SEMESTER V AKUNTANSI
KLASIFIKASI BIAYA
ILHAM JAYA(21810830)
2020
HALAMAN PENGESAHAN
Disetujui Oleh :
NIDN. 0928107004
KATA PENGANTAR
Laporan ini berisikan tentang klasifikasi biaya dan laporan laba rugi
pada perusahaan manufaktur studi kasus pabrik tahu dan tempe pada tahun
2020. Dan berisi tentang informasi mengenai perusahaan publik yang
sekaligus merupakan perusahaan lokal.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................................ii
KATA PENGANTAR...................................................................................................iii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................2
C. Tujuan........................................................................................................................2
E. Pengertian Manufaktur..........................................................................................6
A. Profil Wirausaha......................................................................................................8
B. Jenis Produk............................................................................................................9
C. Proses Produksi......................................................................................................10
D. Klasifikasi Biaya......................................................................................................11
BAB IV PENUTUP.......................................................................................................14
A. Kesimpulan...............................................................................................................14
B. Sarans........................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................15
LAMPIRAN.....................................................................................................................16
C. Biodata Anggota.....................................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seperti yang kita ketahui bersama, Indonesia merupakan Negara Agraris yang subur
beriklim tropis. Sehingga penduduk Indonesia dapat memanfaatkannya dengan menanam
berbagai macam tanaman. Salah satunya adalah kacang kedelai. Kacang kedelai tersebut
banyak mengandung gizi yang sangat dibutuhkan bagi kesehatan jasmani. Selain dapat
dikonsumsi kedelai dapat diolah menjadi berbagai macam makanan seperti tahu dan tempe.
Para pelaku usaha berlomba-lomba dalam strategis usaha melihat ketatnya persaingan usaha
yang kini banyak kita jumpai di kabupaten Bone, salah satu usaha manufaktur yang kita jumpai
adalah " Pabrik tahu dan tempe rosnaeni" yang berlokasi di kelurahan bulu tempe Tanete
Riattang barat tepatnya dipalakka.
Dalam rangka membantu pengguna laporan laba rugi dalam memahami dan
menginterpretasikan laporan laba rugi maka perlu dibuat analisis laporan laba rugi.
Analisis laporan laba rugi dimaksud untuk membantu bagaimana memahami laporan
laba rugi, bagaimana menafsirkan angka-angka dalam laporan laba rugi, bagaimana
mengevaluasi laporan laba rugi, dan bagaimana menggunakan informasi laba/rugi
dalam pengambilan keputusan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah sistem proses produksi tahu dan tempe pada pabrik tahu dan tempe
rosnaeni?
2. Bagaimanakah sistem klasifikasi biaya produksi pada pabrik tahu dan tempe
rosnaeni?
3. Bagaimanakah sistem laporan harga pokok produksi pada pabrik tahu dan tempe
rosnaeni?
4. Bagaimanakah sistem laporan laba/rugi pada pabrik tahu dan tempe rosnaeni?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sistem produksi tahu dan tempe pada pabrik tahu dan tempe
rosnaeni.
2. Untuk mengetahui sistem klasifikasi biaya produksi pada pabrik tahu dan tempe
rosnaeni.
3. Untuk mengetahui sistem laporan harga pokok produksi pada pabrik tahu dan
tempe rosnaeni.
4. Untuk mengetahui sistem laporan laba/rugi produksi pada pabrik tahu dan tempe
rosnaeni.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Akuntansi Manajemen
Akuntansi manajemen adalah salah satu bidang akuntansi yang tujuan utamanya
untuk menyajikan laporan-laporan suatu satuan usaha atau organisasi tertentu untuk
kepentingan pihak internal dalam rangka melaksanakan proses manajemen yang
meliputi perecanaan, pembuatan keputusan, pengorganisasian dan pengarahan serta
pengendalian.
Selanjutnya jika terlihat hasil pelaporan yang diperlukan manajemen yang tidak
hanya laporan masa lalu tetapi juga meliputi proyeksi masa depan, maka akuntansi
manajemen didefinisikan sebagai berikut.
Memperhatikan definisi yang kedua diatas beberapa hal yang perlu di catat ialah
sebagai berikut.
C. Laporan Laba/Rugi
H.Lili M. Sadeli & H. Bedjo Siswanto (2010), Biaya tetap adalah suatu biaya yang
totalnya tidak berubah, tetapi per unit akan semakin kecil jika volumenya semakin
bertambah, dan biaya variable adalah suatu biaya seragam per unit, tetapi totalnya
berfluktuasi, berbanding langsung dengan jumlah aktivitas dan volume yang
bersangkutan.
H.Lili M. Sadeli & H. Bedjo Siswanto (2010), sistem akuntansi biaya pesanan
direncanakan untuk pengendalian biaya perusahaan yang memproduksi pesanan-
pesanan individual atau pekerjaan-pekerjaan individual, dan sistem akuntansi biaya
proses dirancang untuk pengendalian biaya perusahaan yang banyak memproduksi
barang-barang.
H.Lili M. Sadeli & H. Bedjo Siswanto (2010), biaya bahan mentah (raw material
cost) semua bahan mentah secara fisik dapat diidentifikasikan sebagai bagian dari
barang jadi dan yang dapat ditelusuri pada barang jadi tersebut dengan cara sederhana
dan ekonomis. H.Lili M. Sadeli & H. Bedjo Siswanto (2010), biaya tenaga kerja
langsung (direct labor cost) tenaga kerja langsung adalah seluruh tenaga kerja yang
dapat ditelusuri secara fisik pada barang jadi dengan cara yang ekonomis.
H.Lili M. Sadeli & H. Bedjo Siswanto (2010), biaya overhead pabrik (factory
overhead cost) adalah semua biaya selain biaya bahan mentah atau upah langsung
yang berkaitan dengan proses produksi.
H.Lili M. Sadeli & H. Bedjo Siswanto (2010), biaya historis (historicial cost)
menunjukkan biaya aktual yang telah dikeluarkan. Sistem akuntansi biaya
diakumulasikan dalam laporan biaya historis, dan biaya marjinal (marginal cost) biaya
ini merupakan biaya tambahan atau biaya ekstra, yang dikeluarkan untuk memproduksi
satu atau lebih produk.
H.Lili M. Sadeli & H. Bedjo Siswanto (2010), biaya sunk (sunk cost) adalah biaya
yang telah dikeluarkan dan tidak dapat diubah oleh keputusan sekarang maupun untuk
mendatang. Oleh karena tidak dapat diubah, maka biaya ini tidak dapat dipakai dalam
analisis tindakan untuk waktu mendatang.
H.Lili M. Sadeli & H. Bedjo Siswanto (2010), biaya standar (standard cost) biaya ini
akan dibandingkan dengan biaya historis dalam evaluasi kinerja, dan biaya
penempatan (replacement cost) biaya ini untukmembeli kembali, menetapkan kembali,
atau menyusun kembali suatu aktiva.
E. Perusahaan Manufaktur
F. Akuntansi Biaya
BAB III
PEMBAHASAN
A. Profil Perusahaan
Nama usaha pabrik tahu dan tempe diambil dari nama istrinya karena pelanggan
atau konsumen lebih banyak yang mengenal ibu rosnaeni, dengan modal awal ±
Rp.50.000.000 dengan 14 karyawan dengan sistem shift, dalam sehari pak Nursalim
memproduksi tahu sebanyak 6 kotak/cetakan dalam 3 kali masak dalam sehari, dengan
ukuran/potongan yang berbeda-beda, ada ukuran 8×8 dengan harga Rp.5.000 2 biji,
ukuran yang 10×10 harga Rp.5.000 4/biji, ukuran 11×11 dengan harga Rp.1000/biji,
ukuran 14×14 dengan harga Rp.5.000 7 biji. Sedangkan tempe yang diproduksi
sebanyak 360 bungkus dengan 3 kali masak dalam sehari dengan ukuran yang
berbeda-beda. Setiap pembelian kedelai di impor di Jepang dengan 45 ton dengan
harga Rp. 43.000.000 sekitar 10 hari setiap kali pembelian, ketika melihat persediaan di
gudang sisah 10 karung maka secepatnya memesan kedelai kerena ditakutkan
persediaan habis sedangkan barang atau kedelai belum ada. Kunci keberhasilan usaha
pak Nursalim ada pada semangatnya yang tinggi dan kuat
Dalam proses pembuatan tahu dan tempe pak Nursalim menggunakan kedelai
sebanyak 42 kg kedelai untuk tahu dan 90 kg kedelai untuk tempe, dan berbagai
macam bahan langsung yang digunakan untuk tahu seperti : kedelai, air, dan cuka
makan. Sedang bahan langsung yang digunakan untuk tempe seperti : kedelai, air, tepung
tapioka, ragi, dan pembungkus.
Kami memilih usaha dibidang ini disesuaikan dengan skill atau kemampuan
yang kami miliki serta faktor pendukung yang memadai untuk mengembangkan usaha
ini.
Visi
Dengan berlandaskan skill dan pengalaman, pabrik tahu dan tempe menjadi
salah satu perusahaan yang maju dan produktif.
Misi
Menciptakan tenaga kerja yang berkompeten serta memiliki iman, jujur dalam
bekerja serta iptek yang kuat.
Menjadi perusahaan yang terdepan dibidangnya.
Memuaskan konsumen.
Memperluas lapangan kerja untuk kemakmuran mahasiswa dan masyarakat.
B. Produk Pabrik Tahu dan Tempe Rosnaeni
Makanan adalah bahan, biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan, dimakan
oleh makhluk hidup untuk memberikan tenaga (power) atau nutrisi. Tradisional adalah
tradisi atau kebiasaan yang dilakukan oleh nenek moyang kita yang sejak kini masih
dilestarikan oleh masyarakat. Makanan tradisional/khas adalah makanan yang biasa
dikomsumsi oleh masyarakat tertentu, dengan cita rasa khas yang diterima oleh
masyarakat tersebut.
Salah satu makanan tradisional yang kami buat adalah Nasi kuning, salah satu
variasi dari nasi putih yang sering digunakan sebagai tumpeng. Nasi kuning biasanya
disajikan dengan bermacam lauk pauk khas indonesia.
Dalam tradisi di indonesia warna nasi kuning melambangkan gunung emas kekayaan,
kemakmuran serta moral yang luhur. Oleh sebab itu, nasi kuning sering disajikan dalam
acara syukuran dan peristiwa-peristiwa gembira bahkan acara berlibur.
C. Proses Produksi
Dalam pembuatan produk tahu dan tempe ada beberapa tahapan antara lain :
Tahu : pertama-tama cuci kedelai, lalu rendam air selama 3 jam kemudian dicuci
kembali lalu di giling dengan penggiling halus, kemudian dimasak selama 30 menit,
setelah itu disaring sarinya kemudian masukkan cuka makan 1 gelas dalam 1 kali
masakan, kemudian dituang kedalam cetakan, tunggu sekitar 2 menit lalu di potong-
potong sesuai dengan permintaan pelanggan.
Tempe: pertama-tama cuci kedelai, lalu rendam dengan air panas selama 1 hari, kemudian dicuci
kembali, kemudian dimasukkan ke dalam penggiling kasar yang hasilnya nanti hanya terbelah dua biji
kedelai selama 3 jam, setelah itu didinginkan atau di kipas selama 2 jam, setelah itu dicampur dengan
ragi dan tepung tapioka diaduk sampai rata secara manual, kemudian dimasukkan ke dalam plastik,
difermentasi selama 2 hari.
D.Klasifikasi Biaya/bulan
5 Plastik - - Rp.10.000
Biaya tenaga kerja langsung berjumlah 1 orang dengan gaji Rp.50.000, jadi biaya
tenaga kerja langsung adalah 1x50.000 = Rp.50.000/hari.
“WARUNG IKRAM”
Bahan baku : - -
Bahan Baku Langsung (BBL) - Rp.6.540.000
Tenaga kerja : - -
Tenaga Kerja Langsung (BTKL) - Rp.1.500.000
Biaya Overhead Pabrik (BOP) : - -
1. Biaya listrik Rp.300.000 -
2. Biaya tabung gas lpg/3kg Rp.540.000 -
3. Biaya transportasi Rp.300.000 -
4. Penyusutan peralatan Rp.16.474 -
Jumlah (BOP) - Rp.1.156.474
Harga Pokok Produksi (HPP) - Rp.9.196.474
F. Laporan Laba/Rugi
“WARUNG IKRAM”
Penjualan :
Penjualan produk - Rp.10.800.000
Harga Pokok Produksi Rp.9.196.474 -
(HPP)
- (Rp.9.196.474)
Dikurangi beban : - -
- (Rp.55.000)
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perusahaan Manufaktur merupakan perusahaan yang kegiatan utamanya
membeli bahan mentah dan mengolahnya sampai menjadi produk jadi yang siap untuk
dipasarkan kepada konsumen yang menjadi target pemasaran perusahaan. Warung
ikram merupakan usaha bergerak dibidang manufaktur yang mengolah bahan baku
menjadi bahan jadi, usaha warung ikram diambil dari nama mba oda yang bungsu yaitu
ikram. Sejak didirikannya warung ikram pelanggannya selalu ramai dan produksinya
selalu laris, dalam sehari mba oda menjual nasi kuning sebanyak 30 bungkus/hari
dengan harga (cost) Rp.12.000/bungkus. Pendapatan kotor (groos income) dalam 1
bulan senilai Rp.10.800.000 dan pendapatan bersih (Net income) dalam satu bulan
senilai Rp.1.548.526. Sistem perhitungan klasifikasi biaya-biaya warung ikram dihitung
secara detail sehingga mendapatkan nilai harga pokok produksi (HPP) dan laba/rugi
dengan baik dan benar.
B. Saran
Saran untuk owner warung ikram jika ada makanan yang bermalam atau tidak
laku kiranya jangan dijual kembali agar dapat menjaga kesehatan konsumen dan nama
baik (goodwill) warung ikram. Dan selalu menerapkan prinsip 3H dalam usaha warung
ikram yaitu : sehat, bersih, dan halal.
DAFTAR PUSTAKA
Belkoui, Ahmed. 1981. Acccounting Theory. New York: Harcourt Brace Jovanovich.
Inc.
Stice, E.K., Stice J.D., dan Skousen K.F. 2019. Intermediate Accounting. 17th Edition.
South Wertern, Thomson, USA.
LAMPIRAN