Anda di halaman 1dari 17

BAB III

GAMBARAN UMUM DAN PERILAKU PENDUDUK

A. Gambaran Umum Dan Kependudukan

1. Luas Wilayah

Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Panawangan memiliki luas

53,9 km² yang letak astronomisnya berada pada -7°07’ sampai dengan

01°.3’ Bujur Timur dan 103°22” sampai dengan 53o.7’’ Lintang, dengan

batas wilayah sebagai berikut :

- Selatan Utara berbatasan dengan UPTD Puskesmas Gardujaya

- Selatan berbatasan dengan UPTD Puskesmas Kawali Mukti

- Timur berbatasan dengan Desa Ciburuy (wilayah kerja UPTD

Puskesmas Rajadesa)

- Barat berbatasan dengan desa Sindangwangi (wilayah kerja

UPTD Puskesmas Sukamantri)

Secara rinci luas wilayah menurut desa/kelurahan dapat dilihat pada

tabel berikut ini :

Tabel 3.1
Luas Wilayah Menurut Desa
Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Panawangan

No Desa/Kelurahan Luas (Km²) Persentasi (%)

1 Panawangan 6,88 12,8


2 Sagalaherang 7,14 13,2
3 Nagarapageuh 3,00 5,6
4 Nagarajaya 5,35 9,9
5 Nagarajati 2,75 5,1

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Panawangan Tahun


2020 1
No Desa/Kelurahan Luas (Km²) Persentasi (%)

6 Kertayasa 6,80 12,6


7 Karangpaningal 5,31 9,8
8 Indragiri 5,97 11,1
9 Kertajaya 5,20 9,6
10 Nagarawangi 2,39 4,4
11 Natanegara 3,15 5,8
Sumber Data : UPTD Puskesmas Panawangan

Berdasarkan tabel 3.1 menunjukkan, Desa/Kelurahan yang

wilayahnya paling luas di wilayah kerja UPTD Puskesmas Panawangan

Kabupaten Ciamis adalah Desa Sagalaherang yaitu seluas 7,14 km²,

sedangkan Desa yang wilayahnya paling sempit yaitu Desa Nagarajati

yaitu 2,5 km².

2. Jumlah Kecamatan, Desa, Dusun, RW dan RT

Secara Administratif wilayah Kerja Puskesmas DTP Panawangan

terdiri dari 1 kecamatan, 11 desa, 106 RW dan 338 RT. Secara rinci

wilayah administratif Puskesmas Panawangan pada tahun 2020 dapat

dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.2
Jumlah Dusun, RW dan RT
di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Panawangan

No Desa/Kelurahan Dusun RW RT

1 Panawangan 6 15 42
2 Sagalaherang 7 16 52

3 Nagarapageuh 3 6 23

4 Nagarajaya 5 10 39
No Desa/Kelurahan Dusun RW RT

5 Nagarajati 2 6 21

6 Kertayasa 4 10 28
7 Karangpaningal 6 11 24
8 Indragiri 5 10 48
9 Kertajaya 2 8 21
10 Nagarawangi 2 5 14
11 Natanegara 2 9 26

Jumlah 44 106 338


Sumber Data: UPTD Puskesmas DTP Panawangan

Tabel 3.2 menunjukkan bahwa Desa/Kelurahan dengan jumlah

Dusun terbanyak adalah Desa Sagalaherang yaitu 7 Dusun, sedangkan

Desa dengan jumlah Dusun paling sedikit adalah Desa Nagarajati, Desa

Kertajaya, Desa Nagarawangi dengan 2 dusun.

3. Keadaan Penduduk

Jumlah Penduduk di wilayah Kerja UPTD Puskesmas Panawangan

pada Tahun 2020 adalah sebanyak 37.313 jiwa. Secara sebaran jumlah

penduduk per Desa dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.3
Jumlah penduduk
di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Panawangan
Tahun 2020

No Desa/Kelurahan Jumlah penduduk (Orang)


1 Panawangan 5.959
2 Sagalaherang 6.236
3 Nagarapageuh 2.649
4 Nagarawangi 1.507
No Desa/Kelurahan Jumlah penduduk (Orang)
5 Nagarajaya 3.925
6 Nagarajati 2.357
7 Natanegara 2.371
8 Kertayasa 2.484
9 Kertajaya 2.170
10 Karangpaningal 3.763
11 Indragiri 3.710
Jumlah 37.313
Sumber Data: Puskesmas Panawangan

Tabel 3.3 menunjukkan bahwa Desa/Kelurahan dengan jumlah

penduduk terbanyak di Wilayah Kerja Puskesmas Panawangan pada

tahun 2020 adalah Desa Sagalaherang yaitu sebanyak 6.236 jiwa,

sedangkan yang paling sedikit adalah Desa Nagarawangi yaitu sebanyak

1.507 jiwa.

Tabel 3.4
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok
Umur Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Panawangan
Tahun 2020

Umur (Tahun) Laki-laki Perempuan Total %


0 – 4 706 712 1.418 3,8
5 – 14 2.553 2.574 5.127 13,7
15 – 44 7.968 8.032 16.000 42,9
45 – 64 4.590 4.628 9.218 24,7
65 + 2.765 2.785 5.550 14,9
Jumlah 18.582 18.731 37.131 100
Sumber Data: UPTD Puskesmas Panawangan

Dari tabel diatas terlihat bahwa jumlah penduduk di Wilayah Kerja

Puskesmas Panawangan terbanyak pada kelompok usia 15-44 tahun

sebesar 42,9 %. Hal ini menunjukkan bahwa lebih dari setengah

penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Panawangan merupakan

penduduk usia produktif.


4. Peta wilayah kerja UPTD Puskesmas Panawangan

5. Struktur Organisasi Puskesmas Panawangan

Struktur Organisasi Puskesmas Panawangan yang mengacu pada


Peraturan Menteri Kesehatan No 43 Tahun 2019 adalah sebagai berikut

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Panawangan Tahun 2020


1290
Gambar 2.1. Struktur Organisasi Tata Kerja (SOTK) Puskesmas Panawangan Tahun 2020

STRUKTUR ORGANISASI
PUSKESMAS DI UPTD PUSKESMAS
PANAWANGAN

Kepala Puskesmas
Panawangan
Dr.Aang Kurniawan

Unit
Tata Usaha
Sutisna.

Keuangan
Urusan Rumah
Perencanaan Dan Kepegawaian 1.Bend.Penerimaan : Suhenda
2.Bend.Pengeluaran : Aan Tangga
SIK Dan Umum Juandah Dodo Suganda
Aan 3. Bend.BOK
: Nurlela F

Penanggung Jawab UKM Penanggung Jawab Penanggung Jawab Penanggung Jawab


Esensial dan Perkesmas UKM Pengembangan UKP,Kefarmasian Jaringan Puskesmas Penanggung Jawab Penanggung Jawab
Nurlela Fitriasari SKM Suhenda dan Laboratorium Dan Jejaring Bangunan,Prasarana MUTU
Dr.Hj.Sitti Mariam Puskesmas Dan Peralatan
1.Promkes : Yuni S SKM Dodo Suganda H.Uus Kusnadi Ners
1.Pel.Kes Gigi Masy:
2.Kesling : Nurlela F SKM Suhenda AMD.Kes Pendaftaran Nopan F 2.Rawat Jalan 1.Pustu Kertayasa:
3.Kesga:Hj Yani R Str.Keb 2.Kestrad : H Uher Poli Umum : H.Uher S.Kep Enok Nuradidah Am,Keb
4.Gizi (UKM): Kamila SKM 3.Kesorga : Tati F.Am.kg Gigi dan Mulut : Suhenda 2.Pustu Nagarapageuh
5.P 2TB :H.Uher S,Kep 4.Kes.Kerja : Devi Ners Persalinan : Eli Herliana S.ST 1.Bangunan : Dodo 1.Skertaris :
6.Perkesmas : U.Devi Ners 5.Usila : Hj Dede R MTBS : Hj Dede R 3. Pustu Nagarajati Suganda Lestri L Amkl
7.PTM : Kautsar M Am.Kep 6. Indra : Cepi Poli Dot : H.Uher S S,Kep Entin Wartini Am,Keb 2.Prasarana : Dodo 2.Auditor :
8.Survelanc : H Iim R Ners 4,Poskesdes Suganda Eli Herliana SST
S.Kep.Ners Koseling Terpadu :
9.Imunisasi : Popa N Ners a.Neli Jumyana Am,Keb 3.Sarana : Dodo 3.UPM :
7. UKS : Suhenda
10.P2Kusta : H Uus K b.Auliatika MSST Hj.Dede R Am,Keb
8.Prolanis : Tati F Amkg
11.P2.Hepatitis :Lestri L Hj.Dede Am,Keb R c. Nani Mulyani Am,Keb
12.P2DBD : Eli H SST 3.UGD d.Cucu Suryatin STR,Keb
13.P2.Diare : H.Uus K Ners : U.Devi Ners 4.Rawat Inap : H.Uus K Ners
14.P2HIV/Aids:Lestri L Amk 5.Kefarmasian :
15.P2.Malaria :Dandi Am.Kep Hj.N Komara Sugiarti
16.P2.Filaria : Ika Triana Amk
a. Susunan Kepegawaian

Susunan kepegawaian pada Puskesmas adalah sebagai berikut :

1. Kepala Puskesmas

2. Kasubag Tata Usaha

3. UKM Essensial dan Kep. Kesehatan Masyarakat

4. UKM Pengembangan

5. UKP Kefarmasian dan Laboratorium

6. Jaringan dan jejaringnya

b. Tugas Pokok dan Fungsi

Unsur Organisasi UPTD Puskesmas Panawangan terdiri dari Pimpinan

(Kepala Puskesmas), dengan tugas pokok sebagai berikut :

1. Melaksanakan fungsi-fungsi manajemen, bimbingan dan supervisi.

2. Mengadakan koordinasi di tingkat kecamatan.

3. Sebagai penggerak pembangunan kesehatan di tingkat kecamatan.

4. Sebagai tenaga ahli pendamping Camat.

5. Mengkoordinir dan bertanggung jawab terhadap semua kegiatan

di puskesmas.

Kasubag Tata Usaha dengan tugas pokok sebagai berikut :

Sistem Informasi

1. Sebagai pusat data dan informasi puskesmas.

2. Mengumpulkan dan mengecek laporan puskesmas sebelum dikirim

ke dinas kesehatan

3. Menyajikan laporan dalam bentuk visualisasi data (tabel, grafik,dll)

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Panawangan Tahun


2020 21
4. Mengidentifikasi masalah program dari hasil visualisasi data dan

menyerahkan hasilnya kepada koordinator perencanaan dan

penilaian.

5. Bersama-sama team data dan informasi menyusun semua

laporan puskesmas (PTP, minilok, Lap. Tahunan, Stratifikasi,

dsb.)

6. Pencatatan dan pelaporan.

Kepegawaian/ Tata Usaha

1. Membuat laporan kepegawaian (Absensi, bezzeting, DUK,

laporan bulanan triwulan tahunan ,dsb.)

2. Mendata dan mengarsipkan file pegawai.

3. Mengusulkan cuti dan kenaikan pangkat

4. Mengusulkan tunjangan pegawai (Penyesuaian Fungsional).

5. Membuat Model C Merekap Absensi ( Ijin, Cuti, Sakit )

6. Membuat Absensi Mahasiswa/siswa yang praktek di Puskesmas.

7. Membuat perencanaan untuk pengembangan kualitas SDM staf

puskesmas.

8. Menyusun daftar pembagian tugas untuk staf puskesmas

dengan persetujuan kepala puskesmas

Rumah Tangga

1. Menyusun perencanaan dan evaluasi

2. Penerimaan dan pengeluaran logistik

3. Pengecekan terhadap keadaan logistik (registrasi barang, KIR, dll)

4. Pencatatan dan pelaporan.


Keuangan

1. Melakukan perencanaan Keuangan


2. Merealisasikan Keuangan

3. Membuat pembukuan/penutupan kas.

4. Mengambil gaji dan dana operasional serta yang berkaitan

dengan kesejahteraan pegawai

5. Pencatatan dan Pelaporan

6. Membuat petikan daftar gaji

7. Menerima setoran dari masing-masing unit pelayanan

8. Mengkoordinir bendahara-bendahara di Puskesmas

9. Melakukan setoran pedapatan asli

UKM Essensial dan Kep. Kesehatan Masyarakat, dengan tugas pokok sebagai

berikut :

1. Mengkoordinir dan bertanggung jawab dalam penyusunan perencanaan

dan evaluasi kegiatan di unit P2M, PROM.KES, KIA/KB, GIZI dan

KESLING, Pel. Keperawatan Kes. Masyarakat

2. Mengkoordinir dan berperan aktif terhadap kegiatan di

unitnya UKM Pengembangan, dengan tugas pokok sebagai

berikut :

1. Menyusun perencanaan dan evaluasi kegiatan di unit Kes. Jiwa, Pel.

Kesehatan Gigi Masyarakat, Pel. Kesehatan Tradisional Komplementer,

Pel. Kesehatan Olahraga, Pel. Kesehatan Indera, Pel. Kesehatan Lansia

2. Mengkoordinir dan berperan aktif terhadap kegiatan di

unitnya UKP Kefarmasian dan Laboratorium

1. Menyusun perencanaan dan evaluasi kegiatan di Pel. Pemeriksaan Umum,


Pel. Persalinan, Pel. Kesehatan Gigi dan Mulut, Pel, Rawat Inap, Pel.
KIA/KB yang bersifat UKP, Pel. Kefarmasian, Pel. Gawat Darurat,

Pelaksana Laboratorium, Pel. Gizi yang bersifat UKP

2. Mengkoordinir dan berperan aktif terhadap kegiatan di unitnya.

Jaringan dan jejaringnya, dengan tugas pokok sebagai berikut :

1. Mengkoordinir dan bertanggung jawab dalam penyusunan perencanaan

dan evaluasi kegiatan Pustu dan Bidan Desa

2. Mengkoordinir dan berperan aktif terhadap kegiatan di unitnya

B. Gambaran Perilaku Masyarakat

1. Keadaan Kesehatan Lingkungan

Lingkungan merupakan salah satu variabel yang perlu mendapat

perhatian khusus dalam menilai kondisi kesehatan masyarakat. Bersama

dengan faktor perilaku, pelayanan kesehatan dan genetik, lingkungan

mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Menurut Himpunan Ahli

Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) kesehatan lingkungan adalah suatu

kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologi yang

dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya

kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia.

a. Rumah Sehat

Definisi rumah menurut WHO adalah suatu struktur fisik yang

dipakai orang atau manusia untuk tempat berlindung, di mana lingkungan

dari struktur tersebut termasuk juga fasilitas dan pelayanan yang diperlukan,

perlengkapan yang berguna untuk kesehatan jasmani dan rohani serta

keadaan sosial yang baik untuk keluarga dan individu. Untuk mewujudkan
rumah dengan fungsi di atas, rumah tidak harus mewah atau besar tetapi

rumah yang sederhanapun dapat dibentuk menjadi rumah yang layak huni

Rumah disamping merupakan lingkungan fisik manusia sebagai

tempat tinggal, juga dapat merupakan tempat yang menyebabkan penyakit,

hal ini akan terjadi bila kriteria rumah sehat belum terpenuhi. Menurut angka

statistik kematian dan kemiskinan paling tinggi yang terjadi pada orang-

orang yang menempati rumah yang tidak memenuhi syarat dan terletak

pada tempat yang tidak sanitar. Bila kondisi lingkungan buruk, derajat

kesehatan akan rendah demikian sebaliknya. Oleh karena itu kondisi

lingkungan pemukiman harus mampu mendukung tingkat kesehatan

penghuninya.

Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi

syarat kesehatan, yaitu rumah yang mempunyai jamban sehat, mempunyai

sarana air bersih, mempunyai tempat pembuangan sampah, mempunyai

sarana pembuangan limbah, mempunyai ventilasi rumah yang baik, memiliki

kepadatan hunian rumah yang sesuai dan mempunyai lantai rumah yang

tidak terbuat dari tanah. Rumah merupakan tempat aktifitas dan tempat

berlindung keluarga, sehingga diperlukan kondisi rumah yang dapat

mengurangi risiko penghuni rumah untuk menjadi sakit.

Pada tahun 2020 jumlah rumah yang dibina di Wilayah Kerja

Puskesmas Panawangan sebanyak 9215 rumah. Dari jumlah tersebut

diperoleh hasil jumlah rumah yang memenuhi syarat atau rumah sehat

sekitar 60,9 %. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya mengalami

peningkatan (Tahun 2019 58%).


b. Akses Air Minum

Air minum adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat

kesehatan dan tanpa melalui proses pengolahan dapat langsung

diminum. Seiring dengan kemajuan teknologi serta semakin tinggi tingkat

kesadaran masyarakat terhadap kesehatan terutama dalam pemenuhan

kebutuhan air bersih untuk minum, sementara itu persediaan air tanah

yang selama ini menjadi sumber utama air minum telah mengalami

pencemaran, rumah tangga kini mulai beralih kepada produk air minum

dalam kemasan/isi ulang. Produk ini merupakan salah satu solusi untuk

konsumsi air minum karena produk dapat langsung diminum karena telah

melalui proses produksi . Sementara menurut definisi MDGs air minum

kemasan dan isi ulang tidak termasuk dalam sumber air minum layak. Hal

ini dikarenakan air kemasan tidak dapat dipastikan keberlanjutannya dan

sumbernya dari wilayah lain. Tahun 2020 jumlah penduduk dengan akses

air minum yang layak sekitar (82 %) dari jumlah penduduk tahun 2020

sebanyak 37.313 jiwa.

c. Akses Sanitasi (Jamban Sehat)

Jamban sehat adalah tempat buang air besar yang konstruksinya

memenuhi syarat-syarat kesehatan, antara lain pembuangan tinjanya

menggunakan tangki septik. Jamban sehat adalah salah satu syarat

rumah sehat. Berdasarkan data program Kesling, pada tahun 2020 dari

jumlah penduduk dengan akses sanitasi layak sebanyak sekitar 82% dari
jumlah penduduk sebanyak 37.313 jiwa. Sedangkan desa yang

melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) sebanyak 11

(100%) dari jumlah 11 desa. Untuk desa Open Defecation Free (ODF)

sebanyak 3 desa (27,2%).

d. Tempat – Tempat Umum dan Tempat Pengelolaan Makanan (TTU

dan TPM)

Tempat-tempat umum merupakan tempat kegiatan bagi umum

yang disediakan oleh badan – badan pemerintah, swasta atau perorangan

yang langsung digunakan oleh masyarakat yang mempunyai tempat dan

kegiatan tetap, memiliki fasilitas sanitasi (jamban, tempat pembuangan

sampah dan limbah) untuk kebersihan dan kesehatan di lingkungan.

Tempat-tempat umum yang sehat berpengaruh cukup besar di

masyarakat karena masyarakat menggunakan fasilitas umum tersebut

untuk berbagai kepentingan. Pengawasan sanitasi tempat umum

bertujuan untuk mewujudkan kondisi tempat umum yang memenuhi

syarat kesehatan agar masyarakat pengunjung terhindar dari

kemungkinan bahaya penularan penyakit serta tidak menjadi sarang

vektor penyakit yang dapat menimbulkan gangguan terhadap kesehatan

masyarakat di sekitarnya.

Pengawasan sanitasi tempat umum meliputi sarana wisata, sarana

ibadah, sarana transportasi, sarana ekonomi dan sosial. Jumlah TTU pada

tahun 2020 sebanyak 144 dan yang memenuhi syarat sebanyak 105 (73

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Panawangan Tahun


2020 27
%). Sedangkan untuk jumlah keseluruhan TPM sebanyak 33 dan yang

memenuhi syarat higiene sanitasi sebanyak 26 (78,8 %).

e. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Pelaksanaan program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap

penanggulangan masalah kesehatan melalui pencegahan terjadinya

kesakitan maupun kematian. Program PHBS adalah upaya untuk

pengalaman belajar bagi perorangan, keluarga, kelompok dan

masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku hidup

bersih dan sehat, yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat turut

menangani masalah di bidang kesehatan serta berperan aktif dalam

mewujudkan kesehatan masyarakatnya. PHBS mencakup tatanan Rumah

Tangga, Sekolah, Tempat Kerja, Tempat Umum dan Sarana Kesehatan.

PHBS di rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan

anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan

perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan

kesehatan di masyarakat. Indikator PHBS di tatanan rumah tangga

mencakup aspek-aspek sebagai berikut, yaitu : (1) ibu bersalin oleh

tenaga kesehatan, (2) pemberian ASI untuk balita, (3) adanya jaminan

pemeliharaan kesehatan, (4) aktivitas fisik setiap hari, (5) tidak merokok,

(6) makan dengan gizi seimbang, (7) ketersediaan air bersih, (8) adanya

jamban, (9) tingkat kepadatan hunian, (10) lantai rumah bukan dari

tanah, (11) bebas jentik. Hasil kegiatan tahun 2020 menunjukkan rumah

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Panawangan Tahun


2020 28
tangga yang telah melaksanakan PHBS di Wilayah Kerja Puskesmas

Panawangan sebanyak 9215 (80%). Capaian ini mengalami kenaikan

dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu 78 % pada tahun 2019.

f.Posyandu

Posyandu sebagai salah satu bentuk upaya kesehatan yang

bersumber daya masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam

sistem penyelenggaraan pelayanan kebutuhan dasar dalam rangka

meningkatkan kualitas sumber daya manusia secara dini serta merupakan

lini terdepan dari deteksi dini dibidang kesehatan yang dilakukan oleh

masyarakat. Agar posyandu dapat melakukan fungsi dasarnya, dimana

posyandu mempunyai daya ungkit yang sangat besar terhadap

penurunan Angka Kematian Bayi, Angka Kematian Balita dan Angka

Kematian Ibu, maka perlu adanya upaya untuk memantau dan

mendorong tingkat perkembangan posyandu. Jumlah posyandu di

Wilayah Kerja Puskesmas Panawangan pada tahun 2020 tercatat 49

buah.

Anda mungkin juga menyukai