Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN HASIL PRAKTEK LAPANGAN

MATA KULIAH AKUNTANSI MANAJEMEN

SEMESTER V AKUNTANSI

KLASIFIKASI BIAYA

DAN LAPORAN LABA RUGI MANUFAKTUR

(STUDI KASUS PABRIK TAHU DAN TEMPE)

OLEH KELOMPOK : III

ZULFIANA ROSA (2181083016)

UMI SARTIKA PUTRI (2181083014)

ILHAM JAYA(21810830)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

YAYASAN PENDIDIKAN INDONESIA

(STIE YAPI) BONE

2020
HALAMAN PENGESAHAN

Yang bertanda tangan dibawah ini, menerangkan bahwa :

Nama : KELOMPOK III

Program studi : AKUNTANSI (S1)

Perguruan Tinggi : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Pendidikan

Indonesia (STIE YAPI) Bone

Telah melakukan praktik lapangan dalam mata kuliah akuntansi manajemen


dengan judul “Klasifikasi Biaya dan Laporan Laba Rugi pada perusahaan
Manufaktur Studi Kasus Pabrik Tahu dan Tempe, dan dinyatakan berhasil
dengan baik.

Watampone, November 2020

Disetujui Oleh :

Dosen Pengasuh mata kuliah,

MUHAMMAD IDRUS, SE.. M.M

NIDN. 0928107004
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Penulis panjatkan, berkat rahmat


dan hidayah-nya penulis berhasil menyelesaikan laporan tentang “Klasifikasi
Biaya dan Laporan Laba Rugi pada perusahaan Manufaktur Studi Kasus
Pabrik Tahu dan Tempe”. Adapun laporan ini di ajukan guna memenuhi tugas
mata kuliah AKUNTANSI MANAJEMEN.

Laporan ini berisikan tentang klasifikasi biaya dan laporan laba rugi
pada perusahaan manufaktur studi kasus pabrik tahu dan tempe pada tahun
2020. Dan berisi tentang informasi mengenai perusahaan publik yang
sekaligus merupakan perusahaan lokal.

Dan terima kasih kepada dosen pengampuh mata kuliah Akuntansi


Manajemen Bapak Muhammad Idrus,S.E.,M.M yang telah membimbing kami
serta teman-teman kelompok III yang telah aktif dan berkontribusi dalam
penyelesaian penyusunan laporan laba/rugi pada perusahaan manufaktur
pabrik tahu dan tempe.

Semoga laporan “Klasifikasi Biaya dan Laporan Laba/Rugi pada


perusahaan Manufaktur Studi Kasus Pabrik Tahu dan Tempe” ini memberikan
informasi yang berguna bagi masyarakat serta bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita
semua.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini,


baik dari materi maupun dari teknik penyajiannya. Mengingat kurangnya
pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karena itu, kritik serta saran
yang membangun bagi penulis untuk memperluas pengetahuan.

Watampone, November 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................................ii

KATA PENGANTAR...................................................................................................iii

DAFTAR ISI...................................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1

A. Latar Belakang........................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.................................................................................................2

C. Tujuan........................................................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................3

A. Pengertian Akuntansi Manajemen.....................................................................3

B. Informasi Akuntansi Manajemen........................................................................4

C. Pengertian Laporan Laba/Rugi...........................................................................4

D. Biaya Dan Beban....................................................................................................5

E. Pengertian Manufaktur..........................................................................................6

F. Akuntansi Biaya, Dan Tujuan Akuntansi..........................................................7

BAB III PEMBAHASAN..............................................................................................8

A. Profil Wirausaha......................................................................................................8

B. Jenis Produk............................................................................................................9

C. Proses Produksi......................................................................................................10

D. Klasifikasi Biaya......................................................................................................11

E. Laporan Harga Pokok Produksi..........................................................................12

F. Laporan Laba Rugi.................................................................................................13

BAB IV PENUTUP.......................................................................................................14
A. Kesimpulan...............................................................................................................14

B. Sarans........................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................15

LAMPIRAN.....................................................................................................................16

A. Foto-Foto Kegiatan Produksi...............................................................................16

B. Foto-Foto Kegiatan Wawancara.........................................................................17

C. Biodata Anggota.....................................................................................................19
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seperti yang kita ketahui bersama, Indonesia merupakan Negara Agraris yang subur
beriklim tropis. Sehingga penduduk Indonesia dapat memanfaatkannya dengan menanam
berbagai macam tanaman. Salah satunya adalah kacang kedelai. Kacang kedelai tersebut
banyak mengandung gizi yang sangat dibutuhkan bagi kesehatan jasmani. Selain dapat
dikonsumsi kedelai dapat diolah menjadi berbagai macam makanan seperti tahu dan tempe.
Para pelaku usaha berlomba-lomba dalam strategis usaha melihat ketatnya persaingan usaha
yang kini banyak kita jumpai di kabupaten Bone, salah satu usaha manufaktur yang kita jumpai
adalah " Pabrik tahu dan tempe rosnaeni" yang berlokasi di kelurahan bulu tempe Tanete
Riattang barat tepatnya dipalakka.

Usaha tersebut tergolong jenis perusahaan manufaktur yang memproduksi tahu


dan tempe, kini usaha tersebut sudah berumur 10 tahun yang didirikan pada tahun
2010. Suka duka yang dialami pak Nursalim yang merupakan pemilik pabrik tahu dan
tempe rosnaeni, kendala dalam mendirikan usaha tersebut adalah modal, karena faktor
ekonomi yang rendah dan kebutuhan yang banyak, pak Nursalim mulai mengumpulkan
modal, awal mulanya dengan cara jadi tukang ojek dan dia juga pernah bekerja menjadi
karyawan di salah satu pabrik tahu dan tempe di jl.sambaloge dari situlah muncul ide
untuk membuat pabrik tahu dan tempe karena merasa mempunyai pengalaman dan
bakat dari pekerjaan sebelumnya, maka pak Nursalim ingin mendirikan pabrik tahu dan
tempe. Tetapi sekarang ini penghasilan yang didapat tidak seperti biasanya dengan
adanya wabah virus corona ini penghasilan pak Nursalim menurun dimana dulunya
penghasilan yang diperoleh sebanyak Rp.8.000.000/ hari sekarang hanya
Rp.4.000.000/hari.

Namun dalam 10 tahun terakhir proses pencatatan pembukuan laporan


keuangan pabrik tahu dan tempe nurnaeni belum begitu bagus, belum akurat dalam
menghitung secara efektif berapa pendapatan (revenue)/bulan. Belum mukhtahir dalam
menghitung biaya-biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead pabrik, dan
harga pokok produksi (HPP).
Laporan laba rugi merupakan proses akuntansi yang yang memberikan
gambaran tentang keadaan posisi keuangan, hasil usaha,serta perubahan dalam posisi
keuangan suatu perusahaan. Laporan laba rugi juga merupakan kesimpulan dari
pencatatan transaksi yang dilakukan oleh suatu perusahaan. Laporan laba rugi adalah
media yang penting untuk menilai kondisi ekonomi dan prestasi manajemen.

Dalam rangka membantu pengguna laporan laba rugi dalam memahami dan
menginterpretasikan laporan laba rugi maka perlu dibuat analisis laporan laba rugi.
Analisis laporan laba rugi dimaksud untuk membantu bagaimana memahami laporan
laba rugi, bagaimana menafsirkan angka-angka dalam laporan laba rugi, bagaimana
mengevaluasi laporan laba rugi, dan bagaimana menggunakan informasi laba/rugi
dalam pengambilan keputusan.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah sistem proses produksi tahu dan tempe pada pabrik tahu dan tempe
rosnaeni?

2. Bagaimanakah sistem klasifikasi biaya produksi pada pabrik tahu dan tempe
rosnaeni?

3. Bagaimanakah sistem laporan harga pokok produksi pada pabrik tahu dan tempe
rosnaeni?

4. Bagaimanakah sistem laporan laba/rugi pada pabrik tahu dan tempe rosnaeni?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui sistem produksi tahu dan tempe pada pabrik tahu dan tempe
rosnaeni.

2. Untuk mengetahui sistem klasifikasi biaya produksi pada pabrik tahu dan tempe
rosnaeni.

3. Untuk mengetahui sistem laporan harga pokok produksi pada pabrik tahu dan
tempe rosnaeni.
4. Untuk mengetahui sistem laporan laba/rugi produksi pada pabrik tahu dan tempe
rosnaeni.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Akuntansi Manajemen

Akuntansi manajemen adalah salah satu bidang akuntansi yang tujuan utamanya
untuk menyajikan laporan-laporan suatu satuan usaha atau organisasi tertentu untuk
kepentingan pihak internal dalam rangka melaksanakan proses manajemen yang
meliputi perecanaan, pembuatan keputusan, pengorganisasian dan pengarahan serta
pengendalian.
Selanjutnya jika terlihat hasil pelaporan yang diperlukan manajemen yang tidak
hanya laporan masa lalu tetapi juga meliputi proyeksi masa depan, maka akuntansi
manajemen didefinisikan sebagai berikut.

Akuntansi manajemen adalah penerapan teknik-teknik dan konsep yang tepat


dalam pengelolahan data ekonomi historikal dan yang diproyeksikan dari suatu satuan
usaha untuk membantu manajemen dalam penyusunan rencana untuk tujuan-tujuan
ekonomi yang rasional dan dalam membuat keputusan-keputusan rasional dengan
suatu pandangan kearah pencapaian tujuan tersebut.

Memperhatikan definisi yang kedua diatas beberapa hal yang perlu di catat ialah
sebagai berikut.

Perlu pemahaman teknik-teknik, katakanlah model-model seperti konsep


perilaku biaya, hubungan cost-volume dan profit, atau model-model matematis
yang relevan.

Pemahaman yang cukup rendah metode akuntansi atau financial accounting


maupun cost accounting, paling tidak bagaimana metode pencatatan data
akuntansi atau metode harga pokok yang dilakukan terhadap historical keuangan
perusahaan.

Proyeksi-proyeksi yang dilakukan berkaitan erat dengan teori statistik.

Keputusan-keputusan yang diambil harus rasional yang berkaitan dengan


pencapaian tujuan suatu organisasi, seperti kita ketahui organisasi yang sama
dapat saja hasilnya berbeda, pencatatan biaya yang berbeda dan tujuan yang
berbeda pula.

Disamping itu akuntansi manajemen yang di anggap suatu sidang akuntansi


yang luas yang berkaitan dengan pengembangan dan penggunaan informasi akuntansi
(Ralps estes :1986) jelas pula keterkaitan disiplin akuntansi ini .

B. Informasi Akuntansi Manajemen

Informasi akuntansi pada dasarnya bersifat keuangan yang membantu manajer


melakukan tiga masalah pokok sebagai berikut (CharlesT. Horgren) :
Merencanakan secara efektif dan memusatkan perhatiannya pada
penyimpangan apa yang direncanakan.

Mengarahkan operasi sehari-hari.

Mencapai penyelesaian yang dihadapi organisasi.

Penyediaan nformasi akuntansi yang dapat membantu kebutuhan-kebutuhan


manajer melalui penyediaan laporan prestasi yang membantu manajer memusatkan
terhadap masalah. Ringkasnya, laporan prestasi merupakan suatu bentuk umpan balik
bagi manajer, yang mengarahkan perhatian kepada bagian organisasi yang dapat
dimanfaatkan waktu manajemen secara lebih efektif.

Manajer mempunyai kebutuhan yang konstan akan informasi akuntansi dalam


memimpin operasi sehari-hari yang rutin. Misalnya sewaktu manajer menentukan harga
pokok produk baru yang bersandar pada informasi yang disediakan akuntansi untuk
memastikan hubungan harga dan biaya sudah serasi dengan strategi pemasaran yang
dipergunakan oleh perusahaan.

C. Laporan Laba/Rugi

Laporan laba/rugi (income statement) adalah laporan yang menyajikan ukuran


keberhasilan operasi perusahaan selama periode waktu tertentu. Lewat laporan
laba/rugi, investor dapat mengetahui besarnya tingkat profibilitas yang di hasilkan
investee. Lewat laporan laba/rugi, kreditur juga dapat, mempertimbangkan kelayakan
kredit debitur. Penetapan pajak yang akan nantinya disetorkan ke kas negara, juga
diperoleh berdasarkan jumlah laba bersih yang ditunjukkan lewat laporan laba/rugi.
Ukuran laporan laba/rugi menggambarkan kinerja manajemen dalam menghasilkan
profit untuk membayar bunga kreditor, dividen investor, dan pajak pemerintah.

Akhir-akhir ini, banyak dijumpai kecenderungan untuk lebih memerhatikan ukuran


laba yang terdapat pada laporan laba/rugi dibadingkan dengan ukuran lainnya.
Informasi laba/rugi juga dapat dipakai untuk mengestimasi kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba dimasa yang akan datang (memprediksi atau menafsirkan
earning power), menafsir risiko dalam berinvestasi, dan lain-lain.
D. Biaya dan Beban

H.Lili M. Sadeli & H. Bedjo Siswanto (2010), Biaya tetap adalah suatu biaya yang
totalnya tidak berubah, tetapi per unit akan semakin kecil jika volumenya semakin
bertambah, dan biaya variable adalah suatu biaya seragam per unit, tetapi totalnya
berfluktuasi, berbanding langsung dengan jumlah aktivitas dan volume yang
bersangkutan.

H.Lili M. Sadeli & H. Bedjo Siswanto (2010), sistem akuntansi biaya pesanan
direncanakan untuk pengendalian biaya perusahaan yang memproduksi pesanan-
pesanan individual atau pekerjaan-pekerjaan individual, dan sistem akuntansi biaya
proses dirancang untuk pengendalian biaya perusahaan yang banyak memproduksi
barang-barang.

H.Lili M. Sadeli & H. Bedjo Siswanto (2010), biaya bahan mentah (raw material
cost) semua bahan mentah secara fisik dapat diidentifikasikan sebagai bagian dari
barang jadi dan yang dapat ditelusuri pada barang jadi tersebut dengan cara sederhana
dan ekonomis. H.Lili M. Sadeli & H. Bedjo Siswanto (2010), biaya tenaga kerja
langsung (direct labor cost) tenaga kerja langsung adalah seluruh tenaga kerja yang
dapat ditelusuri secara fisik pada barang jadi dengan cara yang ekonomis.

H.Lili M. Sadeli & H. Bedjo Siswanto (2010), biaya overhead pabrik (factory
overhead cost) adalah semua biaya selain biaya bahan mentah atau upah langsung
yang berkaitan dengan proses produksi.

H.Lili M. Sadeli & H. Bedjo Siswanto (2010), biaya historis (historicial cost)
menunjukkan biaya aktual yang telah dikeluarkan. Sistem akuntansi biaya
diakumulasikan dalam laporan biaya historis, dan biaya marjinal (marginal cost) biaya
ini merupakan biaya tambahan atau biaya ekstra, yang dikeluarkan untuk memproduksi
satu atau lebih produk.

H.Lili M. Sadeli & H. Bedjo Siswanto (2010), biaya sunk (sunk cost) adalah biaya
yang telah dikeluarkan dan tidak dapat diubah oleh keputusan sekarang maupun untuk
mendatang. Oleh karena tidak dapat diubah, maka biaya ini tidak dapat dipakai dalam
analisis tindakan untuk waktu mendatang.
H.Lili M. Sadeli & H. Bedjo Siswanto (2010), biaya standar (standard cost) biaya ini
akan dibandingkan dengan biaya historis dalam evaluasi kinerja, dan biaya
penempatan (replacement cost) biaya ini untukmembeli kembali, menetapkan kembali,
atau menyusun kembali suatu aktiva.

E. Perusahaan Manufaktur

H.Lili M. Sadeli & H. Bedjo Siswanto (2010), organisasi operasi manufaktur


merupakan fungsi utama manufaktur pada umumnya dipegang oleh manajer tertinggi
yang terdapat dikantornya, atau staf yang selalu berada dikantor tiap hari, sehingga
orang tersebut biasa disebut sebagai presiden manufaktur atau wakil presiden produksi.
Tugas orang tersebut adalah melihat dan mengelola seluruh aktivitas dalam perseroan
terbatas dalam mengelola semua bahan atau material yang baru, mengatur tenaga
kerja, dan berbagai upaya yang dilakukan hingga mencapai tujuan atau sasaran
produksi yang diharapkan.

F. Akuntansi Biaya

Akuntansi biaya adalah bidang akuntansi yang khusus mencatat, menetapkan,


dan mengendalikan biaya. Laporan akuntansi biaya diperlukan para manajer untuk
pengambilan keputusan. Penjelasan lain menyebutkan, biaya-biaya yang dikeluarkan
untuk membuat suatu produk untuk menentukan harga pokok produksi melalui proses
akuntansi yang disebut akuntansi biaya. Akuntansi biaya pada akumulasi biaya, suatu
produk. Intinya akuntansi biaya hanya menekankan pada sisi biaya.

Tujuan Akuntansi Biaya

penentuan HPP, mencatat, menggolongkan, dan meringkas biaya pembuatan


produk.

Menyediakan informasi untuk kepentingan manajemen, biaya sebagai ukuran


efesiensi.

Alat perencanaan, perencanaan bisnis pasti berkaitan dengan penghasilan dan


biaya, perencanaan biaya akan memudahkan dalam pengendalian biaya.
Pengambilan keputusan khusus sebagai alat manajemen dalam mengawasi dan
merekam transaksi biaya secara sistematis dan menyajikan informasi biaya
dalam bentuk laporan biaya.

Menghitung laba perusahaan pada periode tertentu, untuk mengetahui laba


maka diperlukan biaya yang dikeluarkan, biaya merupakan salah satu komponen
dalam laba.

Pengambilan keputusan khusus, sebagai alat manajemen dalam mengawasi dan


merekam transaksi biaya secara sistematis dan menyajikan informasi biaya
dalam bentuk laporan biaya.

BAB III

PEMBAHASAN

A. Profil Perusahaan

Pabrik tahu dan tempe rosnaeni merupakan perusahaan manufaktur yang


bergerak dibidang pengolahan tahu dan tempe. Perusahaan tersebut didirikan pada
tahun 2010, yang berlokasi di kelurahan bulu tempe, kec. tanete riattang barat. Nama
pemilik usaha tersebut bernama pak Nursalim.

Nama usaha pabrik tahu dan tempe diambil dari nama istrinya karena pelanggan
atau konsumen lebih banyak yang mengenal ibu rosnaeni, dengan modal awal ±
Rp.50.000.000 dengan 14 karyawan dengan sistem shift, dalam sehari pak Nursalim
memproduksi tahu sebanyak 6 kotak/cetakan dalam 3 kali masak dalam sehari, dengan
ukuran/potongan yang berbeda-beda, ada ukuran 8×8 dengan harga Rp.5.000 2 biji,
ukuran yang 10×10 harga Rp.5.000 4/biji, ukuran 11×11 dengan harga Rp.1000/biji,
ukuran 14×14 dengan harga Rp.5.000 7 biji. Sedangkan tempe yang diproduksi
sebanyak 360 bungkus dengan 3 kali masak dalam sehari dengan ukuran yang
berbeda-beda. Setiap pembelian kedelai di impor di Jepang dengan 45 ton dengan
harga Rp. 43.000.000 sekitar 10 hari setiap kali pembelian, ketika melihat persediaan di
gudang sisah 10 karung maka secepatnya memesan kedelai kerena ditakutkan
persediaan habis sedangkan barang atau kedelai belum ada. Kunci keberhasilan usaha
pak Nursalim ada pada semangatnya yang tinggi dan kuat

Dalam proses pembuatan tahu dan tempe pak Nursalim menggunakan kedelai
sebanyak 42 kg kedelai untuk tahu dan 90 kg kedelai untuk tempe, dan berbagai
macam bahan langsung yang digunakan untuk tahu seperti : kedelai, air, dan cuka
makan. Sedang bahan langsung yang digunakan untuk tempe seperti : kedelai, air, tepung
tapioka, ragi, dan pembungkus.

Kami memilih usaha dibidang ini disesuaikan dengan skill atau kemampuan
yang kami miliki serta faktor pendukung yang memadai untuk mengembangkan usaha
ini.

Visi
Dengan berlandaskan skill dan pengalaman, pabrik tahu dan tempe menjadi
salah satu perusahaan yang maju dan produktif.

Misi
Menciptakan tenaga kerja yang berkompeten serta memiliki iman, jujur dalam
bekerja serta iptek yang kuat.
Menjadi perusahaan yang terdepan dibidangnya.
Memuaskan konsumen.
Memperluas lapangan kerja untuk kemakmuran mahasiswa dan masyarakat.
B. Produk Pabrik Tahu dan Tempe Rosnaeni
Makanan adalah bahan, biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan, dimakan
oleh makhluk hidup untuk memberikan tenaga (power) atau nutrisi. Tradisional adalah
tradisi atau kebiasaan yang dilakukan oleh nenek moyang kita yang sejak kini masih
dilestarikan oleh masyarakat. Makanan tradisional/khas adalah makanan yang biasa
dikomsumsi oleh masyarakat tertentu, dengan cita rasa khas yang diterima oleh
masyarakat tersebut.

Dengan beragam dan bervariasinya bahan dasar, maka dapat dihasilkan


bermacam-macam jenis makanan tradisional yang sedemikian rupa sehingga menjadi
makanan yang lezat dan gizi seimbang. Demikian juga cara pengolahannya dilakukan
dengan beragam dan bervariasi seperti : dengan membakar/memanggang,
pengasapan, pengukusan, dan menggoreng.

Salah satu makanan tradisional yang kami buat adalah Nasi kuning, salah satu
variasi dari nasi putih yang sering digunakan sebagai tumpeng. Nasi kuning biasanya
disajikan dengan bermacam lauk pauk khas indonesia.

Dalam tradisi di indonesia warna nasi kuning melambangkan gunung emas kekayaan,
kemakmuran serta moral yang luhur. Oleh sebab itu, nasi kuning sering disajikan dalam
acara syukuran dan peristiwa-peristiwa gembira bahkan acara berlibur.

C. Proses Produksi

Dalam pembuatan produk tahu dan tempe ada beberapa tahapan antara lain :

Tahu : pertama-tama cuci kedelai, lalu rendam air selama 3 jam kemudian dicuci
kembali lalu di giling dengan penggiling halus, kemudian dimasak selama 30 menit,
setelah itu disaring sarinya kemudian masukkan cuka makan 1 gelas dalam 1 kali
masakan, kemudian dituang kedalam cetakan, tunggu sekitar 2 menit lalu di potong-
potong sesuai dengan permintaan pelanggan.

Tempe: pertama-tama cuci kedelai, lalu rendam dengan air panas selama 1 hari, kemudian dicuci
kembali, kemudian dimasukkan ke dalam penggiling kasar yang hasilnya nanti hanya terbelah dua biji
kedelai selama 3 jam, setelah itu didinginkan atau di kipas selama 2 jam, setelah itu dicampur dengan
ragi dan tepung tapioka diaduk sampai rata secara manual, kemudian dimasukkan ke dalam plastik,
difermentasi selama 2 hari.

Alat-alat yang dipakai antara lain :

HargaTahun HargaTahun Akhir


No Peralatan
Awal (5 tahun)
Mesin penggiling Rp.422
1
halus Rp.65.000 Rp.5.055
Mesin penggiling Rp.357
2
kasar Rp.55.000 Rp.4.277
3 Cetakan Rp.270.000 Rp.20.996 Rp.1.750
4 Ember Rp.10.000 Rp.778 Rp.65
5 Kain Rp.84.000 Rp.6.533 Rp.544
6 Baskom Rp.5.000 Rp.389 Rp.32
7 Tungkuh Rp.350.000 27.216 Rp.2.268
8 Kain Rp.10.000 Rp.778 Rp.65
9 Saringan Rp.15.000 Rp.1.176 Rp.98
10 Sendok besi Rp.10.000 Rp.788 Rp.65
11 Kayu bakar Rp.10.000 Rp.778 Rp.65
12 Rp.150.000 Rp.11.520 Rp.960
13 Rp.1.500.000 Rp.117.400 Rp.9.783
Total Rp.2.534.000 Rp.197.665 Rp.16.474

D.Klasifikasi Biaya/bulan

a). Biaya bahan langsung (BBL)

No Keterangan Jumlah/Hari Harga Satuan Total Harga

1 Kedelai 132 liter Rp.6.000 Rp.42.000

2 Ragi 2 sdt Rp.3.000 Rp.6.000

3 Tepung tapioka 1 bungkus - Rp.38.000

4 Cuka makan 3 gelas - Rp.20.000

5 Plastik - - Rp.10.000

6 Air 2 bungkus Rp.8.000 Rp.16.000

Jumlah biaya bahan baku Rp.218.000


Total biaya bahan langsung selama satu bulan Rp.6.540.000

b). Biaya tenaga kerja langsung (BTKL)

Biaya tenaga kerja langsung berjumlah 1 orang dengan gaji Rp.50.000, jadi biaya
tenaga kerja langsung adalah 1x50.000 = Rp.50.000/hari.

Rp.50.000x30 hari = Rp.1.500.000

c). Biaya overhead pabbrik (BOP)

Biaya listrik 10.000x30 hari : Rp.300.000

Biaya tabung gas lpg/3kg 18.000x30 hari : Rp.540.000

Biaya transportasi 10.000x30 hari : Rp.300.000

Penyusutan peralatan (dalam 5 tahun) : Rp.16.474

Jumlah biaya (BOP) selama satu bulan : Rp.1.156.474

E. Laporan Harga Pokok Produksi (HPP)

“WARUNG IKRAM”

Laporan Harga Pokok Produksi 31 Desember 2019

Bahan baku : - -
Bahan Baku Langsung (BBL) - Rp.6.540.000
Tenaga kerja : - -
Tenaga Kerja Langsung (BTKL) - Rp.1.500.000
Biaya Overhead Pabrik (BOP) : - -
1. Biaya listrik Rp.300.000 -
2. Biaya tabung gas lpg/3kg Rp.540.000 -
3. Biaya transportasi Rp.300.000 -
4. Penyusutan peralatan Rp.16.474 -
Jumlah (BOP) - Rp.1.156.474
Harga Pokok Produksi (HPP) - Rp.9.196.474
F. Laporan Laba/Rugi

“WARUNG IKRAM”

Laporan Laba/Rugi 31 Desember 2019

Penjualan :
Penjualan produk - Rp.10.800.000
Harga Pokok Produksi Rp.9.196.474 -
(HPP)
- (Rp.9.196.474)

Margin kotor - Rp.1.603.526

Dikurangi beban : - -

Beban penjualan Rp.35.000 -

Beban administrasi Rp.20.000 -

- (Rp.55.000)

Laba/rugi sebelum pajak - Rp.1.548.526


BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Perusahaan Manufaktur merupakan perusahaan yang kegiatan utamanya
membeli bahan mentah dan mengolahnya sampai menjadi produk jadi yang siap untuk
dipasarkan kepada konsumen yang menjadi target pemasaran perusahaan. Warung
ikram merupakan usaha bergerak dibidang manufaktur yang mengolah bahan baku
menjadi bahan jadi, usaha warung ikram diambil dari nama mba oda yang bungsu yaitu
ikram. Sejak didirikannya warung ikram pelanggannya selalu ramai dan produksinya
selalu laris, dalam sehari mba oda menjual nasi kuning sebanyak 30 bungkus/hari
dengan harga (cost) Rp.12.000/bungkus. Pendapatan kotor (groos income) dalam 1
bulan senilai Rp.10.800.000 dan pendapatan bersih (Net income) dalam satu bulan
senilai Rp.1.548.526. Sistem perhitungan klasifikasi biaya-biaya warung ikram dihitung
secara detail sehingga mendapatkan nilai harga pokok produksi (HPP) dan laba/rugi
dengan baik dan benar.

B. Saran

Saran untuk owner warung ikram jika ada makanan yang bermalam atau tidak
laku kiranya jangan dijual kembali agar dapat menjaga kesehatan konsumen dan nama
baik (goodwill) warung ikram. Dan selalu menerapkan prinsip 3H dalam usaha warung
ikram yaitu : sehat, bersih, dan halal.
DAFTAR PUSTAKA

Belkoui, Ahmed. 1981. Acccounting Theory. New York: Harcourt Brace Jovanovich.
Inc.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan. Penerbit: Salemba


Empat. Jakarta.

H. bedjo, siswanto & H.Lili, M. Sadeli.2010. Akuntansi Manajemen Sistem, dan


pemecahan Soal. Jakarta: Bumi Aksara

Stice, E.K., Stice J.D., dan Skousen K.F. 2019. Intermediate Accounting. 17th Edition.
South Wertern, Thomson, USA.
LAMPIRAN

a). Foto-foto kegiatan produksi


b). Foto-fotokegiatanwawancara
c).Biodata anggota :

Anda mungkin juga menyukai