Disusun Oleh:
Kelompok 1
Annisa Herdianti
Shelby olgalivia
Fatharani Putri Dewi
Mega Utami
Shilfa Shalsabilah
2023
1
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan coffee shop saat ini semakin marak banyaknya para pencinta kopi yang pada
akhirnya membangun coffee shop. Dan mendominasinya kaum milenial dan gen-z yang
merupakan target sasaran sekaligus para pelaku usaha coffee shop ini. Maraknya coffee
shop ini menjadikan Indonesia sebagai negara dengan konsumsi kopi terbanyak. Berikut
datanya
Sumber : www.dataindonesia.id
Menurut data International Coffee Organization (ICO), konsumsi kopi global mencapai 166,35
juta kantong berukuran 60 kilogram pada periode 2020/2021. Jumlah itu meningkat 1,3%
dibandingkan periode sebelumnya yang sebanyak 164,2 juta kantong berukuran 60 kilogram.
Hal ini juga mendorong terbentuknya coffee shop yang kebanyakan didirikan oleh para
pencinta kopi ini. Dan selain itu coffee shop sendiri sering menjadi tempat tempat berkumpul
para komunitas muda mudik karena memberikan tempat kenyamanan yang pas untuk bersantai
Kabupaten subang merupakan salah satu pengasil kopi di Jawabarat, berikut data hasil produksi
kopi di Kabupaten Subang
3
Jumlah
Tahun
Produksi
2019 545
2020 545
2021 547
Terlihat dari data diatas hasil produksi kopi dikabupaten subang mengalami peningkatan pada
tahun 2021 yaitu sebesar 547 Ton yang sebelumnya tahun 2020 sebesar 545ton. Hal ini juga
yang mejadi bukti bahwa coffee shop juga turut meramai di Kabupaten Subang khususnya di
Kecamatan Subang.
Coffe shop di Kabupaten Subang sendiri ada beberapa yang dimiliki oleh pelaku usaha dari
Kabupaten Subang dan ada beberapa Coffee shop yang merupakan franchise dari beberapa
brand
Berikut beberapa coffee shop yang dimiliki oleh pelaku usaha dari Kecamatan Subang.
Aileen Coffee and Jl. S Parman No.18 a, Pasirkareumbi, Kec.Subang, Kab subang
Ramen
Kiran Kopi berdiri pada tahun 22 Mei 2020 oleh Kang Rizal Rosadi pada saat yang
bersamaan dengan covid-19. Pada saat itu pelayanan hanya bisa melalui take away. Pada
tahun 2019 kiran ini sudah berdiri dan pada saat itu kiran kopi menjadi salah satu tempat
favorit di kota subang. Lokasi tempatnya berada di Tengah kota subang yaitu di Jl.
Ottoiskandardinata no.70 Kel. Karanganyar Kec.Subang Kab.Subang. Telah memiliki 2
outlet yang ada di kota subang 1 Outlet di otista dan 1 outlet di Rawabadak. Kiran kopi
sendiri menyajikan kopi dengan harga yang terjangkau dibanding coffeshop lain. Kiran
memliki hastag #kopienakgakharusmahal. Selain menawarkan kopi kiran sendiri
menawarkan menu makanan yang juga memiliki harga yang terjangkau
Kiran kopi sendiri memiliki cita cita selayaknya usaha lain yaitu ingin sustainable dan
membuka outlet baru di luar kota Subang. Dan kiran ingin para pencinta kopi mengingat
kalau ingin ngopi yaitu ingat kiran jadi “KOPIKIRAN”. Yang bisa diartikan kepikiran
dengan kiran Ketika ingin meminum kopi.
Berdasarkan hal tersebut fokus penelitian ini adalah merancang sebuah rancangan
perencanaan Formulasi dan Implementasi Strategi Bisnis. Coffee Shop perlu
mengformulasi Rencana Strategi yang yang diterjemahkan pada tahap
implementasi dalam bentuk program selama satu tahun, dan oraganisai mampu
melakukan dalam menyesuaikan dengan kondisi budaya kuliner masyarakat
sekitar, serta tanggap terhadap perubahan lingkungan baik lingkungan internal
maupun lingkungan eksternal yang terjadi.
Maka, beberapa hal yang menjadi Fokus Penelitian dalam merumuskan strategi
pengembangan bisnis perusahaan adalah :
5
1. Bagaimana kondisi lingkungan eksternal dan internal bisnis dan analisis SWOT
lingkungan Coffee Shop Kiran Kopi ?
2. Bagaimana Rancangan Formulasi strategi bisnis pada Coffee Shop Kopi Kiran ?
1. Untuk mengkaji dan menganalaisis bagaimana kondisi lingkungan eksternal dan internal
bisnis dan analisis SWOT lingkungan Coffee Shop Kiran Kopi .
2. Menghasilkan rancangan Formulasi strategi bisnis pada Coffee Shop Kiran Kopi.
Dari Penelitian tentang Perancangan Formulasi dan Implementasi strategi bisnis Pada
Coffee Shop Kiran Kopi memiliki manfaat secara teoritis dan praktis yaitu:
b. Dengan adanya penelitian ini, dapat memberikan sumbangan pikiran dan informasi
guna melakukan penelitan lebih lanjut mengenai evaluasi dari pembentukan
strategi yang dilakukan oleh perusahaan.
a. Dapat Memberikan solusi berupa ide dan gagasan kepada Coffee Shop Kiran Kopi,
berupa rancangan formulasi dan implementasi strategi bisnis yang bisa tepat sasaran
sesuai dengan kondisi lingkungan yang akan dihadapi.
b. Dan untuk Investor dapat mengetahui dan memantau perkembangan kinerja organisasi
perusahaan dalam mengelola Asetnya selama beberapa periode, kemudian memberikan
saran dalam memberikan solusi untuk manajemen perusahaan berdasarkan rancangan
formulasi dan implementasi strategi bisnis yang telah dirancang.
8
BAB II
George R. Terry, manajemen sebuah proses yang khas yang terdiri dari
beberapa tindakan, perencanaan, pengorganisasian, menggerakan, dan pengawasan.
Oey Liang Lee, manajemen adalah ilmu dan seni dalam perencanaan,
pengoraganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengendalian terhadap sumber daya
yang ada unutk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Bennett N.B. Silalahi, manajemen adalah ilmu tentang perilaku yang terdiri dari
aspek sosial eksak, bukan dari tanggung jawab keselamatan dan kesehatan kerja, baik
dari sisi perencanaan maupun dari sisi pengorganisasian dan pengendalian.
mencakup ruang lingkup bisnis, produk, dan pasar yang harus dilayani, fungsi yang
harus dilaksanakan, dan kebijaksanaan utama yang diperlukan untuk mengatur
pelaksanaan keputusan untuk mencapai sasaran. Proses manajemen strategi bersifat
dinamik melihat perubahan kondisi eksternal dan internal perusahaa, dengan
manajemen strategi diharapkan perusahaan mampu menunjukan kinerja yang tinggi
karena perusahaan yang berhasil adalah perusahaan yang tingkat efektifitas dan
efisiensi serta ekonomisnya yang paling tinggi.
Gambar 2.1.
Menurut Kotler & Amstrong dalam (Poluan dan Karuntu 2022) mendefinisikan
Manajemen Pemasaran adalah analisis, perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian atas
program yang dirancang untuk menciptakan, membangun dan mempertahankan pertukaran
yang menguntungkan dengan pembeli sasaran dengan maksud untuk mencapai sasaran
organisasi.
13
Bauran pemasaran adalah alat yang dapat digunakan untuk mencapai suatu tujuan
dalam pemasaran dengan unsur-unsur pemasaran yang saling terkait, dibaurkan, diorganisir,
dan digunakan dengan tepat sehingga dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen
dapat terpenuhi sehingga memenuhi harapan konsumen.
Dapat disimpulkan bahwa Bauran pemasaran adalah serangkaian Tindakan atau strategi
yang digunakan oleh sebuah Perusahaan dengan tujuan untuk mempengaruhi tanggapan dari
konsumen.
Menurut Efendi et al. dalam (Haris Kristanto dkk, 2022) mendefinisikan manajemen
operasional adalah suatu proses ataupun kegiatan membuat produk dengan cara
mentransformasi input menjadi output. Manajemen produksi dan operasi juga bisa
didefinisikan sebagai kegiatan mengatur dan mengkoordinasi penggunaan berbagai sumber
daya secara efektif dan efisien dalam upaya membuat produk ataupun menambah
kegunaannya.
14
Menurut Darojat dan yunitasari (2017) Supply chain adalah terintegrasinya suatu proses
dimana sejumlah entity bekerja bersama demi mendapatkan raw material, mengubah raw
material menjadi produk jadi, dan mengirimkannya ke retailer dan customer. Selain sebagai
kesatuan dari Supplier, Manufacturing, Customer, dan Delivery Process, supply chain juga
merupakan suatu sistem tempat organisasi menyalurkan barang produksi dan jasanya kepada
para pelanggannya.
Dapat disimpulkan bahwa rantai pasokan atau Supply chain adalah proses bisnis yang
menghubungkan beberapa aktor untuk peningkatan nilai tambah bahan baku dan sekumpulan
aktivitas terkait jaringan fasilitas dan pilihan distribusi yang mencakup keseluruhan interaksi
antara pemasok.
Menurut Irfani dalam (Maulida, Yousida, & Lestari, 2022) mendefinisikan Manajemen
keuangan merupakan serangkaian aktivitas pengelolaan keuangan perusahaan yang terkait
dengan pencarian dan penggunaan dana secara efisien dan efektif guna mencapai tujuan
Perusahaan.
15
Dapat disimpulkan bahwa Manajemen Keuangan adalah inti dari semua aktivitas
perusahaan yang berfokus pada dua aspek penting: pertama, mencari dana perusahaan dengan
biaya yang rendah dan, kedua, mengelola serta mengalokasikan dana tersebut secara efisien
guna mencapai tujuan perusahaan. Ini melibatkan serangkaian tindakan pengelolaan yang
terkait dengan perencanaan, arahan, pemantauan, organisasi, dan pengaturan terhadap sumber
daya keuangan perusahaan untuk memastikan penggunaan yang optimal demi kesuksesan
perusahaan.
Fungsi keuangan merujuk pada berbagai tugas dan tanggung jawab yang terkait dengan
pengelolaan sumber daya keuangan suatu perusahaan atau organisasi. Fungsi keuangan ini
melibatkan sejumlah aktivitas yang dirancang untuk mencapai tujuan keuangan perusahaan dan
memastikan kesehatan keuangan yang berkelanjutan.
Menurut (Irfani, 2020:11). Ada tiga fungsi utama dalam manajemen keuangan, yaitu
fungsi pendanaan yang terjadi karena aktivitas mencari dana, fungsi operasional, dan fungsi
investasi yang terbentuk dari aktivitas penggunaan dana.
Sumber Daya Manusia (SDM) adalah faktor yang penting dan tak terpisahkan dari
organisasi, termasuk institusi dan perusahaan. SDM merupakan faktor penentu bagi kemajuan
perusahaan. Secara esensial, SDM mencakup individu-individu yang bekerja di suatu
organisasi sebagai kekuatan penggerak untuk mencapai tujuan organisasi tersebut.
Menurut Ansory dalam (Syamsir, Tamsah, & Hatma, 2018) mendefinisikan Manajemen SDM
adalah melibatkan individu-individu yang bertugas sebagai motor penggerak di dalam
organisasi, termasuk institusi dan perusahaan. Mereka dianggap sebagai aset yang perlu
diperkuat dan ditingkatkan kemampuannya melalui pelatihan dan pengembangan.
16
Penilaian kinerja SDM adalah evaluasi sistematis yang dilakukan oleh HR terhadap
kinerja karyawan untuk memahami kemampuan karyawan tersebut sehingga dapat
merencanakan pengembangan karir lebih lanjut bagi karyawan yang bersangkutan.
Menurut Menurut Simamora (2017: 16) kinerja SDM adalah prestasi kerja atau hasil
kerja baik kualitas maupun kuantitas yang dicapai SDM persatuan periode waktu dalam
melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Suatu
perusahaan membutuhkan karyawan sebagai tenaga kerja guna meningkatkan produk yang
berkualitas.
Dapat disimpulkan bahwa kinerja sdm adalah hasil kerja yang dicapai sdm persatuan
periode dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai tanggung jawab yang diberikan dan
sehingga dapat merencanakan pengembangan karir lebih lanjut bagi karyawan yang
bersangkutan
Strategi manajemen SDM sebagai bagian strategi usaha, disusun dan diterapkan dalam
kontek yang sama secara keseluruhan sebagai perencanaan fungsional yang lain, seperti
strategi pemasaran perusahaan, strategi keuangan, strategi informasi, dan strategi teknologi
kesemuanya disusun diterapkan dalam kerangka yang sama. Ada tiga fase dalam manajemen
strategi:
• Penilaian lingkungan.
17
Perencanaan bisnis menguji faktor eksternal maupun internal yang terkait dalam
lingkungan bisnis berkaitan dengan situasi sekarang. Kemudia, kesimpulan dicapai
pada definisi usaha, visi dan misi, tujuan strategi, target penampilan, dan rencana
kegiatan. Proses perencanaan memiliki beberapa level fokus. Proses perencaan
bekerja dalam proses perencaan strategi klasik. Penilaian lingkungan dilengkapi:
a. Manajemen mendefinisikan atau menegaskan misi, visi, dan nilai
perusahaan dengan melengkapi arah strategi oraganisasi.
18
Perumusan Strategi SDM sebagai strategi fungsional, sama seperti yang lain,
keuangan, operasional, informasi, pemasaran. Suatu perencanaan fungsional
mengikuti pola yang dijelaskan tersebut.
Manajemen SDM strategi telah didefinisikan sebagai tautan dari SDM dengan
tujuan dan sasaran strategi untuk meningkatkan kinerja bisnis dan mengembangkan
kultur perusahaan yang mendorong inovasi dan kelenturan. Dengan kata lain
marupakan pola dari penyebaran SDM dari kegiatan-kegiatan terencana dimaksudkan
untuk memberikan kemampuan sebuah perusahaan mencapai tujuanya. SDM strategis
berarti menerima fungsi SDM sebagai mitra strategis dalam formulasi dari strategi-
straegi tersebut melalui kegiatan-kegiatan SDM seperti perekrutan, seleksi, pelatihan,
pengimbalan personel.
19
Team Management
Bagaimana tim dibentuk, dan bagaimana mereka dapat dibuat berfungsi dengan
baik adalah merupakan aspek penting dari team management. Tim multi kultural
mempunyai anggota yang membawa kompetensi berbeda ke dalam pengambilan
keputusan organisasi.
Leadership
pemain tim juga, dan dipersiapkan untuk dipengaruhi, dan belajar dari anggota
organisasi lainnya.
Corporate Strategy
Organizational Structure
Knowledge Management
Core Values
Terdapat dua aspek penting menyinggung masalah core values korporasi trans
nasional atau trans lokal. Aspek pertama, berkepentingan dengan proses seleksi core
values. Aspek kedua berhubungan dengan bagaimana core values disebarkan. Nilai-
nilai ini termasuk menghargai semua makhluk hidup dan orientasi dasar manusia.
Communications
Conflíct Resolution
Konflik adalah bagian kehidupan organisasi dan organisasi yang baik, lebih
suka mengatakan dan menghadapi adanya perbedaan daripada disembunyikan.
Perusahaan global harus memperhitungkan bahwa konflik dapat timbul karena terlalu
banyak keberagaman terjadi. Penyelesaian konflik dalam konteks antar budaya akan
memerlukan keterampilan dalam menjelaskan konflik dengan terminologi yang tidak
23
Terdapat tiga jenis perencanaan yang harus dibedakan akan tetapi ketiganya
saling terkait, ketiga jenis perencanaan tersebut adalah perencanaan perusahaan,
perencanaan bisnis dan perencanaan fungsional.
Perencanaan bisnis berkaitan erat dengan apa yang akan dilaksanakan sekarang
untuk mencapai target dan tujuan beberapa faktor penting dalam perencanaan bisnis
yaitu; memahami pasar, industri yang stabil dan sehat, manajemen yang
berkemampuan, pengawas keuangan yang cakap dalam melakukan pekerjaannya,
fokus bisnis yang konsistensi serta pola pikir yang dapat mengatisipasi perubahan.
Jadi perencanaan bisnis adalah suatu cetak biru sebuah perusahaan dangan
memperkenalkan format bisnis baku, realistis dan logis, dengan menjelaskan suatu
produk yang akan diluncurkan dipasar, proyeksi laba yang akan dicapai, dann
bagaimana mencapai target laba yang diprogramkan.
24
Fred R David (2009:16) pernyataan misi adalah pernyataan tujuan yang secara
jelas membedakan satu bisinis dari perusahaan-perusahaan lain yang sejenis. Sebuah
pernyataan visi menunjukan cakupan operasi perusahaan dalam hal produk dan pasar.
Jhon A Pearce II dan Richard B. Robinson, Jr. (2011: 16) misi suatu perusahaan
merupakan tujuan unik yang membedakan perusahaan dengan perusahaan lain yang
sejenis dan mengidentifikasi lingkup operasinya.
J David Hungger & Thomas L Whelen (2011:12) misi organisasi adalah tujuan
atau alasan mengapa organisasi hidup. Pernyataan misi yang disusun dengan baik
mendefinisikan tujuan mendasar dan unik yang membedakan suatu perusahaan
dengan perusahaan lain.
Analisis ialah penelusuran peluang atau ancaman sampai ke pangkalnya. Hal ini
juga melibatkan upaya memilah yang utuh menjadi bagian untuk mengetahui sifat
dasar, fungsi dan hubungannya sedangkan diagnosis adalah opini yang diahasilkan
dari analisis fakta menentukan sifat suatu masalah dengan maksud melakukan
tindakan mengambil kesempatan dari suatu peluang atau menghindari ancaman
efektif.
Analisis menurut Lawrence R. Juch dan William F. Glueck (2000; 87), adalah
suatu proses yang digunakan perencanaan strategi untuk memantau sektor lingkungan
dalam menetukan peluang atau ancaman terhadap perusahaan.
Lingkungan Sosial
pemegang
saham pemasok
pelanggan
Asosiasi
Kekuatan Politik Hukum
kreditur
Gambar 2.2
Variabel-Variabel Lingkungan
Lingkungan eksternal jauh yaitu berbagai kekuatan dan kondisi yang timbul
terlepas dari apa yang terjadi pada lingkungan eksternal yang “dekat” tetapi sudah
dikenali dan dimanfaatkan oleh pesaing.
keamanan dan kesehatan di tampat kerja, cara pengurusan kredit, lokasi pembangunan
pabrik dan lain-lain. Hukum dan peraturan pemerintah mengubah cara perusahaan
beroperasi dari hari ke hari.
Pemasaran dan distribusi yang dikaji dalam analisis internal adalah sebagai
proses memindahkan barang atau jasa dari produsen ke konsumen, dengan mencarai
hal-hal yang diinginkan oleh konsumen dan dapat tidaknya produk atau jasa dapat
dijual dengan menghasilkan laba. Faktor-faktor yang memebentuk pemasaran dan
distribusi antara lain; struktur persaingan dan pangsa pasar dimana menelaah sejauh
mana perusahaan telah menciptakan pangsa pasar yang kuat dalam seluruh pemasaran
atau sub pasarnya yang penting, sistem riset pemasaran yang efisien dan efektif,
bauran, jasa purna jual yag efisien dan efektif, bauran produk dan jasa mengenai
kualitas produk dan jasa, tenaga penjual yang efektif, jasa purna jual yang efisien dan
efektif serta masih banyak lagi faktor-faktor yang membentuk pemasaran dan
distribusi sebuah perusahaan.
29
Sumber daya manusia yang berkualitas tinggi dapat dibentuk pada saat
melakukan perekrutan, dengan sumber daya manusia yang mempunyai potensi baik
akan mampu meningkatkan produktifitas dari perusahaan, karena faktor sumber daya
manusialah yang mengambil keputusan untuk semua perusahaan. Faktor-faktor
sumber daya karyawan perusahaan akan dapat membangun struktur organisasi dan
suasana yang efektif, membentuk manajemen yang strategis, sistem dukungan staff
perusahaan yang efektif, karyawan yang berkualitas tinggi.
efektif, sistem akutansi untuk perencanaan, anggaran biaya laba, dan prosedur audit
yang efisien dan efektif.
2.1.17. Strategi
Mengandung dua komponen yaitu future intention atau tujuan jangka panjang,
dan competitive advantages atau keunggulan bersaing, future intention atau tujuan
jangka panjang diartikan sebagai pengembangan wawasan jangka panjang dan
menetapkan komitmen untuk mencapainya, sedangkan competitive advantages atau
31
Husein umar menegaskan (2003: 31) bahwa strategi harus terus dilakukan
secara meningkatkan mengacu pada perilaku konsumen:
Bagi perusahaan kecil batasan bisnis cukup sederhana produk atau jasa, pasar
dan fungsi biasanya terbatas pada satu kategori atau beberapa kategori. Hal ini juga
berlaku buat sebagian besar perusahaan berukuran sedang. Sebagian besar perusahaan
besar terlibat dalam usaha yang majemuk sehingga batasan bisnisnya menjadi lebih
rumit.
Proses batasan dan misi bisnis dilakukan pada tingkat paerusahaan. Para
perencana strategi tingkat perusahaan membahas jenis bisnis yang akan dimasuki.
Strategi tingkat bisnis melibatkan sejumlah alternativ pilihan yaitu memperluas usaha,
menciutkan usaha atau memantapknnya. Pada tingkat fungsional di dalam unit-unit
bisnis, rencana dan kebijakan alternativ ditetapkan untuk merinci strategi akan
dikerjakan.
Menurut Lawrence R. Juch dan William F. Glueck (2000:229), ada empat cara
utama diamana sejumlah alternativ dapat dipertimbangakan yaitu; alternativ stabilitas
dilakukan jika perusahaan berjalan dengan baik, lingkungan tidak terlalu banyak
berubah, dan produk atau jasa telah mencapai tahap stabilitas atau kematangan dalam
daur hidupnya, alternativ ekspansi dilakukan dalam industri yang sangat bersaing dan
mudah berubah, khususnya pada awal daur hidup produk dan jasa, alternativ penciutan
yaitu dilakukan apabila perusahaan tidak berjalan dengan baik, pengambalian yang
33
lebih besar dapat diperoleh dimana saja, atau produk atau jasa berada dalam tahap
akhir daur hidup, alternativ gabungan dimungkinkan untuk perusahaan majemuk
dalam kondisi periode transisi ekonomi dan selama terjadinya perubahan dalam daur
hidup produk dan jasa.
Menurut Lawrence R. Juch dan William F. Glueck (2000: 233), proses variasi
strategi adalah memprtimbangkan berbagai alternativ atrategi yang abergantung pada
konfigurasi tujuan perusahaan, ETOP (environmental Theart and Opportunity
Profile) dan SAP (Strategic advantage profile) serta strategi utama perusahaan itu
sendiri. Hal tersebut didasarkan kepada perubahan lingkungan internal yang
cenderung dilakukan dengan independen tidak ada tekanan atau adanya tekanan dari
pihak lain yaitu lingkungan eksternal.
a. Gerakan internal berarti perusahaan mengikuti strateginya secara independen
dengan melakukan penambahan produk, pasar atau fungsi pada batasan bisnis
atau melalui peningkatan kecepatan operasi. Kemudian stabilitas internal
digunaknan untuk mempertahankan kecepatan atau batasan bisnis sedangkan
penciutan kecepatan internal adalah strategi operasi pembenahan yang meliputi
pemotongan biaya, meningkatkan efisisensi, mengurangi aktiva atau
reorganisasi.
b. Sedangkan gerakan eksternal adalah gerakan yang memerlukan keterlibatan
kesatuan lain diantaranya ekspansi eksternal yaitu melibatkan merger dengan
perusahaan lain. Serta penciutan eksternal melibatkan divestasi SBU atau
likuidasi keseluruhan perusahaan. Sedangkan gabungan internal dan eksternal
biasanya berbentuk usaha patungan.
c. Dalam gerakan berkaitan, perubahan produk, pasar, atau fungsi sesuai dalam
beberapa hal dengan batasan bisnis saat ini. Ekspansi internal yang berkaitan
dapat digunakan untuk mencapai sinergi.
d. Pendekatan yang tak berkaitan menyiratkan adanya disversifikasi ke dalam
bidang-bidang yang tidak sesuai dengan batasan bisnis saat ini.
34
Dalam pemilihan strategi banyak sekali alat manajemen yang dapat menunjang
proses tersebut, alat manajemen tersebut berguna untuk membantu pemikiran
pengambil keputusan mengenai alternativ kebijakan yang terbaik bagi perusahaan.
Kebanyakan alat ini merupakan matrik berdasarkan penilaian atas kondisi internal dan
eksternal yang bergantung pada situasi dan dianalaisis, akan menghasilkan cara untuk
memilih satu strategi atau yang lainnya.
Penerapan pilihan strategi, menurut konsep Fred R. David yang dikutip Husein
Umar (2003: 219), menyebutkan bahwa untuk menentukan strategi utama maka
dilakukan melalui pemakaian beberapa matriks dengan tiga tahapan pelaksanaan
yaitu;
a. The input stage:
35
Sifat kesenjangan serta jenis kondsi lingkungan dan internal akan menentukan
dimensi alternatif strategis yang mendapat perhatian lebih besar. ETOP dan SAP dapat
digunakan untuk menuntun pemusatan perhatian dalam mencari alternatif pemilihan
strategi.
Menurut Lawrence R. Juch dan William F. Glueck yang dikutip dalam buku
strategis dan kebijakan perusahaan (2000: 324) pelaksanaan diperlukan untuk merinci
secara lebih tepat dan jelas untuk melihat bagaimana realisasi dari pilihan strategi
yang telah ditetapkan. Mekanisme struktur dan administrasi yang sesuai dan dapat
dijalankan perlu ditetapkan untuk mengukuhkan arah strategi yang telah dipilih dan
memeberikan pedoman dalam mengambil tindakan. Sebab strategi yang baik tanpa
pelaksanaan yang efektif tidak mungkin berhasil.
Hubungan antar pelaksanaan dengan pilihan strategi adalah strategi yang telah
dipilih harus dilaksanakan, jadi pemilihan strategi itu sendiri dibatasi oleh kemampuan
untuk mengubah penggunaan sumber daya di masa lalu, perubahan struktur
perusahaan, perubahan kebijakan dan sistem administrasi. Jika strategi mengharuskan
diadakannya perubahan besar dalam bidang –bidang ini, para perencana strategi harus
mau dan mampu mengubah dan membuat rencana. Agar proses pilihan strategi efektif
maka proses pelaksanaan harus selaras dengan strategi dipilih, keduanya harus
berjalan dengan berdampingan.
Pada tahapan implementasi strategi, beberapa aktivitas atau kegiatan yang dapat
prioritas antaralain:
38
Menurut Lawrence R. Juch dan William F. Glueck (2000: 397), rencana dan
kebijakan minimal yang harus dikembangkan ialah keputusan fungsional kunci, yang
diperlukan antara lain:
a. Bauran keuangan
b. Bauran pemasaran
Dalam bauran produksi ini kita mencoba mengetahui tingkat persediaan yang
aman, tingkat produktivitas, keterpaduan manajemen produksi dan manajemen
operasional dengan strategi yang telah ditetapkan fokus bauran pemasaran
adalah pada kapasitas yang cukup untuk menopang ekspansi yang dilakukan
perusahaan serta melakukan pemanfaatan atas sumber daya dan persediaan yang
ada, kemudian lokasi fasilitas pabrik yang strategis dikaitkan dengan pemasaran
dan keuangan perusahaan.
d. Bauran penelitian dan pengambangan
Menurut Lawrence R. Juch dan William F. Glueck (2000: 405), tahap akhir dari
proses manajemen strategis adalah evaluasi. Evaluasi strategi adalah tahap akhir dari
proses manajemen strategis, cepat dilaksanakan secara tepat dan memenuhi tujuan
perusahaan. Hal tersebut untuk memastikan bahwa tindak lanjut yang menyeluruh
betul-betul terlaksana, guna memberi informasi atau tindakan korektif yang
diperlukan dan untuk menjamin pengulangan proses manajemen strategis.
tingkat kantor pusat dan ini dapat melibtakan pengawas, manajer puncak lainnya dan
dewan komisaris.
Evaluasi isi dan proses strategi dapat dilakukan dengan sarana penilaian
kuantitatif serta criteria kualitataif untuk menilai ketetlitian rencana sebelum
pelaksanaan. kriteria kuantitatif biasanya digunakan untuk mengevaluasi cara kerja
perusahaan, dibandingkan dengan latar belakangnya atau prestasi para pesaingnya.
Sedangkan kriteria kualitatif dapat digunakan untuk mengkaji proses strategi berbagai
pertanyaan yang mengharuskan adanya penilaian subjektif dapat diajukan untuk
menentukan apakah rencana dan strategi terpadu dan komprehensif serta tujuan yang
dikembangkan konsisiten, tepat dan dapat bekerja. Hal ini berfungsi sebagai
pengecekan terhadap sifat tujuan asumsi lingkungan, kondisi internal, ketersediaan
sumber daya, preferensi resiko, ketepatan waktu, kelayakan dan komitmen.
Diperlukan sistem informasi manajemen serta sistem pelaporan yang baik dan
lengkap tetantang hasil strategi. Juga informasi tentang faktor-faktor perubahan
lingkungan yang dignifikan perubahan internal harus diberikan tepat pada waktunya
agar mempermudah dalam mengambil keputusan.
Tabel: 2.2
Inisiatif
SWOT Pemilihan Arus kas proyeksian
analysis strategi strategi Arus kas
proyeksian
45
Ancaman
Kekutan
kelemahan
Dalam lingkungan bisnis yang stabil, misi dan visi ditetapkan, dalam jangka
waktu yang lama misi dan visi tersebut jarang diubah. Namun dalam lingkungan bisnis
kompetitif dan turbulen, hasil pengamatan terhadap trend perubahan lingkungan
makro, lingkungan industri dan lingkungan persaiangan diperkirakan tidak lagi pas
dengan misi dan visi perusahaan, diperlukan perumusan kembali misi dan visi
perusahaan tersebut untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Dalam
lingkungan bisnis yang turbulen, kemampuan personel perusahaan dalam melakukan
47
Perencanaan strategik. Setelah visi dan misi telah ditetapkan tahap selanjutnya
adalah perencaan strategik, tahap kedua dalam sistem manajemen strategik ini
menempati posisi yang krusial, karena tahap ini menentukan laba jangka panjang dan
laba jangka pendek yang dihasilkan oleh perusahaan. Pda tahap perencanaan strategik
48
ini diterjemahkan misi, visi, tujuan dan strategi pilihan ke dalam sasaran-sasaran
strategik.
a. Implementasi Strategi
Untuk memperoleh gambaran serta informasi yang lebih luas, penulis mencoba
mengkaji hasil penelitian terdahulu sebagai bahan perbandingan. Adapun hasil
penelitian terdahulu dijelaskan pada tabel berikut ini:
Tabel 2.3
Nama
No dan Judul Hasil Persamaan Perbedaan
Tahun
1. terancangnya
Sari Formulasi trategi Objek Objek yang
sebuah
Heviya bisnis ayam PT. penelitian diteliti adalah
formulasi
wati Ayam Goreng yang dikaji organisasi bisnis
strategi bisnis
fatmawati. permasalaha makanan yang
2006 pada PT.
n bisnis dikelola dengan
Ayam Goreng
makanan, sistem PT.
Fatmawati.
dan
manajemen
Strategi.
2. pengembangka
Wahyu Pengembangan Objek Penelitian untuk
n Sistem
di Sistem Informasi penelitaiann pengembangan
Informasi
Rumah Makan Dan ya adalah sistem informasi
2010 Rumah Makan
Restoran Sebagai rumah rumah makan
Dan
Pendukung Kegiatan makan. dan Restoran.
RESTORAN
Evaluasi Grading
menjadi
Rumah Makan Dan
sebuah Sistem
Restoran Di Dienias
Informasi
Kesehatan
Yang berbasis
Kabupaten Kudus
Komputer
guna
51
Nama
No dan Judul Hasil Persamaan Perbedaan
Tahun
mendukung
lingkungan
kegiatan
evaluasi
penilaian
Rumah Makan
Dan
RESTORAN
di Dinas
Kesehatan
Kabupaten
Kudus.
3. Menghasilkan
I Putu formulasi strategi Objek Objek yang di
sebuah
Gede pengembangan penelitan teliti adalah
rancangan
Parma adalah rumah makan
masakan lokal formulasi
rumah yang
2012 sebagai produk manajemen
makan, dan berkhaskan
wisata strategi untuk
mrencang lokal bergerak
rumah makan
kuliner di kabupaten formulasi diwilayah lokal.
yang
Buleleng rencana
berkahskan
strategi.
lokal.
4. Membuat
T. Yuri perencanaan strategi Membuat Objek penelitian
perencanaan
Zagloel dalam upaya pereencaan adalah
strategi berbasi
strategi perusahaan
2008 Total
yang bergerak
Performance
Scorecard
52
Nama
No dan Judul Hasil Persamaan Perbedaan
Tahun
dibidang
menyelaraskan
pertambangan.
tujuan organisasi dan
tujuan
karyawan dengan
pendekatan total
performance
scorecard
(studi kasus
departemen internal
audit perusahaan
minyak dan gas
bumi)
5. menentukan
Amund Strategi Untuk Kajian Perbedaannya
strategi bagi
ary B., Tabungan Pekerja, tentang tempat yang
pekerja Aset
Marvic Aktif, Pekerja, manajemen ditelititi di
Tabungan,
Pensiunan, strategi spanyol, dan
& pekerja,
Pensiunan Sucre strategi untuk
pensiunan dan
Molinet Pengawas Keuangan pensiunan dari
personal
Nama
No dan Judul Hasil Persamaan Perbedaan
Tahun
dari TPS
(TPS).
penelitian yaitu rumah makan dan tentang manajemen strategi, yang berbeda hanyalah
lokasi penelitiannya saja.
dimulai dengan pengalokasian sumber daya perusahaan yang ada, perencanan strategi
ini dirangcang bertujuan untuk mencapai target dan sasaran melalui program-program
yang akan disusun dan ditetapkan, kemudian maksimalisasi penggunaan sumber dana
yang ada dalam mengembangkan kegitan bisnis secara jangka panjang maupun jangka
pendek.
FORMULASI STRATEGI
Sistem
Pengamatan Lingkungan
Perumusan
Strategik
Tujuan Strategi
Sistem
Indikator
IMPLEMENTASI STRATEGI
PROGRAM
Sistem penyususnan
program
Sistem penyususnan ANGGARAN
anggaran
perumusan strategi dapat diibiratkan sebagai change sensing radar untuk mengamati
secara terus menerus persaingan.
Setelah visi dan misi telah ditetapkan tahap selanjutnya adalah perencaan strategik,
tahap kedua dalam sistem manajemen strategik ini menempati posisi yang krusial,
karena tahap ini menentukan laba jangka panjang dan laba jangka pendek yang
dihasilkan oleh perusahaan. Pada tahap perencanaan strategik ini diterjemahkan misi,
visi, tujuan dan strategi pilihan ke dalam sasaran-sasaran strategik.
Perencanaan strategik sebagai penerjemahan misi, visi, tujuan, nilai dasar, dan
strategi perusahaan merupakan keluaran yang dihasilkan oleh sistem perumusan
strategi. Dalam tahap perancangan formulasi strategi, keluaran tersebut perlu
diterjemahkan lebih lanjut ke dalam sasaran-sasaran strategik.
Dari tahapan diatas akan menjadi dasar dalam membuat prosedur dari setiap
aktifitas perusahaan ditingkat manajemen fungsional, dibuatnya Standard Operating
Procedures (SOP) memiliki dua dasar yang pertama berdasarkan rancangan
59
perencanaan strategi bisnis total, yang melatar belakangi keberadaanya sebuah bisnis
itu dijalankan, yang kedua berdasarkan kajian normatif tentang peraturan pemerintah
yang telah menetapkan aturan baku standar beroperasinya sebeuah organisasi bisnis
tertentu.
60
BAB III
METODOLOGI PERANCANGAN
Tabel 3.1
Operasionalisasi Parameter
No Rumusan Masalah Indikator Sumber informasi Jenis Teknik
masalah Data Pengumpula
n Data
1. Bagaimana kondisi a. Kondisi - Staff Kiran Kopi
lingkungan eksternal Eksternal Primer Wawancara
dan internal bisnis
dan analisis SWOT
lingkungan Rumah - Pesaing
Makan Riung Primer Observasi
Panyaungan cabang
Purwokerto - Badan Pusat
Banyumas Jawa Statistik Pertumbu Wawancara
Tengah. han dan observasi
62
- Seluruh Kepala
c. Analisis Bagian Inti Primer Wawancara
SWOT organisasi Kiran /Internal
Kopi
63
Lokasi penelitian yang akan dilakukan adalah bertempat di Kiran Kopi Jl. Otto
Iskandardinata No. 70, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Subang, Jawa barat.
akan mendapatkan data dengan melakukan proses wawancara dan Observasi secara
mendalam, pengambilan data-data sekunder dan informasi dari luar rumah makan
seperti website, data pemerintahan, data-data ini akan menjadi sebuah dasar dalam
merancang perencanaan bisnis total pada rumah makan.
Faktor Demografi, Sosial Budaya dan lingkungan, akan di cari data populasi,
jumlah penduduk, kelompok usia, jenis kelamin dan pertumbuhan penduduk.
Faktor Politik, hukum dan pemerintahan akan dicari data kumpulan peraturan
yang terkait dengan rumah makan, mulai dari untudang-undang, peraturan
pemerintah, peraturan mentri dan keputusan mentri.
Faktor pesaing dicari bagaimana menu yang ditawarkan oleh pesaing ke target
konsumen yang sama, dan apa kelebihan yang dimiliki pesaing.
trendwatching. Kesesuaian misi dan visi coffee shop dengan trend perubahan
lingkungan bisnis yang digambarkan di masa depan menjanjikan kelangsungna
hidup dan pertumbuahan bisnis.
4. Menetapkan Perencanaan Strategi Coffee Shop Kiran Kopi
Ketika program sudah disusun dan ditetapkan, maka tahap selanjutnya adalah
penyusuna anggaran untuk menjalankan program-program rumah makan yang telah
ditetapkan, penyusunan anggara disini didasarkan pada informasi pengeluaran
coffee shop pada waktu sebelumnya.
67
Analisis Pengamatan Lingkungkungan Makro dan Industri Coffee Shop Kiran Kopi
• Analisis Eksternal
- Faktor ekonomi
- Faktor Sosial
- Faktor Hukum
- Faktor Teknologi
- Faktor Pesaing
• Analaisis Internal
- Faktor Sumber Daya Manusia
- Faktor Sumber Daya Fasilitas.
- Faktor Sumber Daya Organisasi..
Analisis SWOT
Melakukan identifikasi kekuatan dan kelemahan dari lingkungan internal Kiran Kopi. Dan melakukan
identifikasi peluang dan Ancaman Kiran Kopi dengan melakukan wawancara dan Observasi secara
mendalam, dengan para tim rumah makan. menjadikan data-data yang telah dikumpulkan sebagai dasar
perancangan.
Proses Envisioning Menetapkan Visi, Misi dan Tujuan Strategi Coffee Shop Kiran Kopi
Menetepkan Visi, Misi dan tujuan-tujaun Strategi Coffee Shop berdasarkan hasil diskusi analisis
SWOT, yang disepakati seluruh jajaran kepala bagian.
Gambar: 3.1: Kerangka Perancangan Formulasi dan Implementasi strategi bisnis Coffee Shop
Kiran Kopi
Menurut James P. Chaplin, Observasi ialah studi yang disengaja dan sistematis
70
tentang fenomena sosial dan gejala-gejala alam dengan jalan pengamatan dan
pencatatan. Observasi ialah pengujian secara intensional atau bertujuan sesuatu
hal, khususnya untuk maksud pengumpulan data.
Berbagai data yang sudah tersusun sebagai informasi yang terbukukan, terekam,
atau tersimpan dapat digunakan sebagai sumber data. Hasil-hasil riset, data BPS,
data institusi, data perusahaan. Dokumen sudah lama digunakan dalam penelitian
sebagai sumber data, karena dalam banyak hal dokumen sebagai sumber data dapat
dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan, bahkan meramalkan. (Moleong,2004:161)
Huberman dan Miles mengajukan model analisis data yang disebutnya sebagai
model interaktif. Model interaktif ini terdiri dari tiga hal utama yaitu reduksi data,
penyajian data dan kesimpulan.
72
Reduksi Data
Verifikasi dan
Kesimpulan
Gambar 3.2
Model Analisis data Siklus Interaktif Huberman
dan Miles
Proses analisis interaktif ini merupakan proses siklus dan interaktif. Artinya
peneliti harus siap bergerak diantara empat sumbu kumparan itu yaitu:
1. Pengumpulan Data, dalam penelitian kualitatif banyak sekali data yang akan
didapatkan dari hasil penelitian tidak hanya dalam bentuk kata-kata melainkan
bisa dari dokumen pribadi, foto, pengalaman pribadi jurnal, sejarah hidup dan
lain sebagainya. Dalam penelitian ini peneliti bisa menjadi partisipan
observarian, dalam artian peneliti terlibat langsung dalam proses pengambilan
data dilapangan. Untuk wawancara dengan informan kunci peneliti
harus mengajukan pertanyaan yang mengcakup 5W+1H yang dikembangkan secara
lebih detail. Beberapa hal yang mungkin dapat dijadikan pedoman saat
pengambilan data yaitu, fokus pada objek penelitian (melakukan penyempitan
lingkup pengumpulan data), tentukan jenis penelitian (apakah merupakan
kasus organisasi, studi pengamatan atau riwayat hidup), membuat pertanyaan
analitis (pertanyaan yang dapat menghantarkan peneliti kepada suatu konsep
yang menjadi dasar masing-masing suatu kajian), memulai dari yang makro
(dalam proses penelitian nantinya harus dimulai dari hal yang makro
kemudian menuju hal yang lebih mikro), mengomentari gagasan (dalam
penelitian gagasan yang muncul bisa dikomentari oleh peneliti), memo untuk
diri sendiri (menulis memo untuk diri sendiri tentang hal-hal yang telah
ditemukan dan dipelajari).
73
2. Tahap Reduksi Data, Tahap Reduksi data bisa diartikan sebagai sebagai
proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan
dan informasi data kasar yang muncul pada catatan-catatan yang tertulis
dari lapangan. Reduksi data berlangsung secara terus menerus sejalan dengan
penelitian yang sedang berlangsung. Dalam penelitian kualitatif meskipun
data masih tergolong sedikit harus segera dilakukan reduksi data
agar memudahkan peneliti dalam mengelompokkan data sesuai dengan
topik penelitian. Data yang didapat dari hasil wawancara, group diskusi dan
observasi, dilakukan pemilihan data yang yang dibutuhkan untuk ditampilkan.
3. Display Data, Display data bisa dikatakan sebagai proses penyampaian data.
Miles dan Huberman (1992) dalam buku Sugiyono (2012), menyatakan
bahwa penyajian data adalah sekumpulan informasi yang tersususn memberi
kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pegambilan tindakan. Dari
hasil proses reduksi, kemuadian disusun untuk ditampilkan dan disusun
sebagai dasara membuat sebuah verivikasi dan kesimpulan.
4. Verifikasi dan Penarikan Kesimpulan Bisa juga diartikan sebagai penarikan
arti terhadap data yang telah ditampilkan. Pemberian ini akan memberikan
interpretasi bagi peneliti dalam prose penarikan kesimpulannya. Miles
dan Huberman (1992) dalam buku Sugiyono (2012), menyatakan bahwa dari
permulaan pengumpulan data, seorang peneliti kualitatif mulai mencari
arti benda-benda, mencatat keteraturan, pola-pola penjelasan, konfigurasi-
konfigurasi yang mungkin ada pada data yang telah terkumpul dianalisis, alur
sebab akibat dan proposisi.
74
Tabel 3.2
Proses Analisis Data
- data fluktuasi
d. Marketing pelanggan.
- Data fluktuasi yang
terjual
77
BAB IV
ANALISIS DAN HASIL PERANCANGAN MODEL
Coffee Shop Kiran Kopi adalah sebuah coffe shop atau kedai kopi yang
berlokasi di Jl. Ottoiskandardinata No.70 Kel Karanganyar Kec.Subang Kab.Subang,
Pada awal membukaan coffee shop untuk cabang otista dan rawabadak, belum
membuat sebuah rancangan formulasi dan implementasi strategi bisnis, dan saat ini
coffe shop ini berjalan dulu tanpa rancangan rencana strategi yang tersusun dan
tersitematis, karena dalam rangka untuk memahami kondisi internal dan eksternal
terlebih dahulu selama satu tahun, dengan dilakukan pengumpulan informasi selama
satu tahun ini diharapakan dapat membantu dalam mearancang sebuah formulasi
rencana strategi yang matang untuk beroperasi di wilayah kota subang.
Setelah dilakukan proses analisis SWOT pada Coffee Shop Kiran Kopi, telah
diketahui bagaimana kondisi eksternal dan internal Coffee Shop Kiran Kopi ini,
Rumah makan menghadapi 7 peluang dan menghadapi 9 ancaman dari kondisi
eksternal, dan dari kondisi internal rumah makan Riung Panyaungan memiliki 15
kekuatan dan 21 kelemahan.
Kiran Kopi merupakan coffee shop dengan target pasar Kopi Kiran adalah
kalangan anak muda, karena penyajian menu yang modern dengan kemasan yang
menarik dan tempat yang instagramable.
78
Kiran Kopi
Owner
Gambar: 4.1
FORMULASI STRATEGI
TahapTaha 3 : menetapkan
Visi, Misi, Strategi Bisnis
Tahap 4 :
Sistem Tujuan Strategi
perencanaan strategik
Indikator
KeberhasilanStrategi
Tahap 6 :
Sistem penyususnan anggaran
ANGGARAN
Gambar. 4.2. Proses Perancangan Formulasi dan Implementasi Strategi Coffee Shop
kiran kopi
Langkah-langkah proses Perancangan:
1. Pengamatan Lingkungan Makro dan Industri Coffee Shop Kiran Kopi
2. Analisis SWOT
3. Proses Menetapkan Visi, Misi dan Strategi fungsi Rumah Makan Riung
Panyaungan
4. Menetapkan Tujuan Strategi Rumah Makan Riung Panyaungan
5. Menetapkan Program Bisinis Rumah Makan Riung Panyaungan
6. Penyusunan Anggaran Program Rumah Makan Riung Panyaungan
80
Tabel: 4.1
Analisis kondisi Lingkungan Peluang dan Ancaman Eksternal Coffe Shop Kiran Kopi
1. Pajak pendapatan X
langsung, tidak
menuntut tinggi
3. a. Peraturan 2. Sudah mengantongi X
pemerintah izin beroperasi sesuai
83
Tabel: 4.2
Analisis Kekuatan dan Kelemahan kondisi Internal Coffee Shop Kiran Kopi
NO
FAKTOR DIMENSI INDIKATOR KUNCI S W INTEPRETA
LINGKUNG SI
AN
1. a. Administrasi Sudah bisa merekap data data X Menggunakan
MANAJEME b. Data seperti data dat penjualan mesin kasir
N perharian yang
terprogram dan
memiliki
manajemen
Sudah memiliki penyimpanan X Sudah
Data Mentah memiliki
kesiapan
85
NO
FAKTOR DIMENSI INDIKATOR KUNCI S W INTEPRETA
LINGKUNG SI
AN
mengenai data
mentah
Data-data yang tersedia X
belum bisa memberikan
gambaran yang detail dan
lengkap.
2. a. Kondisi Rasio Omset mengalami penurunan X
KEUANGAN Keuangan selama 7 bulan tekahir.
Mengalami kerugian selama 2 X
bulan terakhir.
b. Akuntanbilitass
Tidak ada petty cash X
Rentabilitas X
NO
FAKTOR DIMENSI INDIKATOR KUNCI S W INTEPRETA
LINGKUNG SI
AN
Adanya perbedaan menu dan X
kekhasan rasa yang menjadi
identitas.
Beberapa menu Khas ada X
yang sama dengan pesaing
Price harga ideal dengan kondisi X
pasar subang.
Place Tempat yang tidak terlalu X
luas
Promotion Kopi kiran melakukan X
pemasangan iklan di sosial
media yaitu instagram.
NO
FAKTOR DIMENSI INDIKATOR KUNCI S W INTEPRETA
LINGKUNG SI
AN
4. a. Jangka waktu Proses menyiapkan membuat X
OPERASION proses makanan hingga siap antar
AL PROSES b. Persediaan paling lama 20 menit
PELAYANA c. Kualitas 10 bahan baku menu X
N pelayanan makanan andalan yang sulit
di dapat di subang.
5. Banguna Rumah Tangga curam. X
FASILITAS makan Punya ruang meeting X
Tidak punya gudang X
Tidak punya jenset X
Fasilitas kantor belum punya X
yang lebih representative.
6. Skill Pramusaji X
SDM a. Rata-rata semuanya dari
nol mengenai skill dan
pengalaman tentang job
desk.
Dapur: X
b. Tidak mempunyai
pedidikan spesialis
masak.
Bisa masak karena belajar X
dengan pengalaman.
Selama ini karayawan X
sekarang masih bisa
memenuhi tututan jobdesk.
88
NO
FAKTOR DIMENSI INDIKATOR KUNCI S W INTEPRETA
LINGKUNG SI
AN
Pengetahuan Rata-rata pendidikan terakhir X
karyawan SMA dan sederajat.
Kondisi karyawan Rata-rataa karyawan berumur X
muda kurang lebih 20 keatas.
Memiliki 4 karyawan yang X
loyal terhadap kopi kiran.
Tingkat kesadaran kebersihan X
karyawan.
a. Struktur Struktur yang dibuat sejak X
awal mengalami ketidak
b. Agenda efesiensian dan efektif ketika
organisasi memasuki bulan ke 4 hingga
sekarang dalam mendukung
aktivitas kopi kiran.
Di setiap setruktur inti belum X
ada yang bisa menjadi
pemimpin terutama di posisi
personalia, captain, dan
dapur.
Jarang melakukan rapat X
evaluasi, permingguan,
bulanan, breafing
Kepala cabang merangkap X
posisi chef exc, personalia.
Belum memiliki sistem X
perencanaan sumber daya
manusia yang matang.
89
Tabel:4.3
Matriks SWOT
4. Keingingan
membuka cabang
baru di luar subang
Tabel: 4.5
Matriks EFAS
92
Bobot x
FAKTOR-FAKTOR STRATEGI EKSTERNAL Bobot Rating Rating
PELUANG :
PDRB Kab.Subang/Kapita Rp
2 28.386.350.000.000 15 3 45
Bobot x
FAKTOR-FAKTOR STRATEGI EKSTERNAL Bobot Rating Rating
SUB-TOTAL 60 27 250
ANCAMAN:
SUB-TOTAL 40 12 69
Tabel:4.6
Matriks IFAS
3 3 9
19 Pramusaji Rata-rata semuanya memiliki
skill dan pengalaman tentang job desk
2 3 6
20 Selama ini karayawan sekarang masih bisa
memenuhi tututan jobdesk
2 5 10
21 Rata-rataa karyawan berumur muda
kurang lebih 20 keatas
2 3 6
22 Memiliki 4 karyawan yang loyal terhadap
kopi kiran
2 2 4
23 Struktur organisasi sudah memenuhi.
2 2 4
24 Sering melakukan rapat evaluasi
2 4 8
25 Sudah memiliki sistem perencanaan
sumber daya manusia yang matang.
2 3 6
SUB-TOTAL 70 118
KELEMAHAN :
1
Data-data yang tersedia belum bisa
memberikan gambaran yang detail dan
lengkap.
3 1 2
2
Mengalami kerugian selama masa covid
2 5 15
r 319
300
e IV V VI
k Stabilitas Pertumbuhan Penciutan
s menengah
Stabilitas
t
e
r 200
n
a VII VIII IX
Pertumbuhan Pertumbuhan Liquidasi
l
rendah
Gambar: 4.3
Tabel 4.4
Hasil rancanagan Visi, Misi dan Kebijakan Strategi Coffee Shop Kiran Kopi Kabupaten
Subang, Jawabarat
Visi :
Misi :