Anda di halaman 1dari 15

GAMBARAN PERILAKU CARING DENGAN TEORI KARATIF JEAN WATSON

PADA MAHASISWA PENDIDIKAN PROFESI NERS DI UNIVERSITAS


MUHAMMADIYAH SEMARANG

Manuscript

Oleh :

Tria Hani Farhani

G2A218024

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

2020

PERNYATAAN PERSETUJUAN

1
Manuskrip dengan judul :
GAMBARAN PERILAKU CARING DENGAN TEORI KARATIF JEAN WATSON
PADA MAHASISWA PENDIDIKAN PROFESI NERS DI UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH SEMARANG

Telah diperiksa dan disetujui untuk dipublikasikan

Semarang, Mei 2020

Pembimbing

Ns. Tri Nurhidayati., S.Kep., M.Med.Ed

GAMBARAN PERILAKU CARING DENGAN TEORI KARATIF JEAN


WATSON PADA MAHASISWA PENDIDIKAN PROFESI NERS DI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

2
Tria Hani Farhani1, Tri Nurhidayati2

1. Mahasiswa program studi S1 Keperawatan FIKKES UNIMUS, hanithf@gmail.com


2. Dosen keperawatan FIKKES UNIMUS, tnh@unimus.ac.id

ABSTRAK
Latar belakang : Caring merupakan salah satu kompetensi soft skills yang harus dimiliki perawat karena
mampu membantu dalam proses penyembuhan pasien dengan pemberian asuhan keperawatan melibatkan segala
aspek untuk kenyamanan perawatan pasien serta memanfaatkan lingkungan yang memadai bagi perawatan
pasien. Banyaknya teoritist yang mengemukakan caring salah satunya Jean Watsonn yang memiliki teori
pertama yang mengemukkan 10 faktor karatif. Teori caring tersebut merupakan teori yang menggambarkan
semua aspek keperawatan. Penerapan perilaku caring tidak hanya bagi perawat yang sudah bekerja tetapi juga
harus dimiliki mahasiswa. Oleh karena itu, mahasiswa pendidikan profesi ners Unimus 2019/2020 pada bulan
Februari 2020 yang sedang praktek di3 rumah sakit di Semarang dijadikan responden dalam penelitian ini.
Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan menggambarkan penerapan perilaku caring dengan 10 teori karatif
Jean Watson yang digambarkan dalam 5 sub komponen caring. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan
desain penelitian deskriptif. Data di analisisdari hasil kuesioner berisi 42 pertanyaan penerapan perilaku caring
yang dinilai oleh pembimbing klinik di rumah sakit. Hasil Penelitian: hasil penelitian menunjukkan gambaran
penerapan perilaku caring dengan 10 teori karatif Jean Watson yang digambarkan dalam 5 subkomponen CBI
yang telah diterapkan mahasiswa ners bernilai paling baik pada subkomponen pengetahuan dan kemampuan
professional profesi ( professional knowledge and skill) serta dalam mebina hubungan yang positif (positive
connectedness). Uji normalitas bernilai 0,002 (p<0,05) dalam kategori tidak normal Simpulan: Gambaran
penerapan perilaku caring dengan teori karatif menurut Jean Watson bernilai caring kurang pada mahasiswa
pendidikan profesi ners Unimus 2019/2020, namun mahasiswa unggul dalam pengetahuan dan kemampuan
professional serta mampu membina hubungan yang positif.
Kata kunci : Caring, Teori Karatif, Mahasiswa pendidikan profesi Unimus

DESCRIPTION OF CARATIVE CARING BEHAVIOR THEORY BY JEAN


WATSON IN PROFESSIONAL EDUCATION PROGRAMS STUDENTS OF
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
Tria Hani Farhani1, Tri Nurhidayati2

3
3. Mahasiswa program studi S1 Keperawatan FIKKES UNIMUS, hanithf@gmail.com
4. Dosen keperawatan FIKKES UNIMUS, tnh@unimus.ac.id

ABSTRACT

Background : Caring is one of the soft skills competencies that nurses must have because it is able to assist in
the healing process of patients by providing nursing care involving all aspects for the comfort of patient care
and utilizing an adequate environment for patient care. The number of theorists who put forward caring one of
them is Jean Watsonn who has the first theory that fosters 10 charative factors. The caring theory is a theory
that describes all aspects of nursing. The application of caring behavior is not only for nurses who are already
working but must also be owned by students. Therefore, Unimus 2019/2020 nurses professional education
students in February 2020 who were practicing in 3 hospitals in Semarang were made respondents in this study.
Research Objectives: This study aims to describe the application of caring behavior with 10 Jean Watson's
karative theories which are described in 5 caring sub-components. Research Methods: This study uses a
descriptive research design. Data were analyzed from the results of the questionnaire containing 42 questions of
applying caring behaviors that were assessed by clinical counselors in hospitals. Research Results: the results
show a picture of the application of caring behavior with 10 Jean Watson's karative theories which are
described in 5 CBI subcomponents which are best applied by students in subcomponent professional knowledge
and skills and create positive relationships (possitve connectedness) ). The normality test is worth 0.002 (p
<0.05) in the abnormal category.Conclusion: The description of the application of caring behavior with
karative theory according to Jean Watson has less caring value in Unimus Nurses' professional education
students, but students excel in professional knowledge and abilities and are able to foster positive relation.
Keywords: Caring, Carrative Theory, Professional education programs students of Unimus

PENDAHULUAN

Perilaku Peduli atau Caring merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki
perawat karena dapat membantu proses penyembuhan pasien dengan memberikan
kenyamanan perawatan pasien dengan memanfaatkan lingkungan pasien (Arrohman, 2017).
Penerapan perilaku caring tidak hanya berlaku untuk perawat yang telah bekerja dirumah
sakit namun juga mahasiswa keperawatan (Aini, 2018). Fisrt and thirt-year student nurses”
perceptions of caring behavior (Milnar, 2010) menyimpulkan bahwa mahasiswa praktek
seharusnya dapat meningkatkan perilaku caring lebih baik. Tingkat kepedulian mahasiswa
praktik rendah disebabkan oleh tugas praktek yang banyak, dapat mempengaruhi komunikasi
dengan pasien dan keluarga factor lain yaitu waktu praktek yang terlalu panjang sehingga
mahasiswa mengalami penurunan waktu tidur.
4
nilai humanistic dan altruistic namun dalam kenyataan dilapangan menunjukan bahwa
perawat dalam memberikan perawatan pasien dirumahsakit belum memiliki empati dan nilai
altruistic secara optimal di rumahsakit (Firman, 2018). Mahasiswa yang belum memiliki nilai
altruistic sebanyak 55,3% mahasiswa S1 Keperawatan di STIKES ICME Jombang (Rosyadi,
2019). Aspek caring selanjutnya yaitu menanamkan keyakinan dan harapan, hal tersebut
dapat meningkatkan kualitas hidup pasien yang telah ada dalam penyakit yang tidak dapat
sembuhkan (Macleod & Carter, 2000). Aspek ketiga caring adalah menanamkan kepekaan
pada orang lain, hal itu dinilai mampu meningkatkan kompentensi kultural keperawatan
(Novieastari, Gunawijaya, & Indracahyani, 2018)
Caring memiliki subkomponen yang ketiga yaitu professional knowledge and skill yang
didalamnya terdapat 2 aspek yaitu pemecahan suatu masalah keperawatan dengan sistematis.
Proses keperawatan merupakan metode ilmiah yang sistematis dan terorganisir bertujuan
merencanakan dan memutuskan pemilihan perawatan paling terbaik dan bertanggung jawab
untuk keselamatan dan kesembuhan pasien (Nasution, 2019)
Subkomponen yang keempat caring adalah positive connectedness yaitu dengan
menyediakan lingkungan yang mendukung , melindungi, dan atau memperbaiki mental,
sosiokultural, dan spiritual. Subkomponen ini merupakan penjabaran dari model keperawatan
yang harus holistic dan komprehensif dapat meningkatkan kepuasan dan menjaga
keselamatan pasien dirumah sakit (Mundakir, Wulandari, & Mukarromah, 2016).
Jean Watson merupakan theorist keperawatan pertama yang mengemukakan model
konsep teorinya yaitu Human Caring. Caring adalah dasar keperawatan dalam humanistic
yang holistic relevan dengan penanaman perilaku caring pada mahasiswa pada saat praktek
klinik karena dapat mengubah pengetahuan perilaku caring yang didapat dari pendidikan
diimplementasikan dalam memberikan asuhan keperawatan pada praktik keperawatan klinik.
Berdasarkan dari wawancara mengenai pengetahuan teori karatif caring dari Jean
Watson yang dilakukan pada 10 mahasiswa ners UNIMUS pada tanggal 28 Oktober 2019
mendapatkan hasil 8 mahasiswa tidak mengetahui teori karatif caring, narasumber hanya
mengetahui pengertian caring secara umum saja. Oleh karena itu dan penelitian-penelitian
menjadikan penulis tertarik untuk melakukan penelitian ini untuk menggambarkan penerapan
perilaku caring pada mahasiswa Ners dengan Teori Karatif menurut Jean Watson di
Universitas Muhammadiyah Semarang.

METODE

5
Penelitian ini mengunakan desain penelitian desktiptif (Descriptive research)
merupakan desain riset yang menggambarkan fenomena yang diteliti, penelitian ini termasuk
penelitian observasional.Penelitian ini bertujuan menggambarkan dan mendeskripsikan
penerapan perilaku caring melalui faktor karatif menurut teori Jean Watson pada mahasiswa
Ners Unimus angkatan 2019/2020 yang sedang melakukan praktek rumah sakit. Instrumen
penelitian yang digunakan yaitu Caring Behaviors Inventory Wolf(Watson, 2008a).
Instrument kuisioner ini juga terdiri dari karakterisrik mahasiswa profesi ners keperawatan
UNIMUS, berupa item pertanyaan dengan jawaban isian dan pilihan checklist.

Penelitian perilaku dipresepsikan dalam kuesioner A yang berisi 43 pertanyaan yang


dinilai oleh pembimbing klinik mahasiswa. Instrumen ini dinilai dengan likert 1 sampai 4
dimana: 1bernilai sangat tidak setuju atau pernyataan sama sekali tidak sesuai dan tidak
pernah dilakukan oleh mahasiswa, 2 bernilai tidak setuju yang menyatakan bahwa pernyataan
tersebut tidak dilakukan oleh mahasiswa, 3 bernilai setuju jika mahasiswa pernah melakukan
pernyataan pada pasien, 4 bernilai sangat setuju apabila pernyataan dilakukan setiap saat
kepada pasien.

Penelitian ini menggunakan analisis univariat dengan tujuan menjelaskan dan


mendeskripsikan perilaku kepedulian yang dimiliki mahasiswa ners Unimus. Pengolahan
data dilakukan dalam bentuk SPSS tabel hasil yang dituangkan setiap pertanyaan dalam
kuesioner dengan nilai cutting point pada nilai median karena hasil uji normalitas 0,002
(p< 0,05).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini karakteristik mahasiswa yang diteliti terdiri atas umur dan jenis kelamin
mahasiswa ners Unimus 2019/2020 sebagai responden penelitian penerapan perilaku caring
dengan caring behavior inventory

Tabel 4.1 Distribusi mahasiswa pendidikan profesi ners Unimus bulan Februari 2020
menurut karateristik Jenis kelamin (n=30)
Jenis kelamin N %
Laki-laki 7 23,3
Perempuan 23 76,7
Total 30 100
Sumber: data primer terolah

6
Tabel 4.1 menggambarkan bahwa mahasiswa ners Unimus 2019/2020 seanyak 23 mahasiswa
berjenis kelamin perempuan dengan persentase 76,7% dari 30 mahasiswa yang sedang
praktek di 3 rumah sakit.Analisis umur mahasiswa pada penelitian ini didapatkan rata-rata
umur dari 30 mahasiswa ners Unimus 2019/2020 adalah 23,27 tahun, dengan umur termuda
22 tahun dan tertua 26 tahun (95% CI =22.86-23.67) dengan standar deviasi 1.081 tahun.
1. Gambaran Penerapan Perilaku Caring Mahasiswa Ners Unimus bulan Februari
2020
Tabel 4.2 Analisis perilaku caring mahasiswa ners Unimus bulan Februari 2020 berdasarkan
karakteristik kategori kepedulian (caring) (n=30)
Kategori N %
kurang 16 53,3
Baik 14 46,7
Total 30 100
Sumber: Data primer terolah

Tabel 4.2 hasil analisis menggambarkan perilaku caring mahasiswa ners Unimus
2019/2020 dari 30 mahasiswa sebanyak 16 mahasiswa (53,4%). Hasil penelitian
tersebut menunjukan nilai normalitas Saphiro-wilk 0,002 (P<0,05) bernilai tidak
normal.
a. Penerapan perilaku caring dalam subkomponen jaminan hakikat kemanusiaan
(Assurance of human precense)
Tabel 4.3 dibawah menggambarkan tingkat caring mahasiswa dengan
subkomponen tentang assurance of human precense yang terdiri dari 3 faktor karatif
yang dikemukakan Jean Watson dengan hasil analisis 63,3% mahasiswa atau
sebanyak 19 mahasiswa dalam penerapan perilaku caring dalam sub pertama dalam
inventaris caring jaminan hakikat kemanusiaan bernilai kurang baik dalam penerapan
hakikat kemanusiaan.

Tabel 4.3 Analisis perilaku caring mahasiswa ners Unimus bulan Februari 2020
berdasarkan sub-skala inventaris caring pada bagian Jaminan hakikat kemanusiaan
(Assurance of human precense)
Kategori N %
Kurang 19 63,3
Baik 11 36,7
Total 30 100
Sumber: Data primer teroleh

7
b. Penerapan perilaku caring pada subkomponen menghargai satu sama lain
(respectful deference to the other)
Subkomponen ini terdiri dari 2 faktor karatif yaitu membina hubungan saling
percaya,dan meningkatkan dan menerima ekspresi positif negative yang dijabarkan
dalam 12 pertanyaan. Tabel dibawah ini menggambarkan tingkat menghargai satu
sama lain pada mahasiswa ners bulan Februari 2020 yang menunjukan bahwa 17
(56,7%) mahasiswa dinilai kurang dalam respectful deference to the other.
Tabel 4.5 Analisis perilaku caring mahasiswa ners Unimus bulan Februari 2020
berdasarkan subkompenen menghargai satu sama lain (respectful deference to the
other)
Kategori N %
Kurang 17 56,7
baik 13 43,3
Total 30 100
Sumber: Data primer terolah
c. Penerapan perilaku caring pada sub komponen pengetahuan dan kemampuan
professional profesi (professional knowledge and skil)l
Tabel 4.7 Analisis perilaku caring mahasiswa ners Unimus bulan Februari 2020
berdasarkan subkomponen professional knowledge and skill
Kategori N %
Kurang 16 53,3
Baik 14 46,7
Total 30 100
Sumber: Data primer terolah
Hasil tabel 4.7 mahasiswa ners Unimus bulan Februari 2020 dalam sub komponen
professional knowledge and skill menunjukkan bahwa mahasiswa ners Unimus dalam
kategori kurang karena penilaian dari 16 mahasiswa (53,3%) bernilai kurang. Hasil
dari penelitian nilai mean tertinggi dalam subkomponen professional knowledge and
skill ini ada pada pertanyaan nomer 1 mengetahui bagaimana cara memberikan terapi
intravena dengan nilai mean 3,27.
d. Penerapan perilaku caring pada sub komponen hubungan yang positif (positive
connectedness)
Tabel 4.9 Analisis perilaku caring mahasiswa ners Unimus bulan Februari 2020
berdasarkan sub-skala inventaris caring pada bagian Positive connectedness
Kategori n %
Kurang 16 53,3
baik 14 46,7
Total 30 100
Sumber: data primer terolah
8
Tabel 4.9 penerapan perilaku caring mahasiswa ners Unimus bulan Februari 2020
berdasakarkan subskala inventaris positive connected 16 mahasiswa bernilai kurang
atau 53,3% dari mahasiswa. Frekuensi dari setiap pertanyaan pada sub komponen ini
nilai mean tertinggi pada pertanyaan ke 7 mengenai membantu pasien dengan mean
3,33
e. Penerapan perilaku caring pada sub komponen perhatian pada pengalaman
orang lain ( Attentiveness to the others experience)
Tabel 4.11 Analisis perilaku caring mahasiswa ners Unimus 2019/2020 berdasarkan
subkomponen Attentiveness to the others experience
Kategori n %
Kurang 19 63,3
Baik 11 36,7
Total 30 100
Sumber: data primer terolah
Tabel 4.11 merupakan analisis subskala yang kelima dengan sub komponen caring
attentiveness to the others experience dan hasil dari penilaian penerapan mahasiswa
ners Unimus bulan Februari bernilai masih kurang dengan skor persentase 63.3% atau
sejumlah 19 mahasiswa. Tabel pertanyaan menunjukan bahwa pada ke-empat
pertanyaan tersebut nilai mean paling tertinggi dengan penjabaran pertanyaan
mengenai mepercayai keluhan yang diucapkan klien dengan mean 3,17.

PEMBAHASAN

Hasil responden mahasiswa yang diambil sebanyak 30 mahasiswa Unimus 2019/2020


yang sedang praktek di 3 rumah sakit yaitu RS Roemani Muhammadiyah, RSUD
K.M.R.T Wongsonegoro, RSUD Tugurejo Semarang. Jumlah mahasiswa pendidikan
profesi ners Unimus 2019/2020 di RS Roemani Muhammadiyah Semarang sebanyak 15
mahasiswa terbagi dalam 3 ruangan, RSUD K.M.R.T Wongsonegoro 10 Mahasiswa di 2
ruangan dengan 5 mahasiswa setiap ruangan, 5 mahasiswa di RSUD Tugurejo Semarang.
Responden berdasarkan jenis kelamin 76,7% berjenis kelamin perempuan, sedangkan
rata rata umur dari responden mahasiswa ners yang sedang prakter di 3 rumah sakit
tersebut adah 23, 27 tahun dengan rentang umur 22-26 tahun. Karakterististik mahasiswa
ners yang dijadikan sebagai reponden dalam penelitian lebih banyak berjenis kelamin
adalah perempuan dengan jumlah 23 (76,7%) mahasiswa. Hasil tersebut sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Rurry (2012) subyek penelitian didominasi oleh
perempuan sebanyak 88,5% perawat perempuan.
9
1. Deskripsi Perilaku Kepedulian Mahasiswa
Hasil pada tabel 4.2 dapat digambarkan bahwa perilaku caring mahasiswa ners
Unimus pada bulan Februari 2020 yang dipersepsikan oleh pembimbing klinik di 3
rumah sakit yang terdiri dari RS Roemani Muhammadiyah, RSUD K.M.R.T
Wongsonegoro, RSUD Tugurejo Semarang dengan hasil uji normalitas bernilai
0,002 (p<0,05) dinyatakan tidak normal dan telah dianalisi perilaku caring kurang
sejumlah 16 (53,3%) lebih banyak dibandingkan dengan perilaku caring baik dengan
jumlah 14 (46,7%) mahasiswa pendidikan profesi ners Unimus bulan Februari 2020.
Caring merupakan suatu tindakan yang memberikan asuhan keperawatan yang
berempati dengan orang lain atau pasien serta bersama berinteraksi secara
interpersonal (Kusmiran, 2015).
CBI terdiri dari 42 pertanyaan dengan 4 skor setiap pertanyaannya, serta
memuat 10 faktor karatif Jean Watson yang dicakup dalam 5 sub komponen caring.
a. Jaminan hakikat kemanusiaan (Assurance of human precense)
Sub komponen caring yakni Assurance of human precense merupakan sub
komponen yang memuat 3 faktor karatif Jean Watson yaitu membentuk system
humanistic dan altruistic, penanaman keyakunan dan harapan , serta pengembangan
sensitivitas diri dan orang lain Penelitian ini menggambarkan penilaian pembimbing
klinik terhadap mahasiswa pendidikan profesi ners Unimus bulan Februari 2020
kurang baik dalam penerapan karena 19 mahasiswa (63,3%) dinilai kurang
menerapkan sub komponen ini. Ketiga factor karatif diatas dijabarkan dalam 12
pertanyaan dalam CBI yaitu dengan memastikan keadaan pasien secara sukarela,
memberikan sentuhan teraupetik, berkomunikasi pada pasien dan merespon dengan
cepat tentang keadaan klien. Hasil penelitian menunjukan mahasiswa skor CBI
tertinggi dalam 2 pertanyaan yaitu dalam nomor 10. 12 mengenai pemberian asuhan
keperawatan yang baik secara fisik dan terapi
b. Menghargai satu sama lain (Respectful of deference to the other)
Pada penelitian ini mahasiswa pendidikan profesi ners Unimus bulan Februari 2020
dinilai kurang baik dalam menerapkan sub komponen ini dengan 17 (56,7%)
mahasiswa menerapkan dengan kurang baik tentang menghargai satu sama lain dan
hanya 13 (43,3%) mahasiswa yang bernilai baik dalam penerapan Respectful
deference to the other. Hasil penelitian ini dalam sub komponen diatas sesuai
penelitian Suwirna (2019) dengan hasil penerapan perilaku pada responden yang

10
diteliti dinyatakan baik.
c. Pengetahuan dan kemampuan professional profesi (Professional Knowledge and
skill)
Penerapan caring pada sub komponen Professional knowledge and skill dalam
penelitian ini dapat digambarkan dengan penilaian mahasiswa pendidikan profesi
ners Unimus bulan Februari 2020 kurang baik. Hasil menunjukkan 16(53,3%) orang
mahasiswa kurang dapat menerapkan Professional knowledge and skill dan sebanyak
14 (46,7%) mahasiswa dinilai baik.
d. Hubungan yang positif (Positive connectedness)
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sub komponen CBI yang telah diteliti yang
tertinggi diterapkan adalah pada sub komponen Positive connectedness yang bernilai
53,3% atau sejumlah 16 mahasiswa dinilai kurang dalam penerapan sub ini dan 14
mahasiswa baik. nilai mean tertinggi pada pertanyaan ke 7 mengenai membantu
pasien dengan mean 3,33. Pertanyaan lain dalam subkomponen ini mengintruksi dan
membimbing pasien saat dilakukan asuhan keperawatan, memberikan waktu dalam
memutuskan suatu tindakan, berlaku jujur tentang yang terjadi terhadap pasien
semua hal tersebut dengan tujuan membantu pasien dalam meningkatkan kesehatan
pasien, membuat pasien nyaman dengan pelayanan kesehatan yang diberikan dengan
sabar dan tanpa lelah melayani (Watson, 2008a).
e. Perhatian pada pengalaman orang lain (Attentiveness to the others experience)
Sub komponen Attentiveness to the others experience dalam penelitian ini menjadi
komponen bernilai terendah dengan 63,3% mahasiswa kurang menerapkan perhatian
terhadap pengalaman. Pada penelitian ini sejalan dengan penelitian Rurry (2012)
menyatakan Attentiveness to the others experience merupakan sub komponen
bernilai paling rendah. Watson menjelaskan bahwa sub komponen ini diperlukan
dalam pemenuhan kebutuhan dasar dengan menjaga keselarasan fisik mental dan
pikiran dalam satu kesatuan keperawatan (Respati, 2012). Pada subkomponen ini
berisi 4 pertanyaan nilai mean paling tertinggi pada pertanyaan pertama dengan
penjabaran pertanyaan mengenai mepercayai keluhan yang diucapkan klien dengan
mean 3,17.

KESIMPULAN

1. Penerapan perilaku caring mahasiswa ners pada subkomponen jaminan hakikat


11
kemanusiaan (Assurance of Human Precense) sebanyak 36,7% mahasiswa mampu
menerapkan dengan baik. Namun subkomponen ini paling rendah diantara kelima
sub komponen lainnya.
2. Penerapan perilaku caring mahasiswa ners pada subkomponen menghargai satu
sama lain (respectful to the other) sebanyak 43,3% mahasiswa telah menerapkan
pada subkomponen ini. Hasil penelitian menunjukan rasa saling menghormati
orang lain paling tingi yang digambarkan pada subkomponen ini.
3. Penerapan perilaku caring mahasiswa ners pada subkomponen pengetahuan dan
kemampuan professional profesi (professional knowledge and skill) sebanyak
46,7% mahasiswa telah menerapkan dengan baik. Mahasiswa memiliki
kemampuan dalam asuhan keperawatan baik terapi maupun perawatan fisik
pasien.
4. Penerapan perilaku caring mahasiswa ners pada sub komponen hubungan yang
positif (positive connectedness) sebanyak 46,7% mahasiswa telah menerapkan
dengan baik. Subkomponen ini memiliki nilai penerapan yang paling tinggi yang
telah dimiliki mahasiswa ners.
5. Penerapan perilaku caring mahasiswa ners pada sub komponen perhatian dengan
pengalaman orang lain (attentiveness to the others experience) sebanyak 43,3%
mampu menerapkan subkomponen ini dengan baik.

SARAN

1. Bagi Institusi Pendidikan


Penelitian ini dapat dijadikan monitoring hasil penerapan caring mahasiswa karena
Perilaku caring sebagai salah satu dasar dalam memberikan asuhan keperawatan
dirumah sakit. Satu aspek yang dimiliki mahasiswa sebagai bekal dalam
menempuh jenjang berikutnya sehingga perlunya motivasi untuk selalu
menerapkan perilaku caring. Mahasiswa disarankan untuk meningkatkan
penerapan perilaku caring dalam kelima aspek sub komponen menurut CBI
tersebut. Penekanan pada Assurance of human precense dan attentiveness to the
others experience.
2. Bagi Perawat
Perawat diharapkan selalu menerapkan kepedulian terhadap pasien dalam setiap
memberikan asuhan keperawatan. Penelitian ini juga dapat dijadikan tambahan
12
pengetehauan penerapan kepedulian dengan teori karatif.
3. Bagi peneliti selanjutnya
Penelitian ini diharapkan mampu sebagai sumber pengembangan literature yang
dikedepannya semakin kompleks masalah dan isu- isu keperawatan yang ada.
Pengembangan ilmu untuk terus menambah kualitas perawat professional dimasa
depan.

KEPUSTAKAAN
Aghniatunnisa, I., Purnama, H., & Putra, A. (2015). Pemaknaan Komunikasi Islami. 2(3),
4208–4215.
Aini, N. (2018). Teori Model Keperawatan. Malang: Universita Muhammadiah Malang.
Arrohman, M. (2017). Gambaran Penerapan 10 Faktor Karatif Caring pada Mahasiswa
Keperawatan Undip yang Telah Praktek Rumah Sakit. Universitas Diponegoro.
Bahasa, B. pengembangan dan pembinaan. (2017). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Bolla, I. N. (2013). Hubungan Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik Perawat Dengan Tingkat
Kepuasan Pasien Di Ruang Rawat Inap Melati Rsud Subang. Journal of Chemical
Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Dewi, G. K. (2018). Pengalaman Caregiver dalam Merawat Klien Skizofrenia di Kota Sungai
Penuh. Jurnal Endurance, 3(1), 200. https://doi.org/10.22216/jen.v3i1.2852
Dwidiyanti, M. (2007). Caring Kunci Sukses Perawat/Ners Mengamalkan Ilmu. Semarang:
Hasani.
Firman. (2018). Peningkatan Pelayanan Rumah Sakit Pemerintah Melalui Analisis Empati
Dan Motif Altruistik Perawat Di Sumatera Barat.
Hastono, P. S. (2006). Statistik Kesehatan. Jakarta: PT. Grafindo Persada.
Henderson, H. M. (2019). Persepsi Pasien Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Dasar Manusia
Di Rumah Sakit Umum Kota Banda Aceh Patient Perception On Basic Human Needs
Fulfillment In Regional Public Hospital Banda Aceh Dela Sukandar 1 ; Ardia Putra 2

Meuraxa Kota Banda Aceh pada Februari. IV(1), 46–53.


Kusnanto. (2004). Pengantar Profesi dan Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta: ECG.
Macleod, R., & Carter, H. (2000). Health Professionals Perception of hope: understanding its
significance in the care of people who are dying.

13
Marrison, P., & Burnad, P. (2009). Caring and Communicating (2nd ed.; D. Yulianti, Ed.).
Jakarta: ECG.
Milnar, S. (2010). First and Third Years Student Nurses Perceptions of Caring Behavior.
(Nurse Ethic), 17.
Mundakir, Wulandari, Y., & Mukarromah, N. (2016). Pendekatan Model Asuhan
Keperawatan Sakit. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah
Nasution, M. (2019). Proses Keperwatan Sebagai Metode Yang Baku.
Novieastari, E., Gunawijaya, J., & Indracahyani, A. (2018). Pelatihan Asuhan Keperawatan
Peka Budaya Efektif Meningkatkan Kompetensi Kultural Perawat. Jurnal Keperawatan
Indonesia, 21(1), 27–33. https://doi.org/10.7454/jki.v21i1.484
Nursalam. (2008). Konsep dan Metode Keperawatan (2nd ed.). Jakarta: Salemba.
Potter, & Perry. (2006). Buku Fundamental Keperawatan (4th ed.). Jakarta: ECG.
Rangkuti, N. (2012, March 9). Caring. Kompasiana.
Respati, R. D. (2012). Studi Diskriptif Perilaku Caring Perawat.
Rosyadi, A. E. A. (2019). Empati Dengan Perilaku Altruisme Mahasiswa. Journal of
Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Rulino, L., & Syafiqurahman, D. (2017). Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Tingkat 1 Pasca
Sosialisasi Carrative Caring menurut Jean Watson di Akper Husada Karya Jaya.
Keperawatan, 3.
Sitorus, R. (2009). Model Praktik Keperawatan Profesional di Rumah Sakit. Jakarta: ECG.
Siwantoro, E. (2013). Efektifitas Pemberian Modul Caring Berbasis Kecerdasan Emosional
terhadap Peningkatan Kompetensi Keperawatan Mahasiswa Ners Dian Husada. Jurnal
Keperawatan & Kebidanan - Stikes Dian Husada Mojokerto, 22–30.
Sutejo, J. (2020). Pelaksanaan Monitoring Terhadap Kualitaskomunikasi Interpersonal
Dalam Melaksanakantindakan Keperawatan.
Swarjana, I. K. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan (I. Nastiti, Ed.). Yogyakarta: Andi
Offset.
Tarida, E. D., & Sauliyusta, M. (2011). Konsep Caring. Depok: Universitas Indonesia.
Teting, B., Natalia, E., & Ermayanti, M. (2018). Teori Caring dan Aplikasi dalam
Keperawatan. Yogyakarta: Andi Offset.
Watson, J. (2008a). Assesing and Measuring Caring in Nursing and Health Science (2nd ed.).
New York: Spinger Publisher Company, LLC.

14
Watson, J. (2008b). The Philosophy and Science of Caring. United of America: University of
Colorado.

15

Anda mungkin juga menyukai