Anda di halaman 1dari 14

Caring Mahasiswa Tingkat III Terhadap Tenaga Pendidikan STIKes Santa Elisabeth Medan Tahun Tahun 2018

CARING MAHASISWA TINGKAT III TERHADAP TENAGA PENDIDIKAN STIKES


SANTA ELISABETH MEDAN TAHUN 2018

*Wiweka Inkar Nefrit Zega (prodi Ners STIKes Santa Elisabeth Medan)
*Mahasiswa STIKes Santa Elisabeth Medan
Wiwekazega22@gmail.com

ABSTRACT

Caring science merupakan suatu orientasi human science dan kemanusiaan terhadap proses,
fenomena, dan pengalaman human caring. Caring science, seperti juga science lainnya, meliputi
seni dan kemanusiaan dan hubungan-hubungan yang terdapat dalam lingkaran caring yang
konsentrik dari individu, pada orang lain, pada masyarakat, pada dunia, pada planet bumi, pada
alam semesta. Hubungan caring antara dosen dan mahasiswa sangat mencerminan natural
bagaimana hubungan caring antara perawat dengan pasien. Tenaga pendidikan seperti tenaga
perpustakaan, tenaga laboratorium dan tenaga administrasi merupakan penunjang
penyelenggaraan proses pendidikan guna meningkatkan mutu belajar mahasiswa. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui gambaran perilaku caring mahasiswa tingkat III (D3-
Keperawatan, D3-Kebidanan dan Ners) dalam melaksakan faktor carative caring terhadap tenaga
pendidikan STIKes Santa Elisabeth Medan. Rancangan penelitian yang digunakan adalah
deskriptif dengan metode cross sectional, sampelnya adalah tenaga pendidikan dan teknik
pengambilan datanya dengan memberikan kuesioner kepada tenaga pendidikan. Hasil penelitian
didapatkan mahasiswa yang memiliki caring sangat baik 5% (penilaian 1 responden), mahasiswa
yang memiliki caring yang baik 45% (peniaian 9 responden), mahasiswa yang memiliki caring
kurang baik 50% (penilaian 10 responden). Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa tingakt III
STIKes Santa Elisabeth medan berperilaku kurang caring terhadap tenaga pendidikan. Saran
yang disampaikan adalah agar mahasiswa lebih meningkatkan lagi perilaku caring terhadap
tenaga pendidikan

Keywords: Caring, carative caring factor

PENDAHULUAN Watson (2006) mendefinisikan caring


Caring science merupakan suatu orientasi lebih dari sebuah exisestensial philosophy, ia
human science dan kemanusiaan terhadap memandang sebagai dasar spiritual, baginya
proses, fenomena, dan pengalaman human caring adalah ideal moral dari keperawatan.
caring. Caring science, seperti juga science Manusia akan eksistensi bila dimensi
lainnya, meliputi seni dan kemanusiaan. spiritualnya meningkat ditunjukkan dengan
Transpersonal caring mengakui kesatuan penerimaan diri, tingkat kesadaran diri yang
dalam hidup dan hubungan-hubungan yang tinggi, kekuatan dari dalam diri, intuitif.
terdapat dalam lingkaran caring yang Caring sebagai esensi dari keperawatan
konsentrik dari individu, pada orang lain, berarti juga pertanggungjawaban hubungan
pada masyarakat, pada dunia, pada planet antara perawat-klien, dimana perawat
bumi, pada alam semesta (Watson, 2006). membantu partisipsi klien, membantu

Elisabeth Health Journal Vol. 1 No. 2 Desember 2016; hal 28- 1127 1
Caring Mahasiswa Tingkat III Terhadap Tenaga Pendidikan STIKes Santa Elisabeth Medan Tahun Tahun 2018

memperoleh pengetahuan dan meningkatkan Berdasarkan data yang didapat oleh


kesehatan. peneliti dengan cara membagikan kuesioner
Milanti dalam Dwinarti (2017) kepada dosen di lingkungan kampus STIKes
melaporkan bahwa sebagian besar mahasiswa Santa Elisabeth medan tentang perilaku caring
keperawatan Indonesia memiliki perilaku mahasiswa/i tingkat III D3-Keperawatan, D3-
peduli (60,4%) dan bahwa ada 39,6% siswa Kebidanan dan Ners dengan jumlah
yang kurang dalam perilaku caring. Ini juga mahasiswa 203 orang mahasiswa. Hasilnya
mengungkapkan rasio 3: 2 dari siswa di dapatkan 70,4% mahasiswa tidak memiliki
keperawatan yang memiliki sikap caring yang sifat caring dan 29,6% mahasiswa tingkat III
baik dan mereka yang memiliki perilaku memiliki sifat caring.
caring merawat yang buruk, yang Fenomena yang ada banyak
menandakan bahwa perbedaan hanya terpaut mahasiswa keperawatan yang memiliki
satu angka, sehingga mahasiswa yang masih pengetahuan faktual cukup, tetapi gagal
memiliki sikap non caring juga tidak sedikit menggunakan pengetahuannya dan kurang
jumlahnya. berperilaku caring dengan lingkungannya dan
Dwinarti (2017) dalam perspektif saat menangani pasien sesungguhnya dalam
klinis, ada perbedaan yang signifikan dimana memberikan asuhan keperawatan. Salah satu
mayoritas siswa program reguler memiliki faktor penyebab masalah dikarenakan terjadi
perilaku caring yang buruk (53,5%), dalam proses belajar mengajar pada saat
sementara di sisi lain, sebagian besar siswa program akademik berlangsung, antara lain
program penyuluhan memiliki perilaku caring peran dosen yang dominan, model
yang baik (63,9%). Dahlia, (2015) strategi/metode pembelajaran yang tidak
mengatakan sikap caring yang diterapkan mendukung aktifitas mahasiswa serta kurang
antara kakak dan adik kelas cukup baik memperhatikan gaya belajar dari mahasiswa,
dimana bisa dilihat ketika saling sapa dengan untuk itu perlu dipikirkan adanya perubahan
ramah dan penuh sopan santunnya satu dalam strategi pembelajaran (Ros, 2012).
dengan yang lainnya. Studi kualitatif mengenai pengalaman
Tedjomuljo (2016) mengatakan mahasiswa keperawatan menerapkan model
masih melihat beberapa pelanggaran yang pembelajaran berbasis perilaku caring akan
tidak sesuai dengan kode etik dan caring yang memunculkan pemahaman yang mendalam
dilakukan oleh mahasiswa, seperti datang tentang pengalaman mahasiswa keperawatan
terlambat, kurang disiplin dalam tentang faktor dominan dalam model
mengumpulkan tugas, dan masih sering pembelajaran berbasis perilaku caring dan
menggunakan pakaian yang tidak dianjurkan. makna pengalaman tersebut dalam hidup bagi
Pengetahuan mahasiswa masih belum mahasiswa keperawatan. Tentang faktor
mencapai kriteria baik untuk caring. Dalam dominan dalam model pembelajaran berbasis
aspek caring, mahasiswa belum sepenuhnya perilaku caring mahasiswa memberikan
memahami peran caring perawat dalam 10 respon yang positif yang diungkapkan dimana
faktor karatif Watson, seperti sistem nilai mahasiswa sudah mendapatkan materi-materi
kemanusiaan dan altruistik, menggunakan caring dari semester satu sampai dengan
metode sistematis untuk memecahkan semester empat. Mahasiswa
masalah, proses belajar mengajar mengekplorasikan mempelajari pasien secara
interpesonal, kepekaan terhadap diri sendiri menyeluruh atau holistik (Ros, 2012).
dan orang lain, serta mencurahkan perasaan Hubungan caring antara dosen dan
positif maupun negatif. mahasiswa sangat mencerminkan secara
natural bagaimana hubungan caring antara

Elisabeth Health Journal Vol. 1 No. 2 Desember 2016; hal 28- 1127 2
Caring Mahasiswa Tingkat III Terhadap Tenaga Pendidikan STIKes Santa Elisabeth Medan Tahun Tahun 2018

perawat professional dengan pasien serta pengukuran/observasi data hanya satu kali
menjadi cerminan bagi mahasiswa pada satu saat (Polit, 2010).Populasi adalah
keperawatan untuk caring kepada pasien. keseluruhan kumpulan kasus dimana seorang
Melaporkan nilai signifikan hubungan positif peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
antara kemampuan caring mahasiswa dengan tersebut
lingkungan fakultas yang caring. Mahasiswa Populasi dalam penelitian ini adalah
akan menanamkan caring kedalam kehidupan tenaga pendidikan STIKes Santa Elisabeth
mereka sendiri dan mengubah caring yang Medan, perpustakaan 3 orang, laboratorium 5
mereka dapatkan selama masa pendidikan orang dan administrasi/kasir 12 orang. Jumlah
menjadi caring dalam praktek keperawatan tenaga pendidikan keseluruhan adalah 20
(Trisnawati, 2017) orang (Administrasi STIKes Santa Elisabeth
Pendidik adalah usaha sadar dan Medan Tahun 2018). Sampel adalah bagian
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dari elemen populasi. Teknik pengambilan
dan proses pembelajaran agar peserta didik sampel dalam penelitian ini adalah total
secara aktif mengembangkan potensi dirinya sampling dalam penelitian adalah tenaga
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pendidikan STIKes Santa Elisabeth Medan
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, berjumlah 20 orang.
akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Instrumen yang digunakan pada
negara. Sedangkan tenaga kependidikan penelitian ini dengan menggunakan
adalah anggota masyarakat yang kuesioner. Tempat penelitian dilaksanakan di
mengabdikan diri dan diangkat untuk STIKes Santa Elisabeth yang berada di Jl.
menunjang penyelenggaraan pendidikan. Bunga Terompet 118 Kel Sempakata Medan
Berdasarkan uraian diatas yang Selayang. Penelitian ini dilaksanakan pada
menjelaskan caring mahasiswa terhadap bulan 02 Maret – 12 Mei 2018. Peneliti
pasien, caring terhadap kakak dan adik kelas, melakukan pengumpulan data secara primer.
caring terhadap dosen maka peneliti tertarik pengumpulan data dengan cara
untuk melakukan penelitian mengenai Caring memberikan kuesioner kepada tenaga
Mahasiswa Tingkat III Terhadap Tenaga pendidikan. Setiap tenaga pendidikan
Pendidikan karna selain tenaga pendidik yang mendapatkan 3 kuesioner untuk menilai
menunjang kegiatan perkuliahan mahasiswa perilaku caring mahasiswa tigkat III setiap
tenaga pendidikan seperti tenaga administrasi, prodi dengan terlebih dahulu menjelaskan
tenaga laboratorium dan tenaga perpustakaan kepada responden mengenai tujuan serta
juga ikut serta dalam meningkatkan mutu manfaat penelitian serta proses pengisian
belajar mahasiswa di STIKes Santa Elisabeth kuesioner, kemudian responden diminta untuk
Medan Tahun 2018. menandatangani surat persetujuan menjadi
responden
METODE PENELITIAN
Rancangan penelitian yang digunakan HASIL PENELITIAN
peneliti adalah deskriptif bertujuan untuk Tabel 1. Distribusi Frekuensi Caring
mendeskripsikan peristiwa-peristiwa penting Mahasiswa Tingkat III (D3-
yang terjadi dimana kini, dilakukan secara Keperawatan, D3-Kebidanan
sistematis dan lebih menekankan pada data dan Ners) Terhadap Tenaga
aktual dari pada penyimpulan (Nursalam, Pendidikan STIKes Santa
2016) dengan metode Cross sectional yaitu Elisabeth Medan Tahun 2018
jenis penelitian yang menekankan waktu D3- D3- Ners

Elisabeth Health Journal Vol. 1 No. 2 Desember 2016; hal 28- 1127 3
Caring Mahasiswa Tingkat III Terhadap Tenaga Pendidikan STIKes Santa Elisabeth Medan Tahun Tahun 2018

Keperawa Kebidana STIKes Santa Elisabeth Medan


tan n Tahun 2018
f % f % f % D3-Keperawatan, D3-
Sangat 1 5 1 5 0 0 Kebidanan dan Ners
Baik f %
Baik 6 30 10 50 9 45 Sangat 1 5
Baik
Kuran 13 65 9 45 11 55
g Baik Baik 9 45
Total 20 100 20 100 20 100 Kurang 10 50
Baik
Tabel 5.1 menunjukkan hasil perilaku Total 20 100
caring mahasiswa tingkat III, perilaku caring Tabel 5.2 menunjukkan perilaku
yang baik dengan nilai tertinggi yaitu D3- caring mahasiswa tingkat III (D3-
Kebidanan (50%) dan perilaku caring yang Keperawatan, D3-Kebidanan dan Ners)
baik dengan nilai terendah pada prodi D3- terhadap tenaga pendidikan, mahasiswa yang
Keperawatan (30%). Hasil perilaku caring perilaku caringnya sangat baik sebesar 5%,
kurang baik dengan nilai tertinggi yaitu D3- mahasiswa yang perilaku caringnya baik
Keperawatan (65%) dan perilaku caring sebesar 45% dan mahasiswa yang perilaku
kurang baik dengan nilai terendah yaitu prodi caringnya kurang baik sebesar 50%.
D3-Kebidanan (45%).
Tabel 2. Distribusi Keseluruhan
Frekuensi Caring Mahasiswa
Tingkat III (D3-Keperawatan,
D3-Kebidanan dan Ners)
Terhadap Tenaga Pendidikan

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Faktor Carative Caring Mahasiswa Tingkat III D3-
KeperawatanTerhadap Tenaga Pendidikan STIKes Santa Elisabeth Medan
Tahun 2018
Faktor Carative Caring Sangat Baik Kurang % f
Baik Baik
Pembentukan nilai humanistik 15% 75% 10% 100 20
dan altruistik
Menciptakan kepercayaan dan 10% 75% 15% 100 20
harapan
Menumbuhkan kesensitifan 5% 85% 10% 100 20
terhadap diri dan orang lain
Mengembangkan hubungan 10% 75% 15% 100 20
saling percaya
Meningkatkan dan menerima 10% 85% 5% 100 20
ekspresi perasaan positif dan

Elisabeth Health Journal Vol. 1 No. 2 Desember 2016; hal 28- 1127 4
Caring Mahasiswa Tingkat III Terhadap Tenaga Pendidikan STIKes Santa Elisabeth Medan Tahun Tahun 2018

negatif
Menggunakan sistematis 5% 80% 15% 100 20
metode penyelessaian masalah
untuk mengambil keputusan
Meningkatkan proses belajar 15% 60% 25% 100 20
interpersonal
Menciptakan lingkungan fisik, 15% 75% 10% 100 20
mental, sosiokultural dan
spiritual yang mendukung
Membantu memenuhi 10% 80% 10% 100 20
kebutuhan dasar manusia
Menghargai kekuatan 5% 85% 10% 100 20
eksistensi, fenomenologi dan
spiritual
Perilaku mahasiswa tingkat III D3-
Tabel 5.3 menunjukkan perilaku Keperawatan dalam melaksanakan faktor
mahasiswa tingkat III D3-Keperawatan dalam carative caring, perilaku kurang baik dengan
melaksanakan faktor carative caring, perilaku nilai tertinggi pada item meningkatkan proses
sangat baik dengan nilai tertinggi terdapat belajar interpersonal (25%), dan perilaku
pada item faktor carative caring pembentukan kurang baik dengan nilai terendah pada item
nilai humanistik dan altruistik (15%), meningkatkan dan menerima ekspresi
meningkatkan proses belajar interpersonal perasaan positif dan negatif (5%).
(15%), menciptakan lingkungan fisik, mental,
sosiokultural dan spiritual yang mendukung
(15%), dan perilaku sangat baik dalam
melaksanakan faktor carative caring dengan
nilai terendah pada item menumbuhkan
kesensitifan terhadap diri dan orang lain (5%),
menggunakan sistematis metode penyelesaian
masalah untuk mengambil keputusan (5%).

Tabel 4. Distribusi Frekuensi Faktor Carative Caring Mahasiswa Tingkat III D3-
KebidananTerhadap Tenaga Pendidikan STIKes Santa Elisabeth Medan
Tahun 2018
Faktor Carative Caring Sangat Baik Baik Kurang % f
Baik
Pembentukan nilai humanistik 30% 60% 10% 100 20
dan altruistik
Menciptakan kepercayaan dan 10% 80% 10% 100 20
harapan
Menumbuhkan kesensitifan 15% 65% 20% 100 20
terhadap diri dan orang lain
Mengembangkan hubungan 15% 80% 5% 100 20
saling percaya
Meningkatkan dan menerima 15% 85% 0% 100 20
ekspresi perasaan positif dan

Elisabeth Health Journal Vol. 1 No. 2 Desember 2016; hal 28- 1127 5
Caring Mahasiswa Tingkat III Terhadap Tenaga Pendidikan STIKes Santa Elisabeth Medan Tahun Tahun 2018

negatif
Menggunakan sistematis 15% 80% 5% 100 20
metode penyelessaian masalah
untuk mengambil keputusan
Meningkatkan proses belajar 20% 70% 10% 100 20
interpersonal
Menciptakan lingkungan fisik, 35% 55% 10% 100 20
mental, sosiokultural dan
spiritual yang mendukung
Membantu memenuhi 15% 75% 10% 100 20
kebutuhan dasar manusia
Menghargai kekuatan 10% 75% 15% 100 20
eksistensi, fenomenologi dan
spiritual

Tabel 5.4 menunjukkan perilaku kesensitifan terhadap diri dan orang lain
mahasiswa tingkat III D3-Kebidanan dalam (20%), dan perilaku kurang baik dengan nilai
melaksanakan faktor carative caring, perilaku terendah pada item meningkatkan dan
sangat baik dengan nilai tertinggi terdapat menerima ekspresi perasaan positif dan
pada item faktor menciptakan lingkungan negatif (0%).
fisik, mental, sosiokultural dan spiritual yang
mendukung (35%), dan perilaku sangat baik
dalam melaksanakan faktor carative caring
dengan nilai terendah pada item menciptakan
kepercayaan dan harapan (10%), menghargai
kekuatan eksistensi, fenomenologi dan
spiritual (10%).
Perilaku mahasiswa tingkat III D3-
Kebidanan dalam melaksanakan faktor
carative caring, perilaku kurang baik dengan
nilai tertinggi pada item menumbuhkan
Tabel 5. Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Faktor Carative Caring Mahasiswa Tingkat III
Ners Terhadap Tenaga Pendidikan STIKes Santa Elisabeth Medan Tahun 2018
Faktor Carative Caring Sangat Baik Kurang % f
Baik Baik
Pembentukan nilai humanistik 20% 80% 0% 100 20
dan altruistik
Menciptakan kepercayaan dan 5% 85% 10% 100 20
harapan
Menumbuhkan kesensitifan 25% 50% 25% 100 20
terhadap diri dan orang lain
Mengembangkan hubungan 5% 95% 0% 100 20
saling percaya
Meningkatkan dan menerima 30% 65% 5% 100 20
ekspresi perasaan positif dan
negatif

Elisabeth Health Journal Vol. 1 No. 2 Desember 2016; hal 28- 1127 6
Caring Mahasiswa Tingkat III Terhadap Tenaga Pendidikan STIKes Santa Elisabeth Medan Tahun Tahun 2018

Menggunakan sistematis 20% 70% 10% 100 20


metode penyelessaian masalah
untuk mengambil keputusan
Meningkatkan proses belajar 20% 60% 20% 100 20
interpersonal
Menciptakan lingkungan fisik, 40% 55% 5% 100 20
mental, sosiokultural dan
spiritual yang mendukung
Membantu memenuhi 5% 85% 10% 100 20
kebutuhan dasar manusia
Menghargai kekuatan 20% 65% 15% 100 20
eksistensi, fenomenologi dan
spiritual

Diagram 5.1 Distribusi Frekuensi dan


Tabel 5.5 menunjukkan perilaku Persentasi Perilaku Caring
mahasiswa tingkat III Ners dalam Mahasiswa Tingkat III D3-
melaksanakan faktor carative caring, perilaku Keperawatan Terhadap
sangat baik dengan nilai tertinggi terdapat Tenaga Pendidikan STIKes
pada item menciptakan lingkungan fisik, Santa Elisabeth Medan Tahun
mental, sosiokultural dan spiritual yang 2018
mendukung (40%), dan perilaku sangat baik 70 65%
dalam melaksanakan faktor carative caring 60
dengan nilai terendah pada item menciptakan 50
kepercayaan dan harapan (5%),
40 30% Sangat baik
mengembangkan hubungan saling percaya
30
(5%), membantu memenuhi kebutuhan dasar Baik
manusia (5%). 20
5% Kurang baik
Perilaku mahasiswa tingkat III Ners 10
dalam melaksanakan faktor carative caring, 0
perilaku kurang baik dengan nilai tertinggi Sangat Baik Kurang
baik baik
pada item menumbuhkan kesensitifan
terhadap diri dan orang lain (25%), dan
perilaku kurang baik dengan nilai terendah Hasil penelitian perilaku caring mahasiswa
pada item Pembentukan nilai humanistik dan tingkat III D3-Keperawatan menunjukkan
altruistik (0%), Mengembangkan hubungan perilaku caring mahasiswa yang sangat baik
saling percaya (0%). sebesar 5%, perilaku caring mahasiswa yang
baik sebesar 30% dan perilaku caring
PEMBAHASAN mahasiswa kurang baik sebesar 65%. Dari
1. Caring Mahasiswa Tingkat III D3- hasil penelitian diatas menunjukkan
Keperawatan Terhadap Tenaga mahasiswa tingkat III D3-Keperawatan
Pendidikan STIKes Santa Elisabeth berperilaku kurang caring terhadap tenaga
Medan Tahun 2018 pendidikan.
kurangnya perilaku caring mahasiswa
terhadap tenaga pendidikan disebabkan
kerena kurang adanya interaksi dan

Elisabeth Health Journal Vol. 1 No. 2 Desember 2016; hal 28- 1127 7
Caring Mahasiswa Tingkat III Terhadap Tenaga Pendidikan STIKes Santa Elisabeth Medan Tahun Tahun 2018

pendekatan mahasiswa dengan tenaga dipengaruhi karena faktor internal dalam diri
pendidikan. Dalam faktor carative caring mahasiswa, faktor internal meliputi
pada item meningkatkan proses belajar pengetahuan, sikap, motivasi serta kecerdasan
interpersonal seperti selalu meminta pendapat emosional (Siswantoro, E, 2017).
tenaga pendidikan jika mahasiswa
bermasalah, berbicara dengan sopan terhadap 2. Caring Mahasiswa Tingkat III D3-
tenaga pendidikan, memanggil tenaga Kebidanan Terhadap Tenaga
pendidikan dengan baik (bapak, ibu dan Pendidikan STIKes Santa Elisabeth
suster) belum sepenuhnya dilakukan oleh Medan Tahun 2018
mahasiswa, hal ini dapat terjadi karena Diagram 5.2 Distribusi Frekuensi dan
mahasiswa beranggapan bahwa tenaga Persentasi Perilaku Caring
pendidikan tidak begitu berpengaruh dalam Mahasiswa Tingkat III D3-
kegiatan perkuliahannya atau mahasiswa Kebidanan Terhadap Tenaga
kurang mengetahui tugas dan taggung jawab Pendidikan STIKes Santa
tenaga pendidikan. Dimana tugas dan fungsi Elisabeth Medan Tahun 2018
tenaga pendidikan sangat penting dalam suatu
institusi seperti melaksanakan administrasi, 60
50%
pengelolaan, pengembangan, pengawasan, 50
dan pelayanan teknis untuk menunjang 45%
penyelenggaraan proses pendidikan disatuan 40
pendidikan atau penelitian (Nurziah, 2016).
30 Sangat baik
Hal ini menyebabkan kurang adanya interaksi
dan pendekatan yang baik sehingga Baik
20
mahasiswa kurang memperhatikan cara Kurang baik
bersikap dan berperilaku terhadap tenaga 5%
10
pendidikan. Interaksi dengan orang lain akan
memotivasi mahasiswa untuk dapat melatih 0
sikap caring mereka ( Sulisno, 2015). Sangat Baik Kurang
Hal lain yang menjadi faktor mahasiswa baik baik
kurang berperilaku caring terhadap tenaga
pendidikan disebabkan karena faktor internal Hasil penelitian perilaku caring
dalam diri mahasiswa, salah satunya adalah mahasiswa tingkat III D3-Kebidanan
motivasi. Dalam faktor carative caring pada menunjukkan perilaku caring mahasiswa yang
item menumbuhkan kesensitifan terhadap diri sangat baik sebesar 5%, perilaku caring
dan orang lain, seperti peka terhadap tenaga mahasiswa yang baik sebesar 50% dan
pendidikan ketika ditegur, memberikan waktu perilaku caring mahasiswa kurang baik
untuk membantu tenaga pendidikan, sabar sebesar 45%. Dari hasil penelitian diatas
dan tidak melawan tenaga pendidikan belum menunjukkan bahwa perilaku caring
terlaksana dengan baik. Dalam diri mahasiswa tingkat III D3-Kebidanan,
mahasiswa tidak ada motivasi/keinginan mahasiswa sudah mampu berperilaku caring
untuk mengaplikasikan perilaku caring yang dengan baik terhadap tenaga pendidikan
sudah didapat baik dalam proses namun masih ada mahasiswa berperilaku
pembelajaran, mengikuti kegiatan seminar kurang caring terhadap tenaga pendidikan.
dan juga kegiatan lain yang dapat menambah Mahasiswa tingkat III D3-Kebidanan
pengetahuan mahasiswa tentang perilaku mampu berperilaku caring terhadap tenaga
caring. Perilaku caring mahasiswa pendidikan karena mahasiswa sudah mampu

Elisabeth Health Journal Vol. 1 No. 2 Desember 2016; hal 28- 1127 8
Caring Mahasiswa Tingkat III Terhadap Tenaga Pendidikan STIKes Santa Elisabeth Medan Tahun Tahun 2018

mengaplikasikan pengetahuan/pembelajaran carative caring kurang menumbuhkan


yang telah diperoleh dalam proses kesensitifan terhadap diri dan orang lain.
perkuliahan. Mahasiswa mampu menciptakan 3. Caring Mahasiswa Tingkat III Ners
lingkungan fisik, mental, sosiokultur yang Terhadap Tenaga Pendidikan STIKes
mendukung seperti mengurangi masalah Santa Elisabeth Medan Tahun 2018
tenaga pendidikan (memelihara fasilitas yang Diagram 3 Distribusi Frekuensi dan
ada dilingkungan kampus), menggunakan alat Persentasi Perilaku Caring
lab dan buku yang dipinjam dengan benar dan Mahasiswa Tingkat III Ners
tepat (tidak merusak alat lab, tidak merusak Terhadap Tenaga
buku di perpustakaan dan peralatan yang ada Pendidikan STIKes Santa
di lingkungan kampus), membuat tenaga Elisabeth Medan
pendidikan merasa nyaman secara emosional
(seperti tidak ribut di lab, di perpustakaan dan 12
kejelasan administrasi) dalam kehidupan 55%
sehari-hari khususnya kepada tenaga 10
45%
pendidikan. Penelitian Rulino (2017) tentang 8
tingkat pengetahuan mahasiswa tingkat 1
pasca sosialisasi carative caring menurut Jean 6 Baik
Watson di Akademi Keperawatan Husada Kurang baik
Karya Jaya, mengemukakan bahwa faktor 4
yang mempengaruhi caring adalah
2
pengetahuan.
Hal lain yang mendukung perilaku 0
caring adalah motivasi dimana dalam diri Baik Kurang baik
mahasiswa ada kemauan dan keinginan untuk
Hasil penelitian perilaku caring
berperilaku caring terhadap tenaga
mahasiswa tingkat III D3-Ners menunjukkan
pendidikan. Mahasiswa mampu menciptakan
perilaku caring mahasiswa yang baik sebesar
kepercayaan dan harapan seperti
45% dan perilaku caring mahasiswa kurang
memperlakukan tenaga pendidikan layaknya
baik sebesar 55%. Dari hasil penelitian diatas
seorang dosen, mengizinkan tenaga
menunjukkan bahwa mahasiswa tingkat III
pendidikan mengungkapkan perasaan senang
Ners berperilaku kurang caring terhadap
dan tidak senangnya kepada mahasiswa,
tenaga pendidikan.
percaya diri jika hendak menjumpai tenaga
Mahasiswa tingkat III Ners STIKes
pendidikan. Perilaku caring mahasiswa
Santa Elisabeth Medan berperilaku kurang
dipengaruhi karena faktor internal dalam diri
caring terhadap tenaga pendidikan
mahasiswa, faktor internal meliputi
dikarenakan oleh faktor internal meliputi
pengetahuan, sikap, motivasi serta kecerdasan
pengetahuan, sikap, motivasi serta kecerdasan
emosional (Siswantoro, E, 2017).
emosional yang kurang. Secara teoritis
Namun mahasiswa tingkat III D3-
mahasiswa tingkat III Ners telah belajar
kebidanan belum semua berperilaku caring,
tentang caring pada semester 2 dan
masih ada yang perilaku caring terhadap
pembelajaran pastoral care namun dalam
tenaga pendidikan mengalami penurun . Bisa
sikap dan perilakunya belum mampu
disebabkan karena sebagian mahasiswa
mengaplikasikan hal tersebut dan didukung
kurang termotivasi untuk berperilaku caring
juga karena kurang adanya motivasi dalam
terhadap tenaga pendidikan seperti pada item
diri untuk berperilaku caring serta kecerdasan
emosional mahasiswa kurang seperti

Elisabeth Health Journal Vol. 1 No. 2 Desember 2016; hal 28- 1127 9
Caring Mahasiswa Tingkat III Terhadap Tenaga Pendidikan STIKes Santa Elisabeth Medan Tahun Tahun 2018

menumbuhkan kesensitifan terhadap diri dan Diagram 4 Distribusi Keseluruhan


orang lain, contohnya peka terhadap tenaga Frekuensi dan Persentasi
pendidikan ketika ditegur, memberikan waktu Perilaku Caring Mahasiswa
untuk membantu tenaga pendidikan, sabar Tingkat III (D3-Keperawatan,
dan tidak melawan tenaga pendidikan. D3-Kebidanan dan Ners)
Mahasiswa belum mampu membantu Terhadap Tenaga Pendidikan
memenuhi kebutuhan dasar manusia STIKes Santa Elisabeth Medan
contohnya menunjukkan perhatian kepada
tenaga pendidikan (membantu tenaga 40
pendidikan dan tidak membuat masalah), 50%
35
membantu tenaga pendidikan jika hendak
minta bantu, menunjukkan rasa hormat 30
kepada tenaga pendidikan (seperti menyapa 45%
25
tenaga pendidikan).
20 baik
Siswantoro, E. (2017) tentang
efektifitas pemberian modul caring berbasis kurang baik
15
kecerdasan emosional terhadap peningkatan
10
kompetensi keperawatan mahasiswa Ners
Dian Husada. Mahasiswa melakukan praktek 5
klinik dalam melakukan asuhan keperawatan
0
kurang berperilaku caring. Hasil temuan baik kurang baik
menunjukkan ada empat faktor internal
meliputi pengetahuan, sikap, motivasi serta
kecerdasan emosional mempengaruhi perilaku Hasil penelitian menunjukkan perilaku
caring. Pada faktor eksternal ada empat faktor caring mahasiswa tingkat III (D3-
mendukung perilaku caring mahasiswa Keperawatan, D3-Kebidanan dan Ners)
rendah meliputi lingkungan belajar klinik, terhadap tenaga pendidikan, mahasiswa yang
sikap pembimbing klinik, perilaku perilaku caringnya baik sebesar 45% dan
pembimbing, metode bimbingan. Pencapaian mahasiswa yang perilaku caringnya kurang
perilaku caring compassion mahasiswa ners baik sebesar 50%.
menunjukkan kategori kurang. Kecerdasan Secara teoritis mahasiswa telah
emosional adalah kemampuan yang mendapatkan pembelajaran dan mata kuliah
mencakup mengenali dan memantau perasaan tentang caring serta mendapatkan lingkungan
diri sendiri atau orang lain, pengendalian diri, belajar yang efektif dan perilaku pembimbing
memotivasi diri, mampu membaca dan (tenaga pengajar) serta metode bimbingan
menghadapi perasaan orang lain dengan telah diberikan dengan sangat baik oleh
efektif, mampu mengelola emosi sehingga dosen. Namun perilaku caring mahasiswa
dapat dijadikan dorongan untuk menjadi lebih masih mengalami penurunan hal ini
produktif dan membimbing tindakan lebih dipengaruhi oleh motivasi dan kecerdasan
terarah, serta mampu membina hubungan baik emosinal mahasiswa masih kurang. Afrida
dengan orang lain (Iman, S (2016) (2016) dalam penelitiannya tentang hubungan
motivasi dengan sikap caring mahasiswa
4. Caring Mahasiswa Tingkat III (D3-
mengemukakan bahwa ada hubungan yang
Keperawatan, D3-Kebidanan dan
signifikan antara motivasi dengan sikap
Ners) Terhadap Tenaga Pendidikan
caring mahasiswa.
STIKes Santa Elisabeth Medan Tahun
Siswantoro, E. (2017) tentang
2018
efektifitas pemberian modul caring berbasis

Elisabeth Health Journal Vol. 1 No. 2 Desember 2016; hal 28- 1127 10
Caring Mahasiswa Tingkat III Terhadap Tenaga Pendidikan STIKes Santa Elisabeth Medan Tahun Tahun 2018

kecerdasan emosional terhadap peningkatan baik untuk dapat melakukan tugas


kompetensi keperawatan mahasiswa Ners pelayanannya secara optimal. Hubungan
Dian Husada. Mahasiswa melakukan praktek positif antara kecerdasan spiritual perawat
klinik dalam melakukan asuhan keperawatan dengan perilaku caring perawat dapat
kurang berperilaku caring. Fakta tersebut diartikan bahwa perawat dengan kecerdasan
menunjukkan banyak mahasiswa belum spiritual rendah akan diikuti pula dengan
memahami pentingnya perilaku caring perilaku caring kurang baik (Raya, 2013)
terhadap klien karena alasan kurang Kecerdasan spiritual digunakan
memahami tentang pengertian caring, adanya sebagai kerangka dasar dalam bertindak. Jika
perbedaan karakter dari masing-masing individu (mahasiswa) tidak memiliki
mahasiswa. Mahasiswa kurang menjiwai kecerdasan spiritual yang baik, maka dapat
bahwa dirinya sebagai perawat yang harus menyebabkan sulit mengendalikan diri, tidak
memberikan asuhan keperawatan secara bio- mampu mengenal dirinya sendiri, dan sulit
psiko-sosio-cultural dan spiritual, faktor memotivasi diri. Sedangkan mahasiswa yang
internal serta faktor eksternal berpengaruh memiliki kecerdasan spiritual yang tinggi
terhadap pencapaian perilaku caring akan mampu memikirkan setiap kemungkinan
mahasiswa ada empat faktor internal meliputi akibat dari tindakan-tindakannya sehingga ia
pengetahuan, sikap, motivasi serta kecerdasan akan menghindari tindakan-tindakan yang
emosional mempengaruhi perilaku caring. dapat merugikan dirinya sendiri maupun
Pada faktor eksternal ada empat faktor orang lain (Aswandi 2017).
mendukung perilaku caring mahasiswa Maulana (2015), ada dua jenis
rendah meliputi lingkungan belajar klinik, motivasi, yaitu motivasi instrinsik. Motivasi
sikap pembimbing klinik, perilaku instrinsik adalah pendorong kerja yang
pembimbing, metode bimbingan. bersumber dari dalam diri pekerja sebagai
STIKes Elisabeth medan merupakan individu, berupa kesadaran mengenai
Kampus yang sangat menjunjung tinggi nilai pentingnya pekerjaan yang dilaksanakan.
religius dan spiritual, dalam proses Motivasi ekstrinsik adalah pendorong kerja
perkuliahahn mahasiswa mendapatkan mata yang bersumber dari luar diri pekerja sebagai
kuliah tentang agama dan pastoral care, individu, berupa suatu kondisi yang
kegiatan kerohanian setiap hari akan tetap mengharuskan melaksanakan pekerjaan
dilaksanakan seperti ibadah pagi, sebelum dan secara maksimal. Mahasiswa cenderung
sesudah pembelajaran selalu berdoa, malas untuk mengikuti berbagai ibadah
mengadakan misa bagi mahasiswa 2x dalam kerohanian yang berlangsung di STIKes Santa
seminggu (Rabu dan Sabtu), selalu Elisabteh Medan seperti malas doa pagi,
merayakan ibadah hari besar dan kegiatan- malas pergi mengikuti Misa dan kegiatan
kegiatan kerohanian yang lainnya. Namun kerohanian yang sering dilakukan setiap
mahasiswa belum sepenuhnya bulannya di aula STIKes santa Elisabeth
menjalankannya dengan baik hal ini di Medan. Hal ini dapat menurunkan
akibatnya karena kurang adanya motivasi kemampuan mahasiswa dalam menghargai
dalam diri mahasiswa dan kurang pemahaman kekuatan spiritual.
tentang nilai spiritual dari mahasiswa. KESIMPULAN
Aspek spiritual dapat mempengaruhi 1. Mahasiswa D3-Keperawatan memiliki
caring dari seorang perawat. Perawat perilaku caring kurang baik dari penilaian
terkadang bingung karena terjadi perbedaan 10 responden (65%).
antara agama dan konsep spiritual sehingga
perawat harus memiliki tingkat spiritual yang

Elisabeth Health Journal Vol. 1 No. 2 Desember 2016; hal 28- 1127 11
Caring Mahasiswa Tingkat III Terhadap Tenaga Pendidikan STIKes Santa Elisabeth Medan Tahun Tahun 2018

2. Mahasiswa D3-Kebidanan memiliki dan pengetahuan kepada mahasiswa


perilaku caring baik dari penilaian 10 tentang perilaku caring dan mengubah
responden (50%). kebiasaan-kebiasaan yang buruk yang
3. Mahasiswa Ners memiliki perilaku caring dilakukan selama ini menjadi lebih
kurang baik dari penilaian 10 responden baik.
(55,5%).
4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
perilaku caring mahasiswa tingkat III 3. Rekomendasi
(D3-Keperawatan, D3-Kebidanan dan Untuk peneliti selanjutnya, peneliti
Ners) terhadap tenaga pendidikan mendapat kesulitan dalam teknik
menunjukkan hasil bahwa mahasiswa pengambilan data, dimana peneliti
berperilaku kurang caring dari penilaian memberikan kuesioner kepada 20 orang
10 responden (50%) dengan jumlah tenaga pendidikan yang menjadi
responden 20 orang tenaga pendidikan. responden untuk menilai mahasiswa dari 3
program studi (D3-Keperawatan, D3-
Kebidanan dan Ners) hal ini akan
memberikan hasil yang kurang efektif
SARAN dalam penilaian karena responden menilai
secara keseluruhan setiap prodi dan juga
1. Bagi Institusi
responden memiliki kesibukan yang
Diharapkan hasil penelitian ini dapat
lainnya. Jadi untuk penelitian selanjutnya
memberikan masukan dan bahan
hendaknya melakukan pengambilan data
informasi kepada institusi dan
dengan cara memberikan kuesioner
menyusun kegiatan atau program yang
kepada mahasiswa tingkat III STIKes
dapat meningkatkan perilaku caring
Santa Elisabeth Medan.
mahasiswa seperti pemberian
Diharapkan peneliti selanjutnya juga
pendidikan karakter baik melalui
dapat meneliti tentang hubungan
pembelajaran, melalui ekstrakulikuler
pemberian pendidikan karakter dengan
dan melalui pengembangan budaya
peningkatan perilaku caring mahasiswa.
perguruan tinggi serta memberikan
metode mentorship kepada mahasiswa.
2. Bagi Mahasiswa STIKes Santa Elisabeth
Medan DAFTAR PUSTAKA
Dengan adanya penelitian ini Afrida, A. (2016). Hubungan Motivasi
mahasiswa mengetahui bagaimana Achievement Dengan Sikap Caring
perilaku caring yang telah di Mahasiswa Program Profesi Ners Di
aplikasikan selama ini khususunya Rsu Salewangang Maros. Jurnal Ilmiah
kepada tenaga pendidikan. Mahasiswa Kesehatan Diagnosis, 8(1), 68-72.
akan lebih meningkatkan lagi perilaku AIPDIKI (2013), Kurikulum Diploma III.
caringnya dengan cara meningkatkan Jakarta: Tim Kelompok Kerja
motivasi, kecerdasan emosional, Kurikulum AIPDIKI 2013-2017
pengetahuan dan interaksi terhadap Astari, A., & Houghty, G. S. (2015).
tenaga pendidikan serta mengikuti Sosialisasi Profesi Dan Sikap Caring
berbagai kegiatan yang Pada Mahasiswa Di Fakultas Ilmu
diselenggarakan di lingkungan Keperawatan. Jurnal Skolastik
kampus STIKes Santa Elisabteh Keperawatan, 1(01).
Medan guna memberikan informasi

Elisabeth Health Journal Vol. 1 No. 2 Desember 2016; hal 28- 1127 12
Caring Mahasiswa Tingkat III Terhadap Tenaga Pendidikan STIKes Santa Elisabeth Medan Tahun Tahun 2018

Aswandi, F. (2017). Hubungan Kecerdasan Indonesia, R. (2012). Undang-Undang


Spiritual Dengan Tingkat Stres Pada Tentang Guru Dan Dosen No. 14 Tahun
Mahasiswa Keperawatan Universitas 2012. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Tanjungpura Pontianak. Proners, 3(1). Khumaidi, K. (2014). Tenaga Kependidikan
Bachtiar Muhammad Yusri. (2016). Pendidik Dalam Sistem Pendidikan Nasional
Dan Tenaga Pendidikan. Jurnal (Analisis: Aspek Sumber Daya
Publikasi Pendidikan Pendidikan). Edu-Math, 4.
BAN-PT (2014). Akreditasi Program Studi Mayeroff Milton. (1972). On Caring.
Diploma III Kebidanan, Jakarta: Badan International Philosophical Quarterly
Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Miharti Tantri. (2013). Ilmu Gizi 1 Kelas X
Buku, I., & Tinggi, B. A. N. P. Akreditasi Semester 1. Kementrian Pendidikan dan
Program Studi Diploma III Kebidanan Kebudayaan Direktorat Pembinaan
Bulfin, S. (2005). Nursing As Caring Theory: Sekolah Menengah Keguruan
Living Caring In Practice. Nursing Muhlisin, A. (2008). Aplikasi Model
Science Quarterly, 18(4), 313-319. Konseptual Caring Dari Jean Watson
Creswell, Jhon. (2009). Research Design Dalam Asuhan Keperawatan.
Qualitive, Qualitive And Mixed Mulyaningsih, E. D. P. Hubungan Tingkat
Methods Approaches Third Edition, Pengetahuan Dengan Perilaku Caring
American: Sage Mahasiswa Keperawatan Stikes
Dwinarta Meyta And Enie Novieastari ‘Aisyiyah Surakarta The Relationship
(2017), The Difference In Caring between the Level of Knowledge with
Behavior Of Senior Undergraduate the Caring Behavior of Nursing
Students And Extension Program Students STIKES'Aisyiyah Surakarta
Students Of Faculty Of Nursing Of Notoatmodjo Soekidjo. (2011). MetodologiPe
Universitas Indonesia, Universitas nelitian Kesehatan. Jakarta:Rineka
Indonesia: IDOSI Publications Cipta
Grove K. Susan (2015), Understanding Nursalam. (2016). Metodologi Penelitian Ilm
Nursing Research Building An Evidence u Keperawatan Edisi 3. Jakarta:
Based Practice, 6th Edition. China: Salemba Medika
Elsevier Penyusun, T. (2003). Undang-Undang No. 20
Habibie, K. A., & Sutejo, S. (2015). Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Hubungan Motivasi Diri Dengan Nasional. Jakarta: Departemen
Kemampuan Empati Mahasiswa Profesi Pendidikan Nasional.
Ners Angkatan 2014 Di Stikes'aisyiyah Polit, Denise (2010). Nursing Research
Yogyakarta (Doctoral Dissertation, Appraising Evidence For Nursing
Stikes'aisyiyah Yogyakarta). Practice, Sevent Edition.New York:
Iman, S. (2016). Hubungan Antara Lippincott
Kecerdasan Emosional Dan Sikap Potter, P. A., & Perry, A. G. (2010).
Sosial Dengan Prestasi Belajar Siswa Fundamentals Of Nursing. Jakarta:
Kelas V Sd Se-Gugus Ii Depok Sleman Salemba Medika
(Doctoral Dissertation, Universitas Raya, N., & Anggriani, N (2013) . Hubungan
Negeri Yogyakarta). Kecerdasan Spiritual Dengan Perilaku
Indonesia, P. R. (2013). Undang-Undang Caring Perawat Pada Praktik
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun Keperawatan Di Ruang Rawat Inap
2013 Tentang Sistem Pendidikan Rumah Sakit Umum Daerah)
Nasional.

Elisabeth Health Journal Vol. 1 No. 2 Desember 2016; hal 28- 1127 13
Caring Mahasiswa Tingkat III Terhadap Tenaga Pendidikan STIKes Santa Elisabeth Medan Tahun Tahun 2018

Respati, R. D. (2012). Studi Deskriptif Clinical Practices. Nursing


Perilaku Caring Perawat Berdasarkan Administration Quarterly.
Ruang Rawat Inap. Skripsi. Sarjana Watson, J. (2007). Watson S Theory Of
Keperawatan. Universitas Indonesia. Human Caring And Subjective Living
Depok.< http://lib. ui. ac. Experiences: Carative Factors/Caritas
id/opac/ui/detail. jsp. Processes As A Disciplinary Guide To
Ros Endah Happy P, Endang Caturini S, Dan The Professional Nursing Practice.
Dwi Sulistyowati, D. (2012). Faktor Texto & Contexto-Enfermagem, 16(1),
Dominan Dalam Model Pembelajaran 129-135.
Berbasis Perilaku Caring. Interest:
Jurnal Ilmu Kesehatan, 1(1).
Rulino, L., & Syafiqurrahman, D. (2017).
Tingkat Pengetahuan Mahasiswa
Tingkat I Pasca Sosialisasi Carrative
Caring Menurut Jean Watson Di
Akademi Keperawatan Husada Karya
Jaya Tahun 2016/2017. Jurnal Akademi
Keperawatan Husada Karya Jaya, 3(1).
Siswantoro, E. (2017). Efektifitas Pemberian
Modul Caring Berbasis Kecerdasan
Emosional Terhadap Peningkatan
Kompetensi Keperawatan Mahasiswa
Ners Dian Husada. Jurnal Keperawatan
Dan Kebidanan, 6(1).
Tedjomuljo, S., & Afifah, E. (2016). Tingkat
Pengetahuan Mahasiswa Keperawatan
Tentang Kode Etik Profesi dan Caring.
Jurnal Keperawatan Indonesia, 19(2),
129-137.
Tomey . A. M. Alligood. (2014). Nursing
Theorists and Their Work. Elsevier
Health Sciences: America
Trisnawati, L., & Hermawati, H. (2017).
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Motivasi Tenaga Pendidik Dan
Kependidikan Terhadap Perilaku Caring
Di Akademi Keperawatan Husada
Karya Jaya. Jurnal Akademi
Keperawatan Husada Karya Jaya, 3(1).
Triwijayanti Renny, (2015). Caring
Dimension Inventory Dalam Tatana
Pelayanan Keperawatan. (Doctoral
dissertation, Diponegoro University).
Watson, J. (2006). Caring Theory As An
Ethical Guide To Administrative and

Elisabeth Health Journal Vol. 1 No. 2 Desember 2016; hal 28- 1127 14

Anda mungkin juga menyukai