D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
KELOMPOK 4
Kelompok 4
ii
DAFTAR ISI
COVER.....................................................................................................................
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................. iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang....................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah...............................................................................................1
1.3. Tujuan Studi Kasus.............................................................................................1
1.4. Manfaat Penelitian..............................................................................................2
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Penyakit..................................................................................................3
2.1.1 Definisi .............................................................................................................3
2.1.2 Etiologi ............................................................................................................3
2.1.3 Patofisiologi......................................................................................................3
2.1.4 Manifestasi Klinis.............................................................................................4
2.1.5 Klasifikasi Hipertensi........................................................................................5
2.1.6 Komplikasi........................................................................................................5
2.1.7 Penatalaksanaan................................................................................................5
2.1.8 Pemeriksaan Penunjang....................................................................................6
2.2. Konsep Asuhan Keperawatan.............................................................................7
2.2.1 Pengkajian Keperawatan...................................................................................7
2.2.2 Diagnosa Keperawatan......................................................................................7
2.2.3 Rencana Asuhan Keperawatan..........................................................................8
2.2.4 Implementasi Keperawatan...............................................................................10
2.2.5 Evaluasi Keperawatan.......................................................................................10
BAB 3 METODELOGI PENELITIAN
3.1. Rancangan Studi Kasus.......................................................................................11
3.2. Subjek Studui Kasus...........................................................................................11
3.3. Fokus Studi Kasus...............................................................................................11
3.4. Definisi Operasional............................................................................................11
3.5. Lokasi dan Waktu...............................................................................................11
3.6. Pengkumpulan Data............................................................................................11
iii
3.7. Instrumen Pengumpulan Data.............................................................................12
3.8. Penyajian Data ...................................................................................................12
3.9. Etika Studi Kasus................................................................................................12
Daftar Pustaka.......................................................................................................... 13
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
1
6. Mahasiswa mampu mengevaluasi hasil asuhan keperawatan yang dilaksanakan pada
pasien penderita hipertensi
1.4. Manfaat
1.4.1. Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini dapat menambah informasi, khususnya mengenai asuhan
keperawatan pada pasien Hipertensi. Dan juga sebagai acuan dalam mengembangkan ilmu
keperawatan
1.4.2. Bagi Penulis
Manfaat penelitian bagi penulis adalah menambah wawasan penelitian tentang asuhan
keperawatan pada pasien penderita Hipertensi
1.4.3. Bagi Penderita dan Keluarga
Manfaat penelitan bagi penderita hipertensi dan keluarga yang agar penderita dan
keluarga mengetahui tentang penyakit hipertensi serta perawatan yang benar agar klien
mendapat perawatan yang tepat.
1.4.4. Bagi Puskesmas
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan pengetahuan
kepada petugas kesehatan khususnya perawat untuk melakukan asuhan keperawatan pada
pasien penderita hipertensi.
2
BAB 2
LANDASAN TEORI
3
Sistem saraf simpatis merangsang pembuluh darah sebagai respon rangsangan emosi,
kelenjar adrenal juga terangsang mengakibatkan tambahan aktivitas vasokontriksi. Medula
adrenal mengsekresi kortisol dan steroid lainnya, yang dapat memperkuat respon
vasokontriksi pembuluh darah. Vasokontriksi yang mengakibatkan penurunan aliran darah
ke ginjal menyebabkan pelepasan renin. Renin merangsang pembentukan angiotesis 1 yang
kemudian diubah menjadi 11, suatu vasokontriksi kuat, yang pada gilirannya merangsang
sekresi aldosteron oleh korteks adrenal. Perubahan struktural dan fungsional pada sistem
pembuluh darah prifer bertanggung jawab pada perubahan tekanan darah yang terjadi pada
lanjut usia. Perubahan tersebut meliputi aterosklerosis, hilangnya elastistas jaringan ikat dan
penurunan dalam relaksasi otot polos pembuluh darah, yang pada giliranya menurun
kemampuan distensi dan daya regang pembuluh darah. (Manurung, 2018)
2.1.4. Manifestasi Klinis
Smelzer,dkk (2010) dalam Majid (2018) menyatakan sebagian besar gejala klinis
yang timbul yaitu :
2.1.4.1 Pemeriksaan fisik mungkin tidak menunjukan kelainan selain tekanan darah tinggi
2.1.4.2 Perubahan retina dengan pendarahan eksudat, arterior yang menyepit, dan bintik
kapas-wol (infark kecil), dan papill edema dapat dilihat pada hipertensi berat.
2.1.4.3 Gejala biasanya menujukan kerusakan vaskular yang berhubungan dengan sistem
organ yang difasilitasi oleh pembuluh yang terikat.
2.1.4.4 Penyakit arteri koroner dengan angina atau infark miokard adalah konsekuensi yang
paling umum
2.1.4.5 Hipertrofi ventrikel kiri dapat terjadi gagal jantung,bisa terjadi Kemudian.
2.1.4.6 Perubahan patologis dapat terjadi pada ginjal (nokturia dan Peningkatan kadar
Blood Urea Nitrogen (BUN) dan kreatinin)
2.1.4.7. Adanya keterlibatan serebrovaskular (serangan iskemik atau transien iskemik (TIK)
(yaitu, perubahan dalam penglihatan atau ucapan, pusing , kelemahan, pingsan tiba-
tiba, atau hemiplegia sementara atau permanen)
4
Tabel. 2.1.5 Klasifikasi Hipertensi
Derajat Tekanan Darah Sistol (mmHg ) Tekanan Darah Diastol (mmHg)
Normal <120 Dan <80
Pre-Hipertensi 120-139 Atau 80-89
Hipertensi derajat I 140-159 Atau 90-99
Tingkat 3 (Hipertensi ≥160 Atau ≥100
Berat)
2.1.6. Komplikasi
Menurut Wijaya & Putri 2013. Tekanan darah tinggi apabila tidak diobati dan
ditanggulangi, maka dalam jangka panjang akan mnyebabkan kerusakan arteri didalam
tubuh sampai organ yang mendapat suplai darah dari arteri tersebut. Komplikasi hipertensi
dapat terjadi pada organ-organ sebagai berikut
2.1.6.1 Jantung
Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan terjadinya gagal jatung dan penyakit
jantung koroner. Pada penderita hipertensi, beban kerja jantung akan meningkat, otot
jantung akan mengedor dan berkurang elastisitasitanya, yang disebut dekompensasi.
Akibanya jantung tidak mampu lagi memompa sehingga banyak cairan tertahan diparu
maupun jaringan tubuh lain yang dapat menyebabkan sesak napas atau oedema. Kondisi ini
disebut gagal jantung.
2.1.6.2 Otak
Komplikasi hipertensi pada otak, menimbulkan risiko stroke, apabila tidak diobati
risiko terkena stroke 7 kali lebih besar.
2.1.6.3 Ginjal
Tekanan drah tinggi juga menyebabkan kerusakan ginjal, tekanan darah tinggi dapat
menyebabkan kerukan system penyaring didalam ginjal akibatnya lambat laun ginjal tidak
mampu membuang zat-zat yang tidak dibutuhkan tubuh yang masuk melalui aliran darah
dan terjadi penumpukan didalam tubuh.
2.1.6.4 Mata
Pada mata hipertensi dapat mengakibatkan terjadinya retinopati hipertensi dan dapat
menimbulkan kebutaan.
2.1.7. Penatalaksanaan
2.1.7.1 Penatalaksanaan Non farmakologi
Menurut Dalimartha, et al (2008) dalam Manurung (2018), upaya pengobatan
hipertensi dapat dilakuakan dengan pengobatan non farmakologis, termasuk mengubah gaya
hidup yang tidak sehat.
5
Wijaya dan putri (2013) menjelaskan bahwa ada tujuh cara dalam perubahan gaya hidup
yang sehat bagi para penderita hipertensi yaitu :
1. Mempertahankan berat badan ideal
2. Kurangi asupan natrium (sodium)
3. Batasi Konsumsi Alkohol.
4. Makan K dan Ca yang Cukup dari Diet
5. Menghindari merokok
6. Penurunan stress.
7. Terapi masase (pijat)
2.1.7.2. Pengobatan Farmakologi
1. Diuretik (Hidrokorotiazid).
2. Penghambat simpatetik (Metidopa, klonidin dan reserpin) Menghambat aktivitas
saraf simpatis.
3. Betabloker (Metoprolol, propanolol dan Atenolol)
4. Vasodilator (prasosia, hidralasin) Bekerja langsung pada pembuluh darah dengan
relaksasi otot polos pembuluh darah.
5. ACE inhibitor (Captopril).
2.1.8. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan laboratorium awal:
a) Urinalis
b) Hb, Ht, ureum, kreatinin, gula darah, dam elektrolit
2. Pemeriksaan penunjang: Ekg, foto thoraks.
3. Pemeriksaan lain bila memungkinkan: CT scan kepala, ekokardiogram
6
2.2. Konsep Asuhan Keperawatan pada pasien Hipertensi
2.2.1. Pengkajian Keperawatan
2.2.1.1. Data biografi : Nama, alamat,umur, tanggal MRS, diagnosa medis, penanggung
jawab, catatan kedatangan.
2.2.1.2. Riwayat kesehatan :
Keluhan utama : Biasanya pasie datang Rs dengan diagnosa medis,kepala terasa
pusing dan bagian kuduk terasa berat, tidak bisa tidur.
Riwayat kesehatan sekarang: Biasanya pada saat ilakukan pengkajian pasien masih
mengeluh kepala terasa sakit dan berat, penglihatan berkunang kunang, tidak bisa
tidur.
Riwayat kesehatan dahulu: Bisanya penyakit hipertensi ini adalah penyakit yang
menahun yang sudah lama dialami oleh pasien, dan biasanya pasien mengkonsumsi
obat rutin seperti captopril.
Riwayat kesehatan keluarga: Biasanya penyakit hipertensi ini adalah penyakit
keturunan.
2.2.1.3. Data Dasar Pengkajian
1. Aktivitas/istirahat
2. Sikurlasi
3. Integritas Ego
4. Eliminasi
5. Makanan/cairan
6. Neurosensori
7. Nyeri/ketidaknyamanan
8. Pernapasan
9. Keamanan
10. Pembelajaran/Penyuluhan
2.2.2. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko tiinggi terhadap penurunan curah jantung berhubngan dengan peningkatan
afterload, vasokonstriksi, iskemia miokard, hipertensi ventricular
2. Nyeri (sakit kepala) berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler serebral
3. Potensial perubahan perkusi jaringan: serebral, ginjal, jantung, berhubungan dengan
ngangguan sirkulasi.
7
4. Kurangnya pengetahuan berhubunga dengan kurangnya informasi tentang proses
penyakit dan perawat diri.
2.2.3. Rencana Asuhan Keparawatan
1. Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan peningkatan
afterload, iskemia miokard, hebat hipertropi ventricular.
Tujuan : Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3x24 jam diharapkan
afterload tidak meningkat, tidak terjadi vasokontriksi, tidak terjadi iskemia
miokarrd.
Hal yang diharapkan:
Berpartisipasi dalam aktivitas yang menurunkan TD
Mempertahankan TD dalam rentang yang dapat diterima
Memperlihatkan irama dan frekuensi jantung stabil
Intervensi Keperawatan:
1. Pantau TD, ukuran pada kedua tangan, gunakan manfaat dan teknik yang
tepat
2. Catat keberadaan, kualitas denyutan sentral dan perifer
3. Bantu melakukan aktivitas perawatan diri sesuai kebutuhan
4. Anjurkan teknik relaksasi panduan imajinasi aktivitas pengalihan
5. Berikan pembatasan cairan dan natrium sesuai indikasi
6. Kolaborasi untuk pemberian obat-obatan sesuai indikasi
2. Nyeri (sakit kepala) berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler serebral
Tujuan: setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan
nyeri berkurang.
Hasil yang diharapkan:
Pasien mengungkapkan tidak adanya sakit kepala dan tampak nyaman.
Intervensi Keperawatan:
1. Pertahankan tirah baring, lingkungan yang tenang, sedikit penerangan
2. Minimalkan gangguan lingkungan dan rangsangan
3. Batasi aktivitas
4. Beli obat analgesik dan sedasi sesuai pesanan
5. Berikan tindakan yang menyenangkan sesuai indikasi seperti kompres es,
posisi nyaman, teknik relaksasi, bimbingan imajinasi, hindari konstipasi.
8
3. Potensial perubahan perfusi jaringan: selebrasi, ginjal, jantung berhubungan
dengan gangguan sirkulasi.
Tujuan: setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan
sirkulasi tubuh tidak terganggu.
Hasil yang diharapkan:
pasien mendemontrasikan perfusi jaringan dan membaik seperti
ditunjukkan dengan: TD dalam batas yang dapat diterima, tidak ada keluhan
sakit kepala pusing, nilai-nilai laboratorium dalam batas normal
Haluaran urine 30ml/menit
tanda tanda vital stabil.
Intervensi Keperawatan:
1. Pertahankan tirah baring: tinggikan kepala tempat tidur
2. Gaji tekanan darah saat masuk pada kedua lengan: tidur, duduk dengan
pemantauan tekanan jika tersedia
3. Pertahankan cairan dan obat-obatan sesuai pesanan
4. Pantau elektrolit, Bun, kreatinin sesuai pesanan
5. Ambulasi sesuai kemampuan: hidrasi kelelahan
d. Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang proses
penyakit dan perawatan diri.
Tujuan setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3 x 24 ja diharapkan klien
terpenuhi dalam informasi tentang hipertensi
Hasil yang diharapkan:
Pasien mengungkapkan pengetahuan dan keterampilan penatalaksanaan
perawatan dini
Melaporkan pemakaian obat-obatan sesuai pesanan.
Intervensi Keperawatan:
1. Jelaskan sifat penyakit dan tujuan dari pengobatan dan presedur.
2. Jelasakan pentingnya lingkungan yang tenang, tidak penuh dengan stress.
3. Diskusikn tentang obat obatan: nama, dosis, waktu pemberian, tujuan dan
efek samping atau efek toksik
4. Diskusikan pentingnya mempertahankan berat badan stabil.
5. Diskusikan perlunya diet rendah kalori, rendah natrium sesuai pesanan.
9
2.4. Implementasi Keperawatan
Implementasi yang merupakan kompnen dari proses keperawatan adalah kategori
dari prilaku keperawatan dimana tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan hasil
yang dperkirakan dari asuhan keperawatan dilakukan dan diselesaikan. Dalam teori,
implementasi dari rencana asuhan keperawatan mengikuti komponen perencanaan dari
proses keperawatan
2.5. Evaluasi Keperawatan
Evalusi adalah tahap akhir dari proses keperawatan yang merupakan perbandingan
yang sistematis dan terencana antara hasil akhir yang teramati dan tujuan atau kriteria hasil
yang dibuat pada tahap perencanaan. Evaluasi dilakukan secara berkesinambungan dengan
melibatkan klien dan tenaga kesehatan lainnya.
10
BAB 3
METODELOGI PENELITIAN
11
3.6.1.2 Metode Observasi dan pemeriksaan fisik
Menggunakan pendekatan IPPA (Inspeksi, palpasi, perkusi, Auskultasi) pada
pemeriksaan Head to toe.
3.6.1.3 Studi Dokumentasi
Hasil pemeriksaan rontgen dada, Ekg, CT scan kepala,hasil Laboratorium (Hb,
Ht,ureum, gula darah dan elektrolit).
3.7. Instrumen pengumpulan Data
Alat atau instrumen pengumpulan data menggunkan format pengkajian asuhan
keperawatan keluarga sesuai ketentuan yang berlaku.
3.8.Penyajian Data
Penenlitian ini, data disajikan secara tersruktur/ narasi dan dapat disertai dengan
ungkapan verbal dari pasien yang mengalami Hipertensi.
3.9 Etika Studi Kasus
Menurut Hidayat (2012), asalah etika penelitian keperawatan merupakan maslah
yang sangat penting dalam penelitian mengingat penelitian keperawatan berhubungan
langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan masalah etika yang
harus diperhatikan antara lain adalah sebagai berikut :
3.9.1 Informed Consent
Sebelum peneliti memberikan informed consent peneliti harus menjelaskan tujuan
maksud,serta manfaat dalam penelitian kemudian peneliti meminta persetujuan kepada
klien dan keluarga klien. Jika klien dan keluarga setuju makan form informed consent di
berikan kepada klien untuk ditanda tangani.
3.9.2 Anomity (Tanda Nama)
Penelitian tidak akan menuliskan / mencantumkan nama respoden pada lembar alat
ukur,dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang
akan disajikan.
3.9.3 Kerahasiaan (Confidentiality)
Penelitian akan menjamin kerahasian hasil peneliti, baik informasi maupun masalah
lainnya. Penulis tidak akan menceritakan kepada siapa pun.
12
DAFTAR PUSTAKA
13