Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PEMASARAN PADA


TAKANA KOPI

Dosen Pengampu : Rina Sari. SP., Msi

Oleh :
Kelompok 7
Agri A

Zulci Sri Handayani 2110223016


Ravi Icsan 2110223018
Vradelmeika Sinensis 2110223022
Dini Awallia Rahma 2110223024
Umar Buchari Siregar 2110223026
Ariefzki Sardi Putra 2110223028

JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan praktikum tentang “Pengawasan dan Pengendalian Pemasaran pada Takana
Kopi” ini tepat pada waktunya. Penulisan laporan praktikum ini bertujuan untuk
menambah ilmu kita tentang “Pengawasan dan Pengendalian Pemasaran pada Takana
Kopi” yang dibahas dalam laporan ini dan dapat diterapkan dalam kehidupan.
Penulis menyadari bahwa laporan praktikum ini jauh dari kesempurnaan dan
masih perlu banyak perbaikan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca yang bersifat positif demi kesempurnaan laporan praktikum ini, sehingga
bermanfaat dalam pelaksanaan praktikum selanjutnya.

Padang, 4 Juni 2023

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................1


DAFTAR ISI ................................................................................................................ 2
BAB I .............................................................................................................................1
PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
A. Latar Belakang ................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 3
C. Tujuan .................................................................................................................3
BAB II ........................................................................................................................... 4
LANDASAN TEORI ................................................................................................... 4
A. Pengawasan Pemasaran ......................................................................................4
B. Pengendalian Pemasaran .................................................................................... 9
BAB III ........................................................................................................................15
PEMBAHASAN ......................................................................................................... 15
A. Sejarah Takana Kopi ........................................................................................ 15
B. Pemasaran di Takana Kopi ...............................................................................15
C. Pengawasan dan Pengendalian Pemasaran pada Takana Kopi ........................ 17
BAB IV ........................................................................................................................21
PENUTUP ...................................................................................................................21
A. Kesimpulan .......................................................................................................21
B. Saran ................................................................................................................. 21
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................23
LAMPIRAN ............................................................................................................... 24

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kedai kopi telah menjadi tempat populer bagi masyarakat untuk


menikmati berbagai jenis minuman kopi yang lezat. Seiring dengan
popularitasnya, persaingan di industri kedai kopi semakin ketat. Untuk menjaga
kelancaran operasional dan meningkatkan kualitas layanan, pengawasan dan
pengendalian menjadi faktor penting yang perlu diperhatikan oleh pemilik kedai
kopi.
Kedai kopi modern memiliki sejarah yang panjang. Budaya minum kopi
telah ada selama berabad-abad, dan perkembangan kedai kopi telah mengikuti
jejak perkembangan budaya kopi itu sendiri. Awalnya, kedai kopi hanya
menyajikan kopi dalam bentuk sederhana, seperti kopi hitam atau kopi dengan
sedikit gula. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, variasi minuman kopi
dan teknik penyeduhan yang berbeda-beda mulai dikembangkan. Kedai kopi
modern tidak hanya menawarkan kopi dalam berbagai variasi dan kualitas, tetapi
juga menyediakan suasana yang nyaman dan menarik bagi pelanggan. Mereka
menawarkan tempat yang cocok untuk bersantai, bekerja, atau bersosialisasi.
Beberapa kedai kopi bahkan telah menjadi pusat komunitas, dengan
menyelenggarakan acara-acara seperti pertunjukan musik, pameran seni, atau
diskusi tentang kopi.
Fenomena kedai kopi yang sangat populer saat ini dapat ditelusuri ke
perkembangan industri kopi modern pada abad ke-20. Perusahaan kopi besar,
seperti Starbucks, telah berhasil memperkenalkan model bisnis kedai kopi yang
sukses di seluruh dunia. Mereka tidak hanya menawarkan berbagai minuman kopi
yang berkualitas tinggi, tetapi juga menyediakan suasana yang nyaman dan
menarik bagi para pelanggan.
Dalam dunia bisnis yang kompetitif, strategi pemasaran yang efektif
menjadi kunci keberhasilan suatu perusahaan. Namun, strategi pemasaran yang
baik saja tidak cukup untuk mencapai hasil yang diinginkan. Diperlukan

1
pengawasan dan pengendalian yang efektif guna memastikan bahwa strategi
pemasaran diimplementasikan dengan baik dan mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Praktikum ini akan membahas pentingnya pengawasan dan
pengendalian dalam konteks pemasaran serta bagaimana pengawasan dan
pengendalian dapat meningkatkan kinerja pemasaran suatu perusahaan.
Sangat penting bagi para pemilik kedai kopi dan pelaku industri kopi
untuk memahami pentingnya pengawasan dan pengendalian dalam mengelola
kedai kopi mereka. Pengawasan dan pengendalian yang efektif akan memastikan
bahwa operasional kedai kopi berjalan dengan baik, menyediakan kualitas kopi
yang konsisten, dan menciptakan pengalaman pelanggan yang memuaskan.
Stanton, Etzel, dan Walker (1994) menyatakan bahwa pengawasan
pemasaran melibatkan pemantauan dan penilaian terhadap kegiatan pemasaran
untuk memastikan bahwa sasaran pemasaran tercapai. Tujuan utama pengawasan
pemasaran adalah untuk memastikan efisiensi dan efektivitas dari aktivitas
pemasaran. Sementara itu, menurut Philip Kotler (2011), pengendalian pemasaran
adalah proses pemantauan dan penyesuaian terhadap aktivitas pemasaran untuk
memastikan bahwa strategi pemasaran dilaksanakan sesuai dengan rencana yang
telah ditetapkan. Hal ini meliputi pengukuran kinerja, analisis perbedaan antara
hasil yang dicapai dengan sasaran yang ditetapkan, dan pengambilan tindakan
korektif jika diperlukan.
Pengawasan dan pengendalian pemasaran adalah konsep penting dalam
manajemen bisnis yang melibatkan pemantauan dan pengaturan berbagai aspek
operasional untuk memastikan pencapaian tujuan yang diinginkan. Dalam
konteks kedai kopi, pengawasan berkaitan dengan pemantauan staf, persediaan
bahan baku, kebersihan, dan keamanan, sedangkan pengendalian melibatkan
aspek-aspek seperti kualitas minuman, keuangan, dan stok bahan baku.
Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari dan menganalisis
implementasi pengawasan dan pengendalian dalam operasional kedai kopi.
Dengan mengamati langsung dan mewawancarai pemilik dan karyawan kedai
kopi, kami dapat memahami bagaimana pengawasan dan pengendalian diterapkan
untuk menjaga kualitas layanan dan efisiensi operasional.
Berdasarkan uraian diatas, Pengawasan dan Pengendalian Pemasaran
Takana Kopi yang berlokasi di Jl. Dr Mob Hatta (Simpang Pasia Koto Luar),
Pauh, Padang, sangat penting untuk dilakukan karena menjaga konsistensi dan

2
kualitas pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan. Dengan melakukan
pengawasan dan pengendalian yang efektif, perusahaan dapat memastikan bahwa
pemasaran yang dilakukan konsisten dengan merek dan nilai perusahaan, serta
memenuhi standar kualitas yang ditetapkan.

B. Rumusan Masalah

Dalam konteks ini, rumusan masalah dari laporan praktikum ini adalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana menerapkan pengawasan dan pengendalian pemasaran yang
efektif di Takana Kopi?
2. Apa saja kendala yang mungkin dihadapi dalam mengawasi dan
mengendalikan kegiatan pemasaran Takana Kopi?
3. Bagaimana pengawasan dan pengendalian pemasaran dapat membantu
meningkatkan kinerja pemasaran dan mempertahankan kepuasan pelanggan
dalam bisnis kedai kopi?

C. Tujuan

Tujuan utama dari laporan praktikum ini adalah menerapkan pengawasan dan
pengendalian pemasaran yang efektif di Takana Kopi. Beberapa tujuan khususnya
meliputi:
1. Memahami konsep pengawasan dan pengendalian pemasaran serta pentingnya
penerapannya pada Takana Kopi.
2. Mengidentifikasi kendala dan tantangan yang mungkin timbul dalam
mengawasi dan mengendalikan kegiatan pemasaran Takana Kopi.
3. Menemukan strategi dan langkah-langkah praktis untuk mengatasi kendala
tersebut dan meningkatkan kinerja pemasaran Takana Kopi.
4. Meningkatkan kepuasan pelanggan dan mempertahankan pangsa pasar melalui
pengawasan dan pengendalian pemasaran yang efektif.

3
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengawasan Pemasaran

1) Definisi Pengawasan Pemasaran


Berikut adalah pengertian pengawasan pemasaran menurut beberapa ahli:
Donald F. Kuratko (2007), mengartikan pengawasan pemasaran
sebagai proses pemantauan, penilaian, dan pengendalian terhadap berbagai
aspek pemasaran, termasuk strategi pemasaran, penjualan, distribusi, promosi,
dan kepuasan pelanggan. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa
perusahaan beroperasi sesuai dengan tujuan pemasaran yang telah ditetapkan,
serta untuk mengidentifikasi dan mengatasi masalah yang mungkin timbul
dalam pelaksanaan strategi pemasaran.
Pengawasan pemasaran adalah proses pemantauan dan evaluasi
terhadap kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan. Tujuannya
adalah untuk memastikan bahwa semua aktivitas pemasaran sesuai dengan
rencana pemasaran yang telah ditetapkan, serta untuk mengukur dan
memperbaiki kinerja pemasaran perusahaan. (Phillip Kotler, 2011).
Pengawasan pemasaran adalah merupakan mengamati dan
mengendalikan aktivitas pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan. Hal ini
meliputi pemantauan pelaksanaan strategi pemasaran, evaluasi hasil yang
dicapai, serta pengambilan tindakan untuk memperbaiki kinerja pemasaran
dan mencapai tujuan pemasaran yang telah ditetapkan. (Perreault dan
McCarthy, 2009)
Dapat disimpulkan, pengawasan pemasaran merupakan proses
pemantauan, evaluasi, dan pengendalian terhadap aktivitas pemasaran yang
dilakukan oleh perusahaan. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa
strategi pemasaran terlaksana dengan baik, kinerja pemasaran mencapai target
yang ditetapkan, dan perusahaan mampu mengatasi tantangan dan masalah
yang muncul dalam kegiatan pemasaran.

2) Tujuan dan Fungsi Pengawasan Pemasaran

4
a) Tujuan
 Memastikan Kesesuaian dengan Rencana Pemasaran:
Salah satu tujuan utama pengawasan pemasaran adalah
memastikan bahwa semua kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh
perusahaan sesuai dengan rencana pemasaran yang telah ditetapkan.
Dengan demikian, perusahaan dapat memastikan konsistensi dan
efektivitas dalam pelaksanaan strategi pemasaran.
 Mengukur dan Meningkatkan Kinerja Pemasaran:
Pengawasan pemasaran bertujuan untuk mengukur kinerja
pemasaran perusahaan, termasuk pencapaian target penjualan,
pangsa pasar, dan kepuasan pelanggan. Dengan pemantauan yang
baik, perusahaan dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan
dalam strategi pemasaran mereka dan mengambil tindakan korektif
yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja pemasaran.
 Mengidentifikasi dan Mengatasi Masalah:
Pengawasan pemasaran membantu perusahaan dalam
mengidentifikasi masalah dan tantangan yang mungkin timbul
dalam aktivitas pemasaran. Dengan pemantauan yang cermat,
perusahaan dapat mengatasi masalah tersebut secara proaktif, baik
itu terkait dengan strategi pemasaran, kualitas produk, promosi,
atau layanan pelanggan.
b) Fungsi
 Pemantauan:
Pengawasan pemasaran berfungsi sebagai alat untuk
memantau pelaksanaan strategi pemasaran dan aktivitas pemasaran
perusahaan. Ini melibatkan pemantauan secara berkala terhadap
pencapaian target pemasaran, pelaksanaan rencana pemasaran, dan
efektivitas upaya pemasaran.
 Evaluasi:
Pengawasan pemasaran berfungsi sebagai alat evaluasi
terhadap kinerja pemasaran perusahaan. Ini melibatkan analisis
terhadap hasil penjualan, pangsa pasar, kepuasan pelanggan, dan
indikator kinerja pemasaran lainnya. Evaluasi ini membantu

5
perusahaan untuk memahami sejauh mana strategi pemasaran
mereka berhasil dan memperoleh wawasan tentang area yang
memerlukan perbaikan.
 Pengendalian:
Pengawasan pemasaran juga berfungsi sebagai alat
pengendalian terhadap kegiatan pemasaran perusahaan. Ini
melibatkan pengendalian atas alokasi anggaran pemasaran,
pengawasan terhadap implementasi strategi pemasaran, dan
pengendalian terhadap perubahan yang terjadi dalam lingkungan
pemasaran. Pengendalian ini memungkinkan perusahaan untuk
menjaga konsistensi dalam pelaksanaan pemasaran dan mengatasi
masalah yang muncul.

3) Proses Pengawasan Pemasaran / Cara Melakukan Pengawasan


Pemasaran
Proses pengawasan pemasaran melibatkan langkah-langkah berikut:
1. Menetapkan Tujuan Pengawasan
Tahap pertama dalam proses pengawasan pemasaran adalah
menetapkan tujuan pengawasan yang jelas. Tujuan ini harus spesifik,
terukur, dapat dicapai, relevan, dan berbatasan waktu. Contoh tujuan
pengawasan pemasaran dapat meliputi pencapaian target penjualan,
peningkatan pangsa pasar, atau tingkat kepuasan pelanggan.
2. Mengidentifikasi Indikator Kinerja Kunci (Key Performance Indicators
/KPIs)
Selanjutnya, perlu mengidentifikasi indikator kinerja kunci (KPIs)
yang akan digunakan untuk mengukur kinerja pemasaran. KPIs dapat
berupa metrik seperti total penjualan, retensi pelanggan, konversi
penjualan, atau ROI pemasaran. Indikator ini harus relevan dengan tujuan
pengawasan yang telah ditetapkan.
3. Pemantauan dan Pengumpulan Data
Tahap ini melibatkan pemantauan secara teratur terhadap aktivitas
pemasaran dan pengumpulan data yang relevan. Data dapat diperoleh
melalui berbagai sumber, termasuk laporan penjualan, survei pelanggan,
analisis data pasar, dan data dari sistem manajemen hubungan pelanggan

6
(Customer Relationship Management/CRM). Pemantauan yang cermat
dan pengumpulan data yang akurat menjadi kunci dalam proses
pengawasan.
4. Analisis dan Evaluasi Data
Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah menganalisis dan
mengevaluasi data tersebut. Evaluasi ini dilakukan dengan
membandingkan data yang diperoleh dengan target atau standar yang
telah ditetapkan sebelumnya. Analisis ini membantu dalam
mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan yang
mungkin timbul dalam aktivitas pemasaran.
5. Identifikasi Masalah dan Peluang
Berdasarkan hasil analisis data, proses pengawasan pemasaran
mencakup identifikasi masalah yang mungkin muncul dalam pelaksanaan
strategi pemasaran serta identifikasi peluang yang dapat dimanfaatkan.
Identifikasi masalah dan peluang ini memungkinkan perusahaan untuk
mengambil tindakan korektif yang diperlukan dan meningkatkan kinerja
pemasaran.
6. Pengambilan Tindakan Korektif
Tahap terakhir dalam proses pengawasan pemasaran adalah
mengambil tindakan korektif. Tindakan ini dapat berupa perbaikan dalam
implementasi strategi pemasaran, perubahan dalam alokasi anggaran
pemasaran, atau penyesuaian dalam taktik pemasaran. Tujuan dari
tindakan korektif adalah untuk memperbaiki kinerja pemasaran dan
mendekati pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

4) Kapan Dibutuhkan Pengawasan Pemasaran


Ada beberapa gejala yang dapat menjadi indikasi bahwa pengawasan
pemasaran diperlukan. Beberapa gejala tersebut antara lain:
1. Penurunan Penjualan:
Jika perusahaan mengalami penurunan yang signifikan dalam
penjualan produk atau layanan mereka, ini bisa menjadi gejala bahwa
pengawasan pemasaran diperlukan. Pengawasan akan membantu dalam
mengevaluasi strategi pemasaran yang sedang dijalankan dan

7
mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap penurunan
penjualan.
2. Menurunnya Pangsa Pasar:
Jika perusahaan kehilangan pangsa pasar secara bertahap atau
mendadak, hal ini menandakan adanya masalah dalam upaya pemasaran
perusahaan. Pengawasan pemasaran akan membantu dalam mengevaluasi
strategi pemasaran yang sedang dijalankan, mengidentifikasi persaingan
yang lebih kuat, atau peluang pasar yang terlewatkan.
3. Tingkat Kepuasan Pelanggan yang Rendah:
Jika perusahaan menerima umpan balik negatif dari pelanggan atau
tingkat kepuasan pelanggan yang rendah, ini menunjukkan bahwa
pengawasan pemasaran diperlukan. Pengawasan akan membantu dalam
mengevaluasi kualitas produk atau layanan yang ditawarkan, strategi
komunikasi dengan pelanggan, atau kebijakan pelayanan pelanggan.
4. Tren Perubahan Pasar:
Ketika terjadi perubahan signifikan dalam perilaku konsumen, tren
pasar, atau perkembangan industri, pengawasan pemasaran menjadi
penting. Pengawasan akan membantu perusahaan untuk memahami dan
menyesuaikan strategi pemasaran mereka dengan perubahan pasar yang
terjadi.
5. Ineffektivitas Kampanye Pemasaran:
Jika kampanye pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan tidak
memberikan hasil yang diharapkan atau tidak menghasilkan respons yang
memadai dari target pasar, pengawasan pemasaran diperlukan.
Pengawasan akan membantu dalam mengevaluasi efektivitas kampanye
pemasaran, menemukan kelemahan, dan mengidentifikasi cara untuk
meningkatkan kinerja kampanye.
6. Ketidaksesuaian dengan Tujuan Pemasaran:
Jika perusahaan tidak mencapai tujuan pemasaran yang telah
ditetapkan, pengawasan pemasaran akan membantu dalam mengevaluasi
kinerja saat ini dan mengidentifikasi penyimpangan atau hambatan yang
menghalangi pencapaian tujuan.

8
B. Pengendalian Pemasaran

1) Pengertian Pengendalian Pemasaran


Pride dan Ferrell (1995), menggambarkan pengendalian pemasaran
sebagai serangkaian aktivitas yang dirancang untuk memastikan bahwa
perusahaan mencapai efektivitas dalam pelaksanaan strategi pemasaran. Ini
melibatkan pengumpulan data, pemantauan kinerja, analisis tren pasar, serta
pengambilan tindakan perbaikan dan penyesuaian strategi pemasaran.
Pengendalian pemasaran adalah suatu sistem pemantauan dan evaluasi
terhadap kegiatan pemasaran perusahaan. Tujuannya adalah untuk
memastikan bahwa pelaksanaan kebijakan pemasaran sejalan dengan rencana
yang telah ditetapkan, serta mengidentifikasi dan mengatasi perbedaan-
perbedaan yang muncul antara rencana dan kinerja aktual. (Stanton,2000).
Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (2007), pengendalian
pemasaran melibatkan pemantauan terus-menerus terhadap pelaksanaan
strategi pemasaran yang telah ditetapkan. Hal ini mencakup pemantauan
terhadap kinerja pemasaran, pengukuran pencapaian tujuan, dan pengambilan
tindakan korektif untuk memastikan bahwa strategi pemasaran berjalan sesuai
dengan rencana.
Dapat disimpulkan bahwa, pengendalian pemasaran melibatkan
pemantauan, evaluasi, dan pengaturan terhadap aktivitas pemasaran
perusahaan untuk memastikan bahwa rencana pemasaran terlaksana dengan
baik, tujuan pemasaran tercapai, dan perusahaan tetap kompetitif di pasar.
Dengan adanya pengendalian pemasaran yang efektif, perusahaan dapat
mengidentifikasi masalah, mengukur kinerja, dan mengambil tindakan yang
diperlukan untuk memastikan kesuksesan pemasaran.

2) Tujuan dan Manfaat Pengendalian Pemasaran


Tujuan dan manfaat pengendalian pemasaran adalah sebagai berikut:
1. Mencapai Tujuan Pemasaran yang Telah Ditetapkan:
Pengendalian pemasaran membantu perusahaan untuk mencapai
tujuan pemasaran yang telah ditetapkan dalam rencana pemasaran. Dengan
memantau dan mengevaluasi kinerja pemasaran secara teratur, perusahaan
dapat mengidentifikasi apakah aktivitas pemasaran berjalan sesuai dengan

9
rencana atau tidak. Jika ada perbedaan, tindakan korektif dapat diambil
untuk mengarahkan kegiatan pemasaran agar sesuai dengan tujuan yang
diinginkan.
2. Mengukur Kinerja Pemasaran dan Mengidentifikasi Perbedaan:
Pengendalian pemasaran memungkinkan perusahaan untuk
mengukur kinerja pemasaran dan membandingkannya dengan standar yang
telah ditetapkan. Dengan memantau metrik kinerja seperti penjualan,
pangsa pasar, kepuasan pelanggan, dan lainnya, perusahaan dapat
mengidentifikasi perbedaan antara kinerja aktual dan yang diharapkan. Hal
ini membantu dalam menentukan keberhasilan strategi pemasaran dan
mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki.
3. Mengarahkan dan Mengontrol Kegiatan Pemasaran:
Pengendalian pemasaran memungkinkan perusahaan untuk
mengarahkan dan mengontrol kegiatan pemasaran mereka. Dengan
memantau dan mengevaluasi pelaksanaan strategi pemasaran, perusahaan
dapat memastikan bahwa kegiatan pemasaran berjalan sejalan dengan
tujuan dan strategi perusahaan. Jika ada perubahan dalam lingkungan
pemasaran atau dalam kebutuhan konsumen, pengendalian pemasaran
membantu perusahaan untuk mengambil tindakan yang tepat dan
melakukan penyesuaian yang diperlukan.
4. Menjamin Kelangsungan Kompetitif Perusahaan:
Melalui pengendalian pemasaran yang efektif, perusahaan dapat
menjaga kelangsungan kompetitif di pasar. Dengan memantau
perkembangan dalam industri, perilaku konsumen, dan aktivitas pesaing,
perusahaan dapat mengambil tindakan yang diperlukan untuk
mempertahankan atau meningkatkan posisi mereka. Pengendalian
pemasaran membantu perusahaan untuk mengidentifikasi peluang baru,
mengatasi tantangan, dan merespons perubahan pasar dengan cepat dan
efektif.

3) Proses Pengendalian Pemasaran


Proses pengendalian pemasaran melibatkan serangkaian langkah-
langkah untuk memantau, mengevaluasi, dan mengarahkan kegiatan

10
pemasaran perusahaan agar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Berikut adalah langkah-langkah dalam proses pengendalian pemasaran:
1. Pengumpulan Data dan Informasi Pemasaran:
Langkah pertama dalam proses pengendalian pemasaran adalah
pengumpulan data dan informasi yang relevan tentang kegiatan pemasaran
perusahaan. Data ini dapat meliputi informasi tentang penjualan, pangsa
pasar, promosi, distribusi, kepuasan pelanggan, dan faktor-faktor lain yang
berkaitan dengan kegiatan pemasaran.
2. Analisis Kinerja dan Perbandingan dengan Standar:
Setelah data terkumpul, langkah berikutnya adalah menganalisis
kinerja pemasaran perusahaan. Data yang telah dikumpulkan dibandingkan
dengan standar atau target yang telah ditetapkan sebelumnya. Hal ini
memungkinkan perusahaan untuk melihat apakah kinerja pemasaran
mereka memenuhi ekspektasi atau tidak.
3. Identifikasi Perbedaan dan Penyebabnya:
Dalam langkah ini, perusahaan mengidentifikasi perbedaan antara
kinerja aktual dan standar yang ditetapkan. Perbedaan ini dapat muncul
dalam berbagai aspek, seperti penurunan penjualan, ketidaksesuaian
promosi dengan target, atau perubahan perilaku konsumen yang tidak
terduga. Selain itu, perusahaan juga mencoba mengidentifikasi penyebab
perbedaan tersebut.
4. Pengambilan Tindakan Korektif:
Setelah perbedaan dan penyebabnya teridentifikasi, langkah
selanjutnya adalah pengambilan tindakan korektif. Perusahaan merumuskan
strategi dan keputusan untuk mengatasi perbedaan tersebut. Tindakan
korektif dapat berupa penyesuaian rencana pemasaran, perbaikan dalam
pelaksanaan strategi, perubahan dalam pengelolaan distribusi, atau tindakan
lain yang diperlukan untuk mengarahkan kegiatan pemasaran sesuai dengan
tujuan perusahaan.
5. Evaluasi dan Pemantauan Hasil Tindakan Korektif:
Setelah tindakan korektif diambil, langkah terakhir adalah melakukan
evaluasi dan pemantauan terhadap hasil tindakan tersebut. Perusahaan
memantau apakah tindakan yang diambil berhasil mengatasi perbedaan dan
mengarahkan kegiatan pemasaran kembali ke jalur yang diinginkan. Jika

11
ada kekurangan atau perbedaan yang masih ada, perusahaan dapat
mengambil tindakan tambahan untuk memperbaiki situasi.
Proses pengendalian pemasaran ini tidak berhenti pada langkah
terakhir. Ia harus berlangsung secara terus-menerus, dengan perusahaan
secara rutin mengumpulkan data, menganalisis kinerja, dan mengambil
tindakan korektif jika diperlukan. Dengan demikian, perusahaan dapat
memastikan bahwa kegiatan pemasaran mereka selalu sejalan dengan
tujuan dan strategi yang telah ditetapkan.
4) Alat dan Metode Pengendalian Pemasaran
Dalam pengendalian pemasaran, terdapat berbagai alat dan metode
yang dapat digunakan untuk memantau, mengukur, dan mengelola kegiatan
pemasaran perusahaan. Berikut adalah beberapa alat dan metode yang umum
digunakan dalam pengendalian pemasaran:
1. Penggunaan Indikator Kinerja Kunci (Key Performance Indicators/KPI):
KPI adalah metrik yang digunakan untuk mengukur kinerja pemasaran
perusahaan. KPI dapat berupa penjualan, pangsa pasar, tingkat kepuasan
pelanggan, jumlah prospek baru, atau tingkat retensi pelanggan. Dengan
menggunakan KPI yang relevan, perusahaan dapat melacak dan memantau
kinerja pemasaran secara terus-menerus.
2. Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats):
Analisis SWOT digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan,
peluang, dan ancaman dalam lingkungan pemasaran. Dengan menganalisis
faktor-faktor ini, perusahaan dapat mengidentifikasi area di mana mereka
memiliki keunggulan kompetitif, serta mengidentifikasi tantangan dan
peluang yang mungkin mempengaruhi kegiatan pemasaran mereka.
3. Sistem Pelaporan dan Pengukuran Kinerja Pemasaran:
Perusahaan dapat menggunakan sistem pelaporan dan pengukuran
kinerja pemasaran yang terstruktur untuk memantau dan mengevaluasi
kinerja pemasaran. Sistem ini dapat mencakup pengumpulan data, analisis
data, pelaporan rutin, dan pemantauan terhadap indikator kinerja yang telah
ditetapkan. Dengan sistem ini, perusahaan dapat memperoleh wawasan
yang lebih baik tentang kinerja pemasaran mereka dan mengambil tindakan
yang sesuai.
4. Penggunaan Teknologi Informasi dan Analitik Pemasaran:

12
Teknologi informasi dan analitik pemasaran dapat digunakan untuk
mengumpulkan, menganalisis, dan mengelola data pemasaran. Melalui
penggunaan perangkat lunak analitik yang canggih, perusahaan dapat
mendapatkan wawasan mendalam tentang perilaku konsumen, tren pasar,
efektivitas kampanye pemasaran, dan sebagainya. Dengan pemahaman
yang lebih baik tentang data ini, perusahaan dapat mengambil keputusan
yang lebih cerdas dalam mengarahkan kegiatan pemasaran mereka.
5. Riset Pasar dan Studi Kasus:
Riset pasar dapat memberikan pemahaman mendalam tentang
preferensi konsumen, tren pasar, dan lingkungan kompetitif. Dengan
melakukan riset pasar yang teratur, perusahaan dapat memperoleh wawasan
baru dan menginformasikan pengambilan keputusan pemasaran. Selain itu,
mempelajari studi kasus tentang praktik terbaik dalam industri yang sama
atau sejenis dapat memberikan ide-ide baru dan panduan tentang
pengendalian pemasaran yang efektif.

5) Tantangan dan Hambatan Pengendalian Pemasaran


Dalam pengendalian pemasaran, terdapat beberapa tantangan dan
hambatan yang mungkin dihadapi oleh perusahaan. Memahami tantangan ini
penting agar perusahaan dapat mengantisipasi dan mengatasinya dengan lebih
efektif. Berikut adalah beberapa tantangan dan hambatan umum dalam
pengendalian pemasaran:
1. Keterbatasan Data dan Informasi yang Relevan:
Salah satu tantangan utama dalam pengendalian pemasaran adalah
keterbatasan data dan informasi yang relevan. Perusahaan mungkin
menghadapi kesulitan dalam mengumpulkan data yang akurat dan terkini
tentang penjualan, pangsa pasar, perilaku konsumen, dan faktor pemasaran
lainnya. Tanpa data yang memadai, perusahaan sulit untuk mengambil
keputusan yang tepat dalam mengarahkan kegiatan pemasaran.
2. Ketidakpastian dan Dinamika Pasar:
Pasar yang terus berubah dan dinamis menambah tingkat
ketidakpastian dalam pengendalian pemasaran. Perubahan tren konsumen,
persaingan baru, perubahan regulasi, atau peristiwa tak terduga dapat
mempengaruhi kinerja pemasaran perusahaan. Mengantisipasi dan

13
menyesuaikan diri terhadap perubahan pasar menjadi tantangan yang perlu
dihadapi oleh perusahaan.
3. Resistensi dan Perubahan Budaya Organisasi:
Implementasi pengendalian pemasaran yang efektif sering kali
membutuhkan perubahan dalam budaya organisasi dan cara kerja yang
telah mapan. Hal ini dapat menyebabkan resistensi dari karyawan dan
manajemen yang tidak mau beradaptasi dengan perubahan. Mengubah cara
kerja yang lama dan mengadopsi pendekatan baru dalam pengendalian
pemasaran bisa menjadi tantangan yang signifikan.
4. Kesulitan dalam Mengintegrasikan dan Mengelola Data Pemasaran:
Perusahaan mungkin menghadapi kesulitan dalam mengintegrasikan
dan mengelola data pemasaran yang terdistribusi di berbagai departemen
atau saluran pemasaran. Data yang terpisah dan tidak terstruktur membuat
proses pengendalian menjadi lebih rumit. Penggunaan sistem informasi
yang tidak terintegrasi atau kurang efektif dapat menghambat kemampuan
perusahaan dalam menganalisis data secara komprehensif.
5. Kurangnya Keterlibatan dan Dukungan Manajemen:
Pengendalian pemasaran yang berhasil membutuhkan keterlibatan
dan dukungan penuh dari manajemen tingkat atas. Tantangan muncul
ketika manajemen tidak mengalokasikan sumber daya yang cukup, tidak
memberikan perhatian yang cukup, atau tidak memberikan arahan yang
jelas terkait pengendalian pemasaran. Tanpa dukungan manajemen yang
kuat, implementasi dan pemeliharaan pengendalian pemasaran yang efektif
dapat terhambat.

14
BAB III

PEMBAHASAN

A. Sejarah Takana Kopi

Sebagai salah satu negara produsen dan konsumen kopi terbesar di dunia,
Indonesia memiliki budaya minum kopi yang kuat. Secara tradisional, kopi
Indonesia terkenal karena kualitasnya. Budaya minum kopi di warung kopi atau
kedai kopi lokal telah ada sejak lama, dan ini telah menjadi dasar bagi
perkembangan coffee shop modern di Indonesia.
Maraknya coffee shop modern di Indonesia pada beberapa tahun terakhir
ini, khususnya di Padang, Sumatera Barat menjadi sebuah dorongan pagi para
calon pengusaha untuk membuka usaha coffee shop yang terkini, salah satunya
yaitu Reynol Julian (24 tahun), pemilik dari coffee shop “Takana Kopi” yang
berada di Jl. Dr. Moh. Hatta, Koto Luar, Kec. Pauh, Padang, Sumatera Barat.
Takana Kopi merupakan sebuah usaha rintisan yang dibangun pada tanggal 5
November 2019. Pada awalnya pemilik coffee shop ini bukanlah Reynol Julian,
namun pemiliknya adalah teman beliau, yaitu Ayi Sardi. Pada tahun 2022
barulah kepemilikan Takana Kopi berpindah ke tangan Reynol Julian.
Keinginan utuk membuka usaha coffee shop ini pada awalnya berawal
dari obrolan di tongkrongan, lalu tercetuslah sebuah ide untuk membuka usaha
coffee shop, dengan modal yang terbatas maka terbentuklah “Takana Kopi”.
Alasan coffee shop ini diberi nama “Takana Kopi”, karena menurut pemilik
coffee shop tersebut, dengan memberi nama “Takana Kopi” akan membuat para
pelanggan nantinya mudah mengingat coffee shop tersebut. Dalam membangun
Takana Kopi, pemilik coffee shop menghabiskan dana sebesar ± Rp 120.000.000.
Untuk tempat usaha sendiri pemilik Takana Kopi masih menyewa tempat untuk
membangun usahanya.

B. Pemasaran di Takana Kopi

Setiap coffee shop memiliki keunikan dan strategi pemasaran yang


berbeda tergantung pada sasaran pasar dan tujuan bisnis. Dalam melakukan

15
proses pemasaran sebuah coffee shop melibatkan berbagai strategi dan taktik
untuk mempromosikan bisnis dan menarik pelanggan. Pada Takana Kopi sendiri
melakukan proses pemasaran dari mulut ke mulut, karena seperti yang diketahui
bahwa Takana Kopi ini merupakan usaha yang baru berdiri beberapa tahun lalu.
Proses pemasaran produk dari mulut ke mulut melibatkan komunikasi
lisan antara individu-individu yang merekomendasikan atau berbagi informasi
tentang suatu produk kepada orang lain. Pada awalnya pemilik Takana Kopi
mengajak teman-temannya untuk nongkrong di coffee shop tersebut. Dari teman-
teman pemilik Takana Kopi tersebut membantu mempromosikan Takana Kopi
kepada teman-temannya yang lain.
Selain promosi yang dilakukan dari mulut ke mulut, Takana Kopi sendiri
juga melakukan kegiatan promosinya melalui sosial media, seperti Instagram.
Akan tetapi, kegiatan promosi melalui sosial media belum terlalu digencarkan
oleh pemilik coffee shop tersebut. Karena, dari pemilik Takana Kopi sendiri
belum percaya diri untuk mempromosikan produknya melalui sosial media, sebab
masih membutuhkan dana yang lebih untuk mengembangkan tempat usaha coffee
shop ini.
Segmentasi pasar adalah proses membagi pasar yang lebih besar menjadi
kelompok-kelompok yang lebih kecil berdasarkan karakteristik demografis,
psikografis, geografis, atau perilaku konsumen yang berbeda. Penggunaan
segmentasi pasar membantu perusahaan dalam memahami lebih baik kebutuhan
dan preferensi konsumen yang berbeda, sehingga mereka dapat mengembangkan
strategi pemasaran yang lebih efektif dan relevan. Dengan memfokuskan upaya
pemasaran pada segmen pasar yang tepat, perusahaan dapat meningkatkan daya
saing, memaksimalkan pertumbuhan, dan memenuhi kebutuhan pelanggan
dengan lebih baik. Untuk segmentasi pasar dari Takana Kopi sendiri yaitu
sebagian besar mahasiswa dan selebihnya masayarakat sekitar.
Takana Kopi pada setiap bulannya bisa menghasilkan pendapatam bersih
sekitar Rp 8.000.000 - Rp 12.000.000. Pada masa pandemi COVID-19 beberapa
tahun yang lalu, terjadi penurunan pendapatan dari Takana Kopi karena
banyaknya mahasiswa yang merupakan sebagin besar segmen pasar dari Takana
Kopi ini berada di kampung masing-masing melakukan perkuliahan secara daring
(online). Untuk mengatasi hal tersebut, pemilik Takana Kopi yang merupakan
warga asli di daerah tersebut mengajak teman-temannya yang tinggal di daerah

16
yang sama dengan beliau untuk berkunjung di Takana Kopi. Selain itu,
penggunaan ojek online sebagai jasa antar jemput makanan/minuman menjadi
celah juga bagi pemilik Takana Kopi untuk tetap memasarkan produknya.
Tujuan pemasaran tentunya dilakukan agar dapat mengenal dan
memahami pelanggan sedemikian rupa sehingga produk yang dijual akan cocok
sesuai dengan keinginan pelanggan, sehingga produk tersebut dapat terjual
dengan sendirinya. Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan menurut
pemilik Takana Kopi untuk tujuan pemasarannya telah tercapai. Untuk mencapai
tujuan tersebut pemilik Takana Kopi melakukan berbagai cara, seperti
memastikan bahan baku produknya tetap premium dengan menjual produk
dengan harga yang lebih rendah dibandingkan dengan coffee shop pesaing. Selain
memperhatikan bahan baku, pemilik Takana Kopi juga memperhatikan cita rasa
dari produknya, setiap harinya pemilik Takana Kopi harus memastikan cita rasa
dari produk tetap sama dan kualitas yang premium. Selain itu, cara yang
dilakukan yaitu menyediakan alat musik bagi para pelanggan yang ini memainkan
alat musik tersebut dan membuka open bar kepada pelanggan yang ingin
mencoba teknik pembuatan kopi.

C. Pengawasan dan Pengendalian Pemasaran pada Takana Kopi

Pengawasan pemasaran adalah proses memantau, mengevaluasi, dan


mengawasi aktivitas pemasaran suatu perusahaan untuk memastikan bahwa
strategi pemasaran dan kegiatan operasional sesuai dengan tujuan perusahaan dan
standar yang ditetapkan. Tujuan utama dari pengawasan pemasaran adalah
memastikan efektivitas dan efisiensi pemasaran, serta kesesuaian dengan
kebijakan dan peraturan yang berlaku. Berdasarkan hasil wawanacara yang telah
dilakukan untuk pengawasan pemasaran di Takana Kopi sendiri menggunakan
aplikasi kasir. Dari data yang diperoleh dari aplikasi tersebut digunakan untuk
memantau apakah pendapatan yang didapatkan sesuai dengan hasil timbangan
bahan baku yang telah habis. Proses pemantauan ini dilakukan setiap harinya saat
coffee shop telah tutup. Dilakukan pematauan setiap hari agar tidak adanya
ketimpangan antara pendapatan yang diterima dengan jumlah bahan baku yang
telah habis pada hari itu. Pengawasan pemasaran yang dilakukan oleh pemilik

17
Takana Kopi sendiri sudah sesuai dengan tujuan dan standar yang telah
ditetapkan di Takana Kopi.
Tujuan dari terbentuknya Takana Kopi sendiri yaitu menciptakan produk
kopi dengan kualitas yang premium dengan harga yang terjangkau. Berdasarkan
hasil wawancara yang telah dilakukan pemilik Takana Kopi hanya mengambil
keuntungan sedikit dari hasil penjualan. Hal ini menjadi sebuah daya tarik
tersendiri dari Takana Kopi untuk menarik pelanggannya dengan membeli satu
cup kopi dengan kualitas yang premium, namun hanya membayar dengan harga
yang terjangkau. Untuk harga produk yang berada di Takana Kopi sendiri
memang lebih rendah dari harga produk coffee shop lainnya. Usaha coffee shop
ini masih dalam proses rintisan tapi untuk pemilik tetap mempertahankan kualitas
produk walaupun dengan keuntungan yang tipis. Upaya pemasaran yang
dilakukan oleh pemilik Takana Kopi sendiri selain menjual produk yang
berkualitas premium, upaya lain yang dilakukan adalah membuat pelanggan yang
berkunjung nyaman di coffee shop ini.
Untuk memperluas jangkauan pemasaran dari Takana Kopi, pemilik
coffee shop ini melakukan pemantauan terhadap kegiatan pemasaran dan tren
pasaar terkini. Pemilik Takana Kopi melakukan pemantauan mengenai harga
pasar dan kualitas produk pesaing. Hal ini dilakukan dalam beberapa bulan sekali
dengan pemilik Takana Kopi sendiri langsung terjun ke coffee shop pesaing yang
ada disekitar Takana Kopi berdiri. Selain melakukan pemantauan harga pasar dan
kualitas produk pesaing, dari hasil pantauan yang dilakukan pemilik Takana Kopi
juga dapat memahami mengenai perilaku konsumen dan tren pasar yang ada di
coffee shop pesaing. Dari hasil analisis tersebut, pemilik Takana Kopi mengambil
kesimpulan bahwa coffee shop pesaing sudah memiliki branding yang cukup
tinggi. Sedangkan, di Takana Kopi sendiri usaha coffee shop ini masih dalam
proses rintisan. Untuk mendapatkan branding yang sama dengan coffee shop
pesaing membutuhkan waktu untuk mencapai hal tersebut.
Dalam mempertahankan citra merek dari Takana Kopi sendiri, pemilik
lebih berfokus pada cita rasa produk kopi dengan kualitas premium, serta menjual
produk dengan harga terjangkau. Untuk produk yang dijual di Takana Kopi
sendiri menyesuaikan dengan selera konsumen pada umumnya.
Pengendalian pemasaran merupakan dasar yang penting bagi
keberhasilan usaha dibidang pemasaran. Pengendalian pemasaran adalah

18
penilaian, pengecekan dan memonitor usaha-usaha pemasaran dan penjualan
perusahaan yang telah dilakukan agar sesuai dengan apa yang telah direncanakan
dan digunakan sebagai landasan untuk mengadakan penyesuaian yang diperlukan.
Pada dasarnya sistem pengendalian pemasaran ada dua yaitu sistem
pengendalian terbuka ( Open system ) dan sistem tertutup ( Clossed Systm ).
Dalam sistem pengendalian terbuka semua pejabat atau pelaksana dibidang
pemasaran mempunyai wewenang yang terbatas. Semua masalah yang dihadapi
dilaporkan dulu pada atasan, dan atasanlah yang mengambil keputusan. Oleh
karena itu semua hal yang diputuskan oleh atasan yaitu menejer pemsaran, maka
kegiatan atau masalah harus diketahui oleh atasan tersebut. Sedangakan sistem
pengendalian tertutup semua petugas di bidang pemasaran diberikan wewenang
untuk memutuskan ssuai dengan petunjuk atau pengarahan dari atasannya
masing-masing. Jadi tenaga pemasaran diharapkan diharapkan mempu mengatasi
masalahnya sendiri sebelum dilaporkan pada atasannya. yang tidak dapat
diputuskan.
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan, sistem pengendalian
yang diterapkan di Takana Kopi sendiri yaitu sistem pengendalian terbuka (Open
system), dimana semua permasalahan yang terjadi di coffee shop ini dilaporkan
terlebih dahulu kepada pemilik, lalu pemilik coffee shop lah yang mengambil
keputusan untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Untuk meningkatkan penjualan di Takana Kopi, pemilik Takana Kopi
masih mengumpulkan dana untuk meng-upgrade coffee shop-nya dengan
menambah fasilits yang ada di Takana Kopi, agar para pelanggan nantinya akan
tambah ramai dan nyaman untuk berkunjung ke Takana Kopi.
Pengendalian efektifitas program pemasaran dilakukan secara berkala
atau periodik, yang umumnya tahunan atau kwartalan untuk menilai efektifitas
program atau rencana yang telah dibuat, dan bila diperlukan penyempurnaan atau
koreksi. Tujuan pengendalian ini adalah untuk mengetahui apakah sasaran yang
telah ditetapkan dapat efektif. Di Takana Kopi sendiri melakukan pengendalian
secara berkala ini untuk memastikan bahwa kegiatan pemasaran yang dilakukan
sudah sesuai dengan rencana yang dibuat, seperti memastikan kualitas dari
produk terjaga agar pelanggan tidak akan kecewa dengan produk yang dibelinya
dan memastikan bahwa produk yang terjual sudah sesuai target dari pemilik
Takana Kopi.

19
Pengendalian atas profitabilitas adalah tugas untuk menentukan
profitabilitas yang sebenarnya mengenai produk perusahaan, wilayah, pangsa
pasar dan saluran niaga. Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan,
untuk pengendalian profitabilitas pemilik Takana Kopi melakukan pemantauan
pendapatan setiap harinya. Dari hasil pemantauan yang dilakukan setiap harinya
hingga saat ini target pendapatan sudah tercapai, namun perlu ditingkatkan secara
terus-menerus seiring perkembangan usaha Takana Kopi sendiri.
Pengendalian efisiensi merupakan tugas untuk meningkatkan efisiensi
kegiatan pemasaran, seperti misalnya: penjualan personal/perorangan periklanan,
promosi penjualan dan distribusi. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan,
pemilik Takana Kopi perlu melakukan pengendalian di bidang promosi penjualan,
dengan meningkatkan promosi penjualan nantinya akan meningkatkan
pendapatan dari Takana Kopi sendiri, khususnya melakukan promosi di media
sosial dan tidak hanya melakukan promosi dari mulut ke mulut saja. Ketika sudah
meningkatkan promosi penjualan maka akan meningkatkan pendapatan dan
nantinya akan meningkatkan efisiensi dari pemasaran produk Takana Kopi sendiri.

20
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan, sistem pengendalian


yang diterapkan di Takana Kopi sendiri yaitu sistem pengendalian terbuka (Open
system), dimana semua permasalahan yang terjadi di coffee shop ini dilaporkan
terlebih dahulu kepada pemilik, lalu pemilik coffee shop lah yang mengambil
keputusan untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Pengawasan pemasaran di Takana Kopi sendiri menggunakan aplikasi
kasir. Dari data yang diperoleh dari aplikasi tersebut digunakan untuk memantau
apakah pendapatan yang didapatkan sesuai dengan hasil timbangan bahan baku
yang telah habis. Proses pemantauan ini dilakukan setiap harinya saat coffee shop
telah tutup. Dilakukan pematauan setiap hari agar tidak adanya ketimpangan
antara pendapatan yang diterima dengan jumlah bahan baku yang telah habis
pada hari itu. Pengawasan pemasaran yang dilakukan oleh pemilik Takana Kopi
sendiri sudah sesuai dengan tujuan dan standar yang telah ditetapkan di Takana
Kopi.
Di Takana Kopi sendiri melakukan pengendalian secara berkala ini untuk
memastikan bahwa kegiatan pemasaran yang dilakukan sudah sesuai dengan
rencana yang dibuat, seperti memastikan kualitas dari produk terjaga agar
pelanggan tidak akan kecewa dengan produk yang dibelinya dan memastikan
bahwa produk yang terjual sudah sesuai target dari pemilik Takana Kopi.

B. Saran

Takana Kopi perlu mempertimbangkan aspek pesaing dalam mengambil


keputusan usaha karena aspek pesaing dapat mendorong pihak Takana Kopi
untuk lebih berfikir inovatif, meningkatkan pelayanan, mendapatkan konsumen
yang loyal, memberikan pelajaran, pengalaman dan motivasi untuk pihak Takana
Kopi agar selalu memberikan yang terbaik dari kualitas produk dan pelayanan
untuk cuostumer

21
Sebaiknya Takana Kopi melakukan berbagai promosi karena persaingan
di bidang coffee shop ini semakin meningkat. Promosi ini dapat melalui
pemasangan iklan di media massa atau dengan memberikan diskon. Promosi
tersebut berguna untuk mempertahankan konsumen yang telah ada dan menjaring
konsumen baru.

22
DAFTAR PUSTAKA

Kotler dan Philip. (2011). Manajemen Pemasaran di Indonesia (edisi 1). Jakarta:
Salemba Empat.
Stanton, William J., 1994, Prinsip Pemasaran, Jilid 1, Edisi ketujuh, terjemahan
Yohanes Lamarto, Erlangga, Jakarta.
Cannon, Perreault dan McCarthy. 2009. Pemasaran Dasar Pendekatan Manajerial
Global Buku 2 Edisi 16. Jakarta: Salemba Empat .
Kotler, Philip dan Keller, 2007, Manajemen Pemasaran, Jilid I, Edisi Kedua belas,
PT. Indeks, Jakarta.
Kuratko, D. (2007). Entrepreneurship: A Contemporary Approach. 7th Edition,
Thompson Learning.
Stanton, William J, 2000, Prinsip-prinsip Pemasaran, Jilid 1 Edisi ke 3, Alih Bahasa
oleh Yohanes Lamarto, Jakarta: Erlangga.

23
LAMPIRAN

24
TRANSKRIP WAWANCARA

Narasumber
Nama : Reynol Julian
Jabatan : Pemilik (Owner) Takana Kopi
Waktu : Kamis, 1 Juni 2023, Pukul 19.30
Tempat : Takana Kopi

No. Pertanyaan Jawaban


1. Bagaimana Anda Tentu saja saya melakukan pengawasan
melaksanakan pengawasan terhadap kegiatan pemasaran di coffee shop
terhadap kegiatan pemasaran di ini. Pengawasan pemasaran yang saya
coffee shop Anda? Apakah lakukan yaitu penggunaanaplikasi kasir.
Anda memiliki sistem atau Dari data-data dari aplikasi tersebut saya
proses khusus untuk memantau dapat memantau pendapatan coffee shop
dan mengendalikan aktivitas setiap harinya dan dari data tersebut,
pemasaran? nantinya saya akan mencocokkan apakah
jumlah bahan baku yang habis dengan
jumlah produk yang terjual sesuai atau
tidak.

2. Apakah semua upaya Upaya pemasaran yang telah saya lakukan


pemasaran yang dilakukan oleh dalam memasarkan produk sampai saat ini
kedai kopi Anda sesuai dengan hanya dari promosi dari mulut ke mulut.
strategi dan tujuan bisnis? Menurut saya upaya yang telah saya
lakukan sampai saat ini sudah sesuai
dengan strategi dan tujuan bisnis coffee
shop ini, walaupun usaha coffee shop ini
masih pada masa perintisan, namun sejauh
ini sudah sesuai dengan strategi dan tujuan
bisnis yang saya inginkan di awal. Pada saat
ini, yang ingin saya tonjolkan dari coffee
shop ini yaitu membuat minuman dengan

25
rasa yang enak dan bahan yang digunakan
premium dengan harga yang terjangkau.
Untuk kedepannya saya akan tetap
mengembangkan produk dan memasarkan
produk saya lebih luas lagi.
3. Apakah Anda melakukan Ya, saya beberapa bulan sekali melakukan
pemantauan terhadap kegiatan pemantauan di coffe shop pesaing. Dari
pemasaran pesaing atau tren pemantauan disitu saya menjadi tahu
pasar terkini? Bagaimana Anda bagaimana kegiatan pemasaran pesaing.
menggunakan informasi ini Dari hasil pemantauan saya, coffee shop
dalam pengawasan pemasaran pesaing sudah memiliki branding yang
Anda dan untuk cukup tinggi. Sedangkan, Takana Kopi
menginformasikan keputusan sendiri masih dalam proses perintisan,
pemasaran di masa depan? untuk mendapatkan branding yang sama
dengan coffee shop pesaiang membutuhkan
waktu untuk mencapai hal tersebut.
4. Bagaimana Anda Dalam mempertahankan citra merek dari
mengendalikan dan Takana Kopi sendiri, saya lebih berfokus
memastikan konsistensi merek pada cita rasa produk kopi dengan kualitas
dan citra kedai kopi Anda premium, serta menjual produk dengan
dalam semua kegiatan harga terjangkau. Untuk produk yang dijual
pemasaran? di Takana Kopi sendiri menyesuaikan
dengan selera konsumen pada umumnya.
5. Sistem pengendalian seperti Sistem pengendalian yang saya terapkan di
apa yang diterapkan pada Takana Kopi sendiri yaitu sistem
Takana Kopi? Apakah pengendalian terbuka (Open system),
melakukan sistem dimana semua permasalahan yang terjadi di
pengendalian secara terbuka coffee shop ini dilaporkan terlebih dahulu
atau tertutup? kepada saya selaku pemilik caffee shop,
lalu nantinya saya yang akan mengambil
keputusan untuk mengatasi permasalahan
tersebut.
6. Bagaimana cara Anda untuk Untuk meningkatkan penjualan di Takana

26
meningkatkan penjualan dari Kopi, saya masih mengumpulkan dana
Takana? Seperti yang sudah untuk meng-upgrade coffee shop-nya
disinggung di awal tadi bahwa dengan menambah fasilits yang ada di
usaha kedai kopi ini masih Takana Kopi, agar para pelanggan nantinya
dalam proses perintisan? akan tambah ramai dan nyaman untuk
berkunjung ke Takana Kopi.
7. Bagaimana cara Anda agar Di Takana Kopi sendiri melakukan
terciptanya pengendalian pengendalian secara berkala ini untuk
pemasaran yang efektif di memastikan bahwa kegiatan pemasaran
kedai kopi yang sedang Anda yang dilakukan sudah sesuai dengan
rinitis ini? rencana yang dibuat, seperti memastikan
kualitas dari produk terjaga agar pelanggan
tidak akan kecewa dengan produk yang
dibelinya dan memastikan bahwa produk
yang terjual sudah sesuai target dari pemilik
Takana Kopi
8. Bagaimana cara Anda untuk Untuk pengendalian profitabilitas saya
pengendalian profitabilitas melakukan pemantauan pendapatan setiap
dalam pemasaran kedai kopi harinya. Dari hasil pemantauan yang
Anda dilakukan setiap harinya hingga saat ini
target pendapatan sudah tercapai, namun
perlu ditingkatkan secara terus-menerus
seiring perkembangan usaha Takana Kopi
sendiri.
9. Bagaimana cara Anda untuk Untuk hal ini, saya perlu melakukan
meningkatkan efisiensi pengendalian di bidang promosi penjualan,
pemasaran produk kedai kopi dengan meningkatkan promosi penjualan
Anda, seperti misalnya: nantinya akan meningkatkan pendapatan
penjualan personal/perorangan dari Takana Kopi sendiri, khususnya
periklanan, promosi penjualan melakukan promosi di media sosial dan
dan distribusi? tidak hanya melakukan promosi dari mulut
ke mulut saja. Ketika sudah meningkatkan
promosi penjualan maka saya yakin akan

27
meningkatkan pendapatan dan nantinya
akan meningkatkan efisiensi dari pemasaran
produk Takana Kopi sendiri.

28
DOKUMENTASI WAWANCARA

29
30
LEMBAR PEMBAGIAN TUGAS

Nama No. BP Tugas TTD

Zulci Sri Handayani 2110223016 Landasan Teori

Ravi Icsan 2110223018 Pendahuluan

Membuat PPT dan


Vradelmeika Sinensis 2110223022
Print PPT

Pembahasan dan
Dini Awallia Rahma 2110223024
Lampiran

Penyusunan dan
Umar Buchari Siregar 2110223026 Perekapan Laporan
Praktikum
Kesimpulan dan
Ariefzki Sardi Putra 2110223028 Saran, serta Print
Laporan

Anda mungkin juga menyukai