Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Riset Hesti Medan Akper Kesdam I/BB Medan ISSN : 2527-9548

Available Online: https://jurnal.kesdammedan.ac.id/index.php/jurhesti

METODE PEMBELAJARAN SIMULASI DAN DEMONTRASI DI


LABORATORIUM DENGAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH
KEPERAWATAN KEGAWATDARURATAN DI AKADEMI
KEPERAWATAN KESDAM I/BB MEDAN MEDAN

Method of Simulation and Demonstration Learning in Laboratory With Emergency


Learning Outcomes in Nursing Academy of Kesdam I/BB Medan

Resmi Pangaribuan1, Muchti Yuda Pratama2


1,2
Dosen Tetap Yayasan Wahana Bhakti Karya Husada,
Akademi Keperawatan Kesdam I/BB Medan
Email: resmi.pangaribuan@yahoo.co.id, yudamuchti@yahoo.co.id

Abstrak
Asuhan keperawatan kegawatdaruratan merupakan proses keperawatan dalam mengelola pasien
atau penderita untuk mendapatkan asuhan mandiri maupun multidisiplin (kolaboratif) sehingga
dapat tercapai kriteria hasil yang diharapkan. Proses pembelajaran melibatkan aktivitas yang
kompleks, bukan sekedar transfer of knowledge dari pendidik kepada peserta didik secara
tekstual. Dalam setiap pembelajaran, harus diupayakan untuk dapat mengantarkan peserta didik
pada pengusaan kompetensi yang dicanangkan, termasuk nilai-nilai dan sikap yang
melandasinya. Desain penelitian ini bersifat studi korelasi dengan menggunakan rumus Slovin
yaitu jumlah sampel yang diambil dari populasi terjangkau pada penelitian ini. Hasil penelitian
yang dilakukan secara statistik menunjukkan Mahasiswa Akademi Keperawatan Kesdam I/BB Medan
mengetahui tentang metode pembelajaran simulasi kategori cukup sebanyak 30 mahasiswi (46,9%).
Mahasisiwi Akademi Keperawatan Kesdam I/BB MedanMedan mengetahui tentang metode pembelajaran
demonstrasi kategori cukup sebanyak 34 mahasisiw (53,1%). Mahasisiwi Akademi Keperawatan Kesdam
I/BB MedanMedan tentang hasil belajar asuhan keperawatan kegawatdarurtan kategori nilai C sebanyak
35 mahasiswi (54,7%). Diharapkan Bagi Akademi Keperawatan Kesdam I/BB Medan Medan
untuk Mempertahankan dan semakin meningkatkan sarana dan prasarana laboratorium untuk
mendukung tercapainya mahasiswi pada asuhan kebidanan ibu bersalin di Akademi
Keperawatan Kesdam I/BB Medan.
Kata Kunci : pembelajaran simulasi, demonstrasi, hasil pembelajaran mata kuliah keperawatan
kegawatdaruratan

Abstract
Emergency nursing care is a nursing process in managing patients or patients to get independent and
multidisciplinary care (collaborative) so that the expected outcome criteria can be achieved. The learning
process involves complex activities, not just the transfer of knowledge from educators to students
textually. In each learning process, efforts must be made to be able to deliver students to the proposed
competency, including the underlying values and attitudes. The design of this study is a correlation , The
sampling technique is to use the Slovin formula, namely the number of samples taken from affordable
populations in this study. The results of the research conducted statistically showed that the Students of
Nursing Academy of Kesdam I/BB Medan knew that there were 30 female students (46.9%) in the
simulation category. Student of Nursing Academy in Medan I/BB Medan know about the adequate
method of demonstration learning method as many as 34 students (53.1%). Students of Nursing Academy
of Kesdam I/BB Medan about the learning outcomes of emergency nursing care from the category C
value of 35 female students (54.7%). It is expected that the Medan I/BB Middle School Nursing Academy
will maintain and further improve laboratory facilities and infrastructure to support the achievement of
female students in midwifery care at the Nursing Academy of Kesdam I/BB.
Keywords: simulation learning, demonstration, learning outcomes for emergency nursing courses

Jurnal Riset Hesti Medan, Vol. 1, No.2, Desember 2016 128


Jurnal Riset Hesti Medan Akper Kesdam I/BB Medan ISSN : 2527-9548
Available Online: https://jurnal.kesdammedan.ac.id/index.php/jurhesti

PENDAHULUAN keperawatan kegawatdaruratan yaitu dari 70


Asuhan keperawatan kegawatdaru- mahasiswi terdapat 25 mahasiswi
ratan merupakan proses keperawatan dalam diantaranya mengaku merasa lebih mengerti
mengelola pasien atau penderita untuk pembelajaran metode simulasi dan
mendapatkan asuhan mandiri maupun demonstrasi dengan belajar di laboratorium
multidisiplin (kolaboratif) sehingga dapat dibanding dengan pembelajaran teori di
tercapai kriteria hasil yang diharapkan. dalam kelas, selain itu mereka juga
Pertolongan pertama dalam kegawat- mengatakan bahwa pembelajaran asuhan
daruratan selalu bertujuan untuk keperawatan kegawatdaruratan dengan teori
menyelamatkan pasien atau penderita tanpa cukup membosankan. Nilai hasil belajar
membahayakan penolong. (Selvia, 2016). asuhan keperawatan kegawatdaruratan
Proses pembelajaran melibatkan kategori mayoritas nilai C sebanyak 35
aktivitas yang kompleks, bukan sekedar mahasiswi (54,7%). Sarana yang digunakan
transfer of knowledge dari pendidik kepada dalam penanganan asuhan keperawatan
peserta didik secara tekstual. Dalam setiap kegawatdaruratan sudah lengkap dan
pembelajaran, harus diupayakan untuk dapat mengatakan merasa lebih mengerti
mengantarkan peserta didik pada pengusaan pembelajaran metode simulasi dan
kompetensi yang dicanangkan, termasuk demonstrasi dengan belajar di laboratorium
nilai-nilai dan sikap yang melandasinya. karena sarana prasarana yang lengkap serta
Oleh karena itu pembelajaran tidak harus tidak membingungkan karena langsung
selalu dilaksanankan di kelas. Adakalanya menggunakan alat yang dibutuhkan pada
pembelajaran harus dilaksanakan di penanganan asuhan persalinan normal
laboratorium atau di lapangan. Dalam hal ini dibandingkan dengan pembelajaran teori di
tentu diperlukan strategi dan ketrampilan dalam kelas yang kurang dimengerti karena
yang berbeda. tidak langsung menunjukkan alat dan
Metode demonstrasi merupakan fungsinya pada penanganan asuhan
metode mengajar dengan menggunakan persalinan normal.
peragaan untuk menjelaskan suatu
pengertian atau untuk memperlihatkan METODE
bagaimana berjalnnya suatu proses Desain penelitian ini bersifat studi
pembentukan tertentu pada mahasiswa. korelasi yaitu penelitian atau penelaahan
Untuk memperjelas pengertian tersebut hubungan antara dua variabel pada suatu
dalam prakteknya dapat dilakukan. Metode situasi atau sekelompok subjek. Hal ini
demonstrasi cukup baik apabila digunakan dilakukaan untuk melihat hubungan antara
dalam penyampaian bahan pembelajaran satu dengan variabel yang lain
Kegawatdaruratan. (Notoadmodjo, 2010).
Namun UGD dan klinik kedaruratan
sering di gunakan untuk masalah yang tidak HASIL DAN PEMBAHASAN
urgen. Yang kemudian filosopi tentang Penelitian ini dilakukan di Akademi
keperawatan gawat darurat menjadi luas, Keperawatan Kesdam I/BB Medan.
kedaruratan yaitu apapun yang dialami Jalan Putri Hijau No. 17 Medan (komplek
pasien atau keluarga harus dipertimbangkan Rumah Sakit TK II Putri Hijau Medan)
sebagai gedaruratan. Pelayanan gawat
darurat tidak hanya memberikan pelayanan Tabel 1. Distribusi Frekuensi
untuk mengatasi kondisi kedaruratan yang Metode
Persentase
dialami pasien tetapi juga memberikan No Pembelajaran Frekuensi
(%)
asukan keperawatan untuk mengatasi Simulasi
kecemasan pasien dan keluarga. 1. Baik 6 9,4
2. Cukup 30 46,9
Berdasarkan survei awal yang
3. Kurang 28 43,8
dilakukan penulis di Akademi Keperawatan Jumlah 64 100
Kesdam I/BB Medan tahun 2016 pada awal
bulan Februari tahun 2016 pada semester IV
tentang keterampilan penanganan asuhan

Jurnal Riset Hesti Medan, Vol. 1, No.2, Desember 2016 129


Jurnal Riset Hesti Medan Akper Kesdam I/BB Medan ISSN : 2527-9548
Available Online: https://jurnal.kesdammedan.ac.id/index.php/jurhesti

Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa mengetahui metode pembelajaran simulasi


mahasiswi Akademi Keperawatan Kesdam dilaboratorium kategori cukup dengan hasil
I/BB MedanMedan mengetahui tentang belajar mata kuliah asuhan keperawatan
metode pembelajaran simulasi kategori kegawatdarurtan kategori nilai C sebanyak
cukup sebanyak 30 mahasiswi (46,9%). 25 mahasiswi (39,1%) dan berdasarkan hasil
uji chi square Hubungan Metode
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Pembelajaran Simulasi di laboratorium.
Metode Dengan Hasil Belajar Mata Kuliah
Freku- Persen-
No Pembelajaran keperawatan kegawatdaruratan di Akademi
ensi tase (%)
Demonstrasi Keperawatan Kesdam I/BB Medan Tahun
1 Baik 7 10,9 2016, dengan derajat kemaknaan (α) = 0,1
2 Cukup 34 53,1
dan df = 6 diperoleh hasil perhitungan yaitu
3 Kurang 23 35,9
Jumlah 64 100 > 12,592. Maka
Ho ditolak dan Ha diterima. Kesimpulannya
Dari tabel 2 dapat dilihat bahwa terdapat ada Hubungan Metode
mahasiswi Akademi Keperawatan Kesdam Pembelajaran Simulasi dilaboratorium
I/BB Medan mengetahui tentang metode dengan Hasil Belajar Mata Kuliah
pembelajaran demonstrasi kategori cukup keperawatan kegawatdaruratan di Akademi
sebanyak 34 mahasiswi (53,1%). Keperawatan Kesdam I/BB Medan Tahun
2016.
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Penelitian Netty Herawaty Purba
Nilai Kep. Persentase tentang Hubungan Motivasi Ekstrinsik
No Frekuensi Dalam Pembelajaran Laboratorium dengan
Gadar (%)
Nilai A 8 12,5 Kemampuan dalam Asuhan Persalinan
Nilai B 14 21,9 Normal Mahasiswa Semester V Akademi
Nilai C 35 54,7 Kebidanan Imelda Medan periode
Nilai D 7 10,9 2008/2009. Dengan sampel 50 orang.
Jumlah 64 100 Instrument dalam penelitian ini adalah
angket dengan 20 pertanyaan tentang
Dari tabel 3 dapat dilihat bahwa motivasi ekstrinsik yang terdiri atas kualitas
mahasiswi Akademi Keperawatan Kesdam dosen, bobot materi kuliah, kondisi dan
I/BB Medan tentang hasil belajar Asuhan suasana pembelajaran serta fasilitas
Keperawatan Kegawatdaruratan kategori laboratorium. Hasil analisa data diperoleh
nilai C sebanyak 35 mahasiswi (54,7%). dari tabel diatas menunjukkan bahwa
Berdasarkan hasil uji chi square Motivasi ekstrinsik dalam pembelajaran
Hubungan Metode Pembelajaran Simulasi laboratotium paling banyak dalam Motivasi
dilaboratorium Dengan Hasil Belajar Mata Sedang yaitu 33 orang (64,0%), dan paling
Kuliah Asuhan keperawatan kegawat- sedikit dalam Motivasi Rendah yaitu 17
darurtan di Akademi Keperawatan Kesdam orang (34,0%).
I/BB MedanMedan Tahun 2017, dengan Asumsi peneliti adalah metode
derajat kemaknaan (α)=0,1 dan df=6 pembelajaran simulasi dilaboratorium dapat
diperoleh hasil perhitungan yaitu meningkatkan hasil belajar pada mata kuliah
44,895 . 12,592. Maka Ho asuhan keperawatan kegawatdarurtan karena
ditolak dan Ha diterima. Kesimpulannya dilaboratorium dilatih dan diajarkan
terdapat ada Hubungan Metode kompetensi-kompetensi asuhan keperawatan
Pembelajaran Simulasi dilaboratorium kegawatdarurtan.
dengan Hasil Belajar Mata Kuliah Hubungan Metode Pembelajaran
keperawatan kegawatdaruratan di Akademi Demonstrasi dilaboratorium Dengan Hasil
Keperawatan Kesdam I/BB Medan. Belajar Mata Kuliah Asuhan keperawatan
kegawatdarurtan di Akademi Keperawatan
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa Kesdam I/BB MedanMedan Tahun 2017.
mahasiswi Tingkat III Akademi
Keperawatan Kesdam I/BB Medan yang

Jurnal Riset Hesti Medan, Vol. 1, No.2, Desember 2016 130


Jurnal Riset Hesti Medan Akper Kesdam I/BB Medan ISSN : 2527-9548
Available Online: https://jurnal.kesdammedan.ac.id/index.php/jurhesti

Metode demonstrasi ialah metode mengajar ruratan di Akademi Keperawatan Kesdam


dengan menggunakan peragaan untuk I/BB Medan, dapat disimpulkan bahwa :
memperjelas suatu pengertian atau untuk 1. Mahasiswa Akademi Keperawatan
memperlihatkan bagaimana berjalannya Kesdam I/BB Medan mengetahui
suatu proses pembentukan tertentu pada tentang metode pembelajaran simulasi
mahasiswi. Untuk memperjelas pengertian
kategori cukup sebanyak 30 mahasiswi
tersebut dalam prakteknya dapat dilakukan.
Metode demonstrasi cukup baik apabila (46,9%).
digunakan dalam penyampaian bahan 2. Mahasisiwi Akademi Keperawatan
pelajaran kebidanan (Maryana, 2011). Kesdam I/BB Medan mengetahui
Demonstrasi adalah metode yang digunakan tentang metode pembelajaran
untuk membelajarkan peserta dengna cara demonstrasi kategori cukup sebanyak 34
menceritakan dan memperagakan suatu mahasisiw (53,1%).
langkah-langkah pengerjaan sesuatu.
3. Mahasisiwi Akademi Keperawatan
Metode demonstrasi dapat dibagi menjadi
dua tujuan yaitu demonstrasi proses untuk Kesdam I/BB Medan tentang hasil
memahami langkah demi langkah dan belajar asuhan keperawatan kegawatda-
demonstrasi hasil untuk memperlihatkan ruratan kategori nilai C sebanyak 35
atau memperagakan hasil dari sebuah mahasiswi (54,7%).
proses. Biasanyaa, setelah demonstrasi
dilanjutkan dengan praktek oleh peserta Saran
ssendiri. Sebagai hasil, peserta akan Bagi Akademi Keperawatan
memperoleh pengalaman belajar langsung Kesdam I/BB Medan Medan untuk
setelah melihat, melakukan dan merasakan mempertahankan dan semakin
sendiri (Prana, 2011). meningkatkan sarana dan prasarana
Metode pembelajaran dengan menggunakan laboratorium untuk mendukung tercapainya
metode demonstrasi dilaboratorium pada mahasiswi pada asuhan kebidanan ibu
mata kuliah asuhan keperawatan bersalin di Akademi Keperawatan Kesdam
kegawatdarurtan mempermudah mahasiswi I/BB Medan. Memberikan bimbingan secara
dalam menguasai teori yang dipelajari lebih intensif di laboratorium kepada
dikelas. mahasiswa dengan memperhatikan metode
Asumsi peneliti metode demonstrasi sangat pembelajaran yang digunakan dalam
perlu dilakukan pada mata kuliah asuhan pencapaian kompetensi dalam mata kuliah
keperawatan kegawatdarurtan karena asuhan keperawatan kegawatdarurtan.
mempermudah mahasiswi dalam menguasai Mempersiapkan mahasiswa sebelum
teori yang dipelajari dikelas. Dalam mengikuti praktek klinik kebidanan baik dari
laboratorium ini akan dilatih dan diajarkan segi teori maupun praktek laboratorium
kompetensi-kompetensi Asuhan Kepera- sehingga mahasiswa siap melakukan asuhan
watan Kegawatdaruratan. Laboratorium kebidanan pada ibu bersalin.
dibentuk dan dikondisikan mirip dengan
kenyataan yang ada dilapangan sehingga DAFTAR PUSTAKA
mahasiswi dapat melatih dan Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian.
mengaplikasikan keterampilan seusai Jakarta : Rineka Cipta.
dengan kompetensi yang diharapkan . Daryanto dan Tasrial, 2012. Konsep
Pembelajaran Kreatif. Penerbit Gava
KESIMPULAN DAN SARAN Media. Cetakan ke-1. Yogyakarta.
Kesimpulan Dewi, 2011. Hubungan Pembelajaran
Dari hasil penelitian di Akademi Laboratorium dengan Pencapaian
Keperawatan Kesdam I/BB MedanMedan Kompetensi Mahasiswa dalam
dengan judul Hubungan Metode melakukan Insersi IUD.
Pembelajaran Simulasi dan Demonstrasi di http://www.reposiyi.usu.ac.id/bitstre
laboratorium Dengan Hasil Belajar mata
Kuliah Asuhan keperawatan kegawatda-

Jurnal Riset Hesti Medan, Vol. 1, No.2, Desember 2016 131


Jurnal Riset Hesti Medan Akper Kesdam I/BB Medan ISSN : 2527-9548
Available Online: https://jurnal.kesdammedan.ac.id/index.php/jurhesti

am/.../chapter%2011. Diakses Sumber Belajar Teori dan Praktek,


tanggal 2 Juli 2012. cetakan ke-1. Jakarta : Kencana.
Depkes RI, 2007. Asuhan Persalinan Notoadmodjo, S. 2010. Metodologi
Normal. Jakarta : Departemen Peneitian Kesehatan. Jakarta : PT
Kesehatan Republik Indonesia. Rineka Cipta.
Dwi, N, 2012. Evaluasi hubungan skill N.K., Roestiyah, 2007. Strategi Belajar
laboratorium asuhan kebidanan II Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.
metode osca dengan prestasi belajar Mine, 2010. Metode Demonstrasi.
asuhan kebidanan II di STIKES http://32mine.blogspot.com/2010/04
‘Aisyiyah Surakarta Tahun 2010. /metode-demonstrasi.html. Diakses
http://www.id.shvoong.com ›…› pada tanggal 30 Mei 2012.
Radiologi. Diakses tanggal 7 Prana, 2011. Metode Demontrasi yang
september 20112. dilakukan di laboratorium.
Hidayat, A, Alimul, A. 2011. Metode http://file.upi.edu/Direktori/KD-
Penelitian Kebidanan dan teknik SUMEDANG/19721226200501100
Analisa Data. Jakarta : Salemba 2. diakses pada tanggal 1 juni 2012.
Medika. Yulianty, 2011. http://www Model
Isriani, H, Puspitasari, D. 2012. Strategi Pembelajaran role Playing,com.
Pembelajaran Terpadu (Teori, Diakses pada tanggal 28 April 2012.
Konsep dan Implementasi). Group Zaini, H. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif.
Relasi Inti Media. Yogyakarta. Yogyakarta : Pustaka Insan madani.
Musfah, J, 2010. Peningkatan Kompetensi
Guru Melalui Pelatiahan dan

Jurnal Riset Hesti Medan, Vol. 1, No.2, Desember 2016 132

Anda mungkin juga menyukai