2021
DOKUMENTASI KELUARGA BERENCANA
Materi :
1. Keluarga Berencana
2. Kontrasepsi
3. Asuhan Kebidanan Pada Akseptor KB
Pertanyaan :
1. Annisa Khoirussani
“Bagaimana upaya yang bisa dilakukan bidan agar ruang lingkup program KB seperti
keluarga berencana, kesehatan reproduksi dapat terlaksana sepenuhnya dengan baik?”
Jawaban :
1. Eva Setia Rizqi Maulidiyah
Dalam menjalankan seluruh program kerja dan tanggung jawabnya, bidan memiliki
beberapa peran yaitu peran sebagai pelaksana, pengelola, pendidik, dan peneliti. Agar
seluruh program dan tanggung jawabnya terlaksana dengan baik, tentunya bidan harus
melaksanakan perannya dengan baik juga. Sebagai contoh, dalam kasus KB ini, bidan
memegang peran salah satunya sebagai pendidik, dimana bidan dapat dan harus
memberikan pendidikan atau penyuluhan mengenai KB dan kesehatan reproduksi itu
sendiri. Selain itu, ada beberapa strategi yang dibuat dalam pelaksanaan program KB ini,
yaitu :
Strategi berbasis hak ini berlandaskan pada prinsip hak asasi manusia yang meliputi :
1. Hak untuk mendapatkan akses terhadap informasi dan pelayanan KB dengan standar
tertinggi.
2. Keadilan dalam akses.
3. Pendekatan sistem kesehatan yang dapat diterapkan di sektor pemerintah dan swasta:
− Integrasi pelayanan KB yang berkelanjutan menurut siklus reproduksi − Standar
etika dan professional dalam memberikan pelayanan keluarga berencana.
4. Program berbasis bukti.
5. Transparansi dan akuntabilitas.
6. Pelayanan yang bersifat sensitif gender.
7. Sensitivitas Budaya.
8. Kemitraan.
2. Jein Rahmawati
Pelaksanaan Peran Bidan Dalam KIE KB Berdasarkan Permenkes Nomor 1464/
MENKES/PER/X/2010 Tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan.
Bidan memiliki peran utama dalam pelaksanaan KIE KB karena bidan merupakan
garis terdepan dalam pelaksanaan program KB. KIE KB sudah dilakukan bidan
dengan jelas lengkap dan sesuai kebutuhan pasien sehingga pasien dapat memahami
tentang KB dan alat kontrasepsi serta dapat melakukan pengambilan keputusan
mengenai jenis alat kontrasepsi yang akan digunakan. Peran utama bidan dalam
pelaksanaan program KB yaitu kewajiban yang diatur dalam perundang-undangan
dan karena keterkaitan dengan sasaran dalam pelaksanaan program KB.
Cara bidan membantu pasien memilih kontrasepsi yang tepat dan sehat yaitu dimulai
dengan membuat pasien merasa nyaman saat pelayanan, menjelaskan metode KB
sesuai kebutuhan, dilakukan secara perlahan-lahan dan jelas, menggunakan alat
bantu, membantu pasien memilih metode kontrasepsi, menelaah pemahaman pasien
tentang cara menggunakan metode, membicarakan kemungkinan efek samping serta
meminta pasien kembali untuk kunjungan ulang.
Alat bantu yang digunakan bidan dalam KIE KB yaitu lembar balik, ABPK, leaflet
atau poster KB, buku KIA dan peraga obat atau alat kontrasepsi. Bidan dan pasien
akan membuat kesepakatan pertemuan pada lain waktu untuk keputusan pemilihan
KB yang akan digunakan apabila ingin berdiskusi dengan suami terlebih dahulu.
Peran bidan dalam pelaksanaan program KB sebagai seorang pendidik khususnya
pelaksanaan KIE KB sudah dilakukan dengan baik.
Sedangkan peran tidak wajib atau fakultatif bidan dalam pelaksanaan program KB
meliputi kegiatan promotif, preventif dan rehabilitatif. Kegiatan promotif yaitu
menganjurkan PUS untuk menggunakan alat kontrasepsi sesuai kebutuhan. Kegiatan
preventif dengan memberikan pelayanan KB berupa kontrasepsi oral, kondom,
suntikan, alat kontrasepsi dalam rahim dan alat kontrasepsi bawah kulit. Sedangkan
kegiatan rehabilitatif merupakan perbaikan, peran yang dilakukan oleh bidan
misalnya merujuk pasien yang mengalami masalah KB (dislokasi atau translokasi
IUD) ke Puskesmas atau Rumah Sakit dan menganjurkan pasien untuk melakukan
kunjungan ulang guna pemeriksaan lebih lanjut di Puskesmas atau Rumah Sakit.
3. Ai Lela Nurul MK
Upaya bidan dalam pelaksanaan program KB dan kesehatan reproduksi bisa
diimplementasikan juga pada asuhan kebidanan untuk calon pengantin. Seperti yang
sudah dipelajari pada asuhan pra nikah, bahwa salah satu yang harus disampaikan dan
diperiksa adalah tentang Keluarga Berencana dan kesehatan reproduksi, baik bagi wanita
ataupun pria.
Tambahan Materi
Jenis alat kontrasepsi yang nasional :
Midwifery update 2021 =
Fase menunda kehamilan
Untuk 20 tahun
1. Pil
2. IUD
3. M.kontrasepsi sdrhana
4. Implan
5. Suntikan
Konseling :
Pelayanan kontrasepsi itu konseling memegang peranan yg sangat penting
Tujuan konseling
1. Klien Memilih kontrasepsi sesuai dgn kebutuhan reproduksinya
2. Klien puas terhadap pilihannya. Memungkinkan klien bisa mempunyai waktu yang cukup
dalam mempertimbangkan pilihan kontrasepsinya, kalau dia milih sendiri kontrasepsinya itu
akan merasa puas trhdp pilihannya,sehingga ketika trjadi keluhan atau efek samping itu bisa
diminimalisir,kita pun bidan akan merasa puas dengan hasilnya
3. Memberdayakan klien untuk menentukan metode dan lama alat penggunaan kotrasepsi.
Menentukan jenis metode kontrasepsi sesuai dengan berapa lama alat kontrasepsi
4. Klien memahami manfaat yang diperoleh klien.
5. Membangun rasa saling percaya. Jangan sampai bidan terlambat memberi informasi,sehingga
klien masih bingung dengan pilihan kontrasepsinya
Prinsip konseling :
1. Klien yang membuat keputusan. Ketika bidan menyampaikan materi, biarkan mereka yang
memilih keputusan supaya tidak salah pilih
2.provider membantu klien menimbang dan membuat keputusan yang tepat bagi klien
3. Sejauh memungkinkan klien untuk dihargai. Kita harus memnghormati dan menghargai
keputusan yang diambil oleh klien tersebut
4. Provider harus mendengar apa yang dikatakan klien untuk mengetahui apa yang dilakukan
selanjutnya
5. Provider menanggapi pernyataan, pertanyaan dan kebutuhan klien
3 alat bantu visual untuk konseling :
1. Diagram bantu ( abpk) alat bantu pengambilan keputusan
2. Kartu konseling
3.brosur yang berkaitan dengan jenis2 alat kontrasepsi
4. Roda klop