Anda di halaman 1dari 16

PERENCANAAN LABA UNTUK MULTI PRODUK ENTITY PADA KEDAI SIMPEL

BAE KOPI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mandiri Pada Mata Kuliah Akuntansi Manajemen

Dosen Pengampu: Dr. Sri Rokhlinasari SE, M.Si

Disusun Oleh:

Feliah Khoirunnisa (2108205157)

JURUSAN AKUNTANSI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEH NURJATI CIREBON

Jln. Perjuangan, Karyamulya, Kesambi, Kota Cirebon, Jawa Barat 45131

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat karunia , serta taufik dan hidayah Tuhan Yang
Maha Esa karena dengan rahmat, Nya lah penulis dapat menyelesaikan tugas Laporan Mini Riset
ini. Dan juga tidak lupa saya berterimakasih kepada Dosen mata kuliah Akuntansi Manajemen.

Penulis sangat berharap tugas laporan mini riset ini dapat berguna dalam rang menambah
wawasan serta pengetahuan kita. Penulis juga menyadari ka sepenuhnya bahwa di dalam tugas
ini terdapat kekurangan Untuk itu, penulis berharap adanya kekurangan dan jauh dari apa yang
penulis harpkan. kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang , ,mengingat
tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.

Semoga tugas sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya Sekiranya
laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun bagi orang yang kata
membacanya. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata yang kurang
berkenan dan penulis memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa
depan.

Cirebon, 13 Juni 2023

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Latar belakang didirikannya kedai kopi ini adalah didasari oleh kesenangan
pemilik yang sedari dulu memiliki prinsip ketika main selain ia mengeluarkan uang,
bagaimana caranya ia bisa mendapat income dari hasil main tersebut.
Sedari dulu pemilik tersebut memang senang ngopi dan hobi membuat suatu
hidangan kopi, dan sudah tertanam dalam pikirannya bahwa suatu pekerjaan yang paling
enak adalah hobi yang dibayar, karena kita dapat melakoninya dengan enjoy tetapi jika
capek itu wajar.
Awal mula ia menyukai kopi adalah disaat ia kelas 6 SD, sudah mencoba kopi
yang diminum oleh orang tua dan kopi tersebut dibeli disuatu kedai kopi. Dari situ
mulailah untuk mengulik banyak kopi. Ia menganalisis dan belajar di kebun bagaimana
dari mulai proses tanam, panen hingga pasca panen menjadi sebuah hidangan. Bermula
dari situ, karena benar-benar memang suka kopi dan suka nongkrong, akhirnya
terpikirlah untuk membuat tongkrongan sendiri. Selain pada kopi, pemilik juga sedari
dulu menyukai furniture dan otomotif. Dan hanya satu yang tidak bisa lepas dalam
dirinya adalah kopi dan tongkrongan. mungkin jika tidak ada simple bae kopi dalam
hidupnya, tidak akan mengenal banyak orang, artinya kopi bisa menyatukan persepsi
kemanusiaan. kopi bisa membuat obrolan menjadi hangat, dan bisa menjadi jembatan
untuk berdiskusi.

B. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana Latar Belakang dari Usaha Kedai Kopi Simpel Bae Kopi?
Bagaimana Data Keuangan pada usaha Simpel Bae Kopi?
Bagaimana Usaha Kedai Simpel Bae Kopi merencanakan laba untuk disetiap produknya?

C. TUJUAN PENELITIAN
Untuk mengetahui Latar Belakang memilih membuat usaha Kedai Kopi Simpel Bae
Kopi?
Untuk mengetahui Data Keuangan pada usaha Simpel Bae Kopi?
Untuk mengetahui usaha Kedai Simpel Bae Kopi merencanakan laba untuk disetiap
produknya?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori

Salah satu tujuan pendirian perusahaan adalah memperolehi laba yang maksimal.
Pengertian perencanaan laba menurut Machfoedz (1996: 289) yaitu Perencanaan laba
(profit planning) sering disebut budget perencanaan (planning budget) atau rencana
operasi (plan operation) adalah rencana dari manajemen yang meliputi seluruh tahap dari
operasi di masa yang akan datang. untuk mencapai tujuan perusahaan dibagi ke dalam
dua jenis rencana yaitu rencana jangka pendek dan rencana jangka panjang.

 Pendekatan Dalam Perencanaan Laba


Menurut Krismiaji (2002: 163) dalam penetapan laba terdapat pendekatan yang berbeda,
yaitu: - Didasarkan pada masa kembali modal yang dinvestasikan. Metode ini
menghendaki penetapan tingkat keuntungan menjadi titik tolak penyusunan rencana.
- Didasarkan kepada produk yang akan dijual. Metode ini menghendaki perencanaan
yang diformulasikan akan diperoleh berupa keuntungan.
- Didasarkan pada perhitungan menurut standar, Metode ini melakukan perhitungan dan
proses perencanaan yang diukur dengan standar yang ada Manajemen memperhitungkan
relatif keuntunganmenurut standar yang dianggap memuaskan perusahaan

 Perencanaan Laba dengan Analisa BEP


Analisa BEP dengan perencanaan laba mempunyai hubungan kuat sebab analisa
BEP dan perencanaan laba sama-sama berbicara dalam hal anggaran atau di dalamnya
mencakup anggaran yang meliputi biaya, harga produk, dan volume penjualan, yang
kesemua itu mengarah ke perolehan laba. Untuk itu dalam perencanaan perlu penerapan
atau menggunakan analisa BEP untuk perkembangan ke arah masa dating dan perolehan
laba. Selain itu analisa BEP dapat dijadikan tolak ukur untuk menaikkan laba atau untuk
mengetahui penurunan laba yang tidak mengakibatkan kerugian pada industry
 Break Even Point Multi Produk
Tidak semua perusahaan dalam kegiatan produksinya hanya memproduksi satu
jenis produk saja. Bagi perusahaan yang memiliki lebih dari satu jenis produk maka
dalam menghitung titik impasnya harus terlebih dahulu dihitung bauran penjualannya.
Garrison (2005) menyatakan bahwa: Bauran penjualan (Sales Mix) mengacu pada
proporsi relatif dimana produk perusahaan dijual. Laba akan bergantung pada bauran
penjualan, laba akan lebih besar jika barang dengan margin tinggi bukan yang bermargin
rendah memiliki proporsi yang relatif besar dalam total penjualan
BAB III
METODE PENELITIAN

1. Desain Penelitian

Sebagai metode penelitian digunakan metode penelitian deskriptif-kuantitatif yaitu suatu


metode yang menganalisis masalah dengan cara memaparkannya berdasarkan informasi yang
ada dalam bentuk tabel biaya produksi untuk mengetahui perbandingan biaya produksi yang
dapat memberikan gambaran gambaran atau deskripsi yang jelas tentang analisis penggunaan
informasi akuntansi yang dibedakan dalam pengambilan keputusan untuk menerima atau
menolak pesanan khusus. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Data primer, yaitu data yang diperoleh dengan mengadakan pengamatan secaralangsung pada
perusahaan serta melakukan wawancara langsung dengan pemilik kedai simpel bae kopi (Bank
Toing)

b. Data sekunder, merupakan data yang diambil dari usaha kedai simpel bae kopi berupa data
laporan keuangan, catatan, laporan-laporan, hasil-hasil penelitian, buku-buku, artikel dan
berbagai publikasi serta instansi terkait yang relevan dengan masalah yang diangkat.

2. Teknik Pengumpulan Data

Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini didapatkan dengan menggunakan metode sebagai
berikut:

a. Riset perpustakaan yaitu untuk mendapatkan teori-teori dari buku-buku maupun karya ilmiah
yang berkaitan dengan permasalahan.

b. Riset lapangan yaitu penelitian dengan melakukan peninjauan secara langsung terhadap obyek
penelitian, metode yang digunakan yaitu :

1) Metode observasi yaitu suatu metode pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan
langsung.

2) Metode wawancara yaitu metode ini dengan menanyakan secara langsung pada pemilik usaha.
3) Metode dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data dengan mempelajari atau menggunakan
catatan-catatan yang ada dalam perusahaan yang berhubungan dengan judul penelitian.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

1. SEJARAH / PROFIL PERUSAHAAN


Pada awalnya ia mendirikan sebuah kedai kopi yang berlokasi di Bima dengan
dekorasi tempat yang berasal dari barang-barang bekas dikarnakan tidak adanya dana
untuk membuat konsep tata ruang dan dekorasi agar terlihat mewah, tetapi usaha tersebut
tidak berjalan dengan baik hanya sekitar 5 bulan karena sepi nya pembeli.
Dalam membangun suatu usaha, tentunya konsep akan berpengaruh terhadap
usaha tersebut, mau konsep dalam tata ruang dan dekorasi, ataupun konsep yang sifatnya
konten kreatif yang akan ditawarkan kepada customernya.
Pada tahun 2012, ia menawarkan konsep kopi tetapi kopi yang ala kampung. Kopi
ala kampung mengacu pada cara penyajian dan karakteristik kopi yang mirip dengan
tradisi minum kopi di pedesaan atau daerah pedesaan di Indonesia, prosesnya dilakukan
dengan cara yang sederhana, biji kopi yang digunakan berasal dari perkebunan lokal di
daerah pedesaan dan diolah secara tradisional. Pada saat itu, dibangun sebuah kedai kopi
dengan nama "Dear Kopi" , "Dear Kopi" bertahan sampai tahun 2014 awal, pada tahun
2014 awal sampai pertengahan, ia memilih untuk berhenti menjadi pengusaha kopi dan
melanjutkan kuliahnya.
Lalu pada tahun 2014 pertengahan sampai tahun 2016 akhir, ia mendirikan usaha
dengan nama "saung juang" dan taman baca, penghasilan di tempat tersebut lebih banyak
dari buku, karena di taman baca tersebut banyak mengoleksi buku legend/bersejarah.
Pada tahun 2019, mulai membuka tempat kopi dan collab dengan temannya,
tetapi dari situ ia mulai merasa bahwa bisnis per orang itu lebih enak, jadi ia berhenti
melanjutkan bisnis tersebut.
Di tahun 2020 ia mencoba kembali menjadi pengusaha kopi dan tercetuslah
“Simple Bae Kopi”. Penamaan “Simpel Bae Kopi” itu karena prinsip hidupnya, setiap
orang pasti menginginkan agar tidak memiliki masalah, dan setiap orang menginginkan
agar hidupnya itu “simpel bae”, karena seringnya mendengar kata “simpel bae” maka
muncul sebuah ide untuk membuat sebuah kedai bernama simple bae kopi.
Selain dari prinsip hidupnya, "simple bae" itu sampai terbawa kepada konsep tata
ruang dan dekorasi, pada saat membuat kedai tersebut ia tidak memiliki banyak modal
untuk membuat konsep tata ruang dan dekorasi terlihat mewah. Maka dari itu ia
memanfaatkan barang-barang bekas untuk dijadikan menjadi sebuah konsep tata ruang
dan dekorasi dari kedai tersebut.

2. DATA KEUANGAN
Cost pengeluaran harian

Biaya Variable (VC)


Keterangan Belanja Harga
Servis Rp 75.000
Logistik Rp 37.000
Recovery Rp 35.000
Token Rp 22.500
Cup 1602 Rp 10.000
Cup 1402 Rp 8.500
Susu UHT Rp17.000
Redvelvet Rp 50.000
SKM Rp 13.000
Good Day Rp 12.000
Teh Poci Rp 6.500
Nutrijel Rp 4.000
Creamy Super Premium Rp 43.000
Beans Arabica Rp 105.000
Total Rp 438.500

Total Perbulan

Biaya Variable
Rp 438.500 x 25 hari = Rp 10.962.500

Biaya Tetap (FC)


Sewa Tempat Rp 2.000.000/bulan

Harga Kopi
Rp 25.000/cup

Omset Penjualan perhari


Pembayaran
Cash = Rp 1.000.000
QR = Rp 250.000
Total = Rp 1.250.000

Pendapatan Perbulan Rp 1.250.000 x 25 hari = Rp 31.250.000


Rp 31.250.000 – (Rp 10.962.500(VC) + Rp 2.000.000(FC)) = Rp 18.287.500 (bersih)

Keterangan Produk
Sales 1.250 cup@Rp 25.000 Rp 31.250.000
VC Rp 10.962.500
FC Rp 2.000.000
Total Biaya Rp 18.287.500
Laba Kotor Rp 12.962.500

Penjualan : Rp 31.250.000
Biaya Variable Rp : Rp 10.962.500
Menghitung Contribusi margin
= Rp 31.250.000 – Rp 10.962.500 = Rp 20.287.500

Menghitung Rasio margin kontribusi


Rp 20.287.500 : Rp 31.250.000 x 100% = Rp 64,92%

Biaya Tetap
Rp 2.000.000

Menghitung paket BEP


Paket BEP = Biaya Tetap : Rasio margin kontribusi
= Rp Rp 2.000.000 : 64,92% = Rp 3.080.714,73
Jadi, titik impas usaha dapat dicapai pada saat penjualan total usaha mencapai Rp
3.080.714,73
3. HASIL WAWANCARA
Untuk setiap produk pastinya menggunakan metode penentuan harga yang
berbeda, nah faktor apa yang mempengaruhi penentuan harga untuk masing-
masing produk?
Biasanya di setiap produk terdapat bahan baku tersendiri, Tentunya pada setiap produk
yang kita sajikan di tiap-tiap bahan baku memiliki harga yang berbeda dengan bahan
baku yang lain, jadi yang menentukan penentuan harga dan membuat harga tersebut
berbeda dari setiap menunya adalah harga bahan pokok nya

Bagaimana usaha ini menetapkan target penjualan dan laba untuk setiap produk?
Setiap pengusaha atau setiap pedagang yang menyuguhkan berbagai macam varian menu
pastinya menginginkan setiap produknya closing. Dan cara agar produk yang ada di per
menu itu bisa menjadi laba untung yaitu biasanya kita menganalisis satu minggu, karena
dari situ kita bisa tahu produk mana yang letak closing lebih banyak atau sering keluar,
dan produk mana yang jarang keluar, dan biasanya produk yang jarang keluar kita
treatment dengan cara memberikan diskon di moment tertentu untuk membuat agar si
produk tersebut bisa closing dan bisa menjadi laba untung

Bagaimana usaha ini mempertimbangkan faktor-faktor seperti permintaan pasar,


persaingan, dan trend industri saat merencanakan laba untuk setiap produk?
Setiap tempat usaha pasti memiliki ciri dan karakteristik masing-masing, maka setiap
permintaan pasar dan tren masa kini, kami tetap merespon hal-hal mengenai cara kita
dalam mengelola content media sosial atau secara internalnya agar memajukan kedai
kopi ini, tapi tentu tidak tergiring oleh opini trend yang dapat merusak citra diri atau khas
atau karakteristik dari pada usaha ini.

Apakah terdapat produk-produk yang memiliki kontribusi laba yang lebih tinggi
daripada yang lain?
Tentu saja ada, kontribusi laba yang paling tinggi di antara produk yang kita sajikan itu
biasanya melalui exspresso basic, produk tersebut adalah produk yang memiliki
kontribusi yang tinggi atau paling bestseller diantara produk yang lain, dan di kita juga
ada kopi susu pandan wangi yang mungkin tidak diciptakan di kedai kedai lain, kalau di
tempat lain biasanya pandan menggunakan sirup tapi kita tidak, justru malah
menggunakan bahan-bahan murni dari pandan walaupun secara pengolahan nya agak
ribet dan lama prosesnya, tapi itu yang bisa membuat si produk tersebut bertahan lama
hingga hari ini produk tersebut memiliki urutan pertama atau paling bestseller nya

Bagaimana usaha ini melakukan monitoring dan evaluasi terhadap perencanaan


laba untuk masing-masing produk? Apakah ada tindakan perbaikan yang
dilakukan jika terdapat penyimpangan dari target laba?
Memang harus ada tindakan yang dilakukan ketika kita menargetkan dalam satu Minggu
kopi yang biasa kita pasok minimal harus habis dalam satu minggu adalah 2 kilo
misalnya, tapi ternyata dalam satu minggu kopi tersebut belum habis atau kurang dari 2
kilo, bisanya kita akan melakukan evaluasi. Dalam evaluasi tersebut kita akan
mentreatment kembali produk kita melalui kalibrasi. Kalibrasi adalah treatment di mana
persiapan untuk menyuguhkan produk secara maksimal. Jangan sampai, produk yang kita
suguhkan kepada customer itu tidak dapat diterima dengan baik oleh customer atau di
luar ekspektasi customer. Maka dari itu kita ada proses pengkalibrasian ulang. Bisa jadi,
kita akan mengevaluasi dari bahan-bahan baku. Bahan bakunya barangkali ada yang
sudah tidak layak pakai atau tidak layak produksi maka akan kita ganti. biasanya seperti
itu treatment yang akan kita lakukan dan evaluasi monitoring tersebut biasanya kita
lakukan perminggu
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan dan Saran


Berdasarkan tren dan popularitas kedai kopi saat ini, membuka kedai kopi bisa
menjadi peluang bisnis yang menjanjikan. Namun, persaingan dalam industri ini juga
sangat ketat. Untuk mencapai keberhasilan, tentunya ada beberapa faktor yang perlu
dipertimbangkan. Untuk membangun sebuah kedai kopi juga kita harus menentukan
Tujuan dan Identitas unik karena Penting untuk menentukan tujuan bisnis dan
menciptakan identitas unik bagi kedai kopi kita. Apakah kita ingin fokus pada kualitas
biji kopi yang tinggi, menciptakan suasana yang nyaman, atau menawarkan inovasi
dalam minuman kopi, disamping itu kita juga harus memiliki keunikan tersendiri yang
akan membantu untuk membedakan diri dari pesaing dan menarik pelanggan yang loyal.
Kualitas Biji Kopi dan Sumber Daya pun sangat diutamakan, dan pastikan untuk
menyediakan biji kopi berkualitas tinggi dan menyiapkan sumber daya yang memadai
untuk memastikan kualitasnya tetap terjaga. Kerja sama dengan pemasok kopi yang
terpercaya dan terlibat dalam proses pemanggangan biji kopi jika memungkinkan.
Desain dan Suasana Kedai juga sangat diperhatikan oleh pelanggan, Desain
interior dan suasana kedai kopi dapat mempengaruhi pengalaman pelanggan. Buatlah
lingkungan yang nyaman, hangat, dan menarik. Pilihlah dekorasi, pencahayaan, dan
furnitur yang sesuai dengan identitas dan tujuan bisnis yang akan kita usaha kan. karena
Ini akan menciptakan tempat yang menyenangkan bagi pelanggan untuk menikmati kopi
mereka.
LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Izin Riset
2. Dokumentasi bersama Narasumber

Anda mungkin juga menyukai