Anda di halaman 1dari 28

STUDI KELAYAKAN BISNIS DITINJAU DARI ASPEK PASAR DAN

PEMASARAN,DAN KEUANGAN PADA USAHA ALESHA LAUNDRY DI


KOMPLEK PERUMAHAN BUMI INDRALAYA PERMAI

Disusun Oleh :
ARIQ FIRSY (01011282025101)

MERSIKA APRIANA (01011182025019)

NUR SUCI HIKMAH (01011182025004)

VINNY PUSPITA (01011182025002)

KELAS A INDRALAYA

Dosen Pengampu :
Dr. ASLAMIA ROSA, S.E., M.Si

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan tugas proposal Studi Kelayakan Bisnis
yang berjudul “Studi Kelayakan Bisnis Ditinjau Dari Aspek Pasar dan Pemasaran pada
UMKM Laundry Alesha di Komplek Bumi Indralaya Permai” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan penelitian dari proposal ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
Studi Kelayakan Bisnis dengan baik dan lancar tanpa ada hambatan. Selain itu, proposal ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak / Ibu dosen yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan proposal ini.

Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa proposal ini masih terdapat kekurangan
dan jauh dari kesempurnaan serta tidak luput dari kesalahan. Untuk itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dengan senang hati.

Akhir kata, kami selaku penulis proposal ini berharap agar proposal ini dapat
bermanfaat bagi kami selaku penulis dan para pembaca yang senantiasa ingin menambah
keingintahuannya.

Indralaya, 5 Februari 2023

Anggota Kelompok

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL.....................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................3
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian....................................................................................3
1.3.1 Tujuan..................................................................................................................3
1.3.2 Manfaat................................................................................................................3
BAB II STUDI PUSTAKA.......................................................................................................4
2.1 Pengertian Jasa............................................................................................................4
2.2 Karakteristik Produk Jasa............................................................................................4
2.3 Studi Kelayakan Bisnis................................................................................................5
BAB III METODE PENELITIAN............................................................................................8
3.1 Deskriptif Kualitatif.....................................................................................................8
3.1.1 Aspek Pasar dan Pemasaran.................................................................................8
3.2 Deskriptif Kuantitatif...................................................................................................8
3.1.2 Analisis Cashflow................................................................................................8
3.1.3 Penilaian Kelayakan Investasi..............................................................................8
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN..........................................................................10
4.1 Analisis Pasar dan Pemasaran...................................................................................10
4.1.1 STP.....................................................................................................................10
4.1.2 Bauran pemasaran..............................................................................................11
4.2 Analisis Keuangan.....................................................................................................12
4.2.1 Sumber Modal....................................................................................................12
4.2.2 Cashflow............................................................................................................12
4.2.3 Inflow.................................................................................................................13
4.2.4 Outflow..............................................................................................................14
4.2.5 Penilaian Kelayakan Investasi............................................................................17

ii
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................20
Lampiran – Lampiran...............................................................................................................21

iii
DAFTAR TABEL

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Foto Bersama Pemilik Alesha Laundry 5

Gambar 1.2 Pakaian yang Telah Selesai Di Laundry 5

Gambar 1.3 Etalase Laundry 5

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pandemi Covid 19 memberikan dampak yang sangat luar biasa bagi


perekonomian di Provinsi Sumatera Selatan. Mengutip data dari situs resmi Badan
Pusat Statistik, pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Selatan mengalami
penurunan yang cukup signifikan dari tahun – tahun sebelumnya hingga mencapai -
0,11% . Hal ini menyebabkan masalah lanjutan bagi masyarakat, seperti Pemutusan
Hubungan Kerja (PHK) yang dilakukan oleh beberapa perusahaan dikarenakan
keuangan perusahaan yang memburuk. Selain itu bagi merekan yang bekerja di sector
informal terpaksa menghentikan aktifitas kerja mereka karena adanya ancaman dari
prnyebaran pandemic ini.

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mampu bertahan karena


usahanya bergerak di sektor riil dan tidak terlalu terpengaruh dibandingkan sektor
moneter. Namun per 16 April 2020, menurut data Dinas Koperasi dan UMKM
Provinsi Sumatera Selatan, menunjukkan dari 163.291 pelaku UMKM, sekitar 12.000
UMKM terdampak pandemi Covid 19. Pelaksana Tugas Dinas Koperasi dan Usaha
Kecil Menengah (UKM) Sumatera Selatan Musiawati mengatakan, masa pandemi ini
berdampak besar bagi pelaku UMKM di Sumsel. Kebanyakan dari mereka kesulitan
untuk menjual produknya, mencari pasar, atau bahkan kesulitan untuk memperoleh
bahan baku. Akibatnya, banyak UMKM yang harus gulung tikar.

Kemajuan teknologi dan perubahan gaya hidup menyebabkan layanan jasa


laundry menjadi pilihan alternatif bagi masyarakat yang tidak memiliki banyak waktu
untuk mencuci dan menyetrika pakaian. Di Indralaya sendiri banyak sekali komplek
perumahan, serta area pondok pesantren dan juga area perkuliahan sehingga banyak
ibu rumah tangga yang bekerja, karyawan kantor, anak pondok, dan anak kuliah yang
tentunya sibuk dengan aktifitas masing-masing sehingga tidak memiliki waktu yang
cukup untuk mencuci pakaian mereka. Hal seperti itulah akan memberikan dampak
pada sedikitnya waktu dalam mengurusi urusan rumah seperti mencuci pakaian,
membersihkan rumah, dan memasak, serta menuntut mereka dalam hidup secara
praktis untuk menyelesaikan semua pekerjaan mereka. Oleh sebab itu, tingginya
kebutuhan orang dengan jasa laundry itulah yang menyebabkan bisnis laundry
berkembang pesat pada lingkungan masyarakat umum.

Menurut Ketua Pemilik Asosiasi Laundry Indonesia (ASLI) yaitu Wasono


Raharjo, bisnis laundry tumbuh 15-20% per tahun dimana pada tahun 2018 jumlah
laundry di seluruh Indonesia mencapai 4.000 usaha. Data tersebut menunjukkan
bahwa jasa laundry merupakan bisnis yang lumayan diminati oleh para pelaku bisnis.

1
Walaupun saat ini sebagian besar pesanan laundry mengalami penurunan di tengah
situasi pandemi Covid 19, bisnis laundry masih bertahan dengan mengandalkan
pesanan laundry kiloan. untuk sektor rumah tangga. Begitu pula yang dialami oleh
bisnis laundry di wilayah Desa Guwang Kecamatan Sukawati. Tidak bisa dipungkiri,
semakin maraknya bisnis jasa laundrya di wilayah Indralaya Tidak bisa dipungkiri,
semakin maraknya bisnis jasa laundry di wilayah Indralaya menimbulkan persaingan
antar sesama usaha jasa laundry. Kelompok kami telah mensurvei Salah satu laundry
yang beroperasi di Indralaya yakni Alesha Laundry yang menawarkan jasa laundry
dengan sistem kiloan, yang baru berdiri sejak 2020 dan beroperasi di Komplek
perumahan Bumi Indralaya Permai. Meskipun usaha Alesha laundry baru berdiri
selama tiga tahun, berkat promosi dan pelayanan yang diberikan berbeda dari laundry
yang lain sekarang Alesha laundry sudah memiliki banyak pelanggan dan seminggu
itu bisa mencapai lebih dari 100 kg.

Tidak dapat dipungkiri, setiap pelaku usaha bergerak di bidang jasa khususnya
usaha laundry yang ingin bertahan dan berkembang dengan baik dari waktu ke waktu.
Untuk mencapai tujuan tersebut dalam prakteknya tidak jauh dari yang dibayangkan.
Terkadang hanya ada kendala dan resiko yang muncul saat bisnis berjalan. Untuk
menghindari hal tersebut, maka perlu dilakukan studi kelayakan bisnis. (Kasmir &
Jakfar, 2003) dalam bukunya yang berjudul Studi Kelayakan Bisnis Edisi Kedua
menjelaskan bahwa salah satu tujuan diadakannya studi kelayakan bisnis adalah untuk
mencari jalan keluar guna meminimalisir hambatan dan resiko yang mungkin timbul
di kemudian hari. Menurut penelitian (Sudiartini et al., 2021) studi kelayakan usaha
akan menjadi dasar untuk menentukan apakah usaha (investasi) yang akan dijalankan
layak atau tidak layak. Dan juga menjelaskan bahwa kelayakan suatu kajian bisnis
secara lengkap menyajikan berbagai aspek untuk dikaji meliputi aspek pasar, aspek
teknis atau produksi, aspek manajemen, aspek hukum, aspek keuangan, aspek sosial
ekonomi, dan aspek lingkungan.

Berdasarkan hasil observasi awal terkait usaha Alesha Laundry dalam aspek
manajemen dan sumber daya manusia, kami menemukan permasalahan terkait jumlah
tenaga kerjanya yang masih terbatas yakni hanya berjumlah satu orang. Karena
keterbatasan jumlah karyawan, proses penyelesaian laundry terkadang tidak bisa
menyesuaikan dengan batas waktu yang diinginkan pelanggan. Dalam aspek teknis
terkait penggunaan teknologi, usaha jasa Alesha Laundry masih menggunakan
teknologi lama yakni mesin cuci semi otomatis. Jika dibandingkan dengan usaha
pesaing, rata-rata menggunakan mesin cuci otomatis yang memiliki spesifikasi lebih
canggih. Pada mesin cuci semi otomatis, beberapa tahapnya dilakukan secara manual
sehingga proses mencuci membutuhkan waktu yang lebih lama. Dalam segi aspek
pemasaran terkait strategi promosi, usaha Alesha Laundry hanya menggunakan
strategi dari mulut ke mulut sehingga wilayah cakupan pasarnya masih terbatas.

Berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik laundry, sampai saat ini, usaha
Sari Alesha Laundry hanya mampu menyerap pelanggan yang rata-rata tinggal di
perumahan dan kos - kosan sekitar lokasi usaha. Berdasarkan hasil wawancara,

2
pemilik Alesha Laundry mengaku belum pernah melakukan studi kelayakan bisnis
sehingga tidak mengetahui secara pasti apakah usaha laundry yang dijalankan selama
ini layak atau tidak layak untuk dikembangkan jika ditinjau dari aspek-aspek yang ada
di dalam studi kelayakan bisnis sehingga kami tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai Studi Kelayakan Bisnis Ditinjau dari Aspek Pasar dan Pemasaran Pada
Usaha Alesha Laundry di Komplek perumahan Bumi Indralaya Permai.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang yang telah kami buat, maka perumusan masalah yang ingin
kami teliti adalah “Bagaimana Aspek Pasar dan Pemasaran pada Usaha Alesha
Laundry di Komplek Bumi Indralaya Permai ?”.

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka yang
menjadi tujuan penulisan proposal ini adalah sebagai berikut :

1) Untuk mengetahui prospek pengembangan usaha Alesha Laundry di


Komplek perumahan Bumi Indralaya Permai.

2) Untuk mengetahui peranan usaha Alesha Laundry dalam


perekonomian masyarakat di Komplek perumahan Bumi Indralaya
Permai.

3) Untuk mengetahui aspek pasar dan cara persaingan pasar usaha Alesha
Laundry di Komplek perumahan Bumi Indralaya Permai.

1.3.2 Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan proposal ini adalah sebagai berikut :

 Bagi industri kecil dan menengah, dapat memberikan informasi serta


pedoman yang dapat di pertimbangkan dalam penempatan posisi di
setiap devisi

 Untuk menerapkan atau mengimplementasikan pengetahuan yang


sudah diperoleh penulis, selama penelitian dan selama masa
perkuliahan

 Sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya dengan pembahasan yang


sama.

3
4
BAB II
STUDI PUSTAKA

2.1 Pengertian Jasa


Jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu
pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibakan
kepemilikan apapun. Produksinya dapat dikaitkan atau tidak dikaitkan pada satu
produk fisik(Imawan & Sucento, 2013).

2.2 Karakteristik Produk Jasa


Produk berupa jasa memiliki karakteristik yang berbeda-beda dengan produk
berupa barang. Adapun 4 karakteristik yang dimiliki oleh jasa, adalah sebagai berikut:

a. Tidak Berwujud (Intagibility)

Jasa bersifat intangible atau tidak berwujud. Dengan kata lain, produk
dari sektor jasa ini tidak dapat dilihat, dicicipi, dicium, didengar atau disentuh
sampai produk jasa tersebut dibeli dan dikonsumsi.Singkatnya, dapat
dinyatakan bahwa istilah aset tidak berwujud untuk produk jasa memiliki arti
sebagai berikut:

1) Sesuatu yang tidak dapat disentuh atau dirasakan

2) Sesuatu yang tidak dapat dengan mudah didefinisikan, dirumuskan


atau dipahami secara mental.

Dengan fitur-fitur ini, orang tidak dapat menilai kualitas layanan


sampai mereka sendiri yang mengalami atau mengkonsumsinya. Jadi ketika
pelanggan membeli layanan, dia hanya menggunakan, mengeksploitasi, atau
menyewanya.

Jadi pelanggan belum tentu memiliki layanan yang dibelinya. Oleh


karena itu, untuk mengurangi ketidakpastian, pelanggan harus mencari tanda
atau sinyal kualitas layanan.

b. Tidak Terpisahkan (Inseparability)

Produk yang baik biasanya dibuat terlebih dahulu baru kemudian


dijual. Setelah konsumen membeli suatu produk, mereka dapat
mengkonsumsinya. Kondisi ini berbeda dengan produk di industri jasa.

5
Produk jasa memiliki karakteristik yang tidak dapat dipisahkan atau
tidak dapat dipisahkan. Dengan kata lain, produk jasa ini pertama kali dijual,
kemudian diproduksi dan dikonsumsi pada saat yang bersamaan.Yang
istimewa dari pemasaran jasa adalah interaksi antara penyedia jasa dan
pelanggan.

c. Bervariasi (Variability)

Layanan ini juga memiliki fitur yang sangat bervariasi. Konon, ada
banyak variasi bentuk, kualitas, dan jenis. Variasi ini biasanya bergantung
pada siapa, kapan, dan di mana layanan tersebut diberikan.

Oleh karena itu, pembeli layanan sangat memperhatikan variasi yang


luas ini. Akibatnya, mereka sering meminta pendapat orang lain sebelum
memutuskan untuk menggunakan produk jasa tertentu.

Dalam hal ini, penyedia layanan dapat mengambil tiga langkah untuk
memeriksa kualitasnya. Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengontrol
kualitas produk jasa, yaitu:

1) Berpartisipasi dalam pemilihan dan pelatihan personil yang baik

2) Standarisasi proses implementasi layanan atau service execution


process.

3) Memantau kepuasan pelanggan melalui sistem umpan balik dan


keluhan, survei pelanggan, dan belanja perbandingan sehingga layanan
yang buruk dapat diidentifikasi dan diperbaiki untuk kemudian
meningkatkan produk layanan.

d. Habis Pakai (Perishbility)

Layanan juga memiliki properti yang mudah rusak atau habis pakai.
Oleh karena itu, layanan ini merupakan komoditas yang tidak tahan lama dan
tidak dapat disimpan. Bahkan jika produk ini habis, tidak dapat digunakan
lagi. Misalnya kamar hotel yang kosong, kursi kereta yang kosong atau jam
tertentu tanpa pasien di ruang dokter, maka produk tersebut hilang begitu saja
atau hilang karena tidak dapat disimpan untuk digunakan lagi.

Namun, jika permintaan tetap sama, hal ini tidak menjadi masalah,
karena layanan dapat dengan mudah berdasarkan permintaan.

6
2.3 Studi Kelayakan Bisnis
Studi Kelayakan Bisnis adalah suatu kegiatan yang mempelajari tentang suatu
bisnis usaha yang akan dilaksanakan untuk menentukan layak atau tidak layaknya
usaha tersebut untuk dijalankan (‘Aini, Ratna Mustika Arum, 2019).

a) Aspek Pasar dan Pemasaran

Aspek pasar digunakan dalam menentukan analisis aspek pasar yang


akan dilakukan. Pasar adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk
mengambil keputusan. Adapun dalam istilah dalam pemasaran dikenal dengan
marketing mix, ada 7 sebagai berikut :

1. Produk (Product)

Kebijaksanaan mengenai produk atau jasa meliputi jumlah barang/jasa


yang akan ditawarkan perusahaan, pelayanan khusus yang ditawarkan
perusahaan guna mendukung penjualan barang dan jasa, dan bentuk barang
ataupun jasa yang ditawarkan. Produk merupakan elemen yang paling penting.
sebab dengan inilah perusahaan berusaha untuk memenuhi "kebutuhan dan
keinginan" dari konsumen(‘Aini, Ratna Mustika Arum, 2019).

2. Harga (Price)

Harga adalah nilai atau uang yang diberikan pelanggan sebagai


imbalan atas penawaran tertentu yang akan berfungsi untuk memuaskan
kebutuhan dan keinginan mereka. Secara sederhana, harga adalah ukuran nilai
yang ditukarkan pelanggan untuk membeli suatu penawaran(Hasyim, 2022)

3. Tempat (Place)

Tempat/lokasi dimana konsumen dapat menemukan, mengakses,


mengunakan atau membeli produk yang ditawarkan. Selain berwujud lokasi
fisik seperti toko, kantor, pabrik atau gudang, elemen tempat saat ini juga
dapat berwujud digital seperti media sosial, pameran, website dan lain-lain.

4. Promosi (Promotion)

Setelah anda memutuskan produk, harga dan lokasi, saatnya


menerapkan strategi periklanan anda. Iklan atau promosi penjualan adalah cara
mempromosikan produk anda untuk mencapai target pasar dan meningkatkan
penjualan.

5. Proses (Process)

Proses berarti bagaimana produk atau layanan anda dikirimkan ke


pelanggan. Elemen ini bisa berupa proses, alur atau mekanisme yang harus
dilalui konsumen untuk mendapatkan produk atau jasa anda.

7
6. Orang (People)

Orang yang melakukan pemasaran juga merupakan elemen penting


bagi bisnis. Pemangku kepentingan dapat mencangkup layanan pelanggan,
staf, dan lainnya.

7. Bukti Fisik (Physical Evidence)

Bukti fisik adalah segala sesuatu yang dapat dilihat pelanggan saat
mereka berinteraksi dengan bisnis anda. Beberapa contoh bukti fisik antara
lain kemasan produk, kwitansi, slip pengepakan, interior toko, website, logo
dan lainnya.

b) Aspek Keuangan

Aspek keuangan merupakan fakta yang digunakan untuk menilai


keuangan umum perusahaan. Sisi keuangan memberikan gambaran tentang
kinerja perusahaan, sehingga melihat profitabilitasnya merupakan aspek yang
sangat penting.

(Kasmir dan Jafar, 2012) menyebutkan bahwa secara keseluruhan


penilaian aspek keuangan meliputi:

i. Sumber-sumber dana yang akan diperoleh.

ii. Kebutuhan biaya investasi.

iii. Estimasi pendapatan dan biaya investasi selama beberapa periode


termasuk jenis-jenis dan jumlah biaya yang dikeluarkan selama umur
investasi.

iv. Proyeksi neraca dan laporan laba/rugi untuk beberapa periode ke


depan.

v. Kriteria penilaian investasi.

vi. Rasio keuangan yang digunakan untuk menilai kemampuan


perusahaan.

8
BAB III
METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif yang menggunakan desain


penelitian dengan pendekatan kualitatif-kuantitatif. Objek dari penelitian ini adalah usaha
Alesha Laundry yang beralamat di Komplek Perumahan Bumi Indralaya Permai. Metode
yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan observasi, survei,
wawancara, dan dokumentasi. Adapun untuk teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu :

3.1 Deskriptif Kualitatif


Teknik analisis ini yang digunakan untuk menganalisis aspek-aspek non
finansial sebagai berikut.

3.1.1 Aspek Pasar dan Pemasaran


Aspek pasar dan pemasaran dianalisis melalui penilaian terhadap strategi,
target, posisi (STP), dan bauran pemasaran/marketing mix 7P (product, price, place,
promotion, physical evidence, people, process).

3.2 Deskriptif Kuantitatif

3.1.2 Analisis Cashflow

3.1.3 Penilaian Kelayakan Investasi


a. NPV (Net Present Value)

NPV adalah selisih antara nilai cashflow sekarang (present value)


dengan present value dari investasi. Dengan rumus sebagai berikut.
n
CF t
NPV = ∑ −I 0
t =1 ( 1+ K )t

Jika NPV bernilai positif atau > 0 maka investasi tersebut dinyatakan
layak. Namun apabila NPV bernilai negatif atau < 0 maka investasi tersebut
dinyatakan tidak layak (Suliyanto, 2010:204).

b. IRR (Internal Rate Of Return)

9
IRR merupakan suatu kriteria penilaian investasi yang digunakan
untuk mengetahui persentase keuntungan dari suatu proyek tiap-tiap tahunnya
(Choliq, 1999:57). Rumus :

NPV 1
IRR = i 1+ ( i −i )
NPV 1+ NPV 2 1 2

Apabila IRR > tingkat suku bunga yang berlaku maka usaha tersebut
dinyatakan layak, namun sebaliknya apabila IRR < tingkat suku bunga yang
berlaku, maka hal tersebut dinyatakan tidak layak.

c. Payback Period

PP ialah teknik penilaian terhadap jangka waktu ataupun periode


pengembalian dari proyek investasi.

Nilai Sisa Investasi


Tahun Pengurang+ × 1tahun
Cashflow Berikutnya

Untuk menilai apakah suatu usaha tersebut layak atau tidak


berdasarkan Payback Period, maka hasilnya harus bisa lebih kecil dari umur
investasi atau bisa sesuai dengan target perusahaan (Kasmir dan Jakfar,
2012:102).

d. Profability Index

PI adalah suatu rasio aktivitas dari jumlah nilai sekarang pada aliran
arus kas atau cashflow dengan nilai sekarang (present value) pada pengeluaran
investasi. Rumus untuk menghitung PI adalah sebagai berikut :

PV Cashflow
PI =
Investasi

Kelayakan investasi menggunakan metode PI ini bisa dinyatakan layak


jika nilai PI yang dihasilkan > 1 (Sutrisno, 2015: 163).

10
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Pasar dan Pemasaran

4.1.1 STP
Segmentasi

Segmentasi adalah membagi pasar menjadi bebebrapa kelompok


pembeli yang berbeda berdasarkan jenis produk tertentu menggunakan bauran
pemasaran. Segmentasi pasar penting dilakukan sebelum memilih target
pasar, hal ini disebabkan oleh perbedaan kebutuhan dan keinginan pembeli
yang berpotensi membentuk pasar sendiri. Sehingga pasar perlu dibagi
menjadi beberapa elemen tertentu. Segmentasi pasar dapat ditentukan
berdasarkan letak geografi, demografi, psikografi, dan perilaku konsumen di
suatu wilayah.

Berdasarkan hasil survei lapangan yang kelompok kami lakukan, maka


segmentasi pasar pada usaha Alesha laundry menggunakan segmen pasar
berdasarkan letak geografi , usaha elisha loundry berada di perumahan Bumi
Indralaya Permai (BIP) blok A12, kelurahan timbangan, indaralaya utara, kab.
Ogan ilir.

Target pasar

Setelah melakukan segmentasi pasar, maka tahap selanjutnya adalah


menentukan target pasar. Target pasar merupakan sasaran yang ditujukan
kepada calon konsumen untuk membeli dan mengunakan produk/jasa yang
ditawarkan. Dalam menentukan target pasar, pengelola usaha menentukan
segmentasi mana yang akan menjadi sasaran pemasaran serta melakukan
analisis terhadap potensi target konsumen agar usaha terus berkembang.
Target pasar pada usaha Alesha laundry yaitu masyarakat sekitar dan
mahasiswa Universitas Sriwijaya.

Positioning

Positioning adalah tahap akhir yang diterapkan dalam strategi pasar


sebelum melakukan pemasaran. Pada tahapan positioning ini menentukan
cara yang tepat untuk memperkenalkan produk/jasa kepada konsumen yang
menjadi target sasaran . dengan menggunakan strategi positoning diharapkan
produk/jasa yang ditawarkan lebih dikenal dan mudah diingat oleh konsumen
karena ciri khas yang dimiliki suatu usaha.

11
Setelah kelompok kami melakukan survei lapangan pada usaha elisha
loundry, maka segmen pasar yang diterapkan oleh usaha Alesha laundry
dengan meningkatkan pelayanan terhadap konsumen dan meningkatkan
kualitas laundry sehingga konsumen puas dengan hasil laundry ditempat
Alisha laundry.

4.1.2 Bauran pemasaran


Bauran pemasaran adalah elemen dasar yang digunakan oleh
perusahaan, dimana mampu mengendalikannya agar dapat mempengaruhi
respon pasar sasaran. Bauran pemasaran terbagi menjadi dua yaitu bauran
pemasaran 4p dan 7p. Berdasarkan hasil penelitian kelompok kami, maka
usaha Alesha laundry menggunakan bauran pemasaran 7p. Adapun 7p
menurut kotler dan amstrong adalah sebagai berikut :

Product (Produk)

Produk adalah sesuatu yang ditawarkan kepada konsumen. Dengan


mengelola produk yang tepat,dapat mempengaruhi konsumen untuk membeli
dan menggunakan produk/jasa yang ditawarkan serta dapat meningkatkan
penjualan. Produk usaha loundry ini menawarkan jasa berupa jasa cuci
pakaian,sepatu dan tas.

Price (Harga)

Pelaku usaha menentukan harga dasar yang tepat untuk meningkatkan


strategi penjualan yang menyangkut diskon harga, pembayaran jasa usaha, dan
berbagai variabel lainnya. Harga adalah niai yang harus dibayarkan oleh
konsumen setelah menggunakan produk/jasa yang ditawarkan.

Harga yang ditawarkan pada usaha elisha loundry ini, untuk pakaian
seharga 7.000/kg, selimut besar atau kecil harga menyesuaikan ukuran,
begitupun tas dan sepatu. Pengiriman hasil laundry sesuai keinginan dan
kebutuhan konsumen, jika konsumen meminta hasil laundry diantarkan ke
alamat konsumen, maka menggunakan jasa ojek online. Namun, menariknya
disini ialah jika konsumen meloundry pakaian lebih dari 5kg maka konsumen
mendapatkan potongan harga jasa pengiriman melalui ojek online.

Place (Tempat)

Tempat pendistribusian produk/jasa yang ditawarkan berdasarkan


kondisi tempat pelaku usaha dan peluang usaha. Tempat yang strategis
memberikan kemudahan kepada konsumen karena tempatnya yang miudah
dijangkau. Dengan tempat yang mudah dijangkau konsumen sehingga pelaku
usaha dapat mengembangkan sistem distribusi dengan baik dan hemat. Seperti

12
posisi tempat usaha Alesha laundry, yang menurut kelompok kami cukup
terjangkau dengan target pasarnya yaitu masyrakat umuum dan mahasiswa.

Promotion (promosi)

Promosi adalah suatu cara yang dilakukan oelh pelaku usaha untuk
menginformasikan,mengenalkan,memberitahu serta membujuk konsumen
untuk membeli dan menggunakan produk/jasa yang ditawarkan. Promosi
dapat dilakukan melalui platform media sosial, mulut kemulut dan lain
sebagainya.

Promosi yang dilakukan oleh usaha elisha loundry melalui iklan di


beberapa media sosial yang dimiliki oleh pelaku usaha, seperti instragram,
facebook dan whatsapp. Selain melakukan promosi online, usaha elisha
loundry ini juga mempromosikan usahanya melalui media spanduk yang
dipasang dipinggir jalan. Dengan adanya promosi tersebut mampu menarik
konsumen untuk melakukan dan menggunakan jasa usaha Alisha laundry.

Physical Evidence (Sarana Fisik)

Hal yang nyata yang mempengaruhi keputusan konsumen untuk


membeli dan menggunakan produk/jasa yang ditawarkan. Yang termasuk
dalam sarana fisik diantaranya, bangunan, peralatan dan perlengkapan.

People (orang)

Orang merupakan semua pelaku yang terlibat dalam memainkan peran


penting dalam penyajian jasa sehingga dapat mempengaruhi persepsi pembeli.
Elemen yang tergolong diantaranya karyawan, pemilik usaha dan konsumen.

Proses

Proses merupakan cara dan mekanisme yang dilakukan dalam


menyampaikan jasa. Proses dalam jasa merupakan faktor utama dalam bauran
pemasaran jasa seperti pelanggan jasa. Bauran pemasaran memiliki elemen
yang berpengaruh dalam penjualan kareena dapat mempengaruhi minat alam
melakonsumen dkukan keputusan pembelian.

4.2 Analisis Keuangan

4.2.1 Sumber Modal


Sumber modal yang digunakan untuk pendirian dan menjalankan
kegiatan operasional usaha Alesha Laundry berasal dari dana pribadi Ibu Ayu
Wahyuni selaku pemilik usaha.

13
4.2.2 Cashflow
Analisis terhadap rincian arus kas (cashflow) perusahaan digunakan
untuk mengetahui besarnya biaya yang dikeluarkan dan manfaat yang diterima
selama periode tertentu. Penyusunan cashflow pada usaha Alesha Laundry
menggunakan asumsi-asumsi sebagai berikut :

Perhitungan umur proyek investasi dilakukan selama tiga tahun yakni


dari tahun 2019 -2022.

Biaya-biaya investasi untuk barang tidak bergerak dikeluarkan pada


periode ke nol, sebelum proses produksi laundry dimulai

Output pada layanan jasa laundry diasumsikan mengalami kenaikan


sebesar 5 % per tahun.

Harga atau tarif setiap layanan jasa laundry diasumsikan tetap selama
umur proyek investasi.

Biaya bahan-bahan untuk proses laundry diperkirakan naik sebesar 4%


sesuai rata-rata tingkat inflasi nasional.

Tingkat suku bunga rata-rata yang digunakan yakni pada bank umum
sebesar 10%.

4.2.3 Inflow
Inflow adalah arus kas masuk atau penerimaan bagi perusahaan.
Estimasi output jasa yang dihasilkan Sari Merta Laundry dapat dilihat pada
tabel berikut :

Tabel 4.1 Estimasi Output Laundry

Jumlah unit tahun ke :


Jenis Penerimaan Laundry
1 2 3

Cuci Strika 5500 Kg 6400 Kg 7200 Kg

Jasa Strika 150 Kg 280 Kg 320 Kg

Bed Cover 20 pcs 50 pcs 55 pcs

Penerimaan usaha Alesha Laundry diperoleh dari hasil perkalian antara


jumlah output jasa laundry dihasilkan dengan tarif laundy per kilogramnya
untuk layanan laundry berupa layanan cuci setrika dan jasa setrika.
Penerimaan jasa laundry bed cover dengan perhitungan tarif per satuannya

14
(pcs). Estimasi penerimaan Alesha Laundry seperti yang terlihat pada tabel
berikut.

Tabel 4.2 Estimasi Penerimaan Laundry

Jumlah unit tahun ke :


Jenis Penerimaan Laundry
1 2 3

Cuci Strika Rp 38,500,000 Rp 44,800,000 Rp 50,400,000

Jasa Strika Rp 450,000 Rp 840,000 Rp 960,000

Bed Cover Rp 400,000 Rp 1,000,000 Rp 1,100,000

Rp Rp
Total 39,350,000 Rp 46,640,000 52,460,000

4.2.4 Outflow
Outflow adalah Aliran arus kas yang dikeluarkan oleh perusahaan.
outflow yang dikeluarkan oleh Alesha Laundry terdiri dari :

Biaya Investasi

Biaya investasi pada perusahaan Alesha Laundry dikeluarkan pada


periode ke nol sebelum proses layanan jasa laundry dimulai. Biaya Investasi
yang dikeluarkan untuk pembelian peralatan dan perlengakapan laundry
seperti yang dapat dilihat pada Tabel beriku :

Tabel 4.3 Biaya Investasi

Investasi Jumlah Harga Satuan Total Harga

Mesi Cuci 2 Rp 3,000,000 Rp 6,000,000

Strika Uap 1 Rp 2,500,000 Rp 2,500,000

Timbangan Duduk 1 Rp 170,000 Rp 170,000

Jemuran lipat ukuran kecil 2 Rp 200,000 Rp 400,000

Jemuran lipat ukuran besar 1 Rp 400,000 Rp 400,000

Ember besar 10 Rp 15,000 Rp 150,000

Meja laudry 1 Rp 250,000 Rp 250,000

Etalase 1 Rp 650,000 Rp 650,000

Hanger kawat besi 4 Rp 15,000 Rp 60,000

15
Botol spray parfum 3 Rp 12,000 Rp 36,000

papan nama laundry 1 Rp 200,000 Rp 200,000

Total   Rp 10,816,000

Biaya Variabel

Biaya variabel adalah biaya yang berubah-ubah sesuai dengan


perubahan jumlah output produksi. Biaya Variabel Biaya variabel yang
dikeluarkan Sari Merta Laundry diperkirakan naik sebesar 4 %. Estimasi biaya
variabel usaha dijelaskan pada Tabel berikut ini :

Tabel 4.4 Estimasi Biaya Variabel

Biaya per Tahun


Nama Bahan
1 2 3

Detergen Rp 2,900,000 Rp 3,150,000 Rp 3,500,000

Softener Rp 1,120,000 Rp 1,325,000 Rp 1,640,000

Parfum Rp 1,058,000 Rp 1,234,000 Rp 1,786,000

Nota Laundry Rp 1,000,000 Rp 1,245,000 Rp 1,300,000

Plastik Rp 950,000 Rp 1,100,000 Rp 1,300,000

Rp
Pulpen Rp 60,000 65,000 Rp 70,000

Rp
Selotip Rp 345,000 350,000 Rp 360,000

Rp
Listrik Rp 3,200,000 3,360,000 Rp 3,500,000

Total Rp 10,633,000 Rp 11,829,000 Rp 13,456,000

Biaya Tetap

Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tetap dan tidak bergantung
pada perubahan jumlah produksi. Pada usaha Alesha Laundry, biaya tetap
terdiri dari biaya untuk gaji karyawan, tunjangan uang makan, serta biaya

16
pemeliharaan untuk peralatan-peralatan yang digunakan dalam proses laundry.
Rincian biaya tetap yang dikeluarkan oleh usaha Alesha Laundry dapat dilihat
pada Tabel dibawah ini :

Tabel 4.5 Biaya Tetap

Nama Biaya Biaya per Bulan Biaya per Tahun

Gaji karyawan Rp 1,400,000 Rp 16,800,000

Uang makan Rp 400,000 Rp 4,800,000

Biaya pemeliharaan   Rp 2,200,000

Total   Rp 23,800,000

Biaya Penyusutan

Biaya penyusutan pada usaha Alesha Laundry terdiri dari biaya


penyusutan bangunan toko, peralatan, perlengkapan laundry. Penyusutan
dihitung menggunakan metode garis lurus tanpa nilai residu. (Rumus
Penyusutan = Nilai Perolehan : Umur Ekonomis). Rincian biaya penyusutan
dapat dilihat pada Tabel berikut :

Tabel 4.6 Biaya Penyusutan

Umur
Peralatan Jumlah Harga Ekonomis Biaya Penyusutan

Mesi Cuci 2 Rp 6,000,000 12 Rp 500,000

Strika Uap 1 Rp 2,500,000 5 Rp 500,000

Timbangan Duduk 1 Rp 170,000 5 Rp 34,000

Jemuran lipat ukuran


kecil 2 Rp 400,000 5 Rp 80,000

Jemuran lipat ukuran


besar 1 Rp 400,000 5 Rp 80,000

Ember besar 10 Rp 150,000 5 Rp 30,000

Rp
Hanger kawat besi 4 Rp 60,000 5 12,000

Rp
Botol spray parfum 3 Rp 36,000 3 12,000

papan nama laundry 1 Rp 200,000 5 Rp

17
40,000

Rp
Total   1,288,000

Tabel 4.7 Cashflow Alesha Laundry

Keterangan 1 2 3

Inflow :      

Penerimaan Rp 39,350,000 Rp 46,640,000 Rp 52,460,000

Outflow :      

Biaya variabel Rp 10,633,000 Rp 11,829,000 Rp 13,456,000

Biaya tetap Rp 23,800,000 Rp 23,800,000 Rp 23,800,000

EBT Rp 4,917,000 Rp 11,011,000 Rp 15,204,000

TAX      

EAT Rp 4,917,000 Rp 11,011,000 Rp 15,204,000

Penyusutan Rp 1,288,000 Rp 1,288,000 Rp 1,288,000

Proceed Rp 6,205,000 Rp 12,299,000 Rp 16,492,000

DF 10% 0.91 0.86 0.75

Present Value Rp 5,640,966 Rp 10,606,658 Rp 12,390,440

4.2.5 Penilaian Kelayakan Investasi


Net Present Value (NPV)

Tabel 4.8 Perhitungan NPV

DF
Tahun ke Proceced 19% Present Value

1 Rp 6,205,000 0.91 Rp 6,825,432

2 Rp 12,299,000 0.83 Rp 14,882,623

3 Rp 16,492,000 0.75 Rp 21,951,284

Total Prsent Value   Rp 43,659,340

18
(PV)

Total Investasi Rp 10,816,000

NPV Rp 32,843,340

Nilai NPV yang diperoleh adalah sebesar Rp 32.843.340 Hasil tersebut


menunjukkan bahwa usaha Alesha Laundry dinyatakan layak karena hasil
perhitungan NPV yang diperoleh > 0 dan bernilai positif yang artinya investasi
tersebut menguntungkan dan dapat diterima.

Internal Rate Of Return (IRR)

Tabel 4.9 Perhitungan NPV Kedua

DF
Tahun ke Proceced 19% Present Value

1 Rp 6,205,000 0.84 Rp 7,384,268

2 Rp 12,299,000 0.71 Rp 17,418,213

3 Rp 16,492,000 0.59 Rp 27,792,383

Total Prsent Value


(PV) Rp 52,594,863

Total Investasi Rp 10,816,000

NPV   Rp 41,778,863

32.843 .340
IRR=0,1+ × ( 0.19−0,1 )
32.843 .340−41.778 .863

32.843.340
¿ 0,1+ ×0,09=−23,08 %
−8.935 .523

Nilai IRR yang diperoleh adalah -23,08%. Hasil perhitungan tersebut


menunjukkan nilai IRR < dari tingkat suku bunga bank umum yakni 10%. Hal
ini menunjukkan bahwa tingkat pengembalian dari investasi dilakukan pada
usaha Alesha Laundry lebih rendah dibanding tingkat pengembalian yang
dihasilkan dari investasi yang dilakukan di bank sehingga dinyatakan tidak
layak.

Payback Period (PP)

19
Tabel 4.10 Perhitungan Payback Period

Investasi   Rp 10,816,000

     

Proceeds Tahun 1   Rp 6,205,000

    Rp 4,611,000

     

Proceeds Tahun 2   Rp 12,299,000

    -Rp 7,688,000

     

Proceeds Tahun 3   Rp 16,492,000

−7.688 .00
Pa yback Period ( PP )=2 Tahun+ ×1 Tahun
16.492 .00

¿ 2 Tahun+−0,466 × 1Tahun

¿ 1,5 Tahun

Hasil dari payback period yang diperoleh adalah 1,5 tahun. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa tingkat kemampuan pengembalian usaha
Alesha Laundry lebih cepat atau lebih singkat daripada umur proyek
yang direncanakan yaitu selama 5 tahun sehingga investasi pada usaha Sari
Merta Laundry dinyatakan layak.

Profitability Index (PI)

PV OF Cashflow
PI =
Investasu

28.638 .063
PI = =2,64
10.816 .00

Nilai PI yang diperoleh adalah 2,64. Hasil perhitungan menunjukkan


nilai Profability Index (PI) yang dihasilkan > 1 yang artinya perusahaan
Alesha Laundry memenuhi kriteria kelayakan berdasarkan profability index.

20
DAFTAR PUSTAKA

Kasmir, & Jakfar. (2003). Studi Kelayakan Bisnis Edisi Revisi, Jakarta : Kencana Prenanda
Media Group

Sudiartini, N. W. A., Astari, A. A. E., Laksmi, N. P. A. D., & Damayanti, N. L. P. (2021).


Studi Kelayakan Bisnis Pada Usaha Sari Merta Laundry DI Desa Guwang Kecamatan
Sukawati. Jurnal Penelitian Ekonomi Dan Akuntansi JPENSI, 6(2), 116.
https://doi.org/10.30736/jpensi.v6i2.653

Wardana, M. W., Ahmad, S & Isha, J. (2019). Analisis Kelayakan Usaha Rumah Makan
Jingkrak Dengan Pendekatan SWOT. Jurnal Rekayasa, Teknologi, dan Sains. Vol 3
No 2

Abdul Choliq, A., dkk. 1999. Evaluasi Proyek. Bandung : Pionir Jaya.

Sutrisno. 2015. Studi Kelayakan Bisnis. Yogyakarta: Ekonisia.

Kasmir & Jakfar 2003. Studi Kelayakan Bisnis Edisi Revisi. Jakarta : Kencana Prenanda
Media Group.

Suliyanto. 2010. Studi Kelayakan Bisnis. Yogyakarta : CV Andi Offset

21
Lampiran – Lampiran

Gambar 1.1 Foto Bersama Pemilik Alesha Laundry

Gambar 1.2 Pakaian yang Telah Selesai Di Laundry

Gambar 1.3 Etalase Laundry

22

Anda mungkin juga menyukai