Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

MAKRO MINERAL

OLEH:

KELOMPOK 6

Ketua : Muhammad Alfa Reza

1. Media
2. Melli Wati
3. Meta Safira
4. Minawati
5. Muhammad Alfa Reza

Dosen Pembimbing : Wiwin Efrizal, SST Gizi, M.Si.Med

Akademi Keperawatan Pangkalpinang

Tahun Akademik

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT, yang mana atas berkat,
rahmat, dan karunia-Nya kami dapat menyusun makalah yang berjudul “Makro Mineral”
untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Ilmu Gizi.

Kami menyadari dalam penulisan makalah ini tentunya masih banyak kekurangan,
mengingat akan keterbatasan kemampuan yang dimiliki oleh kami. Untuk itu kritik dan
saran sangat kami harapkan untuk kesempurnaan makalah yang akan datang.

Pangkalpinang, 16 September 2020

Penyusun

Kelompok 6

i
DAFTAR ISI

KATA PENGGANTAR........................................................................................... i

DAFTAR ISI............................................................................................................. ii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.................................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah................................................................................................ 2
1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................................. 2

BAB 2 ISI
2.1 Pengertian Makro Mineral dan Jenis-jenisnya..................................................... 3
2.2 Panduan Untuk Mineral....................................................................................... 4
2.3 Fungsi dan Sumber Mineral................................................................................. 5
2.4. Struktur dan Proses Mineral................................................................................ 6
2.5 Bagaimana Tubuh Mengolah mineral.................................................................. 6
2.6 Mineral Dalam Proses Kesehatan........................................................................ 9
2.7 Cairan dan Elektrolit............................................................................................10
2.8 Kebutuhan, Defisiensi, dan Toksisitas Mineral...................................................11

BAB 3 PENUTUP
1. Kesimpulan............................................................................................................ 13
2. Saran....................................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 15

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Nutrisi (zat gizi) meupakan ikatan kimia yang diperlukan oleh tubuh untuk
melakukan fungsinya yaitu energi. Energi membangun dan memelihara jaringan serat
mengantur proses proses kehidupan. Nutrisi (nilai gizi) yang terkandung dalam pakan akan
masuk kedalam tubuh hewan yang dapat digunakan untuk menunjang fungsingnya dan
aktifitas bioogi lainnya. Nutrisi tesebut yaitu energi, vitamin-vitamin, mineral, dan air.
Nutrisi tersebut yaitu yang diberikan pada ternak. Kebutuhan ternak setiap harinya
tergantung pada jenis ternak, umur, fase pertumbuhan, kondisitiuh, dan lingkungan tempat
hidupnya serta bobot badanya. Mineral merupakan unsur penting dalam tanah, bebatuan,
air, dan udara. Sedangkan pada tubuh makhluk hidup sendiri mineral merupakan suatu
komponen penyusun tubuh,4-5% berat badan kita sendiri terdiri atas mineral, sekitar 50%
mineral terdiri atas kalsium dan 25% lainnya terdiri atas mineral, mineral merupakan
kebutuhan tubuh manusia maupun hean yang merupakan peranan penting dalam
pemelihara keseimbangan asam basa, membantu pembentukan ikatan yang memerlukan
mineral seperti pembentukan hemoglobin.

Zat gizi merupakan suatu substansi kimia yang diperlukan oleh tubuh untuk
melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan
tubuh, serta mengatur berbagai proses kehidupan, seperti pertumbuhan dan pemeliharaan
kesehatan. Kekurangan gizi di Indonesia, khususnya defisiensi mineral mikro
menyebabkan sebagian masyarakat mengalami gangguan kesehatan. Defisiensi mineral
mikro, seperti besi (Fe), seng (Zn), iodium (I), dan fluor (F) banyak terjadi di wilayah
Indonesia. Kekurangan gizi menjadi salah satu masalah yang dialami oleh masyarakat
Indonesia, khususnya defisiensi mineral mikro. Pada dasarnya hal ini dikarenakan
kurangnya pemahaman masyarakat akan pentingnya pola konsumsi makanan seimbang
serta kemiskinan yang dialami oleh sebagian masyarakat sehingga mereka sulit memenuhi
asupan gizi setiap hari dan sulit menemui seorang ahli atau dokter gizi.

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan makro mineral dan beserta jenis-jenisnya?


2. Apa saja panduan untuk mineral?
3. Apa saja fungsi dan sumber mineral?
4. Bagaimana struktur dan proses mineral?
5. Bagaimana Tubuh Mengolah mineral?
6. Bagaimana mineral dalam proses kesehatan?
7. Apa itu cairan dan elektrolit?
8. Kebutuhan, defisiensi, dan toksisitas mineral

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui makro mineral dan jenis-jenisnya.


2. Untuk mengetahui panduan untuk mineral
3. Untuk mengetahui fungsi dan sumber mineral
4. Untuk mengetahui bagaimana struktur dan proses mineral.
5. Untuk mengetahui bagaimana tubuh mengolah mineral dan mineral dalam proses
kesehatan
6. Untuk mengetahui cairan dan elektrolit, serta kebutuhan , defisiensi, dan toksisitas
mineral.

2
BAB 2

ISI

2.1. Definisi Mineral

Menurut buku Prinsip-Prinsip Dasar Ahli Gizi, Mineral adalah substansi inorganik
sederhana yang tersebar luas di alam. Mineral berperan meningkatkan pertumbuhan dan
memperhatikan kesehatan. Mineral mewakili 4% dari berat tubuh dan ditemukan disemua
cairan dan jaringan tubuh. Mineral sebagai zat gizi diperlukan tubuh dalam jumlah sedikit,
namun mempunyai fungsi yang sangat penting bagi metabolisme tubuh, seperti
membentuk jaringan tubuh, menggiatkan, mengatur, dan mengendalikan proses
metabolisme, serta mengalihkan pesan-pesan syaraf (Gregorio et al. 1999). Mineral
dikelompokkan menjadi mineral utama (makromineral) dan mineral kelumit (trace mineral,
mikromineral). Mineral utama dijumpai dalam tubuh dalam jumlah lebih besar dari 5 g
(setara dengan 1 sendok teh) dan dibutuhkan dalam jumlah yang lebih besar pula.
Mikromineral dijumpai dalam tubuh dalam jumlah kurang dari 5 g dan hanya dibutuhkan
dalam jumlah kecil.

Sekitar 4% dari tubuh kita terdiri atas mineral, yang dalam analisis bahan makanan
tertinggal kadar abu, yaitu sisa tertinggal bila suatu sampel bahan makanan dibakar
sempurna didalam suatu tungku (muffle furnace). kadar abu ini menggambarkan
banyaknya mineral yang tidak terbakar menjadi zat yang dapat menguap. Kita bedakan dua
kelompok besar mineral (elemen unsur) yang terdapat pada analisis tubuh kita, berdasarkan
kwantumnya ialah:
1. Makroelemen yang terdapat bahwa kwantum yang relatif besar, seperti kaluim (K),
natrium (Na), kalsium (Ca), magnesium (Mg), dan fosfur (P), sulfur (S), serta klor
(CI). Makroelemen sebagai bagian dari zat yang aktif dalam metabolisme atau
sebagai bagian dari struktur penting dari struktur sel dan jaringan.
2. Makroelemen yang terdapat dalam kwantum yang relatif sedikit.
3. Ada lagi kelompok yang disebut elemen renik, yang sebenarnya sudah termasuk
kelompok mikroelemen, tetapi doperlukan kwantum yang lebih kecil lagi. Ke
dalam kelas ini termasuk kobalt (Co), kuprum (Cu) dan Zink.

3
2.2 Panduan untuk mineral
Bagan dibawah ini menyajikan berbagai fungsi utama serta sumber makanan mineral
utama .
Mineral Utama Fungsi Utama Sumber Makanan
Kalsium Pembekuan darah, pembentukan Tulang lunak, keju, susu, molassse,
tulang dan gigi, memelihara yogurt, padi-padian utuh, kacang,
irama jantung, permeabilitas polong-polongan, sayuran berdaun
membran sel, pertumbuhan dan hijau
kontraksi otot, transmisi impuls
saraf
Klorida Keseimbangan cairan, elektrolit, Buah-buahan, sayuran, garam meja.
asam-basa, dan tekanan osmotik
Magnesium Keseimbangan asam-basa, Sayuran berdaun hijau, kacang,
metabolisme, sintesis protein, makanan laut, kokoa, padi-padian
relaksasi otot, respirasi sel, utuh.
tranmisi impuls saraf
Fosfor Pembentukan tulang dan gigi, Telur, ikan, padi-padian, daging,
pertumbuhan dan perbaikan sel. unggas, keju kuning, susu, produk
susu
Kalium Kontraksi otot, transmisi impuls Makanan laut, pisang, persik, kacang
saraf, pertumbuhan yang cepat, tanah, kismis, jeruk, kentang,
distribusi cairan, keseimbangan polong, kacang-kacangan, sayuran
tekanan osmotik, keseimbangan berdaun hijau, produk susu
asam-basa.
Natrium Pemeliharaan kadar caran sel, Makanan laut, keju, susu, garam
kontraksi otot, keseimbangan
asam basa, permeabilitas sel,
fungsi otot, transmisi impuls
saraf.
Sulfur Sintesis kolagen, pembentukan Susu, daging, polong-polongan, telur
vitaminB, metabolisme enzim
dan energi, pembekuan darah.

Ada tujuh utama mineral utama, yaitu :


1. Kalsium

3
2. Klorida
3. Magnesium
4. Fosfor
5. Kalium
6. Natrium
7. Sulfur
2.3 Fungsi Mineral dan Sumber Mineral
Fungsi Mineral
Mineral banyak berperan dalam tubuh, yaitu :
1. Memberi struktur bagi berbagai jaringan tubuh
2. Mengatur berbagai proses dalam tubuh.
Gangguan keseimbangan salah satu mineral dalam tubuh dapat mengancam jiwa.
Sumber mineral
Mineral didapat dengan berbagai cara. Kebanyakan terkandung dalam makanan
yang belum diolah atau diproses. Kandungan mikromineral bervariasi menurut kandungan
mineral dalam tanah tempat makanan tersebut tumbuh.
Makanan yang sudah diolah mengandung klorida dan natrium yang tinggi. Air
minum mengandung magnesium, kalsium dan mineral lain dalam jumlah yang berbeda-
beda. Natrium ditambahkan untuk melunakkan air,dan fluorida dapat ditambahkan pada air
minum atau merupakan komponen alami.
Mineral terkandung dalam semua kelompok makanan utama:
1. Roti dan sereal dari padi-padian utuh dan yang diperkaya memberikan magnesium,
besi, kromium dan mangan. Kulit padi mengandung kalium.
2. Sayuran mengandung besi, kalium dan magnesium. Sayuran berdaun hijau
mengandung kalium.
3. Buah-buahan bukanlah sumber mineral yang baik, kecuali untuk kalium yang
ditemukan pada pisang dan jeruk.
4. Susu, yogurt, dan keju dapat mengandung fosfor dan kalium. Bahan-bahan tersebut
juga merupakan sumber kalsium yang paling kaya.
5. Protein hewani mengandung kalium, fosfor, sulfur, seng, dan besi. Polong dan
kacang yang dikeringkan mengandung besi, kalium dan kalsium.
6. Lemak, minyak, dan gula hampir tidak mengandung mineral.

2.4 Struktur Mineral dan Proses Mineral


Struktur Mineral
3
Mineral sangat berperan pada beberapa elemen struktur tubuh. Contohnya kalsium,
fosfor, magnesium, dan flouridina bekerja sama membuat keras tulang dan gigi. Sulfur
merupakan komponen penting dalam kulit, rambut dan kuku
Mineral juga menjadi komponen vitamin, hormon dan enzim. Contohnya yodium menjadi
bagian dari hormon tiroid.
Proses Mineral
Mineral juga membantu mengatur berbagai proses dalam tubuh. Sebagai contoh
mineral membantu mempertahankan tekanan osmotik dalam kompartemen tubuh. Natrium,
kalium dan kalsium berfungsi penting dalam transmisi sel saraf dan kontraksi otot.
Natrium juga berperan penting mempertahankan keseimbangan tubuh. Kalium dan fosfor
berperan dalam keseimbangan cairan dan asam basa. Mineral juga mempertahankan kadar
hemoglobin normal, berperan dalam fungsi sistem saraf, dan terlibat dalam aktivitas
hormon serta pemeliharaan dan perkembangan tulang rangka.
2.5 Bagaimana tubuh mengolah mineral
Mineral berjalan dalam tubuh melalui proses pencernaan, penyerapan, dan
metabolisme.
1. Pencernaan
Mineral harus dicerna dalam saluran cerna dalam enzim yang memecah unit besar
menjadi unit yang lebih kecil. Proses ini, yang disebut hidrolisis, terdiri dari senyawa
yang terdiri dari senyawa yang menyatu dengan air kemudian memecah menjadi senyawa
yang lebih sederhana. Unit yang lebih kecil kemudian diserap dari usus halus dan
diangkut ke hati melalui sistem porta.
2. Penyerapan
Mineral diserap diusus halus. Jumlah mineral yang diserap bergantung pada tiga
faktor:
1. Kesehatan jaringan, karena jaringan yang terkena penyakit menurun kemampuan
penyerapannya.
2. Bentuk makanan, karena mineral yang didapat dari makanan hewani lebih mudah
diserap daripada yang didapat dari makanan nabati.
3. Kebutuhan tubuh, karena tubuh akan menyerap lebih banyak mineral sebagai
kompensasi dari defisiensi mineral tersebut.

Untuk beberapa mineral, absorbsinya tidak diatur sehingga dapat menimbulkan


masalah. Contohnya tubuh tidak mengatur penerapan kalsium sehingga dapat

3
menyebabkan kelebihan kadar natrium pada pasien yang tidak dapat mengeksresi mineral
dengan baik
Penyerapan Beberapa Mineral Utama/Makro Mineral
Kalsium
Kalsium memasuki saluran pencernaan, yang berasal dari makanan, dan minuman,
sekresi dari sel usus, dan juga dari deskuamasi sel. Selama penyerapan aktif glukosa maka
ruang antar sel akan melebar, dan kalsium kemudian berpindah melalui tight junctions ke
dalam lumen. Jika jumlah kalsium dimakan kurang, sedangkan jumlah jumlah yang
disekresikan di dalam tinja meningkat maka aka terjadi negative calcium balance. Kalsium
akan diserap di sepanjang usus halus, dan di dalam kolon, penyerapan terutama terjadi di
dalam ileum. Kalsium diserap dapat menentang ke kadar yang lebih tinggi melalui cara
pengangkutan aktif, dengan menggunakan fosfat yang berenergi tinggi. Kalsium akan
berikatan pada protein pengikat kalsium yang spesifik. Sintesis protein pengikat kalsium
ini di kendalikan oleh bentuk aktif vitamin D (1α, 25-dihidroksi vitamin D). Di dalam
lumen, protein pengikat kalsium, dan ikatan kompleks ini kemudian diserap melalui
membran mikrovili ke dalam sel epitel. Pada usus halus manusia, kasium diserap secara
aktif bila kadarnya di dalam lumen 1-5 mM. Bila kadar kalsium tersebut di dalam lumen di
atas 5mM, maka sebagai penyerapan tambahan secara difusi pasif. Kalsium yang sudah
memasuki sel epitel akan keluar secara difusi atau dengan pengemban melalui membran
basolateral ke cairan interstisial. Hormon paratiroid mempengaruhi dengan meningkatnya
sedikit pengaliran kalsium melewati membran basolateral. Kecepatan penyerapan diatur
oleh kadar kalsium plasma, sehingga infus kalsium intravena segera menekan penyerapan
di duodenum, dan jejenum orang normal. Status reproduksi dan umur juga mempengaruhi
penyerapan kalsium. Orang yang berusia di atas 65 tahun, akan mengalami penurunan
penyerapan kalsium akibat tidak cukupnya perubahan 25 hidroksi vitamin D menjadi 1α,
25 –dihidroksi vitamin D. Asam empedu menambah penyerapan kalsium. Pada defisiensi
asam empedu, maka asam lemak bebas yang tidak diserap dieksresikan sebagai garam
kalsium tak larut, hal ini dapat menimbulkan negative calcium balance, dan osteomalasia.
Pasien dengan pengangkatan ileum teminalis sering menderita hiperoksaluria, dan batu
kalsium oksalat di ginjal. Karena pasien ini akan menyerap oksalat makanan 5 kali orang
normal. Sebab dengan pengangkatan ileum terminalis, akan mengurangi reabsorbsi asam
empedu sehingga menurunkan pula cadangan asam empedu. Kalsium di ekskresikan
sebagai garam kalsium. Akibatnya kurang kalsium bebas di dalam lumen usus untuk
prestipasi asam oksalat. Asam empedu dihidroksi, juga meningkatkan permeabilitas kolon
terhadap oksalat.
3
Magnesium (Mg)
Magnesium (Mg) merupakan unsur ensesial bagi tbuh dan tubuh kita bagi
mengandung unsur ini sebanyak 25gram. Pada binatang percobaan fungsi Mg terlah
banyak di pelajarin dan di ketauhi banyak enzim memerlukan unsur ini untuk melakukan
fungsinya . Bila magnesium terdapat dalam makan pagi, maka penyerapan mulai sesudah 1
jam terus selama 8-12 jam, lalu berhenti. Penyerapan terjadi di sepanjang usus usus halus,
cara penyerapan secara aktif. Pada penderita kegagalan ginjal menahun, maka penyerapan
Mg ini sangat berkurang.
Fosfat
Fosfat juga diserap di sepanjang usus halus , cara penyerapan fosfat ini aktif dan
pasif
Kalsium dan Fosfor
Fungsi dan metabolisme zat kapur (Ca) dan fosfor (P) samgat erat saling
berhubungan, sehingga akan dibicarakan bersama sekaligus. Sebagian besar kedua unsur
ini terdapat sebagai garam kalsium fosfat didalam jaringan keras tubuh, ialah tulang dan
gigi geligi, memberikan sifat keras kepada kedua jenis tersebut. Dari 1200 gram Ca yang
terdapat didalam tubuh , sekitar 90% terdapat didalam jaringan keras (tulang dan gigi),
sedangkan jaringan lunak hanya mengandung 10%. Dalam hal mineral fosfor 80% terdapat
di dalam jaringan lunak, terutama sabagai gugusan asam fosfat. Kadar P di dalam tubuh
sekitar 8% berat badan.Fosfor terdapat didalam jaringan keras dalam kwantum lebih
rendah dibandingkan dengan Ca, tetapi didalam jaringan lunak bagian P yang ada lebih
tinggi dibandungkan dengan Ca. Banyak mekanisme proses transpor energi dikaitkan pada
ikatan fostat, seperti ATP dan ADP, keratin fosfat dan fosfoenol piruvat. Berbagai
metabolit yang memegang fungsi penting mengandung fosfat dan metabolisme zat-zat gizi
banyak yang dimulai dengan fosforilasi, biasanya dengan peran serta ATP. Na merupakan
satu-satunya elemen yang biasa dikonsumsi dalam bentuk garam yang sedikit murni ialah
garam dapur garam meja NaCl konsumsi garam ini rata-rata 15 gram seorang sehari di
dalam tubuh terdapat na sebanyak 0,5% dari berat badan sedangkan ion k terdapat
intraseluler na dan k mempunyai berbagai fungsi penting dalam mempertahankan
keseimbangan air b dalam mempertahankan keseimbangan tekanan osmosis c dalam
mempertahankan keseimbangan asam-basa d dalam mekanisme sodium.

Belerang

3
Zat belerang (sulfur, S) merupakan komponen dari beberapa jenis zat yang esensial
seperti asam amino dan vitamin b. Unsur ini di dalam tubuh merupakan bagian dari
molekul organik dan terdapat di dalam kondisi tereduksi (SH atau S) dan tidak dalam
bentuk teroksidasi sebagai sulfat.
Klorida
Klor (Cl) sendiri berbentuk gas dan berwarna biru kehijauan dan bersifat racun
keras. Klor selalu dikonsumsi dalam bentuk garam dapur (NaCl). Zat mineral ini belum
pernah dilaporkan memberikan gejala-gejala defisiensi
3. Metabolisme
Mineral dimetabolisme secara tersendiri satu sama lain. Metabolisme terlaksana
menurut kebutuhan tubuh, dan prosesnya berbeda untuk setiap mineral.
2.6 Mineral Dalam Proses Kesehatan
Anjuran tiap mineral dalam asupan makanan sehari-hari untuk memenuhi
kebutuhan orang dewasa berbeda-beda menurut jenis mineralnya.
Kalsium dan natrium merupakan mineral yang paling sering menyebabkan
masalah kesehatan. Kebanyakan orang amerika hanya sedikit mengosumsi kalsium
sehingga risiko mereka menderita esteoporosis meningkat, dan lebih banyak natrium
daripada yang mereka butuhkan sehingga membuat mereka beresiko menderita hipertensi.
Kalsium
Kalsium adalah mineral yang berperan penting disepanjang dalam kehidupan.
Asupan kalsium yang adekuat dapat mencegah hipertensi dan kanker kolon, serta
memperlambat laju pengeroposan tulang. (lihat efek kalsium).Banyaknya asupan kalsium
yang dianjurkan, menurut rekomendasi terakhir adalah sesuai dengan kadar maksimum
yang dapat disimpan dalam tubuh. Banyak orang amerika tidak mengomsumsi kalsium
sesuai dengan jumlah yang dianjurkan. Mereka mungkin mengosumsi dalam jumlah yang
cukup untuk memenuhu kebutuhan mereka, tetapi jauh dari di rekomendasikan. Suplemen
kalsium tepat diberikan untuk orang-orang yang tidak dapat atau tidak cukup mengkomsusi
kalsium hanya dari makanan Orang-orang yang mengkomsusi suplemen kalsium harus :
1. Mengosumsinya dalam dosis sedang (kalsium yang baik diserap ketika dikomsumsi
dakam jumlah 500 mg atau kurang; jika dosis yang diperlukan lebih tinggi, dosis
tersebut sebaiknya dibagi dalam satu hari).
2. Mengetahui jenis kalsium yag dikomsumsi dan cara mengomsumsinya (kalsium
karbonat paling baik diserap bersama makanan, dan kalsium sitrat paling baik
diserap dalam keadaan perut kosong).

3
3. Tidak boleh mengosumsinya bersama besi (kalsium dapat memengaruhi ansorpsi
besi)
4. Menimun banyak cairan (konstipasi merupakan efek simpang yang umum timbul
akibat penggunaan suplemen kalsium; menimun cairan dalam jumlah yang cukup
dapat mengurangi resiko timbulnya konstipasi)
5. Mengingat bahwa suplemen sejatinya hanya bersifat menambah apa yang telah
dikonsumsi (suplemen kalsium tidak boleh menggantikan konsumsi kalsium dari
makanan)
Natrium
Deataty guidelines for Americans 2005 merupakan untuk membatasi asupan
natrium dengan memilih dan menyiapkan makanan dengangaram yang lebih sedikit. Orang
Amerika dianjurkan untuk membatasi asupan natriumnya sampai kurang dari 2.300
mg/hari. Asuapan natrium harian rata-rata dari makanan saja (tidak termasuk garam yang
ditambahkan dimejamakan) adalah lebih dari 4000 mg untuk laki-laki dan hampir 300 mg
untuk perempuan. (Lihat sensitivitas garam pada orang kulit hitam) Asupan nutriun yang
tinggi dihubungkan dengan tekanan darah tinggi, yang dapat mengakibatkan stroke atau
serangan jantung.
Untuk membantu pasien anda membatasi asupan natriumnya, anjurkan hal-hal berikut.
1. Kurangi asupan nutriun secara bertahap untuk mengurangi keinginan akan garam.
2. Label fakta nutrisi untuk menghindari atau membatasi makanan yang
4. Mengandung terlalu banyak natrium.

2.7 Cairan dan elektrolit


Cairan
Dalam tubuh manusia yang sehat terdapat sekitar 60 persen dari berat badannya
terdiri dari cairan dan secara umum dianggap terdapat dalam 2 komponen utama, yaitu
cairan intracelular dan ekstraselular. Cairan ekstraselular dapat dibagi lagi menjadi cairan
interstisial dan intravaskular.Dua pertiga dari cairan ekstraselular adalah cairan intrastisial
dan sisanya adalah intravaskular. Air adalah nutrien esensial karena tubuh tidak dapat
menghasilkan jumlah air sebanyak yang dibutuhkannya.untuk mempertahankan
keseimbangan cairan, asupan harus kira-kira sama dengan haluaran. Rata-rata kehilangan
cairan orang dewasa 1.450-2.800 mL air sehari dari cairan yang hilang melalui cara tak
kesat mata dan yang dapat diukur.

3
Elektrolit
Natrium, klorida, dan kalium adalah mineral utama yang juga merupakan elektrolit
utama dalam tubuh.
Natrium
Sebagai kation ekstraselular utama, natrium sangat bertanggung jawab untuk
mengatur keseimbangan cairan. Kation ini juga mengatur permeabilitas sel dan gerakan
air, elektrolit, glukosa, insulin dan asam amino. Natrium sangat penting dalam
keseimbangan asam basa, teansmisi saraf, dan kepekaan otot. Jumlah minimum natrium
yang dibutuhkan oleh orang dewasa sehat untuk menggantikan kehilangan yang normal
hanya 115 mg/hari. Hampir semua natrium yang dikonsumsi diserap. Keseimbangan
natrium didapat dengan menghilangkan kelebihan natrium dalam urine.
Kalium
Sebagian besar kalium tubuh terdapat didalam sel sebagai kation utama cairan
intraseluler. Sisanya ada dalam cairan ekstraseluler, tempat ia bekerja untuk
mempertahankan keseimbangan cairan, mempertahankan keseimbangan asam basa,
transmisi impuls saraf, mengkatalisasi reaksi metabolik, dan pada metabolisme karbohidrat
dan sintesis protein dan mengontrol kontraktilitas otot rangka.
Klorida
Adalah anion utama dalam cairan ekstraswluler, yang membantu mempertahankan
keseimbangan cairan dan elektrolit dalam kaitannya dengan natrium. Klorida adalah
komponen esensial dari asam hidroklorida dalam lambung dan karenanya memainkan
peran dalam pencernaan dan keseimbangan asam basa. Hampir semua klorida dalam diet
berasal dari garam (natrium klorida

2.8 Kebutuhan, defisiensi, dan toksisitas mineral


Tabel berikut ini menyajikan kebutuhan mineral harian beserta tanda dan gejala
timbulnya defisiensi dan toksisitas tiap mineral.

Mineral Kebutuhan Tanda dan gejala Tanda dan gejala


Utama orang dewasa defisiensi toksisitas
Kalsium 100 mg (usia 19 Rasa baal pada lengan Batu ginjal, gangguan
sampai 50 tahun) dan tungkai, kuku jari penyerapan besi.
1200 mg (usia yang rapuh, palpitasi,
>50 tahun). insomnia, kram otot,
osteoporosis.
Klorida 2,3 g (usia 19 Gangguan keseimbangan Tidak ada

3
sampai 50 tahun). asam-basa.
2 g (usia 51
sampai 70 tahun)
1,8 g (usia >70
tahun)
Magnesium Laki-laki : 400mg Binggung, disorientasi, Gangguan irama jantung,
(usia 19 sampai gugup, iritabilitas, nadi hipotensi, gagal nafas
30 tahun) yang cepat, tremor,
420 mg (usia >30 kehilangan kontrol otot,
tahun) disfungsi neuromuskular.
Perempuan : 310
mg (usia 19
sampai 30 tahun)
320 mg (usia > 30
tahun)
Fosfor 700 mg Kehilangan nafsu makan, Tidak ada
kelelahan, napas tidak
teratur, gangguan saraf,
kelemahan otot
Kalium 2000 mg Kelemahan otot, paralisis Gangguan jantung, paralisis
anoreksia, bingung,
refleks yang lemah, detak
jantung yang pelan dan
tidak teratur
Natrium 500 mg Kehilangan nafsu makan, Edema dan peningkatan
gas dalam usus, atrofi tekanan darah
otot, muntah, penurunan
berat badan

Sulfur Tidak ada anjuran Tidak ada Tidak ada


asupan

3
BAB 3
PENUTUP

1. Kesimpulan
Mineral adalah substansi inorganik sederhana yang tersebar luas di alam. Mineral
berperan meningkatkan pertumbuhan dan memperhatikan kesehatan. Mineral mewakili 4%
dari berat tubuh dan ditemukan disemua cairan dan jaringan tubuh.
Mineral sebagai zat gizi diperlukan tubuh dalam jumlah sedikit, namun mempunyai
fungsi yang sangat penting bagi metabolisme tubuh, seperti membentuk jaringan tubuh,
menggiatkan, mengatur, dan mengendalikan proses metabolisme, serta mengalihkan pesan-
pesan syaraf
Mineral dikelompokkan menjadi mineral utama (makromineral) dan mineral
kelumit (trace mineral, mikromineral). Mineral utama dijumpai dalam tubuh dalam jumlah
lebih besar dari 5 g (setara dengan 1 sendok teh) dan dibutuhkan dalam jumlah yang lebih
besar pula. Mikromineral dijumpai dalam tubuh dalam jumlah kurang dari 5 g dan hanya
dibutuhkan dalam jumlah kecil.
Ada tujuh utama mineral utama, yaitu :
1. Kalsium
2. Klorida
3. Magnesium
4. Fosfor
5. Kalium
6. Natrium
7. Sulfur

2. Saran
Untuk kelangsungan hidup yang wajar dan sehat hendaknya kita harus
memperhatikan semua hal-hal yang dapat menunjang kesehatan baik dari hal yang besar
sampai ke hal yang sekecil-kecilnya. Zat gizi yang terdapat dalam berbagai bahan
pangan(makanan dan minuman) yang dikonsumsi sehari-hari, harus dipenuhi secara cukup
dan seimbang sesuai kebutuhan tubuh.

3
Hal tersebut harus harus diperhatikan agar tubuh tidak kekurangan dan kelebihan
salah satu zat gizi. Untuk memenuhi gizi yang cukup da seimbang tersebut, maka manusia
tidak boleh bergantung pada satu jenis pangan saja, tapi harus mengkonsumsi makanan
yang beragam jenisnya karena konsumsi gizi pada seseorang dapat menentukan
tercapainya tingkat kesehatan. Hal ini tidak terlepas dari peran pemerintah, petugas
kesehatan maupun masyarakat agar selalu memperhatikan tingkay pemenuhan gizi setiap
imdividu sehingga kasus masalah gizi yang terjadi dapat berkurang dan teratasi.
Semoga dengan selesainya makalah tentang Makro Mineral ini dapat membantu
dan bermanfaat bagi para pembaca, dan khususnya kami penyusun . Jika terdapat salah
nama atau materi yang kami jelaskan mohon untuk kritiknya.

DAFTAR PUSTAKA

3
Indra, Dewi dan Yettik Wulandari. 2013. Prinsip-Prinsip Dasar Ahli Gizi. Jakarta
Timur: Dunia Cerdas.
Dwijayanti, Linda. 2008. Ilmu Gizi Menjadi Sangat Mudah. Jakarta: Buku
Kedokteran EG.
Olson, Robert. E.dkk. 1998. Pengetahuan Gizi Mutakhir Mineral. Jakarta:
Gramedia.
Almatsier, Sunita. 2011. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2013. Angka Kecukupan Gizi
yang dianjurkan bagi Bangsa Indonesia. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia.
Cucu Gunarsih, M.J. Mejaya, dan Siti Dewi Indrasari, 2011. Kandungan Mineral
Beberapa Galur Harapan Padi Sawah. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. Jl. Raya 9,
Sukamandi, Subang, Jawa Barat VOL. 30 NO. 2. Media.neliti.com diakses pada tanggal 15
September 2020.
Nina Sevani, Rheinhard Unwaru, 2014. Aplikasi Deteksi Dini Defisiensi Mineral
Mikro pada Manusia Berbasis Web. Program Studi Teknik Informatika, FTIK Ukrida,
Jakarta. Vol.8, No.2. Jurnal.ugm.ac.id diakses pada tanggal 15 September 2020.
Sediaoetomo, Achmad Djaelani. 2000. Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi di
Imdonesia Jilid 1. Jakarta: Dian Rakyat

Anda mungkin juga menyukai