Anda di halaman 1dari 12

MINI RISET

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mandiri Akhir Pada Mata Kuliah Akuntansi Lanjutan 1
Dosen Pengampu : Dr. Masrukhan M.E

Disusun Oleh :
Feliah Khoirunnisa (2108205157)

JURUSAN AKUNTANSI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI CIREBON
Jl. Perjuangan, Karyamulya, Kesambi, Kota Cirebon, Jawa Barat (45173)
2023
BAB I
PENDAHULUAN

Usaha mikro kecil menengaha atau UMKM merupakan suatu bentuk kegiatan
ekonomi yang dilakukan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Keberadaan usaha kecil
menengah tersebut perlu mendapat dukungan dan dorongan dari masyarakat sehingga dapat
berkembang dan memperluas bentuk usaha dan lapangan pekerjaan. Usaha mikro kecil
menengah di Indonesia merupakan bentuk usaha yang sudah menjadi mayoritas pekerjaan
bagi masyarakat karena cara pengelolaannya yang praktis dan mudah dijalankan (Salmiah,
2015).

Fenomena yang ada pada usaha Depot Air Minum Putat Air adalah pencatatan tidak
dilakukan sesuai standar yang ada yaitu Standar Akuntansi Keuangan Usaha Kecil Menengah
(SAK EMKM). Sistem pencatatan yang digunakan oleh UKM ini hanya mencatat arus kas
masuk dan arus kas keluar.

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) adalah kelompok usaha dengan jumlah
paling besar dalam perekonomian. UMKM tergolong dalam sektor riil yang mempunyai daya
tahan tinggi terhadap krisis perekonomian global (Sujarweni, 2019). Usaha Mikro memiliki
kekayaan bersih dari Rp.50.000.000,- – Rp.500.000.000,- tidak termasuk tanah bangunan
dengan penjualan tahunan paling banyak Rp.300.000.000,-. Usaha Kecil memiliki kekayaan
Rp.500.000.000,- – Rp.1.000.000.000,- diluar tanah bangunan dengan penjualan tahunan
sampai dengan Rp.2.500.000.000,-. Usaha Menengah memiliki kekayaan Rp.500.000.000,- –
Rp.1.000.000.000,- diluar tanah dan bangunan dengan penjualan paling banyak
Rp.50.000.000.000,-.

Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil Menengah (SAK EMKM) adalah
entitas tanpa akuntabilitas publik yang memenuhi definisi dan kriteria yang dijelaskan pada
karakteristik UMKM pada paragraf di atas. Menurut SAK EMKM, tujuan laporan keuangan
adalah memberikan informasi mengenai posisi dan kinerja keuangan suatu perusahaan untuk
membantu pengguna dalam mengambil keputusan.

Menurut SAK EMKM Laporan keuangan adalah laporan posisi keuangan, laporan
laba rugi dan catatan atas laporan keuangan. Laporan posisi keuangan memberikan informasi
tentang kondisi dan posisi keuangan suatu entitas selama periode waktu tertentu. Laporan
laba rugi menunjukkan laba atau rugi bersih yang dihasilkan suatu entitas selama periode
tertentu dari aktivitas penjualan atau pendapatan yang diterima, dikurangi biaya operasional
dan pajak. Catatan atas laporan keuangan berisi informasi tambahan entitas yang disajikan
dalam laporan keuangan

Sistem Akuntasi adalah kumpulan dari bagian-bagian sistem akuntansi yang


mengarah pada output laporan keuangan (Marshall dan Paul, 2014) . Sistem akuntansi dalam
pelaksanaannya tidak bersifat kaku, dalam artian penerapan sistem untuk perusahaan kecil
dengan besar semestinya berbeda sesuai dengan kondisi dan kebutuhan entitas. Secara umum
sistem akuntansi mengikuti alur siklus akuntansi dimulai dari saldo awal-jurnal umum-buku
besar-neraca saldo-jurnal penyesuaian-neraca saldo setelah penyesuaian-laporan keuangan-
jurnal penutup-jurnal pembalik.

Putat Air yaitu salah satu pelaku UKM yang berada di Desa Suci Kecamatan Mundu
Kabupaten Cirebon. UKM ini bergerak dalam menyediakan isi ulang galon air minum
dengan penyaringan Reverse Osmosis (RO) yaitu penyaringan berlapis dengan menggunakan
laser infrared. Pemilik UKM ini adalah perorangan yang bertanggung jawab sepenuhnya atas
kegiatan UKM ini. Pemilik akan selalu memproduksi air minum yang berkualitas serta akan
selalu berusaha mengembangkan bisnis ini mengingat air merupakan kebutuhan pokok
manusia.

UKM Depot Air Minum Putat Air ini ditemukan belum menerapkan sistem akuntansi sesuai
SAK EMKM. “Kami sekarang hanya melakukan pencatatan yang terkadang membuat bingung karena
coretan ataupun kertas halaman yang hilang sehingga sulit bagi kami untuk mengetahui keadaan
keuangan yang sebenarnya”, kata Bapak Kamar selaku pemilik usaha. UKM ini hanya menyajikan
pembukuan sederhana yang disusun pada buku-buku khusus yang belum memenuhi standar
yang berlaku di SAK EMKM.

RUMUSAN MASALAH

Bagaimana model sistem pencatatan laporan keuangan yang sesuai untuk UKM Depot Air
Minum Putat Air berdasarkan SAK EMKM? Dan penerapan Akuntansi berupa Laporan
Posisi Keuangan, Laba Rugi dan Saldo Laba”

TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan Akuntansi berupa Laporan
Posisi Keuangan, Laba Rugi dan Saldo Laba.
METODE PENELITIAN

Lokasi

Pelaksanaan wawancara dengan pemilik depot dilaksanakan di depot isi ulang air minum
Putat Air terletak di Desa Suci, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon.

Waktu

Waktu pelaksanaan wawancara dengan pemilik depot dilaksanakan pada hari Jum’at, 01
Desember 2022 pukul 16.30 – 17.30.

Metode Penelitian

Metode yang diterapkan yakni pengambilan data lapangan berupa wawancara dengan pemilik
depot dan studi pustaka berupa penunjang literature seperti jurnal dan skripsi yang terkait.

Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data berupa data primer yakni wawanacara bersama pemilik dari depot air
minum isi ulang Putat Air untuk memperoleh data yang dibutuhkan.

Tahapan Penelitian

Data yang dibutuhkan adalah data primer dengan berwawancara bersama pemilik depot serta
mengambil dokumen pada lokasi tersebut. Pengolahan data dengan pengambilan video ketika
wawancara dan dokumen lokasi
BAB II

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Depot Air Minum Putat Air

Depot Air Minum Putat Air yang berlokasi dijalan Kalijaga Desa Suci Blok Sular
Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon, didirikan pada tahun 2020. Depot Air ini didirikan
oleh Bapak Kamar dan Ibu Suhermini. Sebelum membangun sebuah Depot Air Minum Isi
Ulang, Bapak Kamar hanya menjual Air Baku yaitu Air yang berasal dari sumber mata air
pegunungan namun tidak diproses melalui penyaringan dan filterisasi sehingga kita tidak
dapat langsung mengonsumsinya. Air Baku tersebut dijual dengan harga 2000/dirigen dan
bisa dikatakan bahwa keuntungan dari penjualan Air Baku tersebut hanya sedikit yang
didapatkan. Karena keuntungan yang didapat sedikit dan banyak masyarakat sekitar yang
sering menyarankan untuk membuka sebuah Depot Air Minum, dan memang di tempat saya
tinggal itu jarak Depot Air Minum Isi Ulang lumayan jauh, akhirnya Bapak Kamar berinisiasi
untuk membuat sebuah Depot Air Minum dan menjalankan usahanya itu tanpa menggunakan
karyawan sehingga dikelola oleh Bapak Kamar dan Ibu Suhermini.

Depot air minum Putat Air merupakan usaha yang memproduksi air minum isi ulang
yaitu usaha industri yang melakukan proses pengolahan air baku menjadi air minum dan
menjual langsung kepada konsumen. Depot air minum isi ulang dibuka dari jam 06.00 s/d
18.00 sore. Depot air minum Putat Air memiliki 1 unit motor VIAR untuk mendistribusikan
produk nya.

Depot air minum isi ulang sahira yang di miliki oleh Bapak Kamar ini mamasarkan
hasil produknya hanya di sekitar Desa Suci untuk pengiriman nya, namun pelanggan yang
datang secara langsung ke Depot tidak hanya masyarakat Desa Suci saja namun banyak
pelanggan yang berasal dari luar Desa.

B. Aktivitas kegiatan operasional usaha


Depot Air Minum Putat Air bergerak dibidang Perdagangan atau Pengolahan bahan
baku menjadi air siap konsumsi. Produk yang ditawarkan oleh Depot Air Minum Putat Air
adalah air minum isi ulang yang digunakan untuk konsumsi sehari-hari. Aktivitas kegiatan
operasional Depot Air Minum Putat Air dimulai dari pemesanan jumlah air galon oleh
Konsumen, lalu galon yang ada akan dibersihkan menggunakan alat khusus, setelah galon
tersebut dibersihkan lalu diisi air yang sudah di filtrasi menggunakan alat khusus
berteknologi tinggi, setelah diisi langkah terakhir pada produksi air minum isi ulang adalah
penutupan galon menggunakan seal khusus galon. Selanjutnya Air Galon akan siap
didistribusikan kepada konsumen, kegiatan ini berlangung mulai setiap harinya mulai pukul
06.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB.

C. Penerapan Akuntansi berupa Laporan Posisi Keuangan, Laba Rugi dan Saldo Laba

Tahapan yang dilakukan adalah dimulai dari menentukan saldo awal, neraca saldo
awal, membuat daftar transaksi, mengklasifikasikan jurnal khusus, membuat buku besar,
rekonsiliasi, neraca saldo penyesuaian dan laporan keuangan yang terdiri dari laporan Posisi
Keuangan, Laporan laba rugi dan catatan atas laporan keuangan

Dari pengumpulan hasil data yang ada dapat diketahui bahwa kegiatan transaksi yang
sering terjadi pada UKM ini adalah penjualan, pembelian, serta pengeluaran yang
berhubungan dengan operasional usaha. Pencatatan yang dilakukan hanya berupa catatan
penjualan, kas harian yang dibagi menjadi kas masuk dan kas keluar, serta catatan hutang
piutang.

Penentuan saldo awal dengan menghitung seluruh aktiva yang dimiliki UKM
berdasarkan harga perolehannya yang otomatis akan menjadi modal perusahaan karena UKM
ini tidak memiliki hutang. Aktiva yang dimiliki oleh UKM Putat Air adalah kas, piutang,
perlengkapan, persediaan, tanah, bangunan, tandon, mesin, ponsel, kendaraan. Selain itu juga
dihitung beban penyusutan dari aktiva tetap. Daftar transaksi diperoleh dari pencatatan setiap
transaksi yang dilakukan selama bulan Desember 2020.

DEPOT AIR MINUM “PUTAT AIR”


SALDO AWAL
PER 30 NOVEMBER 2020

AKUN DEBIT KREDIT


KAS Rp 27.350.000
PERLENGKAPAN Rp 1.750.000
PERSEDIAAN Rp 2.400.000
TANAH Rp 127.500.000
BANGUNAN Rp 172.500.000
AKUMULASI PENYUSUTAN BANGUNAN Rp (3.500.000)
TANDON/TOREN Rp 14.000.000
AKUMULASI PENYUSUTAN TANDON Rp 700.000
MESIN Rp 40.000.000
AKUMULASI PENYUSUTAN MESIN Rp (1.500.000)
HANDPHONE Rp 2.000.000
AKUMULASI PENYUSUTAN HANDPHONE Rp (200.000)
MOTOR VIAR Rp 34.000.000
AKUMULASI PENYUSUTAN MOTOR Rp 3.000.000
MODAL Rp 420.000.000
TOTAL Rp 420.000.000 Rp 420.000.000

Setelah penyesuaian telah dihitung maka dilanjutkan dengan membuat neraca saldo
penyesuaian. Neraca saldo penyesuaian diambil dari saldo akhir per akun pada buku besar
yang ditambahkan dengan penyesuaian yang ada.

NERACA SALDO SETELAH PENYESUAIAN


DEPOT AIR MINUM “PUTAT AIR”
NERACA SALDO SETELAH PENYESUAIAN
PERIODE DESEMBER 2020

AKUN SALDO
DEBET KREDIT
KAS Rp 54.700.000
PERLENGKAPAN Rp 3.500.000
PERSEDIAAN Rp 4.800.000
TANAH Rp 127.500.000
BANGUNAN Rp 172.500.000
AKUMULASI PENYUSUTAN BANGUNAN Rp 4.300.000
TANDON/TOREN Rp 14.000.000
AKUMULASI PENYUSUTAN TANDON Rp 850.000
MESIN Rp 40.000.000
AKUMULASI PENYUSUTAN MESIN Rp 2.000.000
HANDPHONE Rp 2.000.000
AKUMULASI PENYUSUTAN HANDPHONE Rp 250.000
MOTOR VIAR Rp 34.000.000
AKUMULASI PENYUSUTAN MOTOR Rp 3.200.000
PENJUALAN Rp 54.943.000
PEMBELIAN Rp 1.900.000
BEBAN LISTRIK Rp 300.000
BEBAN PULSA KUOTA/WIFI Rp 310.000
BEBAN TRANSPORT Rp 500.000
BEBAN LAIN-LAIN Rp 310.000
BEBAN KEAMANAN Rp 25.000
BEBAN KEBERSIHAN Rp 15.000
BEBAN PERLENGKAPAN Rp 83.000
BEBAN PENYUSUTAN AKTIVA TETAP Rp 1.600.000
PRIVE Rp 8.000.000
IKHTISAR LABA RUGI Rp Rp 500.000
MODAL Rp Rp 400.000.000
TOTAL Rp 466.043.000 Rp 466.043.000

Laporan Keuangan adalah hasil akhir yang akan dituju pada suatu usaha. Laporan Keuangan
yang dibutuhkan pada UKM ini dan sesuai dengan SAK-EMKM adalah Laporan Posisi
Keuangan, Laporan Laba Rugi dan juga Catatan Atas Laporan Keuangan.

LAPORAN LABA RUGI


DEPOT AIR MINUM “PUTAT AIR”
LAPORAN LABA RUGI
Untuk Bulan yang Berakhir 31 Desember 2020

PENJUALAN Rp 54.943.000

HARGA POKOK PENJUALAN :


PERSEDIAAN BARANG DAGANG 1 DESEMBER 2020 Rp 3.500.000
PEMBELIAN BARANG DAGANG Rp 1.900.000
PERSEDIAAN BARANG SIAP DIJUAL
Rp 5.400.000
PERSEDIAAN BARANG 31 DESEMBER 2020
HARGA POKOK PENJUALAN Rp (4.800.000)
LABA KOTOR Rp 600.000
Rp 54.343.000
BEBAN USAHA :
BEBAN LISTRIK Rp 300.000
BEBAN PULSA KUOTA Rp 310.000
BEBAN TRANSPORT Rp 500.000
BEBAN LAIN-LAIN Rp 310.000
BEBAN PERLENGKAPAN Rp 83.000
BEBAN PENYUSUTAN AKTIVA Rp 1.600.000
BEBAN KEAMANAN
Rp 25.000
BEBAN KEBERSIHAN
JUMLAH BEBAN USAHA Rp 15.000
Rp 3.143.000
Rp 51.200.000

LABA BERSIH Rp 51.200.000

Laporan laba rugi disusun berdasarkan data dari penjualan yang dikurangi HPP dan beban
operasional. Dari usaha ini maka laba rugi bisa dihitung berdasarkan penjualan sebesar Rp
54.943.000,- yang dikurangi HPP sebesar Rp 600.000,- juga beban operasional sebesar Rp
3.143.000,- menghasilkan laba sebesar Rp.39.054.033,-
LAPORAN POSISI KEUANGAN
DEPOT AIR MINUM “PUTAT AIR”
LAPORAN POSISI KEUANGAN
Untuk Bulan yang Berakhir 31 Desember 2020

ASET
KAS Rp 54.700.000
PERSEDIAAN Rp 4.800.000
PERLENGKAPAN Rp 3.500.000
TANAH Rp 127.500.000
BANGUNAN Rp 172.500.000
AKUMULASI PENYUSUTAN BANGUNAN Rp (4.300.000)
TANDON Rp 14.000.000
AKUMULASI PENYUSUTAN TANDON Rp (850.000)
MESIN Rp 40.000.000
AKUMULASI PENYUSUTAN MESIN Rp (2.000.000)
HANDPHONE Rp 2.000.000
AKUMULASI PENYUSUTAN HANDPHONE Rp (250.000)
MOTOR VIAR Rp 34.000.000
AKUMULASI PENYUSUTAN MOTOR Rp (3.200.000)

TOTAL ASET Rp 442.400.000

KEWAJIBAN Rp -
MODAL Rp 442.400.000
TOTAL KEWAJIBAN DAN MODAL Rp 442.400.000
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN

Depot Air Minum Putat Air belum menerapkan sistem akuntansi yang berlaku di
Indonesia dalam menjalankan usahanya. Usaha ini hanya mencatat pengeluaran dan
penerimaan kas. Siklus sistem akuntansi Depot Air Minum Putat Air diawali dengan
perhitungan saldo awal, penyusunan neraca saldo awal, penyusunan daftar transaksi harian,
penyusunan jurnal khusus penerimaan kas, pengeluaran kas dan piutang, membuat buku
besar, Penyesuaian, membuat neraca saldo penyesuaian dan laporan keuangan berupa laporan
laba rugi, laporan posisi keuangan dan catatan atas laporan keuangan.

SARAN

Penulis menyarankan UKM Depot Air Minum Putat Air untuk mempelajari dasar-
dasar Akuntansi. Tujuannya adalah untuk memahami akun mana yang termasuk dalam
catatan laporan keuangan, sehingga memudahkan pengerjaan laporan berikutnya. Ini adalah
upaya untuk memungkinkan usaha kecil dan menengah menerapkan sistem akuntansi yang
dibuat untuk mengetahui laba sesungguhnya, situasi keuangan perusahaan, dan jumlah
modal.
DOKUMENTASI
DAFTAR PUSTAKA

Salmiah, N. (2015). Analisis Penerapan Akuntansi Pada UMKM Binaan Dinas Koperasi dan
UMKM Kota Pekanbaru dan Kesesuaiannya dengan Standar Akuntansi Keuangan
Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)(studi kasus pada UMKM
Kecamatan Sukajadi di Kota Pekanbaru). Jurnal Akuntansi: Media Riset Dan
Akuntansi Keuangan, 3(2).
Sujarweni, V. W. (2019). Akuntansi UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah). Yogyakarta:
PT. Pustaka Baru.
Marshall, B. R., & Paul, J. S. (2014). Sistem Informasi Akuntansi: Accounting Information
Systems (Edisi 13). NJ. Prentice Hall

Anda mungkin juga menyukai