Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN AKHIR

SIKLUS SISTEM INFORMASI


USAHA
WARKOP KOPI TAWA

Dosen Pengampuh: Fajriani Azis, S.Pd., M.Si.

Disusun Oleh Kelompok 4 :

UMI QULSUM 220901500064


AKTRY PARWANTI 220901501106
KHUSNUL KHATIMAH 220901502122
PUTRI NURCAHYANI ARIF 220901502129
NABILA SULFIANA 220901502133
ARIFYANTO 220901501118

PROGRAM STUDI AKUNTANSI S1


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NEGERI
MAKASSAR 2023
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat,
hidayah, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan judul
“ Siklus Sistem Informasi Usaha Sektor Horeca “. Laporan ini disususn untuk memenuhi
tugas mata kuliah Sistem Informasi Akuntansi.
Penyusunan laporan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih
mendalam bagi para pembaca dan juga bagi penulis mengenai Tinjauan Menyusun Sistem
Informasi Akuntansi.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Fajriani Azis, S.Pd., M.Si. selaku
dosen Mata Kuliah Sistem Informasi Akuntansi. Ucapan terima kasih juga kepada semua
pihak yang telah membantu menyelesaikan laporan ini pada anggota kelompok kami.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan laporan ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan laporan ini.

Semoga Laporan ini dapat bermanfaat dan menjadi amal yang diridhai oleh Allah SWT.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Makassar, 18 Oktober 2023

Kelompok 4
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................................................1

A. Latar Belakang......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................1
C. Tujuan.....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................3

A. Gambaran Umum Usaha Kopi Tawa..................................................................3


B. Landasan Teori......................................................................................................6
C. Hasil Riset.............................................................................................................27
BAB III PENUTUP.......................................................................................................35

A. Kesimpulan...........................................................................................................35
B. Saran.....................................................................................................................35
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................37
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peran penting dalam
perekonomian suatu negara. UMKM di sektor Horeca seperti , warkop, restoran, dan
catering, , memainkan peran vital dalam menyediakan beragam produk makanan dan
minuman kepada konsumen. Salah satu aspek yang krusial dalam mengelola UMKM
warkop adalah siklus produksi. Siklus produksi ini melibatkan berbagai tahapan, dari
perencanaan, pembelian bahan baku, produksi, hingga penjualan produk, dan
memerlukan manajemen yang baik, termasuk pemanfaatan sistem informasi akuntansi
untuk membantu dalam pengelolaannya. Sistem Informasi Akuntansi (SIA) sangat
penting sebagai system informasi dasar dalam sebuah usaha, sehingga mendorong
penulis untuk mengetahui bagaimana proses-proses yang diterapkan UMKM
Warmindo.Kaka dalam siklus produksi SIA. Tanpa SIA siklus produksi yang
mempuni usaha tidak akan bertahan ditengah derasnya persaingan usaha kuliner
tempat UMKM membuka bisnisnya.
Sistem informasi akuntansi yang baik harus mampu mengatasi tantangan ini
dengan menyediakan alat yang dapat mengelola dan melaporkan data keuangan
dengan akurasi dan konsistensi di seluruh perusahaan.Selain manfaat yang jelas dalam
menjaga kepatuhan perpajakan dan pelaporan keuangan, sistem informasi akuntansi
juga memungkinkan perusahaan untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya,
mengidentifikasi peluang untuk penghematan biaya, serta memahami tren dan pola
dalam kinerja keuangan mereka. Tidak terkecuali pada Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah (UMKM). Ini memberikan manfaat yang sangat penting dalam
pengambilan keputusan strategis yang akan membantu perusahaan atau UMKM untuk
tumbuh dan berkembang.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana gambaran umum UMKM kopi tawa?
2. Bagaimana landasan teori UMKM kopi tawa?
3. Bagaimana hasil riset dari penerapan siklus UMKM kopi tawa?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui gambaran umum UMKM kopi tawa seperti profil, sejarah,
dan tempat.
2. Untuk Mengetahui landasan teori pada observasi yang dilakukan pada
UMKM kopi tawa.
3. Untuk mengetahui hasil riset dari penerapan siklus UMKM kopi tawa.
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Usaha Kopi Tawa
Kopi Tawa adalah UMKM kafe yang didirikan oleh Afif til miftah sejak tahun
2019 Kopi Tawa terletak di Jl. Pendidikan I No. 1B, Tidung, Kec. Rappocin, kota
Makassar, Sulawesi Selatan. Kopi Tawa mempunyai tempat yang strategis dan
nyaman, kopi tawa mempunyai 2 lantai yang terdiri dari ruangan outdoor, meeting
room dan tempat sekedar bersantai ataupun nongkrong Kopi tawa biasanya buka pada
jam 09:00-23:30 sehingga dapat menjadi pilihan yang tepat disaat ingin istirahat,
mengerjakan tugas ataupun sekedar nongkrong bersama teman-teman..
Kopi Tawa merupakan UMKM Dikota Makassar yang berfokus pada bidang
minuman. Kopi Tawa didirikan karena bapak Afif til miftah melihat adanya peluang
tempat strategis yang berada di dekat kampus UNM dan perkantoran yang
memungkinkan menarik perhatian mahasiswa untuk tempat mengerjakan tugas
ataupun sekedar berkumpul bersama teman-temannya dan tempat bersantai karyawan
kantor.
Dalam 5 tahun berdirinya Kopi Tawa banyak memiliki tantangan yang dihadapi
salah satunya beberapa bulan setelah berdirinya Kopi Tawa ada wabah covid 19 yang
menyebabkan pandemi sehingga semua aktivitas lockdown menghambat semua
kegiatan terutama dikalangan mahasiswa dikarenakan mereka tidak lagi kekampus
tetapi kuliah daring. pendapatan Kopi Tawa menurun drastis, setelah berakhirnya
pandemi Kopi Tawa mulai stabil perlahan lahan.
Kopi Tawa mempunyai ciri khas kopi yang brbed dari tempat lain yaitu Kopi
Tawa itu sendiriri yang banyak menarik pelanggan dikalangan pekerja maupun orang
dewasa. selain itu kopi Tawa juga mempunyai program untuk mahasiswa disetiap
pembelian mendapatkan Diskon sebesar 15% sehingga banyak mahasiswa yang
tertarik datang Kopi Tawa.

Adapun visi misi Kopi Tawa adalah sebagai berikut:


1. Visi:
"Menjadi destinasi utama bagi pecinta kopi yang ingin merasakan kebahagiaan
sejati dalam secangkir kopi."

2. Misi:
1) Memberikan pengalaman kopi yang luar biasa: Kami berkomitmen untuk
menyajikan kopi berkualitas tinggi dari berbagai sudut dunia dan
menghadirkannya dengan cara yang memanjakan indera pelanggan.
2) Komunitas pecinta kopi yang berkelanjutan: Kami mendukung komunitas
pecinta kopi dengan mengadakan acara, kelas, dan sarana untuk berbagi
pengetahuan seputar kopi.
3) Pelayanan pelanggan terbaik: Kami berusaha untuk memberikan pelayanan
pelanggan yang ramah, responsif, dan berfokus pada kepuasan pelanggan.
4) Keberlanjutan lingkungan: Kami berkomitmen untuk beroperasi dengan
meminimalkan dampak lingkungan dengan praktik yang berkelanjutan seperti
daur ulang, penggunaan kemasan ramah lingkungan, dan sumber kopi yang
berkelanjutan.
5) Inovasi menu: Kami akan terus mengembangkan menu kami dengan kreativitas
dan inovasi, menawarkan variasi kopi dan makanan yang menggugah selera.

B. LANDASAN TEORI
Menurut Krismiaji (2015:4) sistem informasi akuntansi merupakan suatu
sistem digunakan untuk mengolah data dan transaksi yang bertujuan untuk
menghasilkan suatu informasi yang berguna untuk perencanaan, pengendalian,
pengoperasian bisnis serta pengambilan keputusan.
Sedangkan menurut Romney dan Steinbart (2015: 36) sistem informasi
akuntansi merupakan sistem yang mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan
mengolah data untuk menghasilkan informasi yang dapat mendukung suatu
pengambilan keputusan. Terdapat enam komponen dalam sistem informasi
akuntansi, yaitu:
1. Orang yang menggunakan sistem.
2. Prosedur dan instruksi yang digunakan untuk mengumpulkan, mengolah,
dan menyimpan data.
3. Data mengenai suatu organisasi dan aktivitas bisnisnya.
4. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengolah data.
5. Infrastruktur teknologi informasi, termasuk komputer, perangkat periferal,
dan perangkat jaringan komunikasi yang digunakan dalam sistem informasi
akuntansi.
6. Pengendalian internal dan tindakan keamanan yang menjaga data dalam
sistem informasi akuntansi. Dengan adanya sistem informasi akuntansi yang
baik dapat menambah nilai bagi suatu organisasi dengan cara meningkatkan
kualitas dan mengurangi biaya dari produk atau jasa, meningkatkan efisiensi,
membagi pengetahuan, meningkatkan efisiensi dan efektivitas dari rantai
pasok, meningkatkan struktur pengendalian internal, dan meningkatkan
kualitas pengambilan keputusan.

1. Siklus Pendapatan: Penjualan dan Penerimaan Kas


Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegitan
pemrosesan informasi terkait yang terus berulang dengan menyediakan barang
dan jasa ke para pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari
penjualan – penjualan tersebut. Informasi mengenai berbagai aktivitas siklus
pendapatan juga mengalir ke siklus akuntansi lainnya. Siklus pendapatan
bertujuan untuk mengetahui perincian saat terjadinya proses penagihan kas
berlangsung dan diterimanya pendapatan.
Siklus pendapatan (revenue cycle), siklus ini membahas tentang barang
dan jasa yang dijual dengan tujuan untuk memperoleh uang secara langsung
atau memastikan bahwa uang itu dapat diperoleh di masa yang akan datang.
Menurut Romney dan Steinbart (2015: 366) Siklus Penjualan adalah
rangkaian aktivitas bisnis yang dilakukan secara berulang dan pemrosesan
informasi terkait dengan aktivitas operasi penyediaan barang atau jasa kepada
pelanggan dan mengunpulkan uang tunai dalam pembayaran untuk penjualan
tersebut.Sedangkan menurut Krismiaji (2015: 299) Siklus pendapatan adalah
suatu rangkaian bisnis yang terjadi secara terus-menerus dan aktivitas
pengolahan informasi, yang berhubungan dengan penyerahan barang atau jasa
kepada pelanggan dan penerimaan pembayaran kas dari penyerahan barang
atau jasa tersebut dari pelanggan.
Penerimaan kas Penerimaan kas merupakan penerimaan suatu pendapatan
dari sebuah pelunasan piutang yang akan dicatatat pada laporan keuangan
perusahaan. Penerimaan kas adalah transaksi yang sering terjadi. Penerimaan
kas berasal dari pendapatan jasa, penagihan piutang, penerimaan bunga
investasi, penjualan aktiva, dan berbagai sumber pendapatan lainnya.
2. Siklus Pengeluaran: Pembelian dan Pengeluaran Kas
Siklus pengeluaran (expenditure cycle) adalah serangkaian
aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan informasi terkait yang terus-
menerus berhubungan dengan pembelian serta pembayaran barang dan
jasa.
Dalam siklus pengeluaran, pertukaran informasi eksternal utama
dengan pemasoknya (vendor). Di dalam perusahaan, informasi mengenai
kebutuhan untuk membeli barang dan bahan baku mengalir ke siklus
pengeluaran dari siklus pendapatan dan produksi, pengendalian
persediaan, dan berbagai departemen. Setelah barang dan bahan baku tiba,
pemberitahuan penerimaannya mengalir kembali ke sumber-sumber dari
siklus pengeluaran. Data biaya juga mengalir dari siklus pengeluaran ke
buku besar umum dan fungsi pelaporan untuk dimasukkan dalam laporan
keuangan dan berbagai laporan manajemen.
Tujuan utama dalam siklus pengeluaran adalah untuk
meminimalkan total biaya perolehan dan pemeliharaan persediaan,
perlengkapan, dan berbagai layanan yang diperlukan perusahaan.

Materi ini menjelaskan bagaimana sistem informasi sebuah


perusahaan mendukung masing-masing aktivitas tersebut. Kita mulai
dengan menjelaskan desain dari sistem informasi siklus pengeluaran dan
pengendalian dasar yang diperlukan untuk memastikan bahwa sistem
tersebut menyediakan manajemen dengan informasi yang andal untuk
menilai efisiensi dan efektivitas operasional. Kita kemudian
mendiskusikan secara detail tiap-tiap dari empat aktivitas siklus
pengeluaran dasar. Untuk setiap aktivitas, kita menjelaskan bagaimana
informasi diperlukan untuk menjalankan dan mengelola aktivitas tersebut
agar dapat dikumpulkan, diproses, dan disimpan. Kita juga akan
menjelaskan pengendalian yang diperlukan untuk memastikan bahwa tidak
hanya keterandalan dari informasi itu, tetapi juga pengamanan sumber
daya perusahaan.

3. Siklus Produksi

Siklus produksi (production cycle) adalah serangkaian aktivitas


bisnis dan operasi pemrosesan informasi terkait yang terus-menerus
berhubungan dengan pembuatan produk. dalam sistem informasi sebuah
perusahaan. Sistem informasi siklus pendapatan menyediakan informasi
(pesanan pelanggan dan perkiraan penjualan) yang digunakan untuk
merencanakan tingkat produksi dan persediaan. Sebagai balasannya,
sistem informasi siklus produksi mengirimkan informasi ke siklus
pendapatan mengenai barang jadi yang telah diproduksi dan tersedia untuk
dijual. Informasi mengenai kebutuhan bahan baku dikirim ke sistem
informasi siklus pengeluaran dalam bentuk permintaan pembelian Sebagai
gantinya, sistem siklus pengeluaran menyediakan informasi mengenai
perolehan bahan baku dan juga mengenai pengeluaran lain yang
dimasukkan ke dalam overhead pabrik Informasi mengenai kebutuhan
tenaga kerja dikirim ke siklus sumber daya manusia, yang sebagai
balasannya menyediakan data mengenai biaya dan ketersediaan tenaga
kerja. Terakhir, informasi mengenai harga pokok produksi akan dikirim ke
sistem buku besar dan pelaporan informasi.

Diagram konteks siklus produksi:


Sistem informasi siklus produksi

Perhatikan bagaimana sistem informasi siklus produksi


mengintegrasikan baik data operasional maupun keuangan dari banyak
sumber Departemen teknik bertanggung jawab untuk mengembangkan
spesifikasi produk File daftar bahan baku menyimpan informasi mengenai
komponen-komponen produk, dan file daftar operasi berisi informasi
mengenai bagaimana untuk pembuatan setiap produknya. Untuk
mengembangkan spesifikasi tersebut. departemen teknik mengakses kedua
file tersebut untuk memeriksa desain produk yang serupa. Departemen
teknik juga mengakses buku besar dan file persediaan untuk informasi
mengenai perkiraan penjualan dan pesanan pelanggan. Departemen
perencanaan produksi menggunakan informasi itu, plus data mengenai
tingkat persediaan saat ini, untuk mengembangkan jadwal induk produksi
dan membuat catatan baru dalam file pesanan produksi untuk
mengotorisasi produksi barang-barang tertentu. Pada waktu yang sama,
catatan baru ditambahkan pada file barang dalam proses untuk
mengakumulasi data biaya. Permintaan bahan baku dikirimkan ke
departemen penyimpanan persediaan untuk mengotorisasi pengeluaran
bahan baku. Antarmuka computer-integrated manufacturing (CIM)
mengirimkan instruksi mendetail ke stasiun kerja pabrik. Antarmuka CIM
tersebut juga mengumpulkan data biaya dan operasional yang digunakan
untuk memperbarui file barang dalam proses dan pesanan produksi
masing- masing.
Desain Produk

Aktivitas desain produk menghasilkan dua output Pertama, daftar


bahan baku (bill of materials-BOM), menyebutkan nomor bahan baku,
deskripsi, dan kuantitas dari setiap komponen yang digunakan dalam
produk jadi. Kedua adalah daftar operasi (operation st), yang
menspesifikasikan urutan langkah-langkah untuk mengikuti dalam
membuat produk, peralatan apa yang digunakan, dan seberapa lama setiap
langkah yang diambil

Perencanaan Dan Penjadwalan

Langkah kedua dalam siklus produksi adalah perencanaan dan


penjadwalan Tujuannya adalah untuk mengembangkan rencana produksi
yang cukup efisien untuk memenuhi pesanan yang ada dan mengantisipasi
permintaan jangka pendek sekaligus meminimalkan persediaan bahan
baku dan barang jadi.

Metode Perencanaan Produksi

Dua metode umum perencanaan produksi adalah manufacturing


resource planning dan produksi ramping Manufacturing resource planning
(MRP-II) adalah perpanjangan dari perencanaan sumber daya bahan baku
yang berupaya untuk menyeimbangkan kapasitas produksi yang ada
dengan kebutuhan bahan baku untuk memenuhi permintaan penjualan
yang diperkirakan Sistem MRP-II sering disebut sebagat push
manufacturing karena barang yang diproduksi dalam ekspektasi dari
permintaan pelanggan.

Sama seperti MRP II adalah perpanjangan dari sistem pengendalian


persediaan MRP produksi ramping (lean manufacturing) memperpanjang
prinsip-prinsip sistem persediaan just-in-time untuk seluruh proses
produksi. Tujuan dari produksi ramping adalah meminimalkan atau
mengeliminasi persediaan bahan baku, barang dalam proses, dan barang
jadi Produksi ramping sering disebut sebagai pull manufacturing karena
barang yang diproduksi sebagai respons terhadap permintaan pelanggan.
Secara teoretis sistem produksi ramping menghasilkan hanya sebagai
respons terhadap pesanan pelanggan. Dalam praktiknya, meski demikian,
kebanyakan sistem produksi ramping mengembangkan rencana produksi
janga pendek. Sebagai contoh, Toyota mengembangkan rencana produksi
bulanan, sehingga ia dapat menyediakan sebuah jadwal yang stabil ke
pemasoknya. Strategi ini memungkinkan pemasok untuk merencanakan
jadwal produksinya, sehingga pemasok dapat mengirimkan produknya ke
Toyota pada waktu yang tepat saat dibutuhkannya.

Operasi Produksi

Langkah ketiga dalam siklus produksi adalah pembuatan produk


yang sebenarnya Cara aktivitas ini dicapai berbeda-beda di berbagai
perusahaan, perbedaan berdasarkan jenis produk yang diproduksi dan
tingkat otomatisasi yang digunakan dalam proses produksi.

Akuntansi Biaya

Langkah terakhir dalam siklus produksi adalah akuntansi biaya. Tiga


tujuan utama dari sistem akuntansi biaya adalah

1) menyediakan informasi untuk perencanaan, pengendalian, dan


pengevaluasian kinerja operasi produksi,

2) menyediakan data biaya yang akurat mengenai produk untuk


digunakan dalam penetapan harga dan keputusan bauran produk dan

3) mengumpulkan dan memproses informasi yang digunakan untuk


menghitung nilai-nilai persediaan dan harga pokok penjualan yang
muncul dalam laporan keuangan perusahaan.

4. SDM

5. SISTEM BUKU BESAR DAN PELAPORAN

Sistem buku besar adalah suatu sistem akuntansi yang mencatat semua
transaksi keuangan perusahaan secara terperinci. Buku besar mencatat
informasi tentang pendapatan, pengeluaran, aset, liabilitas, dan ekuitas
suatu perusahaan. Dengan menggunakan sistem buku besar, perusahaan
dapat memantau dan mengontrol keuangan mereka, serta menyusun
laporan keuangan yang akurat.
 Diagram Konteks Sistem Buku Besar dan Pelaporan

Keterangan:

1. Siklus Pengeluaran: Proses bisnis yang mencakup semua tahapan yang


terlibat dalam pembelian barang atau bahan baku untuk persedian dalam
proses produksi.

2. Siklus Pendapatan: Serangkaian langkah atau tahapan yang terjadi dalam


pesanan penjualan dan penerimaan kas.

3. Siklus Produksi: Rangkaian aktivitas bisnis dan operasional pemrosesan


dta terkait yang terus terjadi yang berjaitan dengan pembuatan produk.

4. Siklus Sumber Daya Manusia: Mengacu pada serangkaian proses

dan langkah-langkah yang terjadi dalam manajemen sumber daya

manusia suatu bisnis.


Sistem buku besar dan pelaporan mengintegrasikan dan meringkas hasil
dari berbagai subsistem akuntansi bagi siklus pendapatan, pengeluaran,
produksi, dan sumber daya manusia.

Buku besar adalah file induk sentral dalam sistem akuntansi. Akibatnya,
menjadi penting untuk mengimplementasikan prosedur pengendalian guna
memastikan ketepatan dan keamanannya. Pengendalian penting tersebut
meliputi pengecekan integritas pengolahan data catatan voucher jurnal
yang di-posting ke buku besar, pengendalian akses, jejak audit yang
memadai, serta backup dan prosedur pemulihan bencana yang tepat.

Sistem buku besar dan sistem pelaporan keuangan merupakan dua sistem
yang mempunyai interdependensi operasional sehingga keduanya
dipandang sebagai satu sistem tunggal yaitu sistem buku besar dan
pelaporan keuangan. Sistem Buku Besar dan Pelaporan mencakup proses-
proses di tempat untuk memperbarui akun buku besar dan menyiapkan
laporan yang merangkum hasil kegiatan organisasi. Kegiatan dasar dalam
Sistem Buku Besar dan Pelaporan adalah:

o Memperbarui buku besar

o Posting jurnal penyesuaian

o Menyiapkan laporan keuangan

o Menghasilkan laporan manajerial

Salah satu fungsi utama dari Sistem Buku Besar dan Pelaporan adalah
untuk mengumpulkan dan mengatur data dari:

 Masing-masing subsistem siklus akuntansi, yang menyediakan entri


ringkasan yang berkaitan dengan kegiatan rutin dalam siklus tersebut.

 Bendahara, yang memberikan masukan sehubungan dengan kegiatan non-


rutin seperti transaksi dengan kreditor dan investor.

 Departemen anggaran, yang memberikan nomor anggaran.

 Controller, yang menyediakan jurnal penyesuaian


 Informasi harus diorganisir untuk memenuhi kebutuhan pengguna internal
dan eksternal

 Sistem ini harus dirancang untuk menghasilkan laporan periodik teratur dan
untuk mendukung pertanyaan real-time

Pada pembahasan mengenai operasi pemrosesan informasi yang dilibatkan


dalam memperbarui buku besar dan menyisipkan laporan yang merangkum
hasil dari aktivitas sebuah organisasi. Dalam sistem buku besar dan pelaporan
merupakan peran yang penting dalam sistem informasi akuntansi sebuah
perusahaan. Adapun fungsi lain untuk mengumpulkan dan mengatur data dari
sumber-sumber sebagai berikut:

 Setiap subsistem siklus akuntansi yang dijelaskan memberikan informasi


mengenai transaksi reguler. (hanya data utama yang mengalir dari setiap
subsistem yang diperhatikan)

 Bendahara memberi informasi mengenai aktivitas pembiayaan dan


investasi, seperti pengeluaran atau pemberhentian penggunaan instrumen
utang dan ekuitas pembelian atau penjualan surat berharga investasi

 Bagian anggaran memberi jumlah anggaran

 Kontroler memberi ayat jurnal penyesuaian.

PROSES

1. Perbarui buku besar

aktivitas memperbarui terdiri dari memasukkan ayat jurnal yang berasal dari dua
sumber yaitu subsistem akuntansi dan bendahara Ayat jurnal untuk
memperbarui buku besar dapat didokumentasikan dalam sebuah formulir yang
disebut sebagai voucher jurnal.

2.Memasukkan ayat jurnal penyesuaian ayat jurnal penyesuaian terbagi ke


dalam lima kategori dasar, yaitu akrual, pembayaran di muka. perkiraan,
penilaian ulang dan perbaikan.
3. Buat laporan keuangan

dalam pembuatan laporan keuangan, laporan laba rugi dibuat pertama, dengan
menggunakan data dari saldo akun pendapatan dan biaya di neraca aldo
disesuaikan. Aktivitas ini membutuhkan ayat jurnal penutupan yang akan
menolkan semua akun pendapatan dan pengeluaran serta memindahkan laba
bersih atau kerugian ke laba ditahan

4. Membuat laporan manajerial

aktivitas keuangan dalam system buku besar dan pelaporan menghasilkan

berbagai laporan manajerial laporan anggaran dan kinerja harus dikembangkan

atas dasar akuntansi pertanggungjawaban. Akuntansi pertanggungjawaban

melaporkan hasil keuangan atas dasar tanggung jawab manajerial dalam

organisasi

Anda mungkin juga menyukai