Dalam pemasaran jasa ada elemen-elemen lain yang bisa dikontrol dan
elemen tersebut adalah 3P, sehingga bauran pemasarannya menjadi 7P, yaitu:
1. Orang
Orang (People) adalah semua pelaku yang memainkan peranan penting dalam
2. Fasilitas Fisik
42
atau jasa yang ditawarkan. Unsur yang termasuk dalam sarana fisik antara lain
barang-barang lainnya.
3. Proses
Proses (process), adalah semua prosedur aktual, mekanisme, dan aliran aktivitas
yang digunakan untuk menyampaikan jasa. Elemen proses ini memiliki arti
sesuatu untuk menyampaikan jasa. Proses dalam jasa merupakan faktor utama
dalam bauran pemasaran jasa seperti pelanggan jasa akan senang merasakan
terhadap permintaan produk atau lini produknya di pasar sasaran tertentu. Menurut
Dan menurut Chandler (2008:14) sebagaimana yang dikutip oleh Triton PB,
43
mengartikan strategi adalah penetapan tujuan dasar jangka panjang dan sasaran
lembaga, dan penerapan serangkaian tindakan, serta alokasi sumber daya yang
informasi rinci tentang pelanggan perorangan dan semua titik kontak pelanggan
Yohannes Yahya (2008:82), CRM adalah sebuah strategi bisnis menyeluruh dalam
baik melalui up-selling atau cross-selling dan pada saat yang sama,
sebagai fungsi di dalam sebuah organisasi jasa yang berinteraksi dengan pelanggan
45
dan memberikan pelayanan kepada pelanggan. Dan menurut Heizer dan Render
(2014:47), kegiatan operasi jasa memiliki banyak kesamaan seperti adanya standar
SIPOC (Supplier, Inputs, Process, Outputs, Customer). SIPOC adalah suatu alat
proyek perbaikan yang akan dikerjakan. Diagram SIPOC merupakan suatu diagram
yang biasa digunakan dalam tahap define untuk memberi gambaran secara umum
terhadap proses yang ada (Gaspersz, 2010). Analisis SIPOC mencakup hal-hal
berikut:
1. Suppliers
sumber daya sebagai input atau masukan terhadap proses. Suppliers bisa
2. Inputs
menghasilkan output.
46
3. Process
Urutan dari suatu aktifitas atau proses yang ada, biasanya dilakukan
yang dapat memberikan nilai bagi input untuk memproduksi output bagi
pelanggan.
4. Outputs
bernilai guna bagi customer. hasil dari proses untuk pelanggan internal
dan eksternal. Output ini bisa berupa produk, jasa, informasi, hingga
5. Customer
berasal dari proses. pelanggan adalah pihak yang menerima output yang
pihak yang membawa output tersebut langsung dari unit bisnis, dan
1. struktur organisasi
4. Kompetensi
kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi atau aktivitas yang beraneka ragam yang
kerja. Pengertian lain dari struktur organisasi menurut Robbins dan Coulter
(2007:284) dapat diartikan sebagai kerangka kerja formal organisasi yang dengan
dikoordinasikan.
pegawai(demand) dan ketersedian (supply) pada masa yang akan datang, baik
pelaksanaan rekrutmen, seleksi, pelatihan, dan aktivitas yang lain dengan lebih
wewenang pejabat, bidang dan hubungan pekerjaan, garis perintah dan tanggung
jawab, rentang kendali dan sistem pimpinan organisasi. Pengertian lain dari struktur
organisasi dapat diartikan sebagai kerangka kerja formal organisasi yang dengan
assessing what costs will be incurred and how much the costs will be incurred.
Then examine how much revenue will be received, how long reinvested
investments, business financing sources, and the prevailing interest rate. (Aspek
Keuangan, menilai biaya-biaya apa saja yang akan dikeluarkan dan seberapa
pendapatan yang akan diterima, seberapa lama investasi yang ditanamkan akan
kembali, sumber pembiayaan bisnis, dan tingkat bunga yang berlaku). Menurut
Kasmir (2014:9), secara umum ada lima jenis laporan keuangan yang biasa
disusun, yaitu :
adalah posisi jumlah dan jenis aktiva (harta) dan passiva (kewajiban dan
pendapatan yang diperoleh. Kemudian jug tergambar jumlah biaya dan jenis
Laporan perubahan modal merupakan laporan yang berisi jumlah dan jenis
modal yang dimiliki pada saat ini. Kenudian, laporan ini juga menjelaskan
Laporan arus kas merupakan laporan yang menunjukan arus kas masuk
dan kas keluar perusahaan. Arus kas masuk merupakan pendaatan atau
pinjaman dari pihak lain, sedangkan arus kas keluar merupakan biaya-biaya
yang telah dikeluarkan perusahaan. Baik arus kas masuk maupun arus kas
startup capital needed, what sources of capital can and will be used, and what
50
keuangan menggambarkan proyeksi jumlah dana atau modal awal yang dibutuhkan,
sumber modal apa yang dapat dan akan digunakan, dan jenis pengembalian yang
1. Kebutuhan dana
2. Sumber dana
Ada beberapa sumber dana yang layak digali, yaitu sumber dana internal
(misalnya modal disetor dan laba ditahan) dan modal eksternal (misalnya
3. Proyeksi neraca
1. Payback Period
sama maka Payback Period (PP) dari suatu investasi dapat dihitung dengan
berikut.
Investasi
𝑃𝑎𝑦𝑏𝑎𝑐𝑘 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑 (𝑃𝑃) = Kas Bersih/Tahun × 1 Tahun
dengan nilai sekarang dari biaya pengeluaran suatu investasi (outlays). Oleh
metode NPV diperlukan data aliran kas keluar awal (initial cash outflow),
aliran kas masuk bersih di masa yang akan datang (future net cash inflows),
dan rate of return minimum yang diinginkan. Jika hasil perhitungan NPV
jika NPV negatif berarti investasi akan memberikan hasil yang lebih rendah
Keterangan:
3. Profitability Index
PV investasi
𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑦 𝐼𝑛𝑑𝑒𝑥 (PI) =
Biaya Investasi
Apabila proceeds suatu investasi tidak sama besarnya dari tahun ke tahun
value dari semua aliran kas masuk dengan aliran kas keluar dari suatu
Internal Rate of Return (IRR) harus dicari dengan trial and error. Rumus
sebagai berikut.
𝑁𝑃𝑉1
IRR = 𝑖1 + 𝑋 (𝑖2 − 𝑖1 )
𝑁𝑃𝑉 1 − 𝑁𝑃𝑉2
Wheelen dan Hunger (2012: 16) merupakan sebuah langkah untuk dapat
ancaman (oppoturnities and threats) yang berada di luar organisasi dan bukan
merupakan hal yang dapat dikontrol oleh pimpinan organisasi dalam jangka waktu
dekat. Lingkungan internal organisasi terdiri dari variabel kekuatan dan kelemahan
(strenghts and weaknesses) yang berada dalam tubuh organisasi itu sendiri dan
biasanya tidak dalam kontrol pimpinan organisasi dalam waktu dekat. Yang
termasuk dalam variabel ini adalah struktur, budaya, dan sumber daya organisasi.
sebagai berikut :
lain yang relatif terhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang dilayani
peraturan baru atau yang direvisi yang dapat menjadi ancaman bagi
keberadaan organisasi.
kekuatan dan kelemahan yang dimiliki (Rangkuti, 2009). Matrik ini dapat
Keterangan:
1) Strategi SO
sebesar mungkin.
2) Strategi ST
3) Strategi WO
4) strategi WT
Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensive dan berusaha
Hasil analisis pada tabel matriks faktor strategi internal dan faktor strategi
eksternal dipetakan pada matriks posisi dengan cara Analisis TOWS atau SWOT
sebagai berikut :
1. Kalau peluang lebih besar daripada ancaman maka nilaiy>0 dan sebaliknya
2. Kalau kekutan lebih besar daripada kelemahan maka nilaix>0 dan sebaliknya
FAKTOR EKSTERNAL
F
Y (+) A
K
T
Kuadran III Kuadran I O
Strategi Turn around strategi Agresif R
I
N
X (+) T
X (-)
E
R
N
A
Kuadran IV Kuadran II L
Kuadran II
Kuadran III
• Perusahaan menghadapi peluang besar tetapi sumber dayanyalemah, karena
internal perusahaan.
Kuadran IV
• Merupakan kondisi yang serba tidak menguntungkan
• Perusahaan menghadapi berbagai ancaman eksternal sementarasumberdaya
yang dimiliki mempunyai banyak kelemahan
• Strategi yang diambil: defensif, penciutan dan likuidasi.
(Rangkuti, 2008).
mencocokkan faktor internal dan eksternal adalah hal yang paling sulit dalam
membuat matriks SWOT karena membutuhkan penilaian yang baik. Dan kemudian
awal bisnis baru, ketiganya adalah kesempatan atau dorongan dari peluang-peluang,
pengusaha dan tim pendiri dan sumber daya yang dihimpun untuk memulai
Uncertainty
Opportunity Entrepreneur
Resources
kecocokan dan kesenjangan dari tiga faktor penting kewirausahaan pada waktu
financial benefit maupun dalam arti social benefit hal ini tergantung dari segi
penilaian yang dilakukan tidak selalu menggambarkan layak dalam arti financial
benefit.
61
penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidak
layak bisnis dibangun, tetapi juga saat dioperasionalkan secara rutin dalam rangka
misalnya rencana peluncuran produk baru. Studi kelayakan sangat penting dan
membangun suatu usaha. Studi kelayakan dilakukan untuk melihat apakah usaha
2. Memudahkan Perencanaan
Jika kita sudah dapat meramalkan apa yang akan terjadi dimasa yang
3. Memudahkan Pelaksanaan
4. Memudahkan Pengawasan
disusun.
5. Memudahkan Pengendalian
sehingga dapat memperkaya teori yang digunakan dalam mengkaji penelitian yang
dilakukan.
Nama
No Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian
1 Rudi Analisis 1. Berdasarkan hasil evaluasi kualitas
Nurrahmat Manajemen dan pelayanan Apot i k de n ga n
Kwalitas m e ngguna ka n m e t o d e We i ght e d
Pelayanan klinik S e r vq u a l d i p e r o l e h n i l a i i n d e k s
dan Apotik kualitas pelayanan yang negatif
Eksotika menunjukkan bahwa kualitas pelayanan
terhadap Apotik Eksotika masih belum memenuhi
harapan konsumen.
Konsumen di
2. Kelima dimensi layanan Apotik
Kota Semarang dalam metode s e r v q u a l ya n g
meliputi fasilitas fisik,
kehandalan, daya tanggap,
jaminan dan empati, ya n g
di ha ra pka n da n di a n gga p pe nt i n g
ol e h konsumen.
2 Ika Selvia Pengaruh 1. Kualitas pelayanan berpengaruh signifikan
Umayya Kualitas terhadap Kepuasan Pasien pada Klinik
NST Pelayanan, Dokter Gigi Eka Adhayani Medan,
Harga dan besarnya pengaruh kualitas pelayanan
Fasilitas tersebut adalah sebesar 47,1%, artinya
terhadap bahwa setiap kenaikan tingkat Kualitas
Kepuasan Pelayanan sebesar satu poin maka
Pasien pada Kepuasan Pasien akan mengalami
Klinik Dokter kenaikan sebesar 0,471. Begitu juga
Gigi Eka sebaliknya, apabila Kualitas Pelayanan
Adhayani mengalami penurunan sebesar satu poin
Aksara Medan maka Kepuasan Pasien akan mengalami
penurunan sebesar 0,471.
2. Harga berpengaruh signifikan terhadap
kepuasan pasien pada Klinik Dokter Gigi
Eka Adhayani Medan, besarnya pengaruh
harga tersebut adalah sebesar 60,8%,
artinya bahwa setiap kenaikan tingkat
harga sebesar satu poin maka Kepuasan
Pasien akan mengalami penurunan sebesar
0,628. Begitu juga sebaliknya, apabila
64
Start Up
METODE PENELITIAN
mengumpulkan atau mencatat data, baik berupa data primer maupun data sekunder
yang digunakan untuk keperluan menyusun suatu karya ilmiah dan kemudian
sehingga akan memperoleh data yang valid untuk kemudian diolah dan dianalisa.
mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih. Variabel mandiri adalah variabel
selalu dipasangkan dengan variabel dependen. Dan menurut Sugiono (2012:9) juga
alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data
dengan triangulasi, analisis data bersifat induktif atau kualitatif, dan hasil penelitian
adalah deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian yang akan dilakukam adalah
untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independent)
67
68
Karena metode ini hanya menjelaskan satu variabel atau lebih tanpa dibandingkan
dengan variabel lain. Disamping itu dipilihnya metode ini dikarenakan pemahaman
Pasar dan hal yang Kebutuhan dan keinginan Teridentifikasi Tidak teridentifikasi
terkait konsumen
Konsumen Terjangkau dan Tidak atau sulit
menerima produk dijangkau
Waktu kembali modal <1 tahun >3 tahun
Nilai tambah IRR 40%+ IRR <13%
Tingkat pertumbuhan pasar 20% <20%
Tingkat laba kotor >40% <20%
Keunggulan Biaya tetap dan tidak tetap Tinggi Rendah
kompetitif Tingkat pengendalian harga Tinggi Rendah
biaya
Jaringan Luas dan Kuat Sempit
Kreasi nilai dan Laba setelah pajak 10-15% atau lebih <5%
isu-isu realisasi Waktu arus kas positif <2 tahun >3 tahun
Tingkat pengembalian 40-70% atau lebih <20%
investasi
cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
69
Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu
cara ilmiah, data, tujuan dan kegunaan. Menurut Darmadi (2013: 153) Metode
Penelitian adalah suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan
kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-
Adapun jenis dan sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah :
1. Data primer
bergerak dibidang yang sama dan juga masyarakat luas sebagai konsumen yang
2. Data sekunder
langsung dari sumbernya tetapi dari sumber tertulis seperti dari text book, artikel,
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat
B. Data Sekunder
Studi literatur Studi literatur dilakukan melalui pengambilan data dari dokumen-
dokumen yang berhubungan dengan perencanaan bisnis
perusahaan khususnya bidang Jasa Klinik pratama
ini untuk mengetahui situasi yang dapat diamati agar selanjutnya dapat dibuat suatu
tujuan dan strategi bisnis, rencana operasi, rencana marketing, rencana sumber daya
Kesehatan. Sebelumnya telah dibuka klinik pratama Aleva Medika pada tahun
terutama di daerah pinggiran kota Garut, maka akan dibuka cabang klinik pratama
Ghoisan Medika di daerah Kadungora Garut. Jaraknya yang dekat hanya sekitar 16
km dari kota Garut dengan akses yang mudah dijangkau membuat pemilik untuk
kesehatan terutama klinik pratama, rata-rata klinik disana hanya menunggu pasien
yang datang berkunjung ke kliniknya. Hal ini memberikan kesempatan bagi kami
untuk mendirikan klinik pratama Ghoisan Medika untuk hadir disana, dan dengan
keilmuan yang kami dapat di Widyatama akan membantu kami untuk menjadikan
Visi diperlukan untuk mengetahui tujuan dan cita – cita yang ingin
dilakukan oleh perusahaan sedangkan misi merupakan cara atau tahapan dalam
mencapai tujuan dan cita – cita tersebut. Tentu visi dan misi sangat penting untuk
71
72
1. Visi
2. Misi
dan BPJS
3. Tujuan
BPJS
2. Meningkatkan revenue
3. Menurunkan cost
Analisis lingkungan terbagi atas dua yaitu analisis lingkungan eksternal dan
internal. Analisis ini diperlukan untuk mengetahui faktor – faktor yang berada
perizinan klinik (dalam prosesnya), sulitnya proses izin klinik ini bisa
Dengan adanya kerja sama dengan BPJS dan rencana pemerataan kapitasi
pasien dari BPJS tersebut akan berdampak positif pada peningkatan jumlah
klinik.
2. Faktor ekonomi
74
Kondisi perbankan Indonesia saat ini cenderung stabil, hal ini tercermin dari
2,88% (Sumber : BI) dan Daya beli masyarakat garut sangat rendah daripada kab
Sebagai usaha yang menggunakan bantuan modal dari dana pinjaman sektor
Kondisi perbankan yang cukup stabil, penurunan tingkat suku bunga bank
yang berlaku saat ini dan upaya peningkatan peran perbankan sebagai
sumber pembiayaan bagi dunia usaha menjadi peluang bagi Klinik Pratama
3. Faktor teknologi
Sumber :https://www.boc.web.id/statistik-pengguna-digital-dan-internet-indonesia-2019
saat ini telah dimanfaatkan oleh Klinik Pratama Ghoisan Medika sebagai
ini telah meluas di kalangan masyarakat dan dapat diakses oleh siapa saja,
di mana saja dan kapan saja karena saat ini telah banyak beredar telepon
diharapkan dapat menjadi media promosi yang baik bagi Klinik Pratama
Sumber https://kembar.pro/2018/
yang masih memegah teguh adat istiadat terutama yang tinggal di daerah
pedesaan garut, mereka masih fanatik terhadap agama dan budaya yang
1. Kompetitor
anak autis dan anak berkebutuhan khusus. Dan Klinik Nurhayati adalah
didirikan sejak tahun 2017 dengan fasilitas menerima rawat inap dan buka
praktek 24 jam.
2. Pelanggan
78
Potensi pasien di Kadungora masih besar, hal ini dapat dilihat dari
3. Supplier
pelayanan kepada para pasien, oleh karena itu kedua hal tersebut harus
dengan harga yang murah dan sistem pembayaran yang ringan. Saat ini
pemasok obat-obatan yang seperti itu adalah Apotek Planet dari bandung,
pemasok ini dipakai hampir oleh semua klinik di Garut karena apotek
tersebut selain melayani pesanan antar jemput ke klinik dengan harga yang
bersaing juga sistem pembayarannya yang ringan yaitu dapat dibayar bulan
berikutnya. Walaupun supplier obat saat ini didominasi oleh apotek Planet
Sedangkan untuk alat-alat kesehatan yang besar seperti tempat tidur periksa,
alat infus, mesin Nebulizer, dan lainnya biasanya membeli ke kota Bandung
sedangkan untuk alat-alat kesehatan sekali pakai seperti alat suntik biasanya
1. Finance
Modal usaha bagi Klinik Pratama Ghoisan Medika terdiri dari modal
finansial dan modal fisik. Modal awal dalam membangun usaha Klinik
Pratama Ghoisan Medika yaitu berasal dari modal finansial sendiri. Karena
ini adalah usaha baru, maka sebagian dari modal finansial akan digunakan
ini stabil dan berkembang maka sementara urusan keuangan akan dikelola
2. Marketing
pendekatan dan terapi yang tepat maka hal tersebut bisa diatasi, karena
hingga keluar dari klinik tersebut. Hal ini dilakukan dengan harapan
Medika.
3. Operation
oleh bagian admin dengan lisan dan tertulis, pelaporan tersebut hanya
pembukuan sederhana.
Untuk jadwal operasional klinik buka pagi mulai dari jam 7.00 wib hingga
jam 10.00wib dan sore hari mulai jam 16.00 wib hingga jam 21.00 wib.
4. Human resource
Pada saat ini sumber daya manusia yang dimiliki klinik pratama Ghoisan
Medika adalah satu orang Manajer Operasional, dua orang dokter, satu
orang Administrasi dan satu orang Keuangan, seorang apoteker dan seorang
perawat.
baik.
82
(threats) yang merupakan hal yang kritis bagi keberhasilan perusahaan. Pengenalan
akan kekuatan yang dimiliki akan membantu perusahaan untuk melihat peluang –
yang ada akan memberikan realisme pada rencana-rencana yang akan dibuat
perusahaan.
yaitu
KEKUATAN ELEMEN
S-1 Pengalaman di Bidang usaha Klinik
S-2 Sudah menjalin hubungan yang baik dengan
berbagai pihak terutama BPJS
S-3 Tempat yang strategis dan memadai
S-4 Waktu buka praktek pagi dan sore
memperbaikinya.
83
KELEMAHAN ELEMEN
W-1 Promosi yang kurang maksimal
W-2 Karyawan yang belum tanggap
W-3 Pengelolaan Klinik Pratama belum optimal
W-4 Keterbatasan Modal
PELUANG Elemen
O-1 Peningkatan jumlah penduduk Garut
O-2 Kebijakan pemerintah yang mendukung
O-3 Munculnya Perusahaan industri baru
O-4 Peningkatan jumlah pensiunan
ANCAMAN ELEMEN
T-1 Birokrasi pemerintah daerah Garut dan BPJS
T-2 Bermunculan pendatang baru di bidang yang
sama
T-3 Keamanan dan bencana alam
T-4 Para pasien yang meminta untuk pindah ke
klinik lain
84
Dari faktor internal yang dimiliki oleh Klinik Pratama Ghoisan Medika,
berada di bagian Pengalaman di Bidang usaha Klinik, hal ini karena pemilik klinik
ini telah mempunyai klinik sebelumnya yaitu Klinik Aleva Medika di kota Garut.
pratama belum optimal karena ini klinik baru maka pengelolaan klinik semuanya
tertinggi berada pada peningkatan jumlah penduduk Garut, hal ini karena dengan
rating tertinggi berada pada birokrasi pemerintah daerah Garut dan BPJS,
birokrasi terutama pada saat pendirian usaha klinik maupun pada saat perpanjangan
usaha klinik.
• Dari keseluruhan hasil Matriks IFE dan EFE diatas terdapat selisih antara
Matriks IFE dan EFE pada hasil dari Matriks IFE terdapat selisih 0,5 dari
hasil yang telah dijumlahkan diatas. Sedangkan pada Matriks EFE terdapat
86
selisih 0,3 yang diperoleh dari hasil penjumlahan rating dan juga bobot diatas.
Sehingga dari hasil evaluasi IFAS dan EFAS tersebut dapat disimpulkan
Hal ini menjelaskan bahwa bisnis Klinik Pratama Ghoisan Medika memiliki
kekuatan dan peluang yang prospektif, terlihat dari hasil selisih yang positif baik
dari sisi internal maupun eksternal. Dari hasil tersebut dapat dipaparkan melalui
PELUANG
Kuadran I
Kuadran III
Aggressive
Turn Around
1 (0,5 ; 0,3)
KELEMAHAN KEKUATAN
-2 -1 1 2
-1
-2
Kuadran II
Kuadran IV
Difersifikative
Defensive
ANCAMAN
Dari hasil diagram Analisis SWOT di atas, bahwa Klinik Pratama Ghoisan
Medika berada di Kuadran satu yang memiliki arti bahwa Klinik Pratama Ghoisan
yang terbaik dan menambah segmentasi pelayanan kesehatan kepada para pasien,
juga memperluas kerjasama dengan instansi dan perusahaan yang ada agar dapat
menentukan sasaran dan strategi yang tepat untuk mencapai tujuan dari bisnis
tersebut dengan menangkap setiap peluang secara aktif dan meminimalisir semua
Strengths : Weaknesses :
Internal factor • Pengalaman di Bidang • Promosi kurang
usaha Klinik maksimal
• Sudah menjalin hubungan • Karyawan yang belum
yang baik dengan berbagai tanggap
pihak terutama BPJS • Pengelolaan Klinik
External Factors • Tempat yang strategis dan Pratama belum optimal
memadai • Keterbatasan Modal
• Waktu buka praktek pagi
dan sore
Opportunities : SO Strategy WO Strategy
• Peningkatan jumlah • Memperluas relasi dengan • Dengan meningkatnya
penduduk Garut instansi dan perusahaan jumlah penduduk Garut
• Kebijakan pemerintah baru maka potensi meningkat
yang mendukung • Lebih menekankan untuk yang menuntut klinik
• Munculnya Perusahaan mencari pasien dari untuk lebih aktif dan
industri baru kalangan pensiunan proaktif dalam
• Peningkatan jumlah • Mempererat kerjasama melakukan pemasaran
pensiunan dengan BPJS agar lebih • Lebih aktif dan proaktif
bisa meningkatkan kapitasi untuk meningkatkan
pasiennya kemampuan para
karyawan klinik agar
dapat memberikan
pelayanan yang terbaik
88
1. Strategi S-O
dengan memperluas relasi baru kepada instansi dan perusahaan yang ada,
instansi tersebut.
2. Strategi W-O
3. Strategi S-T
kepada para pasien agar terjaga loyalty mereka dan tidak pindah ke klinik lain.
89
4. Strategi W-T
Kecamatan Kadungora saat ini menjadi salah satu wilayah yang dilirik oleh
para para pemilik klinik besar Garut untuk membuka cabangnya seperti klinik
nurhayati yang telah memiliki klinik dan rumah sakit di kota garut. Dengan
hadirnya para pesaing besar yang buka kliniknya 24 jam dan ada rawat inap
akan menjadi ancaman bagi Klinik Pratama Ghoisan Medika, oleh karena itu
agar bisa bertahan dan bersaing yaitu dengan menaikkan kompetensi para
karyawan dan meningkatkan pelayanan dengan sepenuh hati agar para pasien
loyal.
1. Segmenting
Kadungora
Geografis Khusus
Leles
Umum Kota Garut
Jenis kelamin Pria dan Wanita
Usia 1 s/d 80 Tahun
Demografis
Kelas ekonomi Semua golongan
Penghasilan Umum
Semua peserta BPJS dan masyarakat
Sasaran
umum
Dalam segmentasi psikografis, Klinik Pratama Ghoisan
Medika menawarkan jasa kesehatan yang dapat dijangkau
Psikografi semua kalangan. Dengan harga yang relatif terjangkau,
masyarakat umum non peserta BPJS dapat berobat dengan
pelayanan yang sama dengan peserta BPJS.
2. Targeting
Tabel 4.9 Targeting Klinik Pratama Ghoisan Medika
Klinik Pratama Ghoisan Medika melakukan target segmentasi
geografis di Wilayah Kecamatan Kadungora Garut dikarenakan
lokasi yang berbatasan antara Bandung dengan kota Garut. Lokasi
Geografis
yang terlewati oleh kendaraan dari luar kota dimanfaatkan oleh
Klinik Pratama Ghoisan Medika untuk menggaet pasar dari luar
Kota Garut.
Jenis Laki-laki 50 persen Klinik Pratama Ghoisan
kelamin perempuan 50 persen Medika memiliki target
Usia 1-35 40 persen pasar semua masyarakat
36-50 30 persen kadungora dan sekitarnya
Demografi 51 > 30 persen yang terdaftar sebagai
Sasaran Semua masyarakat yang peserta BPJS dan Non
terdaftar sebagai peserta peserta BPJS
dan non peserta BPJS
yang membutuhkan jasa
pengobatan klinik
Dalam target psikografis Klinik Pratama Ghoisan Medika
menawarkan jasa kesehatan yang dapat dijangkau oleh semua
kalangan. Hal ini dikarenakan hampir semua masyarakat telah
Psikografi
terdaftar sebagai peserta BPJS baik BPJS Pekerja (PPU), BPJS
Mandiri dan BPJS Peserta Bantuan Iuran (PBI), dan juga
masyarakat umum bukan peserta BPJS.
91
3. Positioning
share di kadungora terdapat dua puluh lima kllinik dan satu puskemas
ribu empat ratus delapan puluh orang. Sehingga market share masih
harga yang akan ditetapkan untuk kategori pasien non BPJS adalah
minimal lima puluh ribuan, dimana harga ini lebih murah dari harga
rata-rata klinik lainnya yang sudah berkisar enam puluh ribu keatas.
1. Product
(sunat untuk anak laki-laki), pemeriksaan darah (gula darah, asam urat dan
pasien yang tidak bisa datang ke klinik (pasien yang lumpuh, sakit keras
2. Process
kesehatan apa yang diinginkan, setelah itu dilakukan tindakan oleh dokter
diperlukan. Apabila pasien peserta BPJS bisa langsung pulang, tapi apabila
ada pelayanan tindakan yang diluar covering BPJS seperti bedah minor
maka pasien akan dikenakan biaya. Dan apabila pasien umum bukan peserta
BPJS maka akan dikenakan biaya sesuai tindakan dokter lakukan dan obat-
pemeriksaan
umum, suntik KB,
cek darah
Pemeriksaan di
Klinik
tindakan bedah Pemberian obat
Pasien apabila Pembayaran
minor atau sunat
melakukan diperlukan
pendaftaran
Visite
pemeriksaan
(pemeriksaan ke
umum
rumah pasien)
3. Price
umum (Non Peserta BPJS) atau peserta BPJS yang mengajukan pelayanan
kesehatan klinik yang tidak di covering BPJS. Adapun besaran biaya yang
tergantung kepada hasil diagnosa dan tindakan dokter terhadap setiap kasus
pasien yang diperiksa dan obat yang diresepkan oleh dokter, sedangkan
untuk pasien peserta BPJS tidak dikenakan biaya karena sudah dicovering
BPJS kecuali kalau ada tambahan tindakan yang tidak di covering BPJS
4. Place
Lokasi merupakan salah satu hal penting dalam mendirikan bisnis jasa
kesehatan Klinik, oleh karena itu Klinik Pratama Ghoisan Medika akan
94
berlokasi di jalan Raya Kadungora Garut, dimana lokasi ini sangat strategis
5. Promotion
pihak perusahaan kepada konsumen mengenai barang atau jasa. Hal ini
secara luas kepada masyarakat, dengan harapan akan tertarik pada informasi
lebih fokus ke operasionalnya saja, maka ini merupakan peluang bagi Klinik
Event Aktif membuat Event yang berhubungan dengan Kesehatan seperti Gerak
jalan santai, senam kelompok prolanis, dsb.
seperti aktif beriklan di media sosial dan radio juga sering membuat event-
event seperti gerak jalan santai dan program senam prolanis, hal ini
6. People
Dalam bisnis jasa kesehatan, karyawan merupakan aset yang perlu untuk
pelayanan yang terbaik bagi para pasien yang berobat ke klinik. Kecepatan
7. Physical evidence
Tata letak ruangan pendaftaran dan ruang tunggu terletak dalam satu
ruang dekat dengan pintu masuk klinik, hal ini untuk memudahkan
Ruangan ini tersendiri dan harus dekat jendela karena agar sirkulasi
c. Ruangan Tindakan
97
d. Ruangan Obat
Ruangan ini terletak di dekat pintu keluar klinik, ruangan ini juga
Doctor
memaksimalkan sumber daya manusia sebagai aset utama perusahaan. Tujuan dari
perencanaan SDM ini adalah untuk memastikan kesesuaian antara tenaga kerja dan
pekerjaan, baik dari segi jumlah maupun kualitas yang dibutuhkan. Proses ini
1. Kebutuhan SDM
SDM yang ada telah disesuaikan untuk memenuhi kriteria kebutuhan SDM
Klinik.
99
2. Sistem Perekrutan
sudah memiliki Surat Izin Praktek (SIP) yang masih berlaku dari Dinas
sebagai berikut :
Khusus untuk dokter ada tambahan biaya yaitu biaya jasa visite, apabila
kepada jarak lokasi pasien dari klinik. Semakin jauh maka biayanya semakin
besar.
4. Struktur Organisasi
Pemilik Klinik
Manajer
Operasional
5. Pengendalian
biasanya dua kali dalam sebulan, yaitu minggu pertama dan minggu ke
setiap akhir bulan. Pelaporan kinerja dilakukan secara lisan dan tertulis.
dalam bentuk pembukuan sederhana dan juga laporan aktifitas usaha secara
klinik.
sebagai berikut :
a. Kebutuhan Modal
tahun. Diharapkan dalam kurun waktu tersebut kegiatan usaha ini sudah
B Pendanaan Investasi
Total biaya investasi 430.162.400
Permodalan
a. Modal sendiri 430.162.400
b. Pinjaman
klaim kapitasi pasien BPJS dan dari pasien masyarakat umum, dikurangi
4 Asumsi jumlah BPJS : 2,000 BPJS : 2,800 BPJS : 4,480 BPJS : 6.017 BPJS : 8.242
pasien orang orang orang orang orang
peserta BPJS Umum : 12 Umum : 17 Umum : 26 Umum : 36 Umum : 50
dan umum orang/hari orang/hari orang/hari orang/hari orang/hari
c. Proyeksi Biaya-Biaya
N description Total Years 1 Total Years 2 Total Years 3 Total Years 4 Total Years 5
o
Biaya Tenaga Kerja
1 Biaya Gaji
276.000.000 284.280.000 292.808.400 301.592.652 310.640.432
2 Biaya tunjangan
a. Tunjangan BPJS
Kesehatan 11.040.000 11.371.200 11.712.336 12.063.706 12.425.617
b. Tunjangan BPJS
KT 17.222.400 17.739.072 18.271.244 18.819.381 19.383.963
Pendidikan
1 Inhouse training &
pelatihan 4.000.000 4.400.000 4.840.000 5.324.000 5.856.400
Biaya Operasional
d. Perkiraan laba/rugi
TOTAL
382.080.000 582.960.000 938.880.000 1.420.512.000 2.111.212.800
Cost
Biaya Tenaga
1 Kerja 324.762.400 334.505.272 344.540.430 354.876.643 365.522.942
Biaya
2 Marketing 12.000.000 13.200.000 14.520.000 15.972.000 17.569.200
Biaya
3 Pendidikan 4.000.000 4.400.000 4.840.000 5.324.000 5.856.400
Biaya
4 Operasional 62.400.000 67.800.000 73.564.800 80.230.124 87.335.246
-
Net Profit 24.082.400 157.139.928 493.720.370 954.006.673 1.621.372.948
Earning before Tax -6,3% 27,5% 53.1% 67,7% 77,3%
Net Profit Margin -6,3% 27,0% 52.6% 67,2% 76.8%
Gross Profit
Margin -5,5% 28,0% 53.4% 67,9% 77,5%
106
yang keluar. Dan berikut perkiraan aliran dana masuk dan keluar Klinik
Cash In
1 Capital 430.162.400
Cash Out
Biaya Tenaga
1 Kerja 324.762.400 334.505.272 344.540.430 354.876.643 365.522.942
Biaya
2 Marketing 12.000.000 13.200.000 14.520.000 15.972.000 17.569.200
Biaya
3 Pendidikan 4.000.000 4.400.000 4.840.000 5.324.000 5.856.400
Biaya
4 Operasional 62.400.000 67.800.000 73.564.800 80.230.124 87.335.246
5 Peralatan
Pengurusan
5 Legalitas 10.000.000
f. Analisis Keuangan
ROI 644%
dinyatakan layak jika Net Present Value (NPV) lebih besar dari nol
atau bernilai positif. Sebaliknya, jika Net Present Value (NPV) suatu
investasi lebih kecil dari nol atau bernilai negatif maka investasi
3. Profitability Index
dinyatakan layak jika Profitability Index (PI) lebih besar dari satu.
• Jika IRR lebih besar (>) dari bunga pinjaman, maka diterima
• Jika IRR lebih kecil (<) dari bunga pinjaman, maka di tolak.
109
Terlihat bahwa nilai IRR sebesar 17% lebih besar dari bunga
dapat diterima.
keberatan dan gangguan atas lokasi usaha yang dijalankan oleh suatu
digunakan
110
bekerja
Resiko aspek keuangan yang mungkin timbul pada saat investasi tidak
terjadi.
Resiko aspek operasional yang dapat terjadi yaitu apabila salah satu
karyawan tidak masuk kerja terutama tenaga medisnya, hal ini akan
hal ini Klinik Pratama Ghoisan Medika akan menunjuk salah satu
Resiko aspek legal yang mungkin dapat terjadi pada saat habisnya
Ghoisan Medika
hasil analisis yang dilakukan seperti yang ada pada tabel diatas bahwa
Klinik Pratama Ghoisan Medika memiliki potensi yang tinggi terlihat mulai
114
dari target pasar masyarakat yang jelas, lokasi yang mudah dijangkau
dari Klinik Pratama Ghoisan Medika didapat bahwa IRR 21% memiliki
memiliki potensi yang tinggi dari tim yang siap bersaing dan pengalaman
Terkonsep Potensi
Diferensia Pelayanan terabaikan Bersaing
dengan baik Tinggi
siasi
Strategis Tidak Tepat Potensi
Ketepatan Waktu Tepat Waktu Dimiliki
Waktu Tinggi
Tidak dapat Potensi
Fleksibilitas Dapat beradatasi Tinggi
beradaptasi Tinggi
Mudah Potensi
Saluran Distribusi Mudah diakses Sulit diakses
Diakses Tinggi
Ruang Untuk Potensi
Fleksibel kaku Fleksibel
kesalahan Tinggi
tinggi terlihat dari hasil pelayanan, ketepata waktu, yang memiliki potensi
yang baik.
116
keseluruhan bahwa bisnis Klinik Pratama Ghoisan Medika memberikan nilai yang
tinggi pada potensi yang terlihat yang berarti layak untuk dijalankan dengan alasan
akan mendapatkan keuntungan yang besar pada Klinik Pratama Ghoisan Medika
dan bisnis tersebut dibutuhkan secara terus menerus tumbuh dan berkembang.
BAB V
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan data yang telah dilakukan maka dapat
ditarik kesimpulan :
fasilitas kesehatan seperti klinik, puskesmas dan rumah sakit sebagai media
pelayanan yang terbaik kepada para pasien yang datang ke klinik mulai dari
dengan instansi-instansi.
117
118
Dan yang terakhir dari aspek Keuangan, Klinik Pratama Ghoisan Medika
Medika layak dijalankan, Internal Rate Return sebesar 17% yang berarti
melihat peluang pasar yang masih sedikit pesaingnya di bisnis ini di wilayah
oleh para tenaga medis yang kompetensi dan keahliannya terjamin. Hal ini
dapat menjadikan Klinik Pratama Ghoisan Medika untuk terus tumbuh dan
berkembang dengan adanya pengendalian harga dan biaya yang tepat. Dan
Ghoisan Medika memiliki peluang yang baik dimana Net Profit masih
memiliki potensi yang tinggi dengan tim karyawan yang siap bersaing dan
5.2 Saran
dan dan perusahaan yang ada, juga lebih serius untuk mendekati TASPEN
kegiatan yang bersifat social seperti imunisasi gratis, gerak jalan santai,
baik dengan pasien yang terdaftar di klinik dan juga sebagai media promosi
120
yang cukup efektif agar masyarakat mau berobat ke Klinik Pratama Ghoisan