Anda di halaman 1dari 18

STUDI KELAYAKAN BISNIS DAN STRATEGI BISNIS DI UMKM AL –

WADI’AH ( BISNIS DEPOT ISI ULANG AIR MINUM )

RISET

Untuk Memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Studi Kelayakan Bisnis
dan Strategi Bisnis
Dosen Pengampu : Dr. Yusep Rafiqi S.Ag., M.M.

Disusun Oleh :

Nama : Agus Wahyudin


NPM : 181002059
Konsentrasi : Bisnis

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS SILIWANGI
2021
BAB I
PROFIL USAHA

Depot isi ulang air minum Al-Wadi’ah merupakan usaha di bidang


agroindustri yang secara khusus memproduksi air minum isi ulang. Depot air minum
isi ulang Al-Wadi’ah berlokasi di Jalan Cibangun Kaler 1 RT01/RW10 Kelurahan
Ciherang, Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya yang lumayan memiliki
populasi penduduk yang banyak. Hal ini tentu saja menjadi hal yang sangat penting
mengingat usaha ini merupakan usaha yang menjadi kebutuhan mendasar bagi
seluruh makhluk hidup khususnya disekitaran Kampung Cibangun Kaler 1. Depot isi
ulang air minum Al-Wadi’ah didirikan oleh Pak Daryan yang merupakan warga
Kampung Cibangun Kaler 1 RT01/RW10 sejak tahun 2018.

Depot isi ulang air minum Al-Wadiah memiliki visi yaitu menjadi UMKM
yang dapat menyediakan air minum yang bersih, higienis, dan menyehatkan. Untuk
mencapai visi tersebut depot isi ulang air minum Al-Wadi’ah memiliki misi yaitu
senantiasa menjaga kualitas air minum, meningkatkan kesejahteraan pemilik dan
warga sekitar.
BAB II
ASPEK HUKUM

A. Bentuk Perusahaan

Badan usaha adalah lembaga yang berisi kesatuan regulasi teknis maupun
praktis dan ekonomis yang di bangun demi tujuan untuk mendapatkan laba atau
keuntungan. Sedangkan perusahan adalah satu unit badan usaha yang bertugas
untuk mengelola faktor produksi demi tujuan keuntungan.

Bentuk perusahaan (UMKM) depot isi ulang air minum Al-Wadi’ah adalah
perusahaan perseorangan yang dikelola oleh seorang warga tanpa ada campur
tangan pihak lain, sehingga segala resiko dan aktivitas kerja sehari – hari akan
ditanggung sendiri oleh sang pemilil, selain itu modal perusahaan (UMKM) berasal
dari dana pribadi.

Perusahaan perseorangan menurut UU Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib


Daftar Perusahaan (UU Daftar Perusahaan) termasuk perusahaan yang wajib
didaftarkan ke Kantor Pendaftaran Perusahaan, kecuali 1. Jika perusahaan tersebut
diurus, dijalankan, atau dikelola pribadi pemiliknya, dengan hanya mempekerjakan
anggota keluarga; 2. Benar-benar hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan nafkah
sehari-hari pemiliknya; 3. Bukan merupakan badan hukum atau persekutuan.

Perusahaan (UMKM) depot air minum Al-Wadi’ah tidak berbadan hukum,


dikarenakan belum atau tidak terpenuhinya syarat atau ketentuan yang berlaku
untuk mengajukan permohonan legalitas mendirikan perusahaan. Hal tersebut
menyebabkan perusahaan tidak dapat melakukan perbuatan hukum dalam hubungan
hukum karena bukan merupakan subjek hukum dan tidak dapat digugat dan
menggugat apabila suatu hari terdapat perbuatan yang bisa merugikan perusahaan.
B. Akta – Akta
Perusahaan (UMKM) depot air minum Al-Wadi’ah merupakan perusahaan
perseorangan yang belum berbentuk hukum, sehingga Perusahaan (UMKM) depot
air minum Al-Wadi’ah tidak memiliki akta-akta atau dokumen yang bisa dijadikan
persyaratan mengajukan pendirian perusahaan secara legal.
Akta atau dokumen yang diperlukan untuk pendirian perusahaan
Perseorangan adalah :
1. Akta Pendirian Pemilik
2. Surat Izin Tempat Usaha ( SITU )/ Izin Gangguan ( HO )
3. Surat Izin Usaha Perdagangan ( SIUP )
4. Nomor Pokok Wajib Pajak ( NPWP ) Pemilik
5. Tanda Daftar Perusahaan ( TDP )

jika dilihat dalam Pasal 8 bahwa yang wajib melakukan pendaftaran adalah :
badan hukum (termasuk koperasi), persekutuan, perorangan, dan perusahaan lain.
Undang-undang ini memisahkan antara yang dimaksud dengan Perusahaan
Perorangan dengan Perusahaan Kecil Perorangan. Pada pasal 6 ayat (1) b
disebutkan bahwa : Setiap Perusahaan Kecil Perorangan yang dijalankan oleh
pribadi pengusahanya sendiri atau dengan mempekerjakan hanya anggota
keluarganya sendiri yang terdekat serta tidak memerlukan izin usaha dan tidak
merupakan suatu badan hukum atau suatu persekutuan. Artinya bahwa wajib daftar
perusahaan tidak mewajibkan perusahaan kecil perorangan dalam pengertian
tersebut.
C. Perjanjian – Perjanjian
Perusahaan (UMKM) depot air minum Al-Wadi’ah adalah perusahaan dagang
dimana terjadi transaksi jual beli. Perjanjian jual-beli termasuk dalam pada pasal
1319 KUHPdt, yang merupakan golongan perjanjian bernama (nominaat). Jualbeli
adalah suatu persetujuan, dengan mana pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk
menyerahkan suatu hak kebendaan, dan pihak lain membayar sesuai harga yang
diperjanjikan (1457 KUHPdt).
Perjanjian jual beli di Perusahaan (UMKM) depot air minum Al-Wadi’ah
hanya menggunakan akad jual beli biasa seperti hal nya membayar dan dapat
barang tanpa adanya bukti transaksi seperti nota atau kwitansi.
BAB III
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

A. Peluang Permintaan dan Penawaran


Peluang permintaan dan penawaran pada Perusahaan (UMKM) depot air
minum Al-Wadi’ah lumayan tinggi karena Perusahaan (UMKM) depot air minum
Al-Wadi’ah berlokasi di daerah yang populasi penduduk yang lumayan banyak.
Sehingga lumayan tinggi permintaan karena Perusahaan (UMKM) depot air minum
Al-Wadi’ah menjual produk air minum dimana air merupakan kebutuhan yang
sangat dibutuhkan setiap harinya.
Penawaran yang dilakukan Perusahaan (UMKM) depot air minum Al-
Wadi’ah dengan memberikan kupon disetiap pembelian dimana setiap 10 kupon
dapat ditukar dengan satu kali pembelian isi ulang air minum.
B. Segmentasi, Target dan Posisi Perusahaan

Segmen konsumen yang dibidik oleh Depot Air Minum Isi Ulang Al-Wadi’ah
yaitu Pelanggan rumahan. Pelanggan rumahan secara umum memiliki ciri-ciri:

 Meminta perhatian lebih dengan minta diantarkan langsung pada saat butuh
 Tidak terlalu memperhatikan harga yang penting layanan dan kualitas yang
baik
 Kebutuhan dalam jumlah sedikit.

Depot Air Minum Isi Ulang Amanah melakukan penjualan secara langsung


dilakukan pembayaran tunai. Depot Air Minum Isi Ulang Al-Wadi’ah melakukan
pengiriman barang berdasarkan pesanan yang diterima dari pelanggan rumahan.
Perusahaan (UMKM) depot air minum Al-Wadi’ah masih membangun citra
yang kuat di hati konsumen, karena depot air minum Al-Wadi’ah tergolong masih
baru dan belum banyak pengalaman dalam menarik hati konsumen.
C. Manajemen dan Program Pemasaran
Manajemen dan program pemasaran yang dilakukan Perusahaan (UMKM)
depot air minum Al-Wadi’ah masih menggunakan cara tradisional yaitu
memasarkan produk secara lansung bertatap muka dengan pembeli. Dimana
Perusahaan (UMKM) depot air minum Al-Wadi’ah melakukan pengiriman barang
berdasarkan pesanan baik melalui telepon atau secara langsung ke tempat depot isi
ulang air minum Al-Wadiah yang diterima dari pelanggan rumahan.

D. Sikap dan Perilaku Konsumen


Sasaran konsumen Perusahaan (UMKM) depot air minum Al-Wadi’ah adalah
kalangan masyarakat kelas menengah. Dimana Masyarakat kelas menengah
cenderung lebih konsumtif dan juga konsumen yang tidak mau ribet, segala sesuatu
ingin secara praktis.
BAB IV
ASPEK TEKNIK DAN TEKNOLOGI

Pegawai tetap Depot Air Minum Isi Ulang berjumlah 3 orang. Mereka semua
berperan dalam kegiatan produksi. dimana 2 orang diantaranya merupakan tenaga
operator lapangan (pengantar) dan seorang lainnya merupakan tenaga adminstrasi
dan keuangan. Walaupun tidak perlu memiliki keahlian khusus, diberikan pelatihan
khusus untuk karyawan. Pemimpin usaha Bapak daryan dibantu seorang karyawan
yang bertugas menangani pencatatan dan membuat laporan keuangan. Bapak
Daryan sendiri bertugas untuk melakukan pengawasan terhadap semua proses
produksi dan juga perluasan penjualan, termasuk analisa dan perencanaan
keuangan. Kegiatan tersebut dilakukan secara rutin, yaitu minimal setiap seminggu
sekali.
Kontrol kualitas selalu dilakukan baik terhadap air baku maupun hasil
produksi dalam setiap tahap proses produksi. Kualitas Air baku merupakan faktor
penentu kualitas hasil yang utama. Selanjutnya, dalam proses produksi, Depot Air
Minum Isi Ulang Al-Wadi’ah telah memiliki prosedur manajemen mutu untuk
menjaga kualitas mutu produk tetap berada pada standar yang telah ditentukan.
Untuk mendukung proses produksi, Depot Air Minum Isi Ulang Al-Wadi’ah
menggunakan peralatan dan mesin paten yang telah pasang oleh rekanan penyedia
mesin. Kualitas peralatan sangat diperhatikan karena memegang peranan penting
dalam menjaga kualitas mutu produk yang dihasilkan.
BAB V

ASPEK MENEJEMEN DAN ORGANISASI

A. PERENCANAAN BISNIS
Perencanaan bisnisyang dilakukan oleh depot air minum menetukan bahwa
tujuan dari bisnis yang dilakukan adalah menghasilkan kualitas air minum untuk
dijual kepada consumen. Usaha yang dilakukan begerak dalam bidang penyediaan
kebutuhan bagi konsumen berupa air minum gallon. Awal tebentuk usaha ini yaitu
dikarenakan melihat potensi bisnis dimana masih belum ada usaha depot air minum
disekitar tempat usaha.
Dalam melakukan perencanaan pada bisnis ini menggunakan peoencanaan
organisasi bisniscampuran
B. PENGORGANISASIAN
Pengorganisasian merupakan proses manajemen yang menjelaskan cara tebaik
untuk mengatur sumbe daya dan aktivitas aktivitas yang ada tecemin dalam struktur
organisasi. Untuk usaha ini memiliki struktur organisasi sebagai beikut:
Pemilik Perusahaan: Bapak Daryan
Karyawan: Ade bom dan Rifki

C. PENGGERAKAN
Pada bisnis ini nantinya karyawan diberi edukasi dan pelatihan megenai tugas
yang pelu dijalankan dalam proses produksi, pelayanan serta distribusi depot air
minum ini. Pada usaha ini menerapkan system kepemimpinan yang bekerjasama
dimana karyawan satu sama lain dapat membantu dan memberikan masukan terkait
usaha yang dijalankan.
D. PENGEDALIAN
pada bisnis ini tugas dari pengendalian dilakukan oleh pemilik perusahaan
dimana ia memiliki wewenang untuk menilai kinerja dari karyawan secara langsung
serta dengan menamati proyeksi penjualan yang telah dirncanakan pada awalnya.

BAB VI
ASPEK SUMBE DAYA MANUSIA
A. Analisis Pekerjaan
Karyawan dari Usaha Depot Air Minum Al Wadiah sediri memiliki tugas
sebagai beikut:
1. Melayani kebutuhan pelanggan
2. Melakukan kegiatan operasi produksi
3. Melakukan kegiatan perawatan mesin
4. Melakukan pendistribusian produk kepada pelanggan yang melakukan
system CoD
B. Proses Rekrutmen karyawan depot air minum Al Wadiah
Usaha air minum Al Wadiah memperkerjakan karyawan sesuai dengan
kebutuhan usahanya. Adapun proses rekrutmen karyawan dari depot air minum Al
Wadiah adalah mereka yang beasal dari masyarakat dari lingkungan sekitar tanpa
ada spesifikasi secara khusus.
BAB VII
ASPEK FINANSIAL
A. Kebutuhan Dana
Adapun jumlah modal yang harus dikeluarkan dalam membuat usaha
depot air minum adalah:

Peralatan Merek Jumlah [Unit] Harga Satuan Jumlah [Rp]

Mesin 1 Rp. Rp.


Reversse 25.000.000 25.000.000
Osmosis

Mesin Ozon 1 Rp. 2.000.000 Rp. 2.000.000

Mesin Filter 2 Rp. 2.500.000 Rp. 5.000.000

Tanki 500 Lt 3 Rp. 600.000 Rp. 1.800.000

Tanki 2 Rp. 1.250.000 Rp.2.500.000


Alumunium

Kran 6 Rp.40.000 Rp.240.000

Paralon Plastik 12 Rp.40.000 Rp.480.000

Rak 2 Rp. 500.000 Rp.1000.000


Alumunium
Jumlah Rp.
38.020.000

Adapun Sumbe dana dalam membangun usaha ini beasal dari dana sendiri
Aliran kas (Cash Flow

Beikut adalah pehitungan pengeluaran dengan asumsi pendapatan palingg


sedikit, yaitu 40 galon per hari:

A. Pengeluaran
a. Air Rp. 720.000
b. Listrik Rp. 150.000
c. Tutup [40 tutup x 30 hari = 1.200 buah x Rp. 95/pcs] Rp. 114.000
d. Tissue [40 tissue x 30 hari = 1.200 buah x Rp. 55] Rp. 66.000
e. Gaji Karyawan Rp. 1000.000 +
Total Rp. 2.050.000
B. Pendapatan
a. Rp. 3.500 x 40 galon = Rp. 4.200.000
C. Laba
Jadi lab ape bulan adalah [Rp. 4.200.000 dikurangi Rp. 2.050.000]
Rp. 2.150.000
BAB VIII
ASPEK EKONOMI, SOSIAL, DAN POLITIK
A. Rencana pembangunan nasional
Usaha ini memberikan kontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja dimana
dalam jangka pendek sebanyak 3 orang yang berarti dapat memperkecil angka
pengangguran di masyarakat.
B. Distribusi Nilai Tambah
Usaha depot air minum dapat meningkatkan nilai tambah terhadap air yang
terdapat di alam sehingga meningkatkan kualitas air menjadi lebih higienis dan
dapat langsung dikonsumsi
C. Aspek sosial
Dengan adanya kegiatan usaha UMKM dapat mengurangi angka
pengangguran yang ada disekitar masyarakat, selain itu dengan adanya depot air
minum dapat memberikan pelayanan kepada masyarakata atas kebutuhan air
minum yang lebih higienis.
BAB IX
ASPEK LINGKUNGAN INDUSTRI
A. Persaingan perusahaan dalam Industri
Bagi usaha yang ssejenis tentunya akan berdampak pada meningkatnya
persaingan usaha, dimana untuk saat ini persaingan dari usaha depot air minum Al
Wadiah berasal dari sekor penyedia air minu gallon yang memiliki merek yang
besar serta memiliki kepercayaan dari masyarakat yang lebih besar pula. Brand
brand besar seperti Aqua serta Amidis yang memang hampit menguasai pasar
industry air minum higienis. Namun dala menghadapi persaingan tersebut depot air
minum Al Wadiah melakukan strategi perssaingan harga yang tentunya memiliki
harga yang lebih terjangkau bagi masyarakat.
B. Ancaman Pendatang baru
Selain persaingan dengan brand brand yang telah terbilang memiliki pasar
yang luas dimasyarakat. Depot air minum Al Wadiah pula memiliki persaingan atas
industry baru pada bidang depot air minum. Hal ini ditandai dengan semakin
menjamurnya industry seupa yang dilakukan oleh masyarakat yang ada di sektitar
linngkungan. Hal ini dikarenakan lingkungan dari peusahaan Al Wadiah bediri di
dekat pekantoran yang memang meupakan pasar bagi industri depot air minum.

BAB X
ASPEK LINGKUNGAN HIDUP
A. Studi Lingkungan dengan AMDAL
Studi lingkungan AMDAL dilakukan untuk mengetahui dampak yang
ditimbulkan jika suatu usaha dilakukan berdampak baik atau buruk tehadap
lingkungan. Untuk usaha depot air minum Al Wadiah sediri aspek AMDAL selalu
dipehatikan , dimana sumber air yang digunakan dala usaha beasal dari mata air
yang bias diperbaharui dan tidak bedampak secara buruk bagi kondisi serta
kuantitas air yang ada di lingkungan sekitar. Selanjutnya untuk limbah dari kegiatan
usaha disalurakn ke dinas kebersihan untuk dikelola secara berkesinambungan.
B. Sistematika pengelolaan Lingkungan
Dalam pengelolaan lingkungan meneapkan system pengelolaan AMDAL
kegiatan tunggal dimana penyusunan atau pembuatan studi AMDAL dipeuntukan
bagi satu jenis usaha dan/atau kegiatan, dimana keweenangan pembinaanya di
bawah satu instansi yang membiangai jenis usaha dan kegiatan tersebut. hal ini
dilakukan dala pengelolaan limbah yang dikelola langsung kepada dinas kebesihan
Kota Tasikmalaya.
BAB XI
SIMPULAN

Perusahaan (UMKM) depot air minum Al-Wadi’ah merupakan usaha di


bidang agroindustri yang secara khusus memproduksi air minum isi ulang. Depot
air minum isi ulang Al-Wadi’ah berlokasi di Jalan Cibangun Kaler 1 RT01/RW10
Kelurahan Ciherang, Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya. Dilihat dari
beberapa aspek yang di bahas diatas, Perusahaan (UMKM) depot air minum Al-
Wadi’ah layak untuk menjalankan suatu usaha, karena dalam aspek hukum sudah
memenuhi syarat sebagai perusahaan perseorangan sesuai dengan UU Nomor 3
Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan, lalu dalam aspek pasar dan
pemasaran sudah lumayan menjalankannya dengan baik, dan dalam aspek teknik
Perusahaan (UMKM) depot air minum Al-Wadi’ah menggunakan alat-alat
penunjang produksi yang sesuai dengan efektifitas dan berkualitas. Oleh karena itu
Perusahaan (UMKM) depot air minum Al-Wadi’ah sudah layak untuk menjalankan
usaha atau bisnisnya.
LAMPIRAN
A. Dokumentasi
B. Pedoman Wawancara
Wawancara dengan narasumber
1. Nama lengkap ?
2. Apa Nama UMKM ?
3. Dimana Lokasi UMKM ?
4. Bagaimana Deskripsi singkat/profil UMKM ?
5. Apa bentuk UMKM anda ?
6. Apakah sudah terdaftar secara hukum ?
7. Bagaimana Pemasaran produk Anda ?
8. Bagaimana teknologi yang digunakan ?
9. Apa saja yang diperhatikan dalam UMKM? (kualitas produk dan
pelayanan)

Anda mungkin juga menyukai