Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL DAN INTERNAL PADA

COFFEE SHOP DIBOGOR


( STUDI KASUS PADA RUANG KOPI DAN SYAHABA COFFEE )

Ditujukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Strategi Kebijakan Bisnis dengan

Dosen Pengampu Suhaeni, SP., M.Si

Disusun Oleh :

Silvia Jeris 1810631200079

Kelas 6A

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG

2021
TOOLS ANALISIS STRATEGI

 Lingkungan Eksternal
1. PESTLE Analysis
Lingkungan eksternal terdiri atas unsur-unsur diluar organisasi
perusahaanyang tidak secara langsung mempengaruhi kondisi internal pada
Ruang Kopi dan Syahaba Coffee.

a. Politik dan kebijakan pemerintah


Salah satu kebijakan pemerintah yang harus diperhatikan oleh Ruang
Kopi dan Syahaba Coffee tentang adanya peraturan daerah Kota Bogor
Nomor 5 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan dan Retribusi Izin Jasa Usaha
serta peraturan daerah nomor 6 tahun 2011 tentang Pajak Restoran.
b. Ekonomi
Ekonomi menjadi salah satu faktor penting yang perlu
diperhitungkan karena terkait dengan faktor produksi, siklus bisnis, tingkat
pendapatan, harga komoditi dan konsumsi per kapita serta pemasaran
komoditi. Berdasarkan nilai PDRB per kapita Kota Bogor, menununjukan
terjadi peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini menjadi peluang bagi Ruang
Kopi dan Syahaba Coffee karena menandakan terjadinya peningkatan
kemakmuran masyarakat Kota Bogor secara umum sebagai akibat dari
peningkatan output produksi sektor ekonominya.
c. Budaya
Faktor sosial budaya bisa berubah mengikuti perkembangan zaman
meskipun memerlukan waktu yang cukup lama. Dengan kondisi sosial
masyarakat yang berubah dari masa ke masa, perusahaan harus mampu
mengantisipasi perubahan tersebut. Perubahan kondisi sosial masyarakat
biasanya terkait dengan perubahan sikap dan gaya hidup akibat peningkatan
pendapatan dan status social.
Hal ini mengakibatkan kebutuhan akan kopi sebagai minuman
penghilang rasa lelah dan penambah energi. Selain itu jumlah penduduk dan
jumlah wisatawan yang semakin terus meningkat di Kota Bogor juga akan
mengakibatkan peningkatan permintaan masyarakat terhadap konsumsi kopi.
Hal-hal terseebut menjadi peluang Ruang Kopi dan Syahaba Coffee.
d. Demografi
Salah satu lingkungan makro adalah demografi. Demografi terdiri
dari gender, usia dan jenis pekerjaan. Produk yang dihasilkan adalah kopi.
Kopi adalah minuman hasil seduhan buah kopi yang telah melalui proses
penjemuran, pengelupasan kulit, penyangraian dan dihaluskan menjadi
bubuk. Kopi dapat dikonsumsi oleh semua kalangan bawah maupun
kalangan atas. Bukan hanya dinikmati oleh penikmat kopi, tapi kopi sudah
menjadi kebutuhan karena pola hidup masyarakat yang rata-rata
membutuhkan energi tambahan untuk bekerja sehari-hari.
e. Alam dan ekologis
Kopi bisa tumbuh dengan baik di daerah yang beriklim tropis dan
subtropis meliputi dataran tinggi maupun dataran rendah. Kopi dipanen
untuk diambil bijinya kemudian dijadikan minuman atau bahan pangan
lainnya. Suhu lingkungan untuk kopi arabika sekitar 16-22°C, sementara
robusta mampu beradaptasi dengan suhu sekitar 20-28°C. Hal ini menjadi
peluang mengingat kopi adalah tanaman yang cocok berada di Indonesia.
Selain itu, kondisi alam Bogor kota hujan yang dingin dan sejuk cocok
ditemani dengan secangkir kopi.
f. Teknologi
Teknologi yang digunakan oleh Ruang Kopi dan Syahaba Coffee
saat ini sudah cukup modern. Hal ini bisa dilihat dari adanya peralatan untuk
produksi seperti alat roasting, freezer, microwave dan lain-lain. Selain itu
penggunaan teknologi informasi seperti penggunaan internet sebagai promosi
pada media sosial dan telepon dalam memberikan kemudahan komunikasi
dengan pemasok bahan baku.
2. PORTER’S 5 FORCES Analysis.

Ancaman Pendatang baru:

Coffee shop baru

Daya tawar pemasok


Daya tawar pembeli
Kualitas Bibit Kualitas Pupuk Harga lebih murah
Brand Image Kualitas kopi harga terjangkau

Persaingan Industri lain : Kualitas Kopi & Harga

Ancaman Produk Subtitusi:

Kualitas Produk
Harga
Kemudahan dalam pembeliannya

 Lingkungan Internal
1. Resource Audit.
Tangible Resources :
 Physical Resource : Berada di jalan utama kota Bogor yang
memiliki udara sejuk Konsepnya adalah
tentang petani kopi dan ruangan di design
dengan konsep lebih milenial. Tema yang
diambil adalah “Terima Kasih Petani
Indonesia” . Konsep interior menggunakan
tema rustic dengan menggunakan kayu
kayu sebagai bahan interior utama.
Ditambah dengan fasilitas music.
 Financial Resource : Menjalin hubungan kerjasama dengan
pemasok lain guna mengantisipasi
keterbatasan pasokan produk.
 Human Resource & expertise : Karyawan dilatih untuk mengutamakan
pelayanan dan kecepatan penyajian.
Kriteria karyawan minimal SMA, usia
maksimal 28 tahun, memiliki penampilan
yang menarik, tanggung jawab dan jujur.
Barista dilatih hingga memiliki skill yang
baik.
Intangible Resource :
 The Know-How : Teknologi yang digunakan oleh Ruang
Kopi dan Syahaba Coffee saat ini sudah
cukup modern. Hal ini bisa dilihat dari
adanya peralatan untuk produksi seperti
alat roasting, freezer, microwave dan lain-
lain. Selain itu penggunaan teknologi
informasi seperti penggunaan internet
sebagai promosi pada media sosial dan
telepon dalam memberikan kemudahan
komunikasi dengan pemasok bahan baku.
 Reputasi Organisasi : Ruang Kopi saat ini mampu memasuki
pasar dengan konsep yang ditawarkan
ditengah persaingan ketat coffee shop. Cita
rasa Syahaba Coffee menjadi keunggulan
yang ditonjolkan. Sedangkan Ruang Kopi
tidak kalah cita rasanya dan memiliki
beberapa acara untuk menarik perhatian
konsumen.
Daftar Pustaka

Veritya, Valiant. (2019). ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA COFFEE SHOP


DI BOGOR (Studi kasus pada Ruang Kopi dan Syahaba
Coffee) dalam Jurnal online mahasiswa Vol 4, No 4. Bogor.

Anda mungkin juga menyukai