Anda di halaman 1dari 12

PENGERTIAN

DAN FUNGSI
EVALUASI
KERJA
Dosen pengampu : Mutqi Sopiawadi, SE., M.M.
KELOMPOK 1

Dilla Nur (02111210044)

Fahmi Akbar (02111210060)

Novi Nur Fitriyani (02111210040)


PENGERTIAN EVALUASI
KINERJA
Evaluasi adalah proses mengumpulkan informasi mengenai objek yang dievaluasi dan menilai objek evaluasi tersebut.

Kinerja adalah output yang dihasilkan oleh fungsi fungsi atau indikator suatu pekerjaan atau profesi dalam waktu tertentu.

Evaluasi kinerja (performance appraisal ) : suatu aktivitas yang diaksanakan untuk menyediakan informasi tentang sejauh mana
suatu pekerjaan telah tercapai ,bagaimana perbedaan pencapaian pekerjaan tersebut dengan standar yang telah ditentukan dan
bagaimana manfaat jika dibandingkan dengan ekspektasi

A performance appraisal is any personel decision that affects an employee’s retention,termination,promotion,demotion,transfer,salary


increase or decrease,or admission into a training program. ( Latham,Gary P & Wexley, Kenneth N : 1994 )
Sejarah Evaluasi Kerja

2000 SM : Untuk menentukan kompetensi calon pegawai agar mampu melaksanakan


tugasnya sebagai abdi negara.

1887 : Evaluasi kinerja secara formal dilaksanakan di Amerika Serikat oleh Federal Civil
Service Commission dalam bentuk merit rating system (evaluasi kinerja untuk menilai
pegawai pemerintahan)
1914 : Frederick Taylor pencetus gagasan Scientific Management,evaluasi kinerja untuk
swasta.
1957 : McGregor pencetus teori Peter Drucker mengenai Management of Objectives
(MBO).
EVALUASI KINERJA DI INDONESIA

 Sudah dilaksanakan sejak zaman penjajahan belanda dengan tujuan menentukan


kesetiaan dan kedisiplinan dalam melaksanakan program pemerintahan
Belanda.Hasilnya akan digunakan untuk menghukum,menaikkan pangkat dan gaji.

 Dalam perusahaan pada zaman belanda,evaluasi kinerja dilakukan oleh kerani atau
mandor.

 Pada tahun 1952 Republik Indonesia Serikat (RIS) mengeluarkan Peraturan


Pemeritah Nomor 10 Tahun 1952 Tentang Daftar Pernyataan Kecakapan untuk
Pegawai Negeri.

 Pemerintahan Orde Baru ditandai dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintahan


Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1979 tentang penilaian pelaksanaan pekerjaan
pegawai negeri sipil yang mengatur system evaluasi kinerja pegawai yang diberi
nama daftar penilaian pekerjaan karyawan (DP3).
Indikator dalam Evaluasi Kinerja

1. Penilai
2. Pengumpulan informasi
3. Kinerja
4. Ternilai
5. Dokumentasi
6. Pembandingan antara kinerja ternilai denganstandar kinerja
7. Dilakukan secara periodik.
8. Pengambilan keputusan manajemen SDM
Skema Penilaian

Penilai dalam evaluasi kinerja


Penilaian multiple untuk manajer
METODE EVALUASI KINERJA
1. Penilaian melalui Key Performance Indicator)

2. Evaluasi Diri Sendiri (self Evaluation)

3. Peer feedback

4. Feedback 360 (Tanggapan diluar dari rekan kerja divisi kita)

5. Penilaian dengan skala (A,B,C,D/1,2,3,4)

6. Feedback berkelanjutan (rutin dalam jangka pendek)

7. Evaluasi waktu tertentu (PER 3 Bulan,per semester,minggu atau tahun)


FUNGSI EVALUASI KINERJA

Memberikan Alat Promosi dan Alat motivasi


feedback Demosi ternilai

Alat pemutusan hubungan kerja Menyediakan alasan hukum untuk Konseling kinerja buruk
Penentuan dan
dan perampingan organisasi pengambilan keputusan personalia pengukuran kinerja
FUNGSI EVALUASI KINERJA

Mendukung Menentukan kebutuhan


perencanaan SDM pengembanganSDM Merencanakan dan memvalidasi
perekrutan tenaga baru

Alat manajemen kinerja


Pemberdayaan pegawai Penelitian
organisasi Menghukum anggota
Tujuan
Tujuan evaluasi menurut Sunyoto (1999 :1) diantaranya,
manfaat
1. Meningkatkan saling pengertian antara karyawan
1. Memberi kepastian dalam
tentang persyaratan kinerja.
2. Mencatat dan mengakui hasil kerja seorang pembuatan atau pembaruan
karyawan. struktur gaji,
3. Memberikan peluang kepada karyawan untuk
mendiskusikan keinginan dan aspirasinya. 2. Penentuan posisi atau tanggung
4. Mendefinisikan atau merumuskan kembali sasaran
masa depan, jawab yang sesuai dengan
5. Memeriksa rencana pelaksanaanan pengembangan karyawan.
yang sesuai dengan kebutuhan pelatihan,khusus
rencana diklat dan kemudian menyetujui rencana 3. Membangun sikap percaya dan
itu jika tidak ada hal – hal yang perlu diubah
engage satu sama lain.

4. Melindungi perusahaan secara


hukum
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai