Anda di halaman 1dari 10

Resume Makalah Keluarga Berencana

Nama: Muhamad alfa reza


Nim: 19010030
Dosen Pembimbing: Wahyu Hidayanti, S.Kep.,Ns

Akademi Keperawatan Pangkalpinang


Tahun Akademi
2020/2021
Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama
nikmat kesempatan dan Kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Kemudian shalawat beserta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang
telah memberikan pedoman hidup yakni al-qur’an dan sunnah untuk keselamatan umat manusia.
Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman tentang Keluarga Berencana (KB)
sebagai suatu pedoman yang dijadikan alternatif dalam mengurangi tingkat kemiskinan dan
dapat meningkatkan perekonomian di Indonesia.

Dan kami pun menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam penulisan makalah
ini, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari para pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Pangkalpinang 10 Mei 2021


DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR.......................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................
Bab I PENDAHULUAN....................................................................................................

Bab II PEMBAHASAN.....................................................................................................

A. Pengertian Keluarga Berencana...............................................................................


.................................................................................................................................
B. Tujuan Keluarga Berencana....................................................................................
C. Ruang Lingkup Keluarga Berencana.......................................................................
D. Jenis Kontrasepsi.....................................................................................................
E. Dampak Keluarga Berencana..................................................................................

Bab I11 PENUTUP............................................................................................................

DAFTAR PUSAKA..........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Keluarga berencana (KB) merupakan suatu program pemerintah yang dirancang untuk
menyeimbangkan antara kebutuhan dan jumlah penduduk. Program keluarga berencana oleh
pemerintah adalah agar keluarga sebagai unit kecil kehidupan bangsa diharapkan menerima
Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS) yang berorientasi pada pertumbuhan
perkembangan yang seimbang. Gerakan Keluarg Berencana Nasional Indonesia telah berumur
sangat lama yaitu pada tahun 70-an dan masyarakat dunia menganggap berhasil menurunkan
angka kelahiran yang bermakna. Perencanaan jumlah keluarga dengan pembatasan yang bisa
dilakukan dengan penggunaan alat-alat kontrasepsi atau penanggulangan kelahiran seperti
kondom, spiral, IUD, dan sebagainya. Berdasarkan profil kesehatan tahun 2017, presentase
peserta KB aktif IUD adalah sebesar 7,15%. Presentase tersebut diketahui menurun hingga
0,97% dibandingkan dengan tahun 1015. Presentase peserta KB aktif di wilayah Daerah
Istimewa Yogyakarta sebesar 59,38% dengan presentase peserta aktif KB IUD sebesar 22,83%.
Kota Yoygyakarta memiliki jumlah peserta KB aktif sebesar 75,22% dengan jumlah pasangan
usia subur sebesar 42.307. sebanyak 37,65% dari jumlah peserta KB aktif di Kota Yogyakarta.

Pemilihan metode kontrasepsi yang dilakukan oleh suami-istri harus mengikuti metode
kontrasepsi rasional sesuai dengan fase yang dihadapi pasangan suami-istri meliputi menunda
kehamilan pada pasangan muda atau ibu yang belum berusia 20 (dua puluh) tahun;
menjarangkan kehamilan pada pasangan suami-istri yang berusia 20 sampai 35 tahun; atau tidak
menginginkan kehamilan pada pasangan suami-istri yang berusia lebih dari 35 tahun. Faktor lain
yang mempengaruhi pasangan dalam pemilihan alat kontrasepsiadalah jumlah anak. Menentukan
jumlah anak dalam keluarga termasuk ke dalam tujuan KB menurut WHO. Pertimbangan
mengenai jumlah anak di Indonesia oleh KKBN dicantumkan dalam slogan “Dua anak cukup.”
Hasil penelitian Kusumaningrum juga menyebutkan adanya hubungan yang bermakna antara
jumlah anak dan pemilihan alat kontrasepsi juga menyebutkan adanya hubungan yang bermakna
antara jumlah anak dan pemiihan alat kontrasepsi. Sejalan dengan itu, hasil studi Luo
menyebutkan bahwa peserta dengan satu atau tidak memiliki anak telah mengurangi
kecendrungan untuk memilih menggunakan IUD.
B. Rumusan Masalah
Peningkatan penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) merupakan
salah satu sasaran dari lima sasaran strategis yang ditetapkan BKKBBN dalam rangka
pencapaian tujuan strategis. IUD merupakan salah satu MJKP dalam hal pencegahan
kehamilan dan paling sedikit menimbulkan keluhan/masalah dibandingkan pil, suntikan
dan susuk KB.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari pembuatan makalah ini yaitu pemahaman tentang keluarga
berencana.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui karakteristik Keluarga berencana
b. Mengetahui pengaruh Keluarga berencana
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi Mahasiswa
Dapat memahami tentang Keluarga Berencana dalam peningkatan mutu pelayanan
Kesehatan mengenai alat kontrasepsi dan meningkatkan pengaruh tentang informasi
Keluarga berencana.
2. Bagi Masyarakat
Menjadi salah satu sumber informasi dan referensi yang digunakan untuk
mengetahuimengenaii pengaruh kontrasepsi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Keluarga Berencana
Keluarga berencana termasuk ke dalam 17 tujuan pembangunan berkelanjutan
atau Sustainable Development Goals (SDGs) yang disepakati oleh negara anggota PBB
ttahun 2015. Keluarga berencana terdaoat pada tujuan untuk menjamin kehidupan sehat
dan mendukung kesejahteraan menyebutkan bahwa pada tahun 2030, pemerintah
menjamin akses universal terhadap layanan perawatan kesehatan seksual dan reproduki,
termasuk untuk keluarga berencana, informasi dan pendidikan serta intergasi kesehatan
reproduksi ke dalam strategi program nasional.
Keluarga Berencana (Family Planning, Planned Parenthood) : Suatu usaha untuk
menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai
kontrsepsi.
B. Tujuan Keluarga Berencana (KB)
Tujuan umum adalah mmebentuk keluarga kecil sesuai dengan kekuatan sosial
ekonomi sesuatu keluarga dengan cara pengaturan kelahiran anak, agar diperoleh suatu
bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Tujuan lain meliputi
pengaturan kelahiran, pendewasaan usia perkawinan, peningkatan ketahanan dan
kesejahteraan keluarga.
C. Ruang Lingkup Keluarga Berencana
Ruang lingkup KB antara lain:
1. Keluarga Berencana
2. Kesehatan reproduksi remaja
3. Ketahanan dan pemmberdayaan keluarga
4. Penguatan pelembagaan keluarga kecil berkualitas
5. Keserasian kebijakan pendudukan
6. Pengelolaan SDM aparatur
7. Penyelenggaraan pimpinan kenegaraan dan pemerintahan
8. Peningkatan pengawasan dan akuntabilitas aparatur negara.
D. Jenis Kontrasepsi
Adapun beberapa jenis alat kontrasepsi, antara lain:
1. Pil (biasa dan menyusui)
Pil ini mempunyai manfaat tidakk menganggu hubungan sekssual dan mudah
dihentikan setiap saat terhadap kesehatan resikonya sangat kecil.
2. Suntikan (1 bulan dan 3 bulan) s
Sangat efektif (0,1 – 0, 4 kehamilan pertahun 100 perempuan) selama tahun pertama
penggunaan. Alat kontrasepsii suntikan juga mempunyai keuntungan seperti klien
klien tidak perlu menyimpan obat suntikan dan jangka pemakaiannya bisa dalam
jangka panjang.
3. Implam (susuk)
Merupakan alat kontrasepsi yang digunakan dilengan atas bawah kuliit dan sering
digunakan pada tangan kiri. Keuntungannya daya guna tinggi, tidak menganggu
produksi ASI dan pengembalian tingkat kesuburuan yang cepat setelah pencabutan.
4. AKDR (Alat Kontrasepsi dalam Rahim)
Merupakan alat ontrasepsi yang digunakan dalam rahim. Efek sampingnyasangat
mempunyai keuntungan efektivitas dengan proteksi jangka panjang 5 tahun dan
kesuburan segera kembali setelah AKDR diangkat.
5. Kondom
Merupakan selubung/sarung karet yang dapat terbuat dari berbagai bahan lateks
(karet), plastik (viil), atauu bahan alami pada (produksi hewan) yang dipasang pads
alat vital laki-laki saat berhubungan seksual. Manfaatnya kondom sangat efektoof bila
digunakan dengan benar dan murah atau dibeli secara umum.
6. Tubektomi adalah prosedur bedah mini untuk memotong, mengikat atau memasang
cincin pada saluran tuba fallopi untuk menghentikan fertillasi (kesuburan) seorang
perempuan. Manfaatnya sangat efektif bagi klien apabila kehamilan akan terjadi
resiko kesehatan yang serius dan tidak ada efek resiko kesehatan yang serius dan
tidak ada efek samping dalam jangka panjang.
E. Dampak Keluarga Berencana
Program keluarga berencana memberikan dampak yaitu:
1. Penurunan angka kematian ibu dan anak
2. Penanggulangan masalah kesehatan reproduksi
3. Peningkatan kesejahteraan keluarga
4. Peningkatan mutu sistem pengelolaann dan kapsistas SDM
5. Pelaksanaan tugas pimpinan dan fungsi manajemen dalam penyelenggaraan
kenegaraan dan pemerintah berjalan lancar.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

Program gerakan KB dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan


bangsa dimana pada saat ini pemerintah sedang melakukan pembangunan di segala bidang
termasuk untuk mengatasi berbagai masalah kependudukan seperti pertumbuhan penduduk yang
tinggii, penyebaran penduduk yang tidak merata dan kualitas sumber daya manusia yang relatif
rendah. Adapun strategi pendekatan yang dilakukan dalam program pelayanan KB meliputi:
pendekatan kemasyarakatan (community approach), pendekatan koordinasi aktif (active
coordinative approach), pendekatan kemandirian (self rellant approach), pendekatan tiga diemsni
(yhree dimension approach).

Dalam pelayanan KB juga ada cara operasionalnya programnya yang meliputi: Pelayanan
komunikasi, infromasi dan edukasi (KIE), pelayanan kontrasepsi dan pengayoman peserta KB,
peran serta masyarakat dan institusi pemerintah dan pendidikan KB. Dampak keluarga berencana
juuga mencegah kelahiran, semisalkam dampak pada ibu, dampak pada anak, maupum dampak
pada suami. Secara umum Keluarga Berencana memberi dampak positif yaitu: penurunan angka
kematian ibu dan anak, penganggulangan masalah kesehatan reproduksi, peningkatan mutu dan
layanan KB-KR.
Daftar Pustaka
Annisa Zahra, Dewi Nur Hayati. 2014. program keluarga berencana (KB) perekonomian
Indonesia:Universitas Gunadarma.

Abd ar-Rahman ‘Umran. 1997. Islam dan KB. Jakarta: Lentara

Hartanto,Hanafi. 2004. Keluarga Berencana dan Kontraseosi, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan

Anda mungkin juga menyukai