FAKULTAS PERTANIAN
2023
EXECUTIVE SUMMARY
A. Latar belakang Usaha
Awal berdirinya Culture Coffee Society yaitu saat saya resign dari pekerjaan
saya menjadi barista di Utopia Coffee. Saya berdiskusi dengan teman kerja saya
dan memutuskan untuk mencoba memulai usaha dari kopi susu botolan melalui
sistem Pre Order tahun 2022. Setelah melalui riset menu dan berjualan saya
menemukan kendala karena system PO kurang menarik bagi para customer jadi
saya memutuskan untuk mencari tempat agar bisa berjualan secara offline.
Sementara mencari tempat saya bertemu dengan teman saya yang memiliki kebun
kopi dan kami berkolaborasi untuk mendirikan kedai secara offline di fakultas
pertanian dengan menjual berbagai menu minuman olahan yang terbuat dari kopi,
mocktail dan milkbase untuk memperluas target market. Adapun alasan saya
memilih usaha kedai kopi yaitu agar bisa menjadi branding dan daya tarik dari
Fakultas Pertanian, memiliki peminat yang banyak, dan menjadi contoh wirausaha
bagi kalangan mahasiswa.
Awal mula saya menanam pohon kopi didasari oleh diri saya sendiri sebagai
penikmat kopi, kebetulan ditempat langganan biasa saya minum kopi mengajak
ikut berkunjung ke kebun kopi. harga kopi yang kian mahal mendasari saya untuk
mencoba menanam kopi sendiri. Seiring berjalannya waktu melihat potensi biji
kopi mendorong saya untuk mengembangkan biji kopi lokal. Saya memilih Usaha
kopi karena potensi lokal daerah saya yang cocok untuk ditanami tanaman kopi.
Karena tanaman kopi khususnya jenis robusta yang saya tanam sangat mudah di
tanam, jarang terkena penyakit/hama tanaman. Selain itu juga tanaman kopi saat
ini sangat berpotensi dan harga jual yang cukup tinggi sehingga saya memilih
menanam kopi. Awal saya menanam pohon kopi berawal pada tahun 2018
berjumlah 50 pohon dan setelah satu kemudian pada tahun 2019 saya menambah
lagi 150 pohon kopi dan sampai saat ini tahun 2023 tanaman kopi yang saya
miliki sekitar 200 pohon. Serta saya menggunakan pupuk organic dan pestisida
nabati sebagi kepedulian saya menjaga lingkungan tidak tercemar bahan kimia
dan meningkatkan kualitas buji yang saya hasilkan. Produk yang dihasilkan dari
5
kebun yaitu biji kopi untuk supply dikedai dan dijual lalu kopi yang sudah di
giling, serta inovasi dari saya membuat teh daun kopi dan teh bunga kopi.
Nama Culture Coffee Society dilatar belakangi oleh keinginan saya untuk
membranding kopi di fakultas pertanian, yang mana kopi termasuk salah satu
komoditas dipertanian namun belum banyak dikenalkan di fakultas pertanian,
selain itu banyak dari kalangan mahasiswa pertanian yang menjadi barista namun
sangat jarang menjadi petani kopi. Filosofi logo dari Culture Coffee Society
terdiri dari huruf “C” yang memiliki 5 garis yang melambangkan prinsip yang
kami pegang. Logo Rumah menggambarkan kehangatan, rasa nyaman dan juga
menjadi awal permulaan kami mengembangkan usaha. Logo Kopi
menggambarkan produk utama yang kami jual dan akan terus kami kembangkan.
Kata Society menggambarkan sebuah koneksi dan juga ikatan dengan para
customer.
Owner
Headbarista
Barista
B. Visi Misi
Visi:
Menjadi kedai kopi yang menyediakan berbagai jenis kopi lokal yang
mampu bersaing.
Misi:
1. Menjadi kebun percontohan dan menjadi tempat pembelajaran bagi
mahasiswa pertanian.
2. Menyediakan produk kopi yang berkualitas dari hasil petani lokal.
3. Menjadi mitra dengan para petani kopi lokal untuk membeli produk.
4. Memberikan pelatihan kepada petani lokal untuk meningkatkan kualitas
hasil kopi;
5. Berkomitmen untuk menumbuhkan lingkungan sekitar;
C. Tujuan
Tujuan melakukan bisnis ini untuk diri sendiri agar bisa mengembangkan potensi
Bagi masyarakat :
Membantu para petani mengolah, dan membeli hasil produk kopi petani sebagai
BAB II
PEMBAHASAN
Segmentasi
a) Geografis
Wilayah usaha yang dijadikan target pasar produk minuman adalah
lingkungan Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru dikarenakan wilayah
tersebut mudah dijangkau oleh konsumen dan bahan yang dibutuhkan mudah
didapatkan.
b) Demografis
Produk ini dijual kepada kalangan mahasiswa Universitas Lambung
Mangkurat. Harga yang di tawarkan cukup terjangkau dimulai dari harga Rp.
10.000 - Rp. 17.000.
c) Psikografis
Lingkungan Universitas Lambung Mangkurat yang memiliki kepribadian
senang untuk berkumpul dan berdiskusi serta memiliki gaya hidup suka kopi
sehingga mudah untuk dikenal.
d) Behavioritis
Lingkungam Universitas Lambung Mangkurat yang memiliki jadwal
perkuliahan yang cukup padat membuat mahasiswa membutuhkan asupan
kafein agar tetap fokus selama perkuliahan. Berdasarkan hal tersebut banyak
dari mahasiswa yang menjadi loyal dan reeat order agar menjaga agar tetap
fokus.
Target pasar
Target utama dari produk ini adalah kalangan mahasiswa karena kedai ini
dibuka di wilayah kampus, dimana prioritas disana sebagian besar mahasiswa
Universitas Lambung Mangkurat. Namun lebih khusus dijual di lingkungan
Fakultas Pertanian karena memiliki banyak peminat dan penikmat kopi baik dari
mahasiswa maupun dari civitas akademik.
Positoning
Produk kopi yang kami jual memiliki kualitas yang setara dengan menu di coffe
shop namun memiliki harga yang lebih murah agar bisa dijangkau mahasiswa. Hal
tersebut bisa kami buat dengan cara mensu pply biji kopi dari hasil kebun untuk
Rencana penjualan
Pangsa pasar
Strategi pemasaran
a) Product (produk)
Produk yang dijual adalah minuman kopi dan non kopi dengan merek Culture
Coffee Society. Produk kopi ini dikemas menggunakan cup plastik dan ditutup
dengan plastik sealer yang dilengkapi dengan logo produk untuk
memudahkan dibawa oleh mahasiswa. Produk kami hasilkan memiliki ciri
khas tersendiri dan bisa bersaing secara rasa meski kami menggunakan produk
lokal, ukuran yang cukup besar, desain yang menarik serta harga yang bisa di
bilang murah untuk kalangan mahasiswa.
b) Price (Harga)
Harga minuman yang kami jual dimulai dari harga Rp. 10.000 - Rp. 17.000.
Berdasarkan riset pada lingkungan sekitar harga tersebut lebih rendah dari
yang lain namun secara kualitas mampu bersaing. Selain harga yang murah
kami juga memberikan treatment khusus untuk para customer loyal dengan
cara memberikan free minuman yang kami buat sendiri dan memberikan
cemilan yang kami beli khusus.
c) Promotion (promosi)
Promosi yang dilakukan secara online dengan menggunakan media sosial
melalui Instagram dan WhatsApp kemudian promosi juga dilakukan secara
offline, promosi tersebut dilakukan melalui konsumen dari mulut ke mulut
sehingga orang penasaran dan ingin mencoba datang ke kedai sehingga
konsumen dapat menyebarkan informasi tentang kedai kopi tersebut.
Cara yang selanjutnya yaitu dengan sistem kerjasama melalui sponsorship
kepada organisasi serta mengikuti event diluar kampus agar memperluas
branding dari luar.
d) Place (tempat)
Produk ini diproduksi “made by order” untuk mengurangi resiko kerusakan.
Proses produksi dilakukan sesuai pesanan customer dan langsung diberikan
kepada customer yang memesan.
BAB III
ASPEK PRODUKSI/OPERASION
Biji Dijual/Stok
Pengemasan
Tambahkan
Konsentrat Tambahkan Siapkan gelas
susu dan syrup dan es batu
D. Pemasaran
Segmen konsumen yang saya sasar untuk biji kopi maupun dalam bentuk
giling kemasan dipasarkan ke kedai-kedai dan pecinta kopi lokal. Kemudian untuk
biji kopi giling saya olah menjadi berbagai menu olahan minuman di kedai kopi
saya. Untuk lokasi kedai saya bertempat di banjarbaru dekat dengan kampus
untuk menyasar kalangan mahasiswa maupun masyarakat sekitar.
Untuk strategi promosi saya menggunakan berbagai platform media social
yaitu instagram, wa, facebook, gojek dan shopeefood. Kemudian untuk promosi
offline saya menggunakan jasa kerjasama (sponsorship) dengan berbagai pihak
seperti acara kampus maupun event non kampus untuk memperluas jangkauan
promosi saya. Selanjutnya dikedai saya juga banner dan pamphlet.
Cara saya untuk membuat konsumen loyal yaitu dengan cara membuat
promosi jumat berkah (beli kopi gratis roti), kartu loyalitas (minimal pembelian
5x gratis 1 cup kopi), serta pelayanan dari barista yang ramah dan friendly agar
menciptakan suasana yang nyaman.
Kendala pemasaran saya yaitu saat libur panjang semester kampus dan untuk
segi persaingan antar produk lebih sulit karena produk lokal yang masih belum
branding sekuat branding dari kopi dari luar Kalimantan.
E. Manajemen usaha
No Nama Posisi/Jabatan Tugas
1 Purnomo Owner Bertaaanggung jawab
mengatur budidaya hingga
pascapanen
2 Rifky Owner & Merencanakan, memimpin,
Manager mengendalikan operasional
kedai
3 Yoga Barista Membuat dan meracik
minuman olahan
4 Nanda Pekerja lepas Melakukan pemanenan
5 Norafifah Admin keuangan Mengelola uang keluar &
masuk serta mengatur
anggaran
6 Fitriah Admin Promosi Membuat konten media social
dan media sosial dan promosi
7 Tono Pekerja lepas Melakukan pemeliharaan
ASET TETAP
1 1 unit x
Artco Rp.700.000
Rp.700.000
2 Cangkul 3 x Rp.125.000 Rp. 375.000
3 2 unit x Rp.
Sprayer otomatis Rp.1.200.000
600.000
4 Mesin potong rumput 4tak 1 x Rp.1.250.000 Rp. 1.250.000
5 Alat pemotong dahan kopi 3 x Rp.70.000 Rp.210.000
6 Kinjar (bakul) 3 x Rp.35.000 Rp.105.000
7 Terpal penjemur kopi 4 x Rp.145.000 Rp.580.000
8 1 unit x
Sepeda motor Rp.5.000.000
Rp.5.000.000
9 Selang drif 3 in 2 x Rp.500.000 Rp.1.000.000
10 Mesin alkon 1 x Rp.2.500.000 Rp.2.500.000
Total Rp. 12.545.000
Total Aset Keseluruhan Kebun Kopi Rp. 37.345.000
b. Aset Produksi Kedai Kopi
No Item Jumlah Nilai total
ASET LANCAR
1 500 g/hari x Rp. 45.000
Kopi giling (grind) Rp.45.000
(belum dikemas)
2 5 kotak/hari x
Susu Rp.85.000
Rp.17.000
3 5 kaleng/hari x
SKM Rp. 72.500
Rp.14.500
4 Krimmer 1 kg/hari x Rp.45.000 Rp.45.000
5 Sirup (hazelnut,
1 botol/7 hari x 5 sirup
caramel, aren, vanilla, Rp.450.000
x Rp. 90.000
pisang)
6 Sedotan 50 pcs/hari x Rp. 125 Rp.6.250
7 Cup plastic sablon 50 pcs/hari x Rp.630 Rp. 31.500
8 Sewa tempat 1 unit Rp.300.000
Total Rp.1.035.250
ASET TETAP
1 Kulkas 1 unit x Rp.2.980.000 Rp. 2.980.000
2 Mesin espresso 1 unit x Rp.5.600.000 Rp.5.600.000
3 Siler 1 unit x Rp. 800.000 Rp.800.000
4 Timbangan 3 unit x Rp. 200.000 Rp. 600.000
5 Blender 2 unit x Rp.430.000 Rp.860.000
6 Grinder 1 unit x Rp.5.200.000 Rp.5.200.000
7 Gelas kopi set 2 lusin x Rp.240.000 Rp.480.000
8 Dispenser 1 unit x Rp.1.025.000 Rp. 1.025.000
9 Kursi plastik 20 pcs x Rp.45.000 Rp.900.000
10 Meja plastik 4 pcs x Rp.115.000 Rp.460.000
Total Rp. 18.905.000
Total Aset Keselurahan Kedai Kopi Rp. 19.945.250
Total Aset Kebun Kopi + Total Aset Kedai Kopi
= Rp. 37.345.000+ Rp. 19.945.250
= Rp. 57.290.250
Mesin potong
4 Unit Rp.1.250.000 Rp. 1.250.000 5 Rp.250.000
rumput 4tak 1
Alat pemotong
5 3 Unit Rp 70.000 Rp.210.000 2 Rp.105.000
dahan kopi
6 Kinjar (bakul) 3 Unit Rp 35.000 Rp.105.000 1 Rp.105.000
Terpal penjemur
7 4 Unit Rp 145.000 Rp.580.000 2 Rp.290.000
kopi
8 Sepeda motor 1 Unit Rp 5.000.000 Rp.5.000.000 7 Rp.714.285
9 Selang drif 3 in 2 Unit Rp.500.000 Rp.1.000.000 2,5 Rp.400.000
10 Mesin alkon 1 Unit Rp.2.500.000 Rp.2.500.000 5 Rp.500.000
Jumlah Rp.12.920.000 Rp.3.201.785
Berdasarkan tabel.1 diatas dapat dilihat bahwa total biaya penyusutan sebesar
Rp. 3.201.785 pertahun.
Rp.700.000 x
Gaji pegawai 3 Orang Rp.25.200.000
9 12 bulan
Rp.1.000.000
Gaji manajer 1 Orang Rp.12.000.000
10 x 12 bulan
Jumlah Rp.165.540.000
Total pendapatan Kebun Kopi = 560/kg (sudah jadi biji giling dihitung dengan susut
bobot awal 800/kg biji basah)
Harga Jual = Rp. 90.000
Berarti usaha ini dapat dikatakan LAYAK , karena nilai RC Ratio sebesar
1,4
I. Penutup
Adapun adanya dana hibah di Program Yess ini target yang mau saya
capai adalah mengembangkan usaha dibidang pertanian yang dapat
bermanfaat bagi orang banyak dan lingkungan disekitarnya baik dari segi
materi ataupun inmateri yaitu berupa ilmu dan tempat wadah untuk saling
berkolaborasi antara petani, saya juga akan mengkampayekan pengunaa pupuk
organic sebagai kepeduliaan saya terhadap lingkungan, kemudian juga rencana
kedepanya saya akan membeli kambing untuk memanfaat limbah hasil
kupasan biji kopi sebagai pakan ternak agar sektor hulu hingga hilirisasi
produk bidang pertanian dapat saling bersinegri, agar sektor pertanian
dijadikan unggulan di Kalimantan Selatan. Oleh karena itu saya berharap
adanya bantuan dari pemerintah melalui Program Yess ini.
1 Modal Investasi
2 Modal Kerja
1 Modal Investasi
2 Modal Kerja
Harga Profit
No Jenis Produk/Jasa Jumlah Harga Jual*
Pokok (per satuan)
Harga Profit
No Jenis Produk/Jasa Jumlah Harga Jual*
Pokok (per satuan)
Artinya usaha Kebun dan kedai kopi ini dalam Satu tahun menghasilkan profit
Rp.99.849.040.
Mengetahui, Yang Mengajukan