Anda di halaman 1dari 3

Nama : Aprilia Saputri

NIM : 1902043

kelas : DIII keperawatan 2B

1. Terapi modalitas adalah terapi yang berfokus pada keperawatan jiwa seseorang untuk
mengubah perilaku dari maladaptif menjadi perilaku adaptif berdasarkan potensi yang dimiliki
oleh seseorang (modal-modality) sebagai tolak ukur terapi (penyembuhan).

2. Terapi keluarga : semua keluarga disertakan sebagai penanganan, semua masalah keluarga
diidentifikasi dan berkontribusi dari masing-masing anggota terhadap masalah yang dialami.
Seluruh keluarga akan dimintai kerjasama dan mencari solusi yang terbaik untuk kearah
perbaikan.

Terapi lingkungan : memberi kesempatan kepada pasien untuk berlatih dan merubah perilaku
dengan memfokuskan pada nilai terapeutik dalam aktivitas dan interaksinya.

3. Kecemasan adalah perasaan yang di views yang sangat tidak menyenangkan agar tidak
tertentu dan kabel tentang sesuatu yang akan terjadi baik emosi pengalaman subjektif dari
individu suatu kekuatan yang tidak dapat di observasi secara langsung.

4. Rentang respon kecemasan :

a. Antisipasi : individu berhasil menggunakan mekanisme koping secara konstruktif, sehingga


mampu memproteksi diri secara sadar dalam menghadapi ancaman-ancaman yang dirasakan
individu.1

b. Ringan : bersifat memotivasi individu dari hari ke hari, sehingga dapat meningkatkan
kesadaran individu serta mempertajam perasaannya. 1

c. Sedang : lapangan pandang menyempit, seluruh indera dipusatkan pada penyebab ansietas,
sehingga perhatian terhadap rangsangan dari lingkungannya berkurang. 1
d. Berat : lapangan persepsi menyempit, individu berfokus pada hal-hal yang kecil, sehingga
individu tidak mampu memecahkan masalahnya dan terjadi gangguan fungsional2

e. Panik : pada tahap ini terjadi disorganisasi dan dapat membahayakan dirinya.Individu tidak
dapat bertindak, agitasi atau hiperaktif. 2

Tanda gejala cemas tingkat sedang : lapangan persepsi menyempit, penerimaan terhadap
rangsangan dari luar menurun dan individu sangat memperhatikan hal yang menjadi pusat
perhatiannya, belajar dengab pengarahan orang lain

5. Intervensi

a. Tahap pengingkaran : memberi kesempatan pada pasien untuk mengungkapkan


perasaannya, menunjukkan sikap menerima dengan ikhlas dan mendorong pasien untuk
berbagi rasa memberi jawaban yang jujur terhadap pertanyaan pasien

b. Tahap marah : menjelaskan kepada keluarga bahwa kemarahan pasien sebenarnya tidak
ditunjukkan kepada keluarga, membiarkan pasien menangis, mengizinkan dan mendorong
pasien mengungkapkan rasa marah.

c. Tahap tawar menawar : membantu pasien mengungkapkan rasa bersalah dan takut dengan
cara mendengarkan ungkapan dengan penuh perhatian dan mendorong pasien untuk
membicarakan rasa takut atau rasa bersalahnya.

d. Tahap depresi : membantu pasien mengidentifikasi rasa bersalah dan takut dengan
perasaannya, mencegah tindakan bunuh diri atau merusak diri. membantu pasien mengurangi
rasa bersalah

6. Evaluasi subyektif dan obyektif

a. Data Subyektif :

Penolakkan terhadap : Perubahan anggota tubuh saat ini, Interaksi dengan orang lain

Perasaan tidak berdaya, tidak berharga dan keputusasaan


Merasa asing terhadap bagian tubuh yang hilang.

Keinginan yang terlalu tinggi terhadap bagian tubuh yang terganggu

Sering mengulang-ulang mengatakan kehilangan yang terjadi

b.Data obyektif

Perubahan dan hilangnya anggota tubuh, baik struktur, bentuk dan fungsi

Menyembunyikan atau memamerkan bagian tubuh yang terganggu

Menolak melihat bagian tubuh

Menolak menyentuh bagian tubuh

Aktifitas social menurun

Anda mungkin juga menyukai