Anda di halaman 1dari 8

PEMERINTAH KOTA PALEMBANG

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS PADANG SELASA
Jalan Padang Selasa No.10 Palembang
Telp. 0813666793292, e-mail : pkmpdgselasa@yahoo.co.id

KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS PADANG SELASA
NOMOR : 440 / 300 / PKM - PS / I / 2018

TENTANG
KEBIJAKAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN

DENGAN RAHMAT TUHAN MAHA ESA


KEPALA PUSKESMAS PADANG SELASA,

Menimbang : a. bahwa pasien menpunyai hak untuk mendapatkan pelayanan


yang bermutu dan aman;
b. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan dan
keselamatan pasien di Puskesmas Padang Selasa perlu disusun
kebijakan mutu dan keselamatan pasien dengan keputusan
Kepala Puskesmas;

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004


tentang Praktik Kedokteran;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014
tentang Tenaga Kesehatan;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75
Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46
Tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama,
Tempat Praktik Mandiri Dokter, Dan Tempat Praktek Mandiri
Dokter Gigi;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44
Tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen Puskesmas;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11
Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27
Tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian
Infeksi Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
9. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
128/MENKES/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar Puskesmas;

Kebijakan Mutu Dan Keselamatan Pasien 1


MEMUTUSKAN

Menetapka : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS PADANG SELASA


n TENTANG KEBIJAKAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN.

Kesatu : Kebijakan mutu dan keselamatan pasien Puskesmas Padang


Selasa seperti yang tertera pada lampiran merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Surat Keputusan ini.

Kedua : Dengan terbitnya Surat Keputusan ini, maka Keputusan Kepala


Puskesmas Padang Selasa yang sebelumnya dinyatakan tidak
berlaku lagi. Adapun Keputusan Kepala Puskesmas Padang Selasa,
sebagai berikut dengan nomor :

1. 440/041/ADMEN/SK/III/2016 Tentang Kebijakan Mutu Dan


Keselamatan Pasien, dinyatakan tidak berlaku lagi.

2. 440/096/UKP/SK/IX/2016 tentang Sasaran – Sasaran


Keselamatan Pasien Di Puskesmas Padang Selasa

3. 440/101/UKP/SK/IX/2016 tentang Penyampaian Informasi Hasil


Peningkatan Mutu Dan Keselamatan Pasien Di Puskesmas
Padang Selasa

Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan dengan ketentuan bila ada
kekeliruan akan dilakukan perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Palembang
pada tanggal :
Plt. Kepala Puskesmas Padang Selasa

Lizanna Farianty

Kebijakan Mutu Dan Keselamatan Pasien 2


Lampiran :
Surat Keputusan Kepala Puskesmas Padang Selasa
Tentang : Kebijakan Mutu Dan Keselamatan Pasien
Nomor : 440 / 300 / PKM - PS / I / 2018

KEBIJAKAN MUTU DAN KESELAMATAN PUSKESMAS


PUSKESMAS PADANG SELASA
PALEMBANG

A. KEBIJAKAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN

1.Kepala Puskesmas dan seluruh Penanggung Jawab Pelayanan Klinis dan


Penanggung Jawab Upaya Puskesmas wajib berpartisipasi dalam program
mutu mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi.

2.Para Penanggung Jawab wajib melakukan kolaborasi dalam pelaksanaan


Program mutu yang diselenggarakan di seluruh jajaran Puskesmas.

3.Perencanaan mutu disusun oleh seluruh jajaran Puskesmas Padang Selasa


dengan pendekatan multidisiplin, dan dikoordinasikan oleh Wakil Manajemen
Mutu

4.Perencanaan mutu meliputi :

a. Area prioritas berdasarkan data dan informasi, baik dari hasil monitoring dan
evaluasi indikator, maupun keluhan pasien / keluarga / petugas dengan
mempertimbangan kekritisan, risiko tinggi dan kecenderungan terjadinya
masalah.

b. Salah satu area prioritas adalah sasaran keselamatan pasien.

c. Penetapan area prioritas dengan mempertimbangkan 3H + 1 P ( High risk,


High volume, High cost + Potensial )

d. Kegiatan-kegiatan pengukuran, pengendalian mutu dan keselamatan pasien


yang terkoordinasi dari semua unit kerja dan unit pelayanan.

e. Pengukuran mutu dan keselamatan pasien dilakukan dengan pemilihan


indikator, pengumpulan data, untuk kemudian dianalisis dan ditindaklanjuti
dalam upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien.

f. Indikator meliputi indikator manajerial, indikator kinerja Upaya Puskesmas,


dan indikator klinis, yang meliputi indikator struktur, proses, dan outcome,
dan indikator-indikator Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.

Kebijakan Mutu Dan Keselamatan Pasien 3


g. Upaya-upaya perbaikan mutu dan keselamatan pasien melalui
standardisasi, perancangan sistem, rancang ulang sistem untuk
peningkatan mutu dan hasilnya disampaikan ke semua staf puskesmas.

h. Penerapan manajemen risiko pada semua lini pelayanan baik pelayanan


klinis maupun penyelenggaraan Upaya Puskesmas

i. Manajemen risiko klinis untuk mencegah terjadinya kejadian sentinel,


kejadian tidak diharapkan, kejadian nyaris cedera, dan keadaan potensial
cedera.

j. Program dan Kegiatan-kegiatan peningkatan mutu pelayanan klinis dan


keselamatan pasien.

k. Program pelatihan yang terkait dengan peningkatan mutu puskesmas.

l. Rencana pertemuan sosialisasi dan koordinasi untuk menyampaikan


permasalahan, tindak lanjut, dan kemajuan tindak lanjut yang dilakukan.

m. Rencana monitoring dan evaluasi program mutu.

5.Perancangan sistem/proses pelayanan memperhatikan butir-butir di bawah ini :

a. Konsisten dengan visi, misi, tujuan dan tata nilai Puskesmas, dan
perencanaan Puskesmas,

b. Memenuhi kebutuhan pasien, keluarga, dan petugas,

c. Menggunakan pedoman penyelenggaraan Upaya Puskesmas, pedoman


praktik klinis, standar pelayanan klinis, kepustakaan ilmiah dan berbagai
panduan dari profesi maupun panduan dari Kementerian Kesehatan,

d. Sesuai dengan praktik bisnis yang sehat,

e. Mempertimbangkan informasi dari manajemen risiko,

f. Dibangun sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang ada di


Puskesmas,

g. Dibangun berbasis praktik klini yang baik,

h. Menggunakan informasi dari kegiatan peningkatan yang terkait, dan

i. Mengintegrasikan serta menggabungkan berbagai proses dan sistem


pelayanan.

6.Seluruh kegiatan mutu dan keselamatan pasien harus didokumentasikan.

7.Wakil manajemen mutu wajib melaporkan kegiatan peningkatan mutu kepada


Kepala Puskesmas tiap 6 bulan.

Kebijakan Mutu Dan Keselamatan Pasien 4


B. SASARAN KESELAMATAN PASIEN

Tujuan dari ditetapkannya sasaran keselamatan pasien adalah untuk


mendorong perbaikan spesifik dalam keselamatan pasien. Sasaran menyoroti bagian-
bagian yang bermasalah dalam pelayanan kesehatan dan menjelaskan bukti serta
solusi dari konsensus berbasis bukti dan keahlian atas permasalahan ini.

Untuk meningkatakan keselamatan pasien perlu dilakukan pengukuran terhadap


sasaran – sasaran keselamatan pasien.

Indikator pengukuran sasaran keselamatan pasien seperti pada tabel berikut ini:

NO INDIKATOR SASARAN KESELAMATAN PASIEN TARGET

1 Tidak Terjadinya Kesalahan Identifikasi Pasien 100 %

2 Komunikasi Pelayanan Efektif, Jelas Dan Yang Dipahami 100 %


Oleh Pasien

3 Tidak Terjadinya Kesalahan Pemberian Obat Kepada 100 %


Pasien

4 Tidak Terjadinya Kesalahan Prosedur Tindakan Medis dan 100 %


Keperawatan

5 Pengurangan Terjadinya Risiko Infeksi di Puskesmas ≥75 %

6 Tidak Terjadinya Pasien Jatuh 100 %

1. Tidak terjadinya Kesalahan Identifikasi Pasien

Identifikasi pasien yang tepat meliputi dua detail wajib, yaitu: nama dan tanggal lahir
pasien. Kegiatan identifikasi pasien dilakukan pada saat :

a. Pada saat pasien mendaftar di Unit Pendaftaran

b. Pada saat pemeriksaan di Poli / Pustu

c. Pada saat pemberian tindakan.

d. Pada saat pengambilan spesimen dan penyerahan hasil pemeriksaan


laboratorium

Kebijakan Mutu Dan Keselamatan Pasien 5


Pengukuran indikator dilakukan dengan cara menghitung jumlah pasien yang
teridentifikasi tepat yang disurvei pada suatu unit pelayanan dibagi jumlah seluruh
pasien yang dilayani pada unit pelayanan tersebut.

Jumlah pasien yang teridentifikasi tepat


X 100 %
Jumlah seluruh pasien yang dilayani

2. Komunikasi Pelayanan Efektif, Jelas Dan Yang Dipahami Oleh Pasien

Pengukuran indikator dilakukan dengan cara menghitung jumlah pasien yang telah
paham dengan bertanda tangan di rekam medis

Jumlah pasien yg telah paham dan bertanda tangan di rekam medis


X 100%
Jumlah pasien yang mendapat pelayanan rawat jalan di Poli

3. Tidak Terjadinya Kesalahan Pemberian Obat Kepada Pasien

Ketepatan pemberian obat kepada pasien dimaksudkan agar tidak terjadi kesalahan
identifikasi pada saat memberikan obat kepada pasien.

Pengukuran indikator dilakukan dengan cara menghitung jumlah pasien yang


dilayani oleh bagian farmasi dikurangi kejadian kesalahan pemberian obat dibagi
jumlah seluruh pasien yang mendapat pelayanan obat.

Jumlah pasien yg dilayani – Kejadian kesalahan pemberian obat


X 100%
Jumlah pasien yang mendapat pelayanan obat

Kebijakan Mutu Dan Keselamatan Pasien 6


4. Tidak Terjadi Kesalahan Prosedur Tindakan Medis dan Keperawatan

Dalam melaksanakan tindakan medis dan keperawatan, petugas harus selalu


melaksanakannya sesuai prosedur yang telah ditetapkan. Identifikasi pasien yang
akan mendapatkan tindakan medis dan keperawatan perlu dilakukan sehingga tidak
terjadi kesalahan dalam pemberian prosedur. Pengukuran indikator dilakukan
dengan cara menghitung jumlah tindakan yang dilakukan dikurangi kejadian
kesalahan prosedur tindakan dibagi dengan seluruh tindakan medis yang dilakukan.

Jumlah tindakan medis dan keperawatan – Kejadian kesalahan prosedur tindakan


X 100%
Jumlah pasien yang mendapat tindakan medis

5. Pengurangan Terjadinya Risiko Infeksi di Puskesmas

Agar tidak terjadi risiko infeksi, maka semua petugas Puskesmas Lenek wajib
menjaga kebersihan tangan dengan cara mencuci tangan 6 langkah dengan
menggunakan sabun dan air mengalir atau hands rub. Enam langkah cuci tangan
harus dilaksanakan pada lima keadaan, yaitu:

1. Sebelum kontak dengan pasien

2. Setelah kontak dengan pasien

3. Sebelum tindakan aseptik

4. Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien

5. Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien.

Pengukuran terjadinya risiko infeksi di Puskesmas dilakukan dengan cara


menghitung jumlah petugas yang melakukan cuci tangan 6 langkah pada 5 keadaan
tersebut di atas yang disurvei dibagi dengan jumlah petugas pelayanan klinis yang
disurvei.

Jumlah petugas yang melakukan 6 langkah cuci tangan pada 5 keadaan


X 100%
Jumlah semua petugas pelayanan klinis yang disurvei

Kebijakan Mutu Dan Keselamatan Pasien 7


6. Tidak Terjadinya Pasien Jatuh

Setiap pasien yang dirawat di Puskesmas Padang Selasa dilakukan pengkajian


terhadap kemungkinan risiko jatuh untuk meminimalkan risiko jatuh. Pencegahan
terjadinya pasien jatuh dilakukan dengan cara :

a. Memberikan pencegahan jatuh pada setiap pasien di tempat tidur pemeriksaan.

b. Memberikan intervensi kepada pasien yang beresiko serta memberikan


lingkungan yang aman.

Pengukuran terhadap tidak terjadinya pasien jatuh dilakukan dengan cara


menhitung jumlah pasien yang dirawat dikurangi kejadian pasien jatuh dibagi
dengan jumlah semua pasien yang dirawat.

Jumlah pasien yang dirawat – Kejadian pasien jatuh


X 100%
Jumlah semua pasien yang dilayani

Ditetapkan di : Palembang
pada tanggal :
Plt. Kepala Puskesmas Padang Selasa

Lizanna Farianty

Kebijakan Mutu Dan Keselamatan Pasien 8

Anda mungkin juga menyukai