DISUSUN OLEH:
Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau sering disingkat UMKM merupakan usaha
produktif perorangan atau badan yang memiliki kriteria usaha mikro sebagaimana diatur
dalam UU yang saat ini berkembang pesat di Indonesia. UMKM memiliki peran penting
dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja di Indonesia.
Usaha mikro kecil dan menengah merupakan pemain utama dalam kegiatan ekonomi di
Indonesia.masa depan pembangunan terletak pada kemampuan usaha mikro kecil dan
menengah untuk berkembang mandiri. Perkembangan usaha mikro kecil dan menengah
(UMKM) di Indonesia dapat diketahui dari tahun ke tahun semakin meningkat. Ini dapat
memberikan dampak yang sangat baik bagi ekonomi di Indonesia. Pada saat terjadi krisis
ekonomi di Indonesia banyak perusahaan yang mengalami kebangkrutan, akan tetapi UMKM
mampu bertahan di masa ini, UMKM memiliki peran yang sangat besar dalam menciptakan
lapangan pekerjaan dan meningkatkan pendapatan bagi penduduk di Indonesia. Oleh sebab
itu, UMKM di Indonesia harus dikembangkan agar dapat meningkatkan kualitas produknya.
UMKM di Indonesia juga didukung oleh pemerintah. Tidak sedikit UMKM yang
diapresiasi oleh pemerintah dan diberi penghargaan karena telah menghasilkan produk
dengan baik dan bermanfaat. UMKM di Indonesia juga didukung oleh pemerintah
perbankan, lembaga keuangan dan masyarakat.
Dalam melakukan pengembangan UMKM diperlukan dana yang besar serta harus
terdapat pemisahan antara dana pribadi dan dana usaha, supaya dana pribadi tidak tercampur
dengan dana kegiatan perusahaan. Untuk memperoleh dana yang besar maka UMKM harus
bisa membuat laporan keuangan untuk mengatur keuangan pada kegiatan usahanya, atau
minimal bisa membuat pengeolaan kas dengan baik. Tetapi kenyataannya banyak dijumpai
UMKM yang belum bisa atau belum menerapkan pengelolaan kas dengan baik dan benar.
UMKM hanya berfokus pada kegiatan produksinya, sehingga tidak menganggap pembukuan
dan pencatatan akuntansi itu penting. Sebagian pelaku UMKM beranggapan bahwa
pembukuan dan pencatatan akuntansi itu sulit dan rumit.
Salah satu UMKM di Desa Bokor, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang yaitu
UMKM permen lollipop “UD Bokor Mas”. Alasan kami tertarik memilih UMKM ini karena
sudah berdiri cukup lama dan sudah dikenal banyak orang, selain itu pemasarannya melalui
distributor yang ada di kota-kota besar seperti Surabaya, Jakarta, bahkan sampai Provinsi
Kalimantan. Namun, UMKM ini tidak melakukan pengeolaan kas pada kegiatan usahanya.
UMKM ini hanya mencatat pemasukan dan pengeluaran uang, dan dikelola oleh pemiliknya
sendiri yaitu Bapak Huri. Hal tersebut kami ketahui pada awal survei lokasi dan bertanya
kepada pemiliknya. Bapak Huri mengatakan pengelolaan uang (kas) tersebut hanya
pencatatan dengan sistem keluarga. Pada saat UMKM Permen Lolipop UD Bokor Mas
menerima pesanan dalam jumlah yang tidak sedikit, tentu saja UMKM ini menerima omzet
penjualan yang sangat banyak dari pelanggan, akan tetapi pemilik UMKM tidak bisa
melakukan pencatatan kas atas transaksi yang terjadi dalam penjualan tersebut, akibatnya
pemilik UMKM tidak bisa membagi keuntungan secara setara untuk dikelola menjadi modal
kembali. Oleh karena itu pengelolaan kas menjadi sumber permasalahan utama pada UMKM
Permen Lolipop Ud Bokor Mas.
3.2 Dokumentasi
3.3 Hasil Wawancara
NO Responden
Pertanyaan
1 Sejauh mana narasumber mengetahui informasi Berdasarkan informasi yang kami
mengenai kas ? peroleh dari narasumber
menjelaskan bahwa belum pernah
mendengar kata kas beserta makna
atau arti dari kas tersebut.
1. Informasi Kas
Saran dari penyaji kenapa pengelola UMKM tidak memahami manajemen dan
pengelolaan kas, saran pemakalah
4.1 Hasil
Berdasarkan analisis dan keterangan dari hasil observasi di lapangan yang di lakukan pada
UMKM permen chiko tentang pengelolan kas, maka kami dapat menemukan beberapa
kelemahan yang berhubungan dengan pengelolahan kas pada UMKM tersebut antara lain :
1. Sistem atau manajemen pengelolan kas pada UMKM tersebut belum di jalankan secara
sestematis hal ini di dukung dengan belum terdapat pembukuan yang di lakukan secara
rutin.
2. Pengetahuan dan kemampuan dari pemilik yang masi kurang memadai dalam hal
pengolahan kas.
4.2 Pembahasan
Berdasarkan analisis dan keterangan dari hasil observasi di lapangan yang di lakukan
pada UMKM permen chiko tentang pengelolan kas, maka kami dapat menemukan beberapa
kelemahan yang berhubungan dengan pengelolahan kas pada UMKM tersebut. kelemahan-
kelemahan tersebut antara lain, menimbulkan terjadinya kesulitan pengambilan keputusan
terutama dalam hal kegiatan operasional usaha UMKM karena pemilik belum menerapkan
sistem pembukuan secara sistematis sehingga pemilik tidak dapat mengetahui secara jelas
mengenai perbandingan ataupun kegiatan operasional lainnya. Pengolahan kas pada UMKM
tersebut selama ini hanya di dasarkan pada pengetahuan pemilk usaha sehingga laporan
keuangan dari keseluruhan operasional usaha tersebut tidak dapat di jadikan sebagai dasar
pengambilan keputusan.
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis lapangan yang telah dilakukan maka diperoleh kesimpulan
bahwa pengelolan kas pada UMKM UD Bokor Mas ini belum di jalankan secara sestematis
hal ini di dukung dengan belum terdapat pembukuan yang di lakukan secara rutin. Padahal
pengelolaan kas ini merupakan bagian terpenting dalam penataan keuangan suatu usaha.
Serta pengetahuan dan kemampuan dari pemilik yang masi kurang memadai dalam hal
pengolahan kas. Hal ini memungkinkan dapat meminimalkan penyalahgunaan kas yang ada
dalam UMKM tersebut dan menimbulkan terjadinya kesulitan pengambilan keputusan
terutama dalam hal kegiatan operasional usaha UMKM.
5.2 Saran
Pada UMKM permen lollipop UD Bokor Mas seharusnya menggunakan pengeloaan kas
yang berguna sebagai pengendali dalam membelanjakan uang, yang akan menghasilkan
keuntungan untuk membiayai usaha. Pengelolaan kas ini perlu diterapkan oleh Bapak Huri
yang diharapkan nanti akan mengurangi risiko kerugian usahanya. Sehingga setiap ada
pemasukan dan pengeluaran dapat tercatat serta terkelola dengan rapi dan memudahkan saat
melakukan analisa kondisi usaha. Beberapa hal yang mungkin dapat dilakukan dalam
pengelolaan kas antara lain memisahkan uang milik pribadi dan uang usahanya, membuat
perencanaan pembelanjaan uang, membuat buku catatan keuangan, menghitung keuntungan
dengan benar dan lain sebagainya.